Anda di halaman 1dari 5

BAB I PENDAHULUAN A.

LATAR BELAKANG Masalah gizi di Indonesia yang terbanyak meliputi gizi kurang atau yang mencakup susunan hidangan yang tidak seimbang maupun konsumsi keseluruhan yang tidak mencukupi kebutuhan badan. Masalah gizi dapat dimulai sejak dalam kandungan (janin), bayi, anak, dewasa dan usia lanjut. Periode dua tahun pertama kehidupan merupakan masa kritis, karena pada masa ini terjadi pertumbuhan dan perkembangan yang sangat pesat. Status gizi adalah keadaan tubuh sebagai akibat konsumsi makanan dan penggunaan zat-zat gizi. Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi status gizi adalah penyakit yang sering diderita, frekuensi terserang penyakit, kelengkapan imunisasi, pemberian Air Susu Ibu (ASI) dan asupan makanan. Status gizi bayi merupakan salah satu indikator yang menggambarkan tingkat kesejahteraan masyarakat.(1) Cara pemberian makanan pada bayi yang baik dan benar adalah menyusui bayi secara eksklusif (ASI eksklusif). Tahun 2004, sesuai dengan anjuran WHO, pemberian ASI eksklusif adalah sampai bayi berusia 6 bulan sebagaimana dinyatakan dalam Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia

No.450/MENKES/SK/VI/2004. (2) Dalam Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No.33 Tahun 2012 tentang Pemberian Air Susu Ibu Eksklusif menyebutkan bahwa Air Susu Ibu Eksklusif yang selanjutnya disebut ASI Eksklusif adalah ASI yang diberikan kepada Bayi

sejak dilahirkan selama 6 (enam) bulan, tanpa menambahkan dan/atau mengganti dengan makanan atau minuman lain. (3) UNICEF memperkirakan, pemberian ASI Eksklusif sampai usia enam bulan dapat mencegah kematian 1,3 juta anak berusia di bawah lima tahun. Pemberian ASI eksklusif juga dimaksudkan dalam rangka mencapai tujuan Millenium Development Goals (MDGs) 2015, yaitu membantu mengurangi kemiskinan, membantu mengurangi kelaparan dan membantu mengurangi angka kematian anak. (4) Secara nasional cakupan pemberian ASI eksklusif di Indonesia berfluktuasi dan menunjukkan kecenderungan menurun selama 3 tahun terakhir

bahwa cakupan pemberian ASI eksklusif pada bayi 06 bulan turun dari 62,2% tahun 2007 menjadi 56,2% pada tahun 2008. Sedangkan cakupan pemberian ASI eksklusif pada bayi sampai 6 bulan turun dari 28,6% pada tahun 2007 menjadi 24,3% pada tahun 2008. Program peningkatan penggunaan ASI menjadi prioritas karena dampaknya yang luas terhadap status gizi dan kesehatan balita, upaya peningkatan kualitas hidup manusia harus dimulai sejak dini yaitu sejak masih dalam kandungan hingga usia balita. Dengan demikian kesehatan anak sangat tergantung pada kesehatan ibu terutama masa kehamilan, persalinan dan masa menyusui. (1) Dalam Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 828/MENKES/SK/IX/2008 Tentang Petunjuk Teknis Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan Di Kabupaten/Kota, menetapkan target cakupan pemberian ASI Eksklusif pada tahun 2010 pada bayi 0-6 bulan sebesar 80%.(5)

Tujuan dari pengaturan pemberian ASI Eksklusif dalam Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No.33 Tahun 2012 adalah menjamin pemenuhan hak Bayi untuk mendapatkan ASI Eksklusif sejak dilahirkan sampai dengan berusia 6 (enam) bulan dengan memperhatikan pertumbuhan dan

perkembangannya, memberikan perlindungan kepada ibu dalam memberikan ASI Eksklusif kepada bayinya; dan meningkatkan peran dan dukungan keluarga, masyarakat, pemerintah daerah, dan pemerintah terhadap pemberian ASI Eksklusif. (3) Cakupan bayi yang medapatkan ASI eksklusif di Puskesmas Borobudur masih di bawah angka yang diharapkan. Dinas Kesehatan Kabupaten Magelang menetapkan target bayi yang mendapatkan ASI eksklusif adalah sebesar 80%. Berdasarkan data Standar Pelayanan Minimal (SPM) Puskesmas Borobudur, cakupan bayi yang mendapatkan ASI eksklusif periode Januari-Desember 2013 adalah 53,56% dengan pencapaian 66,95%. Sedangkan cakupan bayi yang mendapatkan ASI eksklusif di Desa Ngadiharjo pada tahun 2013 adalah 50,00% dan pencapaiannya adalah 62,50 %. B. RUMUSAN MASALAH Berdasarkan uraian latar belakang diatas, cakupan bayi yang mendapatkan ASI eksklusif di Desa Ngadiharjo,Kecamatan Borobudur tidak memenuhi target Dinas Kesehatan. Oleh sebab itu akan dirumuskan apa saja faktor-faktor penyebab yang mempengaruhi rendahnya cakupan bayi yang mendapatkan ASI eksklusif di Desa Ngadiharjo tahun 2013, dan bagaimana alternatif pemecahan masalah

tersebut serta apa rencana yang akan dilakukan untuk meningkatkan cakupan pemberian ASI eksklusif di Desa Ngadiharjo. C. TUJUAN PENILITIAN 1. Tujuan Umum Mengetahui penyebab rendahnya cakupan bayi yang mendapatkan ASI eksklusif di Desa Ngadiharjo, Kecamatan Borobudur, Kabupaten Magelang periode Januari-Desember 2013 dan mencari pemecahan masalah tersebut. 2. Tujuan Khusus a. Mengetahui faktor-faktor penyebab rendahnya cakupan bayi yang mendapatkan ASI eksklusif dari sistem input, proses, dan lingkungan di Desa Ngadiharjo, Kecamatan Borobudur, Kabupaten Magelang b. Mampu memberikan alternatif pemecahan masalah di Desa

Ngadiharjo, Kecamatan Borobudur, Kabupaten Magelang. c. Menyusun perencanaan tindak lanjut (Plan of Action) untuk

meningkatkan cakupan bayi yang mendapatkan ASI eksklusif di Desa Ngadiharjo, Kecamatan Borobudur, Kabupaten Magelang. D. MANFAAT PENELITIAN 1. Bagi Puskesmas Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi dan masukan bagi Puskesmas Borobudur mengenai faktor yang mempengaruhi rendahnya cakupan bayi yang mendapatkan ASI eksklusif di di Desa Ngadiharjo, Kecamatan Borobudur, Kabupaten Magelang.

2. Bagi Masyarakat Melalui penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan dan perilaku masyarakat (terutama para Ibu), serta mengubah pola pikir yang salah mengenai pemberian ASI eksklusif pada bayi. 3. Bagi Penulis Kegiatan penelitian ini diharapkan dapat melatih kemampuan analisis masalah serta pemecahan masalah yang ditemukan melalui pelaksanaan survei, serta melatih kemampuan penulis dalam berkomunikasi serta berinteraksi dengan masyarakat. E. KEASLIAN PENELITIAN No Judul Penelitian Nama Peneliti Novi Elis Periode Persamaan Perbedaan

Rencana Peningkatan Cakupan Bayi yang Mendapatkan ASI eksklusif di Dusun Mijil dan Kalitengah, Desa Giri Tengah, Kecamatan Borobudur, Kabupaten Magelang. Rencana Peningkatan Cakupan Bayi yang Mendapatkan ASI eksklusif di Desa Ngadiharjo, Kecamatan Borobudur, Kabupaten Magelang.

4 November28 Desember 2013

1. Judul Penelitian 2. Kuesioner yang digunakan untuk mensurvei responden

1. Wilayah yang menjadi tempat penelitian 2. Waktu penelitian 3. Jumlah responden yang disurvei

Febriyanti 13 Januari-08 Eka Maret 2014

Anda mungkin juga menyukai