Anda di halaman 1dari 31

BAB I PENDAHULUAN

1.1. LATAR BELAKANG Gangguan suasana perasaan (gangguan mood/afektif) merupakan sekelompok penyakit yang biasanya mengarah ke depresi atau elasi(suasana perasaan yang meningkat). Pasien dengan mood yang meninggi menunjukkan sikap meluap-luap, gagasan yang meloncat-loncat,penurunan kebutuhan tidur, peninggian harga diri dan gagasan kebesaran. Pasien dengan mood yang terdepresi merasakan hilangnya energi dan minat, perasaan bersalah, kesulitan berkonsentrasi, hilangnya nafsu makan, pikiran tentang kematian dan bunuh diri (Andra, !"") #eadaan afek yang meningkat dengan peningkatan akti$itas fisik dan mental yang berlebihan serta perasaan gembira luar biasa yang secara keseluruhan tidak sebanding dengan peristi%a yang terjadi merupakan karakteristik dari mania. &entuk mania yang lebih ringan disebut hipomania. 'ania dan hipomania agak sulit ditemukan karenakegembiraan jarang mendorong seseorang untuk berobat ke dokter. Pada penderita mania sebagian besar tidak menyadari adanya sesuatu yang salah dengan kondisi mental maupun perilakunya (Atmaji, !"") (ecara sederhana, depresi adalah suatu pengalaman yang menyakitkan dan perasaan tidak ada harapan lagi. Pada saat ini, depresi menjadi gangguan keji%aan yang sangat mempengaruhi kehidupan, baik hubungan dengan orang lain maupun dalam hal pekerjaan. )*+ memprediksikan pada tahun ! !, depresi akan menjadi salah satu penyakit mental yang banyak dialami masyarakat dunia (Anonim, !"") Gangguan manik depresi atau yang lebih dikenal dengan gangguan bipolar adalah gangguan mood yang mempengaruhi sekitar ,.-!!.!!! orang Amerika. Gangguan ini memiliki ciri episode depresi dan manic yang bergantian. Gejala gangguan bipolar sangat ber$ariasi dan sering mempengaruhi keseharian indi$idu dan hubungan interpersonal. Gangguan bipolar memiliki resiko bunuh diri yang besar ()idiodiningrat, !""). (indrom mania disebabkan oleh tingginya kadar serotonin pada celah sinaps neuron khususnya pada sistem limbik. (edangkan pada sindrom depresi terjadi defisiensi dari salah satu atau beberapa neurotransmitter aminergic pada celah sinap

"

neuron khususnya di sistem limbik sehingga akti$itas reseptor serotonin menurun. 'ekanisme kerja obat antidepresan adalah dengan menghambat reuptake neurotransmitter aminergic dan menghambat penghancuran neurotransmiter aminergic oleh en.im monoamine o/ydase (#aplan, "00-). 1pisode mania atau hipomania pada gangguan bipolar dapat diobati dengan cara yang sama dengan mania akut. Pada penderita gangguan bipolar sebaiknya diberikan obat yang dapat menstabilkan suasana hati misalnya lithium. 1pisode depresi diobati dengan cara yangsama pada depresi. (ebagian besar obat antidepresan bisa menyebabkanperubahan depresi menjadi hipomania atau mania. +bat-obat tersebutdigunakan hanya untuk jangka pendek dan efeknya terhadap suasana hatiharus dia%asi secara ketat. 2ika terdapat tanda-tanda hipomania atau maniamaka obat antidepresan segera dihentikan. Psikoterapi bisa dilakukansecara indi$idu maupun dalam suatu kelompok. 3erapi kelompokmembantu penderita dan pasangannya atau keluarganya untuk memahamipenyakit yang dialami penderita dan mengahadapi penyakit tersebutdengan lebih baik (Atmaji, !""). *ampir pada semua kasus, gangguan bipolar mengalami kekambuhan. 3erkadang perubahan suasana perasaan dari depresi kemania atau sebaliknya tanpa melalui periode suasana hati yang normal terlebih dahulu. (ekitar ",4 penderita, terutama %anita, mengalami empat episode atau lebih setiap tahunnya. Penderita yang sering mengalami kekambuhan, lebih sulit untuk diobati. 3idak ada cara yang pasti untuk mencegah gangguan bipolar. 5amun dengan mendapatkan pera%atan secara dini pada a%al gangguan kesehatan mental dapat membantu mencegah gangguan bipolar atau kondisi kesehatan mental yang lebih buruk (Atmaji, !"") 1.2 TUJUAN 'akalah ini disusun untuk memenuhi tugas ujian dalam #epaniteraan Psikiatri Program Pendidikan Profesi 6akultas#edokteran 7ni$ersitas 8arsi. 1.3 MANFAAT ". 9iharapkan tulisan ini dapat menambah pengetahuan penulis mengenai.

. 'akalah ini diharapkan dapat memberikan manfat bagi mahasis%a dalam memahami gangguan suasana perasaan (gangguan mood /afektif), memahami

etiologi dan patogenesis, manifestasi klinis, pemeriksaan status mental, penegakan diagnosis, pengelolaan dan penatalaksanaan secara efektif dan efisien serta menentukan prognosisnya

BAB II GANGGUAN SUASANA PERASAAN


I. PENDAHULUAN (uasana alam perasaan (mood) ber$ariasi, bisa normal, menurun taupun meningkat dan indi$idu dapat mengkontrol suasana alam perasaannya. Prof dr (asanto )ibisono, (p#2 (#), guru besar di bagian Psikiatri 6#7; menjelaskan perbedaan ekstrem perasaan (manik dan depresi) penderita &ipolar tidak selalu bisa diamati oleh lingkungannya karena masing-masing indi$idu reaksinya berlainan. Ada yang menonjol kutub maniknya, sementara yang lain menonjol depresinya. Gangguan afektif bipolar adalah kondisi umum yang dijumpai, dan diantara gangguan mental menempati posisi kedua terbanyak sebagai penyebab ketidakmampuan/disabilitas. 9epresi bipolar sama pada kelompok pria dan %anita dengan angka kejadian sekitar , per "!!! orang. Penderita depresi bipolar dapat mengalami bunuh diri ", kali lebih banya dibandingkan dengan penduduk umum. &unuh diri pertama-tama sering terjadi ketika tekanan pada pekerjaan, studi, tekanan emosional dalam keluarga terjadi pada tingkat yang paling berat. Pada risiko bunuh diri dapat meningkat selama menopause ()idiodiningrat, !""). #ebanyakan pasien dengan gangguan afektif bipolar secara potensial dengan terapi yang optimal dapat kembali fungsi yang normal. 9engan pengobatan yang kurang optimal hasilnya kurang baik dan dapat kambuh untuk melakukan bunuh diri lagi. 9ata menunjukkan bah%a pengobatan sering kurang optimal ()idiodiningrat, !"") (tudi longitudinal bah%a pasien dengan kecenderungan bunuh diri pada kasus dengan afektif bipolar ,!4 dapat dikurangi dengan terapi maintenance/pemeliharaan dan terapi depresi yang tepat ()idiodiningrat, !"") #ondisi tidak normal itu bisa terjadi hanya beberapa minggu sampai -: bulan.(etelah itu kembali <<normal<< untuk jangka %aktu relatif lama, namun di kesempatan lain muncul kembali (Andra, !"")

II. DEFINISI Gangguan &ipolar dikenal juga dengan gangguan manik depresi, yaitu gangguan pada fungsi otak yang menyebabkan perubahan yang tidak biasa pada suasana perasaan, dan proses berfikir. 9isebut &ipolar karena penyakit keji%aan ini didominasi adanya fluktuasi periodik dua kutub, yakni kondisi manik (bergairah tinggi yang tidak terkendali) dan depresi (Atmaji, !"") III. ETIOPATOFISIOLOGI 9ahulu $irus sempat dianggap sebagai penyebab penyakit ini. (erangan $irus pada otak berlangsung pada masa janin dalam kandungan atau tahun pertama sesudah kelahiran. 5amun, gangguan bipolar bermanifestasi ",- ! tahun kemudian. 3elatnya manifestasi itu timbul karena diduga pada usia ", tahun kelenjar timus dan pineal yang memproduksi hormon yang mampu mencegah gangguan psikiatrik sudah berkurang ,!4 (Andra, !"") Penyebab gangguan &ipolar multifaktor. 'encakup aspek bio-psikososial. (ecara biologis dikaitkan dengan faktor genetik dan gangguan neurotransmitter di otak. (ecara psikososial dikaitkan dengan pola asuh masa kana-kanak, stres yang menyakitkan, stres kehidupan yang berat dan berkepanjangan, dan banyak lagi faktor lainnya (Anonim, !"") 9idapatkan fakta bah%a gangguan alam perasaan (mood) tipe bipolar (adanya episode manik dan depresi) memiliki kecenderungan menurun kepada generasinya, berdasar etiologi biologik. ,!4 pasien bipolar mimiliki satu orangtua dengan gangguan alam perasaan/gangguan afektif, yang tersering unipolar (depresi saja). 2ika seorang orang tua mengidap gangguan bipolar maka -4 anaknya memiliki resiko mengidap gangguan alam perasaan. &ila kedua orangtua mengidap gangguan bipolar maka -,4 anaknya memiliki resiko mengidap gangguan alam perasaan. #eturunan pertama dari seseorang yang menderita gangguan bipolar berisiko menderita gangguan serupa sebesar - kali. &ahkan risiko pada anak kembar sangat tinggi terutama pada kembar mono.igot (=!->!4), sedangkan kembar di.igot lebih rendah, yakni "!- !4 (Andra, !"") &eberapa studi berhasil membuktikan keterkaitan antara gangguan bipolar dengan kromosom "> dan , namun masih belum dapat diselidiki lokus mana dari , ">@ -@ :, dan "@ . kromosom tersebut yang benar-benar terlibat. &eberapa diantaranya yang telah diselidiki adalah =p"?, " @ :-@ =, "> sentromer, ">@ ,

8ang menarik dari studi kromosom ini, ternyata penderita sindrom 9o%n (trisomi ") berisiko rendah menderita gangguan bipolar (Andra, !"") (ejak ditemukannya beberapa obat yang berhasil meringankan gejala bipolar, peneliti mulai menduga adanya hubungan neurotransmiter dengan gangguan bipolar. 5eurotransmiter tersebut adalah dopamine, serotonin, dan noradrenalin. Gen-gen yang berhubungan dengan neurotransmiter tersebut pun mulai diteliti seperti gen yang mengkode monoamine oksidase A ('A+A), tirosin hidroksilase, catechol-+metiltransferase (A+'3), dan serotonin transporter (,*33) (Andra, !"") Penelitian terbaru menemukan gen lain yang berhubungan dengan penyakit ini yaitu gen yang mengekspresi brain deri$ed neurotrophic factor (&956). &956 adalah neurotropin yang berperan dalam regulasi plastisitas sinaps, neurogenesis dan perlindungan neuron otak. &956 diduga ikut terlibat dalam mood. Gen yang mengatur &956 terletak pada kromosom ""p":. 3erdapat : penelitian yang mencari tahu hubungan antara &956 dengan gangguan bipolar dan hasilnya positif (Andra, !"") #elainan pada otak juga dianggap dapat menjadi penyebab penyakit ini. 3erdapat perbedaan gambaran otak antara kelompok sehat dengan penderita bipolar. 'elalui pencitraan magnetic resonance imaging ('B;) dan positron-emission tomography (P13), didapatkan jumlah substansia nigra dan aliran darah yang berkurang pada korteks prefrontal subgenual. 3ak hanya itu, &lumberg dkk dalam Arch Gen Psychiatry !!: pun menemukan $olume yang kecil pada amygdala dan hipokampus. #orteks prefrontal, amygdala dan hipokampus merupakan bagian dari otak yang terlibat dalam respon emosi (mood dan afek) (Andra, !"") Penelitian lain menunjukkan ekspresi oligodendrosit-myelin berkurang pada otak penderita bipolar. (eperti diketahui, oligodendrosit menghasilkan membran myelin yang membungkus akson sehingga mampu mempercepat hantaran konduksi antar saraf. &ila jumlah oligodendrosit berkurang, maka dapat dipastikan komunikasi antar saraf tidak berjalan lancar (Andra, !"") IV. EPIDEMIOLOGI 9apat dikatakan insiden gangguan bipolar tidak tinggi, berkisar antara !,:",,4. 5amun, angka itu belum termasuk yang misdiagnosis. Bisiko kematian terus membayangi penderita bipolar. &iasanya kematian itu dikarenakan mereka mengambil jalan pintas yaitu bunuh diri. Bisiko bunuh diri meningkat pada penderita ?

bipolar yang tidak diterapi yaitu ,,, per "!!! pasien. (ementara yang diterapi hanya ",: per "!!! pasien (Andra, !"") Gangguan pada lelaki dan perempuan sama, umumnya timbul di usia remaja atau de%asa. *al ini paling sering dimulai se%aktu seseorang baru menginjak de%asa, tetapi kasus-kasus gangguan bipolar telah didiagnosis pada remaja dan bahkan anak-anak (Anonim, !"") V. GAMBARAN KLINIS &erdasarkan 9iagnostic and (tatistical 'anual (9(') ;C, gangguan bipolar dibedakan menjadi yaitu gangguan bipolar ; dan ;;. Perbedaannya adalah pada gangguan bipolar ; memiliki episode manik sedangkan pada gangguan bipolar ;; mempunyai episode hipomanik. &eberapa ahli menambahkan adanya bipolar ;;; dan bipolar ;C namun sementara ini yang terakhir belum dijelaskan (*ilary, !"") Gangguan bipolar ; dibagi lagi menjadi beberapa bagian menurut perjalanan longitudinal gangguannya. 5amun hal yang pokok adalah paling tidak terdapat " episode manik di sana. )alaupun hanya terdapat " episode manik tanpa episode depresi lengkap maka tetap dikatakan gangguan bipolar ;. Adapun episode-episode yang lain dapat berupa episode depresi lengkap maupun episode campuran, dan episode tersebut bisa mendahului ataupun didahului oleh episode manik (*ilary, !"") Gangguan bipolar ;; mempunyai ciri adanya episode hipomanik. Gangguan bipolar ;; dibagi menjadi yaitu tipe hipomanik, bila sebelumnya didahului oleh episode depresi mayor dan disebut tipe depresi bila sebelum episode depresi tersebut didahului oleh episode hipomanik. (*ilary, !"") &erdasarkan Pedoman Penggolongan dan 9iagnosis Gangguan 2i%a (PP9G2) ;;;, gangguan ini bersifat episode berulang yang menunjukkan suasana perasaan pasien dan tingkat akti$itasnya jelas terganggu, dan gangguan ini pada %aktu tertentu terdiri dari peninggian suasana perasaan serta peningkatan energi dan akti$itas (mania atau hipomania), dan pada %aktu lain berupa penurunan suasana perasaan serta pengurangan energi dan akti$itas (depresi). 8ang khas adalah terdapat penyembuhan sempurna antar episode. 1pisode manik biasanya mulai dengan tibatiba dan berlangsung antara minggu sampai =-, bulan, sedangkan depresi cenderung berlangsung lebih lama (*ilary, !"") episode pertama bisa timbul pada setiap usia dari masa kanak-kanak sampai -

tua. #ebanyakan kasus terjadi pada de%asa muda berusia !-:! tahun. (emakin dini seseorang menderita bipolar maka risiko penyakit akan lebih berat, kronik bahkan refrakter (*ilary, !"") 1pisode manik dibagi menjadi : menurut derajat keparahannya yaitu hipomanik, manik tanpa gejala psikotik, dan manik dengan gejala psikotik. *ipomanik dapat diidentikkan dengan seorang perempuan yang sedang dalam masa o$ulasi (DestrusD) atau seorang laki-laki yang dimabuk cinta. Perasaan senang, sangat bersemangat untuk berakti$itas, dan dorongan seksual yang meningkat adalah beberapa contoh gejala hipomanik. 9erajat hipomanik lebih ringan daripada manik karena gejala-gejala tersebut tidak mengakibatkan disfungsi sosial (Andra, !"") Pada manik, gejala-gejalanya sudah cukup berat hingga mengacaukan hampir seluruh pekerjaan dan akti$itas sosial. *arga diri membumbung tinggi dan terlalu optimis. Perasaan mudah tersinggung dan curiga lebih banyak daripada elasi (Andra, !"") 3anda manik lainnya dapat berupa hiperaktifitas motorik berupa kerja yang tak kenal lelah melebihi batas %ajar dan cenderung non-produktif, euphoria hingga logorrhea (banyak berbicara, dari yang isi bicara %ajar hingga menceracau dengan <%ord salad<), dan biasanya disertai dengan %aham kebesaran, %aham kebesaran ini bisa sistematik dalam artian berperilaku sesuai %ahamnya, atau tidak sistematik, berperilaku tidak sesuai dengan %ahamnya. &ila gejala tersebut sudah berkembang menjadi %aham maka diagnosis mania dengan gejala psikotik perlu ditegakkan ()idiodiningrat, !"") VI. DIAGNOSIS DAN KLASIFIKASI &erdasarkan Diagnostic and Statistical Manual (9(') ;C, gangguan bipolar dibedakan menjadi yaitu gangguan bipolar ; dan ;;. Gangguan bipolar ; atau tipe episode yaitu manik dan depresi, sedangkan klasik ditandai dengan adanya

gangguan bipolar ;; ditandai dengan hipomanik dan depresi. PP9G2 ;;; membaginya dalam klasifikasi yang berbeda yaitu menurut episode kini yang dialami penderita (*ilary, !"") 6:! episode 'anik Airi khas episode manik yaitu suasana perasaan meningkat dimana peningkatan dalam jumlah dan kecepatan akti$itas fisik dan mental, ekspansif dan >

iritabel. 6:!.! *ipomania 9erajatnya lebih ringan daripada manik,kelainan suasana perasaan (mood) dan perilakunya selalu menetap dan menonjol,namun tidak disertai halusinasi atau %aham. (elain itu terjadi peningkatan ringan dari suasana perasaan(mood) yang (sekurang-kurangnya selama beberapa hari berturut-turut),peningkatan energi dan akti$itas,dan biasanya perasaan sejahtera yang mencolok dan efisiensi baik fisik maupun mental. (ering ada peningkatan kemampuan untuk bergaul, bercakap, keakraban yang belebihan, peningkatan energi seksual, dan pengurangan kebutuhan tidurEnamun tidak sampai menjurus kepada kekacauan berat dalam pekerjaan atau penolakan oleh masyarakat. #adang-kadang lekas marah, sombong, dan perilaku yang tidak sopan dan mengesalkan (bualan dan la%akan murah yang berlebihan). #onsentrasinya dan perhatiannya berkurang,kurang bisa duduk dengan tenang untuk bekerja,atau untuk bersantai dan menikmati hiburanE tetapi ini tidak dapat mencegah timbulnya minat dalam usaha dan akti$itas baru, atau sifat agak suka menghamburkan uang. Pedoman 9iagnostik (ifat-sifat tersebut diatas,seharusnya ada selama sekurang-kurangnya beberapa hari berturut-turut. #riteria 9iagnosik Peningkatan mood yang dirasakan sebagai tidak normal dipertahankan sekurangkurangnya = hari berturut-turut. a. (etidaknya terdapat tiga dari tanda-tanda diba%ah ini yang secara nyata mempengaruhi fungsi kehidupannya sehari-hari F ("). Peningkatan akti$itas atau agitasi ( ). Peningkatan pembicaraan (:). Perhatian yang mudah teralih atau sulit berkonsentrasi (=). Pengurangan kebutuhan tidur (,). Peningkatan energi sekuel (?). &elanja sedikit berlebihan atau perilaku lain yang tidak bertanggung 0

ja%ab atau tidak hati-hati (-). (osialisasi atau pergaulan yang berlebihan b. episode ini tidak memenuhi kriteria mania, gannguan afektif bipolar, episode depresif, sklotimia atau anoreksia ner$osa c. petunjuk eksklusi yang sering digunakan F episode ini tidak disebabkan oleh penggunaan .at psikoakif atau gangguan mental organik 9iagnosis &anding (iklotimia dan manik.Akti$itas yang meningkat dan kegelisahan(dan sering kali juga penurunan berat badan)harus dibedakan dari gejala sama yang dapat timbul pada hipertiroidi dan anoreksia ner$osaEmasa dini dari Gdepresi agitatifH,khususnya pada usia pertengahan,dapat sekedar menyerupai hipomanik jenis iritabel.Pasien dengan gejala obsesif berat mungkin aktif pada malamnya, untuk melaksanakan ritual pembersihan rumah,akan tetapi afeknya bisa berla%anan dengan apa yang dikemukakan disini.Apabila periode singkat hipomanik muncul sebagai fase sesudah keadaan manik,biasanya tak berbeda dengan manik. 6.:!." 'anik 3anpa Gejala Psikotik (uasana perasaan(mood) meninggi tidak sepadan dengan keadaan indi$idu, dan dapat ber$ariasi antara keriangan (seolah- olah bebas dari masalah apapun) sampai keadaan eksitasi yang hampir tak terkendali.1lasi(suasana perasaan yang meningkat) itu disertai dengan energi yang meningkat,sehingga terjadi akti$itas berlebihan,percepatan dan kebanyakan bicara, dan berkurangnya kebutuhan tidur. Pengendalian yang normal dalam kelakuan social terlepas, perhatian yang terpusat tak dapat dipertahankan,dan sering kali perhatian mudah sekali dialihkan.*arga diri membumbung, dan pemikiran yang serba hebat dan terlalu optimis dinyatakan dengan bebas.'ungkin terjadi gangguan persepsi,seperti apresiasi %arna terutama yang menyala/amat cerah dan biasanya indah, keasyikan (mengingat perhatian) pada rincian sehalus-halusnya mengenai permukaan dan penampilan barang, dan hiperakusis subjektif.;ndi$idu itu mungkin mulai dengan berbagai rencana yang tidak praktis dan boros, membelanjakan uang secara serampangan, atau menjadi agresif, bersifat cinta kasih, atau berkelakar dalam yang tidak tepat.

"!

(uasana perasaan (mood) yang tampil pada beberapa episode manik lebih banyak mudah tersinggung dan curiga, daripada elasi.(erangan pertama paling banyak muncul pada usia antara ", dan :! tahun, namun dapat terjadi pada setiap usia antara akhir masa kanak sampai dasa%arsa ketujuh atau kedelapan. Pedoman 9iagnostik *arus berlangsung sekurang-kurangnya satu minggu dan cukup berat sehingga mengacaukan seluruh atau hampir seluruh pekerjaan biasa akti$itas social.Perubahan suasana perasaan (mood) seharusnya disertai dengan energi yang meninggi dan beberapa gajala tersebut diatas (khususnya percepatan berbicara, kebutuhan tidur yang berkurang, dan terlalu optimis). #riteria diagnostik a. 'ood harus secara dominan meningkat, meluas atau iritabel dan dinilai abnormal bagi orang lain. Perubahan mood harus menetap atau dipertahankan selama setidaknya satu minggu ( kecuali sangat berat memerlukan pera%atan rumah sakit) b. (etidaknya : gejala diba%ah ini harus ada (= bila hanya da mood yang iritabel) yang secara nyata mempengaruhi fungsi kehidupannya sehari-hariF ("). Peningkatan aktifitas atau agitasi ( ). Penigkatan pembicaraan (:). Iompat gagasan atau indi$idu secara subyektif merasakan percepatan pikiran (=). *ilangnya batasan normal sosial, yang berakibatpada perilaku tidak sesuai dalam lingkungannya (,). Penurunan kebutuhan tidur (?). Peningkatan self esteem atau rasa kebesaran (-). Perubahan terus menerus dari aktifitas atau rencana (>). Perilaku yang tidak bijaksana dan tidak hati-hati yang resikonya tidak disadari oleh penderita, seperti pemakaian uang berlebihan, rencana-rencana besar yang tidak matang , berkendara secara tidak gati-hati (0). Peningkatan energi seksual atau tidak hati-hati secara seksual c. 3idak terdapat halusinasi mapun delusi %alaupun dapat terjadi gangguan persepsi seperti misalnya perasaan subyektif hiperakusis, apresiasi terhadap ""

%arna secara dramatis c. Petunjuk eksklusi yang sering digunakan F episode ini tidak disebabkan oleh penggunaan .at psikoaktif atau gangguan mental organik 6:!. 'anik dengan Gejala Psikotik Gambaran klinisnya lebih berat dari manik dengan gejala psikotik.*arga diri yang membumbung dan gagasan kebesaran dapat berkembang menjadi %aham, dan iritabilitas.Pada kasus berat, %aham kebesaran atau religius tentang identitas dan peranan diri akan terlihat mencolok, dan gagasan yang takabur dan percepatan berbicaranya mengakibatkan indi$idu tak dapat dipahami lagi. Akti$itas dan eksitasi fisik yang hebat dan terus-menerus dapat menjurus kepada agresi dan kekerasanE pengabaian makan, minum, dan kesehatan pribadi dapat berakibat keadaan dehidrasi dan kelalaian diri yang berbahaya.2ika diperlukan %aham dan halusinasi dapat dibedakan menjadi yang serasi atau yang tidak serasi dengan suasana perasaan (mood).H3idak serasiH hendaknya diartikan meliputi %aham dan halusinasi yang afektif netral, misalnya %aham rujukan tanpa perasaan bersalah atau menuduh, atau suara-suara yang berbicara dengan indi$idu tentang peristi%a yang tidak mengandung arti emosional khusus. 9iagnosis &anding (ki.ofrenia, terutama bila fase perkembangannya melalui hipomanik dan pasien dijumpai hanya pada puncak penyakitnya.)aham yang banyak, pembicaraan kacau dan eksitasi kekerasan mengaburkan gangguan dasar afektif. PasienJyang menderita manik akibat medikasi neuroleptika dapat menjadi masalah diagnosis pada masa mereka pulih. Pada akti$itas fisik dan mental masih ber%aham dan berhalusinasi.*alusinasi dan %aham yang timbul sekali-sekali seperti pada ski.ofrenia, dapat juga digolongkan sebagai sesuatu tidak serasi dengan afek, akan tetapi jika gejala ini mencolok dan menetap, maka diagnosis gangguan ski.oafektif adalah lebih tepat. #riteria diagnosis a. 1pisode yang memenuhi kriteria mania tanpa gejala psikotik dengan pengecualian pada kriteria c b. 1pisode ini tidak memenuhi kriteria untuk ski.ofrenia, atau gangguan "

ski.oafektif , tipe mania c. 3erdapat halusinasi dan delusi yang tidak seperti pada ski.ofrenia (bersifat sangat tidak mungkin dan tidak sesuai dengan latar belakang kulturnya, dan bukan halusinasi sebagai orang ketiga serta sedang dikomentari). Paling sering bersifat kebesaran, terpusat pada dirinya sendiri, erotik atau berisikan kecaman d. Petunjuk eksklusi yang sering digunakan F episode ini tidak disebabkan oleh penggunaan .at psikoaktif atau gangguan mental organik 6:!.> 1pisode 'anik Iainnya 6:!.0 1pisode 'anik 833 , termasuk 'anik 833. 6:" Gangguan Afektif &ipolar Gangguan ini tersifat oleh episode berulang (yaitu sekurang-kurangnya dua) yang menunjukkan suasana perasaan (mood) pasien dan tingkat akti$itasnya jelas terganggu, dan gangguan ini pada %aktu tertentu terdiri dari peninggian suasana perasaan (mood) serta peningkatan enersi dan akti$itas (mania atau hipomania), dan pada %aktu lain berupa penurunan suasana perasaan (mood) serta pengurangan enersi dan akti$itas depresi). 8ang khas adalah bah%a biasanya ada penyembuhan sempurna antar episode, dan insidensi pada kedua jenis kelamin kurang lebih sama dibanding dengan gangguan suasana perasaan (mood) lainnya. 9alam perbandingan, jarang ditemukan pasien yang menderita hanya episode mania yang berulang-ulang, dan karena pasien-pasien tersebut menyerupai (dalam ri%ayat keluarga, kepribadian pramorbid, usia onset, dan prognosis jangka panjang) pasien yang mempunyai juga episode depresi sekali-sekali, maka pasien itu digolongkan sebagai bipolar (9ep#es, !!:) 6:".! Gangguan Afektif &ipolar, 1pisode #ini hipomanik Pedoman diagnostic a. 1pisode yang sekarang harus memenuhi kriteria untuk hipomania (6:!.!) dan, b. *arus ada sekurang-kurangnya satu episode afektif hipomanik, manik atau campuran di masa lampau ((yl$ia, !"!)

":

6:"." Gangguan Afektif &ipolar, 1pisode #ini 'anik tanpa Gejala Psikotik Pedoman diagnostic a. 1pisode yang sekarang harus memenuhi kriteria untuk mania tanpa gejala psikotik (6:!.") dan, b. *arus ada sekurang-kurangnya satu episode afektif hipomanik, manik atau campuran di masa lampau ((yl$ia, !"!) 6:". Gangguan Afektif &ipolar, 1pisode #ini 'anik dengan Gejala Psikotik Pedoman diagnostic a. 1pisode yang sekarang harus memenuhi kriteria untuk mania dengan gejala psikotik (6:!. ) dan, b. *arus ada sekurang-kurangnya satu episode afektif hipomanik, manik atau campuran di masa lampau ((yl$ia, !"!) 6:".: Gangguan Afektif &ipolar, episode kini 9epresif Bingan atau (edang Pedoman diagnostik. 7ntuk mendiagnosis pasti F a. 1pisode yang sekarang harus memenuhi kriteria untuk episode depresif ringan (6: .!) ataupun sedang (6: ."), dan b. *arus ada sekurang-kurangnya satu episode afektif hipomanik, manik atau campuran di masa lampau. #arakter kelima dapat digunakan untuk menentukan ada atau tidaknya gejala somatic dalam episode depresif yang sedang berlangsung ((yl$ia, !"!) 6:".:! 3anpa gejala somatic 6:".:" 9engan gejala somatic 6:".= Gangguan Afektif &ipolar, 1pisode #ini 9epresif &erat tanpa Gejala Psikotik Pedoman diagnostik. a. 1pisode yang sekarang harus memenuhi kriteria untuk episode depresif berat tanpa gejala psikotik (6: . ), dan
b.

*arus ada sekurang-kurangnya satu episode afektif hipomanik, manik atau campuran di masa lampau. ((yl$ia, !"!)

"=

6:"., Gangguan Afektif &ipolar, 1pisode #ini 9epresif &erat dengan Gejala Psikotik. Pedoman diagnostic F a. 1pisode yang sekarang harus memenuhi kriteria untuk episode depresif berat dengan gejala psikotik (6: .:), dan b. *arus ada sekurang-kurangnya satu episode afektif hipomanik, manik atau campuran di masa lampau. 2ika dikehendaki, %aham atau halusinasi dapat ditentukan sebagai serasi atau tidak serasi dengan afeknya ((yl$ia, !"!) 6:".? Gangguan Afektif &ipolar, 1pisode #ini Aampuran Pedoman diagnostic a. 1pisode yang sekarang menunjukkan gejala-gejala manik, hipomanik dan depresif yang tercampur atau bergantian dengan cepat gejala mania/hipomania dan depresi sama-sama mencolok selama masa terbesar dari episode penyakit yang sekarang, dan telah berlangsung sekurang-kurangnya minggu) dan
b.

*arus ada sekurang-kurangnya satu episode afektif hipomanik, manik atau campuran di masa lampau.

6:".- Gangguan Afektif &ipolar, #ini dalam Bemisi (ekarang tidak menderita gangguan afektif yang nyata selama beberapa bulan terakhir ini, tetapi pernah mengalami sekurang-kurangnya satu episode afektif hipomanik, manik atau campuran di masa lampau dan ditambah sekurang-kurangnya satu episode afektif lain (hipomanik, manik, depresif atau campuran) ((yl$ia, !"!) 6:".> Gangguan Afektif &ipolar Iainnya 6:".0 Gangguan Afektif &ipolar 833 6: 1pisode 9epresif Pada semua tiga $ariasi dari episode depresif khas yang tercantum di ba%ah ini, ringan (6: .!), sedang (6: ."), dan berat (6: . dan 6: .:), indi$idu biasanya menderita suasana perasaan (mood) yang depresif, kehilangan minat dan kegembiraan, dan berkurangnya enersi yang menuju meningkatnya keadaan mudah lelah dan berkurangnya akti$itas. &iasanya ada rasa lelah yang nyata sesudah kerja

",

sedikit saja. Gejala la.im lainnya adalah F ((yl$ia, !"!) a. #onsentrasi dan perhatian berkurang b. *arga diri dan kepercayaan diri berkurang c. Gagasan tentang perasaan bersalah dan tidak berguna (bahkan pada episode tipe ringan sekali pun) d. Pandangan masa depan yang suram dan pesimistis e. Gagasan atau perbuatan membahayakan diri atau bunuh diri f. 3idur terganggu g. 5afsu makan berkurang Gejala somatik F a. #ehilangan minta atau kesenangan terhadap kegiatan yang biasanya dapat dinikmati b. 3idak bereaksi emosional terhadaplingkungan atau peristi%a yang biasanya menyenangkan c. &angun pagi lebih a%al jam atau lebih dari biasanya d. 9epresi lebih parah pada pagi hari e. &ukti obyektif dari retardasi atau agitasi psikomotor yang nyata f. #ehilangan nafsu makan secara mencolok g. Penurunan berat badan (,4 atau lebih dariberat badan bulan terakhir) h. Penurunan libido 6: .! 1pisode 9epresif Bingan Pedoman diagnosis (uasana perasaan (mood) yang depresif, kehilangan minat dan kesenangan, dan mudah menjadi lelah biasanya dipandang sebagai gejala dari depresi yang paling khas, dan sekurang-kurangnya dua gejala dari ini, ditambah sekurang-kurangnya dua gejala lain (untuk 6: .-) harus ada untuk menegakkan diagnosis pasti. 3idak boleh ada gejala yang berat diantaranya. Iamanya episode berlangsung ialah sekurangkurangnya sekitar minggu ((yl$ia, !"!) ;ndi$idu yang mengalami episode depresif ringan biasanya resah tentang gejalanya dan agak sukar baginya untuk meneruskan pekerjaan biasa dan kegiatan sosial, namun mungkin ia tidak akan berhenti berfungsi sama sekali ((yl$ia, !"!) "?

6: .!! 3anpa gejala somatic #riteria untuk episode depresif ringan telah dipenuhi, dan tidak ada atau hanya sedikit sekali gejala somatik ((yl$ia, !"!) 6: .!" 9engan gejala somatic #riteria untuk episode depresif ringan telah dipenuhi, dan empat atau lebih gejala somatik juga ditemukan. (jika hanya dua atau tiga gejala somatik ditemukan tetapi luar biasa beratnya, maka penggunaan kategori ini mungkin dapat dibenarkan) ((yl$ia, !"!) 6: ." 1pisode 9epresif (edang Pedoman diagnosis (ekurang-kurangnya harus ada dua dari tiga gejala paling khas yang ditentukan untuk episode depresif ringan (6: .!), ditambah sekurang-kurangnya tiga (dan sebaiknya empat) gejala lainnya. &eberapa gejala mungkin amat menyolok, namun tidak esensial apabila secara keseluruhan ada cukup banyak $ariasi gejalanya. Iamanya keseluruhan episode berlangsung ialah sekurang-kurangnya sekitar minggu ((yl$ia, !"!) ;ndi$idu yang mengalami episode depresif taraf sedang biasanya menghadapi kesulitan nyata untuk meneruskan kegiatan sosial, pekerjaan, dan urusan rumah tangga. #arakter kelima dapat digunakan untuk menentukan adanya sindrom somatik. 6: ."."! 3anpa gejala somatic #riteria untuk episode depresif sedang telah dipenuhi, dan tidak ada atau hanyasedikit sekali gejala somatik ((yl$ia, !"!) 6: ."" 9engan gejala somatic #riteria untuk episode depresif sedang telah dipenuhi, dan ada empat atau lebih gejala somatik juga ditemukan. (jika hanya dua atau tiga gejala somatik ditemukan tetapi luar biasa beratnya, maka penggunaan kategori ini mungkin dapat dibenarkan) (9ep#es, !!:)

"-

6: . 1pisode 9epresif &erat tanpa Gejala Psikotik Pada episode depresif berat, penderita biasanya menunjukkan ketegangan atau kegelisahan yang amat nyata, kecuali apabila retardasi mental merupakan ciri terkemuka. #ehilangan harga diri dan perasaan dirinya tak berguna mungkin mencolok, dan bunuh diri merupakan bahaya nyata terutama pada beberapa kasus berat. Anggapan disini ialah bah%a sindrom somatik hampir selalu ada pada episode depresif berat (9ep#es, !!:) Pedoman diagnosis (emua ketiga gejala khas yang ditentukan untuk episode depresof ringan dan sedang harus ada, ditambah sekurang-kurangnya empat gejala lainnya, dan beberapa di antaranya harus berintensitas berat. 5amun, apabila gejala penting (misalnya agitasi atau retardasi) menyolok, maka pasien mungkin tidak mau atau tidak mampu untuk melaporkan banyak gejalanya secara terinci. 9alam hal demikian, penentuan menyeluruh dalam subkategori episode berat masih dapat dibenarkan. 1pisode depresif biasanya seharusnya berlangsung sekurang-kurangnya minggu, akan tetapi jika gejala amat berat dan beronset sangat cepat, maka mungkin dibenarkan untuk menegakkan diagnosis dalam %aktu kurang dari (9ep#es, !!:) (elama episode depresif berat, sangat tidak mungkinpenderita akan mampu meneruskan kegiatan sosial, pekerjaan atau urusan rumah tangga, kecuali pada taraf yang sangat terbatas (9ep#es, !!:) #ategori ini hendaknya digunakan untuk episode depresif berat tunggal tanpa gejala psikotik, untuk episode selanjutnya harus digunakan subkategori dari gangguan depresif berulang (9ep#es, !!:) 6: .: 1pisode 9epresif &erat dengan Gejala Psikotik Pedoman diagnosis 1pisode depresif berat yang memenuhi kriteria menurut 6: . tersebut diatas, disertai %aham, halusinasi atau stupor depresif. )ahamnya biasanya melibatkan ide tentang dosa, kemiskinan atau malapetaka yang mengancam, dan pasien dapat merasa bertanggung ja%ab atas hal itu. *alusinasi auditorik atau olfaktorik biasanya berupa suara yang menghina atau bau kotoran atau daging membusuk. Betardasi psikomotor yang berat dapat menuju pada stupor. 2ika diperlukan, %aham atau "> minggu

halusinasi dapat ditentukan sebagai serasi atau tidak serasi dengan suasana perasaan (mood) (9ep#es, !!:) 6:: Gangguan 9epresif &erulang Gangguan ini tersifat dengan episode berulang dari depresi sebagaimana dijabarkan dalam episode depresif ( ringan, sedang, atau berat) , tanpa ri%ayat adanya episode tersendiri dari peninggian suasana perasaan (mood) dan hipereaktifitas yang memenuhi kriteria mania . 5amun, kategori ini tetap harus digunakan jika ternyata ada episode singkat dari peningkatan suasana perasaan (mood) dan hipereakti$itas ringan yang memenuhi kriteria hipomania segera sesudah suatu episode depresif (kadang-kadang tampaknya dicetuskan oleh tindakan pengobatan depresi). 7sia dari onset keparahan, lamanya berlangsung, dan frekuensi episode dari depresi, semuanya sangat ber$ariasi. 7mumnya episode pertama terjadi pada usia lebih tua dibanding dengan gangguan bipolar, dengan usia onset rata-rata lima puluhan. 1pisode masing-masing juga lamanya antara : dan " bulan (rata-rata lamanya sekitar ? bulan) akan tetapi frekuensinya lebih jarang. Pemulihan keadaan biasanya sempurna diantara episode, namun sebagian kecil pasien mungkin mendapat depresi yang akhir). 1pisode masing-masing, dalam pelbagai tingkat keparahan, sering kali dicetuskan oleh peristi%a kehidupan yang penuh stres, dalam pelbagai budaya, baik episode tersendiri maupun depresi menetap dua kali lebih banyak terjadi pada %anita daripada pria. &agaimanpun seringnya seseorang pasien gangguan depresif berulang mengalami episode depresif sebagai penderitaan, tidak mustahil baginya akan mengalami episode maniak. 2ika ternyata terjadi episode maniak, maka diagnosis seharusnya diubah menjadi gangguan afektif bipolar. 1psiode depresif berulang boleh dibagi lagi sebagaimana tertera yang diba%ah, dengan menentukan pertama-tama tipe episode yang sedang berlangsung, dan kemudian (jika tersedia cukup informasi) tipe yang dominan dalam semua episode. 6::.!. Gangguan 9epresif &erulang, 1pisode #ini Bingan Pedoman diagnostic, 7ntuk diagnostik pasti F a. kriteria untuk gangguan depresif berulang harus dipenuhi, dan episode sekarang harus memenuhi kriteria untuk episode depresif ringan dan "0

b. sekurang-kurangnya dua episode telah berlangsung masing-masing selama minimal minggu dengan sela %aktu beberapa bulan tanpa gangguan suasana perasaan (mood) yang bermakna. #alau tidak, maka diagnosis seharusnya gangguan suasana perasaan (mood KafektifL) berulang lainnya . 6::.". Gangguan 9epresif &erulang, 1pisode #ini (edang Pedoman diagnostic, 7ntuk diagnostik pasti F a. kriteria untuk gangguan depresif berulang harus dipenuhi, dan episode sekarang harus memenuhi kriteria untuj episode depresif sedang b. sekurang-kurangnya dua episode telah berlangsung masing-masing selama minimal minggu dengan sela %aktu beberapa bulan tanpa gangguan suasana perasaan (mood) yang bermakna. 6::. . Gangguan 9epresif &erulang, 1pisode #ini &erat 3anpa Gejala Psikotik Pedoman diagnostic, 7ntuk diagnosis pasti F a. kriteria untuk gangguan depresif berulang harus dipenuhi, dan episode sekarang harus memenuhi kriteria untuk episode depresif berat tanpa gejala psikotik. b. (ekurang-kurangnya dua episode telah berlangsung masing-masing selama minimal minggu dengan sela %aktu beberapa bulan tanpa suasana perasaan (mood) yang bermakna. 6::.:. Gangguan 9epresif &erulang, 1pisode #ini &erat 9engan Gejala Psikotik Pedoman diagnostik, 7ntuk diagnosis pasti F a. kriteria gangguan depresif berulang harus dipenuhi, dan episode sekarang harus memenuhi kriteria untuk episode depresif berat dengan gejala psikotik. b. (ekurang-kurangnya dua episode telah berlangsung masing-masing selama minggu dengan sela %aktu beberapa bulan tanpa suasana perasaan (mood) yang bermakna.

6::.=. Gangguan 9epresif &erulang, #ini 9engan Bemisi Pedoman diagnostikF a. kriteria untuk gangguan depresif berulang harus dipenuhi di masa lampau, tetapi keadaan sekarang seharusnya tidak memenuhi kriteria untuk episode depresif dengan derajat keparahan apa pun atau gangguan lain apa pun. b. (ekurang-kurangnya dua episode telah berlangsung masing-masing selama minggu dengan sela %aktu beberapa bulan tanpa gangguan suasana perasaan (mood) yang bermakna. #alau tidak, maka diagnosis seharusnya gangguan suasana perasaan (moodKafektifL berulang lainnya. #ategori ini tetap dapat digunakan jika pasien sedang menerima pengobatan untuk mengurangi risiko akan episode berikut. 6::.> Ganggguan 9epresif &erulang lainnya 6::.0. Gangguan 9epresif &erulang 833 6:=. Gangguan (uasana Perasaan ('ood KAfektifL) 'enetap 'erupakan gangguan suasana perasaan yang menetap dan biasanya berfluktuasi, namun masing-masing episodenya jarang atau tidak pernah cukup parah atau disebut hipomanik/depresi ringan. 9apat berlangsung bertahun - tahun bahkan kadang sebagian masa hidup de%asa seseorang sehingga menyebabkan penderitaan subyektif dan ketidak mampuan. Gangguan afektif menetap diklasifikasikan bersama dengan gangguan kepribadian 9apat diobati sebagai gangguan perasaan dengan hasil yang sama. Ada bentuk yaitu (iklotimia dan 9istimia yang beronset dini dan lambat. 6:=.!. (iklotimia #etidakstabilan perasaan yang menetap berupa banyak episode depresi ringan dan elasi ringan.9apat berlangsung dini pada seseorang de%asa dan berlangsung kronis. ;ndi$idu memandang alunan perasaannya tidak berkaitan dengan peristi%a hidup. (ukar luput dari perhatian medis karena gangguan perasaannya relatif ringan dan mungkin bersifat menyenangkan bagi indi$idu tersebut "

Airi esensial ialah ketidakstabilan menetap suasana perasaan yang meliputi banyak periode depresi ringan dan elasi ringan (iklotimia termasuk F Gangguan kepribadian afektif, #epribadian sikloid, kepribadian siklotimik Diagnosa banding F Gangguan afektif bipolar dan Gangguan depresif berulang 6:=.". 9istimia 9epresi kronis dari suasana yang pada saat sekarang tidak memenuhi gangguan depresif berulang ringan, sedang, ataupun berat. #eparahannya berlangsung setiap episode #ebanyakan penderiya distimia merasa lelah dan tertekan karena segala pengalaman hidupnya merupakan upaya yang berat dan tak ada yang dinikmati Pasien ini juga sering mengeluh, tidak dapat tidur nyenyak tapi masih dapat mengurus keperluannya sehari-hari Airi esensial ialah depresi perasaan yang berlangsung sangat lama yang tak pernah atau jarang sekali cukup Mparah untuk memenuhi kriteria gangguan depresif berulang ringan,sedang Termasuk : Neurosis depresif, gangguan kepribadian depresif, depresi neurotik, depresi anxietas menetap Tak termasuk : Depresi anxietas tidak menetap, reaksi berkabung, skizofrenia residual 6:>. Gangguan perasaan (afektif) menetap lainnya 6:>.! Gangguan suasana perasaan tunggal 1pisode afektif campuran F berlangsung selamam minggu yang bersifat campuran atau pergantian cepat antara gejala hipomanik,manik,depresif. 6:>." Gangguan suasana perasaan (afektif) berulang Gangguan depresif singkat berulang F muncul kira-kira sekali sebulan selama setahun yang lampau,barlangsung selama hari dengan pemulihan sempurna. minggu yang khas -:

VII. KOMORBID (ebagian besar penderita bipolar tidak hanya menderita bipolar saja tetapi juga menderita gangguan ji%a yang lain (komorbid). Penelitian oleh Goldstein &; dkk, seperti dilansir dari Am 2 Psychiatry !!?, menyebutkan bah%a dari >= penderita bipolar berusia diatas ?, tahun ternyata sebanyak :>,"4 terlibat dalam penyalahgunaan alkohol, ",,,4 distimia, !,,4 gangguan cemas menyeluruh, dan "04 gangguan panik (Andra, !"") (ementara itu, attention deficit hyperacti$ity disorder (A9*9) menjadi komorbid yang paling sering didapatkan pada 0!4 anak-anak dan :!4 remaja yang bipolar (Andra, !"") VIII. PENATALAKSANAAN Prinsip umum F #eamanan pasien harus dijamin Pemeriksaan diagnostik yang langkap harus dilakukan Bencana pengobatan harus disususn untuk mengatasi semua gejala yang diperkirakan akan muncul. 3erapi harus menurunkan jumlah dan keparahan stresor pada pasien. (trategi pengobatan harus disampaikan kepada keluarga pasien. Pengobatan yang paling efektif adalah kombinasi farmakoterapi dan psikoterapi ;ndikasi Ba%at Perlu prosedur 9iagnostik Ada resiko bunuh diri atau membunuh Ada penurunan kemampuan dasar yang jelas Bi%ayat gejala yang berkembang dengan pesat dan hancurnya sistem pendukung pasien. 3iga jenis psikoterapi jangka pendek yang dapat dilakukan adalah terapi kognitif, terapi interpersonal, dan terapi perilaku

3erapi psikososial a. 3erapi kognitif 7ntuk menghilangkan atau meringankan episode depresif dan mencegah timbulnya episode tersebut dengan mengenali pola pikir irasional, mengembangkan alternatif pola berpikir rasional dan fleksibel kemudian melatih kembali pola berpikir serta respon perilaku yang baru b. 3erapi interpersonal 9ifokuskan pada problrm interpersonal yang ada Akar terjadi disfungsi hubungan interpersonal &erperan terjadi gejala depresi

&iasanya sesi berlangsung " -"? minggu dan ditadai dengan terapeutik aktif c. 3erapi perilaku 9iharapkan pasien belajar berprilaku yang menimbulkan perbaikan dari respon lingkungan d. 3erapi berorientasi psikoanalitik 9itujukan pada psikoterapi yang menimbulkan perubahan struktur kepribadian dan tidak semata menghilangkan gejala depresi. 3ujuan untuk mencapai kepercayaan dalam hubungan interpersonal, keintiman, mekanisme penyesuaian, kapasitas dalam merasakan kesedihan, serta kemampuan merasakan perubahan emosional. e. 3erapi keluarga 9ilakukan bila penderita membahayakan hubungan perka%inannya atau fungsi dalam keluarga (edikit data yang menguatkan keunggulan salah satu pendekatan psikoterapi dibandingkan yang lain dalam terapi gangguan mood masa anak-anak dan remaja. 3etapi, terapi keluarga adalah diperlukan untuk mengajarkan keluarga tentang gangguan mood serius yang dapat terjadi pada anak-anak saat terjadinya stres keluarga yang berat. Pendekatan psikoterapetik bagi anak terdepresi adalah pendekatan kognitif dan pendekatan yang lebih terarah dan lebih terstruktur dibandingkan yang biasanya digunakan pada orang de%asa. #arena fungsi psikososial anak yang terdepresi mungkin tetap terganggu untuk periode yang lama, %alaupun setelah episode depresif telah menghilang, inter$ensi keterampilan sosial =

jangka panjang adalah diperlukan. Pada beberapa program terapi, modeling dan permainan peran dapat membantu menegakkan keterampilan memecahkan masalah yang baik. Psikoterapi adalah pilihan utama dalam pengobatan depresi (#aplan, "00-) 6armakoterapi 9epresi mayor Gol 3risiklik Gol ((B; F fluo/etine, paro/etin, sertraline, bupropion Alternatif F 1A3

Gangguan &ipolar " Iithium Anti kon$ulsan F Calproat dan carbama.epin

Gangguan bipolar Pemberian anti depresan pada episode depresif bisa timbul episode manik

6luo/etin (pro.ac) telah digunakan dengan suatu keberhasilan pada remaja dengan gangguan depresif barat. #arena beberapa anak dan remaja yang menderita depresif akan mengalami gangguan bipolar, klinisi harus mencatat gejala hipomanik yang mungkin terjadi selama pemakaian fluo/etin dan anti depresan lain. Pada kasus tersebut medikasi harus dihentikan untuk menentukan apakah episode hipomanik selanjutnya menghilang. 3etapi, respon hipomanik terhadap antidepresan tidak selalu meramalkan bah%a gangguan bipolar telah terjadi (#aplan, "00-) Gangguan bipolar pada masa anak-anak dan remaja adalah diobati dengan lithium (1skalith) dengan hasil yang baik. 3etapi, anak-anak yang memiliki gangguan defisit-atensi/hiperakti$itas) dan selanjutnya mengalami gangguan bipolar pada a%al masa remaja adalah lebih kecil kemungkinannya untuk berespon baik terhadap lithium dibandingkan mereka yang tanpa gangguan perilaku (#aplan, "00-) Pasien dengan gangguan bipolar membutuhkan dorongan untuk mencari dan mempertahankan pengobatan dan tindak lanjutnya dengan segala keterbatasannya lithium merupakan pengobatan untuk gangguan bipolar yang telah lama digunakan meskipun banyak obat-obat generasi baru yang ditemukan, namun efektifitas ,

pencegahan bunuh diri masih belum jelas ()idiodiningrat, !""), (#aplan, "00-) Garam Iithium (carbonate) merupakan antidepresan yang dianjurkan untuk gangguan depresi bipolar (terdapatnya episode depresi dan mania) dan penderita gangguan depresi. Iithium tidak bersifat sedati$e, depresan ataupun eforian, inilah yang membedakannya dari antidepresan lain (Andra, !"") 'ekanis aksi lithium mengendalikan alam perasaan belum diketahui, diduga akibat efeknya sebagai membrana biologi. (ifat khas ion lithium dengan ukuran yang amat kecil tersebar melalui membrana biologik, berbeda dari ion 5a dan #. ;on lithium menggantikan ion 5a mendukung aksi potensial tunggal di sel saraf dan melestarikan membrana potensial itu. 'asih belum jelas betul makna interaksi antara lithium (dengan konsentrasi " m1@ per liter) dan transportasi mono$alent atau di$alent kation oleh sel saraf (Andra, !"") Aksi lithium disusunan saraf pusat dispekulasikan merobah distribusi ion didalam sel susunan saraf pusat, perhatian terpusat pada efek konsentrasi ionnya yang rendah dalam metabolisme biogenik amin yang berperanan utama dalam patofisiologi gangguan alam perasaan (Andra, !"") (udah lebih dari ,! tahun lithium digunakan sebagai terapi gangguan bipolar. #eefekti$itasannya telah terbukti dalam mengobati ?!->!4 pasien. GPamornyaH semakin berkibar karena dapat menekan ongkos pera%atan dan angka kematian akibat bunuh diri (Andra, !"") 3api bukan berarti lithium tanpa cela. 3erdapat orang-orang yang kurang memberi respon terhadap lithium di antaranya penderita dengan ri%ayat cedera kepala, mania derajat berat (dengan gejala psikotik), dan yang disertai dengan komorbid. &ila penggunaanya dihentikan tiba-tiba, penderita cepat mengalami relaps. (elain itu, indeks terapinya sempit dan perlu monitor ketat kadar lithium dalam darah. Gangguan ginjal menjadi kontraindikasi penggunaan lithium karena akan menghambat proses eliminasi sehingga menghasilkan kadar toksik. 9i samping itu, pernah juga dilaporkan lithium dapat merusak ginjal bila digunakan dalam jangka lama. #arena keterbatasan itulah, penggunaan lithium mulai ditinggalkan (Andra, !"") Antipsikotik mulai digunakan sebagai antimanik sejak tahun "0,!-an. Antipsikotik lebih baik daripada lithium pada penderita bipolar dengan agitasi psikomotor. Perhatian ekstra harus dilakukan bila hendak merencanakan pemberian ?

antipsikotik jangka panjang terutama generasi pertama (golongan tipikal) sebab dapat menimbulkan beberapa efek samping seperti ekstrapiramidal, neuroleptic malignant syndrome, dan tardi$e dyskinesia (Andra, !"") Calproat menjadi pilihan ketika penderita bipolar tidak memberi respon terhadap lithium. &ahkan $alproat mulai menggeser dominasi lithium sebagai regimen lini pertama. (alah satu kelebihan $alproat adalah memberikan respon yang baik pada kelompok rapid cycler. Penderita bipolar digolongkan rapid cycler bila dalam " tahun mengalami = atau lebih episode manik atau depresi. 1fek terapeutik tercapai pada kadar optimal dalam darah yaitu ?!-0! mg/I. 1fek samping dapat timbul ketika kadar melebihi " , mg/I, di antaranya mual, berat badan meningkat, gangguan fungsi hati, tremor, sedasi, dan rambut rontok. 9osis akselerasi $alproat yang dianjurkan adalah loading dose :! mg/kg pada dengan ! mg/kg pada - hari selanjutnya (Andra, !"") Pencarian obat alternatif terus diupayakan. (alah satunya adalah lamotrigine. Iamotrigine merupakan antikon$ulsan yang digunakan untuk mengobati epilepsi. &eberapa studi acak, buta ganda telah menyimpulkan, lamotrigine efektif sebagai terapi akut pada gangguan bipolar episode kini depresi dan kelompok rapid cycler. (ayangnya, lamotrigine kurang baik pada episode manik (Andra, !"") (elain itu pengobatan dengan antidepresan, terutama yang mengandung agen serotonergik seperti sertraline (.oloft ,! mg/hari). &eberapa pasien memberikan respon yang cukup bagus dengan pemberian obat psikostimulan dalam dosis kecil seperti amfetamin ,-", mg/ hari. 9alam semua kasus harus ada kombinasi kedua hal tadi (Andra, !"") Gangguan bipolar harus diobati secara kontinu, tidak boleh putus. &ila putus, fase normal akan memendek sehingga kekambuhan semakin sering. Adanya fase normal pada gangguan bipolar sering mengakibatkan buruknya compliance untuk berobat karena dikira sudah sembuh. +leh karena itu, edukasi sangat penting agar penderita dapat ditangani lebih dini (Andra, !"") hari pertama dilanjutkan

IX. PROGNOSIS a. Pasien dengan gangguan bipolar ; mempunyai prognosis lebih buruk. 9i dalam tahun pertama setelah peristi%a a%al, =!-,!4 tentang pasien mengalami serangan manik lain ((oref, !""). b. *anya ,!-?!4 pasien dengan gangguan bipolar ; yang dapat diatasi gejalanya dengan lithium. -4 pasien ini, gejala tidak terulang. =,4 Persen pasien mengalami lebih dari sekali kekambuhan dan lebih dari =!4 mempunyai suatu gejala yang menetap ((oref, !"") c. 6aktor yang memperburuk prognosis

>

BAB III KESIMPULAN


Gangguan suasana perasaan (gangguan mood/afektif) merupakan sekelompok penyakit yang biasanya mengarah ke depresi atau elasi(suasana perasaan yang meningkat). Pasien dengan mood yang meninggi menunjukkan sikap meluap-luap, gagasan yang meloncat-loncat,penurunan kebutuhan tidur, peninggian harga diri dan gagasan kebesaran. Pasien dengan mood yang terdepresi merasakan hilangnya energi dan minat, perasaan bersalah, kesulitan berkonsentrasi, hilangnya nafsu makan, pikiran tentang kematian dan bunuh diri (Andra, !"") (indrom mania disebabkan oleh tingginya kadar serotonin pada celah sinaps neuron khususnya pada sistem limbik. (edangkan pada sindrom depresi terjadi defisiensi dari salah satu atau beberapa neurotransmitter aminergic pada celah sinap neuron khususnya di sistem limbik sehingga akti$itas reseptor serotonin menurun. &erdasarkan 9iagnostic and (tatistical 'anual (9(') ;C, gangguan bipolar dibedakan menjadi yaitu gangguan bipolar ; dan ;;. Perbedaannya adalah pada gangguan bipolar ; memiliki episode manik sedangkan pada gangguan bipolar ;; mempunyai episode hipomanik. &erdasarkan Pedoman Penggolongan dan 9iagnosis Gangguan 2i%a (PP9G2) ;;;, gangguan ini bersifat episode berulang yang menunjukkan suasana perasaan pasien dan tingkat akti$itasnya jelas terganggu, dan gangguan ini pada %aktu tertentu terdiri dari peninggian suasana perasaan serta peningkatan energi dan akti$itas (mania atau hipomania), dan pada %aktu lain berupa penurunan suasana perasaan serta pengurangan energi dan akti$itas (depresi). Pengobatan yang diberikan pada gangguan bipolar berupa psikososial dan farmakologi. *ampir pada semua kasus, gangguan bipolar mengalami kekambuhan. 3erkadang perubahan suasana perasaan dari depresi kemania atau sebaliknya tanpa melalui periode suasana hati yang normal terlebih dahulu. (ekitar ",4 penderita, terutama %anita, mengalami empat episode atau lebih setiap tahunnya.

DAFTAR PUSTAKA
Andra, !"". 'emahami #epribadian 9ua #utub. httpF//%%%.majalah-farmacia.com Mdiakses ? Agustus !""N Anonim, !"". Gangguan #eji%aan - Agustus dan 'acamnya. ?

httpF//%%%.ikh%ah.informe.com Mdiakses Agustus !""N Atmaji ), !"". Gangguan

!""N . Gangguan Afektif,

9epresi dan Gangguan &ipolar. httpF//%%%.redrop.%ordpress.com Mdiakses

&ipolar

(ering

berakhir

&unuh

9iri.

httpF//%%%.suaramerdeka.com Mdiakses ? Agustus !""N 9epkes B; 9irektorat 2enderal Pelayanan 'edik, "00:. Pedoman Penggolongan dan 9iagnosis Gangguan 2i%a di ;ndonesia ;;;. 2akarta. 9epartemen #esehatan. "=,-",?. 1l$ira, (yl$ia 9. !"!. &uku Ajar Psikiatri. 2akartaF 6#7; *ilary, !"". #aplan *;, (adock &2, Grebb 2A, "00-. (inopsis Psikiatri ;lmu Pengetahuan Perilaku Psikiatri #linis 1disi #etujuh 2ilid 9ua. 2akarta. &inarupa Aksara. "00-.>!0->"? 'aslim, Busdi. !!". 9iagnosis Gangguan 2i%a, Bujukan Bingkas PP9G2-;;;. !"". &ipolar 9isorder. httpF//hilary.%ordpresss.com Mdiakses - Agustus

2akarta F 6# 7nika Atma 2aya (oref (, !"". &ipolar Affecti$e 9isorder. httpF//%%%.emedicine.com Mdiakses ? Agustus !""N O 6iles of 9rs'ed P 6# 75B; (httpF//%%%.6iles-of-9rs'ed.tk )idiodiningrat B, !"". 'embangun #esadaran-'engurangi Besiko gangguan

:!

'ental dan &unuh 9iri. httpF//pdpersi.co.id Mdiakses ? Agustus !""N

:"

Anda mungkin juga menyukai