Anda di halaman 1dari 3

Biaya eksternal Pada dasarnya biaya eksternal adalah besarnya biaya sosial yang dibebankan kepada masyarakat sebagai

akibat tidak langsung kegiatan produksi dan konsumsi sumber energi. Seberapa besar biaya sosial yanng dibebankan tergantung batasan ambang batas yang tertuang dalam kebijakan masing-masing negara. Indonesia mamberikan ambang batas pencemaran yang ketat jika dibandingkan dengan negara-negara lain. Usaha mencari formulasi penentuan ambang batas yang lebih pasti memang terus dilakukan. Di sisi lain tampak proses yang secara bertahap berusaha memasukkan komponen biaya eksternal sebagai biaya internal. Usaha tersebut dilakukan lewat perencanaan yang lebih baik, penambahan peralatan atau iuran yang ditarik pemerintah sebagai kompensasi atas kerusakan lingkungan yang terjadi. Untuk hal terakhir tercermin lewat biaya restribusi, pajak atau biaya izin pembuangan limbah. Biaya transportasi Biaya transportasi atau sering disebut biaya distribusi terjadi karena terdapat masalah jarak antara sumber dan pemakai energi. Energi harus diangkut dari sumbernya supaya dapat dikonsumsi. Biaya transportasi harus dihitung dan dibebankan dalam harga pada titik konsumen. Biaya transportasi dapat mempengaruhi skala ekonomi produksi suatu sumber energi. Biaya transportasi dapat dipengarui oleh beberapa faktor berikut: 1. Biaya transportasi oleh jarak/keadaan geografi titik permintaan. Jarak semakin jauh akan meningkatkan biaya transportasi pada volume penjualan tertentu. 2. Biaya transportasi akan sensitif terhadap banyaknya konsumen. Semakin banyak konsumen, semakin besar pula volume yang harus disediakan. 3. Biaya transportasi dipengaruhi oleh proporsi cadangan yang diolah pada titik permintaan tertentu. Apabila pangsa pasar yang terpenuhi pada titik permintaan relatif kecil dibandingkan dengan besarnya potensi cadangan, sementara potensi permintaan sangat besar, produksi energi dapat ditingkatkan tanpa perlu mengandalkan pasar yang lebih jauh dengan biaya transportasi lebih besar. 4. Biaya transportasi dipengaruhi oleh cara penentuan harga. Jika harga pada titik permintaan yang saling berbeda tempat, maka semakin jauh jarak titik tersebut semakin besar pula beban biaya yang harus ditanggung produsen 5. Biaya transportasi sangat dipengaruhi oleh modus transportasi yang digunakan.

Nilai Netback Nilai netback pada dasarnya membahas kemungkinan harga tertinggi yang bersedia dibayar konsumen untuk mendapatkan energi tertentu.penghitungan mengansumsikan seorang konsumen akan memilih alternatif harga paling murah dan membandingkan secara relatif nilai suatu jenis energi terhadap jenis energi alternatif lainnya. Dengan asumsi pasar persaingan sempurna, seorang konsumen bersedia membeli energi jika harganya lebih kecil atau setidaknya sama dengan biaya produksi. Dalam hal ini Netback harus lebih besar atau sama dengan biaya dasar atau harga minimum. Sehingga dapat disimpulkan bahwa nilai netback adalah nilai maksimum yang sedia dibayar konsumen dihadapkan dengan harga barang produksi atau biaya dari alternatif terbaik penggunaan energi lainnya. Harga Efisien (Harga Optimal) Harga efisien sebenarnya merupakan tingkat harga yang terbentuk saat permintaan sama dengan penawaran atau saat kesetimbangan. Dalam kenyataannya harga efisien sangat sulit ditemui. Artinya, terminologi itu merupakan satu konsep ekonomi mengenai tingkat harga ideal. Tingkat harga ini sangat abstrak dan tidak pernah terjadi dalam pasar. Walaupun kemungkinan terjadi di pasar sangat kecil, tingkat harga efisien perlu dan penting untuk diketahui, terutama oleh para pembuat kebijakan. Secara sederhana dapat dikatakan harga efisien merefleksikan alokasi sumber daya optimal. Dengan mengetahui secara pasti harga yang efisien, pemerintah dapat menetapkan sekaligus menentukan lebih jauh besar surplus ekonomi yang dapat diterima lewat kebijakan fiskal tanpa harus merugikan produsen energi. Dalam praktiknya harga efisien dihitung dengan menggunakan metode optimalisasi, yaitu mendefinisikan tujuan dan kendala yang timbul dari usaha menuju optimalisasi. Contoh optimalisasi harga efisien energi dibuat sebagai berikut: Objektif berupa: Meminimalkan biaya, atau Memaksimalkan keuntungan

Kendala atau faktor pembatas dapat berupa: Permintaan dan pertumbuhan permintaan itu sendiri Keterbatasan penawaran Faktor produksi dan unit biaya produksi

Harga Finansial Harga finansial adalah harga patokan atau harga minimal yang muncul di sisi produsen. Mekanismenya adalah proses negosiasi dengan pihak konsumen. Harga maksimum yang dapat diperoleh konsumen merupakan harga finansial tadi. Jika konsumen bersedia membayar pada tingkat harga tersebut berarti konsumen akan membeli. Jika tidak bersedia, maka konsumen akan mencari energi alternatif lain yang dapat mensubstitusi energi tersebut. Harga finansial berhubungan erat dengan sistem perjanjian kerja yang berlaku antara produsen dan pemerintah. Sebagai contoh harga finansial minyak, gas bumi, batubara dan panas bumi di Indonesia. Pengembangan energi primer tersebut dapat diusahakan sendiri oleh BUMN yang bersangkutan atau berdasarkan kontrak bagi hasil, kontrak operasi bersama dan kontrak kerja sama. Perhitungan harga finansial akan berbeda bila semua diusahakan sendiri oleh BUMN yang bersangkutan. Hal ini disebabkan perbedaan formula yang diterapkan pemerintah untuk menghitung bagian BUMN dan pihak investor.

Anda mungkin juga menyukai