Anda di halaman 1dari 10

MEMAHAMI STRATEGI

MAKALAH disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Sistem Pengendalian Manajemen pada Program Studi Akuntansi S1

Dosen Pembina: Ibnu Rachman, Dr., Drs., M.Si., M.M., Ak., Qi

Oleh: Dea Fadhillah Damai Renna Lestaria 0110U260 0110U363

Kelas: A

FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS WIDYATAMA BANDUNG 2013/201


1

MEMAHAMI STRATEGI

Sistem pengendalian manajemen merupakan alat untuk mengimplementasikan strategi. Tiap organisasi memiliki strategi yang berbeda-beda, dan pengendalian harus disesuaikan dengan syarat strategi spesifik. Hal yang perlu diperhatikan dalam desain sistem pendengdalian adalah perilaku yang didorong oleh sistem tersebut ,merupakan perilaku yang diperlukan oleh suatu strategi. Strategi adalah rencana-rencana untuk mencapai tujuan organisasi.strategi meneyediakan konteks luas dimana seseorang dapat mengevaluasi optimalitas unsure-unsur sistem pengendalian manajemen. TUJUAN Hakekatnya perusahaan adalah satuan artifisial yang memiliki pikiran maupn kemampuan mengambil keputusan sendiri. Tujuan perusahaan ditentukan oleh pemimpin manajemen puncak (chief executive officer - CEO) perusahaan yang bersangkutan, dengan mempertimbangkan nasehat yang diberikan oleh para manajer senior lainnya,yang biasanya kemudian diratifikasi oleh dewan direksi. Pada banyak perusahaan tujuan-tujuan ini berlaku hingga generasi-generasi berikutnya. Contohnya seperti Sam Wlaton (Wal-mart) dan Henry Ford (Ford Motor Company). PROFITABILITAS Profitiabilitas dinyatakan, dalam arti dan konsep yang paling luas melalui persamaan yang merupakan hasil dari dua rasio: 1. Rasio pertama dalam perhitungan ini disebut persentase margin laba (profit margin percentage) 2. Rasio kedua merupakan perputaran investasi (investment turnoverITO) Produk dari dua rasio ini adalah pengembalian investasi (ROI). Probilitas mengacu pada laba jangka panjang, bukan laba kurtal atau tahun berjalan. Banyak pengeluaran pada priode berjalan (misalnya, jumblah uang yang dikeluarkan untuk iklan atau penelitian dan pengembangan) mengurangi laba saat ini namun meningkatkan laba jangkka panjang. Sebagian CEO yang lain lebih berfokus pada laba baik dalam satuan uang maupun sebagai persentase dari pendapatan. MEMAKSIMALKAN NILAI PEMEGANG SAHAM Pada tahun 1980-1990an istilah nilai pemegang saham (shareholder Value) seiring muncul dalam literatur bisnis. Konsepnya adalah tujuan yang semestinya bagi sebuah perusahaan yang mencari laba adalah memaksimalkan nilai pemegang saham. Mungkin hal tersebut
2

mengacu pada harga pasar saham perusahaan. Akan tetapi,diyakini bahwa mencapai tingkat laba yang memuaskan adalah cara yang lebih baik dalam menetapkan tujuan perusahaan. Ada dua alasan untuk itu: Pertama, istilah memaksimalkan menyiratkan bahwa selalu ada cara untuk mendapatkan jumlah maksimum yang dapat dihasilkan oleh sebuah perusahaan. Kedua, meskipun upaya mengoptimalkan nilai pemegang saham mungkin menjadi tujuan utama, namun ini bukan berarti merupakan satu-satunya tujuan bagi banyak organisasi. RISIKO Upaya sebuah organisasi perusahaan utuk meningkatkan profitabilitas sangat dipengaruhi oleh kemauan pihak manajemen untuk mengambil risiko. Tingkat pengambilan risiko sangat bervariasi, tergantung pada tingkat keperibadian atas masing-masing individu dijajaran manajemen. Akan tetapi, selalu ada batas atas; sejumlah organisasi perusahaan secara terangterangan menyatakan bahwa tanggung jawab utama manajemen adalah menjaga aset-aset perusahaan sedangkan profitabilitas menjadi tujuan kedua. PENDEKATAN BANYAK STAKEHOLDER Organisasi - organisasi terlibat dalam tiga jenis pasar,yaitu: pasar modal, pasar produk,dan pasar faktor. Sebuah perusahaan mencari dana melalui pasar modal, dimana para pemegang saham publik merupakan kostituante yang sangat penting. Sementara perusahaan berkompetisi untuk memperoleh sumber daya seperti sumber daya manusia dan bahan-bahan mentah dipasar faktor , dimana yang menjadi konstituen utamanya adalah pegawai perusahan dan pemasok serta berbagai komunitas yang menydiakan sumber daya dan menjadi tempat beroperasinya perusahaan. Sebuah perusahan bertanggung jawab kepada banyak stakholders ini yaitu: para pemegang saham, konsumen, para pegawai, para pemasok, dan masyarakat. Idealnya, sistem pengendalian manajemenya harus menginditifikasi tujuan-tujuan dari setiap kelompok ini dan mengembangkan sistem penilaian untuk kineja mereka. KONSEP STRATEGI Strategi mendeskripsikan arah umum yang akan ditinjau suatu organisasi untuk mencapaitujuannya. Setiap organisasi yang dikelola dengan baik mempunyai suatu strategi atau lebih, walaupun mungkin tidak dinyatakan secara eksplisit.

Perusahaan mengembangkan strateginya dengan mencocokan kompetensi intinya dengan peluang industry. Strategi dapat ditemukan pada dua tingkatan pada dua tingkatan: (1) strategi untuk organisasi keseluruhan, dan (2) strategi unit bisnis dalam organisasi. Tingkatan Strategi Isu Strategi Kunci Opsi Strategi Generik Industri tunggal. Diversifikasi yang berhubungan. Diversifikasi yang tidak berhubungan. Kantor korporat. Tingkatan Organisasi Primer yang Terlibat

Corporate level (tingkat korporat/ organisasi keseluruhan)

Apakah kita ada dalam bauran industri yang tepat? Apa industri atau subindustri yang harus kita masuki?

Business unit level (tingkat unit bisnis)

Apakah yang seharusnya menjadi misi dari unit bisnis tersebut. Bagaimana unit bisnis harus bersaing untuk mewujudkannya misinya?

Membangun Mempertahankan. Memanen. Menjual. Biaya rendah. Diferensiasi. Manajer umum unit bisnis. Kantor korporat dan manajer umum unit bisnis.

Walaupun pilihan strategi berbeda tingkatan hierarchies yangberbeda,ada kebutuhan yang jelas untuk konsistensi dalam strategi diseluruh tingkatan unit bisnis dan organisasi keseluruhan (corporate). STRATEGI TINGKAT KORPORAT Strategi korporat adalah mengenai keberadaan di tengah-tengah bauran binis yang tepat. Pada tingkat korporat, masalahnya adalah: (1) definisi bisnis di mana perusahaan akan berpatisipasi, dan (2) penugasan sumber daya antar bisnis-bisnis tersebut. Analisis strategi tingkat korporat menghasilkan keputusan yang melibatkan bisnis yang akan ditambah,bisnis yang akan dipertahankan, bisnis yang akan ditekankan, bisnis yang akan dikurangi perhatianya, dan bisnis yang didivestasi(dijual). Berkaitan dengan strategi tingkat korporat, perusahaan dapat diklasifikasikan kedalam salah satu dari tiga kategori. Perusahaan dengan industry tunggal beroperasi dalam satu lini bisnis. Exxon Mobile yang bergerak dalam bidang industry minyak bumi merupakan salah satu contohnya. Perusahaan dengan diversifikasi yang berhubungan beroperasi dalam beberapa industri, dan unit-unit bisnis tersebut memperoleh manfaat dari seperangkat kompetensi inti yang umum. Procter & Gamble (P&G) adalah salah satu contoh dari perusahaan dengan diverifikasi yang berhubungan; perusahaan ini memiliki unit-unit bisnis dalam popok (pampers), deterjen (Tide),sabun(Invory), pasta gigi (Crest),shampoo (Head & Schoulders), dan produk konsumen bermerek lainya. P&Gmempunyai dua kompetisi inti yang menguntungkan semua unit bisnisnya : (a) keterampilan inti dalam beberapa teknoligi kimia, dan (b) keahlian distribusi dan pemasaran produk konsumen bermerek dengan harga rendah melalui supermarket. Perusahaan dengan bisnis yang tidak berhubung beroperasi dalam bisnis yang tidak saling berhubungan satu sama lain; hubungan antara unit-unit bisnis bersifat murnifinasial. Textron adalah contohnya. Perusahaan ini beroperasi dalam bisnis yang sangat terdiversifikasi seperti dalam alat tulis,helicopter,gergaji besar, komponen mesin pesawat terbang, forklit, alat mesin, penghubung khusus,dan mesin turbin gas. Pada tingkat korporat,salah satu dimensi yang paling signifikan dimana konteks strategis berbeda adalah tingkat dan jenis yang paling diversifikasi yang dilakukan oleh perusahaan - perusahaan yang berbeda.
5

Perusahaan - perusahaan dengan Industri Tunggal Tingkat diversifikasi berhubungan dengan jumlah industry dimana perusahaan tersebut beroprasi. Pada satu ekstrem, perusahaan mungkin memiliki komitmen total pada satu industry. Perusahaan yang menggunakan strategi industrytunggal meliputi Maytag (peralatan rumah tangga besar),Wrigley (perment karet),Perdue Farms (unggas),dan NuCor (baja). Perusahaan industry tunggal menggunakan kompetensi intinya untuk mencapai pertumbuhan dalam industry tersebut.

Perusahaan dengan Diversifikasi yang Tidak Berhubungan Ada perusahaan seperti Textron, yang beroperasi di sejumlah industri yang berbeda. Dalam kasus Textron, kecuali untuk transaksi keuangan, unit bisnis memiliki sedikit kesamaan. Ada beberapa sinergi operasional di seluruh unit bisnis dalam Textron. Markas Textron berfungsi sebagai perusahaan induk, meminjamkan uang kepada unit bisnis yang diharapkan untuk menghasilkan keuntungan finansial tinggi. Perusahaan dengan Diversifikasi yang Berhubungan Kelompok lain terdiri dari perusahaan yang beroperasi di sejumlah industri dan bisnis saling terhubung satu sama lain melalui sinergi operasi. kita melihat perusahaan-perusahaan ini sebagai perusahaan yang terdiversifikasi yang terlibat. Sinergi operasi terdiri dari dua jenis hubungan di seluruh unit bisnis: 1. Kemampuan untuk berbagi sumber daya umum 2. Kemampuan untuk berbagi kompetensi inti umum. Salah satu cara untuk mendiversifikasi perusahaan terkait menciptakan sinergi operasi adalah untuk memiliki dua atau lebih unit bisnis untuk berbagi sumber daya seperti tenaga penjualan pada umumnya, fasilitas manufaktur umum, dan fungsi pengadaan publik. Karakteristik lain dari perusahaan terkait diversifikasi adalah bahwa mereka memiliki kompetensi inti yang menguntungkan banyak unit bisnis mereka. Mereka tumbuh dengan memanfaatkan kompetensi inti yang dikembangkan dalam bisnis ketika mereka diversifikasi ke bisnis lain. Strategi Unit Bisnis Persaingan antara perusahaan diversifikasi tidak menempatkan pada tingkat korporasi. Kantor pusat perusahaan yang terdiversifikasi tidak mengambil keuntungan dengan sendirinya, pendapatan yang dihasilkan dan beban yang dikeluarkan dalam unit bisnis. Strategi Unit Bisnis yaitu untuk menangani cara membuat dan mempertahankan keunggulan kompetitif di setiap industri di mana perusahaan telah dipilih untuk berpartisipasi.

Misi unit bisnis Dalam tugas manajer diversifikasi adalah penyebaran dari sumber daya, yang membuat keputusan tentang penggunaan kas yang dihasilkan dari beberapa unit usaha untuk mendanai pertumbuhan unit bisnis lainnya. Beberapa model perencanaan telah dikembangkan untuk membantu manajer perusahaanperusahaan tingkat diversifikasi effectivety untuk mengalokasikan sumber daya. Sementara model ini berbeda dalam metodologi yang mereka gunakan untuk mengembangkan misi yang paling sesuai untuk berbagai unit bisnis, mereka memiliki set yang sama yaitu: membangun, menahan, memelihara dan membuang. Bangun Misi ini meliputi tujuan dari peningkatan pangsa pasar, bahkan dengan mengorbankan keuntungan jangka pendek dan arus kas. Pertahankan Misi-misi strategis diarahkan untuk perlindungan pangsa pasar dan posisi kompetitif unit bisnis. Panen Misi ini memiliki tujuan memaksimalkan laba jangka pendek dan arus kas, bahkan dengan mengorbankan pangsa pasar. Divestasi Misi ini menunjukkan keputusan untuk menarik diri dari bisnis, baik melalui suatu proses yang lambat dari likuidasi atau penjualan langsung. Sementara model perencanaan dapat membantu dalam perumusan misi. Sebuah unit bisnis dari posisi pada perencanaan jaringan tidak harus menjadi satu-satunya dasar untuk memutuskan misinya. Meskipun kurva pengalaman adalah alat analisis yang kuat, ia memiliki keterbatasan: 1. Konsep ini berlaku untuk produk dibedakan mana dasar utama kompetisi adalah pada harga. Untuk produk ini, pemain biaya rendah sangat penting. Ada sebuah perusahaan pangsa pasar yang rendah memiliki keuntungan yang tinggi dengan menekankan keunikan produk dibandingkan dengan biaya rendah. 2. Dalam situasi tertentu, peningkatan teknologi proses mungkin memiliki dampak yang lebih besar pada pengurangan biaya per unit volume kumulatif per se. 3. Agresif dalam mengurangi biaya produksi melalui akumulasi item standar dapat menyebabkan hilangnya fleksibilitas di pasar. 4. Komitmen terhadap konsep kurva pengalaman dapat menjadi kerugian berat jika teknologi baru muncul di industri. 5. Pengalaman tidak hanya biaya driver. Driver lain yang mempengaruhi perilaku biaya: skala, lingkup, teknologi, dan kompleksitas. Sebuah perusahaan perlu mempertimbangkan dengan hati-hati driver biaya yang relevan di tempat kerja untuk mencapai posisi biaya rendah.
7

Unit bisnis di kuadran bintang, biasanya diberikan misi "menahan " pangsa pasar. Unit-unit ini memiliki pangsa pasar yang tinggi dalam industri mereka dan tujuannya adalah untuk menginvestasikan uang tunai untuk mempertahankan posisi itu. Unit ini menghasilkan sejumlah besar uang tunai tetapi mereka juga membutuhkan pengeluaran kas yang signifikan untuk mempertahankan kekuatan kompetitif mereka di pasar berkembang. Unit bisnis yang berada di kuadran kas adalah sumber utama kas perusahaan. Karena unit-unit ini memiliki pangsa pasar yang relatif tinggi, mereka cenderung untuk menurunkan biaya per unit dan memiliki keuntungan yang lebih tinggi. Keunggulan Kompetitif Unit Bisnis Setiap unit bisnis harus mengembangkan keunggulan kompetitif dalam rangka mencapai misinya. Tiga pertanyaan yang saling terkait yang harus dipertimbangkan dalam mengembangkan unit keunggulan bisnis yang kompetitif. Analisis Industri Penelitian telah menyoroti peran penting dari kondisi industri bermain di kinerja perusahaan individu. Menurut Porter, struktur industri harus dianalisis dalam hal kekuatan kolektif dari lima kekuatan kompetitif. 1. Intensitas persaingan antara pesaing yang ada Faktor-faktor yang mempengaruhi: pertumbuhan persaingan industri, diferensiabilitas produk, jumlah dan keragaman pesaing, tingkat biaya tetap, hambatan keluar dan overcapasity intermiten. 2. Daya tawar pelanggan Faktor-faktor yang mempengaruhi kekuatan pembeli bahwa jumlah pembeli, pembeli akan beralih biaya, kemampuan pembeli untuk mengintegrasikan dampak dari produkproduk unit bisnis di produk pada total biaya pembeli pembeli, dampak dari unit bisnis produk di pembeli produk kualitas kinerja, dan pentingnya pembeli unit bisnis volume. 3. Daya tawar pemasok Faktor-faktor yang mempengaruhi kekuatan dari sejumlah pemasok, kemampuan untuk mengintegrasikan supliers ke dalam substitusi masukan, dan pentingnya volume unit bisnis untuk pemasok 4. Ancaman dari barang substitusi Faktor yang mempengaruhi ancaman substitude adalah pengganti harga / kinerja relatif, biaya pembeli switching dan kecenderungan pembeli untuk pengganti. 5. Ancaman pendatang baru yang masuk industri Faktor yang mempengaruhi hambatan masuk adalah modal persyaratan, akses ke saluran distribusi, skala ekonomi, produk, produk kompleksitas teknologi diferensiasi atau proses, yang diharapkan timbal balik dari perusahaan-perusahaan yang ada dan kebijakan pemerintah.

Keunggulan Bersaing Kompetitif Analisis lima kekuatan adalah titik awal untuk mengembangkan keunggulan kompetitif, karena memungkinkan untuk mengidentifikasi peluang dan ancaman lingkungan eksternal. Biaya rendah Kepemimpinan biaya dapat dicapai melalui pendekatan seperti skala ekonomi dalam produksi, mengalami efek kurva, pengendalian biaya ketat dan minimisasi biaya. Diferensiasi Fokus utama dari strategi ini adalah untuk membedakan penawaran produk dari unit bisnis, menciptakan sesuatu yang dirasakan oleh pelanggan sebagai yang keunikan. Analisis Rantai Nilai Rantai nilai adalah seperangkat kegiatan yang berkaitan dengan produk, dari ekstraksi bahan mentah dan diakhiri dengan dukungan pelanggan. Nilai kerangka rantai adalah metode untuk memutus rantai dari bahan mentah dasar , yang digunakan dalam kegiatan-kegiatan tertentu untuk memahami perilaku biaya dan sumber daya differensiasi. Bahkan, perusahaan dalam industri yang sama bervariasi dalam proporsi kegiatan yang mereka lakukan dengan sumber daya mereka sendiri.

KESIMPULAN
Setiap organisasi memiliki satu atau lebih tujuan. Profitabilitas merupakan tujuan penting, tetapi perusahaan juga harus mengadopsi tujuan karyawan, pemasok, konsumen dan masyarakat. Perusahaan Diversifikasi tampil di dua tingkat perumusan strategi, perusahaan dan unit bisnis. Pada tingkat perusahaan, pertanyaan strategis, apa yang membuat bisnis harus di perusahaan? Sebuah konsep kunci dalam strategi tingkat perusahaan adalah gagasan kompetensi inti. Sebuah kompetensi inti merupakan aset intelektual di sebuah perusahaan yang berdiri. Tiga cara untuk membantu dalam mengembangkan strategi bisnis unit yaitu : Portofolio matriks, analisis struktur industri, dan analisis rantai nilai. Portofolio matriks biasanya pada posisi unit bisnis, grid dimana sumbu tarik dan sumbu lainnya adalah pangsa pasar. Matriks ini berguna dalam menentukan misi unit bisnis. Analisis struktur industri adalah alat untuk secara sistematis menilai kesempatan dan ancaman di pasar eksternal. Hal ini dilakukan dengan menganalisis lima kekuatan kompetitif: pesaing yang ada, pembeli, pemasok, pengganti dan pendatang baru. Bisnis rantai nilai adalah seperangkat nilai yang relevan menciptakan kegiatan untuk menghasilkan produk, dari dasar sumber bahan baku bagi pemasok komponen untuk menggunakan produk diserahkan ke tangan tujuan akhir dari pelanggan akhir. Analisis rantai nilai adalah alat yang berguna dalam mengembangkan keunggulan kompetitif berdasarkan biaya rendah, dan biaya pilihan.

10

Anda mungkin juga menyukai