Anda di halaman 1dari 38

Beberapa Perusahaan Asuransi Dengan Produk Asuransi Kendaraan Bermotor

20 18

Millions of Accidents

18,6 Male

Millions of Accidents

Males are involved in 50% more accidents on average


14,3

Female 15,2 12,7

16 14

12,4
12

12,7 10,6

11,4 10,6 9,6 8,6 7,6 7,0 7,5 7,4 9,9 8,6

12,1

11,6

10 8 6

8,4

94

95

96

97

98

99

00

01

02

03

Source: National Safety Council; Insurance Information Institute 2005 Fact Book, p. 109.

30

Fatalities per Billion Miles Driven


27 27 27
Female Male

Fatalities per Billion Miles Driven

25
25

24

25

24 22 22

20

17 15
15

17

17

18 16 12 16 14 13 13

10

Males are involved in 61% more likely to be killed in an auto accident


94 95 96 97 98 99 00 01 02 03

Source: National Safety Council; Insurance Information Institute 2005 Fact Book, p. 109.

20,8%

20,7%

25%

22,1%

Percent of Total Drivers

Share of Accidents

15,8%

20%

15%

8,4%

12,5%

13,3%

Teens account for just 5% of drivers but 22% of accidents! But people 35-44 represent 21% of drivers but just 16% of accidents
7,0% 8,2% 6,5%
75+

18,3%

10%

4,8%

5%

Teens are by far the most likely to be involved in accident than the elderly (but elderly more likely to die in crash)
20-24 25-34 35-44 45-54

17,3% 17,8%

3,6%

0%

Under 20

55-64

65-74

Source: National Safety Council; Insurance Information Institute

2,9%

ALL RISK yang meliputi Jaminan terhadap bahaya (Insured Perils) yang dapat menimbulkan kerugian pada kendaraan kendaraan tersebut sebagaimana tercantum pada Bab I Pasal I PSKBI Kerugian Total (Total Loss Only). Penggantian hanya diberikan apabila kendaraan mengalami kerugian total, seperti kendaraan hilang dicuri atau tabrakan/kebakaran yang menyebabkan kerusakan parah.

Sejumlah nilai yang menjadi bagian / tanggungan pemegang polis saat klaim diajukan.
Agar pemegang polis lebih berhati-hati

(lihat Pasal 9 PSKBI)

Pertanggunan kerangka/casco kendaraan (ALL RISK) + Tanggung Jawab Hukum terhadap Pihak Ketiga (TJH Pihak III) Pertanggungan Gabungan (ALL RISK + TJH) yang diperluas dengan o TJH terhadap penumpang o Kecelakaan Pribadi o Huru Hara o Gempa Bumi, Letusan Gunung Berapi, dan sejenisnya (Bencana Alam)

TJH III semata-mata. TJH III dipeluas dengan TJH Penumpang dan atau Kecelakaan Pribadi.

Jaminan tambahan atau jaminan perluasan adalah resiko-resiko/bahaya yang dikecualikan dalam PSKBI, akan tetapi resiko-resiko tersebut bisa dijamin apabila dinyatakan secara tegas di dalam polis.

Berikut ini adalah Resiko yang dikecualikan (tidak otomatis dicover/dijamin) di dalam penutupan standard, tetapi bisa dijamin dengan penegasan khusus berupa endorsemen atau klausul tambahan. Misalnya: 1. Kerusuhan dan Huru-Hara 2. Bencana Alam seperti gempa bumi, banjir. 3. Cedera badan/kematian terhadap penumpang

Comprehensive/All Risk + Huru-Hara + TanggungJawab Hukum Kondisi ini memberikan jaminan terhadap semua risiko yang disebutkan dalam polis, baik kerugian sebagian maupun kerugian total termasuk akibat risiko Huru-Hara dan Tanggungjawab Hukum kepada pihak ketiga (Sesuai dengan Limit yang ditentukan).

Total Loss Only + Huru-hara Kondisi ini memberikan jaminan atas Kerugian Total yang diakibatkan oleh risikorisiko yang disebutkan dalam polis termasuk akibat Huru-Hara, yang biaya perbaikannya lebih dari 75% dari Harga Kendaraan (Harga Pasar Kendaraan) atau hilang dicuri.

The Heading (Kepala Polis): Setiap Polis memuat nama penuh dan alamat perusahaan asuransi yang bersangkutan pada bagian atas dari halaman pertamanya Preamble/Recital Clause (Pembukaan): * Berisi pernyataan/janji dari Penanggung untuk mengganti kerugian yang dialami oleh Tertanggung (sesuai dengan syarat polis) atas dasar pembayaran premi oleh Tertanggung. * Bahwa SPPKB (Surat Permohonan Pertanggungan Kendaraan Bermotor) merupakan dasar kontrak asuransi yang bersangkutan dan menjadi satu kesatuan (bagian yang tidak terpisahkan) dengan polis.

Operative Clause: Bagian ini merupakan isi polis yang merinci jenis keadaan atau peristiwa yang dijamin polis. Dalam PSKBI, bagian ini mencakup Bab I pasal 1 dan 2 (termasuk Klausul Tambahan) Pengecualian: Dalam PSKBI bagian ini terdapat pada Bab II (Risiko yang Tidak Dijamin). Schedule/Ikhtisar Polis : Adalah bagian dari polis yang mencatat rincian dari kontrak pertanggungan yang bersangkutan. Syarat-syarat (terms & Conditions): Dalam PSKBI, bagian mencakup seluruh Bab III yang berjudul syarat-syarat polis. Attestation/Signature Clause: yaitu bagian tanda-tangan penanggung.

Pasal 1 : Kerugian atau Kerusakan Kendaraan Bermotor (Own Damage or the Damage to the car itself). 1. Penanggung memberikan ganti rugi kepada Tertanggung terhadap kerusakan atau kerugian kendaraan bermotor tersebut yang disebabkan oleh: Tabrakan, benturan,terbalik, tergelincir dari jalan, termasuk juga akibat dari kesalahan material, konstruksi, cacat sendiri atau sebab-sebab lainnya dari kendaraan bermotor yang dipertanggungkan. Perbuatan jahat orang lain Pencurian termasuk pencurian yang didahului atau disertai atau diikuti dengan kekerasan atau ancaman dengan kekerasan. Kebakaran, termasuk kebakaran benda atau kendaraan bermotor lain yang berdekatan. Sambaran petir.

2. Kerugian atau kerusakan yang disebabkan oleh peristiwa-peristiwa di atas dan sebab-sebab lainnya selama penyebarangan dengan feri atau alat penyeberangan resmi lain yang berada di bawah pengawasan Direktorat Jenderal Perhubungan darat.
3. Kerusakan roda bila kerusakan tersebut mengakibatkan pula kerusakan kendaraan bermotor itu yang disebabkan oleh kecelakaan. 4.

4. Biaya yang wajar yang dikeluarkan tertanggung untuk penjagaan atau pengangkutan ke bengkel atau tempat lain guna menghindari atau mengurangi kerugian maksimum sebesar 0.5% dari jumlah Pertanggungan. Pasal 2 : Resiko yang dijamin Tanggung Gugat (TJH) 1. Tanggung gugat Tertanggung atas kerugian pihak ketiga yang diakibatkan secara langsung oleh kendaraan bermotor yang dipertanggungkan meliputi: 2. Biaya perkara atau biaya bantuan para ahli atas tanggung gugat tsb.

Kehilangan keuntungan/upah atau kerugian keuangan akibat tidak dapat dipergunakannya kendaraan tersebut. Kerusakan atau kehilangan peralatan nonstandar yang tidak disebutkan dalam polis. Kerusakan atau kehilangan kendaraan bermotor akibat penggelapan. Kerugian atau kerusakan kendaraan bermotor akibat perbuatan jahat Tertanggung (sumi/istri, anak, karyawan atau seizin Tertanggung.).

Kerugian atau kerusakan akibat:


Menarik kendaraan lain, racing, pawai, untuk

kejahatan atau maksud lain dari yang ditetapkan dalam polis. Kelebihan muatan atau dijalankan secara paksa. Dijalankan dalam keadaan rusak. Pengemudi tidak memiliki SIM atau mabuk Memasuki jalan yang dilarang masuk/jalan tertutup. Barang-barang yang sedang dimuat, dibongkar di kendaraan tersebut. Reaksi atau radiasi nuklir.

Kerugian atau kerusakan akibat:


Gempa Bumi, Letusan Gunung berapi, angin topan, badai,

Aus, sifat kekurangan sendiri dari kendaraan bermotor tersebut

banjir. Perang, huru-hara. Kerusuhan, pemogokan atau gangguan ketertiban umum lain dan semacamnya (Sebagian dari risiko yang dikecualikan ini bisa dijamin dengan persetujuan penanggung dan oleh karenanya diberlakukan Klausul Jaminan Tambahan sesuai dengan Risiko Yang dijamin. Contoh Klausul tersebut adalah Klausul Huru-Hara Simas Mobil terlampir)

(Harga Pertanggungan / Harga Pasar) X Loss Contoh : Harga Pertanggungan Mobil Anda : Rp 100.000.000.Harga Pasar saat terjadi Klaim : Rp. 125.000.000.Kerugian/Biaya Perbaikan : Rp. 10.000.000.Ganti Rugi yang Anda terima : (Rp. 100.000.000.- / Rp.125.000.000,-) X Rp. 10.000.000.- = Rp. 8.000.000.- (minus Deductible/OR). Bagimanakah jika kondisinya adalah Total Loss? Berlakukah rumus perhitungan prorata seperti tersebut di atas? Diskusikan!

Underinsurance Ialah suatu keadaan di mana pada saat terjadi kerugian, Harga Pertanggungan lebih kecil dari Harga Pasar Kendaraan tersebut/sejenis (Sum insured < Market Value/Value at Risk/ Value at the time of loss). Jika hal ini terjadi, maka , klaim dibayar secara prorata, dan jika Total Loss setinggi-tingginya sebesar Harga Pertanggungan.

Overinsurance: Ialah suatu keadaan di mana pada saat terjadi kerugian, Harga Pertanggungan lebih tinggi dari Harga Pasar Kendaraan tersebut (Sum Insured > Market Value/Value at Risk/Value at the time of loss). Jika hal ini terjadi, klaim Partial loss akan diganti penuh (less deductible) , Klaim Total Loss akan diganti sesuai Harga Pasar, bukan Harga Pertanggungan. Mengapa? Sebab kerugian tertanggung sesungguhnya adalah sebesar Harga Pasar kendaraan tersebut.

Mobil diasuransikan dengan HP 100 juta, dimana harga pasar saat itu adalah 125 juta. Ketika kecelakaan terjadi, kerugian diserita sebesar 10 juta. Maka pembayaran klaim oleh perusahaan asuransi adalah (catatan : tidak dikenakan own risk/risiko sendiri)
[100 juta/125 juta] x 10 juta = 8 juta

Klaim ini disebut Partial loss (kecil dari 75%) ** kalau diatas 75% disebut klaim Total Loss

Mobil diasuransikan dengan HP 100 juta, dimana harga pasar saat itu adalah 100 juta. Ketika kecelakaan terjadi, kerugian diserita sebesar 10 juta. Maka pembayaran klaim oleh perusahaan asuransi adalah (catatan : tidak dikenakan own risk/risiko sendiri)
10 juta

Klaim ini disebut Partial loss (kecil dari 75%) ** kalau diatas 75% disebut klaim Total Loss

Mobil diasuransikan dengan HP 100 juta, dimana harga pasar saat itu adalah 90 juta. Ketika kecelakaan terjadi, kerugian diserita sebesar 10 juta. Maka pembayaran klaim oleh perusahaan asuransi adalah (catatan : tidak dikenakan own risk/risiko sendiri)
10 juta

Klaim ini disebut Partial loss (kecil dari 75%) ** kalau diatas 75% disebut klaim Total Loss

Mobil diasuransikan dengan HP 100 juta, dimana harga pasar saat itu adalah 90 juta. Ketika kecelakaan terjadi, kerugian diderita sebesar 80 juta. Maka pembayaran klaim oleh perusahaan asuransi adalah (catatan : tidak dikenakan own risk/risiko sendiri)
90 juta

** klaim diatas = klaim Total Loss

Non Truck TLO Comprehensive Kategori 1 HP(0 150 Juta) 1,20% 3,60 % Kategori 2 HP(151 300 Juta) 1,10% 3,30% Kategori 3 HP(301 500 Juta) 1% 3% Kategori 4 HP(501 800 Juta) 0,90% 2.7 % Kategori 5 HP( > 800 Juta) 0,80% 2,40% Truck Semua HP (Harga Pertanggungan) 1,20% 3,60%

Area Pemakaian Occupation/Okupasi/Penggunaan SPPA (Surat Permohonan Penutupan As.) Kondisi Fisik (sesaat sebelum penutupan) di survey on the spot Kondisi Penyimpanan
semakin lepas/terbuka semakin berisiko

Usia kendaraan
Semakin tua semakin berisiko

dan lain-lain

Harga Pertanggungan x Tarif (no disc) [Harga Pertanggungan x tarif ] [Hpxtarifxtarif disc.] jika ada disc.

Cash Outflow (ditambah)


Bea polis : 14.000 Bea materai : Transaksi diatas 1 juta (gross) : 6000 Transaksi dibawah 1 juta (gros) : 3000

Sebuah kendaraan dengan HP 200 juta, diasuransikan dengan jaminan AR (Comprehensive). Tarif yang berlaku adalah 3,3%. Seandainya diberikan potongan/discount sebesar 20%, dan untuk transaksi diatas 1 juta dikenakan bea materai 6000 dan biaya polis 14.000, maka berapa jumlah cash outflow yang harus dibayar tertanggung ?

200.000 x 3,3% kurang discount (20% x 6.600.000) Premi tambah biaya materai & polis Total cash outflow

= 6.600.000 = 1.320.000 = 5.280.000 = 20.000 = 5.300.000

Kendaraan harga casco 200.000.000, memiliki peralatan tambahan berupa tape senilai 5.000.000 , velg racing 12.000.000, lain-lain 3.000.000 Jika perusahaan asuransi hanya bisa menerima tape dan peralatan lain-lain, berapa premi yang harus dibayar jika discount diberi 15% (catatan : tarif 3,3% untuk AR)

1. Jika seandainya mobil yang memiliki HP 200 juta, terkena kecelakaan dan ditaksir biaya perbaikan adalah sebesar 25% dari HP. Berapa pembayaran klaim kepada tertanggung, jika tertanggung dikenakan OR (own retention/risiko sendiri) sebesar 200.000 ?
2. Jika, kemudian mobil ini tabrakan dan biaya perbaikan ditaksir sebesar 145 juta, dan jaminan adalah TLO. Berapakah klaim yang dibayar ?

Pembayaran Klaim untuk Partial Loss


(25% x 200.000.000) 200.000 = 49,8 juta

Pembayaran klaim Total Loss 1. Lihat dulu apakah betul sudah total loss (145 jt/200 jt) x 100% = 72,5 % 2. Lihat kondisi jaminan 3. Untuk kasus klaim ditolak (karena jaminan adalah TLO)

Anda mungkin juga menyukai