Anda di halaman 1dari 1

Akademi Imigrasi (AIM) adalah pendidikan kedinasan yang bernaung dibawah Departemen Hukum & Hak Asasi Manusia

RI. Akademi ini didirikan pada 1962 dan sempat terhenti sebelum kemudian difungsikan kembali pada tahun 2000. AIM bertujuan mencetak kader pimpinan di lingkungan Ditjen imigrasi dan Depkumham masa depan dimana lulusannya kelak akan ditempatkan di seluruh kantor imigrasi di Indonesia dan atau di perwakilan imigrasi di luar negeri. Pendidikan dilaksanakan selama tiga tahun yang diawali Pendidikan Dasar Kesamaptaan dibawah pengawasan Korps Marinir dan atau Korps Brimob (tiga tahun terakhir dilakukan secara bergantian di Bumi Marinir Cilandak dan Pusat Brimob Kelapa Dua ), yang dilanjutkan dengan masa BASIS, yaitu Persiapan dan Pengenalan Kehidupan Taruna kepada calon taruna di Ksatrian AIM-Pusdiklat Depkum & HAM RI selama tiga bulan. Praktek dilaksanakan dalam tiga tahap:

Tahap I: Praktek Pengenalan Lapangan (PPL) yang dilakukan pada akhir semester 1. Tahap II: Praktek Kerja Lapangan (PKL) yang dilaksanakan pada akhir semester 4. Tahap III: Kuliah Kerja Nyata (KKN) yang dilaksanakan pada akhir semester 6. Lokasi Kampus AIM atau yang biasa disebut Ksatrian AIM terletak di Badan Pengembangan SDM Hukum dan HAM (BPSDM) Depkumham RI di Jalan Raya Gandul, Cinere-Kotif Depok, Jawa Barat. Setiap taruna AIM diberi fasilitas asrama dan seluruh perlengkapan dan atribut taruna, meliputi seragam PDO (pakaian dinas olahraga), PDL (pakaian dinas lapangan), PDH (pakaian dinas harian), PDU (pakaian dinas upacara), PDP (pakaian dinas pesiar), seragam marching band serta atribut lain seperti topi pet, baret hingga sepatu. Setiap bulannya, taruna AIM juga memperoleh uang saku dan pesiar setiap satu minggu sekali. Ksatrian AIM juga dilengkapi dengan sarana olahraga seperti lapangan bulutangkis, sepak bola, basket, voli, tenis dan gym, serta laboratorium bahasa Inggris dan komputer.

Anda mungkin juga menyukai