Anda di halaman 1dari 222

PROFILSULAWESI TENGAH

KESEHATAN
PROVINSI
TAHUN 2010

PEMERINTAH PROVINSI SULAWESI TENGAH

DINAS KESEHATAN

UPT SURVEILANS, DATA DAN INFORMASI


Jalan Undata No. 3 Palu - Telp.+62-451-421070-457796
http://dinkes.sulteng.go.id

PROFIL KESEHATAN PROVINSI SULAWESI TENGAH


TAHUN 2010

Penanggung Jawab

: Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Tengah

Pelaksana

: Kepala UPT Surveilans, Data dan Informasi

Tim Penyusun

: Seksi Data, Informasi dan Litbangkes

Redaksi :
Jalan Undata No. 3 Palu
Gedung 2 Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Tengah
Palu - 94112
Telp/Fax (0451) 421070 - 457796
Email : uptsurdatin_sulteng@yahoo.co.id;
dinkes@sulteng.go.id.
Website : http://dinkes.sulteng.go.id

Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Tengah 2009

KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat dan
karunia-Nya sehingga Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Tengah 2010 yang
merupakan rangkaian penyajian data/informasi dapat diterbitkan oleh Dinas
Kesehatan Provinsi Sulawesi Tengah. Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Tengah ini
merupakan penyajian data/informasi kesehatan dalam bentuk buku yang disusun
setiap tahun, yang diharapkan mampu menyajikan data yang lengkap dan akurat.
Ketersediaan data yang lengkap dan akurat dewasa ini semakin terasa
diperlukan peranannya terutama dalam upaya perencanaan dan evaluasi. Sesuai
dengan tujuan pembangunan kesehatan, di mana penduduknya
kemampuan untuk
dimantapkan

dan

ditandai

hidup sehat, maka sistem informasi kesehatan perlu


dikembangkan

dalam

upaya

menunjang

dan

memantau

pelaksanaan pembangunan di bidang kesehatan. Oleh karena itu Buku Profil


Kesehatan ini diharapkan dapat dijadikan bahan rujukan dalam penyusunan rencana
pelaksanaan dan pengendalian serta penilaian pelaksanaan program kesehatan di
daerah ini.
Profil Kesehatan Provinsi merupakan gambaran tentang hasil pelaksanaan
program kesehatan baik pelaksanaan program pokok maupun program penunjang.
Di samping itu juga disajikan pula berbagai data pencapaian hasil pelayanan
kesehatan beberapa tahun terakhir dalam bentuk tabel dan grafik sehingga lebih
memudahkan bagi pembaca dalam memanfaatkan data dan informasi yang
tersajikan.
Dalam penyusunan Profil Kesehatan ini digunakan data yang bersumber dari
unit-unit kerja di lingkungan Dinas Kesehatan Provinsi maupun Kabupaten/Kota serta
dari berbagai sumber lainnya di luar Dinas Kesehatan seperti : BPS, Bappeda,
BKKBN, dan lain-lain.

Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Tengah 2010

ii

Untuk menjamin akurasi data, maka penyusunan profil diawali dengan


pertemuan tehnis pemutakhiran data di tingkat Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi
Tengah

yang

diikuti

oleh

Pengelola

Program

masing-masing.

Selanjutnya

dilaksanakan Pemutahiran Data Tingkat Kabupaten/Kota yang diikuti oleh Pengelola


Data dan Informasi Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota se Sulawesi Tengah sebagai
upaya pemenuhan data program yang masih belum lengkap. Ini disebabkan sulitnya
mendapatkan data yang mutakhir yang berasal dari Kabupaten/Kota dan pengelola
program di Provinsi dan sektor terkait. Oleh karena itu kami mengharapkan saran
dan masukan guna peningkatan kualitas profil kesehatan ini di masa mendatang.
Untuk Profil tahun 2010 ini penyusunannya dilakukan oleh Unit Pelaksana Teknis
Surveilans, Data dan Informasi (UPT SURDATIN).
Mengingat keterbatasan tenaga pengelola data di UPT SURDATIN maka
Profil Tahun ini disusun dengan sederhana. Disamping itu terdapat pula
keterbatasan pengelola data di tingkat Puskesmas, Kabupaten/Kota maupun
Provinsi sehingga sangat berpengaruh terhadap percepatan penyusunan Profil
Kesehatan ini.
Selanjutnya kami ucapkan terima kasih dan penghargaan yang sebesarbesarnya kepada semua pihak yang telah menyumbangkan pikiran, daya dan tenaga
dalam penyusunan buku profil kesehatan ini,
Palu,

Juni 2011

Kepala Dinas Kesehatan


Provinsi Sulawesi Tengah,

dr. Abdullah,DHSM., M.Kes


Pembina Utama Madya
NIP. 19550111 198403 1 005

Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Tengah 2010

iii

DAFTAR ISI
Halaman

Halaman Judul ..........................................................................................


Kata Pengantar ..........................................................................................
Daftar Isi ....................................................................................................
Daftar Tabel ...............................................................................................
Daftar Gambar .............................................................................................
Daftar Lampiran .........................................................................................

i
ii
iv
v
vii
x

Bab I

PENDAHULUAN .........................................................................

Bab II

GAMBARAN UMUM DAN LINGKUNGAN ...................................

A.
B.
C.
D.
E.

Bab V

SITUASI DERAJAT KESEHATAN .............................................

19
19
22
35

SITUASI UPAYA KESEHATAN .................................................

37

A. Pelayanan Kesehatan Dasar ................................................


B. Pelayanan Kesehatan Rujukan dan Penunjang ...................
C. Pemberantasan Penyakit Menular .......................................
D. Pembinaan Kesehatan Lingkungan dan Sanitasi Dasar ..... ..
E. Perbaikan Gizi Masyarakat ...................................................
F. Pelayanan Kefarmasian dan Alat Kesehatan ........................
G. Pelayanan Kesehatan Dalam Situasi Bencana .......................

Bab IV

5
8
10
11
15

A. Mortalitas .............................................................................
B. Morbiditas .............................................................................
C. Status Gizi ............................................................................

Bab III

Keadaan Penduduk ..............................................................


Keadaan Sosial Ekonomi .....................................................
Keadaan Pendidikan ............................................................
Keadaan Lingkungan .............................................................
Perilaku Masyarakat ..............................................................

37
48
53
72
76
81
82

SITUASI SUMBER DAYA KESEHATAN ....................................

86

A. Sarana Kesehatan 86
B. Tenaga Kesehatan 97
C. Pembiayaan Kesehatan 104
Bab VI

P E N U T U P .................................................................................. 106

LAMPIRAN (TABEL-TABEL).

Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Tengah 2010

iv

DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 2.1

Wilayah Administrasi Pemerintahan pada Kabupaten/Kota se


Provinsi Sulawesi Tengah tahun 2010 ...........................................

Jumlah Presentase Penduduk Sulawesi Tengah menurut Golongan


Umur dan Jenis Kelamin tahun 2010.................................................

Presentase Luas Wilayah dan Kepadatan Penduduk menurut


Kabupaten/Kota tahun 2008 - 2010.. .................................................

Produk Domestik Regional Bruto Sulawesi Tengah tahun 20092010.. ................................................................................................

Persentase Penduduk 10 Tahun keatas Jenis Kelamin, Melek Huruf


dan Buta Huruf di Sulawesi Tengah tahun 2008-2010 .....................

10

Tabel 2.6

Indikator Perilaku dan Indikator Gaya Hidup pada PHBS ............ ....

16

Tabel 2.7

Jumlah Posyandu menurut starata tahun 2006-2010 .......................

17

Tabel 3.1

KLB Diare Menurut Jumlah Kasus Attack Rate dan CFR tahun
2006 - 2010 .......................................................................................

23

Tabel 3.2

Capaian Indikator Program TB tahun 2010

.............................. .....

24

Tabel 3.3

Capaian Indikator Program HIV/AI tahun 2010..................................

25

Tabel 3.4

Kasus HIV/AIDS Kabupaten Kota tahun 2000 - 2010 .......................

25

Tabel 3.5

Jumlah Kasus HIV/AIDS Berdasarkan Kelompok Umur di


Kabupaten/Kota tahun 2010.............................................. ................

26

Tabel 3.6

Angka Kesakitan Penyakit Malaria tahun 2008-2010 ........................

27

Tabel 3.7

Kondisi AMI Kabupaten/Kota Provinsi Sulawesi Tengah tahun


2010................................ ...................................................................

28

Tabel 3.8

Jumlah Kasus DBD di Sulawesi Tengah tahun 2005-2010 ...............

29

Tabel 3.9

Jumlah Kasus Rabies di Kabupaten/Kota tahun 2010................ .......

30

Tabel 3.10

Frekuensi, Jumlah Penderita dan CFR KLB Campak tahun 20062010... ...............................................................................................

34

Persentase Pola Penggunaan Alat Kontrasepsi Peserta KB Baru


tahun 2005-2010................................................................................

44

Tabel 2.2
Tabel 2.3
Tabel 2.4
Tabel 2.5

Tabel 4.1

Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Tengah 2010

Tabel 4.2

Persentase Pola Penggunaan Alat Kontrasepsi Peserta KB Aktif


tahun 2005-2010 ...............................................................................

45

Tabel 4.3

Prevalensi Schistosomiasis di Sulawesi Tengah ...............................

71

Tabel 4.4

Perkembangan Jumlah Sarana Distribusi Obat dan Perbekalan


Kesehatan di Provinsi Sulawesi Tengah tahun 2003-2010 ...............

82

Kejadian Bencana di Kabupaten/Kota Provinsi Sulawesi Tengah


tahun 2010 ........................................................................................

83

Jenis, Waktu, Lokasi Kejadian dan Korban Krisis Kesehatan Akibat


Bencana Provinsi Sulawesi Tengah tahun 2010 ...............................

84

Tabel 5.1

Jumlah Puskesmas Menurut Tipe Per Kabupaten/Kota tahun 2010..

87

Tabel 5.2

Perkembangan Jumlah Rumah Sakit (Umum dan Khusus) dan


Kepemilikannya tahun 2005-2010. ....................................................

91

Jumlah dan Rasio Tenaga Kesehatan per 100.000 Penduduk tahun


2010....... ...........................................................................................

98

Jumlah Instisusi Diknakes menurut Jenjang Status Kepemilikan dan


Jumlah Peserta Didik tahun 2005-2010........ .....................................

100

Tabel 5.5

Jumlah Tenaga Kesehatan yang Tugas Belajar tahun 2005-2010 ...

102

Tabel 5.6

Alokasi Anggaran Kesehatan Provinsi Sulawesi Tengah tahun


Anggaran 2010 ..................................................................................

105

Tabel 4.5
Tabel 4.6

Tabel 5.3
Tabel 5.4

Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Tengah 2010

vi

DAFTAR GAMBAR
Halaman

Gambar II.1

Peta Wilayah Administrasi Pemerintahan tahun 2010 ...........................

Gambar II.2

Komposisi Penduduk Sulawesi Tengah Menurut Golongan Umur


tahun 2010 .............................................................................................

Persentase Penduduk yang Melek Huruf dan Buta Huruf menurut


Kabupaten/Kota tahun 2010 ...................................................................

11

Gambar II.4

Persentase Rumah Tangga menurut Sumber Air Bersih tahun 2010 ....

13

Gambar II.5

Persentase Kepemilikan Sarana Sanitasi Dasar tahun 2010................

14

Gambar III.1

Jumlah Kasus dan CFR Tetanus Neonatorum tahun 2005-2010..........

34

Gambar III.2

Prevalensi Balita Status Gizi Kurang dan Sangat Kurang menurut


Indeks Berat Badan-Umur tahun 2006-2010 .........................................

36

Gambar IV.1

Persentase Cakupan Pelayanan K1 & K4 Ibu Hamil tahun 2003-2010

38

Gambar IV.2

Persentase Cakupan Pelayanan K4 Ibu Hamil menurut


Kabupaten/Kota tahun 2010..

39

Persentase Cakupan Persalinan dan Melalui Pendampingan Tenaga


Kesehatan tahun 2005-2010 ..........................................

40

Persentase Cakupan Pertolongan Persalinan oleh Tenaga Kesehatan


menurut Kabupaten/Kota tahun 2010....................................................

40

Persentase Ibu Hamil Risiko Tinggi/Komplikasi yang Dirujuk menurut


Kabupaten/Kota tahun 2010.................................................................

41

Gambar IV.6.

Persentase Cakupan Kunjungan Neonatus tahun 2005-2010 ..

42

Gambar IV.7.

Persentase Cakupan Kunjungan Neonatus menurut Kabupaten/Kota


2010........................................................................................................

43

Persentase Cakupan Peserta KB Aktif terhadap Pasangan Usia Subur


2005-2010 .............................................................................................

45

Persentase Cakupan Imunisasi DPT-1 dan Campak Serta Angka Drop


Out (DO) tahun 2005 - 2010 ................................................................

46

Gambar II.3

Gambar IV.3

Gambar IV.4.

Gambar IV.5

Gambar IV.8.

Gambar IV.9.

Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Tengah 2010

vii

Gambar IV.10

Presentase Kelompok Pra Usila dan Usila yang Mendapat Pelayanan


Kesehatan tahun 2005-2010 ............

Gambar IV. 11 Jumlah Kunjungan Rawat Jalan dan Pasien Rawat Inap di Fasilitas
Pelayanan Kesehatan tahun 2005 - 2010 ..........................................
Gambar IV.12 Pencapaian Indikator BOR, GDR, NDR, LOS dan TOI Rumah Sakit
tahun 2005 - 2010....
Gambar IV.13

47

49
51

Persentase Ibu Hamil dan Neonatus Risiko Tinggi di Rujuk dan


Mendapat Penanganan tahun 2005 - 2010.

53

Gambar IV. 14 Jumlah Desa/Kelurahan Yang Terkena KLB dan Mendapat


Penanganan < 24 jam tahun 2005 - 2010...

55

Gambar IV. 15 Persentase TB Paru Sembuh tahun 2009 ..

56

Gambar IV. 16 Persentase TB Paru Sembuh tahun 2010

57

Gambar IV. 17 Persebaran Kasus AIDS, Infeksi HIV dan Meninggal di Provinsi
Sulawesi Tengah sampai dengan tahun 2010......................

59

Gambar IV. 18 Jumlah Kasus Infeksi HIV dan AIDS di Provinsi Sulawesi Tengah
tahun 2003-210....................................................................................

60

Gambar IV. 19 Prevalensi HIV di Provinsi Sulawesi Tengah tahun 2002-2010.......

60

Gambar IV. 20 Jumlah Kasus DBD Ditemukan dan Ditangani tahun 2005-2010....

63

Gambar IV. 21 Peta Persentase Persebaran Malaria Klinis tahun 2010.......

64

Gambar IV. 22 Prevalensi Schistosomiasis di Lindu tahun 2003- 2010....

71

Gambar IV. 23 Prevalensi Schistosomiasis di Nindu tahun 2003- 2010....

71

Gambar IV. 24 Prevalensi Schistosomiasis di Sulawesi Tengah tahun 2005- 2010...

72

Gambar IV. 25 Jumlah Balita Ditimbang, Berat Badan Naik, dan Balita BGM tahun
2005 - 2010.............
.
Gambar IV. 26 Jumlah Balita Mendapat Kapsul Vitamin A Dua Kali tahun 2005
2010 ..........................
Gambar IV. 27 Persentase Cakupan Pemberian Tablet Besi Pada Ibu Hamil tahun
2005 2010 .
Gambar V. 1

Jumlah Puskesmas dan Rasionya terhadap 100.000 Penduduk tahun


2005-2010............................................

Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Tengah 2010

viii

77

79

80

88

Gambar V. 2

Jumlah Puskesmas Pembantu dan Rasionya terhadap 100.000


Penduduk tahun 2005 2010......

89

Gambar V. 3

Jumlah Puskesmas dan Puskesmas Perawatan tahun 2005-2010........

90

Gambar V. 4

Jumlah Puskesmas Keliling dan Rasionya Terhadap Puskesmas


tahun 2005-2010.

90

Gambar V. 5

Perkembangan Jumlah Tempat Tidur Rumah Sakit Tahun 2005-2010.

92

Gambar V. 6

Jumlah Tempat Tidur Rs dan Rasionya terhadap 100.000 Penduduk


tahun 2005-2010.

93

Jumlah Sarana Distribusi Sediaan Farmasi dan Alkes tahun 20052010

94

Persentase Tenaga Kesehatan yang Sudah Mengikuti Jenjang


Pendidikan tahun 2005-2010.

102

Gambar V. 10 Jumlah Tenaga Kesehatan yang Tersebar di 10 Kabupaten/Kota di


Propinsi Sulawesi Tengah tahun 2010

103

Gambar V. 11 Persentase Tenaga Kesehatan Menurut 7 Kategori di Propinsi


Sulawesi Tengah tahun 2010

104

Gambar V. 7

Gambar V. 9

Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Tengah 2010

ix

DAFTAR LAMPIRAN

Tabel 1

Luas Wilayah, Jumlah Desa/Kelurahan, Jumlah Penduduk, Jumlah Rumah


Tangga, dan Kepadatan Penduduk Menurut Kabupaten/Kota Provinsi Sulawesi
Tengah Tahun 2010.

Tabel 2

Jumlah Penduduk Menurut Jenis Kelamin, Kelompok Umur, Rasio Beban


Tanggungan, dan Rasio Jenis Kelamin per Kabupaten/Kota Provinsi Sulawesi
Tengah Tahun 2010.

Tabel 3

Jumlah Penduduk Menurut Jenis Kelamin dan Kelompok Umur


Sulawesi Tengah Tahun 2010.

Tabel 4

Persentase Penduduk Berumur 10 Tahun Keatas Yang Melek Huruf menurut


Jenis Kelamin Provinsi Sulawesi Tengah tahun 2010.

Tabel 5

Persentase Penduduk Laki-Laki Dan Perempuan Berusia 10 Tahun Keatas


Menurut Tingkat Pendidikan Tertinggi Yang Ditamatkan per Kabupaten/Kota
Provinsi Sulawesi Tengah Tahun 2010.

Tabel 6

Jumlah Kelahiran menurut Jenis Kelamin per Kabupaten/Kota Provinsi Sulawesi


Tengah tahun 2010.

Tabel 7

Jumlah Kematian Bayi dan Balita menurut Jenis Kelamin per Kabupaten/Kota
Provinsi Sulawesi Tengah tahun 2010.

Tabel 8

Jumlah Kematian Ibu menurut Kelompok Umur per Kabupaten/Kota Provinsi


Sulawesi Tengah tahun 2010.

Tabel 9

Jumlah Kasus AFP (Non Polio) dan AFP Rate (Non Polio) per Kabupaten/Kota
Provinsi Sulawesi Tengah tahun 2010.

Tabel 10

Jumlah Kasus Baru TB Paru dan Kematian Akibat TB Paru menurut Jenis
Kelamin per Kabupaten/Kota Provinsi Sulawesi Tengah tahun 2010.

Tabel 11

Jumlah Kasus dan Angka Penemuan Kasus TB Paru BTA+ menurut Jenis
Kelamin per Kabupaten/Kota Provinsi Sulawesi Tengah tahun 2010.

Tabel 12

Jumlah Kasus dan Penemuan TB Paru BTA+ menurut Jenis Kelamin per
Kabupaten/Kota Provinsi Sulawesi Tengah tahun 2010.

Tabel 13

Penemuan Kasus Pneumonia Balita menurut Jenis Kelamin per Kabupaten/Kota


Provinsi Sulawesi Tengah tahun 2010.

Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Tengah 2010

Provinsi

Tabel 14

Jumlah Kasus Baru HIV, AIDS dan Infeksi Menular Seksual Lainnya menurut
Jenis Kelamin per Kabupaten/Kota Provinsi Sulawesi Tengah tahun 2010.

Tabel 15

Persentase Donor Darah Diskrining Terhadap HIV-AIDS menurut Jenis Kelamin


per Kabupaten/Kota Provinsi Sulawesi Tengah tahun 2010.

Tabel 16

Kasus Diare yang Ditangani menurut Jenis Kelamin per Kabupaten/Kota


Provinsi Sulawesi Tengah tahun 2010.

Tabel 17

Jumlah Kasus Baru Kusta menurut Jenis Kelamin per Kabupaten/Kota Provinsi
Sulawesi Tengah tahun 2010.

Tabel 18

Kasus Baru Kusta 0-14 Tahun dan Cacat Tingkat 2 menurut Jenis Kelamin per
Kabupaten/Kota Provinsi Sulawesi Tengah tahun 2010.

Tabel 19

Jumlah Kasus dan Angka Prevalensi Penyakit Kusta menurut Jenis Kelamin per
Kabupaten/Kota Provinsi Sulawesi Tengah tahun 2010.

Tabel 20

Persentase Penderita Kusta Selesai Berobat menurut Jenis Kelamin per


Kabupaten/Kota Provinsi Sulawesi Tengah tahun 2010.

Tabel 21

Jumlah Kasus Penyakit yang Dapat Dicegah dengan Imunisasi (PD3I) menurut
Jenis Kelamin per Kabupaten/Kota Provinsi Sulawesi Tengah tahun 2010.

Tabel 22

Jumlah Kasus Penyakit yang Dapat Dicegah dengan Imunisasi (PD3I) menurut
Jenis Kelamin per Kabupaten/Kota Provinsi Sulawesi Tengah tahun 2010.
(Lanjutan)

Tabel 23

Jumlah Kasus DBD menurut Jenis Kelamin per Kabupaten/Kota


Sulawesi Tengah tahun 2010.

Tabel 24

Kesakitan dan Kematian Akibat Malaria menurut


Kabupaten/Kota Provinsi Sulawesi Tengah tahun 2010.

Tabel 25

Penderita Filariasis Ditangani menurut Jenis Kelamin per Kabupaten/Kota


Provinsi Sulawesi Tengah tahun 2010.

Tabel 26

Bayi Berat Badan Lahir Rendah menurut Jenis Kelamin per Kabupaten/Kota
Provinsi Sulawesi Tengah tahun 2010.

Tabel 27

Status Gizi Balita menurut Jenis Kelamin per Kabupaten/Kota Provinsi Sulawesi
Tengah tahun 2010.

Tabel 28

Cakupan Kunjungan Ibu Hamil, Persalinan Ditolong Tenaga Kesehatan dan


Pelayanan Kesehatan Ibu Nifas per Kabupaten/Kota Provinsi Sulawesi Tengah
tahun 2010.

Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Tengah 2010

Jenis

Provinsi

Kelamin

xi

per

Tabel 29

Persentase Cakupan imunisasi TT pada Ibu Hamil per Kabupaten/Kota Provinsi


Sulawesi Tengah tahun 2010.

Tabel 30

Jumlah Ibu Hamil yang Mendapat Table Fe1 dan Fe3 per Kabupaten/Kota
Provinsi Sulawesi Tengah tahun 2010.

Tabel 31

Jumlah dan Persentase ibu Hamil dan neonatal Risiko tinggi/Komplikasi


Ditangani menurut Jenis Kelamin per Kabupaten/Kota Provinsi Sulawesi
Tengah tahun 2010.

Tabel 32

Cakupan Pemberian Vitamin A pada Bayi, Anak Balita dan Ibu Nifas per
Kabupaten/Kota Provinsi Sulawesi Tengah tahun 2010.

Tabel 33

Proporsi Peserta KB Aktif menurut Jenis Kontrasepsi per Kabupaten/Kota


Provinsi Sulawesi Tengah tahun 2010.

Tabel 34

Proporsi Peserta KB Baru menurut Jenis Kontrasepsi per Kabupaten/Kota


Provinsi Sulawesi Tengah tahun 2010.

Tabel 35

Jumlah Peserta KB Baru dan KB Aktif menurut Jenis Kelamin per


Kabupaten/Kota Provinsi Sulawesi Tengah tahun 2010.

Tabel 36

Cakupan kunjungan Neonatus menurut Jenis Kelamin per Kabupaten/Kota


Provinsi Sulawesi Tengah tahun 2010.

Tabel 37

Cakupan Kunjungan Bayi menurut Jenis Kelamin per Kabupaten/Kota Provinsi


Sulawesi Tengah tahun 2010.

Tabel 38

Cakupan Desa/Kelurahan UCI per Kabupaten/Kota Provinsi Sulawesi Tengah


tahun 2010.

Tabel 39

Cakupan Imunisasi DPT, HB dan Campak pada Bayi menurut Jenis Kelamin per
Kabupaten/Kota Provinsi Sulawesi Tengah tahun 2010.

Tabel 40

Cakupan Imunisasi BCG dan Polio pada Bayi menurut Jenis Kelamin per
Kabupaten/Kota Provinsi Sulawesi Tengah tahun 2010.

Tabel 41

Jumlah Bayi yang Diberi Asi Eksklusif menurut


Kabupaten/Kota Provinsi Sulawesi Tengah tahun 2010.

Tabel 42

Pemberian Makanan Pendamping ASI Anak Usia 6-23 Bulan dari Keluarga
Miskin menurut Jenis Kelamin per Kabupaten/Kota Provinsi Sulawesi Tengah
tahun 2010.

Tabel 43

Cakupan Pelayanan Anak Balita menurut Jenis Kelamin per Kabupaten/Kota


Provinsi Sulawesi Tengah tahun 2010.

Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Tengah 2010

Jenis

Kelamin

xii

per

Tabel 44

Jumlah Balita Ditimbang menurut Jenis Kelamin per Kabupaten/Kota Provinsi


Sulawesi Tengah tahun 2010.

Tabel 45

Cakupan Balita Gizi Buruk yang Mendapat perawatan menurut Jenis Kelamin
per Kabupaten/Kota Provinsi Sulawesi Tengah tahun 2010.

Tabel 46

Cakupan penjaringan kesehatan Siswa SD dan Setingkat menurut Jenis


Kelamin per Kabupaten/Kota Provinsi Sulawesi Tengah tahun 2010.

Tabel 47

Cakupan Pelayanan Kesehatan Siswa SD dan Setingkat menurut Jenis Kelamin


per Kabupaten/Kota Provinsi Sulawesi Tengah tahun 2010.

Tabel 48

Cakupan Pelayanan Kesehatan Usia lanjut menurut Jenis Kelamin per


Kabupaten/Kota Provinsi Sulawesi Tengah tahun 2010.

Tabel 49

Persentase Sarana Kesehatan Dengan Kemampuan Pelayanan Gawat Darurat


(GADAR) Level I per Kabupaten/Kota Provinsi Sulawesi Tengah tahun 2010.

Tabel 50

Jumlah Penderita dan Kematian pada KLB menurut


Kabupaten/Kota Provinsi Sulawesi Tengah tahun 2010.

Tabel 51

Desa/Kelurahan Terkena KLB yang Ditangani < 24 Jam per Kabupaten/Kota


Provinsi Sulawesi Tengah tahun 2010.

Tabel 52

Pelayanan Kesehatan Gigi dan Mulut menurut


Kabupaten/Kota Provinsi Sulawesi Tengah tahun 2010.

Kelamin

per

Tabel 53

Pelayanan Kesehatan Gigi dan Mulut menurut Jenis Kelamin


Kabupaten/Kota Provinsi Sulawesi Tengah tahun 2010. (Lanjutan)

per

Tabel 54

Jumlah Kegiatan Penyuluhan per Kabupaten/Kota Provinsi Sulawesi Tengah


tahun 2010.

Tabel 55

Cakupan Jaminan Pemeliharaan Kesehatan Pra Bayar menurut Jenis Kelamin


per Kabupaten/Kota Provinsi Sulawesi Tengah tahun 2010.

Tabel 56

Cakupan Pelayanan Rawat Jalan Masyarakat Miskin (Dan Hampir Miskin)


menurut Strata Sarana Kesehatan dan Jenis Kelamin per Kabupaten/Kota
Provinsi Sulawesi Tengah tahun 2010.

Tabel 57

Cakupan Pelayanan Rawat Inap Masyarakat Miskin (Dan Hampir Miskin)


menurut Strata Sarana Kesehatan dan Jenis Kelamin per Kabupaten/Kota
Provinsi Sulawesi Tengah tahun 2010.

Tabel 58

Jumlah Kunjungan Rawat Jalan, Rawat Inap dan Kunjungan Gangguan Jiwa di
sarana Pelayanan Kesehatan Provinsi Sulawesi Tengah tahun 2010.

Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Tengah 2010

Jenis KLB

Jenis

xiii

per

Tabel 59

Angka Kematian Pasien di Rumah Sakit Provinsi Sulawesi Tengah tahun 2010.

Tabel 60

Indikator Kinerja Pelayanan Di Rumah Sakit Provinsi Sulawesi Tengah tahun


2010.

Tabel 61

Persentase Rumah Tangga Berperilaku Hidup Bersih Sehat per Kabupaten/Kota


Provinsi Sulawesi Tengah tahun 2010.

Tabel 62

Persentase Rumah Sehat per Kabupaten/Kota Provinsi Sulawesi Tengah tahun


2010.

Tabel 63

Persentase Rumah/Bangunan Bebas Jentik Nyamuk Aedes menurut Jenis


Kelamin per Kabupaten/Kota Provinsi Sulawesi Tengah tahun 2010.

Tabel 64

Persentase Keluarga menurut Jenis Sarana Air Bersih yang Digunakan per
Kabupaten/Kota Provinsi Sulawesi Tengah tahun 2010.

Tabel 65

Persentase Keluarga menurut Sarana Air Minum yang Digunakan per


Kabupaten/Kota Provinsi Sulawesi Tengah tahun 2010.

Tabel 66

Persentase Kelurga dengan Kepemilikan Saranan


Kabupaten/Kota Provinsi Sulawesi Tengah tahun 2010.

Tabel 67

Persentase Tempat Umum dan Pengelolaan Makanan (TUPM) Sehat per


Kabupaten/Kota Provinsi Sulawesi Tengah tahun 2010.

Tabel 68

Persentase Institusi Dibina Kesehatan Lingkungannya per Kabupaten/Kota


Provinsi Sulawesi Tengah tahun 2010.

Tabel 69

Ketersediaan Obat menurut Jenis Obat Provinsi Sulawesi Tengah tahun 2010.

Tabel 70

Jumlah Sarana Pelayanan Kesehatan menurut Kepemilikan Provinsi Sulawesi


Tengah tahun 2010.

Tabel 71

Sarana Pelayanan Kesehatan Dengan Kemampuan Labkes dan Memiliki 4


Spesialis Dasar Provinsi Sulawesi Tengah tahun 2010.

Tabel 72

Jumlah Posyandu menurut Strata per Kabupaten/Kota


Tengah tahun 2010.

Tabel 73

Upaya Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat (UKBM) per Kabupaten/Kota


Provinsi Sulawesi Tengah tahun 2010.

Tabel 74

Jumlah Tenaga Medis di Sarana Kesehatan Provinsi Sulawesi Tengah tahun


2010.

Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Tengah 2010

Sanitasi

Dasar

per

Provinsi Sulawesi

xiv

Tabel 75
Tabel 76

Jumlah Tenaga Keperawatan di Sarana Kesehatan Provinsi Sulawesi Tengah


tahun 2010.
Jumlah Tenaga Kefarmasian dan Gizi di Sarana Kesehatan Provinsi Sulawesi
Tengah tahun 2010.

Tabel 77

Jumlah Tenaga Kesehatan Masyarakat dan Sanitasi di Sarana Kesehatan


Provinsi Sulawesi Tengah tahun 2010.

Tabel 78

Jumlah Tenaga Teknisi Medis dan Fisioterapis di Sarana Kesehatan Provinsi


Sulawesi Tengah tahun 2010.

Tabel 79

Angkaran Kesehatan Provinsi Sulawesi Tengah tahun 2010.

Tabel 80

Pola 10 Penyakit Terbanyak Rawat Inap di RSU Pemerintah Provinsi Sulawesi


Tengah tahun 2010

Tabel 81

Pola 10 Penyakit Terbanyak Rawat Jalan di RSU Pemerintah Provinsi Sulawesi


Tengah tahun 2010

Tabel 82

Pola 10 Penyakit Terbanyak Rawat Jalan di Puskesmas Provinsi Sulawesi


Tengah tahun 2010

Tabel 83

Jumlah Kunjungan Puskesmas, Rawat Jalan Dan Rawat Inap di Sarana


Pelayanan Kesehatan Provinsi Sulawesi Tengah tahun 2010

Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Tengah 2010

xv

BAB I
PENDAHULUAN

Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Tengah adalah gambaran situasi


kesehatan di Sulawesi Tengah yang diterbitkan secara berkala setiap tahun sekali
sejak tahun 1990. Selanjutnya diikuti dengan penerbitan Profil Kesehatan
Kabupaten/Kota pada tahun 1996. Dalam setiap terbitan Profil Kesehatan Provinsi
Sulawesi Tengah memuat data tentang kesehatan dan data pendukung lain yang
berhubungan dengan kesehatan seperti data kependudukan dan keluarga
berencana. Data dianalisis dengan analisis sederhana dan ditampilkan dalam
bentuk tabel dan grafik.
Dalam setiap penerbitan Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Tengah, selalu
dilakukan berbagai upaya perbaikan, baik dari segi materi, analisis maupun
bentuk tampilan fisiknya, sesuai dengan petunjuk teknis dari Kemeterian
Kesehatan Republik Indonesia. Sejak terbitan tahun 1990 sampai dengan terbitan
tahun 2000, tahun profil dan isi data berbeda satu tahun, yaitu misalnya, Profil
Kesehatan Provinsi Sulawesi Tengah 2000 berisi data tahun 1999. Namun sejak
terbitan data tahun 2001, dilakukan perubahan di mana tahun yang tercantum
dalam judul Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Tengah tersebut disesuaikan
dengan isi data dalam Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Tengah. Contohnya,
Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Tengah 2007 berisi data tahun 2007.
Sistem
merupakan

Informasi

Kesehatan

tidak

dapat

berdiri sendiri tetapi

bagian integrasi dari Sistem Kesehatan. Oleh karena itu, sejak

terbitan tahun 2001, Profil Kesehatan diupayakan untuk lebih berkait


Sistem

Kesehatan. Sebagaimana

diketahui,

sejak

dengan

tahun 2001 Sistem

Kesehatan diarahkan untuk mencapai Visi Indonesia Sehat 2010, dimana Profil
Kesehatan bertemakan Menuju Indonesia Sehat 2010, artinya Profil Kesehatan
diformat agar dapat menjadi salah satu sarana untuk menilai pencapaian

Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Tengah 2010

Pembangunan Kesehatan dalam rangka mencapai Visi Indonesia Sehat 2010.


Dengan demikian jelas bahwa tujuan diterbitkannya Profil Kesehatan Provinsi
Sulawesi Tengah tahun 2010 ini adalah dalam rangka menyediakan sarana untuk
mengevaluasi pencapaian Pembangunan Kesehatan Provinsi Sulawesi Tengah
tahun 2010 dengan mengacu kepada Visi Indonesia Sehat 2010.
Didalam penyusunan narasi Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Tengah
tahun 2010 ini, kami menyajikan berbagai informasi, terutama kejadian kejadian
dan masalah kesehatan seperti terjadinya Kejadian Luar Biasa (KLB), Demam
Berdarah Dengue (DBD) dan lain-lain.
Didalam buku Sistem Kesehatan Nasional (SKN) yang ditetapkan
berdasarkan

Surat

Keputusan

Menteri

Kesehatan

RI

Nomor

374/MENKES/SK/V/2009 disebutkan bahwa keberhasilan manajemen kesehatan


sangat ditentukan antara lain oleh tersedianya data dan informasi kesehatan,
dukungan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi kesehatan, dukungan hukum
kesehatan serta administrasi kesehatan. Lebih lanjut di dalam SKN disebutkan
bahwa SKN terdiri dari enam subsistem, yakni (1) Subsistem Upaya Kesehatan,
(2) Subsistem Pembiayaan Kesehatan, (3) Subsistem Sumber Daya Manusia
Kersehatan, (4) Subsistem Sediaan Farmasi Alat Kesehatan dan Makanan, (5)
Subsistem

Manajemen

dan

Informasi

Kesehatan,

dan

(6)

Subsistem

Pemberdayaan Masyarakat.
Penyusunan Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Tengah tahun 2010 ini
berupaya untuk mengacu kepada SKN tersebut. Subsistem upaya kesehatan
akan digambarkan tersendiri pada Bab IV, sedangkan subsistem pembiayaan
kesehatan, sumber daya manusia kesehatan, obat dan perbekalan kesehatan dan
pemberdayaan masyarakat akan digambarkan pada Bab V dan subsistem
manajemen kesehatan akan digambarkan pada Bab III, sehingga Profil
Kersehatan Provinsi Sulawesi Tengah tahun 2010 ini akan terdiri dari 6 (enam)
bab, yaitu :
Bab I - Pendahuluan. Bab ini menyajikan tentang maksud dan tujuan
diterbitkannya Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Tengah tahun 2010 ini dan
sistematika dari penyajiannya.
Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Tengah 2010

Bab II - Gambaran Umum dan Lingkungan. Bab ini menyajikan tentang


gambaran umum Provinsi Sulawesi Tengah. Selain uraian tentang letak geografis,
demografis, pendidikan, ekonomi,

dan informasi umum lainnya bab ini juga

mengulas faktor-faktor lingkungan dan prilaku.


Bab III - Situasi Derajat Kesehatan. Bab ini berisi uraian tentang hasil
pembangunan kesehatan sampai dengan tahun 2010 yang mencakup tentang
angka kematian, umur harapan hidup, angka kesakitan dan keadaan status gizi,
yang akan disoroti adalah masalah status gizi dan balita dan ibu hamil.
Bab IV - Situasi Upaya Kesehatan. Bab ini menguraikan tentang upaya-upaya
kesehatan yang telah dilaksanakan oleh bidang kesehatan sampai tahun 2010,
untuk tercapainya dan berhasilnya program-program pembangunan di bidang
kesehatan. Gambaran tentang upaya kesehatan tersebut meliputi persentase
pencapaian cakupan pelayanan kesehatan dasar, persentase pencapaian
cakupan pelayanan kesehatan rujukan, upaya-upaya yang dilakukan oleh
masyarakat dengan Posyandu Purnama dan Mandiri, yang disebut dengan Upaya
Kesehatan Bersumber daya Masyarakat (UKBM), dan berbagai upaya lain yang
berupa gambaran pelayanan program kesehatan lainnya.
Bab V - Situasi Sumber Daya Kesehatan. Bab ini menguraikan tentang sumber
daya pembangunan bidang kesehatan sampai tahun 2010 ini. Gambaran tentang
keadaan sumber daya ini mencakup tentang keadaan tenaga, sarana dan fasilitas
kesehatan yang ada sampai tahun 2010. Pada Bab ini juga akan dijelaskan
tentang jumlah serta distribusi tenaga per Kabupaten/Kota, serta jumlah dan
penyebaran sarana pelayanan kesehatan yang terdiri dari rumah sakit dan
puskesmas termasuk puskesmas pembantu dan puskesmas keliling. Juga akan
digambarkan tentang perkembangan penyediaan obat generik, juga tentang
distributor obat yang terdiri dari Pedagang Besar Farmasi, Apotek dan Toko Obat.
Bab VI - Penutup.

Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Tengah 2010

BAB II
GAMBARAN UMUM DAN LINGKUNGAN

Provinsi Sulawesi Tengah terdiri atas pulau-pulau dengan karakteristik


budaya penduduk yang beragam dan adat istiadat yang berbeda, termasuk
perilaku yang berkaitan dengan kesehatan.
Sejak

dilaksanakannya

kebijakan

desentralisasi

yang

antara

lain

berimplikasi pada terus bertambahnya jumlah Kabupaten. Pada tahun 2010


secara administratif wilayah Sulawesi Tengah terbagi atas 10 Kabupaten dan 1
Kota. Wilayah tersebut meliputi 155 kecamatan, 1630 desa dan 173 kelurahan.
Rincian pembagian wilayah administrasi pemerintahan per-Kabupaten/Kota tahun
2010 dapat dilihat pada Tabel 2.1 dan Gambar II.1 dibawah ini.
TABEL 2.1
WILAYAH ADMINISTRASI PEMERINTAHAN
PADA KABUPATEN/KOTA SE PROVINSI SULAWESI TENGAH TAHUN 2010

No.
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11

Kabupaten/Kota

J U M L A H
Kecamatan

Desa

Kelurahan

Jumlah
Desa+Kelurahan

19
19
14
18
16
10
11
20
9
4
15
155

200
293
230
133
140
86
101
175
115
0
157
1.630

19
46
10
23
9
5
7
5
6
43
0
173

219
339
240
156
149
91
108
180
121
43
157
1.803

Banggai Kepulauan
Banggai
Morowali
Poso
Donggala
Tolitoli
Buol
Parigi Moutong
Tojo Unauna
Palu
Sigi
Total

Sumber : BPS Prov. Sulawesi Tengah Tahun 2010

Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Tengah 2010

GAMBAR II.1
PETA WILAYAH ADMINISTRASI PEMERINTAHAN TAHUN 2010

Sumber : UPT SURDATIN Tahun 2010

Adapun gambaran umum Sulawesi Tengah dan perilaku penduduk pada


tahun 2010 yang diuraikan meliputi: keadaan penduduk, keadaan ekonomi,
keadaan pendidikan, keadaan lingkungan dan perilaku penduduk yang berkaitan
dengan kesehatan.

A. KEADAAN PENDUDUK
Masalah kependudukan di Sulawesi Tengah pada dasarnya meliputi
dua hal pokok, yaitu komposisi penduduk yang kurang menguntungkan
dimana proporsi penduduk berusia muda masih relatif tinggi, dan persebaran
penduduk yang kurang merata.
1. Jumlah dan Pertumbuhan Penduduk
Berdasarkan
menunjukkan

sensus

bahwa

terus bertambah

penduduk

jumlah

yang

penduduk

di

dilaksanakan
Sulawesi

oleh

Tengah

BPS,
akan

dengan laju pertumbuhan yang cenderung menurun.

Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Tengah 2010

Pada tahun 1990 jumlah penduduk 1.711.327 jiwa, pada tahun 2000 jumlah
penduduk 2.079.201 jiwa, serta pada tahun 2009 menjadi 2.480.264 jiwa dan
kemudian pada tahun 2010 naik menjadi 2.635.009 jiwa. Dalam hal jumlah
penduduk tahun 2010, terjadi perbedaan antara jumlah penduduk yang
disampaikan oleh BPS ke Sekretariat Daerah Prov. Sulteng (2.633.422 jiwa)
dengan yang disampaikan ke UPT Surdatin Dinkes Prov. sulteng (2.635.009
jiwa) yang diterima pada awal bulan September tahun 2011.
Berdasarkan sensus penduduk tersebut diatas diperoleh gambaran
bahwa laju pertumbuhan penduduk selama periode 19902000 sebesar
1,97%. Tahun 2009 turun menjadi 1,72%, sedangkan untuk tahun 2010 laju
pertumbuhan penduduk naik menjadi 6,23%.
2. Komposisi Penduduk
a. Komposisi Penduduk Menurut Kelompok Umur
Komposisi penduduk pada tahun 2010 menurut kelompok umur
menunjukkan bahwa 33,22% penduduk Sulawesi Tengah berusia muda
(umur 0-14 tahun), 63,16% berusia produktif (umur 1564 tahun) dan
hanya 3,62% yang berusia 65 tahun keatas.
TABEL 2.2
JUMLAH PERSENTASE PENDUDUK SULAWESI TENGAH MENURUT
GOLONGAN UMUR DAN JENIS KELAMIN TAHUN 2010
No.

Golongan
Umur(Thn)

Laki-Laki

Perempuan

Jumlah

Jumlah

Jumlah
(L+P)

0 -4

148.837

11,02

140.607

10,95

289.444

10,98

2
3
4

5 14
15 44
45 64

301.807
646.177
200.290

22,34
48,35
14,83

284.142
628.254
182.545

22,13
48,92
14,22

585.949
1.281.412
382.835

22,24
48,63
14,53

>65

46.752

3,46

48.617

3,79

95.369

3,62

1.350.844

100

1.284.165

100

2.635.009

100

Jumlah

Sumber : BPS Prov.Sulawesi Tengah Tahun 2010

Berdasarkan komposisi penduduk di atas, menunjukkan bahwa


komposisi penduduk di Sulawesi Tengah didominasi oleh penduduk usia
produktif sebanyak 1.281.412 jiwa (48,63%) yaitu dari kelompok umur 15
44 tahun dan diikuti jumlah penduduk usia muda, yakni kelompok umur
Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Tengah 2010

514 tahun sebanyak 585.949 jiwa (22,24%) dan diikuti oleh penduduk
yang berusia tua dari kelompok umur 65 tahun keatas sebanyak 95.369
(3,62%). Adapun gambaran komposisi penduduk Sulawesi Tengah dapat
dilihat pada grafik penduduk dibawah ini.
GAMBAR II.2
KOMPOSISI PENDUDUK SULAWESI TENGAH
MENURUT GOLONGAN UMUR TAHUN 2010

Sumber Data : BPS Prov. Sulawesi Tengah Tahun 2010

b. Komposisi Penduduk Menurut Jenis Kelamin


Berdasarkan hasil sensus penduduk tahun 2010, jumlah penduduk
Provinsi Sulawesi Tengah sebanyak 2.635.009 jiwa, 51,27% atau
1.350.844 jiwa laki-laki dan 48.73% atau 1.284.165 jiwa perempuan.
Berarti rasio jenis kelamin penduduk Provinsi Sulawesi Tengah sebesar
105,19% (sedikit diatas angka 100). Hal ini menggambarkan bahwa
jumlah penduduk laki-laki dan perempuan relatif sama (seimbang).
Kabupaten dengan sex ratio tertinggi (penduduk laki-laki lebih besar dari
perempuan) adalah Kabupaten Poso 108,23%, sedangkan yang terendah
Kota Palu 101,24%. (Selengkapnya dapat dilihat pada tabel 2 lampiran)

Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Tengah 2010

3. Persebaran Penduduk
Luas wilayah Provinsi Sulawesi Tengah adalah 68.033 Km dengan
jumlah penduduk pada tahun 2010 sebanyak 2.635.009 jiwa, ini berarti
kepadatan rata-rata penduduk di Sulawesi Tengah pada tahun 2010 adalah
38,73/Km yang berarti mengalami kenaikan

2,27/Km dibandingkan

dengan tahun sebelumnya yaitu 36,46/Km pada tahun 2009. Persentase


luas wilayah dan kepadatan penduduk dapat digambarkan pada tabel di
bawah ini :
TABEL 2.3
PERSENTASE LUAS WILAYAH DAN KEPADATAN PENDUDUK
MENURUT KABUPATEN/KOTA TAHUN 2008-2010
Kabupaten/Kota

Luas (km2)

Persentase

Kepadatan Penduduk per Km2


2008

2009

2010

1. Banggai Kepulauan

3.214,46

4,72

48,45

48,81

53,39

2. Banggai

9.672,70

14,22

30,56

30,69

33,46

3. Morowali

15.490,12

22.77

11,47

11,60

13,32

4. Poso

8.712,25

12,81

18,46

19,51

24,02

5. Donggala

5.275,69

7,75

45,03

51,63

52,62

6. Tolitoli

4.079,77

6,00

48,64

49,16

51,79

7. Buol

4.043,57

5,94

28,94

29,40

32,73

6. Parigi Moutong

6.231,85

9,16

59,74

60,56

66,37

9. Tojo Unauna

5.721,51

8,41

31,55

33,19

24,09

395,06

0,58

782,24

792,74

851,85

5.196,02

7,64

39,35

41,38

68.033,00

100,00

35,84

36,46

38,73

10. Kota Palu


11. Sigi

Provinsi

Sumber : BPS Prov. Sulawesi Tengah Tahun 2010

Kepadatan penduduk tertinggi adalah di Kota Palu sebesar 851 jiwa/km


sedangkan yang terendah di Kabupaten Morowali yaitu 13 jiwa/km.

B. KEADAAN SOSIAL EKONOMI


Masalah ekonomi dapat diketahui dari berbagai indikator antara lain
produk domestik regional bruto, angka beban ketergantungan dan tingkat
pendidikan penduduk.

Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Tengah 2010

1. Produk Domestik Regional Bruto


Kemampuan perekonomian Sulawesi Tengah yang diukur dengan
Angka Produk Domestik Bruto (PDRB) atas dasar harga yang berlaku dan
harga konstan. PDRB berdasarkan harga yang berlaku cenderung
meningkat pada tahun 2010 menjadi Rp 36.856 miliar. Dengan laju
pertumbuhan ekonomi 7,79%. Angka ini lebih tinggi jika dibandingkan laju
pertumbuhan ekonimi pada tahun 2009 sebesar 7,66% hal tersebut
disebabkan

oleh

meningkatnya

PDRB berdasarkan

harga

konstan

dibeberapa sektor seperti sektor pertanian, Pertambangan, Industri


pengolahan, Bangunan dan sektor Perdagangan hotel restoran.
TABEL 2.4
PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO
SULAWESI TENGAH TAHUN 2009 2010

Uraian

2009

2010

- PDRB atas dasar harga yg berlaku (miliar rupiah)

32.395

36.856

- PDRB atas dasar harga konstan 2000 (miliar rupiah)

16.177

17.437

7,66

7,79

- Pertumbuhan ekonomi (%)


Sumber : BPS Provinsi Sulawesi Tengah Tahun 2010

2. Beban Tanggungan
Ratio Beban tanggungan digunakan untuk mengetahui beban
tanggungan ekonomi suatu negara. Tingginya ratio beban tanggungan
merupakan faktor penghambat pembangunan ekonomi suatu negara
karena sebagian besar pendapatan yang diperoleh oleh golongan yang
produktif harus dikeluarkan untuk memenuhi kebutuhan golongan yang
tidak produktif. Di Provinsi Sulawesi Tengah angka beban tanggungan pada
tahun 2010 mencapai 58,79 artinya bahwa sebanyak 59 penduduk usia
non produktif ditanggung oleh 100 penduduk usia produktif dengan rasio
jenis kelamin sebesar 105,19 (sebanyak 105 penduduk laki-laki terhadap
100 penduduk perempuan).

Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Tengah 2010

C. KEADAAN PENDIDIKAN
1. Kemampuan Baca Tulis
Kemampuan baca tulis tercermin dari angka melek huruf penduduk
yang dalam hal ini didefinisikan sebagai persentase penduduk usia 10
tahun keatas yang pernah sekolah, dapat membaca dan menulis huruf latin
dan huruf lainnya. di Provinsi Sulawesi Tengah penduduk

yang melek

huruf tahun 2010 sebesar 96.50% dan persentase penduduk yang buta
huruf (belum pernah sekolah) sebesar 3.5%. Persentase penduduk
berumur 10 tahun ke atas yang melek huruf dan buta huruf tahun 20082010 dapat dilihat pada tabel berikut :

TABEL 2.5
PERSENTASE PENDUDUK 10 TAHUN KEATAS JENIS KELAMIN,
MELEK HURUF DAN BUTA HURUF DI SULAWESI TENGAH
TAHUN 2008 - 2010

Uraian

2008

2009

2010

Melek Huruf

95,35

96,25

96,50

Buta Huruf

4,37

3,75

3,50

Sumber : BPS Provinsi Sulawesi Tengah Tahun 2010

Persentase tertinggi yang buta huruf terdapat di Kabupaten Sigi


sebesar 5,65 persen. Hal ini disebabkan karena masih tingginya persentase
penduduk berumur 10 tahun keatas yang tidak/belum pernah sekolah di
Kabupaten tersebut, dan terendah adalah Kota Palu sebesar 0,88 persen.
Gambaran angka buta huruf dan melek huruf menurut Kabupaten/Kota
tahun 2010 dapat dilihat pada gambar berikut.

Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Tengah 2010

10

GAMBAR II.3
PERSENTASE PENDUDUK YANG MELEK HURUF
DAN BUTA HURUF MENURUT KABUPATEN/KOTA TAHUN 2010

Sumber : BPS Provinsi Sulawesi Tengah Tahun 2010

2. Pendidikan tertinggi yang ditamatkan


Pendidikan yang ditamatkan merupakan indikator pokok kualitas
pendidikan formal berdasarkan data BPS persentase penduduk berusia 10
tahun keatas yang tidak/belum tamat SD pada tahun 2010 sebesar 20,79%,
yang tamat SD sebesar 32,74%, yang tamat SLTP 16,91%, yang tamat
SLTA 15,30%, yang tamat Diploma 3,75% dan yang tamat Universitas
sebesar 6,45%. Sementara yang tidak/belum pernah bersekolah sebesar
3,61%. Selengkapnya dapat dilihat pada tabel 5 di lampiran.

D. KEADAAN LINGKUNGAN
Untuk menggambarkan keadaan lingkungan, akan disajikan indikatorindikator Persentase Rumah Sehat dan Persentase Tempat-tempat Umum
Sehat. Selain itu disajikan pula indikator tambahan yang dianggap masih
relevan, yaitu persentase rumah tangga (keluarga) menurut Sarana Tempat
Pembuangan Air Besar.

Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Tengah 2010

11

1. Rumah Sehat
Rumah sehat adalah bangunan rumah tinggal yang memenuhi
syarat kesehatan, yaitu rumah yang memiliki jamban yang sehat, sarana air
bersih, tempat pembuangan sampah, sarana pembuangan air limbah,
ventilasi rumah yang baik, kepadatan hunian rumah dan lantai rumah tidak
terbuat dari tanah.
Menurut laporan dari 11 Kabupaten/Kota bahwa pengawasan
perumahan dilakukan melalui kegiatan inspeksi kesehatan perumahan
dimana pada tahun 2010 dari 364.008 rumah yang diperiksa didapatkan
data bahwa persentase rumah yang memenuhi syarat kesehatan yaitu
241.593 atau sekitar 66,4%. Angka ini lebih tinggi jika dibandingkan dengan
angka persentase pada tahun 2009 (61,6%), hal ini disebabkan karena
adanya perbedaan pada jumlah rumah tangga yang diperiksa.
2. Tempat-tempat Umum Sehat
Tempat-tempat umum

(TTU)

merupakan suatu sarana yang

dikunjungi oleh banyak orang, dan dikhawatirkan dapat menjadi tempat


penyebaran penyakit. TTU meliputi hotel, restoran, bioskop, pasar, terminal
dan lain-lain. Sedangkan TTU sehat adalah tempat umum yang memenuhi
syarat

kesehatan

yaitu

yang

memiliki

sarana

air

bersih,

tempat

pembuangan sampah, sarana pembuangan air limbah, ventilasi yang baik,


luas lantai (luas ruang) yang sesuai dengan banyaknya pengunjung, dan
memiliki pencahayaan ruang yang sesuai.
Data yang diolah dari laporan Kabupaten/Kota tahun 2010,
memperlihatkan bahwa persentase TTU sehat mencapai 71,12%, dari
angka tersebut masih terdapat 1 Kabupaten (Banggai Kepulauan) yang
datanya tidak lengkap. Angka tersebut lebih tinggi jika dibandingkan
persentase cakupan pada tahun 2009 (69,49%).
Rendahnya persentase TTU sehat

dibeberapa

Kabupaten dapat

Disebabkan berbagai faktor antara lain, kurangnya pemahaman pemilik/

Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Tengah 2010

12

pengelola terhadap aspek kesehatan dalam pengelolaan TTU, mudahnya


memperoleh

perizinan

pendirian

TTU

meskipun

belum

memenuhi

persyaratan kesehatan, dan kurangnya pemeriksaan dan lemahnya


pengawasan TTU oleh instansi terkait serta rendahnya porsi anggaran
untuk kegiatan tersebut.
3. Akses Terhadap Air Bersih
Sumber air bersih yang digunakan rumah tangga dibedakan menurut
air kemasan, ledeng, sumur pompa tangan, sumur gali, mata air,
penampungan air hujan dan lainnya. Hasil pemutahiran data tahun 2010
menunjukkan bahwa jumlah keluarga di Sulawesi Tengah berjumlah
648.765. Dari jumlah tersebut yang diperiksa sejumlah 419.935 keluarga
(64,7%). Dari keluarga yang diperiksa tersebut pengguna air bersih dari
ledeng (32,5%), sumur gali (23%), sumur pompa tangan (13,5%),
penampungan air hujan (1,8%), air kemasan (1%) dan lainnya (9%).
(Selengkapnya dapat dilihat pada tabel 64 lampiran)
Gambaran persentase rumah tangga menurut sumber air bersih
yang digunakan dapat dilihat pada gambar II.4 berikut.
GAMBAR II.4
PERSENTASE RUMAH TANGGA MENURUT
SUMBER AIR BERSIH TAHUN 2010

Sumber : Seksi BIMDAL Kesehatan Lingkungan Tahun 2010

Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Tengah 2010

13

4. Rumah Tangga Menurut Sarana Sanitasi Dasar


Sistem pembuangan rumah tangga (Sampah,Tinja dan Air Limbah
Rumah Tangga) sangat erat kaitannya dengan lingkungan dan risiko
penularan penyakit, khususnya penyakit saluran pencernaan. Klasifikasi
sarana pembuangan rumah tangga dilakukan berdasarkan atas tingkat
risiko pencemaran yang ditimbulkan. Dalam hal ini sistem pembuangan
rumah tangga dibedakan dalam 3 (tiga) jenis sarana yaitu jamban, tempat
sampah dan pengelolaan air limbah.
Persentase rumah tangga menurut sarana sanitasi dasar rumah
tangga tahun 2010 dapat dilihat pada gambar berikut.
GAMBAR II.5
PERSENTASE KEPEMILIKAN SARANA SANITASI DASAR TAHUN 2010

Sumber : Seksi BIMDAL Kesehatan Lingkungan Tahun 2010

Data tersebut menggambarkan rendahnya kepemilikan rumah


tangga akan sarana jamban yaitu hanya 247.668 dari 383.659 atau hanya
sekitar 64,6%. Jamban merupakan tempat pembuangan kotoran manusia
yang jika tidak dikelola dengan baik akan menimbulkan penyakit. Data
tahun 2010 menunjukkan bahwa terdapat 59,1% rumah tangga yang
diperiksa jambannya dan hanya 71,3% jamban sehat. Dengan demikian
masih ada 28,7% rumah tangga yang memiliki jamban tidak sehat dari
semua keluarga yang diperiksa jambannya.

Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Tengah 2010

14

Sarana yang kedua yaitu tempat sampah, jumlah rumah tangga yang
diperiksa sebanyak 296.990. Dari jumlah tersebut yang memiliki tempat
sampah sebanyak 163.211 (55%). Dari data tersebut hanya 68,8% yang
memiliki tempat sampah sehat. Dengan demikian masih ada 31,2% rumah
tangga yang memiliki tempat sampah tidak sehat dari semua keluarga yang
diperiksa tempat sampahnya.
Sarana yang ketiga yaitu pengelolaan air limbah, jumlah rumah
tangga yang diperiksa sebanyak 320.393. Dari jumlah tersebut yang
memiliki sarana pengelolaan air limbah sebanyak 199.036 (62,1%). Dari
data tersebut hanya 65,4% yang memiliki sarana pengelolaan air limbah
sehat. Dengan demikian masih ada 34,6% rumah tangga yang memiliki
sarana pengeloaan air limbah tidak sehat dari semua keluarga yang
diperiksa pengelolaan air limbahnya.
Rendahnya kepemilikan sarana sanitasi dasar dipengaruhi oleh
faktor ekonomi, kebiasaan, pendidikan serta ketersediaan sarana. Oleh
karena itu diperlukan berbagai upaya, diantaranya promosi kesehatan,
kemitraan dari sektor lain yang terkait sehingga terjadi peningkatan
cakupan kepemilikan sarana sanitasi dasar pada rumah tangga di
Kabupaten/Kota. Persentase keluarga dengan kepemilikan sarana sanitasi
dasar di Kabupaten/Kota dapat dilihat pada tabel 66.

E. PERILAKU MASYARAKAT
Untuk

menggambarkan

keadaan

perilaku

masyarakat

yang

berpengaruh terhadap derajat kesehatan, akan disajikan tiga indikator yaitu


Persentase Rumah Tangga ber Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS),
Persentase Posyandu serta Poskesdes.
1. Perilaku Hidup Bersih dan Sehat
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) adalah upaya untuk
memberikan pengalaman belajar atau menciptakan suatu kondisi bagi

Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Tengah 2010

15

perorangan, keluarga, kelompok dan masyarakat, dengan membuka jalur


komunikasi, memberikan informasi dan edukasi untuk meningkatkan
pengetahuan,

sikap

dan

perilaku.

Dengan

melaksanakan

PHBS

masyarakat dapat mengatasi masalahnya sendiri, dalam tatanan rumah


tangga, dan lingkungannya. PHBS pada tatanan Rumah Tangga dinilai
berdasarkan indikator yang meliputi 9 indikator perilaku dan 3 indikator
gaya hidup.
TABEL 2.6
INDIKATOR PERILAKU DAN INDIKATOR GAYA HIDUP PADA PHBS
Indikator Perilaku

Indikator Gaya Hidup Pada PHBS

1.

Persalinan ditolong oleh tenaga kesehatan.

1.

Makan buah dan sayur setiap hari.

2.

Memberi ASI Ekslusif.

2.

Melakukan aktivitas fisik setiap hari.

3.

Menimbang balita setiap bulan.

3.

Tidak merokok di dalam rumah.

4.

Menggunakan air bersih.

5.

Mencuci tangan dengan air bersih dan sabun.

6.

Menggunakan jamban sehat.

7.

Memberantas jentik dd rumah sekali seminggu.

8.

Makan buah dan sayur setiap hari.

9.

Melakukan aktivitas fisik setiap hari.

Sumber : BPS (Sulawesi Tengah dalam angka 2009)

Klasifikasi

PHBS

ditentukan

berdasarkan

nilai

perilaku

dan

lingkungan sehat tiap keluarga dengan ketentuan sebagai berikut : (1)


Sehat 1 yaitu bila keluarga berperilaku positif kurang dari 25% dari jumlah
seluruh indikator PHBS, (2) Sehat 2 yaitu bila keluarga berperilaku positif
25% - 49% dari jumlah seluruh indikator PHBS, (3) Sehat 3 yaitu bila
keluarga berperilaku positif 50% - 74% dari jumlah seluruh indikator PHBS,
dan (4) Sehat 4 yaitu bila keluarga berperilaku positif lebih dari 75% dari
jumlah seluruh indikator PHBS.
2. Posyandu
Posyandu

merupakan

salah

satu

bentuk

Upaya

Kesehatan

Bersumberdaya Masyarakat (UKBM) yang paling dikenal dewasa ini.

Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Tengah 2010

16

Posyandu menyelenggarakan minimal 5 program prioritas, yaitu kesehatan


Ibu dan Anak, Keluarga Berencana, Perbaikan Gizi, Imunisasi dan
Penanggulangan Diare.
Untuk

Meningkatkan

kualitas

Posyandu

telah

dilakukan

pengelompokan Posyandu ke dalam 4 tingkat perkembangan, yaitu :


1) Posyandu Pratama,
2) Posyandu Madya,
3) Posyandu Purnama dan
4) Posyandu Mandiri.
Berdasarkan Profil UKBM Provinsi Sulawesi Tengah, pada tahun
2010 jumlah Posyandu di Sulawesi Tengah adalah sebanyak 3149 unit.
Tingkat perkembangan Posyandu dalam 5 tahun terakhir dapat dilihat pada
tabel berikut.
TABEL 2.7
JUMLAH POSYANDU MENURUT STRATA
TAHUN 2006 - 2010
2006

2007

2008

2009

2010

No.

Strata

Jumlah

Jumlah

Jumlah

Jumlah

Jumlah

1.

Posyandu Pratama

1.139

40,09

1.149

40,13

1.268

42,97

1.144

43,61

1.359

43,16

2.

Posyandu Madya

1.070

37,66

1.087

37,97

1.076

36,46

978

37,29

1.134

36,01

3.

Posyandu Purnama

580

20,42

550

19,21

553

18,74

458

17,46

598

18,99

4.

Posyandu Mandiri

52

1,83

77

2,69

54

1,83

43

1.64

58

1,84

2.841

100

2.863

100

2.863

100

2.623

100

3.149

100

Jumlah

Sumber : Bidang Pelayanan Kesehatan Dinkes Prop.Sulteng Tahun 2010

Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa Posyandu yang terbanyak


sampai tahun 2010 adalah Posyandu Pratama, yaitu sebesar 43,16%,
Posyandu Madya sebesar 36,01%. Sedangkan Posyandu Purnama
sebesar 18,99% dan Mandiri baru mencapai 1,84 %.
3. Pos Kesehatan Desa
Pos Kesehatan Desa (Poskesdes) adalah upaya kesehatan
bersumber masyarakat bersumberdaya masyarakat (UKBM) yang dibentuk

Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Tengah 2010

17

di desa dalam rangka mendekatkan/menyediakan pelayanan kesehatan


dasar bagi masyarakat desa. Poskesdes menyelenggarakan kegiatankegiatan terutama (1) pengamatan epidemiologis sederhana terhadap
penyakit, terutama penyakit menular dan penyakit yang berpotensi
menimbulkan KLB, dan faktor-faktor risikonya (termasuk status gizi) serta
kesehatan ibu hamil yang berisiko. (2) Penanggulangan penyakit menular
dan penyakit yang berpotensi menimbulkan KLB, serta faktor-faktor
risikonya (termasuk kurang gizi), (3) Kesiapsiagaan dan penanggulangan
bencana dan kegawatdaruratan kesehatan, dan (4) Pelayanan medis
dasar, sesuai dengan kompetensinya.
Poskesdes adalah salah satu bentuk UKM yang dimiliki oleh Desa
Siaga yaitu Desa yang penduduknya memiliki kesiapan sumber daya dan
kemampuan serta kemauan untuk mencegah dan mengatasi masalahmasalah kesehatan, bencana dan kegawatdaruratan kesehatan secara
mandiri. Dari program dilaporkan bahwa tahun 2010 diperoleh data jumlah
desa siaga di Sulawesi Tengah adalah sebanyak 1664 buah, meningkat
sebanyak 177 buah dari tahun 2009. (Selengkapnya dapat dilihat pada
lampiran tabel 73)

Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Tengah 2010

18

BAB III
SITUASI DERAJAT KESEHATAN

Gambaran

tentang

derajat

kesehatan

meliputi

indikator

mortalitas,

morbiditas, dan status gizi. Mortalitas dilihat dari indikator Angka Kematian Bayi
(AKB) per 1.000 Kelahiran Hidup, Angka Kematian Balita (AKABA) per 1.000
Kelahiran Hidup, Angka Kematian Ibu (AKI) per 100.000 Kelahiran Hidup.
Morbiditas dilihat dari indikator-indikator Angka Kesakitan Malaria per 1.000
Penduduk, Angka Kesembuhan TB Paru BTA+, Prevalensi HIV (Persentase
Kasus Terhadap Penduduk Berisiko), Angka Acute Flacid Paralysis (AFP) pada
anak usia < 15 Tahun per 100.000 anak, dan Angka Kesakitan Demam Berdarah
Dengue (DBD) per 100.000 Penduduk. Sedangkan status gizi dilihat dari indikator
Persentase Balita dengan Status Gizi di Bawah Garis Merah pada KMS dan
Persentase Kecamatan Bebas Rawan Gizi.
Selain indikator tersebut diatas, disajikan pula beberapa indikator tambahan
yang dianggap masih relevan yaitu Angka Harapan Hidup (Eo), dan Angka
Kesakitan beberapa penyakit tertentu lainnya.

A. MORTALITAS (ANGKA KEMATIAN)


Kejadian kematian dalam masyarakat dari waktu ke waktu dapat
memberi gambaran perkembangan derajat kesehatan masyarakat atau dapat
digunakan sebagai indikator dalam penilaian keberhasilan pelayanan
kesehatan dan program pembangunan kesehatan lainnya. Tingkat kematian
secara umum berhubungan erat dengan tingkat kesakitan, karena biasanya
merupakan akumulasi akhir dari berbagai penyebab terjadinya kematian baik
langsung maupun tidak langsung. Salah satu alat untuk menilai keberhasilan

Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Tengah 2010

19

program pembangunan kesehatan yang telah dilaksanakan selama ini adalah


dengan melihat perkembangan angka kematian dari tahun ke tahun. Besarnya
tingkat kematian dan penyakit penyebab utama kematian yang terjadi pada
periode terakhir dapat dilihat dari berbagai uraian berikut ini.
1. Jumlah Kematian Bayi
Angka Kematian Bayi (AKB) merupakan indikator yang sangat
penting untuk mengetahui gambaran tingkat permasalahan kesehatan
masyarakat. Karena bayi yang baru lahir sangat sensitif terhadap keadaan
lingkungan tempat tinggal orang tua si bayi tinggal dan sangat erat
kaitannya dengan status sosial ekonomi orang tua si bayi . Faktor-faktor
yang berkaitan dengan penyebab kematian bayi antara lain adalah infeksi
dan berat bayi lahir rendah. Kondisi tersebut berkaitan erat dengan kondisi
kehamilan, pertolongan persalinan yang aman, dan perawatan bayi baru
lahir.
Angka Kematian Bayi (AKB) di Sulawesi Tengah telah menurun
secara bermakna dari 150 per-1000 kelahiran hidup di tahun 1971 menjadi
60 per-1000 kelahiran hidup pada tahun 2007 (menurut SDKI tahun 2007),
dan diperkirakan bahwa tahun 2010 AKB di Sulawesi Tengah akan turun
menjadi 41 per 1000 kelahiran hidup.
Menurut data dari Program KIA (Bidang Pelayanan Kesehatan) di
laporkan bahwa pada tahun 2010 Jumlah kematian Bayi sebanyak 403, dan
terbanyak adalah di Kabupaten Sigi sebanyak 74 bayi. Salah satu upaya
yang ditempuh guna percepatan penurunan jumlah kematian bayi yaitu
melalui peningkatan cakupan imunisasi bayi, peningkatan cakupan
persalinan oleh tenaga kesehatan dan penempatan bidan di desa.
Selain dari pada itu perbaikan metode pencatatan dan pelaporan
yang selama ini masih memakai data agregat menuju pemakaian data
individual dalam analisis terhadap penyebab kematian bayi. Kematian bayi
menurut Kabupaten dapat dilihat lebih rinci pada lampiran Tabel 7.

Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Tengah 2010

20

2. Angka Kematian Neonatal (AKN) dan Angka Kematian Perinatal (AKP)


AKB dapat dirinci menurut kelompok umur yaitu kematian Neonatal
(Kematian bayi umur < 1 bulan) dan kematian Post-Neonatal (Kematian
Bayi umur 1-11 bulan). Di Sulawesi Tengah pada tahun 2010, kasus
kematian bayi baru lahir 0 - 7 hari sebanyak 316

dengan penyebab

kematian terbanyak adalah Asfiksia. Kasus kematian tersebut memberikan


kontribusi yang terbanyak pada kematian bayi yaitu (78%).

3. Angka Kematian Balita


Angka Kematian Balita (AKABA) adalah jumlah kematian anak yang
terjadi pada balita sebelum berumur 5 tahun per 1000 KH. AKABA
menggambarkan tingkat permasalahan kesehatan anak dan faktor-faktor
lain yang berpengaruh terhadap kesehatan anak balita seperti gizi, sanitasi,
dan penyakit infeksi.
Menurut data program KIA bahwa angka kematian Balita Tahun
2009 sebesar 1,7 per 1000 KH dan meningkat pada tahun 2010 menjadi
9,4 per 1000 KH.
4. Angka Kematian Ibu Maternal
Angka kematian ibu maternal adalah jumlah kematian hamil + jumlah
kematian ibu bersalin + jumlah kematian ibu nifas per 100.000 kelahiran
hidup. Angka Kematian Ibu Maternal (AKI) berguna untuk menggambarkan
tingkat kesadaran perilaku hidup sehat, status gizi dan kesehatan ibu,
kondisi kesehatan lingkungan, tingkat pelayanan kesehatan terutama untuk
ibu hamil, pelayanan kesehatan waktu melahirkan dan masa nifas.
Pada tahun 2007 AKI secara nasional menurun menjadi 228 per
100.000 KH. Menurut laporan program KIA tahun 2010 sebesar 247 per
100.000 KH lebih tinggi dari jumlah kematian ibu pada tahun 2009 yaitu 229
per 100.000 Penyebab utama kematian ibu di Sulawesi Tengah adalah
pendarahan, Hipertensi dan infeksi. Oleh karena itu perlu dilakukan

Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Tengah 2010

21

langkah-langkah kongkrit guna melakukan upaya tindak lanjut dengan


berbagai cara diantaranya dengan meningkatkan pelayanan antenatal care,
pertolongan persalinan, perawatan nifas.

B. MORBIDITAS (ANGKA KESAKITAN)


1. Penyakit Menular Langsung
a. Penyakit Pneumonia
Pneumonia adalah suatu penyakit infeksi atau peradangan pada
organ paru-paru yang disebabkan oleh bakteri, virus, jamur ataupun
parasit di mana pulmonary alveolus (alveoli) yang bertanggung jawab
menyerap oksigen dari atmosfer menjadi "inflame" dan terisi oleh
cairan. Pneumonia dapat juga disebabkan oleh iritasi kimia atau fisik
dari paru-paru atau sebagai akibat dari penyakit lainnya, seperti kanker
paru-paru atau terlalu banyak minum alkohol. Namun penyebab yang
paling sering ialah serangan bakteria streptococcus pneumoniae, atau
pneumokokus. Terjadinya penumonia pada anak seringkali bersamaan
dengan terjadinya proses infeksi akut dan bronkhus yang disebut
Bronkopneumonia.
Hasil pengumpulan data profil kesehatan Kabupaten/Kota
selama tahun 2010, menunjukkan bahwa jumlah penderita balita
sebesar 29.257 orang. Kabupaten dengan balita penderita pneumonia
yang terbanyak adalah Kabupaten Parigi Moutong (4.596). Adapun
faktor resiko yang berperan dalam salah satu faktor resiko terjadinya
ISPA yaitu : Host (usia, jenis kelamin, status gizi, status imunisasi,
pemberian suplemen vit A, Pemberian ASI), faktor Lingkungan
(Kepadatan hunian, Rumah, status sosio ekonomi, kebiasaan merokok,
polusi udara). Data kejadian Pneumonia pada Balita perkabupaten
secara lengkap disajikan pada tabel 13.

Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Tengah 2010

22

b. Penyakit Diare
Penyakit Diare merupakan penyakit endemis di Sulawesi Tengah
dan

sering

pengumpulan

menimbulkan
data

dari

Kejadian

Luar

Kabupaten/Kota

Biasa

(KLB).

Hasil

tahun

2010

selama

menunjukkan bahwa jumlah kasus penyakit Diare yang ditemukan di


sarana kesehatan adalah sejumlah 59.468 penderita. Pada tahun 2010
terjadi KLB Diare yang tersebar di beberapa tempat dengan total
penderita 857 orang dan kematian 37 orang (CFR 4,3%).
TABEL 3.1
KLB DIARE MENURUT JUMLAH KASUS, ATTACK RATE DAN CFR
TAHUN 2006 2010

Tahun

Yang diserang
Jmlh
Jmlh
Kecamatan
Desa

Jumlah
Penduduk
Terancam

Jumlah
Penderita

Jumlah
Kematian

Attack
Rate

CFR
%

2006

25

39

64.240

1.120

27

1,74

2,41

2007

15

20

26.906

715

35

2,66

4,9

2008

19

26

32.743

1.505

18

4,60

1,20

2009

25

35

48.510

1.007

12

2,08

1,19

2010

19

28

87.770

857

37

9,7

4,3

Sumber : Seksi Surveilans UPT SURDATIN 2010

Jumlah

perkiraan

kasus

diare

dan

yang

ditangani

per

kabupaten/kota dapat di lihat pada lampiran profil tabel 16.

c. Penyakit TB Paru
Penyakit Tuberkulosis adalah penyakit menular langsung yang
disebabkan oleh kuman TB (Mycobacterium Tuberculosis), sebagian
besar kuman TB menyerang Paru, tetapi dapat juga mengenai organ
tubuh lainnya. Tabel berikut menunjukkan capaian program dalam
penanggulangan penyakit TB paru di Sulawesi Tengah.

Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Tengah 2010

23

TABEL 3.2
CAPAIAN INDIKATOR PROGRAM TB TAHUN 2010

No

Target Nasional
Tahun 2009, 2010

Uraian

Capaian Program
Tahun 2009

Capaian Program
Tahun 2010

1.

Case Detection Rate

> 70%

37,74%

44,29

2.

Convertion Rate

> 80%

87,76%

90,68

3.

Cure Rate

> 85%

80,71% (2008)

88,06 (2009)

4.

Succes Rate

> 85%

94,29%

93,80

5.

Error Rate

< 5%

Sumber: Seksi BIMDAL Pengendalian & Pemberantasan Penyakit Tahun 2010


Keterangan singkatan: CDR: Penemuan Penderita, Konfersi Rate: (perubahan BTA + menjadi BTA diakhir fase
pengobatan intensif,

CR : sembuh menurut indicator program,

SR : pengobatan selesai, ER:

Kekeliruan

Laboratorium

Data penderita TB Paru berdasarkan Kabupaten/Kota disajikan


pada lampiran tabel 10.

d. HIV/AIDS
AIDS merupakan singkatan dari Acquired Immune Deficiency
Syndrome. Penyakit AIDS yaitu suatu penyakit yang ditimbulkan
sebagai

dampak

berkembangbiaknya

virus

HIV

(Human

Immunodeficiency Virus) didalam tubuh manusia, yang mana virus ini


menyerang sel darah putih (sel CD4) sehingga mengakibatkan
rusaknya sistem kekebalan tubuh. Hilangnya atau berkurangnya daya
tahan tubuh membuat penderita mudah sekali terjangkit berbagai
macam penyakit termasuk penyakit ringan sekalipun.
Secara nasional terdapat beberapa indikator dalam penanganan
HIV/AIDS. Capaian program selama dalam upaya penanggulangan
HIV/AIDS selama tahun 2010 dapat dilihat pada tabel berikut :

Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Tengah 2010

24

TABEL 3.3
CAPAIAN INDIKATOR PROGRAM HIV/AIDS TAHUN 2010

No

Indikator program

Uraian

Capaian tahun
2010

1.

Cakupan ODHA yang mendapat


penanganan standar

70%

26,67%

2.

Jumlah IMS yang di Obati

60%

99,71%

3.

Prevalensi HIV

0,66%

2,5%

Sumber : Seksi BIMDAL Pengendalian & Pemberantasan Penyakit Tahun 2010

Di Sulawesi Tengah Kasus penyakit AIDS pada tahun 2010


menyebar di Kabupaten/Kota dengan total kasus sebanyak 45 kasus.
Adapun total kasus HIV/AIDS tahun 2000 s.d 2010 dapat dilihat pada
tabel di bawah ini.
TABEL 3.4
KASUS HIV/AIDS KABUPATEN/KOTA TAHUN 2000 s.d 2010

No

Kabupaten/Kota

Kasus
AIDS

Infeksi
HIV

Jumlah

Meninggal

Palu

26

64

90

21

Donggala

Morowali

Toli-Toli

15

17

Parigi Moutong

Poso

Tojo Una-Una

Banggai

10

Banggai kepulauan

10

Buol

11

Sigi Biromaru

TOTAL

48

101

149

35

Sumber : Seksi BIMDAL Pengendalian & Pemberantasan Penyakit Tahun 2010

Kasus HIV/AIDS berdasarkan kelompok umur dapat dilihat pada


tabel berikut.

Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Tengah 2010

25

TABEL 3.5
JUMLAH KASUS HIV/AIDS BERDASARKAN KELOMPOK UMUR
DIKABUPATEN/KOTA TAHUN 2010

Golongan Umur
No

Kabupaten/Kota

1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11

Banggai Kepulauan
Banggai
Morowali
Poso
Donggala
Sigi Biromaru
Parigi Moutong
Toli-Toli
Buol
Tojo Una-Una
Palu
Total

0-14
Thn

15-19 20-24 25-29 30-34 35-39 40-44 45-49 50-54


Thn Thn Thn Thn Thn Thn Thn Thn

11

11

Sumber : Seksi BIMDAL Pengendalian & Pemberantasan Penyakit Tahun 2010

Tabel diatas menunjukkan bahwa terdapat 1 orang penderita


HIV/AIDS pada kelompok umur 0-14 Tahun. Data tersebut diatas juga
menunjukkan bahwa penderita

HIV/AIDS terbanyak pada kelompok

produktif. Oleh karena itu penting untuk dilakukan penyuluhan pada


masyarakat serta pelaksanaan sero survey untuk mendeteksi sedini
mungkin faktor resiko HIV kepada kelompok resiko.

2. Penyakit Menular bersumber binatang


a.

Penyakit Malaria
Berdasarkan hasil pemutahiran data/pengumpulan data facility
based diperoleh data bahwa terdapat peningkatan kejadian kesakitan
selama kurun waktu 3 tahun terakhir seperti pada tabel berikut ini :

Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Tengah 2010

26

TABEL 3.6
ANGKA KESAKITAN PENYAKIT MALARIA
TAHUN 2008-2010 PROVINSI SULAWESI TENGAH
Tahun

Kasus Klinis

Kasus Positif

AMI/1.000

API/1.000

2008

75.020

10.926

30,19

4,39

2009

78.490

12.507

30,91

4,92

2010

92.953

16.844

36,15

6,55

Sumber : Seksi BIMDAL Pengendalian & Pemberantasan Penyakit Tahun 2010

Adanya peningkatan kejadian kesakitan Malaria disebabkan oleh


masih terdapat 52,37% Puskesmas/UPK yang melakukan konfirmasi
Laboratorium dan penegakan diagnosis kasus belum seperti yang
diharapkan yaitu hanya 18,12%. Pengobatan penderita hanya 83,5%
dengan penggunaan ACT (Artemisinin Combination Therapi) sebanyak
30,65% ( 5.163 kasus dari 16.844 kasus positif).
Dalam program pengendalian Penyakit

Malaria terdapat 3

indikator untuk mengukur keberhasilan program pengendalian penyakit


malaria yaitu:
1. Angka Kesakitan Malaria/API (Annual Parasite Incidente) dengan
target < 1 Per Mil
2. Konfirmasi Laboratorium dengan target > 80 %
3. Pangobatan Penderita dengan target 100%
Berdasarkan hal tersebut, maka pengelola program Malaria telah
melakukan upaya-upaya seperti penyediaan sarana Mikroskop dan
RDT/Rapid Diagnostic Test serta peningkatan SDM melalui berbagai
bentuk pelatihan bagi para dokter dan perawat di Rumah Sakit dan
Puskesmas

se-Provinsi

Sulawesi

Tengah.

Tabel

berikut

ini

menggambarkan tentang AMI dan API per Kabupaten/Kota tahun 2010:

Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Tengah 2010

27

TABEL 3.7
KONDISI AMI DAN API KABUPATEN/KOTA
PROVINSI SULAWESI TENGAH TAHUN 2010

No

Kabupaten/Kota

AMI/1.000

API/1.000

Palu

3,55

0.39

Donggala

28,91

6,63

Parigi Moutong

14,20

1,27

Poso

48,5

9,39

Morowali

28,38

0,84

Tojo Una-Una

75,91

9,78

Banggai

37,5

7,88

Bangkep

109,51

40,22

Toli-Toli

37,11

2,83

10

Buol

54,88

3,84

11

Sigi

36,32

3,67

36,15

6,55

Sulawesi Tengah

Sumber : Seksi BIMDAL Pengendalian & Pemberantasan Penyakit Tahun 2010

b. Demam Berdarah Dengue (DBD)


Penyakit demam berdarah dengue atau Dengue Haemorrhagic
Fever (DHF) adalah penyakit yang disebabkan oleh virus dengue yang
ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes Aegypti dan Aedes Albopictus.
Penyakit DBD berkaitan dengan kondisi lingkungan dan perilaku
masyarakat yang kurang peduli dengan kebersihan lingkungan. Oleh
karena itu diperlukan kesadaran dan peran aktif semua lapisan
masyarakat untuk mengeyahkan Demam Berdarah Dengue (DBD) dari
lingkungan sekitar tempat tinggalnya dengan gerakan 3 M (Menguras,
Mengubur).
Kasus DBD di Sulawesi Tengah tahun 2010 ditemukan
sebanyak 2.092 kasus dan terbanyak di Kota Palu yaitu 1.325 kasus.
Di bawah ini dapat dilihat jumlah kasus DBD di Sulawesi Tengah tahun
2005-2010.

Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Tengah 2010

28

TABEL 3.8
JUMLAH KASUS DBD DI SULAWESI TENGAH
TAHUN 2005-2010

URAIAN

KASUS DBD

TAHUN
2005

2006

2007

2008

2009

2010

800

658

1.336

1.391

952

2092

Sumber : Seksi BIMDAL Pengendalian & Pemberantasan Penyakit Tahun 2010

Berbagai upaya pemberantasan penyakit Demam Berdarah


Dengue yang dilakukan meliputi kegiatan pencegahan, pelaporan,
pertolongan penderita, pengendalian vektor dan pemberantasan sarang
nyamuk (PSN DBD). Namun belum mampu menekan peningkatan
jumlah

kasus

DBD,

hal

tersebut

disebabkan

karena

perilaku

masyarakat yang belum berubah, masih banyak genangan-genangan


air disekitar lingkungan dan tempat tinggal sebagai perindukan
berkembangnya jentik nyamuk DBD.

c. Penyakit Rabies
Penyakit rabies atau penyakit anjing gila adalah penyakit hewan
yang menular yang disebakan oleh virus dan dapat menyerang hewan
berdarah panas dan manusia. Pada hewan yang menderita rabies,
virus ditemukan dengan jumlah banyak pada air liurnya. Sulawesi
Tengah merupakan salah satu dari 18 Propinsi yang belum bebas
rabies. Indikator program adalah semua kasus gigitan pada lokasi
bagian atas tubuh wajib mendapatkan Vaksin Anti Rabies (VAR).
Dari laporan Bidang Pengendalian Masalah Kesehatan (PMK)
Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Tengah selama tahun 2010 terjadi
783 kasus gigitan yang tersebar di 11 Kabupaten/Kota dengan jumlah
kematian 3 orang.

Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Tengah 2010

29

Gambaran jumlah kasus rabies tahun 2010 dapat dilihat pada


tabel 3.9 berikut.
TABEL 3.9
JUMLAH KASUS RABIES DI KABUPATEN/KOTA
TAHUN 2010

No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11

Kabupaten/Kota
Palu
Donggala
Parigi Moutong
Poso
Morowali
Tojo Una-Una
Banggai
Bangkep
Toli-Toli
Buol
Sigi Biromaru

Total

Kasus
Spesimen
Lyssa
Jumlah yang
Gigitan Positif (Lab) Kematian diberi vaksin
71
112
147
200
81
10
12
4
81
9
56

24
84
122
197
69
4
11
0
30
2
19

0
0
0
3
0
0
0
0
0
0
0

9
4
0
2
3
0
0
0
7
0
1

783

562

26

Sumber: Seksi BIMDAL Pengendalian & Pemberantasan Penyakit

Tabel di atas menunjukan bahwa terdapat 783 kasus gigitan pada


tahun 2010, dengan jumlah kasus terbanyak di Kabupaten Poso yakni
200 kasus dengan Lyssa 3 kasus. Melihat data tersebut dapat
disimpulkan bahwa protap penanganan kasus gigitan belum dilaksanakan
dengan baik. Idealnya setiap

kasus gigitan harus mendapatkan VAR

dengan kategori sebagai berikut :


1. Hewan penggigit lari/hilang dan tidak dapat ditangkap, maka
pemberian VAR lengkap.
2. Hewan penggigit dibunuh dan specimen otak dapat diperiksa
dilaboratorium, bila hasilnya positif lanjutkan pemberian VAR,
sedangkan bila hasilnya negative maka stop pemberian VAR.
3. Hewan penggigit ditangkap dan diobservasi selama 10-14 hari. Bila
dalam kurun waktu tersebut hewan mati,maka pemberian VAR
Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Tengah 2010

30

dilanjutkan sampai tuntas,tetapi bila hewan penggigit tetap sehat maka


pemberian VAR dilanjutkan.

d. Penyakit Filariasis
Filariasis (penyakit kaki gajah) masih merupakan masalah
kesehatan masyarakat di Sulawesi Tengah. Akibat dari serangan
penyakit adalah menurunkan derajat kesehatan masyarakat karena
menurunnya daya kerja dan produktivitas serta timbulnya cacat
anggota tubuh yang menetap. Penyakit tersebut ditularkan melalui
gigitan nyamuk, beberapa jenis nyamuk diketahui berperan sebagai
vektor Filariasis antara lain Mansonia, Anopheles, dan Culex.
Sedangkan cacing penyebab penyakit filaria di Sulawesi Tengah yaitu:
Wucheria brancopti, Brugia malayi. Penyakit ini menyebar diseluruh
pelosok pedesaan dengan endemisitas yang berbeda-beda.
WHO sudah menetapkan Kesepakatan Global (The Global Goal
of Elimination of Lymphatic Filariasis as a Public Health Problem by The
Year) 2020. Untuk itu diharapkan penyakit ini dapat tereleminir dari
Sulawesi Tengah.
Pada tahun 2010 di Sulawesi Tengah terdapat penderita
Filariasis sebanyak 145 orang dan yang terbanyak menderita adalah
Perempuan yaitu 78 kasus

(53,79%). Penderita (perempuan)

terbanyak adalah di Kabupaten Poso 28 kasus (35,8%), Sigi 16 kasus


(20,5%).
Idealnya untuk menuju ke eliminasi kaki gajah perlu dilakukan
penentuan apakah Kabupaten/Kota endemis atau tidak, dengan cara
pemeriksaan darah jari (Sediaan Darah Jari). Bila Kabupaten/Kota
tersebut endemis maka langkah selanjutnya adalah menentukan kapan
dilaksanakan pengobatan massal. Perlu diingat bahwa satu siklus
pengobatan massal memerlukan waktu selama 5 tahun, sehingga
pengobatan harus mulai dilakukan paling lambat pada tahun 2015.

Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Tengah 2010

31

Adapun upaya yang dilakukan saat ini adalah upaya sosialisasi ke


penentu kebijakan untuk mendapatkan dukungan terhadap upaya
eliminasi penyakit kaki gajah.

e. Penyakit Schistosomiasis
Penyakit Schistosomiasis merupakan penyakit yang hanya ada
di Sulawesi Tengah yaitu disekitar Danau Lindu dan Lembah Napu.
Penyakit ini di tularkan melalui vektor keong Oncomelania Hupensis
Linduensis yang merupakan hospes perantara Cacing Trematoda yang
menyebabkan penyakit Schistosomiasis yaitu Schistosoma Japonicum.
Kegiatan pemberantasannya secara intensif telah dimulai sejak tahun
1982, yang pada awalnya dititik beratkan pada kegiatan penanganan
terhadap manusianya yakni pengobatan penduduk secara masal yang
ditunjang dengan kegiatan penyuluhan, pengadaan sarana kesehatan
lingkungan, pemeriksaan tinja penduduk, pemeriksaan keong penular
dan tikus secara berkala dan rutin. Target pemberantasan penyakit ini
adalah menurunkan prevalensi sampai < 1%.
Berdasarkan laporan Bidang Pengendalian Masalah Kesehatan
bahwa Cyclus I Prevalensi positif Schistosomiasis di Provinsi Sulawesi
Tengah adalah 4,66% dengan Pengobatan 98,94%, sedangkan
semester II persentase positif schistosomiasis 2,12%. Tingginya
prevalensi Schistosomiasis di Sulawesi Tengah pada tahun 2010
disebabkan pada tahun-tahun sebelumnya prevalensi pengumpulan
tinja tidak mencapai target yaitu 80%, kurangnya peran serta lintas
sektor dalam pemberantasan schistosomiasis, tingginya pengolahan
lahan pertanian yang menjadi tempat perindukan keong oncomelania
dan tidak adanya ketersediaan obat prazikuantel pada tahun 2008 s.d
2009. Gambaran prevalensi Schistosomiasis dalam kurun waktu 5
tahun terakhir secara jelas dapat dilihat pada Bab IV.

Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Tengah 2010

32

3. Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi (PD3I)


a. Acute Flaccid Paralysis (AFP)
Dikenal dengan nama lumpuh layuh dan diproyeksikan sebagai
indikator keberhasilan program eradikasi (penghapusan) polio. Upaya
yang dilakukan melalui gerakan Pekan Imunisasi Nasional (PIN)
sebagai wujud dari komitmen Internasional dalam pembasmian
penyakit polio di Indonesia. Target angka penderita AFP dicapai secara
nasional pada tahun 2010 adalah 2 per 100.000 anak usia di bawah 15
tahun. Di Sulawesi Tengah Pada tahun 2010, ditemukan 21 penderita
AFP yang berarti 2,4 per 100.000 anak usia di bawah 15 tahun. Angka
ini sedikit lebih tinggi dari target Nasional pada tahun 2010. Gambaran
kasus AFP menurut Kabupaten/Kota pada tahun 2010 disajikan pada
lampiran tabel 9.
b. Tetanus Neonatorum
Menurut WHO (1989) Tetanus Neonatorum adalah penyakit
tetanus pada bayi baru lahir dengan tanda klinik yang khas setelah 2
hari pertama bayi hidup, menangis dan menyusu secara normal, pada
hari ketiga atau lebih timbul kekakuan seluruh tubuh yang ditandai
dengan kesulitan membuka mulut dan menetek di susul dengan kejangkejang. Tetanus pada bayi kebanyakan disebabkan oleh bakteri yang
masuk melalui tali pusat sewaktu pertolongan persalinan yang tidak
memenuhi syarat.
Pada tahun 2010

berdasarkan laporan KLB kasus Tetanus

Neonatorum yang ditemukan sebanyak 2 kasus yang tersebar di 2


desa. Gambaran jumlah kasus dan CFR Tetanus Neonatorum selama 5
tahun terakhir dapat dilihat pada gambar III.1 berikut, sedangkan jumlah
kasus Tetanus Neonatorum selama tahun 2010 disajikan pada lampiran
Tabel 21.

Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Tengah 2010

33

GAMBAR III.1
JUMLAH KASUS DAN CFR TETANUS NEONATORUM
TAHUN 2005 2010

Sumber : UPT SURDATIN Tahun 2010

Dari gambar tersebut di atas terlihat bahwa pada tahun 2010


tidak terdapat kematian pada penderita Tetanus Neonatorum hal
tersebut dimungkinkan karena cepatnya penanganan serta pertolongan
persalinan dilakukan oleh tenaga kesehatan.
c. Campak
Campak merupakan penyakit menular yang sering menyebabkan
Kejadian Luar Biasa (KLB). Pada tahun 2010 jumlah kasus Campak
sebanyak 62 yang tersebar di 3(Tiga) Kabupaten, namun tidak
menyebabkan KLB (tidak memenuhi kriteria KLB).
TABEL 3. 10
FREKUENSI, JUMLAH PENDERITA DAN CFR KLB CAMPAK
TAHUN 2006 2010

Tahun

Frekuensi
KLB

Jumlah
Penderita

Jumlah
Kematian

CFR (%)

2006

24

1.040

0,48

2007

10

482

0,41

2008

46

2009

2010

62

Sumber : UPT SURDATIN Tahun 2010

Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Tengah 2010

34

C. STATUS GIZI
Status gizi seseorang sangat erat kaitannya dengan permasalahan
kesehatan individu, karena disamping merupakan faktor predisposisi yang
dapat memperparah penyakit infeksi, juga dapat menyebabkan terjadinya
gangguan kesehatan, bahkan status gizi janin yang masih berada dalam
kandungan dan bayi yang masih menyusui sangat dipengaruhi oleh status
gizi ibu hamil dan ibu menyusui.
Status gizi masyarakat dapat diukur melalui indikator-indikator yaitu
status gizi bayi yang diukur dengan Berat Badan Lahir Rendah (BBLR), status
gizi balita, status gizi ibu hamil Kurang Energi Kronis (KEK), dan Gangguan
Akibat Kekurangan Yodium (GAKY), NAMUN sebagaimana diuraikan berikut
ini.
1. Bayi dengan Berat Badan Lahir Rendah
Pada tahun 2010 proporsi BBLR diketahui berdasarkan laporan dari
program yang melaporkan kasus BBLR dengan jumlah 313 kasus.
Gambaran kasus BBLR dari Kabupaten/Kota disajikan pada lampiran tabel
26.
Dari keseluruhan bayi yang BBLR dilaporkan telah memperoleh
penanganan sesui dengan prosedur. Namun untuk menekan jumlah BBLR
diperlukan dukungan dari berbagai lintas sektor, salah satu penyebab
BBLR adalah status gizi ibu hamil atau adanya penyakit yang memperberat
kehamilannya.

2. Gizi Balita
Dari hasil Pemantauan Status Gizi (PSG) selama tahun 2010 dari
45.519 balita yang ada terlihat bahwa prevalensi balita dengan gizi
lebih adalah 1,78%, prevalensi gizi normal yaitu 80,07%, prevalensi gizi
kurang sebesar 13,56% dan prevalensi gizi sangat kurang yaitu 4,59%.

Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Tengah 2010

35

Sementara berdasarkan laporan dari Kabupaten/Kota tahun 2010 diketahui


130.226 balita yang ditimbang terdapat (91.585 Balita (70,33 %) yang naik
berat badannya.
Sedangkan Balita yang BGM tercatat sebanyak 7.202 (5,53%). Hal
tersebut menunjukkan bahwa target persentase balita yang naik berat
badannya belum memenuhi target 80%, sedangkan untuk balita BGM
sudah memenuhi target SPM < 20%.
GAMBAR III.2
PREVALENSI BALITA STATUS GIZI KURANG DAN SANGAT KURANG
MENURUT INDEKS BERAT BADAN-UMUR, TAHUN 2006 - 2010

Sumber : Seksi BIMDAL Kesehatan Dasar Tahun 2010

Kabupaten Banggai merupakan Kabupaten dengan status gizi


kurang terbanyak di bandingkan Kabupaten lain yang ada Provinsi
Sulawesi Tengah yaitu 1.617 kasus atau (17,15%). Dari data yang ada juga
ditunjukkan bahwa status gizi sangat kurang terbanyak di Kabupaten Parigi
Moutong (7,6%). Upaya yang dilakukan untuk penanggulangan gizi kurang
dan gizi sangat kurang adalah dengan kerjasama dengan lintas sektor.

Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Tengah 2010

36

BAB IV
SITUASI UPAYA KESEHATAN

Masyarakat sehat merupakan investasi yang sangat berharga dalam


mencapai tujuan pembangunan kesehatan. Di bawah ini diuraikan berbagai upaya
pelayanan kesehatan yang dilaksanakan serta gambaran hasil yang bisa dicapai
selama kurun waktu 2010 di Provinsi Sulawesi Tengah.

A. PELAYANAN KESEHATAN DASAR


Upaya pelayanan kesehatan dasar merupakan langkah awal yang
sangat penting dalam memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat.
Dengan pemberian pelayanan kesehatan dasar secara tepat dan cepat,
diharapkan sebagian besar masalah kesehatan masyarakat

sudah dapat

diatasi.
Berbagai pelayanan kesehatan dasar yang dilaksanakan oleh fasilitas
pelayanan kesehatan adalah sebagai berikut :
1. Pelayanan Kesehatan Ibu dan Bayi
Seorang ibu mempunyai peran yang sangat besar didalam
pertumbuhan bayi dan perkembangan anak. Gangguan kesehatan yang
dialami seorang ibu yang sedang hamil berpengaruh pada kesehatan janin
dalam kandungan hingga kelahiran dan masa pertumbuhan bayi dan
anaknya.
a. Pelayanan Antenatal (K1 dan K4)
Pelayanan antenatal merupakan pelayanan kesehatan oleh
tenaga

kesehatan

profesional

Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Tengah 2010

(dokter

spesialis kandungan dan

37

kebidanan, dokter umum, bidan dan perawat) kepada ibu hamil selama
masa kehamilannya sesuai pedoman pelayanan antenatal yang ada
dengan titik berat pada kegiatan Promotif. Hasil pelayanan antenatal
dapat dilihat dari cakupan pelayanan K1 dan K4.
Cakupan K1 atau juga disebut akses pelayanan ibu hamil
merupakan gambaran besaran ibu hamil

yang telah melakukan

kunjungan pertama ke fasilitas pelayanan kesehatan untuk mendapatkan


pelayanan antenatal. Sedangkan K4 adalah gambaran besaran ibu hamil
yang telah mendapat pelayanan ibu hamil sesuai dengan standar serta
paling sedikit empat kali kunjungan, dengan distribusi sekali pada
trimester pertama, sekali pada trimester dua dan dua kali pada trimester
ketiga. Angka ini menggambarkan kualitas pelayanan kesehatan yang
diberikan ke ibu hamil. Gambaran cakupan ibu hamil K1 dan K4 dalam 5
tahun terakhir dapat dilihat pada Gambar IV.1 berikut ini.
GAMBAR IV.1
PERSENTASE CAKUPAN PELAYANAN K1 DAN K4 IBU HAMIL
TAHUN 2003 2010

Sumber : Seksi BIMDAL Kesehatan Dasar Tahun 2010

Gambaran persentase cakupan pelayanan K4 ibu hamil selama


tahun 2010, dapat dilihat pada Gambar IV.2 dibawah ini.

Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Tengah 2010

38

GAMBAR IV. 2
PERSENTASE CAKUPAN PELAYANAN K4 IBU HAMIL
MENURUT KABUPATEN/KOTA TAHUN 2010

Sumber : Seksi BIMDAL Kesehatan Dasar Tahun 2010

Gambaran di atas menunjukkan bahwa Kabupaten/Kota dengan


persentase cakupan pelayanan K4 tertinggi adalah di Kabupaten
Donggala (98,7%), sedangkan cakupan terendah adalah di Kabupaten
Morowali (68,6%).

b. Pertolongan Persalinan oleh Tenaga Kesehatan


Komplikasi dan kematian ibu maternal dan bayi baru lahir
sebagian besar terjadi pada masa di sekitar persalinan, hal ini antara lain
disebabkan pertolongan tidak dilakukan oleh tenaga kesehatan yang
mempunyai kompetensi kebidanan (profesional). Dalam kurun waktu
lima tahun terakhir, cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga
kesehatan termasuk pendampingan meningkat dari 80,06 % pada tahun
2009 menjadi 85,6 % pada tahun 2010. Gambaran cakupan persalinan
oleh tenaga kesehatan tahun 2005-2010 dapat dilihat pada gambar IV.3
berikut ini .

Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Tengah 2010

39

GAMBAR IV.3
PERSENTASE CAKUPAN PERSALINAN DAN MELALUI
PENDAMPINGAN TENAGA KESEHATAN
TAHUN 2005-2010

Sumber : Seksi BIMDAL Kesehatan Dasar Tahun 2010

Cakupan

persalinan

oleh

tenaga

kesehatan

menurut

Kabupaten/Kota dapat dilihat pada gambar IV.4 berikut :


GAMBAR IV. 4
PERSENTASE CAKUPAN PERTOLONGAN PERSALINAN
OLEH TENAGA KESEHATAN MENURUT KABUPATEN/KOTA TAHUN 2010

Sumber : Profil Kesehatan Kabupaten / Kota Tahun 2010

Pada gambar IV.4 tersebut di atas terlihat bahwa cakupan


tertinggi di Kabupaten Banggai (97,2%) dan Kabupaten dengan cakupan
terendah adalah Kabupaten Poso (74,5%).

Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Tengah 2010

40

c. Ibu Hamil Risiko Tinggi yang dirujuk


Pelayanan yang diberikan oleh tenaga bidan di desa dan
puskemas untuk kasus ibu hamil yang memiliki risiko tinggi (Risti) yang
tidak mampu ditangani dilakukan upaya rujukan ke unit pelayanan
kesehatan yang lebih memadai. Dalam hal ini persentase ibu hamil
dengan kondisi risiko tinggi yang dirujuk pada tahun 2010 mengalami
peningkatan menjadi 70,7% bila dibandingkan dengan keadaan tahun
2009 sebesar 39,38%.
Persentase cakupan ibu hamil dengan Risti yang telah dirujuk
menurut Kabupaten/Kota dapat dilihat pada gambar IV. 5 berikut ini.
GAMBAR IV. 5
PERSENTASE BUMIL RISTI/KOMPLIKASI YANG DIRUJUK
MENURUT KABUPATEN/KOTA TAHUN 2010

Sumber : Seksi BIMDAL Kesehatan Dasar Tahun 2010

Dari gambar tersebut diatas terlihat bahwa Kabupaten/Kota yang


dengan cakupan tertinggi adalah di Kabupaten Poso (92,7%), sedangkan
Kabupaten dengan cakupan terendah adalah Kabupaten Banggai
(65,6%).
d. Kunjungan Neonatus
Bayi hingga usia kurang satu bulan merupakan golongan umur
yang memiliki risiko gangguan kesehatan paling tinggi. Upaya kesehatan

Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Tengah 2010

41

yang dilakukan untuk mengurangi risiko tersebut antara lain dengan


melakukan

pertolongan

persalinan

oleh

tenaga

kesehatan

dan

pelayanan kesehatan pada neonatus (0-28 hari) minimal dua kali, satu
kali pada umur 0-7 hari dan satu kali lagi pada umur 8-28 hari. Dalam
melaksanakan pelayanan neonatus, petugas kesehatan di samping
melakukan pemeriksaan kesehatan bayi juga melakukan konseling
perawatan bayi kepada ibu. Cakupan kunjungan neonatal (KN) selama
periode tahun 2005-2010 dapat dilihat pada gambar IV.6 berikut ini.
GAMBAR IV. 6
PERSENTASE CAKUPAN KUNJUNGAN NEONATUS
TAHUN 2005 - 2010

Sumber : Seksi BIMDAL Kesehatan Dasar Tahun 2010

Hasil pemutahiran data Profil Kesehatan/pengumpulan data dari


Kabupaten/Kota tahun 2010 menunjukkan bahwa persentase cakupan
kunjungan neonatus lengkap adalah sebesar 96,1%, angka ini
menunjukkan kenaikkan dari tahun sebelumnya yaitu 80,31% pada tahun
2009.

Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Tengah 2010

42

GAMBAR IV. 7
PERSENTASE CAKUPAN KUNJUNGAN NEONATUS
MENURUT KABUPATEN/KOTA TAHUN 2010

Sumber : Seksi BIMDAL Kesehatan Dasar Tahun 2010

Dari gambar tersebut diatas terlihat bahwa Kabupaten/Kota yang


dengan cakupan tertinggi adalah di Kabupaten Morowali (100,2%),
sedangkan Kabupaten dengan cakupan terendah adalah Kabupaten
Tojo Una-una(88,4%).
2. Pelayanan Keluarga Berencana
Keberhasilan program KB dapat diketahui dari beberapa indikator,
pencapaian target KB Baru, cakupan peserta KB Aktif terhadap Pasangan
Usia Subur (PUS), dan persentase peserta KB Aktif Metoda Kontrasepsi
Efektif Terpilih (MKET).
a. Pelayanan Peserta KB Baru
Pencapaian target peserta KB baru dari tahun 2008-2010
mengalami peningkatan, dimana pada tahun 2008 (12,61%), tahun 2009
(15,80%) dan pada tahun 2010 menjadi 19,23 %. Persentase peserta KB
Baru tertinggi di Kabupaten Morowali

(34,6%) dan terendah di

Kabupaten Poso (12,6%).

Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Tengah 2010

43

Untuk mengetahui pola penggunaan alat kontrasepsi peserta KB


Baru di Sulawesi Tengah tahun 2005 2010 dapat dilihat pada tabel 4.1
berikut :
TABEL 4. 1
PERSENTASE POLA PENGGUNAAN ALAT KONTRASEPSI
PESERTA KB BARU TAHUN 2005-2010
Pola Penggunaan Alat Kontrasepsi
Tahun

IUD

Suntik

PIL

Kondom

Implant

MOP/MOW

Tab.
Vagina

2005

1,53%

49,00%

44,05%

0,65%

4,34%

0,42%

2006

1,68%

48,69%

40,90%

0,73%

7,57%

0,43%

2007

2,08%

46,65%

41,49%

0,87%

8,57%

0,33%

2008

1,97%

45,43%

40,20%

3,28%

8,25%

0,88%

2009

2,75%

37,36%

37,97%

11,35%

9,63%

0,95%

2010

3,3%

40,6%

38,20%

10,1%

6,8%

1%

Sumber : Kanwil BKKBN Prov. Sulteng Tahun 2010

Dari tabel tersebut menunjukkan bahwa pada tahun 2010 terdapat


penurunan persentase penggunaan alat kontrasepsi

Kondom dan

Implant sedangkan untuk IUD, Suntik, PIL dan MOP/MOW mengalami


peningkatan jika dibandingkan tahun 2009.

b. Pelayanan Peserta KB Aktif


Perkembangan Cakupan peserta KB aktif terhadap PUS selama
2005 - 2010 dapat dilihat pada gambar IV.8 sebagai berikut :

Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Tengah 2010

44

GAMBAR IV.8
PERSENTASE CAKUPAN PESERTA KB AKTIF
TERHADAP PASANGAN USIA SUBUR 2005-2010

Sumber : Kanwil BKKBN Prov.Sulteng Tahun 2010

Dari gambar tersebut di atas menunjukkan terjadinya sedikit


penurunan cakupan peserta KB Aktif dari 74,84 pada tahun 2009
menjadi 74,51 pada tahun 2010, dengan cakupan tertinggi terdapat di
Kabupaten Banggai (86,5%) sedangkan yang terendah berada di Kota
Palu (66,8%). Pola penggunaan alat kontrasepsi peserta KB Aktif tahun
2005 2010 dapat dilihat pada tabel 4.2 sebagai berikut :
TABEL 4.2
PERSENTASE POLA PENGGUNAAN ALAT KONTRASEPSI
PESERTA KB AKTIF TAHUN 2005-2010
Pola Penggunaan Alat Kontrasepsi
Tahun

IUD

Suntik

PIL

Kondom

Implant

MOP/MOW

Tablet
Vagina

2005

8,39%

39,20%

42,32%

0,12%

7,16%

1,71%

2006

8,27%

39,51%

43,03%

7,32%

1,75%

2007

7,67%

39,26%

42,85%

0,12%
0,25%

7,76%

2,21%

8,44%

2,22%

2008

6,16%

39,78%

42,59%

0,81%

2009

5,20%

40,72%

40,75%

1,68%

9,39%

2,22%

40,4%

2,5%

9,0%

2,3%

2010

5,5%

40,3%

Sumber : Kanwil BKKBN Prov. Sulteng Tahun 2010

3. Pelayanan Imunisasi
Program imunisasi merupakan salah satu program prioritas dari
Departemen Kesehatan yang dinilai sangat efektif dalam menurunkan

Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Tengah 2010

45

angka kesakitan dan kematian bayi akibat penyakit-penyakit yang dapat


dicegah dengan imunisasi.
Indikator program imunisasi yang digunakan untuk mengukur
pencapaian Indonesia Sehat 2010 adalah Persentase Desa yang mencapai
Universal Child Immunization (UCI). Desa yang mencapai UCI adalah
desa yang cakupan imunisasi Campaknya 80%. Dari sejumlah
desa/kelurahan yang melapor pada tahun 2010, sebanyak 60,18 %
mencapai UCI. Angka ini mengalami penurunan jika dibandingkan dengan
tahun 2009, yaitu sebanyak 69,94% mencapai UCI. Cakupan UCI yang
relatif masih rendah antara lain akibat tingginya angka drop out (DO). Hal
ini tampak dari masih adanya beberapa Kabupaten dengan angka DO
DPT1-Campak yang melebihi batas toleransi (>10%). Gambaran cakupan
imunisasi bayi pada tahun 2005-2010 dapat dilihat pada Gambar IV. 9
berikut ini:
GAMBAR IV. 9
PERSENTASE CAKUPAN IMUNISASI DPT-1 DAN CAMPAK
SERTA ANGKA DROP OUT (DO) TAHUN 2005 2010

Sumber : Seksi BIMDAL Pengendalian & Pemberantasan Penyakit Tahun 2010

Pelayanan imunisasi bayi mencakup vaksinasi BCG, DPT (3 kali),


Polio (4 Kali), Hepatitis-B
yang

dilakukan

melalui

Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Tengah 2010

(3 kali)
pelayanan

dan

imunisasi campak (1 kali),

rutin di Posyandu dan fasilitas

46

pelayanan kesehatan lainnya.


Gambaran imunisasi dasar bayi selama tahun 2010 diukur dari
cakupan imunisasi Campak. Menurut Bidang Pengendalian Masalah
Kesehatan bahwa Kabupaten yang mencapai cakupan tertinggi adalah
Kabupaten

Donggala

terendah

adalah

mencapai
Kabupaten

(105,1%),

sedangkan

Toli-Toli (73%).

Rincian

cakupan
cakupan

imunisasi bayi menurut Kabupaten/Kota dapat dilihat pada lampiran


tabel 39.
4. Pelayanan Kesehatan Pra Usia Lanjut dan Usia Lanjut.
Seiring dengan bertambahnya Umur Harapan Hidup (UHH) maka
keberadaan
karena

para

dengan

lanjut

usia

meningkatnya

tidak

dapat

kualitas

diabaikan begitu saja,

hidup

usila

maka

beban

ketergantungan dan biaya kesehatan yang ditimbulkannya akan semakin


berkurang.
Jumlah usila di Sulawesi Tengah tahun 2010 sebanyak 105.060
orang, namun baru 40,19 % yang telah mendapat pelayanan kesehatan.
Cakupan tersebut cenderung meningkat dibandingkan tahun sebelumnya
seperti terlihat pada gambaran pencapaian pelayanan kesehatan kelompok
Pra Usia Lanjut dan Usia Lanjut lima tahun terakhir dapat dilihat pada
Gambar IV. 10 berikut ini.
GAMBAR IV. 10
PERSENTASE KELOMPOK PRA USILA DAN USILA
YANG MENDAPAT PELAYANAN KESEHATAN
TAHUN 2005-2010.

Sumber : Seksi BIMDAL Kesehatan Dasar Tahun 2010

Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Tengah 2010

47

Gambar di atas menunjukkan presentase kelompok Pra Usila dan


Usila yang mendapat pelayanan kesehatan selama tahun 2005 - 2010
mengalami fluktuasi.Data menunjukan bahwa pada tahun 2010 persentase
cakupan pelayanan kesehatan Pra Usila dan Usila menjadi 40,19 % lebih
tinggi jika dibandingkan data tahun 2009 (26,17%).
Persentase cakupan pelayanan kesehatan Pra Usila dan Usila
menurut Kabupaten/Kota disajikan pada lampiran tabel 48.

B. PELAYANAN KESEHATAN RUJUKAN DAN PENUNJANG


Upaya pelayanan kesehatan kepada masyarakat dilakukan secara
rawat jalan bagi masyarakat yang mendapat gangguan ringan dan pelayanan
rawat inap baik secara langsung maupun melalui rujukan pasien bagi
masyarakat yang mendapatkan gangguan kesehatan sedang hingga berat.
Sebagian

besar

memberikan

sarana

pelayanan

pelayanan

Puskesmas

dipersiapkan

untuk

kesehatan dasar bagi kunjungan rawat jalan

sedangkan Rumah Sakit yang dilengkapi berbagai fasilitas

di samping

memberikan pelayanan pada kasus rujukan untuk rawat inap juga melayani
untuk kunjungan rawat jalan.
Gambaran pencapaian pelayanan kunjungan rawat jalan dan pasien
rawat inap hasil pengumpulan data selama lima tahun terakhir dapat dilihat
pada Gambar IV. 11.

Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Tengah 2010

48

GAMBAR IV. 11
JUMLAH KUNJUNGAN RAWAT JALAN DAN PASIEN RAWAT INAP
DI FASILITAS PELAYANAN KESEHATAN TAHUN 2005 - 2010

Sumber : Seksi BIMDAL Kesehatan Rujukan Tahun 2010

Berdasarkan gambar tersebut diatas

terlihat bahwa pelayanan

kesehatan untuk rawat jalan selama tahun 2010 mengalami penurunan


menjadi 1.539.600 dibanding tahun 2009 sebanyak 1.652.078, demikian
halnya pada rawat Inap juga terjadi penurunan dari 103.027 pada tahun 2009
menjadi 42.612 pada tahun 2010.
Jumlah kunjungan rawat jalan dan pasien rawat inap di sarana
pelayanan kesehatan menurut Kabupaten/Kota selama tahun 2010 disajikan
pada lampiran tabel 58.

1. Pelayanan Kesehatan di Rumah Sakit


Beberapa indikator standar terkait dengan pelayanan kesehatan di
Rumah Sakit yang dipantau antara lain pemanfaatan tempat tidur (BOR),
rata-rata lama hari perawatan (LOS), rata-rata tempat tidur dipakai (BTO),
rata-rata selang waktu pemakaian tempat tidur (TOI), persentase pasien
keluar yang meninggal (GDR), dan persentase pasien keluar yang
meninggal < 24 jam perawatan (NDR).

Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Tengah 2010

49

a. Angka Penggunaan Tempat Tidur (BOR)


Angka penggunaan tempat tidur (BOR) adalah indikator yang
digunakan untuk mengetahui tingkat pemanfaatan tempat tidur rumah
sakit. Rata-rata BOR rumah sakit di Sulawesi Tengah pada tahun 2010
adalah 55,29 % dengan kisaran terendah 9,6% (RSU Kabelota
Donggala) dan tertinggi 97.6% (RSU Buol).
b. Rata-Rata Lama Perawatan (LOS)
Rata-rata lama perawatan di Rumah Sakit (LOS = Length Of Stay)
merupakan

indikator

yang

digunakan

untuk

mengukur

efisiensi

pelayanan rumah sakit . Rata-Rata LOS pada RSU di Sulawesi Tengah


pada tahun 2010 adalah sebesar 3,91 hari. LOS tertinggi terdapat di
RSU Madani yaitu 7,2 hari perawatan dan yang terendah di RS Bangkep
yaitu 0,8 hari perawatan.
c. Interval Penggunaan Tempat Tidur (TOI/Turn Over Interval)
Turn Over Interval (TOI) adalah rata-rata jumlah hari TT tidak
terpakai dari saat kosong sampai saat terisi berikutnya. Angka ini
merupakan salah satu indikator tingkat efisiensi pelayanan rumah sakit.
Standard TOI adalah 1 3 hari.
Rata-rata TOI di RSU Sulawesi Tengah tahun 2010 adalah 5,9
hari, terendah di RSU Anutapura (1,0) dan yang tertinggi adalah RS
Kabelota Donggala (30,2) hari. Bila dibandingkan dengan standard TOI
maka keadaan RSU di Sulawesi Tengah menunjukkan bahwa tingkat
efisiensi RSU masih rendah.
d. Angka Kematian Umum (GDR/Gross Death Rate)
Gross Death Rate (GDR) adalah angka kematian total pasien
rawat inap yang keluar RS per 100 penderita keluar hidup dan mati.
Indikator ini menggambarkan kualitas pelayanan suatu RS secara umum,

Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Tengah 2010

50

meskipun GDR dipengaruhi juga oleh angka kematian 48 jam yang


umumnya merupakan kasus gawat darurat. Rata-rata GDR di RSU
Sulawesi Tengah pada tahun 2010 adalah 24,4 , GDR tertinggi di RSU
Mokopido Toli-Toli (4,3 ) dan yang terendah di RS Morowali (0,8 ).
e. Angka Kematian Netto (NDR/Nett Death Rate)
Nett Death Rate (NDR) adalah angka kematian 48 jam pasien
rawat inap per 100 penderita keluar (hidup + mati). Indikator ini berguna
untuk mengetahui kualitas pelayanan rumah sakit.
Rata-rata NDR di RSU Sulawesi Tengah tahun 2010 adalah 9,3
, dengan NDR tertinggi di RSU Undata (1,9 ) dan yang terendah di
RS Bangkep (0,1 ).
Pencapaian indikator pelayanan kesehatan di RS selama tiga
tahun terakhir dapat dilihat pada Gambar IV.12 berikut ini.
GAMBAR IV.12
PENCAPAIAN INDIKATOR BOR, GDR, NDR, LOS DAN TOI
RUMAH SAKIT TAHUN 2005 - 2010

Sumber : Seksi BIMDAL Kesehatan Rujukan Tahun 2010

Berdasarkan

gambar

tersebut

diatas

menunjukkan

bahwa

pemakaian tempat tidur di rumah sakit selama 4 tahun terakhir ini

Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Tengah 2010

51

mengalami penurunan yaitu pada tahun 2007 (52,7), tahun 2008 (50,9),
tahun 2009 (48,3) dan pada tahun 2010 (43,1). Banyak faktor yang
mempengaruhi angka BOR suatu rumah sakit, diantaranya semakin
meningkatnya jumlah rumah sakit dan tempat tidur yang tersedia
sedangkan jumlah populasi yang mencari pelayanan tidak terlalu tinggi
perkembangannya atau perlu adanya pemisahan perhitungan BOR pada
Rumah Sakit Khusus.
Menurunnya angka GDR dan NDR pada tahun 2010, perlu
ditindaklanjuti dengan strategi baru dalam pelayanan kesehatan yang
dikaitkan dengan peningkatan kemampuan tenaga kesehatan termasuk
prosedur rujukan.
Sedangkan indikator pemakaian tempat tidur (TOI) dan lamanya
hari rawatan dan selang waktu dalam pemakaian tempat tidur sedikit
mengalami penurunan dari tahun sebelumnya.
Gambaran secara rinci indikator pelayanan kesehatan di RS
menurut Kabupaten/Kota tahun 2010 dapat dilihat pada lampiran tabel
59 dan tabel 60.

2. Pelayanan Ibu Hamil dan Neonatus Risiko Tinggi


Hasil

pemutahiran

data/pengumpulan

data

profil

kesehatan

Kabupaten/Kota menunjukkan bahwa Cakupan pelayanan ibu hamil risiko


tinggi yang dirujuk dan mendapatkan penanganan kesehatan selama tahun
2010 menunjukkan peningkatan dibandingkan tahun 2009. Kabupaten yang
cakupannya tertinggi adalah Kabupaten Poso (92,7%) sedangkan yang
terendah adalah Kabupaten Sigi (67,2%).
Untuk pelayanan neonatus memiliki risiko tinggi yang dirujuk dan
mendapatkan penanganan kesehatan selama tahun 2010 menunjukkan
penurunan menjadi 25% dibandingkan cakupan tahun 2009 (41,58%).
Persentase ibu hamil risiko tinggi dan neonatus risiko tinggi yang dirujuk

Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Tengah 2010

52

dan mendapat pelayanan kesehatan dalam lima tahun terakhir dapat dilihat
pada Gambar IV. 13.
GAMBAR IV. 13
PERSENTASE IBU HAMIL DAN NEONATUS RISIKO TINGGI
DIRUJUK DAN MENDAPAT PENANGANAN KESEHATAN
TAHUN 2005 2010

Sumber : Seksi BIMDAL Kesehatan Dasar Tahun 2010

Persentase cakupan pelayanan kesehatan pada kelompok ibu hamil


dan neonatus dengan risiko tinggi yang dirujuk menurut Kabupaten/Kota
selama tahun 2010 disajikan tabel 31.
3. Pemanfaatan Obat Generik
Penggunaan obat generik merupakan salah satu langkah dalam
upaya meningkatkan kemampuan masyarakat menjangkau obat yang
berkualitas. Keberhasilan dalam sosialisasi pemanfaatan obat generik
sangat dipengaruhi oleh keseriusan tenaga kesehatan dan terjaminnya
ketersediaan obat generik di fasilitas kesehatan.

C. PEMBERANTASAN PENYAKIT MENULAR


Upaya pemberantasan penyakit menular lebih ditekankan pada
pelaksanaan surveilans epidemiologi dengan upaya penemuan penderita

Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Tengah 2010

53

secara dini yang ditindaklanjuti dengan penanganan secara cepat melalui


pengobatan penderita.Di samping itu pelayanan lain yang diberikan adalah
upaya pencegahan dengan pemberian imunisasi, upaya pengurangan faktor
risiko

melalui

kegiatan

untuk

peningkatan

kualitas

lingkungan

serta

peningkatan peranserta masyarakat dalam upaya pemberantasan penyakit


menular yang dilaksanakan melalui berbagai kegiatan. Uraian singkat
berbagai upaya tersebut seperrti berikut ini.

1. Penyelidikan Epidemiologi dan Penanggulangan Kejadian Luar Biasa


Upaya penyelidikan epidemiologi dan penanggulang Kejadian Luar
Biasa (KLB) merupakan tindak lanjut dari penemuan dini kasus-kasus
penyakit berpotensi wabah yang terjadi pada masyarakat. Upaya
penanggulangan

yang

dilakukan

dimaksudkan

untuk

mencegah

penyebaran lebih luas dan mengurangi dampak negatif yang dapat


ditimbulkan.
Persentase desa/kelurahan yang terkena KLB dan mendapat
penanganan dalam kurun waktu < 24 jam selama tahun 2010 terjadi
peningkatan menjadi 100% dibandingkan laporan pada tahun 2009 sebesar
89%. Gambaran desa terkena KLB dan penanganan < 24 jam menurut
Kabupaten/Kota selama tahun 2009 disajikan dalam lampiran tabel 51.
Berdasarkan

hasil

pemutahiran

data/pengumpulan

data

profil

dari

Kabupaten/Kota selama tahun 2005-2010 jumlah desa/kelurahan yang


melaporkan terkena KLB dan yang mendapatkan penanganan kurang dari
24 jam dapat dilihat pada Gambar IV. 14 berikut.

Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Tengah 2010

54

GAMBAR IV. 14
JUMLAH DESA/KELURAHAN YANG TERKENA KLB
DAN MENDAPATKAN PENANGANAN <24 JAM TAHUN 2005 2010

Sumber : UPT Surdatin Tahun 2010

Sedangkan UPT SURDATIN mencatat jumlah kasus KLB selama tahun


2010 sebanyak 10 jenis penyakit dengan jumlah 2.515 penderita dan 56
kematian. Beberapa penyakit dengan jumlah kasus yang tinggi adalah
penyakit Diare (857 penderita) dengan 37 kematian (CFR 4,32%). CFR
tertinggi terjadi pada Gizi Buruk (CFR 100%) dari 4 penderita (kasus) yang
terjadi. Jumlah penderita dan kematian, CFR KLB menurut jenis KLB pada
tahun 2010 disajikan pada lampiran tabel 50.
2. Pemberantasan TB Paru
Upaya pencegahan dan pemberantasan penyakit TB-Paru dilakukan
dengan pendekatan DOTS (Directly Observe Treatment Shortcource) atau
pengobatan TB-Paru dengan pengawasan langsung oleh Pengawas
Menelan Obat (PMO). Kegiatan ini meliputi upaya penemuan penderita
dengan pemeriksaan dahak di sarana pelayanan kesehatan yang
ditindaklanjuti dengan paket pengobatan.
Berdasarkan jumlah penduduk yang ada di Sulawesi Tengah, maka
diperkirakan kasus TB BTA positif dimasyarakat sekitar 5.208 orang.

Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Tengah 2010

55

Pada tahun 2010 hanya ditemukan 2.307 kasus yang menandakan CDR
hanya 45,54%. Case Detection Rate masih sangat rendah dari beberapa
Kabupaten juga ada yang penyampaian sudah cukup baik diantaranya
adalah Kabupaten Poso, Kabupaten Banggai dan Kabupaten Toli-Toli.
Tetapi secara rata-rata Propinsi masih dibawah 70%. Berbagai upayaupaya yang dilakukan promosi secara aktif juga telah dilakukan pendekatan
pelayanan yaitu memaksimalkan Puskesmas Pembantu dan Bidan Desa
untuk mendekatkan pelayanan TB di masyarakat terpencil. Untuk
memaksimalkan pelaksanaan program TB, sangat dibutuhkan dana
operasional program melalui dana APBD II Kabupaten.
Jika dilihat dari angka Keberhasilan Pengobatan tergambar bahwa
terdapat 2 (Dua) Kabupaten dengan Angka Succes Rate < 85%, yaitu
Kabupaten Buol dan Kabupaten Banggai Kepulauan. Rendahnya angka
Succes Rate pada Kabupaten tersebut disebabkan oleh tingginya angka
defaulter. Diperlukan peningkatan motivasi kepada pasien dan petugas
pengelola Puskesmas agar melakukan pelaksanaan Program TB sesuai
Protap.
Persentase TB Paru sembuh dapat dilihat pada lampiran tabel 12,
berikut disajikan Persentase TB Paru sembuh dalam peta untuk tahun
2008, 2009 dan 2010.
GAMBAR IV. 15
PERSENTASE TB PARU SEMBUH TAHUN 2009

Sumber : Seksi BIMDAL Pengendalian & Pemberantasan Penyakit Tahun 2009

Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Tengah 2010

56

GAMBAR IV. 16
PERSENTASE TB PARU SEMBUH
TAHUN 2010

Sumber : Seksi BIMDAL Pengendalian & Pemberantasan Penyakit Tahun 2010

3. Pemberantasan Penyakit ISPA


Dalam rangka pemberantasan penyakit Infeksi Saluran Pernafasan
Akut (P2-ISPA), upaya penanggulangan difokuskan pada penanggulangan
penyakit Pneumonia terutama pada anak usia balita. Melalui penemuan
secara dini dan tatalaksana kasus yang tepat dan cepat diharapkan dapat
mengurangi angka kesakitan dan kematian balita akibat Pneumonia.
Salah satu upaya yang telah dikembangkan adalah melalui suatu
pendekatan yang dikenal dengan Manajemen Terpadu Balita Sakit (MTBS),
dimana pendekatan ini diterapkan dalam penanganan balita sakit yang
datang ke sarana unit pelayanan kesehatan. Melalui pendekatan ini,
tatalaksana kasus ISPA dan beberapa penyakit tertentu yang diderita oleh
balita dapat dijaring secara bersamaan atau sekaligus melalui satu kali
pemeriksaan sehingga waktu yang digunakan lebih efektif dan efisien.
Demikian juga dalam tindakan pengobatan dapat lebih efisien khususnya
dalam penggunaan antibiotika.
Tatalaksanan kasus ISPA di unit pelayanan kesehatan yang belum
mempunyai fasilitas yang memadai dapat melakukan tindakan rujukan

Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Tengah 2010

57

terhadap kasus Pneumonia Berat ke sarana kesehatan yang lebih lengkap


(Puskesmas Perawatan, Rumah Sakit atau Dokter/Dokter Ahli.
Sesuai Pendoman Pengendalian Penyakit ISPA tahun 2009, salah
satu tujuan khusus Pengendalian Pneumonia Balita diantaranya adalah
tercapainya penemuan dan tatalaksana kasus Pneumonia Balita pada
tahun 2010 sebesar 60% (berturut-turut hingga tahun 2014 pencapaian
ditingkatkan sebesar 10% setiap tahunnya). Artinya yang menjadi indikator
program ISPA untuk tahun 2010 adalah penemuan kasus Pneumonia Balita
dan dilakukan tatalaksana kasus sesuai standar sebesar 60%. Indikator
pencapaian penemuan kasus ini lebih rendah 26% dari target indikator
yang telah ditetapkan sebelumnya (86%) sesuai RKJMN Penanggulangan
Pneumonia Balita tahun 2005-2009.
Dari hasil pertemuan pemutahiran data/pengumpulan data profil dari
Kabupaten/Kota selama tahun 2004-2010 terlihat bahwa persentase
cakupan penemuan dan pengobatan Pneumonia pada balita tahun 2010
mengalami penurunan drastis (25,9%) jika dibanding dengan tahun 2009
(100%),seperti terlihat pada lampiran tabel 13.
Hasil cakupan penemuan penderita Pneumonia pada balita dari
tahun ke tahun berfluktuasi dan cenderung menurun serta semakin jauh
dari target sesuai indikator yang seharusnya dicapai setiap tahunnya. Hal
tersebut disebabkan oleh berbagai faktor, antara lain : kuantitas dan
kualitas tenaga terlatih dalam penemuan kasus masih rendah, dukungan
dana untuk kegiatan program sangat minim bahkan dibeberapa daerah
Kabupaten/Kota alokasi dana tidak tersedia, sarana dan prasaranan belum
optimal, dan lain-lain.
Sementara itu data yang ada belum dapat menggambarkan situasi
penderita ISPA yang sesungguhnya karena masih banyak kasus-kasus
yang tidak tercatat, seperti misalnya penderita yang berobat ke rumah sakit
atau klinik/balai pengobatan/praktek swasta, sehingga banyak kasus
Pneumonia pada balita yang tidak terjaring dalam sistim pencatatan dan

Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Tengah 2010

58

pelaporan program ISPA yang telah berjalan selama ini. Hal ini disebabkan
kegiatan kemitraan dengan lintas sektor atau lintas program belum berjalan
dengan baik.
4. Penanggulangan Penyakit HIV/AIDS
Provinsi Sulawesi Tengah dengan letak geografis yang sangat
strategis mempunyai potensi untuk terjadi penularan kasus HIV dan AIDS.
Kasus pertama dilaporkan pada tahun 2002. Ditahun 2002 telah dideteksi
melalui survey surveilans (Sero Survey) sebanyak 3 kasus HIV dan sampai
akhir tahun 2010 ini jumlah kasus HIV dan AIDS sebanyak 151 kasus dan
35 orang telah meninggal dunia.
Tahun 2010 jumlah kasus

HIV dan AIDS sebanyak 45 kasus.

Karakteristik dari 45 kasus yang didapat adalah WNI 100%, kasus


terbanyak wanita 26 kasus (58%) yang mengenai usia produktif yaitu
golongan umur 25 s.d 29 tahun, 11 kasus (24%) dan golongan umur 30 s.d
34 tahun, 11 kasus.
GAMBAR IV. 17
PESEBARAN KASUS AIDS, INFEKSI HIV DAN MENINGGAL
DI PROVINSI SULAWESI TENGAH SAMPAI DENGAN TAHUN 2010

Kasus AIDS

Infeksi HIV

Meninggal

Sumber : Bidang Pengendalian Masalah Kesehatan Tahun 2010

Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Tengah 2010

59

Kasus HIV dan AIDS terbanyak ditemukan pada tahun 2010


dibanding tahun 2009. Jumlah Kasus HIV dan AIDS yang ditemukan tahun
2010 adalah 45 kasus dengan prevalensi 2.5% dan kasus HIV/AIDS yang
ditemukan terbanyak pada tahun 2009 yaitu 28 kasus dengan prevalensi
1,59%.
GAMBAR IV. 18
JUMLAH KASUS INFEKSI HIV DAN AIDS DI PROVINSI SULAWESI TENGAH
TAHUN 2002 2010

Sumber : Bidang Pengendalian Masalah Kesehatan Tahun 2010

Di Provinsi Sulawesi Tengah, kasus HIV dan AIDS ditemukan


melalui kegiatan Sero Survey dibeberapa Kabupaten/Kota dan kegiatan
VCT di beberapa klinik VCT. Dan prevalensi tertinggi kasus HIV dan AIDS
yang ditemukan di wilayah Kota Palu yakni 6,92 %.
GAMBAR IV. 19
PREVALENSI HIV DI PROVINSI SULAWESI TENGAH
TAHUN 2002 2010

Sumber : Bidang Pengendalian Masalah Kesehatan Tahun 2010

Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Tengah 2010

60

Adapun upaya-upaya penanggulangan yang telah dilakukan adalah


sebagai berikut:
I.

Dinas Kesehatan Propinsi Sulawesi Tengah


Peningkatan gaya hidup melalui penyuluhan pada masyarakat risiko
tinggi.
Sero Survei HIV pada kelompok risiko tinggi.
Menggalang

kemitraan

melalui

kerjasama

lintas

sektor/lintas

program, LSM, dan KPA.


Terbentuknya 7 klinik VCT di Wilayah Kota Palu (RSU. Undata, RS.
Bhayangkara, RSJ. Madani,Tondo, Rumkit, LP.Petobo dan Rutan
Maesa) dan 6 Klinik VCT di Kabupaten (PKM.Tinggede, PKM.
Donggala, RSUD Anuntaloko Parimo, RSUD Poso, RSUD Luwuk
dan PKM Ampana Barat).
Penyebaran Informasi melalui media cetak dan media elektronik.
Terbentuknya Komite Terpadu Pencegahan & Penanggulangan HIVAIDS dan Taman Baca sebagai pusat informasi kesehatan.
Terbentuknya KPAP Sulawesi Tengah.
Dilaksanakannya Pertemuan KPA Se- Provinsi Sulawesi Tengah.
Dilaksanakannya Pertemuan Pokja IMS & HIV-AIDS.
Melaksanakan Malam Renungan AIDS dan Hari AIDS Sedunia.
II.

Komisi Penanggulangan AIDS (KPA)


Peningkatan SDM melalui Pelatihan VCT
Diadakannya

Pelatihan

bagi

Pendidik

Sebaya

di

beberapa

kabupaten oleh KPA


Pelatihan Tim Asistensi di Makassar
Diadakannya advokasi oleh Tim Asistensi ke beberapa kabupaten &
Kota Palu dalam rangka pembentukan KPA di Kabupaten/Kota
Melaksanakan rapat pokja secara berkala.
Melaksanakan Hari AIDS Sedunia.
Sekretariat KPAP dipusatkan di Natoro Farma

Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Tengah 2010

61

Provinsi Sulawesi Tengah telah mendapatkan kenyataan bahwa


telah dilaporkan adanya pengidap infeksi HIV sebanyak 101, kasus AIDS
sebanyak 50 kasus dan 35 meninggal. Dengan prinsip fenomena gunung
es artinya masih banyak kasus yang tersembunyi dan belum terdeteksi di
masyarakat. Kegiatan yang sifatnya terpadu dan promotif sangatlah
diperlukan.
Penanggulangan HIV-AIDS perlu mendapatkan prioritas sebagai
suatu komitmen daerah yang tercermin dari adanya dana dari daerah lintas
sektor terkait dan adanya kepedulian dalam penanggulangan masalah yang
kian dirasakan lebih meluas terlebih dengan ancaman banyaknya
pengguna narkoba. Komisi Penanggulangan AIDS sebagai suatu wadah
yang diharapkan dapat lebih pro aktif, bergandengan tangan menggali
potensi-potensi yang ada dalam usaha penanggulangan HIV-AIDS.
6. Pemberantasan Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD)
Berbagai upaya pemberantasan penyakit demam berdarah dengue
yang meliputi kegiatan seperti pencegahan, pelaporan, pertolongan
penderita, pengendalian vektor dan pemberantasan sarang nyamuk (PSNDBD) telah dilakukan, namun ternyata hasilnya belum mampu untuk
menekan kasus DBD dengan jumlah kasus setiap tahun terus mengalami
peningkatan. Hal ini disebabkan karena lingkungan yang masih kurang
bersih dan masyarakat masih belum merubah perilaku untuk hidup bersih,
sehingga menyebabkan terdapatnya genangan-genangan air tempat
perindukkan berkembangnya jentik nyamuk DBD.
Berdasarkan

hasil pemutahiran data profil dari Kabupaten/Kota

diperolah data jumlah kasus selama tahun 2010 sebesar 2092 kasus yang
terjadi di 11 Kabupaten/Kota se Sulawesi Tengah (100% ditangani).
Kasus terbanyak terjadi di Kota Palu (1.325 kasus) dan yang
terendah di Kabupaten Banggai Kepulauan (3 Kasus). Gambaran
penemuan dan penanganan penderita DBD menurut hasil pemutahiran

Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Tengah 2010

62

data/pengumpulan data dari pemegang program

selama enam tahun

terakhir dapat dilihat dalam gambar IV.18 berikut ini.


GAMBAR IV .20
JUMLAH KASUS DBD DITEMUKAN DAN DITANGANI
TAHUN 2005 2010

Sumber : Seksi BIMDAL Pengendalian & Pemberantasan Penyakit Tahun 2010

7. Pemberantasan Penyakit Malaria


Dengan

penegakan

diagnosa

kasus

berdasarkan

konfirmasi

laboratorium/mikroskopis dan pengobatan yang cepat dan tepat merupakan


salah satu upaya yang dilakukan dalam pengendalian penyakit malaria
disamping pengendalian/pemberantasan vektor dalam rangka pencapaian
indikator Annual Parasite Incidente/API < 1 per mil.
Data dari pengelola program malaria dilaporkan bahwa selama tahun
2010 jumlah penderita Klinis sebesar 92.953 dengan hasil 16.844 yang
positif menderita penyakit Malaria. Angka-angka tersebut menunjukkan
adanya peningkatan dari tahun-tahun sebelumnya (tahun 2008 dan tahun
2009).
Berikut disajikan dalam bentuk gambar Peta Pesebaran Malaria
Klinis Tahun 2010.

Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Tengah 2010

63

GAMBAR IV. 21
PETA PERSENTASE PESEBARAN MALARIA KLINIS TAHUN 2010

Sumber : Seksi BIMDAL Pengendalian & Pemberantasan Penyakit Tahun 2010

Adanya peningkatan kejadian kesakitan Malaria disebabkan oleh


masih terdapat 52,37% Puskesmas/UPK yang melakukan konfirmasi
Laboratorium dan penegakan diagnosis kasus belum seperti yang
diharapkan yaitu hanya 18,12%. Pengobatan penderita hanya 83,5%
dengan penggunaan ACT ( Artemisinin Combination Therapi) sebanyak
30,65% ( 5.163 kasus dari 16.844 kasus positif).
Berdasarkan hal tersebut maka pengelola program Malaria telah
melakukan upaya-upaya seperti penyediaan sarana/ Mikroskop dan
RDT/Rapid Diagnostic Test dan peningkatan SDM melalui berbagai bentuk
pelatihan bagi para Dokter dan Perawat di Rumah Sakit dan Puskesmas se
Provinsi Sulawesi Tengah.

Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Tengah 2010

64

8. Pemberantasan Penyakit Kusta


Provinsi

Sulawesi

Tengah

telah

melaksanakan

Program

Penanggulangan Kusta sejak tahun 1979 dengan intensifikasi program


pada tahun 1981 dimana pada saat itu angka kesakitan (prevalensi)
dengan random survey didapati 97/10.000 hingga 28/10.000 penduduk.
Provinsi Sulawesi Tengah telah banyak mengalami kemajuan yaitu sejak
tahun 2001 telah berkisar 1 2 / 10.000 penduduk. Pada akhir tahun 2006
prevalensi menjadi 1,59/10.000 penduduk dengan CDR 16,63/100.000
penduduk. Namun selama tiga tahun terakhir terjadi penurunan yakni pada
akhir tahun 2007 prevalensi turun 1,45/10.000 penduduk dengan jumlah
kasus baru 383 kasus yang terdiri dari PB 110 orang dan MB 237 orang
seiring dengan penurunan CDR menjadi 15.83/100.000 penduduk. Pada
akhir tahun 2008 prevalensi turun 1,32/10.000 penduduk dengan jumlah
kasus baru 328 kasus yang terdiri dari PB 74 orang dan MB 254 dengan
penurunan CDR menjadi 13.55/100.000 penduduk. Pada tahun 2009 terjadi
peningkatan kasus menjadi 347 kasus. Sedangkan pada akhir tahun 2010
prevalensi 1,43/10.000 penduduk dengan jumlah kasus baru 356 kasus
yang terdiri dari PB 93 orang dan MB 263 kasus. Rincian jumlah kasus baru
kusta tahun 2010 dapat dilihat pada lampiran tabel 17.
Naik turunnya CDR sangat ditentukan oleh aktivitas penemuan
penderita yang dilakukan. Beberapa kegiatan dapat dilakukan untuk
meningkatkan CDR adalah pemeriksaan kontak secara intensif kepada
semua penderita baru, penyebarluasan informasi kepada masyarakat dan
petugas kesehatan lainnya selain jurim dapat membantu petugas dalam
menemukan kasus kusta.
Menginggat kusta merupakan penyakit kronis dengan masa inkubasi
yang panjang berdampak pada Eliminasi Kusta yang sulit tercapai dalam
waktu

dekat.

Upaya

terpenting

adalah

menjaga

kesinambungan

penanggulangan kusta yang harus didukung oleh berbagai program dan


sektor terkait. Komitmen Pemerintah Daerah sangat diperlukan termasuk

Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Tengah 2010

65

pendanaan untuk menjaga kesinambungan pengendalian program kusta


kedepan.
Secara Provinsi angka cacat > 5 %, patut dipertimbangkan untk
melaksanakan kegiatan penemuan kasus baru yang bersifat aktif seperti
mengintensifkan pemeriksaan kontak bagi penderita baru dan melakukan
survei RVS atau Chase Survey bagi daerah kantong kusta sehingga kasus
kusta ditemukan secara dini sebelum mengalami kecacatan. Hanya 3 (tiga)
kabupaten dengan angka cacat < 5% yaitu Kabupaten Morowali,
Kabupaten Banggai dan Kabupaten Toli-Toli. Walaupun demikian, perlu
dilakukan konfirmasi diagnosis oleh wasor kabupaten maupun provinsi. Jika
dilihat kasus anak terdapat 6 (Enam) kabupaten yang kasus anak (umur > 5
tahun) yaitu Kota Palu, Kabupaten Poso, Kabupaten Morowali, Kabupaten
Parigi Moutong, Kabupaten Toli-Toli dan Kabupaten Sigi yang hal ini
menunjukkan bahwa transmisi penularan pada enam kabupaten/kota
tersebut masih berlangsung.
Masa pengobatan kusta cukup panjang, berdasarkan Klasifikasi.
Untuk tipe PB dibutuhkan masa pengobatan 6-9 bulan, sedangkan tipe MB
masa pengobatan 12 18 bulan. Persentase penderita yang selesai
berobat terdapat 3 (tiga) Kabupaten dengan RFT<85% yaitu Kota Palu,
Kabupaten Toli-Toli dan Kabupaten Tojo Unauna. Diperlukan peningkatan
motifasi dari petugas dan penderita itu sendiri untuk memaksimalkan
pengobatan. Bagi penderita kusta yang tinggal di luar wilayah perlu
dipertimbangkan agar dikembalikan pada wilayah terdekat yang memiliki
pelayanan kusta yang baik sebagai upaya meminimalisir angka defaulter.

9. Pemberantasan Penyakit Filariasis


Penyakit Kaki Gajah/Filariasis adalah merupakan penyakit menular
yang masih menjadi masalah bagi masyarakat, penyakit ini tersebar hampir
di seluruh pelosok daerah Sulawesi Tengah terutama di daerah pedesaan
dengan tingkat endemisitas yang berbeda-beda.

Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Tengah 2010

66

Berdasarkan komitmen Global WHO pada tahun 2000 tentang


eliminasi Penyakit Kaki Gajah, kesepakatan ini merupakan realisasi dari
resolusi WHA pada tahun 1997 tentang eliminasi Penyakit Kaki Gajah di
seluruh dunia.
Kondisi biologis yang berkaitan dengan permasalahan kesehatan di
Provinsi Sulawesi Tengah adalah keberadaan vektor penyakit Filariasis
yang lenih dari satu spesies, daerah yang dengan pola pemanfaatan lahan
sangat berpengaruh pada penularan penyakit yang dipengaruhi oleh
lingkungan, terutama lingkungan yang mendukung atas keberadaan tempat
perindukkan, khususnya untuk vektor Filariasis.
Penyakit Filariasis/Kaki Gajah adalah penyakit menular yang
disebabkan oleh Infeksi Cacing Filaria yang hidup di saluran dan kelenjar
getah bening (Limfe) serta menyebabkan gejala akut, kronis dan ditularkan
oleh berbagai jenis nyamuk. Di Indonesia terdapat 3 spesies Cacing Filaria
yaitu Wucheria bancropti, Brugia malayi dan Brugia timori dan yang ada di
Sulawesi Tengah yaitu Wucheria bancropti dan Brugia malayi.
Meskipun Filariasis tidak menyebabkan kematian tetapi merupakan
salah satu penyebab utama timbulnya kecacatan. Penyakit ini bersifat
menahun (kronis) bila tidaki mendapat pengobatan yang sempurna dapat
menimbulkan cacat menetap berupa pembesaran kaki, tangan, payudara
dan alat kelamin, penyakit ini tidak memandang jenis kelamin, bagi
penderita yang sudah cacat akan dapat menimbulkan stigma sosial,
menurunkan kualitas sumber daya manusia, seumur hidupnya mereka tidak
dapat bekerja secara optimal bahkan sangat tergantung kepada orang lain
sehingga menjadi beban terhadap keluarga, masyarakat dan negara.
Pada tahun 2010 di Sulawesi Tengah terdapat penderita Filariasis
sebanyak 145 orang dan jumlah ini mengalami penurunan dari tahun 2009
(590). Rincian jumlah kasus Filariasis yang ditangani pada tahun 2010
dapat dilihat pada lampiran tabel 25.

Diharapkan pengobatan massal

dilakukan serentak di seluruh wilayah endemis untuk menghindari reinfeksi

Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Tengah 2010

67

pada daerah yang telah bebas filariasis. Untuk itu diperlukan perhatian
program filariasis dalam penentuan Kabupaten/Kota endemis guna
mewujudkan eliminasi filariasis tahun 2020 di Sulawesi Tengah.
Langkah konkrit yang harus dilaksanakan adalah Dinas Kesehatan
Provinsi berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota untuk
melaksanakan pemeriksaan darah jari (SDJ). Dari hasil tersebut akan dapat
menentukan endemisitas suatu daerah, selanjutnya daerah endemis
melaksanakan penggobatan massal. Untuk merealisasikan eliminasi filaria,
telah disepakati bahwa obat (Filarsan) disediakan oleh Kementerian
Kesehatan Republik Indonesia, kemudian pelatihan tenaga (SDM) oleh
Dinas Kesehatan Provinsi dan biaya operasional pengobatan disiapkan
oleh Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota.

10. Penyakit Schistosomiasis


Schistosomiasis atau disebut demam keong disebabkan oleh cacing
schistosoma japonicum. Cacing dewasa hidup didalam vena mesentrika
superior serta cabang-cabangnya, akan tetapi dapat pula didalam vena
mesenterika.
Sebagaimana diketahui bahwa schistosomiasis adalah penyakit
menular kronis yang disebabkan infeksi trematoda. Cacing ini hidup
didalam pembuluh darah vena manusia dan binatang vertebrata khusunya
mamalia dibeberapa daerah tropic dan sub tropic. Terdapat tiga jenis
cacing yang menimbulkan penyakit ini pada manusia yaitu schistosoma
haematobium, schistosoma mansoni dan schistosoma japonicum.
Gejala penyakit ini antara lain adalah adanya urtikaria (gatal-gatal),
sindroma disentri, demam, mual/muntah, tidak ada nafsu makan,
hematomegali, splenomegali, melena, ascites dan dapat menyebabkan
kematian.
Penyakit ini pertama kali ditemukan di lindu pada tahun 1937 (Brug &
Tesch), sedangkan hospes perantaranya baru ditemukan pada tahun 1971,

Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Tengah 2010

68

yang kemudian diidentifikasi oleh Davis dan Carney (1972) sebagai


Oncomelania hupensis lindoensis, bersifat ampibi. Keong hidup di daerahdaerah yang becek terlindung dari terik matahari langsung dan banyak
humus.
Sulawesi Tengah merupakan satu satunya propinsi dari 33 propinsi
di Indonesia yang endemis Schistosomiasis, penyakit ini terdapat di 2
kabupaten dari 11 kabupaten /kota yang ada di Sulawesi Tengah, tepatnya
di Dataran Lindu Kecamatan Lindu Kabupaten Sigi, Lembah Napu
Kecamatan Lore Utara, Lore Timur dan Lore Piore, Lembah Besoa
Kecamatan Lore Tengah

dan Lembah Bada Kecamatan Lore Barat

Kabupaten Poso, ke 2 kabupaten ini merupakan daerah yang sangat subur


dan jarang penduduknya serta terisolir dengan prevalensi penyakit
schistosomiasis pada tahun tahun sebelumnya berada pada kondisi
dibawah 1% namun pada tahun 2007, 2008 prevalensinya 1,40%, 2,20%
dan tahun 2009 mengalami peningkatan secara drastis menjadi 3,06%.
Dari 17 desa yang disurvey pada manusia tahun 2010 semester I di
Napu dengan jumlah penduduk 13.704 jiwa dengan jumlah penduduk yang
mengumpulkan tinjanya pada 10.454 atau 78,4% terdapat 500 (4,78%) jiwa
yang positif schistosomiasis, Pengobatan 99,6%, infetion rate keong 1,88%
dan infetion rate tikus 7,92%, Semester II 8 desa yang disurvey dengan
jumlah penduduk 6816 jiwa dengan jumlah jiwa yang mengumpulkan tinja
6332 (76,2%) jiwa, terdapat 134 (2,12%) jiwa yang positif schistosomiasis,
infetion rate keong 4%.
Lembah Bada Kec. Lore Barat Kab. Poso yang diadakan survey tinja
6 desa cakupan pemeriksaan 61,1% dengan jumlah penduduk positif
tertular schistosomiasis 88 orang atau 5,9%.
Dari 4 desa dan 3 dusun yang disurvey pada manusia di Lindu Kec.
Lindu Kab. Sigi dengan jumlah penduduk yang harus diperiksa 3.278 jiwa
dengan jumlah penduduk yang mengumpulkan tinja 2.238 (68,27%)

Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Tengah 2010

69

terdapat 72 (3,22%) orang yang positif schistosomiasis, Pengobatan 98%,


infetion rate keong 1,85% dan infetion rate tikus 3,8%. Pada semester II
infetion rate keong 2,5% dan infetion rate tikus 8,3%.
Provinsi Sulawesi Tengah semester I cakupan pemeriksaan tinja
73,04% dengan angka positif penduduk 4,66%, Pengobatan 98,94%,
infetion rate keong 1,87% dan infetion rate tikus 7%. Sedangkan semester
II cakupan pemeriksaan tinja 76,2% persentase positif schistosomiasis
2,12%,infetion rate keong 3,3% dan infetion rate tikus 9,8%.
Dalam penanganan penyakit Schistosomiasis terdapat beberapa
permasalahan-permasalahan yang mempengaruhi terjadinya peningkatan
prevalensi tersebut di atas diantaranya adalah sumber daya semakin
berkurang, kurangnya peran lintas sector, komitmen mengendalikan
schistosomiasis semakin berkurang, masih adanya masyarakat yang
memanfaatkan

sumber

air

bersih

dari

fokus

keong,

penyebaran

schistosomiasis semakin luas, alat transportasi di Lab. Schistosomiasis


Napu tidak ada, Mikroskop di Lab. Schistosomiasis Lindu kurang, dan
sarana dan prasarana serta sumber daya di Puskesmas Lengkeka Kec.
Lore Barat Kab. Poso belum ada.
Untuk itu perlu diupayakan langkah-langkah sebagai berikut yaitu :
Pembentukan kader schistosomiasis, Penambahan/regenerasi petugas
laboratorium schistosomiasis, Meningkatkan PSM dan pemerintah desa,
Perlu dilakukan sinkronisasi kegiatan antara pusat, Provinsi dan kabupaten
secara periodik dan Perlu pembentukan lab. Schistosomiasis di Kec. Lore
Barat.
Gambaran prevalensi Schistosomiasis dalam kurun waktu 5 tahun
terakhir secara jelas dapat dilihat pada Tabel 4.3 dibawah ini :

Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Tengah 2010

70

TABEL 4.3
PREVALENSI SCHISTOSOMIASIS DI SULAWESI TENGAH
TAHUN 2006-2010
No.

1.

2006

Lokasi

2007

2008

2009

2010

Cycl I

Cycl II

Cyc I

Cycl II

Cyc I

Cycl II

Cyc I

Cycl II

Cyc I

Cycl II

Lindu

0,52

0,23

1,40

2,20

2.47

3.22

2.

Napu

1,55

1,21

1,14

1,84

2,32

0,88

3.79

4.78

0
2.12

3.

Sulteng

1,19

0,76

1,20

4,52

0,88

3.60

4.66

2.12

Sumber : Seksi BIMDAL Pengendalian & Pemberantasan Penyakit Tahun 2010

Dari data tersebut diatas gambaran prevalensi Schistosomiasis di


Lindu dan Napu

dapat dilihat pada gambar IV.22 dan IV.23 sebagai

berikut:

GAMBAR IV.22
PREVALENSI SCHISTOSOMIASIS
DI LINDU TAHUN 2003 - 2010

GAMBAR IV.23
PREVALENSI SCHISTOSOMIASIS
DI NAPU TAHUN 2003 - 2010

Sumber : Seksi BIMDAL Pengendalian & Pemberantasan Penyakit Tahun 2010

Sedangkan gambaran prevalensi penyakit Schistosomiasis di


Sulawesi Tengah tahun 2005 - 2010 dapat dilihat pada Gambar IV.24
berikut.

Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Tengah 2010

71

GAMBAR IV. 24
PREVALENSI SCHISTOSOMIASIS DI SULAWESI TENGAH
TAHUN 2005-2010

Sumber : Seksi BIMDAL Pengendalian & Pemberantasan Penyakit Tahun 2010

Setelah

melihat

gambaran

semakin

tingginya

prevalensi

Schistosomiasis di Sulawesi Tengah, maka perlu upaya-upaya preventif


melalui perubahan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) dan intervensi
lingkungan.

D. PEMBINAAN KESEHATAN LINGKUNGAN DAN SANITASI DASAR


Untuk mengambarkan keadaan lingkungan, akan disajikan indikatorindikator persentase rumah sehat dan presentase tempat-tempat umum sehat.
Selain itu disajikan pula indikator tambahan yang dianggap masih relevan,
yaitu

persentase

rumah

tangga

(keluarga)

menurut

sarana

tempat

pembuangan air besar.

1. Rumah Sehat
Rumah sehat adalah bangunan rumah tinggal yang memenuhi
syarat kesehatan, yaitu rumah yang memiliki jamban sehat, memiliki sarana
air bersih, memiliki tempat pembuangan sampah, memiliki sarana
pembuangan air limbah, ventilasi rumah yang baik, kepadatan hunian
rumah tidak terbuat dari tanah.
Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Tengah 2010

72

Menurut laporan dari 11 Kabupaten/Kota bahwa pengawasan


perumahan dilakukan melalui kegiatan inspeksi kegiatan perumahan
dimana pada tahun 2010 dari 364.008 rumah yang diperiksa didapatkan
data bahwa persentase rumah yang memenuhi syarat kesehatan yaitu
241.593 atau sekitar 66,37%. Angka ini lebih tinggi jika dibandingkan
dengan angka persentase pada tahun 2009 yaitu 61,67%, hal ini
disebabkan karena adanya perbedaan pada jumlah rumah tangga yang
diperiksa. Dimana pada tahun 2009 jumlah rumah tangga sehat 208.185
lebih banyak dari jumlah rumah tangga sehat pada tahun 2010. Sedangkan
pada tahun 2008 jumlah rumah tangga sehat adalah 206.740 atau sekitar
59,93%, artinya bahwa setiap tahunnya persentase rumah sehat selalu
meningkat meskipun angka tersebut masih dibawah target Indonesia Sehat
2010 yaitu sebesar 80%. Sehingga masih sangat perlu upaya program
terkait

untuk

meningkatkan

cakupan

rumah

yang

diperiksa

di

Kabupaten/Kota. Data persentase rumah sehat menurut Kabupaten/Kota


disajikan pada lampiran table 62. Rendahnya persentase rumah sehat di
Provinsi Sulawesi Tengah dapat disebabkan antara lain karena kurangnya
pemahaman

sektor-sektor

terkait

terhadap

konsep

pembangunan

berwawasan kesehatan serta rendahnya pembiayaan untuk upaya


tersebut.

2. Tempat-Tempat Umum Sehat


Tempat-Tempat Umum (TTU) merupakan sarana yang dikunjungi
oleh banyak orang, dan dikhawatirkan dapat menjadi tempat penyebaran
penyakit. Tempat-Tempat Umum meliputi : hotel, restoran, bioskop, pasar,
terminal, dan lain-lain. Sedangkan TTU Sehat adalah tempat umum yang
memnuhi syarat kesehatan yaitu yang memilki sarana air bersih, tempat
pembuangan sampah, sarana pembuangan air limbah, ventilasi yang baik,
luas lantai/luas ruang yang sesuai dengan banyaknya pengunjung, dan
memiliki pencahayaan ruang yang sesuai.

Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Tengah 2010

73

Data yang diolah dari laporan Kabupaten/Kota tahun 2010,


memperlihatkan bahwa persentase TTU Sehat mencapai 71,60%. Dari
angka tersebut masih terdapat 1 Kabupaten (Banggai Kepulauan) yang
datanya tidak lengkap. Angka tersebut meningkat jika dibandingkan dengan
persentase

cakupan

pada

tahun

2009

yaitu

69,49%.

Sedangkan

persentase TTU Sehat pada tahun 2008 adalah 71,72%, artinya persentase
TTU Sehat tahun 2010 hampir sama dengan capaian persentase tahun
2008 dan pada tahun 2009 persentase TTU Sehat lebih rendah, sehingga
diperlukan berbagai upaya peningkatan pemeriksaan TTU sehingga data
yang ada lebih lengkap dan dapat dijadikan sebagai acuan dalam
pelaksanaan pencapaian target Indonesia Sehat 2010.
Rendahnya persentase TTU Sehat di beberapa Kabupaten dapat
disebabkan

berbagai

faktor

antara

lain,

kurangnya

pemahaman

pemilik/pengelola terhadap aspek kesehatan pengelolaan TTU, mudahnya


memperoleh

perizinan

pendirian

TTU

meskipun

belum

memenuhi

persyaratan kesehatan, dan kurangnya pemeriksaan dan lemahnya


pengawasan TTU oleh instansi terkait serta rendahnya porsi anggaran
untuk kegiatan tersebut.
3. Akses Terhadap Air Bersih
Sumber air bersih yang digunakan Rumah Tangga dapat dibedakan
menurut : air kemasan, air ledeng, air sumur pompa tangan, air sumur gali,
penampungan air hujan dan lainnya. Hasil pemutakhiran data tahun 2010
menunjukkan bahwa rumah tangga di Sulawesi Tengah berjumlah 648.765.
Dari jumlah tersebut yang diperiksa sejumlah 419.935 rumah tangga. Dari
rumah tangga yang diperiksa tersebit pengguna air bersih dari kemasan
(1,0%), ledeng (32,5%), sumur pompa tangan (13,5%), sumur gali (23,0%),
penampunagn air hujan (1,8%), dan lainnya (9,0%), jumlah jenis sarana air
bersih keseluruhan adalah 339.282 atau (80,8%).

Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Tengah 2010

74

Data tersebut di atas berasal dari 11 Kabupaten/Kota. Masih ada


beberapa Kab/Kota yang datanya tidak lengkap (air kemasan). Gambaran
persentase rumah tangga menurut sumber air bersih yang digunakan dapat
dilihat pada table 64.

4. Rumah Tangga Menurut Sarana Sanitasi Dasar


Sistem pembuangan rumah tangga (sampah, tinja dan air limbah
rumah tangga) sangat erat kaitannya dengan lingkungan dan resiko
penularan penyakit, khususnya penyakit saluran pencernaan. Klasifikasi
sarana pembuangan rumah tangga dilakukan berdasarkan atas tingkat
resiko pencemaran yang ditimbulkan. Dalam hal ini system pembuangan
rumah tangga dibedakan dalam 3 (tiga) jenis sarana yaitu jamban, tempat
sampah, dan pengelolaan air limbah. Persentase rumah tangga menurut
sarana sanitasi dasar rumah tangga tahun 2010 dapat dilihat pada tabel 66.
1) Jamban merupakan tempat pembuangan kotoran manusia yang jika
tidak dikelola dengan baik akan menimbulkan penyakit. Data tahun
2010 menunjukkan bahwa jumlah keluarga yang diperiksa adalah
383.659 (52,9%) dari jumlah keluarga yang ada, artinya bahwa masih
sekitar 265,106 (40,8%) keluarga yang tidak diperiksa. Keluarga yang
memiliki jamban sekitar247.668 (64,6%) dari jumlah keluarga yang
diperiksa, artinya bahwa keluarga yang tidak memiliki jamban sekitar
135.991 (35,4%). Sementara untuk jamban yang sehat adalah 176.646
(71,3%) dari jumlah keluarga yang memiliki, dengan demikian masih
ada sekitar 71.022 (28,7%) keluarga yang memiliki jamban yang tidak
sehat.
2) Sarana yang kedua yaitu tempat sampat, jumlah rumah tangga yang
diperiksa sebanyak 296.990 (45,8%) dari jumlah keluarga yang ada,
artinya masih sekitar 351.775 (54,2%) keluarga yang tidak diperiksa.
Kleuarga yang memiliki jamban adalah 163.211 (55,0%) dari jumlah

Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Tengah 2010

75

keluarga yang diperiksa, artinya bahwa keluarga yang tidak memiliki


tempat sampah sekitar 133.779 (45,0%). Sementara untuk tempat
sampah yang sehat adalah 112.258 (68,8 %) dari jumlah keluarga yang
memiliki, artinya keluarga yang tidak memiliki tempat sampah yang
sehat sekitar 50.953 (31,2%).
3) Sarana yang ketiga adalah pengelolaan air limbah atau SPAL. Jumlah
rumah tangga yang diperiksa sebanyak 320.393 (49,4%) dari jumlah
keluarga yang ada, berarti masih sekitar 328.327 (50,6%) keluarga yang
tidak diperiksa. Jumlah keluarga yang memiliki sarana pembuangan air
limbah adalah 199.036 (62,1%) dari keluarga yang diperiksa, berarti
keluarga yang tidak memiliki SPAL ada 129.291 (37,9%).
Untuk pengelolaan air limbah yang sehat adalah 130.189 (64,4%)
dari keluarga yang memiliki, artinya keluarga yang tidak memiliki
pengelolaan air limbah sehat sekitar 68.847 (34,6%). Dengan demikian
masih ada 34,6% rumha tangga yang memiliki pengelolaan air limbah yang
tidak sehat.
Rendahnya kepemilikan sanitasi dasar dipengaruhi oleh faktor
ekonomi, kebiasaan, pendidikan serta ketersediaan sarana, oleh karena itu
diperlukan berbagai upaya, diantaranya promosi kesehatan, kemitraan dari
sektor lain yang terkait sehingga terjadi peningkatan cakupan kepemilikan
sarana sanitasi dasar dikabupaten/kota dapat dilihat pada table 66.

E. PERBAIKAN GIZI MASYARAKAT


Keadaan gizi yang baik merupakan syarat utama dalam mewujudkan
sumberdaya manusia yang sehat dan berkualitas. Jika ditelusuri, masalah gizi
terjadi disetiap siklus kehidupan, dimulai sejak dalam kandungan (janin), bayi,
anak, dewasa sampai dengan usia lanjut. Sampai saat ini Indonesia masih
dihadapkan pada masalah gizi ganda, yaitu masalah Gizi Kurang dalam
bentuk : Kurang Energi Protein (KEP), Gangguan Akibat Kekurangan Yodium

Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Tengah 2010

76

(GAKY), Anemia Gizi Besi (AGB) dan Kurang Vitamin A (KVA) serta masalah
gizi dan berkaitan dengan penyakit degeneratif.
1. Pemantauan Pertumbuhan Balita
Upaya pemantauan status gizi pada kelompok balita difokuskan
melalui pemantauan terhadap pertumbuhan berat badan yang dilakukan
melalui kegiatan penimbangan di Posyandu secara rutin setiap bulan,
serta pengamatan langsung terhadap penampilan fisik balita yang
berkunjung di fasilitas pelayanan kesehatan.
Berdasarkan hasil pengumpulan data profil kesehatan dari
Kabupaten/Kota gambaran dari pemantauan balita tahun 2010 dapat
dilihat dalam Gambar IV. 25 berikut ini.
GAMBAR IV. 25
JUMLAH BALITA DITIMBANG, BERAT BADAN NAIK DAN BALITA BGM
TAHUN 2005 2010

Sumber : Seksi BIMDAL Kesehatan Dasar Tahun 2010

Melihat gambar diatas, cakupan terhadap balita yang ditimbang


selama tahun 2010 mengalami penurunan menjadi 130.226 dibanding
tahun 2009 sebesar 135.194 . Dari jumlah balita ditimbang hanya 70,33
% yang menunjukkan kenaikan berat badan. Untuk balita dengan berat
badan di Bawah Garis Merah (BGM) selama tahun 2010

Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Tengah 2010

terjadi

77

penurunan balita

dengan berat badan di Bawah Garis Merah (BGM)

dibandingkan tahun 2009.


Pencapaian cakupan D/S Provinsi Sulawesi Tengah belum
mencapai target yaitu masih 44, 51% (target 65%). Tampak perbedaan
cakupan antar wilayah kabupaten cukup tinggi, dapat dilihat cakupan
terendah Kabupaten Parigi Moutong (20,7%) dan cakupan tertinggi
Kabupaten Buol (76,44%). Belum tercapainya target D/S menggambarkan
bahwa partisipasi masyarakat dalam memantau pertumbuhan balitanya
masih sangat kurang, sebagian besar masih beranggapan bahwa
kegiatan pemantauan pertumbuhan hanya sampai usia 9 bulan. Setelah
anak mendapat imunisasi lengkap, ibu tidak lagi membawa anaknya ke
posyandu atau fasilitas kesehatan lainnya untuk ditimbang. Untuk itu
diperlukan integrasi kegiatan antara posyandu, PAUD (Pendidikan Anak
Usia Dini) yang ada di Diknas serta BKB (Bina Keluarga Balita) yang ada
di BKKBN. Selain alasan di atas, penrlu dicari penyebab lain alasan ibu
tidak datang ke posyandu dan juga perlunya motivasi ke orang tua balita
tentang pentingnya memantau pertumbuhan balita.
Gambaran

secara

rinci

hasil

penimbangan

balita

menurut

Kabupaten/Kota selama tahun 2010 dapat dilihat pada Lampiran tabel 44.
2. Pemberian Kapsul Vitamin A.
Berdasarkan hasil survey Xerophthalmia tahun 1992 menunjukkan
bahwa 50% anak balita mempunyai kadar serum vitamin A dibawah
standar kecukupan yang ditentukan WHO. Keadaan kadar serum vitamin
A yang rendah ternyata berhubungan dengan menurunnya daya tahan
tubuh sehingga berdampak pada meningkatnya angka kesakitan dan
angka kematian balita.
Strategi penanggulangan KVA dilaksanakan melalui pemberian kapsul
vitamin A dosis tinggi yaitu kapsul vitamin A biru (6-11 bulan) sebanyak
satu kali dalam setahun (bulan Februari atau Agustus ) dan kapsul vitamin

Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Tengah 2010

78

A merah untuk anak balita (1-5 tahun) sebanyak dua kali yaitu tiap bulan
Februari dan Agustus, serta ibu nifas paling lambat 30 hari setelah
melahirkan.
Gambaran pemberian kapsul vitamin A selama tiga tahun terakhir
dapat dilihat pada Gambar IV.26 berikut.
GAMBAR IV.26
JUMLAH BALITA MENDAPAT KAPSUL VITAMIN A DUA KALI
TAHUN 2005 2010

Sumber : Seksi BIMDAL Kesehatan Dasar Tahun 2010

Gambar diatas terlihat bahwa jumlah balita dan cakupan Vitamin A


pada tahun 2010 mengalami penurunan jika dibandingkan dengan tahun
2009.
Berdasarkan laporan dari pengelola Program Gizi, cakupan vitamin
A balita 6-59 bulan belum mencapai target 75% karena baru mencapai
73,87%. Adapun pencapaian Provinsi Sulawesi Tengah bayi 6-11 bulan
sebesar 68,88% dan anak balita 1-4 tahun hanya sebesar 78,87%.
Cakupan terendah bayi yang mendapat vitamin A yaitu Kabupaten Sigi
(46,56 %), sedangkan cakupan vitamin A balita yang terendah berada di
Kabupaten Banggai sebesar 46,09 %. Masih rendahnya cakupan kapsul
vitamin A pada beberapa kabupaten, salah satunya disebabkan karena
kesalahan dalam perhitungan sasaran bayi dan balita. Gambaran secara

Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Tengah 2010

79

rinci hasil cakupan balita yang diberi vitamin A dua kali menurut
Kabupaten/Kota selama tahun 2010 dapat dilihat pada Lampiran tabel 32.

3. Pemberian Tablet Besi.


Pelayanan pemberian tablet besi dimaksudkan untuk mengatasi
kasus Anemia serta meminimalisasi dampak buruk akibat kekurangan Fe
khususnya yang dialami ibu hamil. Perkembangan cakupan pemberian
tablet besi pada ibu hamil (Fe-1 dan Fe-3) pada tahun 2005-2010 dapat
dilihat pada Gambar IV.27 berikut ini.
GAMBAR IV. 27
PERSENTASE CAKUPAN PEMBERIAN TABLET BESI
PADA IBU HAMIL TAHUN 2005-2010

Sumber : Seksi BIMDAL Kesehatan Dasar Tahun 2010

Pada gambar tersebut diatas terlihat bahwa tren cakupan


pemberian tablet besi (Fe-1 dan Fe-3) dari tahun 2005-2007 terjadi
fluktuasi, namun pada tahun 2008-2010 mengalami kenaikan, sesuai
dengan grafik diatas.
Berdasarkan laporan dari pengelola Program Gizi, ibu hamil yang
mendapatkan Fe 90 tablet mencapai target, dimana target tahun 2010
sebesar 73,69% sedangkan target nasional tahun 2010 sebesar 71 %.

Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Tengah 2010

80

Walaupun secara provinsi sudah memenuhi target tetapi tidak merata di


semua kabupaten karena terlihat bahwa Kabupaten Bangkep cakupannya
masih sangat rendah yaitu sebesar 39,86%. Hal ini disebabkan oleh
beberapa faktor yaitu masih kurangnya pengadaan tablet Fe dari APBD
Kabupaten/Kota, sedangkan Provinsi hanya dapat mendistribusikan 25%
dari sasaran yang ada. Faktor lain juga disebabkan kurangnya
pengetahuan ibu hamil untuk memeriksakan kehamilannya ke fasilitas
kesehatan sehingga tablet Fe tidak diperoleh dan masih sulitnya petugas
untuk memantau ibu hamil saat mengkonsumsi tablet Fe yang diberikan.
Selain itu upaya lainnya adalah meningkatkan integrasi dengan program
KIA khususnya ANC ibu hamil dan Inisiasi Menyusu Dini (IMD).
Cakupan pemberian tablet besi kepada ibu hamil menurut
Kabupaten/Kota tahun 2010 dapat dilihat pada Lampiran tabel 30.

F. PELAYANAN KEFARMASIAN DAN ALAT KESEHATAN


Upaya pelayanan kefarmasian dan alat kesehatan merupakan bagian
yang penting dan tak terpisahkan dari upaya pelayanan kesehatan secara
optimal.

Upaya

tersebut

dimaksudkan

untuk

Menjamin

ketersediaan,

pemerataan, mutu, keterjangkauan obat dan Perbekalan Kesehatan termasuk


obat tradisional,

Perbekalan Kesehatan Rumah Tangga (PKRT) dan

Kosmetika.
Pelayanan kefarmasian tak lepas dari ketersediaan obat, karena obat
adalah merupakan komponen utama yang sangat penting yang tidak dapat
digantikan oleh komoditi lain untuk membantu menyelamatkan jiwa manusia
yang salah satunya adalah penyediaan obat Buffer Stock Provinsi.
Obat Buffer Stock adalah merupakan salah satu elemen penunjang
yang sangat pentingPerkembangan jumlah sarana distribusi obat dan
perbekalan kesehatan di Provinsi Sulawesi Tengah tahun 2005-2010 dapat
dilihat pada tabel berikut ini.
Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Tengah 2010

81

TABEL 4.4
PERKEMBANGAN JUMLAH SARANA DISTRIBUSI OBAT
DAN PERBEKALAN KESEHATAN DI PROVINSI SULAWESI TENGAH
TAHUN 2003 S.D 2010
No.

Jenis Sarana

1
2
3
4
5
6

Toko Obat
Apotek
Pedagang Besar Farmasi
Pedagang Besar Alkes
Sub penyalur Alkes
GF/Instalasi Farmasi

T a h u n
2003
124
69
25
0
17
5

2004
124
72
24
0
33
5

2005
138
92
24
0
33
11

2006
145
102
24
0
47
11

2007
158
122
26
0
88
11

2008
151
132
26
0
101
11

2009
188
168
25
0
101
12

2010
166
193
27
0
112
12

Sumber : Seksi Farmasi Dinkes Prov Sulteng Tahun 2010

G. PELAYANAN KESEHATAN DALAM SITUASI BENCANA


Undang-Undang Nomor 24 tahun 2007 tentang bencana pada pasa1
ayat 1 mendefinisikan bahwa bencana adalah peristiwa atau rangkaian
peristiwa yang mengancam dan mengganggu kehidupan masyarakat yang
disebabkan oleh faktor alam dan atau faktor non alam maupun faktor manusia
sehingga

mengakibatkan

timbulnya

korban

jiwa

manusia,

kerusakan

lingkungan, kerugian harta benda dan dampak psikologis.


Dari definisi di atas dapat diartikan bahwa bencana itu dapat dibagi
menjadi 3 kategori yaitu : bencana alam, non alam dan bencana ulah
manusia. Sulawesi Tengah secara geografis dan sosio kultural rawan
terhadap krisis kesehatan akibat bencana baik bencana alam (Natural
Disaster) maupun bencana non alam serta bencana sosial. Upaya-upaya
antisipasi berupa kesiapsiagaan baik melalui penguatan sarana prasarana,
kelembagaan dan upaya mitigasi serta pencegahan

dampak sangat

diperlukan dalam rangka upaya penanggulangan krisis kesehatan akibat


bencana. Krisis kesehatan akibat bencana pada umumnya sulit diperkirakan
kapan terjadinya, baik mengenai waktu maupun lokasi kejadian, karena
bencana dapat terjadi kapan saja, dimana saja dan kepada siapa saja.

Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Tengah 2010

82

Berdasarkan hasil rekapitulasi data kejadian bencana oleh Dinas


Kesehatan Propinsi Sulawesi Tengah sepanjang tahun 2010 tercatat
sebanyak 39 kali kejadian bencana yang mengakibatkan pengungsian serta
krisis kesehatan dan terjadi hampir diseluruh wilayah Propinsi Sulawesi
Tengah. Jenisnya pun beraneka ragam seperti banjir, tanah longsor,
kebakaran, angin topan, kecelakaan laut, gempa bumi sehingga semakin
mengukuhkan bahwa Propinsi Sulawesi Tengah sebagai Propinsi dengan
julukan Etalase Bencana .
TABEL 4.5
KEJADIAN BENCANA DI KABUPATEN/KOTA
PROVINSI SULAWESI TENGAH
TAHUN 2010
Jenis Kejadian
No.

Kabupaten/Kota

Kebakaran

Banjir

Banjir
Bandang

Longsor

Gangguan

Kecelakaan

Gempa

Angin

Kamtibnas

Laut

Bumi

Puyuh

Total

Palu

Sigi

Parigi Moutong

Poso

Tojo Una-Una

Banggai

Bangkep

Morowali

Donggala

10

Tolitoli

11

Buol

10

14

39

Jumlah

Sumber : Seksi BIMDAL Wabah dan Bencana Tahun 2010

Kerugian akibat bencana bukan hanya menyangkut materi, tetapi juga


terhadap keselamatan manusia yang terkena dampak, seperti terjadinya
korban luka, kematian dan efek psikologis pada penduduk yang mengalami
musibah.
Dampak lain akibat hal di atas yaitu terjadinya pengungsian besarbesaran, yang memerlukan penanganan bukan hanya dari bidang kesehatan
tetapi juga di bidang lainnya.
Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Tengah 2010

83

TABEL 4.6
JENIS, WAKTU, LOKASI KEJADIAN DAN KORBAN
KRISIS KESEHATAN AKIBAT BENCANA
PROVINSI SULAWESI TENGAH
TAHUN 2010
Korban
No.

Jenis
Kejadian

Kabpaten/Kota

Waktu
Kejadian

Mengungsi

Dirawat

Meninggal

Luka
Ringan

Luka
Berat

Total

Tojo Unauna

Kecelakaan Laut

8 Januari 2010

Tojo Unauna

Kecelakaan Laut

16 Januari 2010

Tojo Unauna

Angin Putting Beliung

19 Januari 2010

Parigi Moutong

Angin Putting Beliung

19 Januari 2010

Tojo Unauna

Kebakaran

30 Januari 2010

Buol

Banjir Pasang Air Laut

30 Januari 2010

25

25

Buol

Banjir

12 Februari 2010

Parigi Moutong

Banjir

20 Februari 2010

Buol

Tanah Longsor

22 Febriari 2010

10

Banggai

Gempa

8 Maret 2010

74

74

11

Morowali

Banjir

17 Maret 2010

285

285

12

Morowali

Banjir

18 Maret 2010

13

Tojo Unauna

Kebakaran

24 Maret 2010

14

Palu

Kebakaran

20 April 2010

15

Palu

Kebakaran

30 April 2010

16

Palu

Kebakaran

2 Mei 2010

17

Banggai

Gempa

8 Mei 2010

364

364

18

Poso

Banjir

14 Mei 2010

189

189

19

Poso

Banjir Pasang Air Laut

14 Mei 2010

136

136

20

Sigi

Banjir

16 Mei 2010

41

41

21

Sigi

Banjir

17 Mei 2010

41

41

22

Palu

Banjir

18 Mei 2010

23

Poso

Banjir Pasang Air Laut

18 Mei 2010

24

Banggai

Banjir

20 Mei 2010

25

Poso

Angin Putting Beliung

22 Mei 2010

26

Palu

Kebakaran

26 Mei 2010

27

Sigi

Angin Putting Beliung

4 Juli 2010

214

218

28

Palu

Kebakaran

6 Juni 2010

29

Sigi

Banjir

10 Juni 2010

313

313

30

Bangkep

Kebakaran

25 Juni 2010

16

16

31

Parigi Moutong

Banjir Bandang

20 Agustus 2010

16

32

Poso

Banjir

22 Agustus 2010

26

28

33

Buol

Gangguan Kamtibmas

31 Agustus 2010

12

10

30

34

Sigi

Angin Putting Beliung

35

Bangkep

Kebakaran

3 September 2010
30 September
2010

20

20

Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Tengah 2010

84

36

Morowali

Tanah Longsor

12 Oktober 2010

37

Poso

Banjir Bandang

30 Oktober 2010

Jumlah

13

13

350

350

2110

24

19

16

2176

Sumber : Seksi BIMDAL Wabah dan Bencana Tahun 2010

Upaya-upaya yang telah dilakukan olehDinas Kesehatan Propinsi


dalam hal penanggulangan krisis kesehatan akibat bencana adalah berupa :
1. Melaksanakan pembinaan upaya Kesiapsiagaan dalam mengantisipasi
Krisis Kesehatan Akibat Bencana di Kabupaten/Kota.
2. Melaksanakan upaya Penanggulangan Krisis Kesehatan akibat bencana
dalam wilayah Propinsi Sulawesi Tengah.
3. Melaksanakan pelatihan rencana kontigency.
4. Melaksanakan pencatatan dan pelaporan kejadian Krisis Kesehatan Akibat
Bnecana ke Pusat Krisis Kesehatan Kemenkes RI dan BPBD Sulawesi
Tengah.
5. Melakukan koordinasi baik pada tahap kesiapsiagaan, penangulangan dan
pasca kesehatan akibat bencana.

Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Tengah 2010

85

BAB V
SITUASI SUMBER DAYA KESEHATAN

Gambaran mengenai situasi sumber daya kesehatan dikelompokkan


menjadi sarana kesehatan, tenaga kesehatan dan pembiayaan kesehatan, yang
dapat dilihat pada bab ini, adalah sebagai berikut :

A. SARANA KESEHATAN
Pada bagian ini diuraikan tentang sarana kesehatan di antaranya
Puskesmas, Rumah Sakit, sarana produksi dan distribusi farmasi dan alat
kesehatan, sarana Upaya Kesehatan Bersumber Masyarakat (UKBM), dan
institusi pendidikan tenaga kesehatan.

1. Puskesmas
Pada periode tahun 2002-2009, jumlah puskesmas (termasuk
Puskesmas Perawatan) terus
meningkat,
tersebut

puskesmas

tersebar

pada

11

Kabupaten/Kota di Sulawesi
Tengah, dari 162 unit pada
tahun 2008 menjadi 167 pada
tahun

2009,

kemudian

meningkat lagi menjadi 171


pada tahun 2010 (Puskesmas
Perawatan

sebanyak

76

Gambar 5.1
Puskesmas Mabelopura

Puskesmas dan Puskesmas Non Perawatan sebanyak 93 Puskesmas).


Pada periode tahun 2010, ratio Puskesmas terhadap 100.000 penduduk

Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Tengah 2010

86

yaitu 6,49 per 100.000 penduduk. Ini berarti pada periode tahun itu setiap
100.000 penduduk rata-rata dilayani oleh 5-6 unit Puskesmas.
Gambaran jumlah Puskesmas Non Perawatan dan Puskesmas
Perawatan pada tahun 2010 dapat dilihat pada tabel 5.1 berikut .
TABEL 5.1
JUMLAH PUSKESMAS MENURUT TIPE PER KABUPATEN/KOTA
TAHUN 2010
PUSKESMAS
KABUPATEN/KOTA

NON
PERAWATAN
10

PERAWATAN

JUMLAH

66.67

33.33

15

Banggai

10

50.00

10

50.00

20

Morowali

11

61.11

38.89

18

Poso

12

60.00

40.00

20

Donggala

42.86

57.14

14

Toli-toli

64.29

35.71

14

Buol

63.64

36.36

11

Parigi Moutong

42.11

11

57.89

19

Tojo Una-una

46.15

53.85

13

Kota Palu

11

91.67

8.33

12

Sigi

53.33

46.67

15

98

57.31

73

42.69

171

Banggai Kepulauan

Jumlah

Sumber : Bidang Pelayanan Kesehatan Tahun 2010

Sementara
dibandingkan

itu,
dengan

bila
konsep

wilayah kerja Puskesmas, dimana


sasaran penduduk yang dilayani
oleh sebuah Puskesmas rata-rata
30.000

penduduk,

maka

jumlah

Puskesmas per 30.000 penduduk


pada tahun 2010 rata-rata 1,94 unit,
Gambar 5.2
Puskesmas Pembantu Pakuli

mengalami

penurunan

bila

dibandingkan dengan tahun 2009

yaitu sebesar 2,03 unit per 30.000 penduduk karena adanya pertambahan
penduduk Provinsi Sulawesi Tengah.
Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Tengah 2010

87

Pada periode yang sama, jumlah Puskesmas Pembantu juga


cenderung menurun dari 761 unit pada tahun 2002 menjadi 724 unit
pada tahun 2009 dan tahun 2010. hal ini terjadi karena adanya peningkatan
Puskesmas Pembantu (Pustu) menjadi Puskesmas.
Sementara itu rasio Puskesmas Pembantu terhadap 100.000
penduduk sebesar 27,47 pada tahun 2010, ini berarti setiap 100.000
penduduk dilayani oleh 27 unit Puskesmas Pembantu.
Jumlah Puskesmas dan rasionya terhadap 100.000 penduduk
selama tahun 2005-2010 dapat dilihat pada gambar V.1 berikut.
GAMBAR V.1
JUMLAH PUSKESMAS DAN RASIONYA TERHADAP 100.000 PENDUDUK
TAHUN 2005 - 2010

Sumber : Bidang Pelayanan Kesehatan Tahun 2010

Sedangkan jumlah Puskesmas Pembantu dan rasio Puskesmas


Pembantu terhadap 100.000 penduduk pada tahun 2005-2010 dapat dilihat
pada Gambar V.2 berikut ini.

Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Tengah 2010

88

GAMBAR V.2
JUMLAH PUSKESMAS PEMBANTU DAN RASIONYA
TERHADAP 100.000 PENDUDUK TAHUN 2005 2010

Sumber : Bidang Pelayanan Kesehatan Tahun 2010

Berdasarkan jumlah Puskesmas dan jumlah Puskesmas Pembantu


pada tahun 2005-2010, maka rasio Puskesmas Pembantu terhadap
Puskesmas rata-rata 4:1, artinya setiap Puskesmas rata-rata didukung oleh
3-4 Puskesmas Pembantu dalam memberikan pelayanan kesehatan kepada
masyarakat.
Dalam

rangka

meningkatkan

mutu

pelayanan

kesehatan

di

Puskesmas, sejak Otonomi Dearah sejumlah Puskesmas telah ditingkatkan


menjadi Puskesmas dengan tempat perawatan. Puskesmas Perawatan ini
berlokasi jauh dari rumah sakit, di jalur-jalur jalan raya yang rawan
kecelakaan, serta di wilayah atau pulau-pulau yang terpencil. Pada tahun
2002 - 2010 perkembangan jumlah Puskesmas Perawatan cenderung
bertambah, yaitu dari 69 unit pada tahun 2008 menjadi 79 unit pada tahun
2009 - 2010.
Terjadinya peningkatan jumlah Puskesmas Perawatan ini karena
adanya

Puskesmas

yang

dialihkan

statusnya

menjadi

Puskesmas

Perawatan. Perkembangan jumlah Puskesmas dan Puskesmas Perawatan


pada tahun 2005-2010 dapat dilihat pada Gambar V.3 berikut .

Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Tengah 2010

89

GAMBAR V.3
JUMLAH PUSKESMAS DAN PUSKESMAS PERAWATAN
TAHUN 2005 2010

Sumber : Bidang Pelayanan Kesehatan Tahun 2010

Sementara itu, jumlah Puskesmas Keliling yang menggunakan Roda


Empat (R4 mobil) maupun Puskesmas Keliling perahu bermotor (PB) yang
dalam kondisi baik pada tahun 2010 sebanyak 132 Unit terdiri dari 101 unit
Pusling R-4 DAN 31 Unit Pusling PB. Jumlah Puskesmas Keliling dan
rasionya terhadap Puskesmas pada tahun tahun 2005-2010 disajikan pada
Gambar V.4 berikut ini.
GAMBAR V.4
JUMLAH PUSKESMAS KELILING DAN RASIONYA
TERHADAP PUSKESMAS TAHUN 2005-2010

Sumber : Bidang Pelayanan Kesehatan Tahun 2010

Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Tengah 2010

90

2. Rumah Sakit
Rumah

Sakit

adalah

institusi

pelayanan

kesehatan

yang

menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna


yang menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan gawat darurat.
Indikator yang digunakan untuk menilai perkembangan sarana rumah
sakit antara lain dengan melihat perkembangan fasilitas perawatan yang
biasanya diukur dengan jumlah Rumah Sakit dan tempat tidurnya serta
rasionya terhadap jumlah penduduk.
Perkembangan jumlah Rumah Sakit (umum dan khusus) tahun 20022010 dapat dilihat pada tabel 5.1 berikut.
TABEL 5.2
PERKEMBANGAN JUMLAH RUMAH SAKIT (UMUM DAN KHUSUS)
DAN KEPEMILIKANNYA TAHUN 2005-2010
Pengelola/Kepemilikan

JUMLAH / TAHUN
2005

2006

2007

2008

2009

2010

Pemerintah

12

13

13

13

13

13

TNI/POLRI

Swasta

15

RS Khusus

12

JUMLAH

19

21

23

31

33

25

Sumber : Bidang Pelayanan Kesehatan Tahun 2010

Sejalan

dengan

meningkatnya

kebutuhan

terhadap

fasilitas

pelayanan kesehatan, jumlah rumah sakit umum (pemerintah dan swasta)


cenderung meningkat. Selain Rumah Sakit, untuk menggambarkan
ketersediaan sarana pelayanan kesehatan perlu pula disajikan data jumlah
tempat tidur Rumah Sakit.
Situasi perkembangan jumlah tempat tidur Rumah Sakit secara
ringkas dapat dilihat pada gambar V.5 sebagai berikut.

Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Tengah 2010

91

GAMBAR V.5
PERKEMBANGAN JUMLAH TEMPAT TIDUR RUMAH SAKIT
TAHUN 2005-2010

Sumber : Bidang Pelayanan Kesehatan Tahun 2010

Selanjutnya, untuk menggambarkan cakupan ketersediaan sarana


pelayanan kesehatan berikut ini disajikan rasio tempat tidur Rumah Sakit
per 100.000 penduduk yang dihitung berdasarkan jumlah keseluruhan
tempat tidur baik tempat tidur Rumah Sakit Umum maupun tempat tidur
Rumah Sakit Khusus.
Pada tahun 2007 2010, rasio tempat tidur Rumah Sakit per 100.000
penduduk cenderung meningkat dari 74,96 per 100.000 penduduk pada
tahun 2007, tahun 2008
meningkat menjadi 80,91,
tahun 2009 turun menjadi
79,87 dan di tahun 2010
naik lagi menjadi 82.01.
Jumlah tempat tidur
Rumah
rasionya

Sakit
per

(RS)

dan

100.000

penduduk pada tahun 20052010 disajikan pada gambar

Gambar 5.3
RSU Anutapura Palu

V.6 dibawah ini.


Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Tengah 2010

92

GAMBAR V.6
JUMLAH TEMPAT TIDUR RS DAN RASIONYA TERHADAP 100.000 PENDUDUK
TAHUN 2005-2010

Sumber : Bidang Pelayanan Kesehatan Tahun 2010

3. Sarana Produksi dan Distribusi Sediaan Farmasi dan Alat Kesehatan


Salah satu indikator penting untuk menggambarkan ketersediaan
sarana pelayanan kesehatan adalah jumlah sarana produksi dan distribusi
sediaan Farmasi dan alat kesehatan. Selanjutnya jumlah sarana produksi
sediaan farmasi di Sulawesi Tengah bila dibandingkan dengan tahun 2009
terdapat kenaikan presentase ketersediaan sarana farmasi pada tahun 2010
diantaranya apotik mengalami kenaikan jumlah Apotik sebanyak 10 unit
(178 Apotik) atau sebesar 5.95 %,

jumlah Pedagang Besar Farmasi

sebanyak 1 unit (26 PBF) atau sebesar 4 %. Sedangkan yang mengalami


penurun jumlah yaitu jumlah Toko Obat sebanyak 25 unit (163 Toko Obat)
atau sebesar 13.3 %, jumlah pemegang SUPAK sebanyak 15 unit (86
pemegang SUPAK) atau sebesar 14,86 %, dan jumlah Instalasi Farmasi
saat ini (2010) tercatat sebanyak 11 Instalasi Farmasi dari sebelumnya 12
Instalasi Farmasi pada Tahun 2009.
Jumlah Alat Kesehatan (ALKES) yang tersedia tidak dapat diuraikan
disini karena tidak tersedia datanya. Jumlah sarana distribusi sediaan

Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Tengah 2010

93

farmasi dan alat kesehatan menurut jenis tahun 2005-2010 disajikan pada
gambar V.7 dibawah ini.
GAMBAR V.7
JUMLAH SARANA DISTRIBUSI SEDIAAN FARMASI DAN ALKES
TAHUN 2005-2010

Sumber : Bidang Pelayanan Kesehatan Tahun 2010

4. Sarana Kesehatan Bersumber Daya Masyarakat


Dalam rangka meningkatkan cakupan pelayanan kesehatan kepada
masyarakat berbagai upaya dilakukan dengan memanfaatkan potensi dan
sumber daya yang ada di masyarakat. Upaya Kesehatan Bersumber Daya
Masyarakat (UKBM) di antaranya adalah Posyandu (Pos Pelayanan
Terpadu), Polindes (Pondok Bersalin Desa), Toga (Tanaman Obat
Keluarga), POD (Pos Obat Desa), dan sebagainya.
Posyandu merupakan salah satu bentuk UKBM yang paling dikenal
masyarakat untuk mendapatkan pelayanan dasar terutama dalam bidang
kesehatan dan keluarga berencana yang dikelola oleh masyarakat,
penyelenggaraanya dilaksanakan oleh kader yang telah dilatih dibidang
kesehatan dan KB, dimana anggotanya berasal dari PKK, tokoh masyarakat
dan

pemudi. Posyandu menyelenggarakan minimal 5 (lima) program

Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Tengah 2010

94

prioritas, yaitu Kesehatan Ibu dan Anak, Keluarga Berencana, Perbaikan


Gizi, Imunisasi, dan Penanggulangan Diare.
Untuk memantau perkembangannya, Posyandu dikelompokkan
kedalam 4 strata, yaitu Posyandu Pratama, Posyandu Madya, Posyandu
Purnama, dan Posyandu Mandiri. Pada tahun 2010 jumlah Posyandu
sebanyak 3.149 buah. Jumlah Posyandu ini meningkat dibandingkan jumlah
Posyandu tahun 2009 yaitu 3.073 buah. Perkembangan jumlah Posyandu
selama tahun 20052010 dapat dilihat pada Gambar V.8 berikut.
GAMBAR V.8
PERKEMBANGAN JUMLAH POSYANDU
TAHUN 2005 2010

Sumber : Bidang Pelayanan Kesehatan Tahun 2010

Jika mengacu pada definisi operasional Posyandu itu sendiri,


sebaiknya 1 (satu) Posyandu melayani minimal 100 balita. Di Sulawesi
Tengah jumlah Balita pada tahun 2010 sebanyak 353.270 jiwa, sedangkan
jumlah Posyandu yang tercatat sebanyak 3.149 unit. Jadi, ketersediaan
Posyandu di Sulawesi Tengah pada Tahun 2010 telah terpenuhi sebesar
89,13%.
Polindes adalah bangunan yang dibangun dengan bantuan dana
pemerintah dan partisipasi masyarakat desa untuk tempat pertolongan

Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Tengah 2010

95

persalinan dan pemondokan ibu bersalin, sekaligus tempat tinggal Bidan di


desa. Di samping pertolongan persalinan juga dilakukan pelayanan
antenatal dan pelayanan kesehatan lain sesuai kebutuhan masyarakat dan
kompetensi teknis bidan tersebut. Polindes ini juga dikelompokkan kedalam
4 strata atau tingkat perkembangannya yaitu Polindes Pratama, Polindes
Madya, Polindes Purnama, dan Polindes Mandiri. Pada tahun 2010 jumlah
Polindes sebanyak 1005 buah. Rasio Polindes terhadap Desa/Kelurahan
adalah 0,56.
Pos Kesehatan Desa adalah wujud upaya kesehatan bersumber
daya masyarakat yang dibentuk oleh, untuk dan bersama masyarakat
setempat atas dasar musyawarah,
dengan

bantuan

dari

tenaga

profesional kesehatan dan dukungan


sektor terkait termasuk swasta dalam
kerangka

desa

siaga

demi

terwujudnya desa sehat. Kesehatan


yang dilaksanakan adalah pelayanan
kesehatan dasar, mulai dari upaya
promotif,
Gambar 5.4
Poskesdes Kayumaboko Palu

upaya

kesehatan

lain

yang

preventif,

kuratif

dan

rehabilitatif yang dipadukan dengan


berwawasan

kesehatan

dan

berbasis

masyarakat setempat. Kegiatan tersebut dalam pelaksanaannya didukung


oleh unsur-unsur tenaga, sarana, prasarana dan biaya yang dihimpun dari
masyarakat, swasta, pemerintah.
Jumlah Poskesdes yaitu informasi mengenai jumlah Polindes atau
Poskesdes yang menjadi binaan Puskesmas di Sulawesi Tengah pada
tahun 2010 sebanyak 909 unit. Jika ditinjau dari jumlah desa yang ada di
Sulawesi Tengah sebanyak 1.803 desa/kelurahan, maka masih ada 894
desa yang belum memiliki Poskesdes.

Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Tengah 2010

96

5. Institusi Pendidikan Tenaga Kesehatan


Pendidikan tenaga kesehatan dimaksudkan untuk meningkatkan
ketersediaan dan kualitas tenaga kesehatan dalam rangka meningkatkan
pelayanan

kesehatan

masyarakat.

Pendididkan

tenaga

kesehatan

diselenggarakan oleh pemerintah dan swasta melalui berbagai institusi


pendidikan dan jenjang pendidikan. Dari seluruh institusi pendidikan tenaga
kesehatan (Diknakes) yang ada hanya sebagian yang menjadi tanggung
jawab Departemen Kesehatan dalam koordinasi dan pembinaannya, yang
dikelompokkan kedalam institusi Politeknik Kesehatan (Poltekkes) dan
institusi Diknakes non Poltekkes.
Di Provinsi Sulawesi Tengah terdapat 1 Unit Politeknik Kesehatan
(Poltekkes) Pemerintah di yang menyelenggarakan 3 jenis jurusan atau
program studi, yaitu Keperawatan, Kebidanan, dan Kesehatan Lingkungan.
Sedangkan lainnya adalah Akademi yang dikelola oleh Pemda (3 buah) dan
(4 buah) dikelola swasta.

B. TENAGA KESEHATAN
Sebagaimana diketahui bahwa penyelenggaraan upaya kesehatan
tidak hanya dilakukan pemerintah, tetapi juga diselenggarakan oleh swasta.
Oleh karena itu gambaran situasi
ketersediaan tenaga kesehatan baik
yang bekerja di sektor pemerintah
maupun yang bekerja di sektor
swasta

perlu

diketahui.

Namun

sampai

saat

ini

tenaga

data

kesehatan baik yang bekerja di


sektor pemerintah maupun di sektor
Gambar 5.5
Pelayanan Daerah Tertinggal

Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Tengah 2010

swasta sangat sulit diperoleh.

97

1. Jumlah dan Rasio Tenaga Kesehatan


Data yang diperoleh dari Bidang Bina Pengembangan SDM
Kesehatan menunjukkan bahwa jumlah tenaga kesehatan yang bekerja di
seluruh Provinsi Sulawesi Tengah pada tahun 2010 sebanyak 10.008 orang
tenaga kesehatan. Tenaga kesehatan tersebut tersebar pada Unit
Pelayanan Kesehatan, Sarana Kesehatan Lainnya, Institusi Kesehatan
hingga Dinas Kesehatan.
Jumlah

tenaga

kesehatan

di

seluruh

Rumah

Sakit

(RS)

Kabupaten/Kota/Provinsi di Sulawesi Tengah pada tahun 2010 adalah


sebanyak 3.525 orang, di Puskesmas sebanyak 5.410 orang, di Sarana
Keseahatan Lainnya sebanyak 162 orang, di Institusi Kesehatan sebanyak
182 orang, di Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota sebanyak 617 orang dan di
Dinas Kesehatan Provinsi sendiri sebanyak 112 orang tenaga kesehatan.
Gambaran jumlah dan rasio tenaga kesehatan dapat dilihat pada
tabel 5.3 berikut.
TABEL 5. 3
JUMLAH DAN RASIO TENAGA KESEHATAN PER 100.000 PENDUDUK TAHUN 2010
Rasio per 100.000 penduduk
No.

tahun 2010

Jenis Tenaga

Jumlah

Rasio

Target Rasio per 100.000


penduduk tahun 2010

1.

Dr Spesialis

91

3.45

2.

Dokter Umum

437

16.58

40

3.

Dokter Gigi

91

3.45

11

4.

Perawat

2.486

167.48

117

5.

Bidan

4.413

94.35

100

6.

Farmasi

544

20.65

40

7.

Gizi

204

7.47

22

8.

Kesehatan Masyarakat

943

35.79

49

9.

Sanitasi

600

22.77

40

10.

Teknisi Medis

143

5.43

11.

Fisioterapis

56

2.13

Sumber : Bidang Bina Pengembangan SDM Kesehatan Tahun 2010

Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Tengah 2010

98

Rasio tenaga kesehatan di Provinsi Sulawesi Tengah per 100.000


penduduk sebesar

379.81. Ini berarti bahwa setiap 100.000 penduduk

Sulawesi Tengah dilayani oleh 379 - 380 Tenaga Kesehatan. Rasio masingmasing jenis tenaga kesehatan per 100.000 penduduk menunjukkan bahwa
rasio jenis tenaga kesehatan per 100.000 penduduk tinggi adalah rasio
tenaga Perawat yaitu sebesar 167.48 per 100.000 penduduk dan yang
terendah adalah rasio tenaga Fisioterapis 2.13 per 100.000 penduduk.
Dari taget rasio per 100.000 penduduk pada table 5. 3 . Maka, dapat
terlihat tenaga Perawat telah mencapai 167.48 per 100.000 penduduk
melebihi target pemenuhan rasio tenaga Perawat dari 117 per 100.000
penduduk atau berlebih sebesar 50.48 per 100.000 penduduk.

2. Pendidikan Tenaga Kesehatan


a. Institusi Pendidikan Tenaga Kesehatan
Perkembangan jumlah Institusi Pendidikan Tenaga Kesehatan di
Provinsi

Sulawesi

Tengah

sampai

tahun

2000/2001

mengalami

perubahan, dimana status


Diploma III atau jenjang
pendidikan tinggi (JPTD III)
berubah menjadi Politeknik
Kesehatan (Poltekes).
Pada
2000

tahun

SPK

1999/

dikonversi

menjadi Diploma III atau


Jenjang Pendidikan Tinggi
(JPTD
Tengah

III),

di

jumlah

Sulawesi
Institusi

Gambar 5.6
Kegiatan Poltekkes Palu

Pendidikan Tenaga Kesehatan sebanyak 11 institusi hal ini disebabkan


karena (1) adanya kebijakan pemerintah dalam rangka memenuhi

Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Tengah 2010

99

kebutuhan pelayanan kesehatan yang semakin berkembang, sehingga


memerlukan jumlah dan jenis tenaga kesehatan yang meningkat pula, (2)
kebijakan pemerintah untuk meningkatan kualitas tenaga kesehatan yang
lebih profesional, sehingga perlu dilakukan konversi dari institusi
Diknakes

jenjang

pendidikan

menengah

(JPM)

menjadi

jenjang

pendidikan tinggi (JPT), dan (3) kebutuhan jenis tenaga kesehatan yang
baru, memerlukan pendirian institusi yang baru pula.
Jumlah

Institusi

Pendidikan

Tenaga

Kesehatan

dan

kepemilikannya dapat dilihat pada tabel 5.4 berikut.


TABEL 5. 4
JUMLAH INSTITUSI DIKNAKES MENURUT JENJANG
STATUS KEPEMILIKAN DAN JUMLAH PESERTA DIDIK
TAHUN 2005-2010
NO

NAMA INSTITUSI

STATUS
MILIK

Jumlah Peserta Didik


2005

2006

2007

2008

2009

2010

1.

Politeknik Kesehatan Palu

994

..

1588

1.317

2.

Akper Pemda Donggala

255

353

444

494

533

3.

Akper Pemda Luwuk

212

293

320

367

372

4.

Akper Pemda Toli-toli

185

227

319

328

345

5.

Akper Justitia Palu

184

129

350

336

6.

Akper RSU Woodward Palu

204

141

314

350

353

7.

Akfar Bina Farmasi Palu

41

88

130

118

186

8.

Akfar Tadulako Farma Palu

129

215

260

198

177

9.

Akfar Medika Nusantara

18

49

10.

Akbid Cendrawasih

537

11.

Akbid Graha Ananda

263

12.

STIKES Widyanusantara Palu

13.

STIFA Nusantara Palu

14.

STIK Indonesia Jaya Palu

15.

FKM Untad Palu

166

16.

Kedokteran Untad Palu

212

17.

Farmasi Untad Palu

18.

FK Unisa Palu

19.

FKM Unismuh Palu

20.

Untika Luwuk

21.

SMK Nusantara Palu

22.

SMK Dhuafa Luwuk

Jumlah

400
-

657

2.204

1.446

3.375

2.486

5.262

Sumber : Bidang Bina Pengembangan SDM Kesehatan Tahun 2010

Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Tengah 2010

100

Jumlah

institusi

pendidikan

tenaga

kesehatan

yang

telah

dikonversi dari JPM ke JPTD sampai tahun 2002 sejumlah 6 institusi.


Adapun institusi yang dikonversi adalah SPK menjadi AKPER/AKBID,
SPPH menjadi AKL dan saat ini telah melebur menjadi Politeknik
Kesehatan (Poltekkes) Palu.
Data diatas menunjukkan penurunan jumlah peserta didik, hal ini
karena terdapat beberapa Institusi Pendidikan Kesehatan yang tidak
menyampaikan laporan jumlah peserta didiknya ke Dinas Kesehatan
Provinsi Sulawesi Tengah.
Terkait minimnya data Institusi Kesehatan, hal ini disebabkan
penyampaian pelaporan ke Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Tengah
saat ini sangat terkendala dengan masalah koordinasi dengan Insitusiinsitusi

Kesehatan

yang

ada

karena

saat

ini

kewajiban

untuk

menyampaikan laporan tidak ke Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi


Tengah lagi melainkan ke Dinas Pendidikan setempat. Untuk itu
disarankan pada Pertemuan Pemutahiran Data Tenaga Kesehatan agar
hal ini dapat menjadi satu perhatian.
b. Tenaga Kesehatan yang mengikuti Tugas Belajar
Dalam pembangunan kesehatan diperlukan berbagai jenis tenaga
kesehatan yang memiliki kemampuan melaksanakan upaya kesehatan
dengan paradigma sehat, yang mengutamakan upaya peningkatan.
pemeliharaan kesehatan, dan pencegahan penyakit. Secara umum
jumlah tenaga kesehatan yang megikuti tugas belajar dari tahun ketahun
mengalami peningkatan, jumlah tenaga kesehatan terbanyak mengikuti
tugas belajar adalah jenjang strata satu.
Tenaga kesehatan tersebut berasal dari unit-unit kesehatan,
seperti Puskesmas, Rumah Sakit, Dinas Kesehatan Kabupaten dan
Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Tengah.

Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Tengah 2010

101

TABEL 5. 5
JUMLAH TENAGA KESEHATAN YANG TUGAS BELAJAR
TAHUN 2005 2010
TAHUN

D III

D IV

S1

S2

JUMLAH

2005
2006
2007
2008
2009
2010

40
40
40
66

2
0
2
19

4
39
39
37
9
30

4
27
6
10
14
18

8
108
85
89
23
133

Jumlah

186

23

158

79

446

Sumber : Bidang Bina Pengembangan SDM Kesehatan Tahun 2010

Dari data tersebut diatas terlihat bahwa dari tahun 2005 s.d 2010
tenaga kesehatan terbanyak mengikuti jenjang pendidikan DIII yaitu
sudah mencapai 186 orang (47.70%), kemudian disusul S1 sebanyak
158 orang (35.43%), S2 sebanyak 79 orang (17.71%) dan yang terendah
adalah D-IV sebanyak 23 orang (5.16%). Persentase Jumlah tenaga
kesehatan yang sudah mengikuti tugas belajar dari tahun 2005 s.d 2010
dapat dilihat pada Gambar V.9 berikut :
GAMBAR V.9
PERSENTASE TENAGA KESEHATAN YANG SUDAH
MENGIKUTI JENJANG PENDIDIKAN TAHUN 2005-2010

Sumber : Bidang Bina Pengembangan SDM Kesehatan Tahun 2010

Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Tengah 2010

102

c. Distribusi Tenaga Kesehatan menurut Jenis Tenaga


Jumlah tenaga kesehatan di Sulawesi Tengah untuk tahun 2010
sebanyak 10.008

jiwa dari 7 kategori tenaga kesehatan. Jumlah

terbanyak adalah tenaga Perawat dan Bidan 5.154 (69,29%) kemudian


disusul dengan tenaga Medis 617 (7,69%) sedangkan yang terendah
adalah tenaga Gizi 154 (1,92%). Seperti telah di gambarkan pada
gambar IV.10 berikut.
GAMBAR V. 10
JUMLAH TENAGA KESEHATAN YANG TERSEBAR DI 10 KABUPATEN/KOTA
DI PROPINSI SULAWESI TENGAH TAHUN 2010

Sumber : Bidang Bina Pengembangan SDM Kesehatan Tahun 2010

d. Penyebaran Tenaga Kesehatan Menurut 7 Kategori


Dalam

penyajian

data

ketenagaan

ini,

tenaga

kesehatan

dikelompokkan menjadi 7 kategori. Jumlah dan proporsi tenaga


kesehatan menurut 7 kategori tersebut adalah Medis 617 (7,69%),
Perawat dan Bidan 5.557 (69,29%), tenaga Sanitasi 505 (6,30%), tenaga
Kesehatan Masyarakat 573 (7,14%), tenaga Farmasi 342 (4,26%),
tenaga Teknisi Medis 272 (3,39%), tenaga Gizi 154 (1,92%). Gambaran
secara rinci dapat dilihat pada gambar IV.11 sebagai berikut.

Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Tengah 2010

103

GAMBAR V. 11
PERSENTASE TENAGA KESEHATAN MENURUT 7 KATEGORI
DI PROPINSI SULAWESI TENGAH TAHUN 2010

Sumber : Bidang Bina Pengembangan SDM Kesehatan Tahun 2010

C. PEMBIAYAAN KESEHATAN
Dalam melaksanakan upaya pembangunan kesehatan diperlukan
pembiayaan, baik yang bersumber dari pemerintah, maupun masyarakat
termasuk swasta. Pembiayaan kesehatan yang bersumber dari pemerintah
terdiri atas (1) APBD Kesehatan meliputi APBD Propinsi dan APBD
Kabupaten/Kota, (2) APBN Kesehatan meliputi Dana Dekonsentrasi, Dana
Alokasi Khusus dan Tugas Pembantuan, (3)

Pinjaman/Hibah Luar Negeri

meliputi NLR, GF ATM, Bank Dunia (Pamsimas), (4) Dana Lain-lain meliputi
Dana Askeskin dan Jamkesda.
Untuk data anggaran APBD Kabupaten/Kota sesuai data yang ada
sebesar Rp. 314.634.533.092,-. Persentase realisasi APBD Kabupaten/Kota
tidak dapat disajikan karena tidak semua Kabupaten/Kota menyampaikan
datanya.

Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Tengah 2010

104

TABEL 5.6
ALOKASI ANGGARAN KESEHATAN PROVINSI SULAWESI TENGAH
TAHUN ANGGARAN 2010
SUMBER DANA

ALOKASI (Rp.)

APBD KESEHATAN :
1. APBD Kesehatan Propinsi
2. APBD Kesehatan Kab/Kota

336.888.641.092.22.254.108.000.314.634.533.092.-

APBN KESEHATAN :
1. DEKONSENTRASI
2. Tuban
3. DAK

57.678.998.428.22.427.629.000.2.000.000.000.33.251.369.428.-

Pinjaman/Hibah Luar Negeri (PHLN)


1. NLR
2. GF ATM
3. Bank Dunia (Pansimas)

11.859.096.200,509.712.500,8.240.273.700,3.109.110.000,-

Lain-lain
1. Askeskin
2. Jamkesda, P2DTK, dll

39.997.167.338,8.397.567.338,31.599.600.000,-

Total Anggaran Kesehatan

446.423.903.058.-

Sumber : Sub Bag Perencanaan, Bidang PMK,Sub. Bag Keuangan Dinkes Prov. Sulteng dan Profil
Kabupaten/Kota Tahun 2010

Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Tengah 2010

105

BAB VI
PENUTUP
Berbagai upaya dilakukan untuk peningkatan kesehatan yang dilakukan
Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Tengah melalui program-program kesehatan
yang sejalan dengan pelaksanaan desentralisasi dibidang kesehatan. Profil
Kesehatan Provinsi Sulawesi Tengah tahun 2010 memberikan gambaran secara
garis besar tentang kesehatan masyarakat di Sulawesi Tengah dari tahun
ketahun. Namun, disadari bahwa Profil tersebut tidaklah lengkap mengingat
terdapat Kabupaten yang tidak melengkapi laporan pencapaian program
kesehatan diwilayahnya. Profil ini juga diharapkan sebagai bahan untuk
mengevaluasi kinerja pembangunan kesehatan yang sangat dibutuhkan bagi para
penentu kebijakan dan perencana pembangunan kesehatan.
Selain itu pula, Profil ini menjadi salah satu bahan untuk menilai
pencapaian program di setiap Kabupaten/Kota yang diharapkan dapat digunakan
dalam melakukan perbaikan dari setiap program yang telah dilaksanakan.
Penyajian data dan informasi didalam Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Tengah
disajikan dalam 2 (dua) bentuk yaitu narasi dan tabel-tabel.
Data yang disajikan dalam Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Tengah
merupakan data pencapaian indikator Indonesia Sehat 2010 dan indikator standar
pelayanan minimal bidang kesehatan. Dalam upaya perbaikan terhadap substansi
penyajian ataupun waktu terbit Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Tengah
dibutuhkan adanya komitment bersama dari unit-unit dilingkungan Dinas
Kesehatan agar penyajian substansi lebih lengkap dan waktu terbit menjadi lebih
cepat dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya.
Demikianlah penyajian Profil Kesehatan Dinas Kesehatan Provinsi
Sulawesi Tengah tahun 2010, diharapkan dapat memenuhi kebutuhan akan data
informasi kesehatan Sulawesi Tengah sehingga dapat menggambarkan Profil
Pembangunan Kesehatan Provinsi Sulawesi Tengah.
Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Tengah 2010

106

RESUME PROFIL KESEHATAN


PROVINSI SULAWESI TENGAH
TAHUN 2010
NO

ANGKA/NILAI

INDIKATOR
L

A.
1
2
3
4
5
6
7
8
9

L+P

Satuan

No.
Lampiran

GAMBARAN UMUM
Luas Wilayah
Jumlah Desa/Kelurahan
Jumlah Penduduk
Rata-rata jiwa/rumah tangga
Kepadatan Penduduk /Km2
Rasio Beban Tanggungan
Rasio Jenis Kelamin
Penduduk 10 tahun ke atas melek huruf
Penduduk 10 tahun ke atas dengan pendidikan
tertinggi SMP+

B.
B.1
10
11
12
13
14
15
16
17

DERAJAT KESEHATAN
Angka Kematian
Jumlah Lahir Hidup
Angka Lahir Mati (dilaporkan)
Jumlah Bayi Mati
Angka Kematian Bayi (dilaporkan)
Jumlah Balita Mati
Angka Kematian Balita (dilaporkan)
Jumlah Kematian Ibu
Angka Kematian Ibu (dilaporkan)

B.2
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42
43
44
45
46
47

Angka Kesakitan
AFP Rate (non polio) < 15 th
Angka Insidens TB Paru
Angka Prevalensi TB Paru
Angka kematian akibat TB Paru
Angka Penemuan Kasus TB Paru (CDR)
Success Rate TB Paru
Pneumonia Balita ditemukan dan ditangani
Jumlah Kasus Baru HIV
Jumlah Kasus Baru AIDS
Jumlah Infeksi Menular Seksual Lainnya
Jumlah Kematian karena AIDS
Donor darah diskrining positif HIV
Persentase Diare ditemukan dan ditangani
Jumlah Kasus Baru Kusta (Pausi Basiler)
Jumlah Kasus Baru Kusta (Multi Basiler)
Angka penemuan kasus baru kusta (NCDR)
Persentase Kasus Baru Kusta 0-14 Tahun
Persentase Cacat Tingkat 2 Penderita Kusta
Angka Prevalensi Kusta
Penderita Kusta PB Selesai Berobat (RFT PB)
Penderita Kusta MB Selesai Berobat (RFT MB)
Jumlah Kasus Difteri
Case Fatality Rate Difteri
Jumlah Kasus Pertusis
Jumlah Kasus Tetanus (non neonatorum)
Case Fatality Rate Tetanus (non neonatorum)
Jumlah Kasus Tetanus Neonatorum
Case Fatality Rate Tetanus Neonatorum
Jumlah Kasus Campak
Case Fatality Rate Campak

1,350,844

1,284,165

95.8

96.5

44.2

40.5

104
158
1
0.00

71
105
0
0.00

Km2
Desa/Kel
Jiwa
Jiwa
Jiwa/Km2

42.4 %

117
247.9

68,033
155
2,635,009
4.1
38.7
58.8
105.2
97.1

0
9
11
432
6
0.00
0.00
54
166
16
5.91
12.27
1.37
95.74
92.16
0

0
15
11
125
6
0.00
0.00
39
97
11
5.15
4.41
1.15
97.30
82.18
0

1
-

Tabel
Tabel
Tabel
Tabel

1
1
2
1

Tabel
Tabel
Tabel
Tabel

1
2
2
4

Tabel 5

47,204
9.8
403
8.5
445
9.4

Bayi

2.40
87.55
132.26
0.57
45.45
85.97
25.69
24
22
557
12
0.10
53.36
93
263
14
5.62
9.27
1.26
96.43
88.19
0
1
2
100
4
0
217
0

per 100.000 pddk <15thn Tabel 9


per 100.000 pddk
Tabel 10
per 100.000 pddk
Tabel 10
per 100.000 pddk
Tabel 10
%
Tabel 11
%
Tabel 12
%
Tabel 13
Kasus
Tabel 14
Kasus
Tabel 14
Kasus
Tabel 14
Jiwa
Tabel 14
%
Tabel 15
%
Tabel 16
Kasus
Tabel 17
Kasus
Tabel 17
per 100.000 pddk
Tabel 17
%
Tabel 18
%
Tabel 18
per 10.000 pddk
Tabel 19
%
Tabel 20
%
Tabel 20
Kasus
Tabel 21
%
Tabel 21
Kasus
Tabel 21
Kasus
Tabel 21
%
Tabel 21
Kasus
Tabel 21
%
Tabel 21
Kasus
Tabel 22
%
Tabel 22

Bayi
per 1.000 KH
Balita
per 1.000 KH
Ibu
per 100.000 KH

Tabel
Tabel
Tabel
Tabel
Tabel
Tabel
Tabel
Tabel

6
6
7
7
7
7
8
8

NO

ANGKA/NILAI

INDIKATOR
L

Jumlah Kasus Polio


Jumlah Kasus Hepatitis B
Incidence Rate DBD
Case Fatality Rate DBD
Angka Kesakitan Malaria (Annual Parasit
Incidence )
53 Case Fatality Rate Malaria
54 Angka Kesakitan Filariasis

0
49
83.50
1.24

48
49
50
51
52

B.3
55
56
57
58
59

Status Gizi
Bayi baru lahir ditimbang
Berat Badan Bayi Lahir Rendah (BBLR)
Balita Gizi Baik
Balita Gizi Kurang
Balita Gizi Buruk

C.
C.1
60
61
62
63
64
65
66
67
68
69
70
71
72
73
74
75
76
77
78
79
80

UPAYA KESEHATAN
Pelayanan Kesehatan
Kunjungan Ibu Hamil (K1)
Kunjungan Ibu Hamil (K4)
Persalinan ditolong Tenaga Kesehatan
Pelayanan Ibu Nifas
Ibu hamil dengan imunisasi TT2+
Ibu Hamil Mendapat Tablet Fe3
Bumil Risti/Komplikasi ditangani
Neonatal Risti/Komplikasi ditangani
Bayi Mendapat Vitamin A
Anak Balita Mendapat Vitamin A
Ibu Nifas Mendapat Vitamin A
Peserta KB Baru
Peserta KB Aktif
Kunjungan Neonatus 1 (KN 1)
Kunjungan Neonatus 3 kali (KN Lengkap)
Kunjungan Bayi (minimal 4 kali)
Desa/Kelurahan UCI
Cakupan Imunisasi Campak Bayi
Drop-Out Imunisasi DPT1-Campak
Bayi yang diberi ASI Eksklusif
Pemberian MP-ASI pada anak 6-23 bulan dari
Gakin
Cakupan Pelayanan Anak Balita (minimal 8 kali)
Balita ditimbang
Balita berat badan naik
Balita berat badan di bawah garis merah (BGM)
Balita Gizi Buruk Mendapat Perawatan
Cakupan Penjaringan Kesehatan Siswa SD dan
Setingkat
Cakupan Pelayanan Kesehatan Siswa SD dan
Setingkat
Pelayanan Kesehatan Usila (60 tahun +)
Sarkes dgn kemampuan yan. gadar level 1
Jumlah Penderita dan Kematian pada KLB
menurut Jenis KLB
Desa/Kel. terkena KLB ditangani < 24 jam
Rasio Tumpatan/Pencabutan Gigi Tetap
SD/MI yang melakukan sikat gigi massal
SD/MI yang mendapat pelayanan gigi
Murid SD/MI Diperiksa (UKGS)
Murid SD/MI Mendapat Perawatan (UKGS)

81
82
83
84
85
86
87
88
89
90
91
92
93
94
95
96

P
0
23
75.07
1.56

L+P

0
-

0
-

96
87.73
85.58
85.58
72.09
74.34
70.69
75.10

0
0
-

0
0
-

Kasus
Kasus
per 100.000 pddk
%

16.80 per 1.000 pddk


0.00 %
6 per 100.000 pddk

95
0.70
27.99
4.74
1.60

Tabel
Tabel
Tabel
Tabel

22
22
23
23

Tabel 24
Tabel 24
Tabel 25

%
%
%
%
%

Tabel
Tabel
Tabel
Tabel
Tabel

26
26
27
27
27

19.23
74.51
96.73
96.09
80.46
60.18
88.64
7.61
36.17

%
%
%
%
%
%
%
%
%
%
%
%
%
%
%
%
%
%
%
%

Tabel
Tabel
Tabel
Tabel
Tabel
Tabel
Tabel
Tabel
Tabel
Tabel
Tabel
Tabel
Tabel
Tabel
Tabel
Tabel
Tabel
Tabel
Tabel
Tabel

28
28
28
28
29
30
31
31
32
32
32
35
35
36
36
37
38
39
39
41

2.81
42.77
44.51
70
6
100.00
41.20

%
%
%
%
%
%
%

Tabel
Tabel
Tabel
Tabel
Tabel
Tabel
Tabel

42
43
44
44
44
45
46

25.03
68.88
78.87

26.32 %

Tabel 47

40.19 %
18.63 %

0
72
79.39
1.39

Satuan

No.
Lampiran

Tabel 48
Tabel 49

100.00
0.07
3.75
10.51
20.36
44.13

%
sekolah
sekolah
%
%

Tabel
Tabel
Tabel
Tabel
Tabel
Tabel
Tabel

50
51
52
53
53
53
53

NO

ANGKA/NILAI

INDIKATOR
L

C.2 Akses dan Mutu Pelayanan Kesehatan


97 Peserta Jaminan Pemeliharaan Kes. Pra Bayar
98 Penduduk Miskin (dan hampir miskin) dicakup
Askeskin/Jamkesmas
99 Pasien Maskin (dan hampir miskin) Mendapat

L+P

Satuan

45.55 %

Tabel 55
Tabel 56

91.04 %
106.20 %

1.33 %

Pelayanan Rawat Jalan di Sarana Kes. Strata 1

100 Pasien Maskin (dan hampir miskin) Mendapat

Tabel 56
Tabel 56

Pelayanan Rawat Jalan di Sarana Kes. Strata 2&3

101 Pasien Maskin (dan hampir miskin) Mendapat

19.82 %

1.20 %

Pelayanan Rawat Inap di Sarana Kes. Strata 1

Tabel 57

102 Pasien Maskin (dan hampir miskin) Mendapat


Pelayanan Rawat Inap di Sarana Kes. Strata 2&3

103
104
105
106
107
108
109

Cakupan Kunjungan Rawat Jalan


Cakupan Kunjungan Rawat Inap
Gross Death Rate (GDR) di RS
Nett Death Rate (NDR) di RS
Bed Occupation Rate (BOR) di RS
Length of Stay (LOS) di RS
Turn of Interval (TOI) di RS

No.
Lampiran

58.43
1.62
2.07
0.93
43.15
2.87
3.78

%
%
per 100.000 psn klr
per 100.000 psn klr
%
Hari
Hari

Tabel
Tabel
Tabel
Tabel
Tabel
Tabel
Tabel
Tabel

57
58
58
59
59
60
60
60

C.3 Perilaku Hidup Masyarakat


110 Rumah Tangga ber-PHBS

27.44 %

Tabel 61

C.4 Keadaan Lingkungan


111 Rumah Sehat
112
Rumah/bangunan bebas jentik nyamuk Aedes
113
Keluarga dengan sumber air minum terlindung
114 Keluarga memiliki Jamban Sehat
115 Keluarga memiliki Tempat Sampah Sehat
116
Keluarga memiliki Pengelolaan Air Limbah Sehat
117 TUPM Sehat
118 Institusi dibina kesehatan lingkungannya

66.37 %
50.79
%
9.52
%
71.32 %
68.78 %
65.41
%
71.12 %
72.19 %

Tabel 62

21
5
76
93
364
60.87
57.14
3,149
36.81
1.09
1,664
39.72
903

%
%
Posyandu
%
per 100 balita
Desa
%
Poskesdes

Tabel
Tabel
Tabel
Tabel
Tabel
Tabel
Tabel
Tabel
Tabel
Tabel
Tabel
Tabel
Tabel

70
70
70
70
70
71
71
72
72
72
73
73
73

91
3.45
437
15.64
91
2,486

Orang
per 100.000 pddk
Orang
per 100.000 pddk
Orang
Orang

Tabel
Tabel
Tabel
Tabel
Tabel
Tabel
Tabel
Tabel

74
74
74
74
74
75
75
75

D.
D.1
119
120
121
122
123
124
125
126
127
128
129
130
131

SUMBERDAYA KESEHATAN
Sarana Kesehatan
Jumlah Rumah Sakit Umum
Jumlah Rumah Sakit Khusus
Jumlah Puskesmas Perawatan
Jumlah Puskesmas non-Perawatan
Jumlah Apotek
Sarkes yang memiliki laboratorium kesehatan
Sarkes yang memiliki 4 spesialis dasar
Jumlah Posyandu
Posyandu Aktif
Rasio posyandu per 100 balita
Jumlah Desa Siaga
Desa Siaga Aktif
Jumlah Poskesdes

D.2
132
133
134
135
136
137
138
139

Tenaga Kesehatan
Jumlah Dokter Spesialis
Rasio Dokter Spesialis
Jumlah Dokter Umum
Rasio Dokter Umum
Jumlah Dokter Gigi
Jumlah Bidan
Rasio Bidan per 100.000 penduduk
Jumlah Perawat

1,516
-

959
91.88
-

4,413 Orang

Tabel 63
Tabel 65
Tabel 66
Tabel 66
Tabel 66
Tabel 67
Tabel 68

NO

ANGKA/NILAI

INDIKATOR
L

140
141
142
143
144
145

Jumlah Tenaga Kefarmasian


Jumlah Tenaga Gizi
Jumlah Tenaga Kesmas
Jumlah Tenaga Sanitasi
Jumlah Tenaga Teknisi Medis
Jumlah Fisioterapis

D.3
146
147
148

Pembiayaan Kesehatan
Total Anggaran Kesehatan
APBD Kesehatan thd APBD Kab/Kota
Anggaran Kesehatan Perkapita

D.4
149
150
151
152

Tabel Tambahan
10 Penyakit Terbanyak Rawat Inap di RS
10 Penyakit Terbanyak Rawat Jalan di RS
10 Penyakit Terbanyak Rawat Jalan di PKM
Jumlah Kunjungan Puskesmas

P
-

L+P
-

544
204
943
600
143
56

Satuan
Orang
Orang
Orang
Orang
Orang
Orang

446,423,903,058

Rp
%
169,420.26 Rp

10,389
10,388
963,283
1,969,640

Kasus
Kasus
Kasus
Kunjungan

No.
Lampiran

Tabel
Tabel
Tabel
Tabel
Tabel
Tabel

76
76
77
77
78
78

Tabel 79
Tabel 79
Tabel 79

Tabel
Tabel
Tabel
Tabel

80
81
82
83

TABEL 1
LUAS WILAYAH, JUMLAH DESA/KELURAHAN/KECAMATAN, JUMLAH PENDUDUK, JUMLAH RUMAH TANGGA
DAN KEPADATAN PENDUDUK MENURUT KABUPATEN/KOTA
PROVINSI SULAWESI TENGAH
TAHUN 2010

NO

KABUPATEN / KOTA

LUAS
WILAYAH
(km 2)

JUMLAH
DESA

KELURAHAN

DESA+KEL

JUMLAH
RUMAH
TANGGA

RATA-RATA
JIWA/RUMAH
TANGGA

KEPADATAN
PENDUDUK
per km 2

10

11

JUMLAH
KECAMATAN PENDUDUK
7

Banggai Kepulauan

3,214.46

200

19

219

19

171,627

43,295

3.96

53.39

Banggai

9,672.70

293

46

339

19

323,626

81,547

3.97

33.46

Morowali

15,490.12

230

10

240

14

206,322

50,780

4.06

13.32

Poso

8,712.25

133

23

156

18

209,228

49,742

4.21

24.02

Donggala

5,275.69

140

149

16

277,620

64,853

4.28

52.62

Tolitoli

4,079.77

86

91

10

211,296

49,745

4.25

51.79

Buol

4,043.57

101

108

11

132,330

29,727

4.45

32.73

Parigi Moutong

6,231.85

175

180

20

413,588

91,133

4.54

66.37

Tojo Una-Una

5,721.51

115

121

137,810

33,872

4.07

24.09

395.06

43

43

336,532

90,708

3.71

851.85

5,196.20

157

157

15

215,030

55,442

3.88

41.38

68,033.18

1630

173

1803

155

2,635,009

640,844

4.11

10 Palu
11 Sigi

JUMLAH (KAB/KOTA)

Sumber : Badan Pusat Statistik Provinsi Sulawesi Tengah

38.73

TABEL 2
JUMLAH PENDUDUK MENURUT JENIS KELAMIN, KELOMPOK UMUR,
RASIO BEBAN TANGGUNGAN, RASIO JENIS KELAMIN PER KABUPATEN/KOTA
PROVINSI SULAWESI TENGAH
TAHUN 2010
JUMLAH PENDUDUK

0-4

NO

KABUPATEN / KOTA

5-14

15-44

45-64

>=65

JUMLAH

0-4

5-14

15-44

45-64

>=65

JUMLAH

RASIO
BEBAN
TANG
GUNGAN

10

11

12

13

14

15

16

JUMLAH
PENDUDUK

LAKI-LAKI

PEREMPUAN

RASIO JENIS
KELAMIN
17

Banggai Kepulauan

171,627

10,090

20,355

33,377

12,816

3,273

86,892

9,724

19,749

39,783

12,026

3,453

84,735

68.00

102.55

Banggai

323,626

17,265

35,268

79,734

26,339

6,760

165,366

15,992

33,245

77,778

24,417

6,828

158,260

55.39

104.49

Morowali

206,322

12,368

23,688

51,474

15,733

3,743

107,006

11,416

22,093

47,562

14,226

4,019

99,316

59.95

107.74

Poso

209,228

11,065

22,392

52,927

17,647

4,716

108,747

10,466

20,841

41,890

16,328

4,956

100,481

57.80

108.23

Donggala

277,620

16,848

34,252

65,538

20,741

5,100

142,479

16,024

32,212

63,076

18,825

5,004

135,141

65.07

105.43

Tolitoli

211,296

11,976

25,033

51,137

16,068

3,928

108,142

11,245

23,426

50,251

14,435

3,797

103,154

60.21

104.84

Buol

132,330

8,138

17,621

31,585

8,817

1,871

68,032

8,023

16,634

29,698

7,737

2,206

64,298

70.01

105.81

Parigi Moutong

413,588

24,408

49,294

100,719

30,975

7,413

212,809

23,065

46,244

97,328

27,064

7,078

200,779

61.50

105.99

Tojo Una-Una

137,810

8,047

16,656

33,169

10,421

2,433

70,726

7,809

15,810

31,429

9,454

2,582

67,084

63.14

105.43

10

Palu

336,532

16,788

32,704

92,767

23,936

3,683

169,878

15,941

30,869

92,879

22,310

4,655

166,654

45.12

101.93

11

Sigi

215,030

11,844

24,544

53,750

16,797

3,832

110,767

10,902

23,019

50,580

15,723

4,039

104,263

57.13

106.24

2,635,009

148,837

301,807

646,177

200,290

46,752

1,350,844

140,607

284,142

622,254

182,545

48,617

1,284,165

58.79

105.19

JUMLAH (KAB/KOTA)

Sumber : Badan Pusat Statistik Provinsi Sulawesi Tengah

TABEL 3
JUMLAH PENDUDUK MENURUT JENIS KELAMIN DAN KELOMPOK UMUR
PROVINSI SULAWESI TENGAH
TAHUN 2010
JUMLAH PENDUDUK

NO

KELOMPOK UMUR
(TAHUN)

LAKI-LAKI

PEREMPUAN

LAKI-LAKI+PEREMPUAN

0-4

148,837

140,607

289,444

5-9

161,927

152,606

314,533

10 - 14

139,880

131,536

271,416

15 - 19

115,889

111,692

227,581

20 - 24

109,630

107,478

217,108

25 - 29

119,397

117,287

236,684

30 - 34

113,761

108,685

222,446

35 - 39

105,470

100,094

205,564

40 - 44

89,011

83,018

172,029

10

45 - 49

70,961

65,309

136,270

11

50 - 54

57,940

52,715

110,655

12

55 - 59

41,618

36,247

77,865

13

60 - 64

29,771

28,274

58,045

14

65 - 69

20,107

19,393

39,500

15

70 - 74

13,164

13,806

26,970

16

75+

13,481

15,418

28,899

JUMLAH

1,350,844

1,284,165

2,635,009

Sumber : Badan Pusat Statistik Provinsi Sulawesi Tengah

TABEL 4
PERSENTASE PENDUDUK BERUMUR 10 TAHUN KE ATAS YANG MELEK HURUF MENURUT JENIS KELAMIN DAN KABUPATEN/KOTA
PROVINSI SULAWESI TENGAH
TAHUN 2010
JUMLAH PENDUDUK USIA 10 KE ATAS
NO

LAKI-LAKI

KABUPATEN / KOTA

PEREMPUAN

LAKI-LAKI + PEREMPUAN

JUMLAH
1

MELEK
HURUF

JUMLAH

MELEK
HURUF

JUMLAH

MELEK
HURUF

10

11

65,778

63,318

96.26

64,170

60,256

93.90

129,948

123,574

95.09

Banggai Kepulauan

Banggai

129,321

125,739

97.23

124,512

120,876

97.08

253,833

246,615

97.16

Morowali

81,793

79,969

97.77

75,877

73,100

96.34

157,670

153,069

97.08

Poso

85,690

84,782

98.94

78,992

76,606

96.98

164,682

161,388

98.00

Donggala

107,188

102,718

95.83

101,815

96,500

94.78

209,003

199,219

95.32

Tolitoli

82,476

79,845

96.81

79,092

74,584

94.30

161,568

154,429

95.58

Buol

50,255

49,778

99.05

47,135

46,452

98.55

97,390

96,229

98.81

Parigi Moutong

161,976

154,687

95.50

152,810

142,923

93.53

314,786

297,610

94.54

Tojo Una-Una

53,615

52,371

97.68

50,595

49,214

97.27

104,210

101,585

97.48

10

Palu

136,113

135,582

99.61

134,906

133,058

98.63

271,019

268,640

99.12

11

Sigi

85,875

81,238

94.60

81,048

76,258

94.09

166,923

157,496

94.35

1,040,080

1,010,026

97.11

990,952

949,827

95.85

2,031,032

1,959,853

96.50

JUMLAH (KAB/KOTA)

Sumber : Badan Pusat Statistik Provinsi Sulawesi Tengah

TABEL 5
PERSENTASE PENDUDUK LAKI-LAKI DAN PEREMPUAN BERUSIA 10 TAHUN KEATAS
MENURUT TINGKAT PENDIDIKAN TERTINGGI YANG DITAMATKAN PER KABUPATEN/KOTA
PROVINSI SULAWESI TENGAH
TAHUN 2010
LAKI-LAKI
NO

KABUPATEN /
KOTA

TIDAK/
BELUM
PERNAH
SEKOLAH

12

13

16

TIDAK/
BELUM
TAMAT
SD/MI
20

SD/MI

21

SMP/ MTs

22

SMA/
AK/ DIPLO UNIVERSI
JUMLAH
SMK/ MA
MA
TAS

10

11

14

15

17

18

19

24

25

2,631

11,774

25,239

11,932

8,966

1,901

3,328

65,778

2,233

11,486

30,686

9,138

7,136

815

2,734

64,170

4,864

23,261

55,925

21,070

16,101

2,716

6,062

129,948

Banggai

3,737

24,571

44,577

23,174

19,269

5,936

8,057

129,321

4,744

23,657

45,982

21,964

15,166

3,785

8,367

124,512

8,481

48,228

90,559

45,138

34,434

9,721

16,424

253,833

Morowali

2,879

14,641

28,055

15,492

13,087

2,928

4,711

81,793

5,099

13,582

29,767

14,940

8,324

1,677

4,059

75,877

7,978

28,223

57,822

30,432

21,411

4,605

8,771

157,670

Poso

1,508

11,919

25,793

17,901

17,849

5,398

5,321

85,690

2,788

10,988

24,882

15,087

12,994

3,578

6,398

78,992

4,297

22,907

50,675

32,988

30,843

8,977

11,720

164,682

Donggala

5,016

29,380

35,254

18,897

12,005

3,076

3,548

107,188

6,781

27,907

35,747

16,219

8,512

2,627

3,910

101,815

11,797

57,288

71,001

35,116

20,517

5,703

7,458

209,003

Tolitoli

2,111

21,856

25,922

14,491

10,087

3,241

4,759

82,476

4,405

20,959

24,716

11,255

9,847

3,195

4,144

79,092

6,517

42,816

50,638

25,746

19,934

6,437

8,903

161,568

Buol

477

11,745

16,835

10,800

6,408

1,086

2,905

50,255

990

11,015

16,969

9,818

5,529

1,329

2,437

47,135

1,467

22,760

33,804

20,618

11,936

2,415

5,342

97,390

Parigi Moutong

4,714

48,836

57,923

21,672

19,534

4,924

4,373

161,976

9,520

46,072

49,388

21,882

14,196

3,729

5,623

152,810

14,234

94,908

107,311

43,555

33,730

8,653

9,997

314,786

Tojo Una-Una

622

15,103

17,253

9,136

5,640

3,056

2,804

53,615

1,093

14,253

17,658

7,007

5,065

2,474

3,157

50,595

1,715

29,356

34,911

16,143

10,705

5,530

5,961

104,210

708

12,659

25,453

21,016

47,463

8,507

20,294

136,113

2,415

12,546

25,942

21,936

39,123

7,757

22,084

134,906

3,123

25,205

51,396

42,952

86,585

16,264

42,379

271,019

4,508

14,066

32,126

15,475

12,675

3,229

3,796

85,875

4,393

13,276

28,837

14,192

11,857

2,002

4,125

81,048

8,901

27,342

60,963

29,666

24,532

5,231

7,921

166,923

28,913

216,551

334,430

179,986

172,982

43,283

63,897

1,040,080

44,461

205,743

330,575

163,439

137,747

32,968

67,040

990,952

73,374

422,293

665,005

343,424

310,730

76,251

130,936

2,031,032

Sumber : Badan Pusat Statistik Provinsi Sulawesi Tengah

SD/MI

LAKI-LAKI + PEREMPUAN

TIDAK/
SMA/
AK/ DIPLO UNIVERSI
BELUM
SMP/ MTs
JUMLAH
SMK/ MA
MA
TAS
PERNAH
SEKOLAH

Banggai Kepulauan

JUMLAH (KAB/KOTA)

TIDAK/
BELUM
TAMAT
SD/MI

11 Sigi

SD/MI

PEREMPUAN

TIDAK/
SMA/
AK/
UNIVERSI
BELUM
SMP/ MTs
JUMLAH
SMK/ MA DIPLOMA
TAS
PERNAH
SEKOLAH

10 Palu

TIDAK/
BELUM
TAMAT
SD/MI

23

26

TABEL 6
JUMLAH KELAHIRAN MENURUT JENIS KELAMIN PER KABUPATEN/KOTA
PROVINSI SULAWESI TENGAH
TAHUN 2010
JUMLAH KELAHIRAN
NO

KABUPATEN /
KOTA

LAKI-LAKI

JUMLAH
PUSKESMAS

PEREMPUAN

HIDUP
1

MATI

HIDUP +
MATI

HIDUP
7

LAKI-LAKI + PEREMPUAN

MATI

HIDUP +
MATI

HIDUP

MATI

HIDUP +
MATI

10

11

12

1 Banggai Kepulauan

15

2,865

2,869

2 Banggai

20

6,223

82

6,305

3 Morowali

18

3,082

34

3,116

4 Poso

20

3,148

49

3,197

5 Donggala

14

5,632

45

5,677

6 Tolitoli

14

3,754

36

3,790

7 Buol

11

2,667

59

2,726

8 Parigi Moutong

19

7,039

55

7,094

9 Tojo Una-Una

13

2,793

23

2,816

10 Palu

12

6,331

27

6,358

11 Sigi

15

3,670

51

3,721

47,204

465

47,669

JUMLAH (KAB/KOTA)
ANGKA LAHIR MATI (DILAPORKAN)
Sumber : Seksi BIMDAL Kesehatan Dasar

171

9.8

TABEL 7
JUMLAH KEMATIAN BAYI DAN BALITA MENURUT JENIS KELAMIN PER KABUPATEN/KOTA
PROVINSI SULAWESI TENGAH
TAHUN 2010

NO

KABUPATEN / KOTA

JUMLAH
PUSKESMAS

JUMLAH KEMATIAN
PEREMPUAN

LAKI - LAKI

LAKI - LAKI + PEREMPUAN

ANAK
BALITA

BALITA

BAYI

ANAK
BALITA

BALITA

BAYI

ANAK
BALITA

BALITA

BAYI

10

11

12

1 Banggai Kepulauan

15

15

20

2 Banggai

20

60

63

3 Morowali

18

31

32

4 Poso

20

32

32

5 Donggala

14

24

28

6 Tolitoli

14

37

42

7 Buol

11

59

67

8 Parigi Moutong

19

35

41

9 Tojo Una-Una

13

16

17

10 Palu

12

20

24

11 Sigi

15

74

79

403

42

445

JUMLAH (KAB/KOTA)
ANGKA KEMATIAN (DILAPORKAN)
Sumber : Seksi BIMDAL Kesehatan Dasar
Keterangan :

171

8.5

0.9

9.4

TABEL 8
JUMLAH KEMATIAN IBU MENURUT KELOMPOK UMUR PER KABUPATEN/KOTA
PROVINSI SULAWESI TENGAH
TAHUN 2010
JUMLAH KEMATIAN IBU
NO

KABUPATEN / KOTA

JUMLAH
PUSKESMAS

JUMLAH
LAHIR HIDUP

KEMATIAN IBU HAMIL


< 20 Thn 20-34 Thn

KEMATIAN IBU BERSALIN

35 Thn

JUMLAH

< 20 Thn 20-34 Thn


9

10

KEMATIAN IBU NIFAS

35 Thn

JUMLAH

11

12

< 20 Thn 20-34 Thn


13

14

JUMLAH KEMATIAN IBU

35 Thn

JUMLAH

15

16

< 20 Thn 20-34 Thn


17

18

35 Thn JUMLAH
19

20

Banggai Kepulauan

15

2,865

12

Banggai

20

6,223

11

14

Morowali

18

3,082

Poso

20

3,148

Donggala

14

5,632

10

14

Tolitoli

14

3,754

Buol

11

2,667

10

Parigi Moutong

19

7,039

11

14

Tojo Una-Una

13

2,793

11

10

Palu

12

6,331

11

11

Sigi

15

3,670

JUMLAH (KAB/KOTA)
ANGKA KEMATIAN IBU (DILAPORKAN)
Sumber : Seksi BIMDAL Kesehatan Dasar

47,204

23

82

12

13
-

117
247.9

TABEL 9
JUMLAH KASUS AFP (NON POLIO) DAN AFP RATE (NON POLIO) PER KABUPATEN/KOTA
PROVINSI SULAWESI TENGAH
TAHUN 2010

NO

KABUPATEN / KOTA

JUMLAH
PUSKESMAS

JUMLAH PENDUDUK
<15 TAHUN

JUMLAH KASUS
AFP (NON POLIO)

AFP RATE
(NON POLIO)

Banggai Kepulauan

15

59,918

0.00

Banggai

20

101,770

0.98

Morowali

18

69,565

1.44

Poso

20

64,764

3.09

Donggala

14

99,336

2.01

Tolitoli

14

71,680

1.40

Buol

11

50,416

1.98

Parigi Moutong

19

143,011

1.40

Tojo Una-Una

13

48,322

4.14

10

Palu

12

96,302

7.27

11

Sigi

15

70,309

2.84

875,393

21

2.40

JUMLAH (KAB/KOTA)

Sumber : Seksi BIMDAL Pengendalian & Pemberantasan Penyakit


Keterangan :
Jumlah kasus adalah seluruh kasus yang ada di wiliyah kerja puskesmas tersebut termasuk pasien RS

TABEL 10
JUMLAH KASUS BARU TB PARU DAN KEMATIAN AKIBAT TB PARU MENURUT JENIS KELAMIN KABUPATEN/KOTA
PROVINSI SULAWESI TENGAH
TAHUN 2010
JUMLAH KASUS TB PARU
NO

KABUPATEN /
KOTA

JUMLAH PENDUDUK

JUMLAH
PUSKESMAS

KASUS BARU

KASUS BARU +
KASUS LAMA

KASUS LAMA

PREVALENSI
(PER 100.000 PENDUDUK)

JUMLAH KEMATIAN
AKIBAT TB PARU

L+P

L+P

L+P

L+P

L+P

10

11

12

13

14

15

16

17

18

19

20

L+P
21

Banggai Kepulauan

15

86,892

84,735

171,627

73

44

117

37

19

56

110

63

173

127

74

101

Banggai

20

165,366

158,260

323,626

268

171

439

145

82

227

413

253

666

250

160

206

10

Morowali

18

107,006

99,316

206,322

102

64

166

51

32

83

153

96

249

143

97

121

Poso

20

108,747

100,481

209,228

140

105

245

69

46

115

209

151

360

192

150

172

Donggala

14

142,479

135,141

277,620

145

72

217

74

31

105

219

103

322

154

76

116

Tolitoli

14

108,142

103,154

211,296

183

95

278

105

51

156

288

146

434

266

142

205

Buol

11

68,032

64,298

132,330

80

49

129

42

24

66

122

73

195

179

114

147

Parigi Moutong

19

212,809

200,779

413,588

111

75

186

60

44

104

171

119

290

80

59

70

Tojo Una-Una

13

70,726

67,084

137,810

80

59

139

40

26

66

120

85

205

170

127

149

10

Palu

12

169,878

166,654

336,532

151

108

259

81

60

141

232

168

400

137

101

119

11

Sigi

15

110,767

104,263

215,030

68

64

132

32

27

59

100

91

191

90

87

89

1,350,844

1,284,165

2,635,009

1,401

906

2,307

736

442

1,178

2,137

1,348

3,485

158

105

132

103.7

70.6

87.6

JUMLAH (KAB/KOTA)
ANGKA INSIDENS PER 100.000 PENDUDUK

Sumber : Seksi BIMDAL Pengendalian & Pemberantasan Penyakit


Keterangan:
Jumlah kasus adalah seluruh kasus yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di RS

KEMATIAN PER 100.000 PENDUDUK

10

15

0.7

0.4

0.6

TABEL 11
JUMLAH KASUS DAN ANGKA PENEMUAN KASUS TB PARU BTA+ MENURUT JENIS KELAMIN PER KABUPATEN/KOTA
PROVINSI SULAWESI TENGAH
TAHUN 2010

NO

KABUPATEN /
KOTA

JUMLAH
PUSKESMAS

TB PARU

JUMLAH PERKIRAAN
KASUS BARU

KLINIS

BTA (+)

L+P

L+P

L+P

10

11

12

ANGKA PENEMUAN KASUS


(CDR)
L
P
L+P
13

14

15

1 Banggai Kepulauan

15

330

1,241

117

35.45

2 Banggai

20

623

4,179

439

70.47

3 Morowali

18

377

1,637

166

44.03

4 Poso

20

357

2,268

245

68.63

5 Donggala

14

572

2,814

217

37.94

6 Tolitoli

14

421

3,067

278

66.03

7 Buol

11

250

6,960

129

51.60

8 Parigi Moutong

19

792

1,731

186

23.48

9 Tojo Una-Una

13

399

1,389

139

34.84

10 Palu

12

658

4,402

319

48.48

11 Sigi

15

429

1,506

132

30.77

5,208

31,194

2,367

45.45

JUMLAH (KAB/KOTA)

Sumber : Seksi BIMDAL Pengendalian & Pemberantasan Penyakit


Keterangan:
Jumlah kasus adalah seluruh kasus yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di RS

TABEL 12
JUMLAH KASUS DAN KESEMBUHAN TB PARU BTA+ MENURUT JENIS KELAMIN
PROVINSI SULAWESI TENGAH
TAHUN 2009
TB PARU
NO

JUMLAH
KABUPATEN / KOTA
PUSKESMAS

BTA (+) DIOBATI


L

KESEMBUHAN
L

L+P

JUMLAH JUMLAH JUMLAH JUMLAH


1

PENGOBATAN LENGKAP

L+P

ANGKA KESUKSESAN
(SUCCESS RATE/SR)

L+P

JUMLAH

JUMLAH

JUMLAH

JUMLAH

JUMLAH

L+P

10

11

12

13

14

15

16

17

18

19

20

21

Banggai Kepulauan

15

30

25

55

36

65.45

16.36

81.82

Banggai

20

177

127

304

294

96.71

1.64

98.36

Morowali

18

74

47

121

98

80.99

20

16.53

97.52

Poso

20

127

92

219

200

91.32

10

4.57

95.89

Donggala

14

131

110

241

215

89.21

13

5.39

94.61

Tolitoli

14

148

107

255

243

95.29

1.96

97.25

Buol

11

69

43

112

60

53.57

19

16.96

70.54

Parigi Moutong

19

106

47

153

0.00

0.00

0.00

Tojo Una-Una

13

65

55

120

107

89.17

12

10.00

99.17

10

Palu

12

157

93

250

212

84.80

2.40

87.20

11

Sigi

15

50

37

87

82

94.25

2.30

96.55

1,134

783

1,917

1,547

80.70

101

5.27

JUMLAH (KAB/KOTA)

Sumber : Seksi BIMDAL Pengendalian & Pemberantasan Penyakit


Keterangan:
Jumlah kasus adalah seluruh kasus yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di RS

85.97

TABEL 13
PENEMUAN KASUS PNEUMONIA BALITA MENURUT JENIS KELAMIN PER KABUPATEN/KOTA
PROVINSI SULAWESI TENGAH
TAHUN 2010
PNEUMONIA PADA BALITA
NO

KABUPATEN/KOTA

JUMLAH BALITA

JUMLAH
PUSKESMAS

PENDERITA DITEMUKAN DAN DITANGANI

JUMLAH PERKIRAAN
PENDERITA

L+P

L
1

L+P

L+P

JUMLAH

JUMLAH

JUMLAH

P
5

10

11

12

13

14

15

Banggai Kepulauan

15

19,074

1,907

198

10.4

Banggai

20

35,982

3,598

1,768

49.1

Morowali

18

22,908

2,291

257

11.2

Poso

20

23,248

2,325

206

8.9

Donggala

14

30,801

3,080

1,321

42.9

Tolitoli

14

23,474

2,347

549

23.4

Buol

11

14,708

1,471

439

29.8

Parigi Moutong

19

45,956

4,596

930

20.2

Tojo Una-Una

13

15,318

1,532

57

3.7

10

Palu

12

37,251

3,725

1,774

47.6

11

Sigi

15

23,853

2,385

18

0.8

7,517

25.7

JUMLAH (KAB/KOTA)

292,573

29,257

Sumber : Profil Kesehatan Kabupaten/Kota


Keterangan:
Jumlah kasus adalah seluruh kasus yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di RS

TABEL 14
JUMLAH KASUS BARU HIV, AIDS, DAN INFEKSI MENULAR SEKSUAL LAINNYA MENURUT JENIS KELAMIN PER KABUPATEN/KOTA
PROVINSI SULAWESI TENGAH
TAHUN 2010
JUMLAH KASUS BARU
NO

KABUPATEN / KOTA

JUMLAH
PUSKESMAS

HIV

JUMLAH KEMATIAN
AKIBAT AIDS

INFEKSI MENULAR
SEKSUAL LAINNYA

AIDS

L+P

L+P

L+P

L+P

10

11

12

13

14

15

Banggai Kepulauan

15

Banggai

20

24

30

Morowali

18

30

38

Poso

20

44

15

59

Donggala

14

10

13

Tolitoli

14

17

20

Buol

11

24

38

62

Parigi Moutong

19

229

10

239

Tojo Una-Una

13

10

Palu

12

13

17

24

30

11

Sigi

15

30

36

66

15

24

11

11

22

432

125

557

12

JUMLAH (KAB/KOTA)

Sumber : Seksi BIMDAL Pengendalian & Pemberantasan Penyakit


Ket:
Jumlah kasus baru adalah seluruh kasus baru yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di RS

TABEL 15
PERSENTASE DONOR DARAH DISKRINING TERHADAP HIV-AIDS MENURUT JENIS KELAMIN
PROVINSI SULAWESI TENGAH
TAHUN 2010
DONOR DARAH
NO

UNIT TRANSFUSI DARAH

SAMPEL DARAH DIPERIKSA

JUMLAH PENDONOR

POSITIF HIV

L+P

L+P

L
1

L+P

JUMLAH

JUMLAH

JUMLAH

JUMLAH

JUMLAH

JUMLAH

10

11

12

13

14

15

16

17

UTDD PMI Provinsi Sulawesi Tengah

6,871

6,871

100.00

0.12

UTDC Luwuk Banggai

1,922

1,922

100.00

0.21

UTDC Poso

1,154

1,154

100.00

0.09

UTDC Tolitoli

868

832

95.85

0.00

UTD RS Kabelota

RSUD Buol

1,136

1,136

100.00

0.00

UTD BRSD Anuntaloko

1,186

1,150

96.96

0.00

UTD RSU Ampana

1,607

1,607

100.00

0.00

UTDRS Morowali

289

289

100.00

0.00

10

UTDRS Kolonodale

308

308

100.00

0.65

15,341

15,269

99.53

15

0.10

JUMLAH
Sumber : Profil Kesehatan Kabupaten/Kota

TABEL 16
KASUS DIARE YANG DITANGANI MENURUT JENIS KELAMIN PER KABUPATEN/KOTA
PROVINSI SULAWESI TENGAH
TAHUN 2010
DIARE
NO

KABUPATEN / KOTA

JUMLAH PENDUDUK

JUMLAH
PUSKESMAS

DIARE DITANGANI

JUMLAH PERKIRAAAN KASUS

L+P

L
1

L+P

L+P

JUMLAH

JUMLAH

JUMLAH

P
5

10

11

12

13

14

15

Banggai Kepulauan

15

86,892

84,735

171,627

3,676

3,584

7,260

4,900

67

Banggai

20

165,366

158,260

323,626

6,995

6,694

13,689

2,628

19

Morowali

18

107,006

99,316

206,322

4,526

4,201

8,727

6,600

76

Poso

20

108,747

100,481

209,228

4,600

4,250

8,850

4,616

52

Donggala

14

142,479

135,141

277,620

6,027

5,716

11,743

6,268

53

Tolitoli

14

108,142

103,154

211,296

4,574

4,363

8,938

7,785

87

Buol

11

68,032

64,298

132,330

2,878

2,720

5,598

8,918

159

Parigi Moutong

19

212,809

200,779

413,588

9,002

8,493

17,495

2,390

14

Tojo Una-Una

13

70,726

67,084

137,810

2,992

2,838

5,829

7,505

129

10

Palu

12

169,878

166,654

336,532

7,186

7,049

14,235

689

11

Sigi

15

110,767

104,263

215,030

4,685

4,410

9,096

7,175

79

1,350,844

1,284,165

2,635,009

57,141

54,320

111,461

59,474

53.4

JUMLAH (KAB/KOTA)

Sumber : Seksi BIMDAL Pengendalian & Pemberantasan Penyakit


Ket:
Jumlah kasus adalah seluruh kasus yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di RS

TABEL 17
JUMLAH KASUS BARU KUSTA MENURUT JENIS KELAMIN PER KABUPATEN/KOTA
PROVINSI SULAWESI TENGAH
TAHUN 2010
KASUS BARU
NO

KABUPATEN /
KOTA

Pausi Basiler (PB)/ Kusta kering

JUMLAH
PUSKESMAS

Multi Basiler (MB)/ Kusta Basah

15 TAHUN

0-14 TAHUN

JUMLAH

15 TAHUN

0-14 TAHUN

PB + MB

JUMLAH

L+P

L+P

L+P

L+P

L+P

L+P

10

11

12

13

14

15

16

17

18

19

20

21

22

23

L+P
24

Banggai Kepulauan

15

Banggai

20

16

22

16

22

13

14

21

15

36

Morowali

18

10

11

Poso

20

13

14

16

Donggala

14

15

11

26

15

13

28

42

17

59

42

17

59

57

30

87

Tolitoli

14

17

13

30

19

13

32

19

13

32

Buol

11

14

18

15

19

17

24

Parigi Moutong

19

10

11

21

12

12

24

24

22

46

27

22

49

39

34

73

Tojo Una-Una

13

18

21

19

22

19

22

10

Palu

12

11

11

13

19

15

22

22

11

33

11

Sigi

15

11

15

11

16

11

16

51

36

87

54

39

93

10

14

156

93

249

166

97

263

220

136

356

16.29

10.59

13.51

JUMLAH (KAB/KOTA)

ANGKA PENEMUAN KASUS BARU (NCDR/NEW CASE DETECTION RATE ) PER 100.000 PENDUDUK
Sumber : Seksi BIMDAL Pengendalian & Pemberantasan Penyakit
Keterangan:

TABEL 18
KASUS BARU KUSTA 0-14 TAHUN DAN CACAT TINGKAT 2 MENURUT JENIS KELAMIN PER KABUPATEN/KOTA
PROVINSI SULAWESI TENGAH
TAHUN 2010
KASUS BARU
NO

KABUPATEN /
KOTA

JUMLAH
PUSKESMAS

PENDERITA KUSTA 0-14 TAHUN

PENDERITA KUSTA

CACAT TINGKAT 2

L+P

L+P

L
1

L+P

JUMLAH

JUMLAH

JUMLAH

JUMLAH

JUMLAH

JUMLAH

P
5

10

11

12

13

14

15

16

17

18

Banggai Kepulauan

15

0.00

0.00

0.00

100.00

0.00

16.67

Banggai

20

21

15

36

0.00

6.67

2.78

0.00

0.00

0.00

Morowali

18

11

40.00

0.00

18.18

0.00

0.00

0.00

Poso

20

16

0.00

14.29

6.25

44.44

28.57

37.50

Donggala

14

57

30

87

0.00

6.67

2.30

10.53

3.33

8.05

Tolitoli

14

19

13

32

10.53

0.00

6.25

0.00

0.00

0.00

Buol

11

17

24

5.88

0.00

4.17

23.53

14.29

20.83

Parigi Moutong

19

39

34

73

12.82

2.94

8.22

12.82

0.00

6.85

Tojo Una-Una

13

19

22

5.26

0.00

4.55

21.05

0.00

18.18

10

Palu

12

22

11

33

9.09

9.09

9.09

9.09

0.00

6.06

11

Sigi

15

11

16

0.00

20.00

6.25

9.09

40.00

18.75

220

136

356

13

5.91

5.15

20

5.62

27

12.27

4.41

33

9.27

JUMLAH (KAB/KOTA)

Sumber : Seksi BIMDAL Pengendalian & Pemberantasan Penyakit

TABEL 19
JUMLAH KASUS DAN ANGKA PREVALENSI PENYAKIT KUSTA MENURUT JENIS KELAMIN PER KABUPATEN/KOTA
PROVINSI SULAWESI TENGAH
TAHUN 2010
KASUS TERCATAT
NO

KABUPATEN / KOTA

JUMLAH
PUSKESMAS

PB

MB

JUMLAH

L+P

L+P

L+P

10

11

12

Banggai Kepulauan

15

Banggai

20

13

17

13

17

13

30

Morowali

18

Poso

20

13

14

Donggala

14

14

31

27

58

39

33

72

Tolitoli

14

22

11

33

22

11

33

Buol

11

14

21

16

25

Parigi Moutong

19

12

29

32

61

35

38

73

Tojo Una-Una

13

10

17

10

17

10

Palu

12

13

22

15

13

28

11

Sigi

15

22

27

22

27

32

23

55

153

125

278

185

148

333

1.4

1.2

1.3

JUMLAH (KAB/KOTA)
ANGKA PREVALENSI PER 10.000 PENDUDUK
Sumber : Profil Kesehatan Kabupaten/Kota

TABEL 20
PERSENTASE PENDERITA KUSTA SELESAI BEROBAT MENURUT JENIS KELAMIN PER KABUPATEN/KOTA
PROVINSI SULAWESI TENGAH
TAHUN 2010
KUSTA (PB)
NO

KABUPATEN / KOTA

KUSTA (MB)

PENDERITA PB

JUMLAH
PUSKESMAS

RFT PB

2009

PENDERITA MB

RFT MB

2008

L+P

L+P

L
1

L+P

JUMLAH

JUMLAH

JUMLAH

L+P

JUMLAH

JUMLAH

JUMLAH

P
5

10

11

12

13

14

15

16

17

18

19

20

21

Banggai Kepulauan

15

100

100

100

Banggai

20

100

100

100

17

89

88

15

88

Morowali

18

100

100

88

88

Poso

20

100

100

10

17

90

86

15

88

Donggala

14

11

16

82

100

14

88

44

31

75

41

93

25

81

66

88

Tolitoli

14

100

75

83

25

33

25

100

100

33

100

Buol

11

100

100

100

12

20

11

92

63

16

80

Parigi Moutong

19

21

12

33

21

100

12

100

33

100

17

17

34

16

94

15

88

31

91

Tojo Una-Una

13

11

14

100

11

100

14

100

14

88

67

11

79

10

Palu

12

18

14

32

15

83

11

79

26

81

11

Sigi

15

47

37

84

45

153

101

254

141

JUMLAH (KAB/KOTA)

Sumber : Seksi BIMDAL Pengendalian & Pemberantasan Penyakit


Keterangan : Penderita PB tahun X - 1, Penderita MB tahun X - 2
X = tahun data.

95.7

36

97.3

81

96.4

0
92

83

0
82

224

88

TABEL 21
JUMLAH KASUS PENYAKIT YANG DAPAT DICEGAH DENGAN IMUNISASI (PD3I) MENURUT JENIS KELAMIN PER KABUPATEN/KOTA
PROVINSI SULAWESI TENGAH
TAHUN 2010
JUMLAH KASUS PD3I
NO

KABUPATEN / KOTA

JUMLAH
'PUSKESMAS

DIFTERI
JUMLAH KASUS
L

L+P

TETANUS (NON NEONATORUM)

TETANUS NEONATORUM

PERTUSIS

MENINGGAL
7

JUMLAH KASUS
L

L+P

L+P

10

11

12

13

MENINGGAL

JUMLAH KASUS

MENINGGAL

L+P

14

15

16

17

18

Banggai Kepulauan

15

Banggai

20

Morowali

18

Poso

20

Donggala

14

Tolitoli

14

Buol

11

Parigi Moutong

19

Tojo Una-Una

13

10

Palu

12

11

Sigi

15

JUMLAH (KAB/KOTA)
CASE FATALITY RATE (%)
Sumber: Seksi Surveilans, UPT SURDATIN

1
2
100

TABEL 22

JUMLAH KASUS PENYAKIT YANG DAPAT DICEGAH DENGAN IMUNISASI (PD3I) MENURUT JENIS KELAMIN PER KABUPATEN/KOTA
PROVINSI SULAWESI TENGAH
TAHUN 2010
JUMLAH KASUS PD3I
NO

KABUPATEN / KOTA

CAMPAK

JUMLAH
PUSKESMAS
L

P
5

MENINGGAL

L+P

POLIO

JUMLAH KASUS
6

HEPATITIS B

L+P

L+P

10

11

12

13

Banggai Kepulauan

15

Banggai

20

81

21

29

Morowali

18

Poso

20

Donggala

14

57

Tolitoli

14

38

28

15

43

Buol

11

Parigi Moutong

19

11

Tojo Una-Una

13

14

10

Palu

12

15

11

Sigi

15

217

49

23

72

JUMLAH (KAB/KOTA)
CASE FATALITY RATE (%)
Sumber : Seksi Surveilans, UPT SURDATIN

0.0

TABEL 23
JUMLAH KASUS DBD MENURUT JENIS KELAMIN PER KABUPATEN/KOTA
PROVINSI SULAWESI TENGAH
TAHUN 2010
DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD)
NO

KABUPATEN / KOTA

JUMLAH
PUSKESMAS

JUMLAH KASUS

MENINGGAL

CFR (%)

L+P

L+P

L+P

10

11

12

Banggai Kepulauan

15

0.0

0.0

0.0

Banggai

20

23

38

61

0.0

0.0

0.0

Morowali

18

21

28

0.0

14.3

3.6

Poso

20

38

32

70

2.6

3.1

2.9

Donggala

14

42

47

89

2.4

2.1

2.2

Tolitoli

14

119

97

216

1.7

3.1

2.3

Buol

11

14

14.3

0.0

7.1

Parigi Moutong

19

68

62

130

1.5

0.0

0.8

Tojo Una-Una

13

12

15

0.0

0.0

0.0

10

Palu

12

738

587

1,325

14

0.7

1.5

1.1

11

Sigi

15

68

73

141

4.4

0.0

2.1

1,128

964

2,092

14

15

29

1.2

1.6

1.4

83.5

75.1

79.4

JUMLAH (KAB/KOTA)
INCIDENCE RATE PER 100.000 PENDUDUK
Sumber : Seksi BIMDAL Pengendalian & Pemberantasan Penyakit
Keterangan:

TABEL 24
KESAKITAN DAN KEMATIAN AKIBAT MALARIA MENURUT JENIS KELAMIN PER KABUPATEN/KOTA
PROVINSI SULAWESI TENGAH
TAHUN 2010
MALARIA
NO

KABUPATEN /
KOTA

PENDERITA

JUMLAH
PUSKESMAS

TANPA PEMERIKSAAN
SEDIAAN DARAH

MENINGGAL

DENGAN PEMERIKSAAN
SEDIAAN DARAH

CFR

L+P

L+P

L+P

L+P

10

11

12

13

14

15

Banggai Kepulauan

15

8,934

8,657

0.0

Banggai

20

3,498

8,942

0.0

Morowali

18

5,481

797

0.0

Poso

20

4,993

4,453

0.0

Donggala

14

1,900

6,818

0.0

Tolitoli

14

6,039

1,405

0.0

Buol

11

5,632

937

0.0

Parigi Moutong

19

3,114

2,320

0.0

Tojo Una-Una

13

6,487

3,711

0.0

10

Palu

12

124

990

0.0

11

Sigi

15

2,860

5,246

0.0

JUMLAH (KAB/KOTA)

ANGKA KESAKITAN (API) PER 1.000 PENDUDUK

Sumber : Seksi BIMDAL Pengendalian & Pemberantasan Penyakit

49,062

44,276

16.8

0.0

TABEL 25
PENDERITA FILARIASIS DITANGANI MENURUT JENIS KELAMIN DAN KABUPATEN/KOTA
PROVINSI SULAWESI TENGAH
TAHUN 2010
PENDERITA FILARIASIS
NO

KABUPATEN / KOTA

JUMLAH PUSKESMAS

KASUS BARU DITEMUKAN

JUMLAH SELURUH KASUS

L+P

L+P

Banggai Kepulauan

15

Banggai

20

Morowali

18

10

10

Poso

20

38

Donggala

14

14

Tolitoli

14

Buol

11

Parigi Moutong

19

14

35

Tojo Una-Una

13

14

10

Palu

12

11

Sigi

15

33

33

57

145

JUMLAH (KAB/KOTA)
ANGKA KESAKITAN PER 100.000 PENDUDUK (KAB/KOTA)
Sumber : Seksi BIMDAL Pengendalian & Pemberantasan Penyakit

TABEL 26
BAYI BERAT BADAN LAHIR RENDAH MENURUT JENIS KELAMIN PER KABUPATEN/KOTA
PROVINSI SULAWESI TENGAH
TAHUN 2010
BAYI BARU LAHIR DITIMBANG

NO

KABUPATEN / KOTA

JUMLAH
PUSKESMAS

BBLR

JUMLAH LAHIR HIDUP


L

L+P

L+P

L
1

L+P

JUMLAH

JUMLAH

JUMLAH

JUMLAH

JUMLAH

JUMLAH

P
5

10

11

12

13

14

15

16

17

18

Banggai Kepulauan

15

2,865

2,854

99.6

0.2

Banggai

20

6,223

6,180

99.3

19

0.3

Morowali

18

3,082

3,075

99.8

0.0

Poso

20

3,148

3,060

97.2

16

0.5

Donggala

14

5,632

5,265

93.5

60

1.1

Tolitoli

14

3,754

3,222

85.8

28

0.9

Buol

11

2,667

2,667

100.0

16

0.6

Parigi Moutong

19

7,039

6,208

88.2

35

0.6

Tojo Una-Una

13

2,793

2,484

88.9

10

0.4

10

Palu

12

6,331

6,331

100.0

77

1.2

11

Sigi

15

3,670

3,504

95.5

44

1.3

47,204

44,850

95.0

313

0.7

JUMLAH (KAB/KOTA)
Sumber : Seksi BIMDAL Kesehatan Dasar

TABEL 27
STATUS GIZI BALITA MENURUT JENIS KELAMIN PER KABUPATEN/KOTA
PROVINSI SULAWESI TENGAH
TAHUN 2010
BALITA

NO

KABUPATEN /
KOTA

JUMLAH
PUSKESMAS

BALITA DITIMBANG

GIZI LEBIH
L

GIZI BAIK

L+P

GIZI KURANG

L+P

GIZI BURUK

L+P

L+P

L
1

L+P

JUMLAH

JUMLAH

JUMLAH

JUMLAH

JUMLAH

JUMLAH

JUMLAH

JUMLAH

JUMLAH

JUMLAH

JUMLAH

JUMLAH

P
5

10

11

12

13

14

15

16

17

18

19

20

21

22

23

24

25

26

27

28

29

30

Banggai Kepulauan

15

9,414

74

0.79

3,698

39.28

555

5.90

295

3.13

Banggai

20

12,551

219

1.74

7,292

58.10

1,617

12.88

301

2.40

Morowali

18

8,559

48

0.56

3,584

41.87

324

3.79

143

1.67

Poso

20

10,819

119

1.10

3,852

35.60

316

2.92

21

0.19

Donggala

14

14,887

15

0.10

3,446

23.15

522

3.51

168

1.13

Tolitoli

14

11,321

39

0.34

2,443

21.58

402

3.55

154

1.36

Buol

11

11,243

45

0.40

2,360

20.99

445

3.96

140

1.25

Parigi Moutong

19

9,513

106

1.11

3,506

36.85

624

6.56

353

3.71

Tojo Una-Una

13

6,283

19

0.30

2,053

32.68

400

6.37

228

3.63

10

Palu

12

20,385

25

0.12

1,027

5.04

223

1.09

54

0.26

11

Sigi

15

15,251

102

0.67

3,187

20.90

744

4.88

231

1.51

811

0.62

36,448

27.99

6,172

4.74

2,088

1.60

JUMLAH (KAB/KOTA)
Sumber : Seksi BIMDAL Kesehatan Dasar

130,226

TABEL 28

CAKUPAN KUNJUNGAN IBU HAMIL, PERSALINAN DITOLONG TENAGA KESEHATAN, DAN PELAYANAN KESEHATAN IBU NIFAS PER KABUPATEN/KOTA
PROVINSI SULAWESI TENGAH
TAHUN 2010

NO

KABUPATEN / KOTA

JUMLAH
PUSKESMAS

JUMLAH

IBU BERSALIN

IBU NIFAS

K1

JUMLAH

DITOLONG
NAKES

MENDAPAT
YANKES

11

14

K4

JUMLAH

10

12

13

Banggai Kepulauan

15

3,532

3,152

89.2

3,011

85.2

3,371

2,854

84.7

3,371

2,854

84.7

Banggai

20

6,662

6,650

99.8

6,467

97.1

6,359

6,180

97.2

6,359

6,180

97.2

Morowali

18

4,241

3,829

90.3

2,910

68.6

4,049

3,075

75.9

4,049

3,075

75.9

Poso

20

4,304

4,046

94.0

3,136

72.9

4,109

3,060

74.5

4,109

3,060

74.5

Donggala

14

5,703

5,700

99.9

5,627

98.7

5,444

5,265

96.7

5,444

5,265

96.7

Tolitoli

14

4,346

4,342

99.9

3,832

88.2

4,149

3,222

77.7

4,149

3,222

77.7

Buol

11

2,723

2,712

99.6

2,475

90.9

2,599

2,255

86.8

2,599

2,255

86.8

Parigi Moutong

19

8,509

8,020

94.3

7,161

84.2

8,122

6,208

76.4

8,122

6,208

76.4

Tojo Una-Una

13

2,836

2,834

99.9

2,320

81.8

2,707

2,341

86.5

2,707

2,341

86.5

10

Palu

12

6,897

6,210

90.0

6,597

95.7

6,584

6,241

94.8

6,584

6,241

94.8

11

Sigi

15

4,416

4,275

96.8

3,987

90.3

4,216

3,551

84.2

4,216

3,551

84.2

54,169

51,770

95.6

47,523

87.7

51,709

44,252

85.6

51,709

44,252

85.6

JUMLAH (KAB/KOTA)
Sumber : Seksi BIMDAL Kesehatan Dasar

IBU HAMIL

TABEL 29
PERSENTASE CAKUPAN IMUNISASI TT PADA IBU HAMIL PER KABUPATEN/KOTA
PROVINSI SULAWESI TENGAH
TAHUN 2010
IMUNISASI TETANUS TOKSOID PADA IBU HAMIL
NO

KABUPATEN / KOTA

JUMLAH
JUMLAH
PUSKESMAS IBU HAMIL

TT-1

TT-2

TT-3

TT-4

TT-5

TT2+

JUMLAH
3

JUMLAH

JUMLAH

JUMLAH

JUMLAH

JUMLAH

10

11

12

13

14

15

16

Banggai Kepulauan

15

3,532

2,558

72.4

2,293

64.9

2,293

64.9

Banggai

20

6,662

3,358

50.4

2,840

42.6

2,840

42.6

Morowali

18

4,241

2,645

62.4

2,342

55.2

2,342

55.2

Poso

20

4,304

3,158

73.4

2,937

68.2

2,937

68.2

Donggala

14

5,703

4,128

72.4

4,660

81.7

4,660

81.7

Tolitoli

14

4,346

3,739

86.0

3,183

73.2

3,183

73.2

Buol

11

2,723

1,715

63.0

1,937

71.1

1,937

71.1

Parigi Moutong

19

8,509

7,955

93.5

7,463

87.7

7,463

87.7

Tojo Una-Una

13

2,836

2,049

72.2

2,565

90.4

2,565

90.4

10

Palu

12

6,897

6,120

88.7

5,430

78.7

5,430

78.7

11

Sigi

15

4,416

4,100

92.8

3,398

76.9

3,398

76.9

54,169

41,525

76.7

39,048

72.1

39,048

72.1

JUMLAH (KAB/KOTA)
Sumber : Seksi BIMDAL Kesehatan Dasar

TABEL 30
JUMLAH IBU HAMIL YANG MENDAPATKAN TABLET FE1 DAN FE3 PER KABUPATEN/KOTA
PROVINSI SULAWESI TENGAH
TAHUN 2010
FE1 (30 TABLET)

FE3 (90 TABLET)

NO

KABUPATEN / KOTA

JUMLAH
PUSKESMAS

JUMLAH
IBU HAMIL

JUMLAH

JUMLAH

Banggai Kepulauan

15

3,532

3,521

99.69

2,223

62.94

Banggai

20

6,662

4,448

66.77

3,732

56.02

Morowali

18

4,241

2,647

62.41

2,455

57.89

Poso

20

4,304

3,193

74.19

2,694

62.59

Donggala

14

5,703

5,673

99.47

4,721

82.78

Tolitoli

14

4,346

4,211

96.89

3,651

84.01

Buol

11

2,723

2,018

74.11

1,979

72.68

Parigi Moutong

19

8,509

8,145

95.72

7,128

83.77

Tojo Una-Una

13

2,836

1,321

46.58

1,081

38.12

10

Palu

12

6,897

7,340

106.42

6,616

95.93

11

Sigi

15

4,416

4,275

96.81

3,987

90.29

54,169

46,792

86.38

40,267

74.34

JUMLAH (KAB/KOTA)
Sumber : Seksi BIMDAL Kesehatan Dasar

TABEL 31
JUMLAH DAN PERSENTASE IBU HAMIL DAN NEONATAL RISIKO TINGGI/KOMPLIKASI DITANGANI
MENURUT JENIS KELAMIN PER KABUPATEN/KOTA
PROVINSI SULAWESI TENGAH
TAHUN 2010

NO

KABUPATEN / KOTA

JUMLAH
JUMLAH
IBU
PUSKESMAS
HAMIL

BUMIL RISTI/
KOMPLIKASI

BUMIL
RISTI/KOMPLIKASI
DITANGANI

JUMLAH LAHIR HIDUP

PERKIRAAN NEONATAL
RISTI/KOMPLIKASI

NEONATAL RISTI/KOMPLIKASI DITANGANI


L

L+P

S
1

L+P

L+P

%
7

10

11

12

13

14

15

16

17

18

19

Banggai Kepulauan

15

3,532

539

432

80.1

2,865

430

253

58.9

Banggai

20

6,662

672

441

65.6

6,223

933

518

55.5

Morowali

18

4,241

867

657

75.8

3,082

462

63

13.6

Poso

20

4,304

795

737

92.7

3,148

472

25

5.3

Donggala

14

5,703

1,610

1135

70.5

5,632

845

119

14.1

Tolitoli

14

4,346

912

723

79.3

3,754

563

332

59.0

Buol

11

2,723

534

447

83.7

2,667

400

101

25.2

Parigi Moutong

19

8,509

1,207

1048

86.8

7,039

1056

23

2.2

Tojo Una-Una

13

2,836

500

428

85.6

2,793

419

65

15.5

10

Palu

12

6,897

1,397

1016

72.7

6,331

950

117

12.3

11

Sigi

15

4,416

884

594

67.2

3,670

551

156

28.3

54,169

10,834

7658

70.7

47,204

1,772

25.0

JUMLAH (KAB/KOTA)
Sumber : Seksi BIMDAL Kesehatan Dasar

7,081

TABEL 32
CAKUPAN PEMBERIAN VITAMIN A PADA BAYI, ANAK BALITA, DAN IBU NIFAS MENURUT JENIS KELAMIN PER KABUPATEN/KOTA
PROVINSI SULAWESI TENGAH
TAHUN 2010
BAYI (6-11 BULAN)
NO

KABUPATEN /
KOTA

JUMLAH
PUSKESMAS

ANAK BALITA (1-4 TAHUN)

MENDAPAT VIT A

JUMLAH

L+P

IBU NIFAS

MENDAPAT VIT A 2X

JUMLAH

MENDAPAT
L+P

JUMLAH

L
1

L+P

L+P

P
5

10

11

12

13

14

15

16

17

18

19

20

21

VIT A
S

22

23

24

Banggai Kepulauan

15

3,414

2,442

71.5

15,660

9,051

57.80

3,371

2,854

84.66

Banggai

20

6,441

4,387

68.1

29,541

13,614

46.09

6,359

6,207

97.61

Morowali

18

4,101

2,306

56.2

18,807

10,232

54.41

4,049

458

11.31

Poso

20

4,161

2,392

57.5

19,087

12,708

66.58

4,109

1,296

31.54

Donggala

14

5,513

4,747

86.1

25,288

24,636

97.42

5,444

5,429

99.72

Tolitoli

14

4,202

3,325

79.1

19,272

13,353

69.29

4,149

3,222

46.4

Buol

11

2,633

1,828

69.4

12,075

11,053

91.54

2,599

2,218

85.34

Parigi Moutong

19

8,226

5,425

65.9

37,730

38,097

100.97

8,122

6,064

74.66

Tojo Una-Una

13

2,742

1,885

68.7

12,576

7,429

59.07

2,707

1,772

65.46

10

Palu

12

6,668

5,346

80.2

30,584

29,854

97.61

6,584

6,301

95.70

11

Sigi

15

4,270

1,988

46.6

19,583

19,420

99.17

4,216

3,010

71.39

36,071

68.9

189,447

78.87

51,709

38,831

75.10

JUMLAH (KAB/KOTA)
Sumber : Seksi BIMDAL Kesehatan Dasar

52,371

240,203

TABEL 33
PROPORSI PESERTA KB AKTIF MENURUT JENIS KONTRASEPSI PER KABUPATEN/KOTA
PROVINSI SULAWESI TENGAH
TAHUN 2010
PESERTA KB AKTIF
NO

KABUPATEN /
KOTA

JUMLAH
PUSKESMAS

MKJP
IUD

MOP

NON MKJP

MOW
8

IMPLAN

10

JUMLAH

11

12

Banggai Kepulauan

15

184

0.7

0.0

26

0.1

551

Banggai

20

4,366

7.6

52

0.1

1,174

2.0

6,101

Morowali

18

337

1.2

67

0.2

224

0.8

1,736

6.4

Poso

20

3,574

11.9

31

0.1

837

2.8

3,233

Donggala

14

1,184

3.2

225

0.6

538

1.5

Tolitoli

14

1,309

3.9

0.0

706

Buol

11

259

1.5

20

0.1

Parigi Moutong

19

3,367

5.5

129

Tojo Una-Una

13

599

2.8

10

Palu

12

3,616

11

Sigi

15

JUMLAH (KAB/KOTA)
Sumber : BKKBN Prop. Sulteng
Keterangan: MKJP = Metode Kontrasepsi Jangka Panjang

SUNTIK

13

14

15

PIL

KON DOM

16

17

18

OBAT
VAGINA

19

20

21

LAIN NYA

22

JUMLAH

23

24

25

MKJP +
NON MKJP

% MKJP +
NON MKJP

26

27

762

3.0

11,756

46.7

12,226

48.6

438

1.7

0.0

0.0

24,420

97.0

25,182

100.0

10.6 11,693

20.4

23,012

40.1

21,479

37.4

1,240

2.2

0.0

0.0

45,731

79.6

57,424

100.0

2,364

8.7

11,010

40.4

13,630

50.0

239

0.9

0.0

0.0

24,879

91.3

27,243

100.0

10.8

7,675

25.6

11,009

36.8

11,092

37.0

176

0.6

0.0

0.0

22,277

74.4

29,952

100.0

3,467

9.4

5,414

14.8

15,896

43.3

15,012

40.9

374

1.0

0.0

0.0

31,282

85.2

36,696

100.0

2.1

3,832

11.6

5,856

17.7

12,037

36.3

14,677

44.2

605

1.8

0.0

0.0

27,319

82.3

33,175

100.0

249

1.4

978

5.5

1,506

8.5

8,138

46.2

7,397

42.0

585

3.3

0.0

0.0

16,120

91.5

17,626

100.0

0.2

1,466

2.4

5,233

8.5 10,195

16.7

24,573

40.1

22,980

37.5

3,471

5.7

0.0

0.0

51,024

83.3

61,219

100.0

0.0

376

1.7

1,927

8.9

2,910

13.5

9,393

43.5

8,864

41.0

432

2.0

0.0

0.0

18,689

86.5

21,599

100.0

9.8

30

0.1

1,535

4.2

2,451

6.6

7,632

20.7

14,184

38.4

14,184

38.4

913

2.5

0.0

0.0

29,281

79.3

36,913

100.0

2,073

6.2

33

0.1

902

2.7

4,916

14.7

7,924

23.7

12,261

36.7

12,043

36.0

1,224

3.7

0.0

0.0

25,528

76.3

33,452

100.0

20,868

5.5

605

0.2

8,033

9.0 63,931

16.8

153,269

40.3

153,584

40.4

9,697

2.5

0.0

316,550

83.2

380,481

100.0

2.1 34,425

2.2

0.0

TABEL 34
PROPORSI PESERTA KB BARU MENURUT JENIS KONTRASEPSI PER KABUPATEN/KOTA
PROVINSI SULAWESI TENGAH
TAHUN 2010
PESERTA KB BARU
NO

KABUPATEN / KOTA

MKJP

JUMLAH
PUSKESMAS
IUD

%
5

MOP

MOW

NON MKJP
%

IMPLAN

JUMLAH

10

11

12

13

SUNTIK

14

15

PIL

KONDOM

OBAT
VAGINA

LAINNYA

16

17

18

19

20

21

22

23

JUMLAH

24

25

MKJP +
NON
MKJP
26

% MKJP +
NON
MKJP
27

Banggai Kepulauan

15

0.2

0.0

0.0

208

3.9

218

4.1

2,262

42.6

2,213

41.7

614

11.6

0.0

0.0

5,089

95.9

5,307

100.0

Banggai

20

331

2.8

32

0.3

30

0.3

1,042

8.9

1,435

12.3

5,189

44.4

4,296

36.8

760

6.5

0.0

0.0

10,245

87.7

11,680

100.0

Morowali

18

484

3.7

12

0.1

13

0.1

799

6.1

1,308

9.9

4,416

33.5

7,132

54.1

323

2.5

0.0

0.0

11,871

90.1

13,179

100.0

Poso

20

419

8.2

13

0.3

96

1.9

734

14.4

1,262

24.7

2,102

41.2

1,517

29.7

224

4.4

0.0

0.0

3,843

75.3

5,105

100.0

Donggala

14

279

2.8

38

0.4

15

0.1

731

7.3

1,063

10.6

4,783

47.6

3,831

38.1

377

3.7

0.0

0.0

8,991

89.4

10,054

100.0

Tolitoli

14

169

1.7

0.0

74

0.7

401

4.0

646

6.5

4,495

45.3

4,383

44.1

406

4.1

0.0

0.0

9,284

93.5

9,930

100.0

Buol

11

78

1.7

12

0.3

44

1.0

170

3.8

304

6.7

2,076

46.0

1,730

38.3

403

8.9

0.0

0.0

4,209

93.3

4,513

100.0

Parigi Moutong

19

685

4.2

50

0.3

113

0.7

796

4.9

1,644

10.2

5,474

33.9

4,917

30.4

4,133

25.6

0.0

0.0

14,524

89.8

16,168

100.0

Tojo Una-Una

13

99

1.8

0.1

32

0.6

713

12.6

851

15.1

2,236

39.6

1,343

23.8

1,211

21.5

0.0

0.0

4,790

84.9

5,641

100.0

10

Palu

12

770

7.0

98

0.9

276

2.5

306

2.8

1,450

13.1

4,610

41.8

4,199

38.0

778

7.0

0.0

0.0

9,587

86.9

11,037

100.0

11

Sigi

15

575

10.3

0.1

0.2

726

13.0

1,316

23.5

1,954

34.9

1,696

30.3

631

11.3

0.0

0.0

4,281

76.5

5,597

100.0

3,898

4.0

271

0.3

702

0.7

6,626

6.7

11,497

11.7

39,597

40.3

37,257

37.9

9,860

10.0

0.0

86,714

88.3

98,211

100.0

JUMLAH (KAB/KOTA)

Sumber: BKKBN Prov. Sulteng


Keterangan: MKJP = Metode Kontrasepsi Jangka Panjang

0.0

TABEL 35
JUMLAH PESERTA KB BARU DAN KB AKTIF MENURUT KABUPATEN/KOTA
PROVINSI SULAWESI TENGAH
TAHUN 2010
NO

KABUPATEN / KOTA

JUMLAH
PUSKESMAS

JUMLAH PUS

PESERTA KB BARU

PESERTA KB AKTIF

JUMLAH

JUMLAH

Banggai Kepulauan

15

33,432

5,307

15.9

25,182

75.3

Banggai

20

66,411

11,680

17.6

57,424

86.5

Morowali

18

38,090

13,179

34.6

27,243

71.5

Poso

20

40,561

5,105

12.6

29,952

73.8

Donggala

14

51,945

10,054

19.4

36,696

70.6

Tolitoli

14

40,042

9,930

24.8

33,175

82.9

Buol

11

24,017

4,513

18.8

17,626

73.4

Parigi Moutong

19

91,117

16,168

17.7

61,219

67.2

Tojo Una-Una

13

27,052

5,641

20.9

21,599

79.8

10 Palu

12

55,267

11,037

20.0

36,913

66.8

11 Sigi

15

42,716

5,597

13.1

33,452

78.3

510,650

98,211

19.2

380,481

74.5

JUMLAH (KAB/KOTA)
Sumber : BKKBN Prop. Sulteng

TABEL 36
CAKUPAN KUNJUNGAN NEONATUS MENURUT JENIS KELAMIN PER KABUPATEN/KOTA
PROVINSI SULAWESI TENGAH
TAHUN 2010
KUNJUNGAN NEONATUS 1 KALI (KN1)
NO

KABUPATEN / KOTA

KUNJUNGAN NEONATUS 3 KALI (KN LENGKAP)

JUMLAH BAYI LAHIR HIDUP

JUMLAH
PUSKESMAS

L+P

L+P

L
1

L +P

JUMLAH

JUMLAH

JUMLAH

JUMLAH

JUMLAH

JUMLAH

P
5

10

11

12

13

14

15

16

17

18

Banggai Kepulauan

15

2,865

2,865 100.0

2,854

99.6

Banggai

20

6,223

6,207

99.7

6,201

99.6

Morowali

18

3,082

3,115 101.1

3,088

100.2

Poso

20

3,148

3,160 100.4

3,144

99.9

Donggala

14

5,632

5,041

89.5

5,028

89.3

Tolitoli

14

3,754

3,750

99.9

3,717

99.0

Buol

11

2,667

2,342

87.8

2,301

86.3

Parigi Moutong

19

7,039

6,815

96.8

6,754

96.0

Tojo Una-Una

13

2,793

2,484

88.9

2,469

88.4

10

Palu

12

6,331

6,210

98.1

6,196

97.9

11

Sigi

15

3,670

3,671 100.0

3,605

98.2

45,357

96.1

JUMLAH (KAB/KOTA)

Sumber : Seksi BIMDAL Kesehatan Dasar

47,204

45,660

96.7

TABEL 37
CAKUPAN KUNJUNGAN BAYI MENURUT JENIS KELAMIN PER KABUPATEN/KOTA
PROVINSI SULAWESI TENGAH
TAHUN 2010

NO

KABUPATEN / KOTA

KUNJUNGAN BAYI (MINIMAL 4 KALI)

JUMLAH BAYI

JUMLAH
PUSKESMAS

L+P

L
1

L+P

JUMLAH

JUMLAH

JUMLAH

P
5

10

11

12

Banggai Kepulauan

15

3,414

2,854

83.6

Banggai

20

6,441

5,596

86.9

Morowali

18

4,101

3,088

75.3

Poso

20

4,161

3,131

75.2

Donggala

14

5,513

3,118

56.6

Tolitoli

14

4,202

2,870

68.3

Buol

11

2,633

2,342

88.9

Parigi Moutong

19

8,226

6,754

82.1

Tojo Una-Una

13

2,742

2,469

90.0

10 Palu

12

6,668

6,239

93.6

11 Sigi

15

4,270

3,676

86.1

42,137

80.5

JUMLAH (KAB/KOTA)
Sumber : Seksi BIMDAL Kesehatan Dasar

52,371

TABEL 38
CAKUPAN DESA/KELURAHAN UCI PER KABUPATEN/KOTA
PROVINSI SULAWESI TENGAH
TAHUN 2010

NO

KABUPATEN / KOTA

JUMLAH
PUSKESMAS

JUMLAH DESA/KEL

DESA/KEL UCI

% DESA/KEL UCI

Banggai Kepulauan

15

219

167

76.3

Banggai

20

339

102

30.1

Morowali

18

240

141

58.8

Poso

20

156

65

41.7

Donggala

14

149

98

65.8

Tolitoli

14

91

39

42.9

Buol

11

108

83

76.9

Parigi Moutong

19

180

142

78.9

Tojo Una-Una

13

121

106

87.6

10

Palu

12

43

42

97.7

11

Sigi

15

157

100

63.7

1,803

1,085

60.2

JUMLAH (KAB/KOTA)
Sumber : Seksi BIMDAL Kesehatan Dasar

TABEL 39
CAKUPAN IMUNISASI DPT, HB, DAN CAMPAK PADA BAYI MENURUT JENIS KELAMIN PER KABUPATEN/KOTA
PROVINSI SULAWESI TENGAH
TAHUN 2010
BAYI DIIMUNISASI
NO

KABUPATEN / KOTA

JUMLAH BAYI

JUMLAH
PUSKESMAS

DPT1+HB1
L

DPT3+HB3

L+P

DO RATE (%)

CAMPAK

L+P

L+P

L+P

10

11

12

13

14

15

16.0

17

18

19

20

21

22

23

24

L+P

25

26

27

Banggai Kepulauan

15

3,414

3,464

101.5

3,031

88.8

2,912

85.3

15.9

Banggai

20

6,441

5,218

81.0

4,778

74.2

4,754

73.8

8.9

Morowali

18

4,101

3,966

96.7

3,424

83.5

3,362

82.0

15.2

Poso

20

4,161

3,515

84.5

3,572

85.8

3,350

80.5

4.7

Donggala

14

5,513

5,725

103.8

5,416

98.2

5,449

98.8

4.8

Tolitoli

14

4,202

3,361

80.0

2,999

71.4

2,883

68.6

14.2

Buol

11

2,633

2,819

107.1

2,471

93.8

2,363

89.7

16.2

Parigi Moutong

19

8,226

8,255

100.4

7,950

96.6

7,721

93.9

6.5

Tojo Una-Una

13

2,742

2,883

105.1

2,735

99.7

2,877

104.9

0.2

10 Palu

12

6,668

7,067

106.0

6,928

103.9

6,786

101.8

4.0

11 Sigi

15

4,270

3,973

93.0

3,869

90.6

3,966

92.9

0.2

50,246

95.9

47,173

90.1

46,423

88.6

JUMLAH (KAB/KOTA)

Sumber : Seksi BIMDAL Pengendalian dan Pemberantasan Penyakit

52,371

7.6

TABEL 40
CAKUPAN IMUNISASI BCG DAN POLIO PADA BAYI MENURUT JENIS KELAMIN PER KABUPATEN/KOTA
PROVINSI SULAWESI TENGAH
TAHUN 2010
BAYI DIIMUNISASI
NO

KABUPATEN / KOTA

JUMLAH BAYI

JUMLAH
PUSKESMAS

BCG
L

POLIO 3

L+P

L+P

L
1

L+P

JUMLAH

JUMLAH

JUMLAH

JUMLAH

JUMLAH

JUMLAH

10

11

12

13

14

15

16

17

18

Banggai Kepulauan

15

3,414

2,653

78

2,442

72

Banggai

20

6,441

5,418

84

4,880

76

Morowali

18

4,101

3,810

93

3,703

90

Poso

20

4,161

3,207

77

3,506

84

Donggala

14

5,513

5,697

103

5,326

97

Tolitoli

14

4,202

2,745

65

2,691

64

Buol

11

2,633

3,246

123

2,574

98

Parigi Moutong

19

8,226

8,423

102

7,290

89

Tojo Una-Una

13

2,742

2,921

107

2,668

97

10

Palu

12

6,668

7,133

107

6,869

103

11

Sigi

15

4,270

4,142

97

3,953

93

49,395

94

45,902

88

JUMLAH (KAB/KOTA)
Sumber : Seksi BIMDAL Pengendalian dan Pemberantasan Penyakit

52,371

TABEL 41
JUMLAH BAYI YANG DIBERI ASI EKSKLUSIF MENURUT JENIS KELAMIN PER KABUPATEN/KOTA
PROVINSI SULAWESI TENGAH
TAHUN 2010

NO

KABUPATEN / KOTA

JUMLAH BAYI YANG DIBERI ASI EKSKLUSIF

JUMLAH BAYI

JUMLAH
PUSKESMAS
3

L+P

L+P

10

11

12

Banggai Kepulauan

15

3,414

537

15.7

Banggai

20

6,441

1,164

18.1

Morowali

18

4,101

1,480

36.1

Poso

20

4,161

1,728

41.5

Donggala

14

5,513

1,355

24.6

Tolitoli

14

4,202

1,471

35.0

Buol

11

2,633

1,040

39.5

Parigi Moutong

19

8,226

2,785

33.9

Tojo Una-Una

13

2,742

1,534

55.9

10

Palu

12

6,668

3,310

49.6

11

Sigi

15

4,270

2,536

59.4

18,940

36.2

JUMLAH (KAB/KOTA)
Sumber : Seksi BIMDALKesehatan Dasar

52,371

TABEL 42
PEMBERIAN MAKANAN PENDAMPING ASI ANAK USIA 6-23 BULAN KELUARGA MISKIN
MENURUT JENIS KELAMIN PER KABUPATEN/KOTA
PROVINSI SULAWESI TENGAH
TAHUN 2010
ANAK 6-23 BULAN
NO

KABUPATEN / KOTA

JUMLAH
PUSKESMAS

DARI KELUARGA MISKIN

MENDAPAT MP-ASI

L+P

L+P

L+P

10

11

12

Banggai Kepulauan

15

Banggai

20

Morowali

18

Poso

20

304

Donggala

14

1,849

600

32.45

Tolitoli

14

1,093

241

22.05

Buol

11

Parigi Moutong

19

Tojo Una-Una

13

380

10

Palu

12

851

11

Sigi

15

98,292

411

0.42

102,700

2,883

2.81

JUMLAH (KAB/KOTA)
Sumber : Profil Kesehatan Kabupaten/Kota

235

235
792
-

100.00
-

300
-

78.95
-

TABEL 43
CAKUPAN PELAYANAN ANAK BALITA MENURUT JENIS KELAMIN PER KABUPATEN/KOTA
PROVINSI SULAWESI TENGAH
TAHUN 2010
ANAK BALITA (12-59 BULAN)
NO

KABUPATEN / KOTA

JUMLAH
PUSKESMAS

MENDAPAT PELAYANAN KESEHATAN (MINIMAL 8 KALI)

JUMLAH

L+P

L
1

L+P

JUMLAH

JUMLAH

JUMLAH

P
5

10

11

12

Banggai Kepulauan

15

19,074

11,658

61.1

Banggai

20

35,982

8,219

22.8

Morowali

18

22,908

19,366

84.5

Poso

20

23,248

7,613

32.7

Donggala

14

30,801

11,004

35.7

Tolitoli

14

23,474

11,058

47.1

Buol

11

14,708

3,763

25.6

Parigi Moutong

19

45,956

10,300

22.4

Tojo Una-Una

13

15,318

10

Palu

12

37,251

20,385

54.7

11

Sigi

15

23,853

21,755

91.2

125,121

42.8

JUMLAH (KAB/KOTA)
Sumber : Profil Kesehatan Kabupaten/Kota

292,573

TABEL 44
JUMLAH BALITA DITIMBANG MENURUT JENIS KELAMIN PER KABUPATEN/KOTA
PROVINSI SULAWESI TENGAH
TAHUN 2010
BALITA
NO

KABUPATEN / KOTA

JUMLAH
PUSKESMAS

DITIMBANG

BB NAIK

BGM

BALITA YANG ADA


L

L+P

L+P

L+P

L
1

L+P

JUMLAH

JUMLAH

JUMLAH

JUMLAH

JUMLAH

JUMLAH

JUMLAH

JUMLAH

JUMLAH

P
5

10

11

12

13

14

15

16

17

18

19

20

21

22

23

24

Banggai Kepulauan

15

19,074

9,414

49.4

6,724

71.4

379

4.0

Banggai

20

35,982

12,551

34.9

6,779

54.0

671

5.3

Morowali

18

22,908

8,559

37.4

7,456

87.1

287

3.4

Poso

20

23,248

10,819

46.5

8,017

74.1

203

1.9

Donggala

14

30,801

14,887

48.3

10,881

73.1

819

5.5

Tolitoli

14

23,474

11,321

48.2

9,709

85.8

2,490

22.0

Buol

11

14,708

11,243

76.4

5,295

47.1

268

2.4

Parigi Moutong

19

45,956

9,513

20.7

6,890

72.4

509

5.4

Tojo Una-Una

13

15,318

6,283

41.0

4,143

65.9

380

6.0

10

Palu

12

37,251

20,385

54.7

16,921

83.0

610

3.0

11

Sigi

15

23,853

15,251

63.9

8,770

57.5

586

3.8

292,573

130,226

44.5

91,585

70.3

7,202

5.5

JUMLAH (KAB/KOTA)
Sumber : Seksi BIMDAL Kesehatan Dasar

TABEL 45
CAKUPAN BALITA GIZI BURUK YANG MENDAPAT PERAWATAN MENURUT JENIS KELAMIN PER KABUPATEN/KOTA
PROVINSI SULAWESI TENGAH
TAHUN 2010
BALITA GIZI BURUK
NO

KABUPATEN / KOTA

JUMLAH
PUSKESMAS

MENDAPAT PERAWATAN

JUMLAH

L+P

L+P

10

11

12

Banggai Kepulauan

15

69

69

100.0

Banggai

20

45

45

100.0

Morowali

18

14

14

100.0

Poso

20

100.0

Donggala

14

75

75

100.0

Tolitoli

14

45

45

100.0

Buol

11

53

53

100.0

Parigi Moutong

19

20

20

100.0

Tojo Una-Una

13

28

28

100.0

10 Palu

12

88

88

100.0

11 Sigi

15

92

92

100.0

538

100.0

JUMLAH (KAB/KOTA)
Sumber : Seksi BIMDAL Kesehatan Dasar

538

TABEL 46

CAKUPAN PENJARINGAN KESEHATAN SISWA SD & SETINGKAT MENURUT JENIS KELAMIN PER KABUPATEN/KOTA
PROVINSI SULAWESI TENGAH
TAHUN 2010
MURID KELAS 1 SD DAN SETINGKAT
NO

KABUPATEN / KOTA

JUMLAH
PUSKESMAS

MENDAPAT PELAYANAN KESEHATAN

JUMLAH

L+P

L+P

JUMLAH

JUMLAH

JUMLAH

10

11

12

Banggai Kepulauan

15

Banggai

20

11,204

Morowali

18

Poso

20

4,839

4,835

99.9

Donggala

14

8,538

1,039

12.2

Tolitoli

14

295

295

100.0

Buol

11

4,520

2,088

46.2

Parigi Moutong

19

13,002

2,411

18.5

Tojo Una-Una

13

2,824

40

1.4

10

Palu

12

7,382

5,756

78.0

11

Sigi

15

32,772

6,301

19.2

85,376

35,178

41.2

JUMLAH (KAB/KOTA)
CAKUPAN PENJARINGAN KESEHATAN SISWA SD & SETINGKAT
Sumber : Profil Kesehatan kabupaten/Kota

772
11,535
106

103.0
-

41.2

TABEL 47
CAKUPAN PELAYANAN KESEHATAN SISWA SD DAN SETINGKAT MENURUT JENIS KELAMIN PER KABUPATEN/KOTA
PROVINSI SULAWESI TENGAH
TAHUN 2010
MURID SD DAN SETINGKAT
NO

KABUPATEN / KOTA

JUMLAH
PUSKESMAS

MENDAPAT PELAYANAN KESEHATAN SESUAI STANDAR

JUMLAH

L+P

L
1

L+P

JUMLAH

JUMLAH

JUMLAH

10

11

12

Banggai Kepulauan

15

Banggai

20

Morowali

18

Poso

20

26,210

8,815

33.6

Donggala

14

8,538

1,039

12.2

Tolitoli

14

Buol

11

Parigi Moutong

19

Tojo Una-Una

13

24,564

2,088

8.5

10 Palu

12

36,441

1,372

3.8

11 Sigi

15

32,772

20,509

62.6

33,823

26.3

JUMLAH (KAB/KOTA)
Sumber : Profil Kesehatan Kabupaten/Kota

128,525

TABEL 48
CAKUPAN PELAYANAN KESEHATAN USIA LANJUT MENURUT JENIS KELAMIN PER KABUPATEN/KOTA
PROVINSI SULAWESI TENGAH
TAHUN 2010
USILA (60+ TAHUN)
NO

KABUPATEN / KOTA

JUMLAH
PUSKESMAS

JUMLAH

MENDAPAT PELAYANAN KESEHATAN

L
1

L+P

L+P

P
5

10

11

12

Banggai Kepulauan

15

8,055

101

1.25

Banggai

20

16,899

9,481

56.10

Morowali

18

Poso

20

11,930

9,267

77.68

Donggala

14

16,080

6,653

41.37

Tolitoli

14

11,633

3,064

26.34

Buol

11

4,353

397

9.12

Parigi Moutong

19

9,037

2,326

25.74

Tojo Una-Una

13

2,645

1,274

48.17

10

Palu

12

24,428

9,656

39.53

11

Sigi

15

42,219

40.19

JUMLAH (KAB/KOTA)

Sumber : Profil Kesehatan Kabupaten/Kota

105,060

TABEL 49
PERSENTASE SARANA KESEHATAN DENGAN KEMAMPUAN PELAYANAN GAWAT DARURAT (GADAR ) LEVEL I
PROVINSI SULAWESI TENGAH
TAHUN 2010
NO

SARANA KESEHATAN

MEMPUNYAI KEMAMPUAN YAN. GADAR LEVEL I

JUMLAH SARANA
3

RUMAH SAKIT UMUM

JUMLAH

21

18

85.71

RUMAH SAKIT JIWA

100.00

RUMAH SAKIT KHUSUS LAINNYA

PUSKESMAS PERAWATAN

76

SARANA YANKES.LAINNYA

JUMLAH (KAB/KOTA)
Sumber : Seksi BIMDAL Kesehatan Rujukan

102

19

18.63

TABEL 50
JUMLAH PENDERITA DAN KEMATIAN PADA KLB MENURUT JENIS KLB
PROVINSI SULAWESI TENGAH
TAHUN 2010
YANG TERSERANG
NO

JENIS KEJADIAN LUAR BIASA JUMLAH


KEC

DIARE

JUMLAH PENDUDUK
TERANCAM

JUMLAH PENDERITA

ATTACK RATE (%)

JUMLAH KEMATIAN

CFR (%)

L+P

L+P

L+P

L+P

L+P

JUMLAH
DESA

10

11

12

13

14

15

16

17

18

19

18

50,959

446

411

857

1.68

37

4.32

MALARIA

4,433

85

67

152

3.43

1.97

KERACUANAN PANGAN

10

33,872

191

126

317

0.94

0.32

DBD

17

21

210,260

79

154

233

0.11

2.58

AFP

18

20

307,255

13

20

0.01

5.00

CHIKUNGUNYA

13,869

493

358

851

6.14

SUSPEC CAMPAK

5,841

27

35

62

1.06

GIZI BURUK

7,792

0.05

100.00

TETANUS NEONATORUM

29,366

0.01

10

PNEUMONIA

320

11

17

5.31

23.53

Sumber : Seksi Surveilans, UPT SURDATIN

TABEL 51
DESA/KELURAHAN TERKENA KLB YANG DITANGANI < 24 JAM MENURUT KABUPATEN/KOTA
PROVINSI SULAWESI TENGAH
TAHUN 2010
DESA/KELURAHAN TERKENA KLB
NO

KABUPATEN / KOTA

JUMLAH
PUSKESMAS

JUMLAH DESA /
KELURAHAN

JUMLAH

RATA2 KEJADIAN
DESA/KEL. KLB PER
JUMLAH DESA/KEL.

DITANGANI
<24 JAM

Banggai Kepulauan

15

219

0.00

100.00

Banggai

20

339

0.02

100.00

Morowali

18

240

0.03

100.00

Poso

20

156

0.03

100.00

Donggala

14

149

16

0.11

16

100.00

Tolitoli

14

91

0.08

100.00

Buol

11

108

0.07

100.00

Parigi Moutong

19

180

16

0.09

16

100.00

Tojo Una-Una

13

121

0.05

100.00

10

Palu

12

43

12

0.28

12

100.00

11

Sigi

15

157

15

0.10

15

100.00

1,803

99

0.05

99

100.00

JUMLAH (KAB/KOTA)
Sumber : Seksi Surveilans, UPT SURDATIN

TABEL 52
PELAYANAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT MENURUT JENIS KELAMIN PER KABUPATEN/KOTA
PROVINSI SULAWESI TENGAH
TAHUN 2010
PELAYANAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT
NO

KABUPATEN / KOTA

JUMLAH /
PUSKESMAS

TUMPATAN GIGI TETAP

PENCABUTAN GIGI TETAP

RASIO TUMPATAN/
PENCABUTAN

L+P

L+P

L+P

10

11

12

Banggai Kepulauan

15

Banggai

20

Morowali

18

Poso

20

316

2,138

0.1

Donggala

14

41

875

0.0

Tolitoli

14

Buol

11

Parigi Moutong

19

Tojo Una-Una

13

10

Palu

12

11

Sigi

15

JUMLAH (KAB/ KOTA)


Sumber : Profil Kesehatan Kabupaten/Kota

22

31

388

0.0

2,354

0.0

5,389

0.1

TABEL 53
PELAYANAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT PADA ANAK SD DAN SETINGKAT MENURUT JENIS KELAMIN PER KABUPATEN/KOTA
PROVINSI SULAWESI TENGAH
TAHUN 2010
UKGS (PROMOTIF DAN PREVENTIF)
NO

KABUPATEN / KOTA

JUMLAH
PUSKESMAS

JUMLAH
SD/MI

JUMLAH SD/MI
DGN SIKAT GIGI
MASSAL
5

JUMLAH MURID SD/MI

JUMLAH SD/MI
MENDAPAT
YAN. GIGI

MURID SD/MI DIPERIKSA

PERLU PERAWATAN

L+P

L+P

L+P

L+P

10

11

12

13

14

15

16

17

18

19

20

21

22

23

24

25

26

Banggai Kepulauan

15

25,600

2,129

Banggai

20

Morowali

18

Poso

20

218

Donggala

14

337

Tolitoli

14

2,554

Buol

11

Parigi Moutong

591

576

97.5

56.4

26,210

10,157

38.8

1,359

18

5.3

39,750

1,036

2.6

803

255

198

7.8

3,575

2,028

56.7

620

175

3.4

24,524

2,326

9.5

1,645

345

21.0

19

7,474

1,635

1,303

79.7

Tojo Una-Una

13

10

Palu

12

41,970

7,761

2,658

1,630

11

Sigi

15

JUMLAH (KAB/ KOTA)

3,284

123

56.4

8.3

123

Sumber : Profil Kesehatan Kabupaten/Kota

123

MENDAPAT PERAWATAN

3.7

345

10.5

161,629

32,911

18.5
20.4

9,311

4,109

0.0
31.8
0.0

61.3
44.1

TABEL 54
JUMLAH KEGIATAN PENYULUHAN KESEHATAN
PROVINSI SULAWESI TENGAH
TAHUN 2010
PENYULUHAN KESEHATAN
NO

KABUPATEN / KOTA

JUMLAH
PUSKESMAS

JUMLAH SELURUH KEGIATAN


PENYULUHAN KELOMPOK

JUMLAH KEGIATAN
PENYULUHAN MASSA

Banggai Kepulauan

15

Banggai

20

Morowali

18

706

Poso

20

3216

Donggala

14

1397

18

Tolitoli

14

710

205

Buol

11

16

Parigi Moutong

19

11782

37

Tojo Una-Una

13

156

156

10

Palu

12

4887

441

11

Sigi

15

19

30

22967

975

22967

975

SUB JUMLAH I
1

72
-

Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota

89

Rumah Sakit

JUMLAH (KAB/KOTA)
Sumber : UPT Promkes Dinkes Prov. Sulteng

TABEL 55
CAKUPAN JAMINAN PEMELIHARAAN KESEHATAN PRA BAYAR MENURUT JENIS JAMINAN DAN JENIS KELAMIN PER KABUPATEN/KOTA
PROVINSI SULAWESI TENGAH
TAHUN 2010
JUMLAH PESERTA JAMINAN KESEHATAN PRA BAYAR
NO

KABUPATEN /
KOTA

JUMLAH PENDUDUK

JUMLAH /
PUSKESMAS

ASKES

JAMSOSTEK

ASKESKIN/JAMKESMAS

LAINNYA

JUMLAH

L
1

L+P

L+P

L+P

L+P

L+P

L+P

L+P

P
5

10

11

12

13

14

15

16

17

18

19

20

21

22

23

24

1 Banggai Kepulauan

15

86,892

84,735

171,627

10,166

53,518

62,782

0.4

2 Banggai

20

165,366

158,260

323,626

40,932

77,200

118,132

0.4

3 Morowali

18

107,006

99,316

206,322

12,077

69,428

9,110

94,700

0.5

4 Poso

20

108,747

100,481

209,228

19,503

81,660

101,163

0.5

5 Donggala

14

142,479

135,141

277,620

11,373

107,590

130,993

0.5

6 Tolitoli

14

108,142

103,154

211,296

17,199

713

64,037

129,334

211,283

1.0

7 Buol

11

68,032

64,298

132,330

5,284

46,098

1,326

51,382

0.4

8 Parigi Moutong

19

212,809

200,779

413,588

14,594

196

112,474

17,500

127,467

0.3

9 Tojo Una-Una

13

70,726

67,084

137,810

11,736

56,040

52,014

0.4

10 Palu

12

169,878

166,654

336,532

81,696

12,813

69,232

10,000

138,398

0.4

11 Sigi

15

110,767

104,263

215,030

5,069

98,292

23,964

111,939

0.5

1,350,844

1,284,165

2,635,009

JUMLAH (KAB/KOTA)
PERSENTASE (KAB/KOTA)
Sumber : Seksi BIMDAL Jaminan Kesehatan

229,629
8.7

4,085

17,807
0.7

835,569
31.7

191,234
7.3

1,200,253
45.6

45.6

TABEL 56
CAKUPAN PELAYANAN RAWAT JALAN MASYARAKAT MISKIN (DAN HAMPIR MISKIN) MENURUT STRATA SARANA KESEHATAN DAN JENIS KELAMIN PER KABUPATEN/KOTA
PROVINSI SULAWESI TENGAH
TAHUN 2010
MASYARAKAT MISKIN (DAN HAMPIR MISKIN)
MENDAPAT YANKES RAWAT JALAN
NO

KABUPATEN / KOTA

DICAKUP ASKESKIN/JAMKESMAS

JUMLAH
PUSKESMAS

PELAYANAN KESEHATAN DASAR


(PASIEN MASKIN DI SARKES STRATA 1)

JUMLAH YANG ADA


L

L+P

PELAYANAN KESEHATAN RUJUKAN


(PASIEN
MASKIN DI SARKES STRATA 2 DAN STRATA 3)

L+P

L+P

L
1

L+P

JUMLAH

JUMLAH

JUMLAH

JUMLAH

JUMLAH

JUMLAH

JUMLAH

JUMLAH

JUMLAH

P
5

10

11

12

13

14

15

16

17

18

19

20

21

22

23

24

Banggai Kepulauan

15

53,510

53,510

100.0

20,812

38.9

0.0

Banggai

20

96,820

77,200

79.7

60,679

62.7

527

0.5

Morowali

18

75,086

52,954

70.5

49,060

65.3

759

1.0

Poso

20

6,826

56,292

824.7

40,967

600.2

2,587

37.9

Donggala

14

125,356

107,590

85.8

88,037

70.2

0.0

Tolitoli

14

64,037

64,037

100.0

34,801

54.3

1,344

2.1

Buol

11

46,098

46,098

100.0

46,874

101.7

387

0.8

Parigi Moutong

19

129,974

129,974

100.0

33,784

26.0

70

0.1

Tojo Una-Una

13

67,732

56,040

82.7

338,989

500.5

0.0

10

Palu

12

79,232

69,232

87.4

132,191

166.8

5,551

7.0

11

Sigi

15

98,292

54,537

55.5

49,010

49.9

0.0

842,963

767,464

91.0

895,204

106.2

11,225

1.3

JUMLAH (KAB/KOTA)
Sumber : Seksi BIMDAL Jaminan Kesehatan

TABEL 57

CAKUPAN PELAYANAN RAWAT INAP MASYARAKAT MISKIN (DAN HAMPIR MISKIN) MENURUT STRATA SARANA KESEHATAN DAN JENIS KELAMIN PER KABUPATEN/KOTA
PROVINSI SULAWESI TENGAH
TAHUN 2010

MASYARAKAT MISKIN DAN HAMPIR MISKIN


MENDAPAT YANKES RAWAT INAP
NO

KABUPATEN / KOTA

JUMLAH
PUSKESMAS

PELAYANAN KESEHATAN DASAR


(PASIEN MASKIN DI SARKES STRATA 1)

JUMLAH YANG ADA

PELAYANAN KESEHATAN RUJUKAN


(PASIEN MASKIN DI SARKES STRATA 2 DAN STRATA 3)

L+P

L+P

L
1

L+P

P
5

10

11

12

13

14

15

16

17

18

Banggai Kepulauan

15

53,510

53,510

100.0

0.0

Banggai

20

96,820

1,194

1.2

0.0

Morowali

18

75,086

52,954

70.5

455

0.6

Poso

20

6,826

858

12.6

776

11.4

Donggala

14

125,356

770

0.6

0.0

Tolitoli

14

64,037

234

0.4

723

1.1

Buol

11

46,098

297

0.6

204

0.4

Parigi Moutong

19

129,974

516

0.4

70

0.1

Tojo Una-Una

13

67,732

2,028

3.0

0.0

10

Palu

12

79,232

208

0.3

7,858

9.9

11

Sigi

15

98,292

54,537

55.5

0.0

167,106

19.8

10,086

1.2

JUMLAH (KAB/KOTA)
Sumber : Bidang Bina Jaminan dan Sarana Kesehatan

842,963

TABEL 58
JUMLAH KUNJUNGAN RAWAT JALAN , RAWAT INAP, DAN KUNJUNGAN GANGGUAN JIWA DI SARANA PELAYANAN KESEHATAN
PROVINSI SULAWESI TENGAH
TAHUN 2010

NO

JUMLAH KUNJUNGAN

SARANA PELAYANAN KESEHATAN


PADA KABUPATEN/KOTA

RAWAT JALAN

KUNJUNGAN GANGGUAN JIWA


RAWAT INAP

JUMLAH

L
1

L+P

L+P

10

1 Banggai Kepulauan
2 Banggai
3 Morowali
4 Poso
5 Donggala
6 Tolitoli
7 Buol
8 Parigi Moutong
9 Tojo Una-Una
10 Palu
11 Sigi
SUB JUMLAH I
1 BRSUD LUWUK
2 RUMAH SAKIT BERSALIN IRENE
3 KLINIK BERSALIN KARTINI
4 RSUD Poso
5 RS Sinar Kasih Tentena
6 RSU Mokopido Tolitoli
7 RSU Bangkep
8 RSU Anuntaloko
9 RSU Buol
10 RSU Morowali
11 RSU Kolonedale
SUB JUMLAH II
1 Klinik Bersalin Budi Harapan
2 Klinik Bersalin Buah Delima
3 Klinik Bersalin Wasna Pangeran
4 Klinik Umum Baruna
SUB JUMLAH III
JUMLAH (KAB/KOTA)
JUMLAH PENDUDUK KAB/KOTA
CAKUPAN KUNJUNGAN (%)
Sumber : Seksi BIMDAL Kesehatan Rujukan

27,746
93,900
33,681
90,086
183,290
103,982
83,714
196,055
91,349
292,471
138,200
1,334,474
12,098
0
1,580
29,639
8,485
110,188
2,534
15,669
2,077
4,977
14,362
201,609
2,287
650
310
270
3,517
1,539,600
1,350,844

1,284,165

2,635,009
58.4

1,482
2,639
5,422
1,876
1,915
909
900
2,908
1,213
544
1,915
21,723
0
102
130
0
0
6,949
1,226
6,597
778
1,691
3,215
20,688
149
11
41
0
201
42,612
1,350,844

1,284,165

2,635,009
1.6

L+P
11

12
118
9
343
247
115
11
179
73
431
331
1,869

2
49
5
236
77
115
12
112
67
514
198
1,387

14
167
14
579
324
230
23
291
140
945
529
3,256

1,869

1,387

3,256

TABEL 59
ANGKA KEMATIAN PASIEN DI RUMAH SAKIT
PROVINSI SULAWESI TENGAH
TAHUN 2010
PASIEN KELUAR
(HIDUP + MATI)

PASIEN KELUAR MATI


48 JAM DIRAWAT

NO

NAMA RUMAH SAKITa

JENIS RSb

JUMLAH
TEMPAT
TIDUR

L+P

L+P

L+P

L+P

L+P

10

11

12

13

14

15

16

17

18

19

PASIEN KELUAR MATI

GDR

NDR

RSU Undata

RS Umum (B)

329

17,040

626

302

3.7

1.8

RSU Anutapura

RS Umum (B)

253

16,949

404

180

2.4

1.1

RSU Madani

RS Umum (C)

120

4,269

114

51

2.7

1.2

RSU Anuntaloko

RS Umum (C)

93

6,597

187

66

2.8

1.0

RSU Poso

RS Umum (C)

117

5,548

168

73

3.0

1.3

RSU Ampana

RS Umum (C)

64

6,741

121

65

1.8

1.0

RSU Mokopido

RS Umum (C)

100

6,690

285

90

4.3

1.3

BRSU Luwuk

RS Umum (C)

202

8,124

135

59

1.7

0.7

RSU Buol

RS Umum (D)

30

2,898

43

13

1.5

0.4

10 RSU Kolonedale

RS Umum (C)

101

3,215

116

43

3.6

1.3

11 RSU Morowali

RS Umum (D)

115

1,941

15

0.8

0.3

12 RSU Bangkep

RS Umum (D)

30

1,399

26

1.9

0.1

13 RSU Kabelota

RS Umum (D)

102

1,114

18

1.6

14 RSU Wirabuana

RS Umum (D)

40

229

15 RSU Bhayangkara

RS Umum (D)

50

3,745

39

21

1.0

0.6

16 RSU WoodWard

RS Umum (D)

98

9,369

72

21

0.8

0.2

17 RSU Budi Agung

RS Umum (D)

86

16,886

58

45

0.3

0.3

18 RSU Alkhairaat

RS Umum (D)

0.7

19 RS Sinar Kasih Tentena

RS Umum (D)

45

424

0.7

2,925

50

0.6

28

64

1.0

2.2

20 Klinik Annisa

klinik

23

229

21 Klinik Mata Prof Warouw

klinik

25

187

22 Klinik Bersalin St Masyitha

klinik

25

455

23 Klinik Bersalin Tinatapura

klinik

20

948

24 Klinik Bersalin Nasanapura

klinik

18

615

25 Klinik bersalin Care She

klinik

15

161

26 Klinik Bersalin Numeray

klinik

10

14

KABUPATEN/KOTA
Sumber : Seksi BIMDAL Kesehatan Rujukan
Keterangan: a termasuk rumah sakit swasta
b
Jenis rumah sakit RS umum atau RS khusus

2,161

118,712

2,458

1,109

2.1

0.9

TABEL 60
INDIKATOR KINERJA PELAYANAN DI RUMAH SAKIT
PROVINSI SULAWESI TENGAH
TAHUN 2010
JUMLAH PASIEN
NO

NAMA RUMAH SAKIT

1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26

RSU Undata
RSU Anutapura
RSU Madani
RSU Anuntaloko
RSU Poso
RSU Ampana
RSU Mokopido
BRSU Luwuk
RSU Buol
RSU Kolonedale
RSU Morowali
RSU Bangkep
RSU Kabelota
RSU Wirabuana
RSU Bhayangkara
RSU WoodWard
RSU Budi Agung
RSU Alkhairaat
RS Sinar Kasih Tentena
Klinik Annisa
Klinik Mata Prof Warouw
Klinik Bersalin St Masyitha
Klinik Bersalin Tinatapura
Klinik Bersalin Nasanapura
Klinik bersalin Care She
Klinik Bersalin Numeray

KABUPATEN/KOTA

JENIS RS

JUMLAH
TEMPAT
TIDUR

RS Umum (B)
RS Umum (B)
RS Umum (C)
RS Umum (C)
RS Umum (C)
RS Umum (C)
RS Umum (C)
RS Umum (C)
RS Umum (D)
RS Umum (C)
RS Umum (D)
RS Umum (D)
RS Umum (D)
RS Umum (D)
RS Umum (D)
RS Umum (D)
RS Umum (D)
RS Umum (D)
RS Umum (D)
Klinik
Klinik
Klinik
Klinik
Klinik
Klinik
Klinik

PASIEN KELUAR JUMLAH HARI


PASIEN KELUAR PASIEN KELUAR
MATI 48 JAM PERAWATAN
(HIDUP + MATI)
MATI
DIRAWAT
5

329
253
120
93
117
64
100
202
30
101
115
30
102
40
50
98
86
45
50
23
25
25
20
18
15
10

17,040
16,949
4,269
6,597
5,548
6,741
6,690
8,124
2,898
3,215
1,941
1,399
1,114
229
3,745
9,369
16,886
424
2,925
229
187
455
948
615
161
14

2161

118,712

626
404
114
187
168
121
285
135
43
116
15
26
18
-

302
180
51
66
73
65
90
59
13
43
5
1
7
-

39
72
58
3
28
-

80,134
75,465
30,541
20,497
24,315

TOI

10

11

25,836
35,930
10,685
14,454
6,639
1,136
3,567
11,141

4.7
4.5
7.2
3.1
4.4
0.0
3.9
4.4
3.7
4.5
3.4
0.8
3.2
48.7
0.0
0.0
0.0
0.0
0.0
0.0

2.3
1.0
3.1
2.0
3.3
3.5
1.6
4.7
0.1
7.0
18.2
7.0
30.2
15.1
4.9
3.8
1.9
38.7
6.2
36.7

340,340

43.1

2.9

3.8

21
21
45
3
64

1109

LOS

66.7
81.7
69.7
60.4
56.9
0.0
70.8
48.7
97.6
39.2
15.8
10.4
9.6
76.3
0.0
0.0
0.0
0.0
0.0
0.0

2458

BOR

Sumber : Seksi BIMDAL Kesehatan Rujukan


Keterangan: a termasuk rumah sakit swasta
b
Jenis rumah sakit RS umum atau RS khusus, untuk RS khusus sebutkan jenis kekhususannya (RS Jiwa, RS TB Paru, RS Kusta, dll)

TABEL 61
PERSENTASE RUMAH TANGGA BERPERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT PER KABUPATEN/KOTA
PROVINSI SULAWESI TENGAH
TAHUN 2010
RUMAH TANGGA
NO

KECAMATAN

PUSKESMAS
JUMLAH

% DIPANTAU

BER PHBS *

JUMLAH
DIPANTAU
5

Banggai Kepulauan

15

43,295

210

0.5

46

21.9

Banggai

20

81,547

282

0.3

85

30.1

Morowali

18

50,780

210

0.4

41

19.5

Poso

20

49,742

235

0.5

60

25.5

Donggala

14

64,853

289

0.4

71

24.6

Tolitoli

14

49,745

234

0.5

90

38.5

Buol

11

29,727

231

0.8

73

31.6

Parigi Moutong

19

91,133

214

0.2

82

38.3

Tojo Una-Una

13

33,872

269

0.8

75

27.9

10 Palu

12

90,708

220

0.2

36

16.4

11 Sigi

15

55,442

208

0.4

55

26.4

640,844

2,602

0.4

714

27.4

JUMLAH (KAB/KOTA)
Sumber : UPT Promkes Dinkes Prov. Sulteng

TABEL 62
PERSENTASE RUMAH SEHAT MENURUT KABUPATEN/KOTA
PROVINSI SULAWESI TENGAH
TAHUN 2010
RUMAH
NO

KABUPATEN / KOTA

JUMLAH
PUSKESMAS

JUMLAH YANG
ADA

% DIPERIKSA

JUMLAH YANG
SEHAT

% RUMAH SEHAT

JUMLAH YANG
DIPERIKSA
5

Banggai Kepulauan

15

37,427

29,012

77.5

20,965

72.3

Banggai

20

78,990

65,586

83.0

42,235

64.4

Morowali

18

40,870

34,762

85.1

21,389

61.5

Poso

20

46,153

36,410

78.9

28,948

79.5

Donggala

14

54,995

54,995

100.0

34,197

62.2

Tolitoli

14

44,285

17,800

40.2

11,049

62.1

Buol

11

22,267

18,428

82.8

10,986

59.6

Parigi Moutong

19

72,156

35,405

49.1

27,079

76.5

Tojo Una-Una

13

29,141

22,343

76.7

13,004

58.2

10

Palu

12

55,852

22,049

39.5

17,697

80.3

11

Sigi

15

43,980

27,218

61.9

14,044

51.6

526,116

364,008

69.2

241,593

66.4

JUMLAH (KAB/KOTA)
Sumber : Seksi BIMDAL Kesehatan Lingkungan

TABEL 63
PERSENTASE RUMAH/BANGUNAN BEBAS JENTIK NYAMUK AEDES PER KABUPATEN/KOTA
PROVINSI SULAWESI TENGAH
TAHUN 2010

NO

KABUPATEN / KOTA

JUMLAH
PUSKESMAS

JUMLAH
RUMAH/BANGUN
AN YANG ADA

RUMAH/BANGUNAN DIPERIKSA

RUMAH/BANGUNAN BEBAS JENTIK

JUMLAH

JUMLAH

1 Banggai Kepulauan

15

37,427

2 Banggai

20

78,990

3 Morowali

18

40,870

4 Poso

20

46,153

14,244

30.86

12,379

86.91

5 Donggala

14

54,995

4,200

7.64

3,044

72.48

6 Tolitoli

14

44,285

1,919

4.33

1,506

78.48

7 Buol

11

22,267

8 Parigi Moutong

19

72,156

810

1.12

9 Tojo Una-Una

13

29,141

20,222

69.39

10 Palu

12

55,852

4,301

7.70

3,298

76.68

11 Sigi

15

43,980

1,000

2.27

927

92.70

526,116

51,496

9.79

26,153

50.79

JUMLAH ( KAB/KOTA)
Sumber : Seksi BIMDAL Kesehatan Lingkungan

4,800
-

6.08
-

4,336
-

90.33
-

663

81.85
-

TABEL 64
PERSENTASE KELUARGA MENURUT JENIS SARANA AIR BERSIH YANG DIGUNAKAN PER KABUPATEN/KOTA
PROVINSI SULAWESI TENGAH
TAHUN 2010

NO

KABUPATEN/KOTA

JENIS SARANA AIR BERSIH

JUMLAH
KELUARGA
DIPERIKSA
SUMBER AIR
BERSIHNYA

% KELUARGA
DIPERIKSA

PUSKESMAS

JUMLAH
KELUARGA
YANG ADA

KEMASAN

LEDENG

SPT

SGL

MATA AIR

PAH

LAINNYA

JUMLAH

JUMLAH

JUMLAH

JUMLAH

JUMLAH

JUMLAH

JUMLAH

JUMLAH

JUMLAH

10

11

12

13

14

15

16

17

18

19

20

21

22

Banggai Kepulauan

15

43,522

12,961

29.8

0.0

6,535

50.4

11

0.1

778

6.0

551

4.3

264

2.0

8,139

62.8

Banggai

20

90,474

65,586

72.5

0.0

27,051

41.2

14,356

21.9

25,008

38.1

189

0.3

15,123

23.1

81,727

124.6

Morowali

18

51,001

44,893

88.0

24

0.1

9,587

21.4

76

0.2

16,122

35.9

1,032

2.3

1,201

2.7

28,042

62.5

Poso

20

59,651

44,419

74.5

264

0.6

22,762

51.2

2,187

4.9

9,521

21.4

303

0.7

4,744

10.7

39,781

89.6

Donggala

14

64,824

48,914

75.5

3,463

7.1

15,218

31.1

11,649

23.8

8,994

18.4

127

0.3

6,188

12.7

45,639

93.3

Tolitoli

14

50,132

17,800

35.5

0.0

7,535

42.3

50

0.3

6,900

38.8

104

0.6

2,346

13.2

16,935

95.1

Buol

11

26,019

22,246

85.5

151

0.7

8,277

37.2

414

1.9

5,828

26.2

47

0.2

362

1.6

15,079

67.8

Parigi Moutong

19

103,886

53,300

51.3

0.0

0.0

3,487

6.5

13,708

25.7

76

0.1

37

0.1

17,308

32.5

Tojo Una-Una

13

33,872

33,872

100.0

0.0

14,179

41.9

269

0.8

6,057

17.9

50

0.1

3,110

9.2

23,667

69.9

10

Palu

12

71,796

44,201

61.6

191

0.4

16,461

37.2

22,231

50.3

1,582

3.6

0.0

1,036

2.3

41,501

93.9

11

Sigi

15

53,588

31,743

59.2

0.0

8,688

27.4

2,117

6.7

1,924

6.1

5,237

16.5

3,498

11.0

21,464

67.6

648,765

419,935

64.7

4,095

0.98

136,293

32.46

56,847

13.54

96,422

22.96

7,716

1.84

37,909

9.03

339,282

80.79

JUMLAH (KAB/KOTA)
Sumber : Seksi BIMDAL Kesehatan Lingkungan

TABEL 65
PERSENTASE KELUARGA MENURUT SUMBER AIR MINUM YANG DIGUNAKAN PER KABUPATEN/KOTA
PROVINSI SULAWESI TENGAH
TAHUN 2010

NO

KABUPATEN / KOTA

JUMLAH
PUSKESMAS

JUMLAH
KELUARGA
DIPERIKSA
SUMBER AIR
MINUMNYA

SUMBER AIR MINUM KELUARGA


AIR KEMASAN

AIR ISI ULANG

LEDING
METERAN

LEDING
ECERAN

SUMUR
TERLINDUNG

POMPA

MATA AIR
TERLINDUNG

AIR HUJAN

SUMUR TAK
TERLINDUNG

MATA AIR TAK


TERLINDUNG

AIR SUNGAI

LAIN-LAIN

KELUARGA
DENGAN
SUMBER AIR
MINUM

10

11

12

13

14

15

16

17

18

19

20

21

22

23

24

25

26

27

28

29

30

31

1 Banggai Kepulauan

15

12,961

0.0

0.0

0.0

0.0

0.0

0.0

0.0

0.0

0.0

0.0

0.0

0.0

0.0

2 Banggai

20

65,586

0.0

0.0

0.0

0.0

0.0

0.0

0.0

0.0

0.0

0.0

0.0

0.0

0.0

3 Morowali

18

44,893

0.0

0.0

0.0

0.0

0.0

0.0

1.5

0.0

0.0

0.0

0.0

0.0

667

1.5

4 Poso

20

44,419

0.0

0.0

0.0

0.0

0.0

0.0

0.0

0.0

0.0

0.0

0.0

0.0

0.0

5 Donggala

14

48,914

7.1

0.0

31.1

0.0

18.4

0.0

0.3

0.0

0.0

0.0

12.7

39,314

80.4

6 Tolitoli

14

17,800

0.0

0.0

0.0

0.0

0.0

0.0

0.0

0.0

0.0

0.0

0.0

0.0

0.0

7 Buol

11

22,246

0.0

0.0

0.0

0.0

0.0

0.0

0.0

0.0

0.0

0.0

0.0

0.0

0.0

8 Parigi Moutong

19

53,300

0.0

0.0

0.0

0.0

0.0

0.0

0.0

0.0

0.0

0.0

0.0

0.0

0.0

9 Tojo Una-Una

13

33,872

0.0

0.0

0.0

0.0

0.0

0.0

0.0

0.0

0.0

0.0

0.0

0.0

0.0

10 Palu

12

44,201

0.0

0.0

0.0

0.0

0.0

0.0

0.0

0.0

0.0

0.0

0.0

0.0

0.0

11 Sigi

15

31,743

0.0

0.0

0.0

0.0

0.0

0.0

0.0

0.0

0.0

0.0

0.0

0.0

0.0

1.5

39,981

9.5

JUMLAH (KAB/KOTA)
Sumber : Seksi BIMDAL Kesehatan Lingkungan

419,935

3,463

3,463

0.8

0.0

15,218

15,218

3.6

0.0

11,649

11,649

23.8

2.8

8,984

8,984

2.1

667

667

0.2

127

127

0.0

0.0

0.0

0.0

6,188

6,188

TABEL 66
PERSENTASE KELUARGA DENGAN KEPEMILIKAN SARANA SANITASI DASAR PER KABUPATEN/KOTA
PROVINSI SULAWESI TENGAH
TAHUN 2010
JAMBAN
NO

KABUPATEN / KOTA

JUMLAH
PUSKESMAS

JUMLAH
KELUARGA

KELUARGA
DIPERIKSA

TEMPAT SAMPAH

KELUARGA MEMILIKI

KELUARGA
DIPERIKSA

SEHAT

PENGELOLAAN AIR LIMBAH

KELUARGA MEMILIKI

KELUARGA
DIPERIKSA

SEHAT

KELUARGA MEMILIKI

SEHAT

JUMLAH
1

JUMLAH

JUMLAH

JUMLAH

JUMLAH

JUMLAH

JUMLAH

JUMLAH

JUMLAH

10

11

12

13

14

15

16

17

18

19

20

21

22

Banggai Kepulauan

15

43,522

7,834

18.0

6,070

77.5

1,465

24.1

3,292

7.6

2,518

76.5

1,167

46.3

5,884

13.5

4,470

76.0

3,210

71.8

Banggai

20

90,474

50,046

55.3

50,046

100.0

28,241

56.4

2,740

3.0

2,740

100.0

1,699

62.0

36,539

40.4

26,340

72.1

19,002

72.1

Morowali

18

51,001

41,740

81.8

28,658

68.7

16,452

57.4

31,085

60.9

19,363

62.3

7,774

40.1

37,409

73.3

13,699

36.6

9,109

66.5

Poso

20

59,651

41,965

70.4

34,282

81.7

28,495

83.1

38,524

64.6

31,376

81.4

21,850

69.6

30,001

50.3

25,449

84.8

16,548

65.0

Donggala

14

64,824

57,494

88.7

32,449

56.4

30,197

93.1

57,494

88.7

36,434

63.4

34,197

93.9

57,494

88.7

57,494

100.0

34,197

59.5

Tolitoli

14

50,132

17,800

35.5

11,299

63.5

8,298

73.4

17,800

35.5

10,069

56.6

7,007

69.6

17,800

35.5

10,040

56.4

5,869

58.5

Buol

11

26,019

20,694

79.5

11,110

53.7

8,862

79.8

19,422

74.6

8,476

43.6

3,308

39.0

13,285

51.1

4,260

32.1

1,315

30.9

Parigi Moutong

19

103,886

55,069

53.0

25,975

47.2

14,735

56.7

44,477

42.8

12,424

27.9

5,116

41.2

32,708

31.5

14,558

44.5

8,767

60.2

Tojo Una-Una

13

33,872

22,543

66.6

13,795

61.2

10,581

76.7

22,543

66.6

7,747

34.4

6,181

79.8

22,543

66.6

12,873

57.1

9,894

76.9

10

Palu

12

71,796

37,303

52.0

17,098

45.8

15,244

89.2

31,246

43.5

15,969

51.1

13,375

83.8

37,155

51.8

17,100

46.0

14,014

82.0

11

Sigi

15

53,588

31,171

58.2

16,886

54.2

14,076

83.4

28,367

52.9

16,095

56.7

10,584

65.8

29,575

55.2

12,753

43.1

8,264

64.8

648,765

383,659

59.1

247,668

64.6

176,646

71.3

296,990

45.8

163,211

55.0

112,258

68.8

320,393

49.4

199,036

62.1

130,189

65.4

JUMLAH (KAB/KOTA)

Sumber : Seksi BIMDAL Kesehatan Lingkungan

TABEL 67
PERSENTASE TEMPAT UMUM DAN PENGELOLAAN MAKANAN (TUPM) SEHAT PER KABUPATEN/KOTA
PROVINSI SULAWESI TENGAH
TAHUN 2010

11

12

13

14

15

16

165

136

103

75.74

27

27

10

37.04

120

% SEHAT

10

JUMLAH
SEHAT

JUMLAH
DIPERIKSA

JUMLAH YG
ADA

JUMLAH YG
ADA

% SEHAT

% SEHAT

20

21

22

23

24

JUMLAH
SEHAT

JUMLAH
SEHAT

JUMLAH TUPM

JUMLAH
DIPERIKSA

JUMLAH
DIPERIKSA

JUMLAH YG
ADA

% SEHAT

JUMLAH
SEHAT

JUMLAH
PUSKESMAS

JUMLAH
DIPERIKSA

KABUPATEN / KOTA

JUMLAH YG
ADA

NO

% SEHAT

TUPM LAINNYA

JUMLAH
SEHAT

PASAR

JUMLAH
DIPERIKSA

RESTORAN/R-MAKAN

JUMLAH YG
ADA

HOTEL

17

18

120

116

96.67

Banggai Kepulauan

15

Banggai

20

14

14

14

100.00

122

122

84

68.85

30

30

19

63.33

397

361

264

73.13

1,352

1,342

1,020

76.01

Morowali

18

100.00

83

75

54

72.00

27

27

10

37.04

1,224

1,204

667

55.40

1,337

1,309

734

56.07

Poso

20

16

14

14

100.00

122

88

82

93.18

23

23

20

86.96

718

595

528

88.74

879

720

644

89.44

Donggala

14

100.00

114

90

56

62.22

17

14

14.29

100

73

48

65.75

192

192

124

64.58

Tolitoli

14

17

75.00

130

65

46

70.77

41

35

15

42.86

344

179

94

52.51

532

287

161

56.10

Buol

11

100.00

55

53

50

94.34

39

39

19

48.72

121

118

96

81.36

218

213

168

78.87

Parigi Moutong

19

10

10

10

100.00

100.00

33

30

24

80.00

375

214

186

86.92

963

506

455

89.92

Tojo Una-Una

13

100.00

94

86

54

62.79

32

32

18

56.25

227

180

132

73.33

361

306

212

69.28

10

Palu

12

24

27

20

74.07

126

85

74

87.06

12

66.67

133

83

53

63.86

295

200

145

72.50

11

Sigi

15

100.00

77

53

42

79.25

25

21

42.86

391

379

211

55.67

498

458

272

59.39

103

95

86

90.53 1,097

862

654

75.87

306

287

152

52.96

4,150

3,506 2,395

68.31

6,627

5,533

3,935

JUMLAH (KAB/KOTA)
Sumber : Seksi BIMDAL Kesehatan Lingkungan

71.12

TABEL 68
PERSENTASE INSTITUSI DIBINA KESEHATAN LINGKUNGANNYA MENURUT KABUPATEN/KOTA
PROVINSI SULAWESI TENGAH
TAHUN 2010

NO

KABUPATEN / KOTA

JUMLAH
PUSKESMAS

SARANA PELAYANAN
KESEHATAN

INSTALASI PENGOLAHAN
AIR MINUM

SARANA PENDIDIKAN

SARANA IBADAH

PERKANTORAN

SARANA LAIN

JUMLAH

JUMLAH

DIBINA

JUMLAH

DIBINA

JUMLAH

DIBINA

JUMLAH

DIBINA

JUMLAH

DIBINA

JUMLAH

DIBINA

JUMLAH

DIBINA

10

11

12

13

14

15

16

17

18

19

20

21

153

123

80.4

244

223

91.4

88

83

94.3

690

633

91.7

1,724

1,400

81.2

Banggai Kepulauan

15

205

204

99.5

Banggai

20

255

202

79.2

43

43

100.0

386

293

75.9

657

509

77.5

383

353

92.2

Morowali

18

151

123

81.5

51

29

56.9

292

129

44.2

390

295

75.6

113

113

100.0

37

24

64.9

1,034

713

69.0

Poso

20

176

174

98.9

29

20

69.0

370

353

95.4

378

363

96.0

296

292

98.6

71

71

100.0

1,320

1,273

96.4

Donggala

14

131

114

87.0

28

28

100.0

446

290

65.0

419

236

56.3

261

131

50.2

32

23

71.9

1,317

822

62.4

Tolitoli

14

365

341

93.4

20

18

90.0

361

361

100.0

329

163

49.5

221

89

40.3

1,296

972

75.0

Buol

11

100

91

91.0

57.1

194

171

88.1

183

138

75.4

112

81

72.3

88.9

605

493

81.5

Parigi Moutong

19

467

431

92.3

31

20

64.5

523

452

86.4

672

584

86.9

167

151

90.4

1,860

1,638

88.1

Tojo Una-Una

13

237

31

13.1

25

20

80.0

257

48

18.7

258

34

13.2

229

40

17.5

1,006

173

17.2

10

Palu

12

137

80

58.4

245

199

81.2

350

149

42.6

263

112

42.6

184

47

25.5

232

166

71.6

1,411

753

53.4

11

Sigi

15

147

127

86.4

433

301

69.5

500

304

60.8

242

203

83.9

41

32

78.0

1,363

967

70.9

2,371

1,918

80.9

3,765

2,670

70.9

4,293

2,961

69.0

2,296

1,583

68.9

422

324

76.8

13,626

9,837

72.2

JUMLAH (KAB/KOTA)
Sumber : Seksi BIMDAL Kesehatan Lingkungan

479

381

79.5

Tabel 69
KETERSEDIAAN OBAT MENURUT JENIS OBAT
PROVINSI SULAWESI TENGAH
TAHUN 2010

No

Nama Obat

Satuan

Stock Obat

Pemakaian ratarata/bulan

Kota Palu :

1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34

Amoksisilin sirup kering 125 mg/ml


Amoksisilin kapsul 500mg
Antasida DOEN tablet
Antalgin tablet 500mg
Deksametasone inj. 5 mg/ml-2 ml
Dextrometorphan sirup 10 mg/5 ml
Dextrometorphan tablet 15 mg
Difenhidramin HCl Inj 10 mg/ml-1 ml
Gliceril Guaiacolat tablet 100 mg
Glucosa larutan infus 5% steril
Ibuprofen tablet 200 mg
Kloramfenicol capsul 250 mg
Kotrimoksazol tablet 480 mg
Kotrimoksazol tablet 120 mg
Kotrimoksazol sirup
Klorfeniramine Maleat tablet 4 mg
Kloroquin tablet
Natrium Klorida infus 9% steril
Parasetamol tablet 500 mg
Ringer laktat infus
Vitamin B komplek tablet
Retinol 200.000 IU
Tablet tambah darah
Multivitamin sirup
Garam Oralit
OAT kat 1
OAT kat 2
OAT Kat 3
OAT kat Sisipan
OAT kat Anak
Pyrantel Pamoat 125 mg/tablet
Salep 2-4
Infus set dewasa
Infus set anak

Kab. Donggala :

1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18

Amoksisilin sirup kering 125 mg/ml


Amoksisilin kapsul 500mg
Antasida DOEN tablet
Antalgin tablet 500 mg
Deksametasone inj.5 mg/ml-2 ml
Dextrometorphan sirup 10 mg/5 ml
Dextrometorphan tablet 15 mg
Difenhidramin HCl inj 10 mg/ml-1 ml
Gliseril Guaiacolat tablet 100 mg
Glukosa larutan infus 5 % steril
Ibuprofen tablet 200 mg
Kloramphenikol capsul 250 mg
Kotrimoksazol tablet 480 mg
Kotrimoksazol tablet 120 mg
Kotrimoksazol sirup
Klorfeniramine Maleat tablet 4 mg
Kloroquin tablet
Natrium Klorida infus 9 % steril

Tingkat
Kecukupan
(bulan)
6

Botol 60 ml
Dos @ 100 tab
Botol @ 1000 tablet
Botol @ 1000 tablet
Kotak @ 100 ampul
Botol 60 ml
Botol @ 1000 tablet
Kotak @ 100 ampul
Botol @ 1000 tablet
Botol 500 ml
Botol @ 100 tablet
Botol @ 250 kapsul
Botol @ 100 tablet
Botol @ 100 tablet
Botol 60 ml
Botol @ 1000 tablet
Botol @ 1000 tablet
Botol 500 ml
Botol @ 1000 tablet
Botol 500 ml
Botol @ 1000 tablet
Botol @ 1000 tablet
Sachet @ 30 tablet
Botol 60 ml
Kotak @ 100 Sachet
Paket
Paket
Paket
Paket
Paket
Dos @ 100 tab
Dos @ 25 pot
Kantong
Kantong

17,400
1,033,800
950,000
14,180
4,000
562,000
3,470
991,000
458
19,700
174,250
790,000
26,050
1,380,000
500
1,200,000
700,000
22,050
5,000
194,600
200
2
20,000
1,000
604

Botol 60 ml
Dos @ 100 tab
Botol @ 1000 tablet
Botol @ 1000 tablet
Kotak @ 100 ampul
Botol 60 ml
Botol @ 1000 tablet
Kotak @ 100 ampul
Botol @ 1000 tablet
Botol 500 ml
Botol @ 100 tablet
Botol @ 250 kapsul
Botol @ 100 tablet
Botol @ 100 tablet
Botol 60 ml
Botol @ 1000 tablet
Botol @ 1000 tablet
Botol 500 ml

8,780.0
4,691.0
120.0
0
1,000.0
50,000.0
110.0
66.0
10.0
1,450.0
280.0
1,312.0
330.0
6,099.0
133.0
100.0

1,379.58
36,828.57
35,583.33
300.00
217.17
9,583.33
226.67
34,416.67
3.50
6,600.00
5,645.83
3,400.00
2,800.00
1,166.67
63,250.00

13
28
27
#DIV/0!
47
18
59
15
29
131
3
31
232
22
22
#DIV/0!

124.00
66,833.33
12.50
42,571.43
1,158.33

4
18
16
19
#DIV/0!

684.17
4,583.33
11.92
0.08

7
42
17
24
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!

450.00

44
#DIV/0!

69.00
27.25

855
0
20
0
0
12125
0
0
0
150
0
300
101
0
1199
31
0
0

14
22

10.27
#DIV/0!
6.00
#DIV/0!
#DIV/0!
4.12
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
9.67
#DIV/0!
4.37
3.27
#DIV/0!
5.09
4.29
#DIV/0!
#DIV/0!

No

Nama Obat

Satuan

Stock Obat

Pemakaian ratarata/bulan

Tingkat
Kecukupan
(bulan)
6

19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34

Parasetamol tablet 500 mg


Ringer Laktat infus
Vitamin B Komplek tablet
Retinol 200.000 IU
Tablet tambah darah
Multivitamin sirup
Garam Oralit
OAT Kat 1
OAT Kat 2
OAT Kat 3
OAT Kat Sisipan
OAT Kat Anak
Pyrantel Pamoat 125 mg/tablet
Salep 2-4
infus set dewasa
infus set anak

Kab. Sigi :

1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34

Amoksisilin sirup kering 125 mg/ml


Amoksisilin kapsul 500mg
Antasida DOEN tablet
Antalgin tablet 500 mg
Deksametasone inj.5 mg/ml-2 ml
Dextrometorphan sirup 10 mg/5 ml
Dextrometorphan tablet 15 mg
Difenhidramin HCl inj 10 mg/ml-1 ml
Gliseril Guaiacolat tablet 100 mg
Glukosa larutan infus 5 % steril
Ibuprofen tablet 200 mg
Kloramphenikol capsul 250 mg
Kotrimoksazol tablet 480 mg
Kotrimoksazol tablet 120 mg
Kotrimoksazol sirup
Klorfeniramine Maleat tablet 4 mg
Kloroquin tablet
Natrium Klorida infus 9 % steril
Parasetamol tablet 500 mg
Ringer Laktat infus
Vitamin B Komplek tablet
Retinol 200.000 IU
Tablet tambah darah
Multivitamin sirup
Garam Oralit
OAT Kat 1
OAT Kat 2
OAT Kat 3
OAT Kat Sisipan
OAT Kat Anak
Pyrantel Pamoat 125 mg/tablet
Salep 2-4
infus set dewasa
infus set anak

Kab. Parigi Moutong :

1
2
3
4
5
6

Amoksisilin sirup kering 125 mg/ml


Amoksisilin kapsul 500mg
Antasida DOEN tablet
Antalgin tablet 500 mg
Deksametasone inj.5 mg/ml-2 ml
Dextrometorphan sirup 10 mg/5 ml

Botol @ 1000 tablet


Botol 500 ml
Botol @ 1000 tablet
Botol @ 1000 tablet
Sachet @ 30 tablet
Botol 60 ml
Kotak @ 100 sachet
Paket
Paket
Paket
Paket
Paket
Dos @ 100 tab
Dos @ 25 pot
Kantong
Kantong

1,948.0
8,525.0
61.0
168.7
100.0
-

526
1333
10
0
0
0
2
0
0
0
0
0
0
2
0
0

3.70
6.40
6.10
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
84.34
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
50.00
#DIV/0!
#DIV/0!

Botol 60 ml
Dos @ 100 tab
Botol @ 1000 tablet
Botol @ 1000 tablet
Kotak @ 100 ampul
Botol 60 ml
Botol @ 1000 tablet
Kotak @ 100 ampul
Botol @ 1000 tablet
Botol 500 ml
Botol @ 100 tablet
Botol @ 250 kapsul
Botol @ 100 tablet
Botol @ 100 tablet
Botol 60 ml
Botol @ 1000 tablet
Botol @ 1000 tablet
Botol 500 ml
Botol @ 1000 tablet
Botol 500 ml
Botol @ 1000 tablet
Botol @ 1000 tablet
Sachet @ 30 tablet
Botol 60 ml
Kotak @ 100 sachet
Paket
Paket
Paket
Paket
Paket
Dos @ 100 tab
Dos @ 25 pot
Kantong
Kantong

3,221.0
5,796.0
457.0
28.0
2,070.0
116.0
85.0
345.0
15.0
138.0
2,083.0
12.0
1,520.0
585.0
13.0
90.0
798.0
2,100.0
310.0
380.0
44.0
19.0
3.0
2.0
81.0
17.0
29.0
501.0

385
75.33
31.33
0
0,25
261.67
2.83
1.25
16.25
82.08
18.33
4.17
34.75
17.33
469
18
3.08
99.17
37.83
400
15.83
0
0
0
10.58
73
0
0
0
0
1.58
0.25
161
83.25

8.37
76.94
14.59
#DIV/0!
#VALUE!
7.91
40.99
68.00
21.23
0.18
7.53
0.00
59.94
0.69
3.24
32.50
4.22
0.91
21.09
5.25
19.58
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
4.16
0.26
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
51.27
68.00
0.18
6.02

Botol 60 ml
Dos @ 100 tab
Botol @ 1000 tablet
Botol @ 1000 tablet
Kotak @ 100 ampul
Botol 60 ml

2,650.0
520.0
6.0
82.0
-

3560
508
123
157
140
3814

0.74
1.02
0.00
0.04
0.59
0.00

No

Nama Obat

Satuan

Stock Obat

Pemakaian ratarata/bulan

Tingkat
Kecukupan
(bulan)
6

7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34

Dextrometorphan tablet 15 mg
Difenhidramin HCl inj 10 mg/ml-1 ml
Gliseril Guaiacolat tablet 100 mg
Glukosa larutan infus 5 % steril
Ibuprofen tablet 200 mg
Kloramphenikol capsul 250 mg
Kotrimoksazol tablet 480 mg
Kotrimoksazol tablet 120 mg
Kotrimoksazol sirup
Klorfeniramine Maleat tablet 4 mg
Kloroquin tablet
Natrium Klorida infus 9 % steril
Parasetamol tablet 500 mg
Ringer Laktat infus
Vitamin B Komplek kapsul
Retinol 200.000 IU
Tablet tambah darah
Multivitamin sirup
Garam Oralit
OAT Kat 1
OAT Kat 2
OAT Kat 3
OAT Kat Sisipan
OAT Kat Anak
Pyrantel Pamoat 125 mg/tablet
Salep 2-4
infus set dewasa
infus set anak

Kab. Poso :

1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31

Amoksisilin sirup kering 125 mg/ml


Amoksisilin kapsul 500mg
Antasida DOEN tablet
Antalgin tablet 500 mg
Deksametasone inj.5 mg/ml-2 ml
Dextrometorphan sirup 10 mg/5 ml
Dextrometorphan tablet 15 mg
Difenhidramin HCl inj 10 mg/ml-1 ml
Gliseril Guaiacolat tablet 100 mg
Glukosa larutan infus 5 % steril
Ibuprofen tablet 200 mg
Kloramphenikol capsul 250 mg
Kotrimoksazol tablet 480 mg
Kotrimoksazol tablet 120 mg
Kotrimoksazol sirup
Klorfeniramine Maleat tablet 4 mg
Kloroquin tablet
Natrium Klorida infus 9 % steril
Parasetamol tablet 500 mg
Ringer Laktat infus
Vitamin B Komplek tablet
Retinol 200.000 IU
Tablet tambah darah
Multivitamin sirup
Garam Oralit
OAT Kat 1
OAT Kat 2
OAT Kat 3
OAT Kat Sisipan
OAT Kat Anak
Pyrantel Pamoat 125 mg/tablet

Botol @ 1000 tablet


Kotak @ 100 ampul
Botol @ 1000 tablet
Botol 500 ml
Botol @ 100 tablet
Botol @ 250 kapsul
Botol @ 100 tablet
Botol @ 100 tablet
Botol 60 ml
Botol @ 1000 tablet
Botol @ 1000 tablet
Botol 500 ml
Botol @ 1000 tablet
Botol 500 ml
kapsul
Botol @ 1000 tablet
Sachet @ 30 tablet
Botol 60 ml
Kotak @ 100 sachet
Paket
Paket
Paket
Paket
Paket
Dos @ 100 tab
Dos @ 25 pot
Kantong
Kantong

66.0
37.0
622.0
65.0
356.0
1,200.0
197.0
601.0
1,860.0
29.0
60.0
149.0
62.0
23.0
669.0
24.0
2.0
0
85
140

175
66
244
3281
27
142
363
591
2972
402
54
1606
5
3649
96
38
10
20.117
459
3
0
5
0
0
139
12
2703
4656

0.00
1.00
0.15
0.19
0.00
0.46
0.98
0.00
0.40
0.49
0.00
0.37
0.00
0.51
0.30
1.58
0.00
0.00
0.32
20.67
#DIV/0!
133.80
#DIV/0!
#DIV/0!
0.01
0.00
0.03
0.03

Botol 60 ml
Dos @ 100 tab
Botol @ 1000 tablet
Botol @ 1000 tablet
Kotak @ 100 ampul
Botol 60 ml
Botol @ 1000 tablet
Kotak @ 100 ampul
Botol @ 1000 tablet
Botol 500 ml
Botol @ 100 tablet
Botol @ 250 kapsul
Botol @ 100 tablet
Botol @ 100 tablet
Botol 60 ml
Botol @ 1000 tablet
Botol @ 1000 tablet
Botol 500 ml
Botol @ 1000 tablet
Botol 500 ml
Botol @ 1000 tablet
Botol @ 50 kapsul lunak
Sachet @ 30 tablet
Botol 60 ml
Kotak @ 100 sachet
Paket
Paket
Paket
Paket
Paket
Dos @ 100 tab

3,500.0
5,000.0
421.0
161.0
3,000.0
467.0
839.0
293.0
2,805.0
300.0
206.0
500.0
419.0
2,000.0
395.0
192.0
410.0
424.0
3,575.0
54.0
800.0
500.0
150.0
150.0
100.0

333
162
42
10
10
250
17
7
25
42
8
10
67
42
335
50
15
83
42
117
25
0
0
10
17
0
0
0
0
0
13

10.51
30.86
10.02
0.00
16.10
12.00
27.47
119.86
11.72
66.79
37.50
20.60
7.46
9.98
5.97
7.90
12.80
4.94
10.10
30.56
2.16
#DIV/0!
#DIV/0!
50.00
8.82
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
7.69

No

Nama Obat

Satuan

Stock Obat

Pemakaian ratarata/bulan

Tingkat
Kecukupan
(bulan)
6

12
65
47

0.00
12.31
10.64

32
33
34

Salep 2-4
infus set dewasa
infus set anak

Kab. Tojo Una-Una :

1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34

Amoksisilin sirup kering 125 mg/ml


Amoksisilin kapsul 500mg
Antasida DOEN tablet
Antalgin tablet 500 mg
Deksametasone inj.5 mg/ml-2 ml
Dextrometorphan sirup 10 mg/5 ml
Dextrometorphan tablet 15 mg
Difenhidramin HCl inj 10 mg/ml-1 ml
Gliseril Guaiacolat tablet 100 mg
Glukosa larutan infus 5 % steril
Ibuprofen tablet 200 mg
Kloramphenikol capsul 250 mg
Kotrimoksazol tablet 480 mg
Kotrimoksazol tablet 120 mg
Kotrimoksazol sirup
Klorfeniramine Maleat tablet 4 mg
Kloroquin tablet
Natrium Klorida infus 9 % steril
Parasetamol tablet 500 mg
Ringer Laktat infus
Vitamin B Komplek tablet
Retinol 200.000 IU
Tablet tambah darah
Multivitamin sirup
Garam Oralit
OAT Kat 1
OAT Kat 2
OAT Kat 3
OAT Kat Sisipan
OAT Kat Anak
Pyrantel Pamoat 125 mg/tablet
Salep 2-4
infus set dewasa
infus set anak

Kab. Morowali :

1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20

Amoksisilin sirup kering 125 mg/ml


Amoksisilin kapsul 500mg
Antasida DOEN tablet
Antalgin tablet 500 mg
Deksametasone inj.5 mg/ml-2 ml
Dextrometorphan sirup 10 mg/5 ml
Dextrometorphan tablet 15 mg
Difenhidramin HCl inj 10 mg/ml-1 ml
Gliseril Guaiacolat tablet 100 mg
Glukosa larutan infus 5 % steril
Ibuprofen tablet 200 mg
Kloramphenikol capsul 250 mg
Kotrimoksazol tablet 480 mg
Kotrimoksazol tablet 120 mg
Kotrimoksazol sirup
Klorfeniramine Maleat tablet 4 mg
Kloroquin tablet
Natrium Klorida infus 9 % steril
Parasetamol tablet 500 mg
Ringer Laktat infus

Dos @ 25 pot
Kantong
Kantong

800
500

Botol 60 ml
Dos @ 100 tab
Botol @ 1000 tablet
Botol @ 1000 tablet
Kotak @ 100 ampul
Botol 60 ml
Botol @ 1000 tablet
Kotak @ 100 ampul
Botol @ 1000 tablet
Botol 500 ml
Botol @ 100 tablet
Botol @ 250 kapsul
ktk @ 100 tablet
ktk @ 100 tablet
Botol 60 ml
Botol @ 1000 tablet
Botol @ 1000 tablet
Botol 500 ml
Botol @ 1000 tablet
Botol 500 ml
Botol @ 1000 tablet
Botol @ 1000 tablet
Sachet @ 30 tablet
Botol 60 ml
Kotak @ 100 sachet
Paket
Paket
Paket
Paket
Paket
Dos @ 100 tab
ktk @ 24 pot
Kantong
Kantong

16,049.0
184,980.0
328.0
88.0
9,072.0
51,800.0
429.0
572.0
4,500.0
687.0
623.0
300.0
4,931.0
2,214.4
800.0
787.0
7,585.0
918.7
200.0
0
0
0
0
0
160.0
92.0
-

2339.8
9840
54
0
10
1130
10311
73.78
65
398
0
109
83.66
58
986
236.67
0
0
122.8
1023
183.7
0
0
0
13.8
0
0
0
0
0
15
1
0
0

6.86
18.80
6.07
#DIV/0!
8.80
8.03
5.02
5.81
8.80
11.31
#DIV/0!
6.30
7.45
5.17
5.00
9.36
#DIV/0!
#DIV/0!
6.41
7.41
5.00
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
14.49
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
10.67
92.00
#DIV/0!
#DIV/0!

Botol 60 ml
Dos @ 100 tab
Botol @ 1000 tablet
Botol @ 1000 tablet
Kotak @ 100 ampul
Botol 60 ml
Botol @ 1000 tablet
Kotak @ 100 ampul
Botol @ 1000 tablet
Botol 500 ml
Botol @ 100 tablet
Botol @ 250 kapsul
Botol @ 100 tablet
Botol @ 100 tablet
Botol 60 ml
Botol @ 1000 tablet
Botol @ 1000 tablet
Botol 500 ml
Botol @ 1000 tablet
Botol 500 ml

9,500.0
14,890.0
450.0
210.0
3,397.0
355.0
7.0
475.0
3,640.0
300.0
920.0
3,500.0
1,000.0
6,800.0
2,038.0
26.0
720.0
283.0
7,740.0

74
391.8
20.722
10.63
0
96.67
18.254
0.33
14.57
50
2.54
13.65
21.7
2.53
212
4.16
1.28
43
23.17
307.67

128.38
38.00
21.72
19.76
#DIV/0!
35.14
19.45
21.21
32.60
72.8
118.11
67.40
161.29
395.26
32.08
489.90
20.31
16.74
12.21
25.16

No

Nama Obat

Satuan

Stock Obat

Pemakaian ratarata/bulan

21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34

Vitamin B Komplek tablet


Retinol 200.000 IU
Tablet tambah darah
Multivitamin sirup
Garam Oralit
OAT Kat 1
OAT Kat 2
OAT Kat 3
OAT Kat Sisipan
OAT Kat Anak
Pyrantel Pamoat 125 mg/tablet
Salep 2-4
infus set dewasa
infus set anak

Kab. Banggai Kepulauan :

1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34

Amoksisilin sirup kering 125 mg/ml


Amoksisilin kapsul 500mg
Antasida DOEN tablet
Antalgin tablet 500 mg
Deksametasone inj.5 mg/ml-2 ml
Dextrometorphan sirup 10 mg/5 ml
Dextrometorphan tablet 15 mg
Difenhidramin HCl inj 10 mg/ml-1 ml
Gliseril Guaiacolat tablet 100 mg
Glukosa larutan infus 5 % steril
Ibuprofen tablet 200 mg
Kloramphenikol capsul 250 mg
Kotrimoksazol tablet 480 mg
Kotrimoksazol tablet 120 mg
Kotrimoksazol sirup
Klorfeniramine Maleat tablet 4 mg
Kloroquin tablet
Natrium Klorida infus 9 % steril
Parasetamol tablet 500 mg
Ringer Laktat infus
Vitamin B Komplek tablet
Retinol 200.000 IU
Tablet tambah darah
Multivitamin sirup
Garam Oralit
OAT Kat 1
OAT Kat 2
OAT Kat 3
OAT Kat Sisipan
OAT Kat Anak
Pyrantel Pamoat 125 mg/tablet
Salep 2-4
infus set dewasa
infus set anak

Kab. Banggai :

1
2
3
4
5
6
7
8
9

Amoksisilin sirup kering 125 mg/ml


Amoksisilin kapsul 500mg
Antasida DOEN tablet
Antalgin tablet 500 mg
Deksametasone inj.5 mg/ml-2 ml
Dextrometorphan sirup 10 mg/5 ml
Dextrometorphan tablet 15 mg
Difenhidramin HCl inj 10 mg/ml-1 ml
Gliseril Guaiacolat tablet 100 mg

Botol @ 1000 tablet


Botol @ 1000 tablet
Sachet @ 30 tablet
Botol 60 ml
Kotak @ 100 sachet
Paket
Paket
Paket
Paket
Paket
Dos @ 100 tab
Dos @ 25 pot
Kantong
Kantong

Botol 60 ml
Dos @ 100 tab
Botol @ 1000 tablet
Botol @ 1000 tablet
Kotak @ 100 ampul
Botol 60 ml
Botol @ 1000 tablet
Kotak @ 100 ampul
Botol @ 1000 tablet
Botol 500 ml
Botol @ 100 tablet
Botol @ 250 kapsul
Botol @ 100 tablet
Botol @ 100 tablet
Botol 60 ml
Botol @ 1000 tablet
Botol @ 1000 tablet
Botol 500 ml
Botol @ 1000 tablet
Botol 500 ml
Botol @ 1000 tablet
Botol @ 1000 tablet
Sachet @ 30 tablet
Botol 60 ml
Kotak @ 100 sachet
Paket
Paket
Paket
Paket
Paket
Dos @ 100 tab
Dos @ 25 pot
Kantong
Kantong

Botol 60 ml
Dos @ 100 tab
Botol @ 1000 tablet
Botol @ 1000 tablet
Kotak @ 100 ampul
Botol 60 ml
Botol @ 1000 tablet
Kotak @ 100 ampul
Botol @ 1000 tablet

250.0
598.0
100.0
3.0
101.0
1,752.0
555
223

4,000.0
4,000.0
750.0
150.0
200.0
1,500.0
150.0
300.0
1,000.0
200.0
150.0
300.0
200.0
150.0
150.0
250
1,000.0
550.0
5,000.0
200.0
1,000.0
200.0
10.0
50.0
100.0
0
1000
800

9,050.0
10,839.0
50.0
4,500.0
500.0
1,644.0

10.95
0
0
55.67
12
0
0
0
0
1
10
122.49
110.33
6.33

Tingkat
Kecukupan
(bulan)
6
22.83
#DIV/0!
#DIV/0!
10.74
8.33
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
3
10.1
14.30
5.03
35.23

75
80
50
40
3
20
3
0
5
25
4
3
5
3
20
4
5
15
7
60
3
0
0
0
15
10
1
0
0
2
4
0
20
15

53.33
50.00
15.00
3.75
66.67
75.00
50.00
#DIV/0!
60.00
40.00
50.00
50.00
60.00
66.67
7.50
37.50
50.00
66.67
78.57
83.33
66.67
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
66.67
20.00
10.00
#DIV/0!
#DIV/0!
25.00
25.00
#DIV/0!
50.00
53.33

566.66
158
16
47.92
0
227.91
18.83
15.75
9.91

15.97
68.60
3.13
0.00
#DIV/0!
19.74
26.55
0.00
165.89

No

Nama Obat

Satuan

Stock Obat

Pemakaian ratarata/bulan

Tingkat
Kecukupan
(bulan)
6

0
135.83
44.58
0
65.41
7.66
289.58
138
7.16
71.5
25.58
277.41
0
44.75
0
0
0
0
0
0
0
8
226.66
125
226.66

#DIV/0!
0.00
11.22
#DIV/0!
7.64
26.11
17.27
22.56
27.93
0.00
23.18
5.77
#DIV/0!
6.91
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
6.25
0.00
0.00
3.29

12,520.0
11,765.0
300.0

343
213
6

73.0
5,300.0
758.0

6
150
68

36.50
55.23
50.00
#DIV/0!
12.17
35.33
11.15
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
11.58
11.16
7.36
5.17
13.24
#DIV/0!
#DIV/0!
150.00
17.29
1800.00
7.36
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
8.43
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!

10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34

Glukosa larutan infus 5 % steril


Ibuprofen tablet 200 mg
Kloramphenikol capsul 250 mg
Kotrimoksazol tablet 480 mg
Kotrimoksazol tablet 120 mg
Kotrimoksazol sirup
Klorfeniramine Maleat tablet 4 mg
Kloroquin tablet
Natrium Klorida infus 9 % steril
Parasetamol tablet 500 mg
Ringer Laktat infus
Vitamin B Komplek tablet
Retinol 200.000 IU
Tablet tambah darah
Multivitamin sirup
Garam Oralit
OAT Kat 1
OAT Kat 2
OAT Kat 3
OAT Kat Sisipan
OAT Kat Anak
Pyrantel Pamoat 125 mg/tablet
Salep 2-4
infus set dewasa
infus set anak

10

Kab. Toli-Toli :

1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34

Amoksisilin sirup kering 125 mg/ml


Amoksisilin kapsul 500mg
Antasida DOEN tablet
Antalgin tablet 500 mg
Deksametasone inj.5 mg/ml-2 ml
Dextrometorphan sirup 10 mg/5 ml
Dextrometorphan tablet 15 mg
Difenhidramin HCl inj 10 mg/ml-1 ml
Gliseril Guaiacolat tablet 100 mg
Glukosa larutan infus 5 % steril
Ibuprofen tablet 200 mg
Kloramphenikol capsul 250 mg
Kotrimoksazol tablet 480 mg
Kotrimoksazol tablet 120 mg
Kotrimoksazol sirup
Klorfeniramine Maleat tablet 4 mg
Kloroquin tablet
Natrium Klorida infus 9 % steril
Parasetamol tablet 500 mg
Ringer Laktat infus
Vitamin B Komplek tablet
Retinol 200.000 IU
Tablet tambah darah
Multivitamin sirup
Garam Oralit
OAT Kat 1
OAT Kat 2
OAT Kat 3
OAT Kat Sisipan
OAT Kat Anak
Pyrantel Pamoat 125 mg/tablet
Salep 2-4
infus set dewasa
infus set anak

Botol 500 ml
Botol @ 100 tablet
Botol @ 250 kapsul
Botol @ 100 tablet
Botol @ 100 tablet
Botol 60 ml
Botol @ 1000 tablet
Botol @ 1000 tablet
Botol 500 ml
Botol @ 1000 tablet
Botol 500 ml
Botol @ 1000 tablet
Botol @ 50
Sachet @ 30 tablet
Botol 60 ml
Kotak @ 100 sachet
Paket
Paket
Paket
Paket
Paket
Dos @ 100 tab
Dos @ 25 pot
Kantong
Kantong

Botol 60 ml
Dos @ 100 tab
Botol @ 1000 tablet
Botol @ 1000 tablet
Kotak @ 100 ampul
Botol 60 ml
Botol @ 1000 tablet
Kotak @ 100 ampul
Botol @ 1000 tablet
Botol 500 ml
Botol @ 100 tablet
Botol @ 250 kapsul
Botol @ 100 tablet
Botol @ 100 tablet
Botol 60 ml
Botol @ 1000 tablet
Botol @ 1000 tablet
Botol 500 ml
Botol @ 1000 tablet
Botol 500 ml
Botol @ 1000 tablet
Botol @ 1000 tablet
Sachet @ 30 tablet
Botol 60 ml
Kotak @ 100 sachet
Paket
Paket
Paket
Paket
Paket
Dos @ 100 tab
Dos @ 25 pot
Kantong
Kantong

500.0
60.0
500.0
200.0
5,000.0
3,113.0
200.0
593.0
1,600.0
309.0
200.0
1,644.0
50.0
0
0
745

424.0
278.0
212.0
346.0
884.0
6,450.0
1,329.0
3,000.0
1,677.0
5,400.0
265.0
340.0
0
0
531.0
475.0
445.0

24
19
47
171
487
0
0
20
97
3
36
0
0
0
63
0
0
0
0
0
0
0
0
0

No

Nama Obat

Satuan

Stock Obat

Pemakaian ratarata/bulan

Tingkat
Kecukupan
(bulan)
6

113
510
0
0
5.6
0
39
19
23
0
18
5
3
1
0
0
0
49
14
46
17
0
0
0
126
0
0
0
0
0
0
0
0
0

3.19
3.54
#DIV/0!
#DIV/0!
17.14
#DIV/0!
3.05
3.21
3.48
#DIV/0!
10.22
76.20
185.33
76.00
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
11.90
3.07
5.00
7.00
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
4.01
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!

11

Kab. Buol :

1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34

Amoksisilin sirup kering 125 mg/ml


Amoksisilin kapsul 500mg
Antasida DOEN tablet
Antalgin tablet 500 mg
Deksametasone inj.5 mg/ml-2 ml
Dextrometorphan sirup 10 mg/5 ml
Dextrometorphan tablet 15 mg
Difenhidramin HCl inj 10 mg/ml-1 ml
Gliseril Guaiacolat tablet 100 mg
Glukosa larutan infus 5 % steril
Ibuprofen tablet 200 mg
Kloramphenikol capsul 250 mg
Kotrimoksazol tablet 480 mg
Kotrimoksazol tablet 120 mg
Kotrimoksazol sirup
Klorfeniramine Maleat tablet 4 mg
Kloroquin tablet
Natrium Klorida infus 9 % steril
Parasetamol tablet 500 mg
Ringer Laktat infus
Vitamin B Komplek tablet
Retinol 200.000 IU
Tablet tambah darah
Multivitamin sirup
Garam Oralit
OAT Kat 1
OAT Kat 2
OAT Kat 3
OAT Kat Sisipan
OAT Kat Anak
Pyrantel Pamoat 125 mg/tablet
Salep 2-4
infus set dewasa
infus set anak

Sumber : Seksi BIMDAL Kefarmasian

Botol 60 ml
Dos @ 100 tab
Botol @ 1000 tablet
Botol @ 1000 tablet
Kotak @ 100 ampul
Botol 60 ml
Botol @ 1000 tablet
Kotak @ 100 ampul
Botol @ 1000 tablet
Botol 500 ml
Botol @ 100 tablet
Botol @ 250 kapsul
Botol @ 100 tablet
Botol @ 100 tablet
Botol 60 ml
Botol @ 1000 tablet
Botol @ 1000 tablet
Botol 500 ml
Botol @ 1000 tablet
Botol 500 ml
Botol @ 1000 tablet
Botol @ 1000 tablet
Sachet @ 30 tablet
Botol 60 ml
Kotak
Paket
Paket
Paket
Paket
Paket
Dos @ 100 tab
Dos @ 25 pot
Kantong
Kantong

360.0
1,806.0
96.0
119.0
61.0
80.0
80.0
184.0
381.0
556.0
76.0
583.0
43.0
230.0
119.0
279.0
505.0
-

TABEL 70
JUMLAH SARANA PELAYANAN KESEHATAN MENURUT KEPEMILIKAN
PROVINSI SULAWESI TENGAH
TAHUN 2010
PEMILIKAN/PENGELOLA
NO

FASILITAS KESEHATAN

RUMAH SAKIT UMUM

RUMAH SAKIT JIWA

RUMAH SAKIT BERSALIN

RUMAH SAKIT KHUSUS LAINNYA

PUSKESMAS PERAWATAN

PUSKESMAS NON PERAWATAN

PUSKESMAS KELILING

PUSKESMAS PEMBANTU

RUMAH BERSALIN

10

BALAI PENGOBATAN/KLINIK

11

PRAKTIK DOKTER BERSAMA

12

PRAKTIK DOKTER PERORANGAN

13

PRAKTK PENGOBATAN TRADISIONAL

14

POSKESDES

909

15

POSYANDU

3149

16

APOTEK

364

364

17

TOKO OBAT

163

163

18

GFK

12

12

19

INDUSTRI OBAT TRADISIONAL

20

INDUSTRI KECIL OBAT TRADISIONAL

Sumber : Seksi BIMDAL Kesehatan Rujukan

KEMENKES

PEM.PROV

PEM.KAB/KOTA

TNI/POLRI

BUMN

SWASTA

JUMLAH

11

21
1

4
0
76
93
111
628

82

82

12

12

247

247

TABEL 71

SARANA PELAYANAN KESEHATAN DENGAN KEMAMPUAN LABKES DAN MEMILIKI 4 SPESIALIS DASAR
PROVINSI SULAWESI TENGAH
TAHUN 2010
LABORATORIUM KESEHATAN
NO

SARANA KESEHATAN

4 (EMPAT) SPESIALIS DASAR

JUMLAH
JUMLAH

1 RUMAH SAKIT UMUM

JUMLAH

%
5

21

13

61.90

2 RUMAH SAKIT JIWA

100.00

3 RUMAH SAKIT KHUSUS

4 PUSKESMAS

JUMLAH (KAB/KOTA)

Sumber : Seksi BIMDAL Kesehatan Rujukan

23

14

60.87

12

57.14

TABEL 72
JUMLAH POSYANDU MENURUT STRATA PER KABUPATEN/KOTA
PROVINSI SULAWESI TENGAH
TAHUN 2010
NO

KABUPATEN / KOTA

POSYANDU

JUMLAH
PUSKESMAS

PRATAMA

MADYA

PURNAMA

MANDIRI

POSYANDU AKTIF

JUMLAH

JUMLAH

JUMLAH

JUMLAH

JUMLAH

JUMLAH

JUMLAH

10

11

12

13

14

15

Banggai Kepulauan

15

87

34.80

152

60.80

11

4.40

0.00

250

100.00

11

4.40

Banggai

20

183

51.55

95

26.76

73

20.56

1.13

355

100.00

77

21.69

Morowali

18

41

14.34

212

74.13

32

11.19

0.35

286

100.00

33

11.54

Poso

20

40

15.69

77

30.20

123

48.24

15

5.88

255

100.00

138

54.12

Donggala

14

252

57.01

166

37.56

24

5.43

0.00

442

100.00

383

86.65

Tolitoli

14

126

54.55

48

20.00

56

24.24

0.43

231

99.22

57

24.68

Buol

11

82

56.16

45

30.82

17

11.64

1.37

146

100.00

19

13.01

Parigi Moutong

19

135

32.69

114

27.60

152

36.80

12

2.91

413

100.00

164

39.71

Tojo Una-Una

13

132

73.74

15

8.38

29

16.20

1.68

179

100.00

176

98.32

10

Palu

12

41

22.91

86

48.04

73

40.78

16

8.94

216

120.67

89

41.20

11

Sigi

15

240

134.08

124

69.27

4.47

2.23

376

210.06

12

3.19

1,359

43.16

1,134

36.01

598

18.99

58

1.84

3,149

100.00

1,159

36.81

JUMLAH (KAB/KOTA)
RASIO POSYANDU PER 100 BALITA
Sumber: UPT Promkes Dinkes Prov. Sulteng

1.09

TABEL 73
UPAYA KESEHATAN BERSUMBERDAYA MASYARAKAT (UKBM) PER KABUPATEN/KOTA
PROVINSI SULAWESI TENGAH
TAHUN 2010
JUMLAH
NO

KABUPATEN / KOTA

JUMLAH
PUSKESMAS

DESA SIAGA

DESA/
KELURAHAN
4

JUMLAH

DESA SIAGA AKTIF

JUMLAH

POSKESDES POSYANDU
8

Banggai Kepulauan

15

219

189

86.30

58

30.69

66

250

Banggai

20

339

305

89.97

76

24.92

201

355

Morowali

18

240

240

100.00

177

73.75

105

286

Poso

20

156

154

98.72

29

18.83

106

255

Donggala

14

149

149

100.00

46

30.87

41

442

Tolitoli

14

91

91

100.00

25

27.47

83

231

Buol

11

108

108

100.00

25

23.15

36

146

Parigi Moutong

19

180

107

59.44

25

23.36

146

413

Tojo Una-Una

13

121

121

100.00

14

11.57

43

179

10

Palu

12

43

43

100.00

43

100.00

45

216

11

Sigi

15

157

157

100.00

143

91.08

31

376

171

1,803

1,664

92.29

661

39.72

903

3,149

JUMLAH (KAB/KOTA)

Sumber: UPT Promkes Dinkes Prov. Sulteng

TABEL 74
JUMLAH TENAGA MEDIS DI SARANA KESEHATAN
PROVINSI SULAWESI TENGAH
TAHUN 2010
NO

DR SPESIALIS a

UNIT KERJA

DOKTER UMUM

DOKTER GIGI b

JUMLAH

L+P

L+P

L+P

L+P

12

13

14

10

11

Seluruh Puskesmas Kab. Bangkep

17

17

Seluruh Puskesmas Kab. Banggai

30

30

Seluruh Puskesmas Kab. Morowali

17

17

Seluruh Puskesmas Kab. Poso

25

25

Seluruh Puskesmas Kab. Donggala

28

28

Seluruh Puskesmas Kab. Toli-toli

15

15

Seluruh Puskesmas Kab. Buol

10

10

Seluruh Puskesmas Kab. Parimo

Seluruh Puskesmas Kab. Tojo Una-una

20

20

16

16

10 Seluruh Puskesmas Kota Palu

20

20

19

11 Seluruh Puskesmas Kab. Sigi

23

23

SUB JUMLAH I (PUSKESMAS)

221

221

8
-

59

RS Bangkep

BRSD Luwuk

RS Bersalin Irene

Klinik Kartini

RSU Kab. Morowali

RSU Kolonodale

RSUD Poso

10

15

RS GKST Tentena

RSU Kabelota Kab. Donggala

10

10 RS Mokopido Kab. Tolitoli

11

2
1

10

10

12 Klinik Polri Kab. Buol

31

11 RSU Kab. Buol

21

14

11

17

13 RSU Anutoloko Parigi

37

54

14 RSU Ampana
15 RSU Anutapura
16 RS Bayangkara

17 RS Wirabuana

18 RS Woodward

19 RS Budi Agung

20 RS Masyita

21 RSM Warow

22 RSB Numerai

23 RS Anisa

24 Nasanapura

25 RSB Careshe

26 RSU Undata

31

31

62

27 RSU Madani

16

22

SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT)


1

91

KKP Poso
Unit Transfusi Darah (UTD) Poso

Labkes Palu

6
3
-

28

Pelkes Palu

Balai Litbang

277

Klinik Polri Buol

KKP Palu

KKP Buol

Gudang Farmasi Poso

186

10 UPT Surveilans Data dan Informasi


11 UPT Promosi Kesehatan
SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN

RASIO TERHADAP 100.000 PDDK

0.0

INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT
1

0.0

0.0

3.3
-

Kebidanan

19.1

Keperawatan

5
0.0

Kesling

0.0

Direktorat Poltekes

15.6

Akper Luwuk

5
0.0

Akper Donggala

0.0

Akper Poso

3.5

Akper Tolitoli

0.0

Akper BK

10 Akper Justitia
11 Akbid Graha Ananda
12 Akbid Cendrawasih
13 Akfar Bina Farmasi
14 Akfar Tadulako Farma
15 Medika Nusantara
DINAS KESEHATAN KAB/KOTA

20

20

Kab. Bangkep

Kab. Banggai

Kab. Morowali

Kab. Poso

Kab. Donggala

Kab. Tolitoli

Kab. Buol

Kab. Parimo

Kab. Tojo Unauna

1
2
-

11 Kab. Sigi

DINAS KESEHATAN PROVINSI

Sumber : Bidang Bina Pengembangan SDM


Keterangan : a termasuk S3
b
termasuk Dokter Gigi Spesialis

1
-

10 Kota Palu

JUMLAH (KAB/KOTA/PROV)

5
91

437

528

1
-

91

TABEL 75
JUMLAH TENAGA KEPERAWATAN DI SARANA KESEHATAN
PROVINSI SULAWESI TENGAH
TAHUN 2010
BIDAN
NO

UNIT KERJA

BIDAN

PERAWAT

DIII BIDAN JUMLAH

SARJANA KEPERAWATAN
L
P
L+P
6

PERAWAT
P

10

JUMLAH
L+P

L+P

11

12

13

14

Seluruh Puskesmas Kab. Bangkep

174

21

195

255

259

Seluruh Puskesmas Kab. Banggai

195

48

243

323

327

Seluruh Puskesmas Kab. Morowali

126

39

165

112

115

Seluruh Puskesmas Kab. Poso

120

88

218

280

284

Seluruh Puskesmas Kab. Donggala

92

96

188

108

108

Seluruh Puskesmas Kab. Toli-toli

80

20

100

207

208

Seluruh Puskesmas Kab. Buol

32

27

59

198

199

Seluruh Puskesmas Kab. Parimo

171

89

257

262

262

Seluruh Puskesmas Kab. Tojo Una-una

60

18

82

141

141

10 Seluruh Puskesmas Kota Palu

109

104

213

143

11 Seluruh Puskesmas Kab. Sigi

147

67

214

188

1,306

617

1,934

SUB JUMLAH I (PUSKESMAS)

22

2,217

145
191

2,239

RS Bangkep

BRSD Luwuk

RS Bersalin Irene

Klinik Kartini

RSU Kab. Morowali

RSU Kolonodale

RSUD Poso

15

22

RS GKST Tentena

34

RSU Kabelota Kab. Donggala

12

33

33

12

16

140

147
156

11 RSU Kab. Buol

42

172

181

12

41

10 RS Mokopido Kab. Tolitoli

16

10

39

41

58

59

16

84

92
34

11

12

153
3

10

25

35

151

160

14 RSU Ampana

15

18

86

89

15 RSU Anutapura

32

41

15

190

205

16 RS Bayangkara

31

17 RS Wirabuana

17

17

18 RS Woodward

108

114

19 RS Budi Agung

86

86

12 Klinik Polri Kab. Buol

13 RSU Anutoloko Parigi

20 RS Masyita

21 RSM Warow

22 RSB Numerai

23 RS Anisa

24 Nasanapura

26 RSU Undata

103

101
38

486

10

38

303

204

41

134

11

277

28

10

183

0
10

27 RSU Madani
SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT)

25 RSB Careshe

31

318

109

1,848

137

1,982

KKP Poso

Unit Transfusi Darah (UTD) Poso

Gudang Farmasi Poso

KKP Buol

KKP Palu

10

10

Klinik Polri Buol

Balai Litbang

Pelkes Palu

Labkes Palu

14

10

24

1
-

10 UPT Surveilans Data dan Informasi

11 UPT Promosi Kesehatan

SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN

17

23

40

92

RASIO TERHADAP 100.000 PDDK

162

Akper Tolitoli

Akper Poso

Akper Donggala

Akper Luwuk

Direktorat Poltekes

Kesling

Keperawatan

Kebidanan

Akper BK

10 Akper Justitia

10

7
2

11

11 Akbid Graha Ananda

18

5
-

11

19

12 Akbid Cendrawasih

13 Akfar Bina Farmasi


14 Akfar Tadulako Farma

15 Medika Nusantara

INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT

21

Kab. Bangkep

10

Kab. Banggai

Kab. Morowali

Kab. Poso

Kab. Donggala

Kab. Tolitoli

Kab. Buol

Kab. Parimo

Kab. Tojo Unauna

10 Kota Palu
11 Kab. Sigi

21

10
2

66

10
16

8
2

7
6

13

14

DINAS KESEHATAN KAB/KOTA

24

16

40

12

66

78

DINAS KESEHATAN PROVINSI

1,516

959

2,486

4,176

4,413

JUMLAH (KAB/KOTA/PROV)
Sumber : Bidang Bina Pengembangan SDM
Keterangan : a termasuk S2 dan S3
b
termasuk SLTA, D-I, dan D-III

10

17
10

49

237

TABEL 76
JUMLAH TENAGA KEFARMASIAN DAN GIZI DI SARANA KESEHATAN
PROVINSI SULAWESI TENGAH
TAHUN 2010
TENAGA KEFARMASIAN
NO

UNIT KERJA

APOTEKER DAN
SARJANA FARMASI a

TENAGA GIZI

D-III FARMASI DAN


ASS APOTEKER

JUMLAH

D-IV/SARJANA GIZI

DI DAN D-III GIZI

JUMLAH

L+P

L+P

L+P

L+P

L+P

L+P

10

11

12

13

14

15

16

17

18

19

20

Seluruh Puskesmas Kab. Bangkep

11

14

Seluruh Puskesmas Kab. Banggai

12

13

25

Seluruh Puskesmas Kab. Morowali

10

12

18

22

Seluruh Puskesmas Kab. Poso

15

18

33

18

18

Seluruh Puskesmas Kab. Donggala

Seluruh Puskesmas Kab. Toli-toli

14

10

19

Seluruh Puskesmas Kab. Buol

16

20

Seluruh Puskesmas Kab. Parimo

15

15

Seluruh Puskesmas Kab. Tojo Una-una

10
11

Seluruh Puskesmas Kota Palu

20

27

Seluruh Puskesmas Kab. Sigi

26

30

75

136

211

83

89

SUB JUMLAH I (PUSKESMAS)

RS Bangkep

BRSD Luwuk

11

10

21

RS Bersalin Irene

Klinik Kartini

RSU Kab. Morowali

RSU Kolonodale

10

RSUD Poso

12

RS GKST Tentena

RSU Kabelota Kab. Donggala

10

RS Mokopido Kab. Tolitoli

11

RSU Kab. Buol

14

12

Klinik Polri Kab. Buol

13

RSU Anutoloko Parigi

22

31

14

RSU Ampana

11

15

RSU Anutapura

10

18

28

16

RS Bayangkara

17

RS Wirabuana

18

RS Woodward

19

RS Budi Agung

20

RS Masyita

21

RSM Warow

22

RSB Numerai

23

RS Anisa

24

Nasanapura

25

RSB Careshe

26

RSU Undata

17

19

36

15

22

27

RSU Madani

12

15

27

11

12

100

132

232

19

66

85

SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT)

0
0

0
0
0

KKP Poso

Unit Transfusi Darah Poso

Gudang Farmasi Poso

KKP Buol

Gudang Farmasi Palu

Klinik Polri Buol

KKP Palu

Balai Litbang

Pelkes

10

Labkes

11

UPT Surveilasns Data & Informasi

12

UPT Promosi Kesehatan

SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN

4
1

3
3

0
1

0
1

0
1
2

0
2

0
0

0
7

10

RASIO TERHADAP 100.000 PDDK

17

0
3

17

Akper Tolitoli
Akper Poso
Akper Donggala

Akper Luwuk

Direktorat Poltekes

Kesling

Keperawatan

Kebidanan

Akper BK

10

Akper Justitia

11

Akbid Graha Ananda

12

Akbid Cendrawasih

13

Akfar Bina Farmasi

14

Akfar Tadulako Farma

12

15

Medika Nusantara
14

20

INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT

0
0
7
0
0

Kab. Bangkep

Kab. Banggai

Kab. Morowali

Kab. Poso

Kab. Donggala

Kab. Tolitoli

Kab. Buol

Kab. Parimo

Kab. Tojo Unauna

10

Kota Palu

11

Kab. Sigi

28

27

55

15

24

229

315

544

37

167

204

DINAS KESEHATAN KAB/KOTA


DINAS KESEHATAN PROV
JUMLAH (KAB/KOTA/PROV)
Sumber : Bidang Bina Pengembangan SDM
Keterangan : a termasuk S2 dan S3

1
1

5
0
0
1
0

TABEL 77

JUMLAH TENAGA KESEHATAN MASYARAKAT DAN SANITASI DI SARANA KESEHATAN


PROVINSI SULAWESI TENGAH
TAHUN 2010
TENAGA KESMAS
NO

UNIT KERJA

Seluruh Puskesmas Kab. Toli-toli

Seluruh Puskesmas Kab. Buol

Seluruh Puskesmas Kab. Parimo

Seluruh Puskesmas Kab. Tojo Una-una

10 Seluruh Puskesmas Kota Palu


11 Seluruh Puskesmas Kab. Sigi
SUB JUMLAH I (PUSKESMAS)
1

Klinik Kartini

RSU Kab. Morowali

RSU Kolonodale

RSUD Poso

RS GKST Tentena

290

RSU Kabelota Kab. Donggala

10 RS Mokopido Kab. Tolitoli


11 RSU Kab. Buol

L+P

L+P

10

11

12

13

14

19
38
3
52
13
17
47
36
7
20
38

290

30
1
26
3
9

14 RSU Ampana
15 RSU Anutapura
16 RS Bayangkara
17 RS Wirabuana
18 RS Woodward

19 RS Budi Agung
20 RS Masyita
21 RSM Warow
22 RSB Numerai
23 RS Anisa
24 Nasanapura
25 RSB Careshe

24
14

26 RSU Undata
27 RSU Madani
SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT)
1

Balai Litbang

Pelkes

Labkes

179

UPT Surveilasns Data & Informasi

48

Kesling

Keperawatan

Kebidanan

3
6
6

Direktorat Poltekes

Akper BK

7
14
19
7
4
2

13 Akfar Bina Farmasi


14 Akfar Tadulako Farma
15 Medika Nusantara

Kab. Poso
Kab. Donggala

Kab. Tolitoli

Kab. Buol

Kab. Parimo

Kab. Tojo Unauna

10 Kota Palu
11 Kab. Sigi
DINAS KESEHATAN KAB/KOTA

Sumber : Bidang Bina Pengembangan SDM


Keterangan: a termasuk S2 dan S3
b
termasuk D-I

283

939

1
2

109

16
6
3
1
3
-

17.8

0.0

35
0.0

3
6
6

16.7
1

286

68

1
4

32
39
22
31
29
22
30
24
24
29
4

71

DINAS KESEHATAN PROV


JUMLAH (KAB/KOTA/PROV)

68
31
37
22
31
29
22
30
24
24
29
4

Kab. Morowali

Kab. Banggai

Kab. Bangkep

7
14
19
7
4
2
-

12 Akbid Cendrawasih

25
16
-

11 Akbid Graha Ananda

3
21
7
18

10 Akper Justitia

INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT

7
-

49
0.0

Akper Luwuk

0.0

Akper Donggala

1
4
3

3
11
7
6
11
9

3
11
7
6
11
9

Akper Poso

1
3
-

Akper Tolitoli

330

RASIO TERHADAP 100.000 PDDK


1

10 UPT Promosi Kesehatan


SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN

KKP Palu

KKP Buol

Gudang Farmasi Poso

Unit Transfusi Darah Poso

KKP Poso

179

17
36
22
41
30
11
26
41
25
49
32

6
13
8
6
9
3
8
6
12
30
1
26
3
9
1
24
14

12 Klinik Polri Kab. Buol


13 RSU Anutoloko Parigi

TENAGA
SANITASI

JUMLAH
L

6
13
8
6
9
3
8
6
12

RS Bersalin Irene

BRSD Luwuk

RS Bangkep

D-III KESMAS b
P
L+P

19
38
3
52
13
17
47
36
7
20
38

Seluruh Puskesmas Kab. Donggala

Seluruh Puskesmas Kab. Poso

Seluruh Puskesmas Kab. Morowali

Seluruh Puskesmas Kab. Banggai

Seluruh Puskesmas Kab. Bangkep

SARJANA KESMAS a
L
P
L+P

943

9
20
11
10
13
11
3
3
8
14
7

71

109

600

11

TABEL 78
JUMLAH TENAGA TEKNISI MEDIS DAN FISIOTERAPIS DI SARANA KESEHATAN
PROVINSI SULAWESI TENGAH
TAHUN 2010
TENAGA TEKNISI MEDIS
NO

UNIT KERJA

ANALIS LAB.

TEM & P.RONTG

P.ANESTESI

FISIOTERAPIS

JUMLAH

L
1

L+P

L+P

L+P

L+P

L+P

10

11

12

13

14

15

16

17

Seluruh Puskesmas Kab. Bangkep

Seluruh Puskesmas Kab. Banggai

Seluruh Puskesmas Kab. Morowali

Seluruh Puskesmas Kab. Poso

Seluruh Puskesmas Kab. Donggala

Seluruh Puskesmas Kab. Toli-toli

Seluruh Puskesmas Kab. Buol

Seluruh Puskesmas Kab. Parimo

Seluruh Puskesmas Kab. Tojo Una-una

4
7

11 Seluruh Puskesmas Kab. Sigi

1
2

30

10 Seluruh Puskesmas Kota Palu

SUB JUMLAH I (PUSKESMAS)

3
33

RS Bangkep

BRSD Luwuk

RS Bersalin Irene
Klinik Kartini

RSU Kab. Morowali

RSU Kolonodale

RSUD Poso

RS GKST Tentena

RSU Kabelota Kab. Donggala

1
10

1
-

10 RS Mokopido Kab. Tolitoli

11 RSU Kab. Buol

10

12 Klinik Polri Kab. Buol

13 RSU Anutoloko Parigi

14 RSU Ampana

15 RSU Anutapura

11
3

17

16 RS Bayangkara

17 RS Wirabuana

18 RS Woodward

19 RS Budi Agung

20 RS Masyita

21 RSM Warow

22 RSB Numerai

23 RS Anisa

24 Nasanapura

25 RSB Careshe

26 RSU Undata

18

27 RSU Madani

SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT)

57

33

25
1
-

14

11
-

95

KKP Poso

Unit Transfusi Darah Poso

Gudang Farmasi Poso


KKP Buol
KKP Palu

Balai Litbang

Pelkes

Labkes

52

SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN

9
-

1
1

1
-

8
-

11

RASIO TERHADAP 100.000 PDDK

0.0

INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT

0.0

4.9

0.0

0.0

2.1

Kab. Bangkep

Kab. Banggai

Kab. Morowali

Kab. Poso

Kab. Donggala

Kab. Tolitoli

Kab. Buol

Kab. Parimo

Kab. Tojo Unauna

10 Kota Palu

11 Kab. Sigi

DINAS KESEHATAN KAB/KOTA

DINAS KESEHATAN PROV


JUMLAH (KAB/KOTA/PROV)
Sumber : Bidang Bina Pengembangan SDM

1
-

97

1
-

41

2
-

143

56

TABEL 79
ANGGARAN KESEHATAN PROVINSI
PROVINSI SULAWESI TENGAH
TAHUN 2010
NO

SUMBER BIAYA

ALOKASI ANGGARAN KESEHATAN


Rupiah

% Realisasi

ANGGARAN KESEHATAN BERSUMBER:


1 APBD KAB/KOTA

314,634,533,092

a. Belanja Langsung
Banggai Kepulauan

65.64

161,816,070,319
22,743,363,400

Banggai

5,966,444,410

Morowali

22,943,681,122

Poso

21,709,107,800

Donggala

25,462,672,000

Tolitoli
Buol

7,062,338,856
6,842,087,000

Parigi Moutong

11,582,739,907

Tojo Una-Una

15,569,001,385

Palu

9,413,524,439

Sigi

12,521,110,000

b. Belanja Tidak Langsung

100.00

152,818,462,773

Banggai Kepulauan
Banggai

32,364,229,094

Morowali

14,196,386,339

Poso

11,158,721,750

Donggala
Tolitoli
Buol

14,542,672,036
9,540,864,221

Parigi Moutong

25,848,416,913

Tojo Una-Una

10,950,028,145

Palu

19,547,378,196

Sigi

14,669,766,079

2 APBD PROVINSI

22,254,108,000

4.64

3 APBN :

95,676,165,766

28.70

a. Dana Dekonsentrasi

22,427,629,000

4.68

b. Dana Alokasi Khusus (DAK)

33,251,369,428

6.94

Banggai Kepulauan

2,319,500,000

Banggai

2,306,400,000

Morowali
Poso

3,227,800,000

Donggala

2,979,200,000

Tolitoli

3,115,500,000

Buol

4,018,900,000

Parigi Moutong

4,456,000,000

Tojo Una-Una

4,064,669,428

Palu

3,516,400,000

Sigi

3,247,000,000

c. ASKESKIN

8,397,567,338

18.11

1.75

Banggai Kepulauan
Banggai
Morowali

669,472,000

Poso
Donggala

1,291,080,000

Tolitoli

2,078,641,500

Buol
Parigi Moutong

565,757,000

2.55

3,208,795,289

Tojo Una-Una
Palu

583,821,549

Sigi
d. Lain-Lain

31,599,600,000

6.64

Banggai Kepulauan
Banggai
Morowali
Jamsosda/Jamkesda

7,400,000,000

Poso
P2DTK

351,600,000

Donggala
Tolitoli
Buol
Parigi Moutong

9,043,000,000

Tojo Una-Una
Palu
Sigi

4 PINJAMAN/HIBAH LUAR NEGERI (PHLN)


NLR

14,805,000,000

11,859,096,200

0.61

509,712,500

GF ATM

8,240,273,700

Pansimas

3,109,110,000

5 TUGAS PEMBANTUAN
TOTAL ANGGARAN KESEHATAN

TOTAL APBD PROVINSI

2,000,000,000
446,423,903,058

22,254,108,000

% APBD KESEHATAN THD APBD PROVINSI

ANGGARAN KESEHATAN PERKAPITA

169,420.26

Sumber: Sub Bag Perencanaan Program, Bidang PMK , Sub Bag Keuangan Dinkes Prov. Sulteng dan Profil Kabupaten/Kota Tahun 2010

0.42

TABEL 80
POLA 10 PENYAKIT TERBANYAK RAWAT INAP DI RSU PEMERINTAH
PROVINSI SULAWESI TENGAH
TAHUN 2010
NO.

GOLONGAN SEBAB SAKIT

JUMLAH KASUS

Diare dan Gastroenteritis oleh penyebab infeksi Tertentu (kolitis infeksi)

3,081

29.66

Demam Berdarah Dengue

1,410

13.57

Malaria (include all malaria)

1,048

10.09

Demam Tipoid dan Paratipoid

1,023

9.85

Hipertensi Esensial (Primer)

916

8.82

Gastritis dan Deudinitis

817

7.86

Infeksi Saluran Napas Bagian Atas Akut lainnya

693

6.67

TB Paru lainnya

532

5.12

Bronkhitis dan Bronkiolitis Akut

477

4.59

10

Penyakit Sistem Kemih lainnya

392

3.77

10,389

100

JUMLAH
Sumber : Data RL 2a RS Seksi BIMDAL Kesehatan Rujukan

TABEL 81
POLA 10 PENYAKIT TERBANYAK RAWAT JALAN DI RSU PEMERINTAH
PROVINSI SULAWESI TENGAH
TAHUN 2010
NO.

GOLONGAN SEBAB SAKIT

JUMLAH KASUS

Infeksi Saluran Pernafasan Bagian Atas Akut lainnya

3,044

29.30

Hipertensi Esensial (Primer)

1,530

14.73

TB Paru BTA (+) dengan/tanpa kuman biakan kuman TB

987

9.50

Bronkhitis dan Bronkiolitis Akut

943

9.08

Diabetes Mellitus YTT

863

8.31

Penyakit telinga dan proseus mastoid

764

7.35

Gastritis dan Duodenitis

698

6.72

Malaria (include all malaria

574

5.53

Dispepsia

551

5.30

10

Demam Tipoid dan Paratipoid

434

4.18

10,388

100

JUMLAH
Sumber : Data RL 2a RS Seksi BIMDAL Kesehatan Rujukan

TABEL 82
POLA 10 PENYAKIT TERBANYAK RAWAT JALAN DI PUSKESMAS
PROVINSI SULAWESI TENGAH
TAHUN 2010
NO.

GOLONGAN SEBAB SAKIT

JUMLAH
KASUS

Infeksi Akut lain pada Saluran Pernafasan Bagian atas

322,326

33.46

Tekanan Darah Tinggi

169,159

17.56

Gastritis

145,704

15.13

Penyakit pada Sistem Otot dan Jaringan Penyekat (peny. Tulang Belakan dll)

86,775

9.01

Diare (termasuk tersangka Kolera)

66,000

6.85

Malaria tanpa Pemeriksaan Laboratorium (Malaria Klinis)

53,859

5.59

Penyakit Kulit Alergi

53,685

5.57

Kecelakaan dan Ruda Paksa

29,549

3.07

Penyakit lain pada Saluran Pernafasan Bagian Atas

19,882

2.06

10

Penyakit Kulit Infeksi

16,344

1.70

963,283

100

JUMLAH
Sumber : Data RL 2a Seksi BIMDAL Kesehatan Rujukan

Seksi Data, Informasi dan Litbangkes


2010

Anda mungkin juga menyukai