Anda di halaman 1dari 24

VERTIGO

Vertigo adalah perasaan seolah-olah penderita bergerak atau berputar, atau seolaholah benda di sekitar penderita bergerak atau berputar, yang biasanya disertai dengan mual dan kehilangan keseimbangan. Vertigo bisa berlangsung hanya beberapa saat atau bisa berlanjut sampai beberapa jam bahkan hari. Penderita kadang merasa lebih baik jika berbaring diam, tetapi vertigo bisa terus berlanjut meskipun penderita tidak bergerak sama sekali. A. Jenis vertigo Vertigo diklasifikasikan menjadi dua kategori berdasarkan saluran vestibular yang mengalami kerusakan, yaitu vertigo periferal dan vertigo sentral. Saluran vestibular adalah salah satu organ bagian dalam telinga yang senantiasa mengirimkan informasi tentang posisi tubuh ke otak untuk menjaga keseimbangan. Vertigo periferal terjadi jika terdapat gangguan di saluran yang disebut kanalis semisirkularis, yaitu telinga bagian tengah yang bertugas mengontrol keseimbangan. Tabel. ejala yang sering menyertai vertigo

angguan kesehatan yang berhubungan dengan vertigo periferal antara lain penyakitpenyakit seperti benign paro!ysmal positional vertigo "gangguan akibat kesalahan pengiriman pesan#, penyakit meniere "gangguan keseimbangan yang sering kali menyebabkan hilang pendengaran#, vestibular neuritis "peradangan pada sel-sel saraf keseimbangan#, dan labyrinthitis "radang di bagian dalam pendengaran#. Sedangkan vertigo sentral terjadi jika ada sesuatu yang tidak normal di dalam otak, khususnya di bagian saraf keseimbangan, yaitu daerah per$abangan otak dan serebelum "otak ke$il#.

B. PENYEBAB VERTIGO Tubuh merasakan posisi dan mengendalikan keseimbangan melalui organ keseimbangan yang terdapat di telinga bagian dalam. %rgan ini memiliki saraf yang berhubungan dengan area tertentu di otak. Vertigo bisa disebabkan oleh kelainan di dalam telinga, di dalam saraf yang menghubungkan telinga dengan otak dan di dalam otaknya sendiri. Vertigo juga bisa berhubungan dengan kelainan penglihatan atau perubahan tekanan darah yang terjadi se$ara tiba - tiba. Penyebab umum dari vertigo& '. (eadaan lingkungan ) *otion si$kness "mabuk darat, mabuk laut# +. %bat-obatan ) Alkohol ) entamisin ,. (elainan sirkulasi Transient is$hemi$ atta$k "gangguan fungsi otak sementara karena berkurangnya aliran darah ke salah satu bagian otak# pada arteri vertebral dan arteri basiler -. (elainan di telinga .ndapan kalsium pada salah satu kanalis semisirkularis di dalam telinga bagian dalam "menyebabkan benign paro/ysmal positional vertigo# 0nfeksi telinga bagian dalam karena bakteri 1erpes !oster 2abirintitis "infeksi labirin di dalam telinga#

Peradangan saraf vestibuler Penyakit *eniere 3. (elainan neurologis Sklerosis multipel Patah tulang tengkorak yang disertai $edera pada labirin, persarafannya atau keduanya Tumor otak Tumor yang menekan saraf vestibularis. C. GEJALA Penderita merasa seolah - olah dirinya bergerak atau berputar atau penderita merasakan seolah - olah benda di sekitarnya bergerak atau berputar. 4. PAT%50S0%2% 0 6asa pusing atau vertigo disebabkan oleh gangguan alat keseimbangan tubuh yang mengakibatkan ketidak$o$okan antara posisi tubuh yang sebenarnya dengan apa yang dipersepsi oleh susunan saraf pusat. kejadian tersebut & '. Teori rangsang berlebihan "overstimulation# Teori ini berdasarkan asumsi bah7a rangsang yang berlebihan menyebabkan hiperemi kanalis semisirkularis sehingga fungsinya terganggu8 akibatnya akan timbul vertigo, nistagmus, mual dan muntah. +. Teori konflik sensorik *enurut teori ini terjadi ketidak$o$okan masukan sensorik yang berasal dari berbagai reseptor sensorik perifer yaitu antara mata9visus, vestibulum dan proprioseptik, atau ketidakseimbangan9asimetri masukan sensorik dari sisi kiri dan kanan. (etidak$o$okan tersebut menimbulkan kebingungan sensorik di sentral sehingga timbul respons yang dapat berupa nistagmus "usaha koreksi bola mata#, ataksia atau sulit berjalan "gangguan vestibuler, serebelum# atau rasa melayang, berputar "yang berasal dari sensasi kortikal#. :erbeda dengan teori rangsang berlebihan, teori ini lebih menekankan gangguan proses pengolahan sentral sebagai penyebab. Ada beberapa teori yang berusaha menerangkan

,. Teori neural mismat$h Teori ini merupakan pengembangan teori konflik sensorik8 menurut teori ini otak mempunyai memori9ingatan tentang pola gerakan tertentu8 sehingga jika pada suatu saat dirasakan gerakan yang aneh9tidak sesuai dengan pola gerakan yang telah tersimpan, timbul reaksi dari susunan saraf otonom. Jika pola gerakan yang baru tersebut dilakukan berulang - ulang akan terjadi mekanisme adaptasi sehingga berangsurangsur tidak lagi timbul gejala. -. Teori otonomik Teori ini menekankan perubahan reaksi susunan saraf otonom sebaga usaha adaptasi gerakan9perubahan posisi8 gejala klinis timbul jika sistim simpatis terlalu dominan, sebaliknya hilang jika sistim parasimpatis mulai berperan. 3. Teori neurohumoral 4i antaranya teori histamin "Takeda#, teori dopamin "(ohl# dan terori serotonin "2u$at# yang masing masing menekankan peranan neurotransmiter tertentu dalam mem pengaruhi sistim saraf otonom yang menyebabkan timbulnya gejala vertigo. ;. Teori sinap *erupakan pengembangan teori sebelumnya yang meninjau peranan neurotransmisi dan perubahan < perubahan biomolekuler yang terjadi pada proses adaptasi, belajar dan daya ingat. 6angsang gerakan menimbulkan stres yang akan memi$u sekresi =65 "$orti$otropin releasing fa$tor#8 peningkatan kadar =65 selanjutnya akan mengaktifkan susunan saraf simpatik yang selanjutnya men$etuskan mekanisme adaptasi berupa meningkatnya aktivitas sistim saraf parasimpatik. Teori ini dapat menerangkan gejala penyerta yang sering timbul berupa pu$at, berkeringat di a7al serangan vertigo akibat aktivitas simpatis, yang berkembang menjadi gejala mual, muntah dan hipersalivasi setelah beberapa saat akibat dominasi aktivitas susunan saraf parasimpatis. TATA2A(SA>A P.>4.60TA V.6T0 % Seperti diuraikan di atas vertigo bukan suatu penyakit tersendiri, melainkan gejala dari penyakit yang letak lesi dan penyebabnya berbeda-beda. "Skema# %leh karena itu, pada setiap penderita vertigo harus dilakukan anamnesis dan pemeriksaan yang $ermat dan terarah untuk menentukan bentuk vertigo, letak lesi dan penyebabnya.

Skema Klasifikasi Vertigo

A>A*>.S0S Pertama-tama ditanyakan bentuk vertigonya& melayang, goyang, berputar, tujuh keliling, rasa naik perahu dan sebagainya. Perlu diketahui juga keadaan yang memprovokasi timbulnya vertigo& perubahan posisi kepala dan tubuh, keletihan, ketegangan. Profil 7aktu& apakah timbulnya akut atau 7aktu yang karakteristik. Apakah juga ada gangguan pendengaran yang biasanya menyertai9ditemukan pada lesi alat vestibuler atau n.vestibularis. Penggunaan obat-obatan seperti streptomisin, kanamisin, salisilat, antimalaria dan lain-lain yang diketahui ototoksik9vestibulotoksik dan adanya penyakit sistemik seperti anemi, penyakit jantung, hipertensi, hipotensi, penyakit paru juga perlu ditanyakan. Juga kemungkinan trauma akustik. perlahan-lahan, hilang timbul, paroksimal, kronik, progresif atau membaik. :eberapa penyakit tertentu mempunyai profil

ambar -. Profil 7aktu serangan Vertigo pada beberapa penyakit

P.*.60(SAA> 50S0(
4itujukan untuk meneliti faktor-faktor neurologik < keseimbangan, gerak penyebab, baik kelainan sistemik, otologik atau

vestibuler atau serebeler8 dapat berupa pemeriksaan fungsi pendengaran dan bola mata9nistagmus dan fungsi serebelum. Pendekatan klinis terhadap penyebab8 apakah akibat kelainan sentral < yang

keluhan vertigo adalah untuk menentukan

berkaitan dengan kelainan susunan saraf pusat < korteks serebri, serebelum, batang otak, atau berkaitan dengan sistim vestibuler9otologik8 selain itu harus dipertimbangkan pula faktor psikologik9psikiatrik yang dapat mendasari keluhan vertigo tersebut. 5aktor sistemik yang juga harus dipikirkan9di$ari antara lain aritmi jantung, hipertensi, hipotensi, gagal jantung kongestif, anemi, hipoglikemi. 4alam menghadapi kasus vertigo, pertama-tama harus ditentukan bentuk vertigonya, lalu letak lesi dan kemudian penyebabnya, agar dapat diberikan terapi kausal yang tepat dan terapi simtomatik yang sesuai.

Pemeriksaan 5isik ?mum Pemeriksaan fisik diarahkan ke kemungkinan penyebab sistemik8 tekanan darah diukur dalam posisi berbaring,duduk dan berdiri8 bising karotis, irama "denyut jantung# dan pulsasi nadi perifer juga perlu diperiksa. Pemeriksaan >eurologis Pemeriksaan neurologis dilakukan dengan perhatian khusus pada& '. 5ungsi vestibuler9serebeler a. ?ji 6omberg & penderita berdiri dengan kedua kaki dirapatkan, mula-mula dengan kedua mata terbuka kemudian tertutup. :iarkan pada posisi demikian selama +@-,@ detik. 1arus dipastikan bah7a penderita tidak dapat menentukan posisinya "misalnya dengan bantuan titik $ahaya atau suara tertentu#. Pada kelainan vestibuler hanya pada mata tertutup badan penderita akan bergoyang menjauhi garis tengah kemudian kembali lagi, pada mata terbuka badan penderita tetap tegak. Sedangkan pada kelainan serebeler badan penderita akan bergoyang baik pada mata terbuka maupun pada mata tertutup.

b. Tandem

ait& penderita berjalan lurus dengan tumit kaki kiri9kanan diletakkan pada

ujung jari kaki kanan9kiri ganti berganti. Pada kelainan vestibuler perjalanannya akan menyimpang, dan pada kelainan serebeler penderita akan $enderung jatuh. $. ?ji ?nterberger. :erdiri dengan kedua lengan lurus horisontal ke depan dan jalan di tempat dengan mengangkat lutut setinggi mungkin selama satu menit. Pada kelainan vestibuler posisi penderita akan menyimpang9berputar ke arah lesi dengan gerakan seperti orang melempar $akram8 kepala dan badan berputar ke arah lesi, kedua lengan bergerak ke arah lesi dengan lengan pada sisi lesi turun dan yang lainnya naik. (eadaan ini disertai nistagmus dengan fase lambat ke arah lesi.

e. ?ji :abinsky-Aeil Pasien dengan mata tertutup berulang kali berjalan lima langkah ke depan dan lima langkah ke belakang selama setengah menit8 jika ada gangguan vestibuler unilateral, pasien akan berjalan dengan arah berbentuk bintang. Pemeriksaan (husus %to->eurologis Pemeriksaan ini terutama untuk menentukan apakah letak lesinya di sentral atau perifer. '. 5ungsi Vestibuler a. ?ji 4i/ 1allpike " b. B# Perhatikan adanya nistagmus8 lakukan uji ini ke kanan dan kiri

4ari posisi duduk di atas tempat tidur, penderita dibaringkan ke belakang dengan $epat, sehingga kepalanya menggantung vertigo dan -3C di ba7ah garis horisontal, kemudian kepalanya dimiringkan -3C ke kanan lalu ke kiri. Perhatikan saat timbul dan hilangnya nistagmus, dengan uji ini dapatdibedakan apakah lesinya perifer atau sentral.Perifer "benign positional vertigo#& vertigo dan nistagmustimbul setelah periode laten +-'@ detik, hilang dalam 7aktu kurang dari ' menit, akan berkurang atau menghilang bila tes diulang-ulang beberapa kali "fatigue#. Sentral& tidak ada periode laten, nistagmus dan vertigo berlangsung lebih dari ' menit, bila diulang-ulang reaksi tetap seperti semula "non-fatigue#. b. Tes (alori Penderita berbaring dengan kepala fleksi ,@C, sehinggakanalis semisirkularis lateralis dalam posisi vertikal. (edua telinga diirigasi bergantian dengan air dingin ",@C=# dan air hangat "--C=# masing-masing selama -@ detik dan jarak setiap irigasi 3 menit. >istagmus yang timbul dihitung lamanya sejak permulaan irigasi sampai hilangnya nistagmus tersebut "normal B@-'3@ detik#.4engan tes ini dapat ditentukan adanya $anal paresis atau dire$tional preponderan$e ke kiri atau ke kanan.=anal paresis ialah jika abnormalitas ditemukan di satu telinga, baik setelah rangsang air hangat maupun air dingin, sedangkan dire$tional preponderan$e ialah jika abnormalitas ditemukan pada arah nistagmus yang

sama di masing-masing telinga. =anal paresis menunjukkan lesi perifer di labirin atau n.V000, sedangkan dire$tional preponderan$e menunjukkan lesi sentral. $. .lektronistagmogram Pemeriksaan ini hanya dilakukan di rumah sakit, dengan tujuan untuk merekam erakan mata pada nistagmus, dengan demikian nistagmus tersebut dapat dianalisis se$ara kuantitatif. +. 5ungsi Pendengaran a. Tes garpu tala Tes ini digunakan untuk membedakan tuli konduktif dan tuli perseptif, dengan tes-tes 6inne, Aeber dan S$h7aba$h. Pada tuli konduktif tes 6inne negatif, Aeber lateralisasi ke sisi yang tuli, dan S$h7aba$h memendek. b. Audiometri Ada beberapa ma$am pemeriksaan audiometri seperti 2oudness :alan$e Test, S0S0, :ekesy Audiometry, Tone 4e$ay. Pemeriksaan saraf-saraf otak lain meliputi& a$ies visus, kampus visus, okulomotor, sensorik 7ajah, otot 7ajah, pendengaran, dan fungsi menelan. Juga fungsi motori$ "kelumpuhan ekstremitas#,fungsi sensorik "hipestesi, parestesi# dan serebeler "tremor, gangguan $ara berjalan#. Pemeriksaan Penunjang '. Pemeriksaan laboratorium rutin atas darah dan urin, dan pemeriksaan lain sesuai indikasi. +. 5oto 6ontgen tengkorak, leher, Stenvers "pada neurinoma akustik#. ,. >eurofisiologi&.lektroensefalografi".. #,.lektromiografi ".* #, :rainstem Auditory .voked Pontential ":A.P#. -. Pen$itraan& =T S$an, Arteriografi, *agneti$ 6esonan$e 0maging "*60#.

T.6AP0 Tujuan pengobatan vertigo, selain kausal "jika ditemukan penyebabnya#, ialah untuk memperbaiki ketidak seimbangan vestibuler melalui modulasi transmisi saraf8 umumnya digunakan obat yang bersifat antikolinergik. Tabel ,. %bat-obatan yang digunakan pada terapi simptomatik vertigo "sedatif vestibuler#

Selain itu dapat di$oba metode :randt-4aroff sebagai upaya desensitisasi reseptor semisirkularis

Pasien duduk tegak di tepi tempat tidur dengan tungkai tergantung8 lalu tutup kedua mata dan berbaring dengan $epat ke salah satu sisi tubuh, tahan selama ,@ detik, kemudian duduk tegak kembali. Setelah ,@ detik baringkan tubuh dengan $ara yang sama ke sisi lain, tahan selama ,@ detik, kemudian duduk tegak kembali. 2atihan ini dilakukan berulang "lima kali berturut-turut# pada pagi dan petang hari sampai tidak timbul vertigo lagi. 2atihan lain yang dapat di$oba ialah latihan visual-vestibular8 berupa gerakan mata melirik ke atas, ba7ah, kiri dan kanan mengikuti gerak obyek yang makin lama makin $epat8 kemudian diikuti dengan gerakan fleksi<ekstensi kepala berulang dengan mata tertutup, yang makin lama makin $epat. Terapi kausal tergantung pada penyebab yang "mungkin# ditemukan. :eberapa penyebab vertigo yang sering ditemukan antaralain& :enign paro/ysmal positional vertigo 4ianggap merupakan penyebab tersering vertigo8 umumnya hilang sendiri "self limiting# dalam - sampai ; minggu. Saat ini dikaitkan dengan kondisi oto$onia "butir kalsium di dalam kanalis semisirkularis# yang tidak stabil. Terapi fisik dan manuver :randt-4aroff dianggap lebih efektif daripada medikamentosa. Penyakit *eniere 4ianggap disebabkan oleh pelebaran dan ruptur periodi$ kompartemen endolimfatik di telinga dalam8 selain vertigo, biasanya disertai juga dengan tinitus dan gangguan pendengaran. :elum ada pengobatan yang terbukti efektif8 terapi profilaktik juga belum memuaskan8 tetapi ;@-D@ E akan remisi spontan. 4apat di$oba pengggunaan vasodilator, diuretik ringan bersama diet rendah garam8 kadang-kadang dilakukan tindakan operatif berupa dekompresi ruangan endolimfatik dan pemotongan n.vestibularis. Pada kasus berat atau jika sudah tuli berat, dapat dilakukan labirintektomi atau merusak saraf dengan instilasi aminoglikosid ke telinga dalam "ototoksik lokal#. Pen$egahan antara lain dapat di$oba dengan menghindari kafein, berhenti merokok, membatasi asupan garam. %bat diuretik ringan atau antagonis kalsium dapat meringankan gejala. Simtomatik dapat diberi obat supresan vestibluer. >euritis vestibularis *erupakan penyakit yang self limiting, diduga disebabkan oleh infeksi virus8 jika disertai gangguan pendengaran disebut labirintitis. Sekitar 3@E pasien akan sembuh dalam dua bulan. 4i a7al sakit, pasien dianjurkan istirahat di tempat tidur, diberi obat supresan vestibuler dan anti emetik. *obilisasi dini dianjurkan untuk merangsang mekanisme kompensasi sentral. Vertigo akibat obat

:eberapa obat ototoksik dapat menyebabkan vertigo yangdisertai tinitus dan hilangnya pendengaran.%bat-obat itu antara lain aminoglikosid, diuretik loop, antiinflamasi nonsteroid, derivat kina atau antineoplasitik yang mengandung platina.. Streptomisin lebih bersifat vestibulotoksik, demikian jugagentamisin8 sedangkan kanamisin, amikasin dan netilmisin lebih bersifat ototoksik. Antimikroba lain yang dikaitkan dengan gejala vestibuler antara lain sulfonamid, asam nalidiksat, metronida!iol dan minosiklin. Terapi berupa penghentian obat bersangkutan dan terapi fisik8 penggunaan obat supresan vestibuler tidak dianjurkan karena jusrtru menghambat pemulihan fungsi vestibluer. %bat penyekat alfa adrenergik, vasodilator dan antiparkinson dapat menimbulkan keluhan rasa melayang yang dapat dika$aukan dengan vertigo. STAT S NE ROLOGI

>ama Jenis kelamin ?mur Pekerjaan Agama Alamat *asuk tanggal (eluar tanggal ANA!NESIS

& Tn. k & 2aki - 2aki & ,F tahun & Pedagang & 0slam & Jl. :asuki 6ahmat 6T @,9@& D Januari +@', &-

Auto dan alloanamnesa dengan keluarga tanggal (eluhan ?tama (eluhan Tambahan & Pusing berputar & *ual

& D Januari +@',

6i7ayat perjalanan penyakit &

Pasien datang dengan keluhan pusing. Pusingnya ini dirasakan berputar. (eluhannya tersebut dirasakan sejak G + jam sebelum masuk rumah sakit. A7almulanya G + hari sebelum masuk rumah sakit pasien merasakan lemas sehingga sulit untuk berjalan, keluhan lemas

tersebut dirasakan sampai saat ini. selain pusing berputar dan mengeluh nyeri disekitar ulu hati.

lemas pasien juga

Pasien belum minum obat untuk keluhan pusingnya tersebut. untuk mengurangi keluhan pasien hanya istirahat di tempat tidur. :uang air besar dan buang air ke$il normal. 6i7ayat alergi obat dan alergi makanan disangkal. Penyakit dahulu &

o 6i7ayat darah tinggi disangkal o 6i7ayat ken$ing manis disangkal o 6i7ayat penyakit darah disangkal o 6i7ayat asam urat disangkal o 6i7ayat sakit jantung disangkal

P.*.60(SAA> ?*?* (esadaran =S >adi Tekanan 4arah & $ompos mentis & .-V3*; & F+ /9menit & 2engan kanan & '+39B@ mm1g 2engan kiri & ',@9B@ mm1g Tungkai kanan& '+@9D@ mm1g Tungkai kiri & '+@9D@ mm1g ?mur klinis i!i Stigmata (ulit (uku ( : Pembuluh darah Palpasi Suhu 6espirasi Auskultasi & ,F an & $ukup & tidak ada & Sa7o matang & sianosis tidak ada & Tidak teraba membesar & Arteri =arotis& & tidak ada bising & ,FH = & ++ /9menit & kanan sama dengan kiri

Turgor

& baik

P.*.60(SAA> 6. 0%>A2 (epala (alvarium *ata 1idung *ulut Telinga 2eher Toraks Jantung Paru-paru Abdomen 1epar 2ien Vesika urinaria & Tidak ada kelainan & Tidak ada kelainan & (onjungtiva tidak pu$at, Sklera tidak ikterik & :entuk biasa, lapang, sekret -9& 4alam batas normal & :entuk biasa, serumen -9& 4alam batas normal & Pergerakan simetris kanan I kiri, sonor kanan I kiri & :J 0 dan 00 normal, murmur -, gallop < & :>4 Vesikuler, ronki -9& 4atar, lemas, :? "J# normal & Tidak teraba membesar & Tidak teraba membear & Tidak teraba

PE!ERIKSAAN NE ROLOGIS '. 6angsang *eningen Saraf (ranial N.I "Olfaktori#s$ Ka%a% Pen$iuman N. II "O&tik#s$ normosmia Kiri normosmia (aku kuduk :rud!inski 0 &&-

:rud!inski 00 & -92aseKue (erniK & LF@H9 LF@H & -9-

Visus kasar 2ihat 7arna 2apangan pandang 5undus$opy

:aik :aik :aik Tidak dilakukan

:aik :aik :aik

N. III' IV' VI "Okolomotori#s' Tro()learis' A*+#se%$ Sikap bola mata Ptosis Strabismus .ksoftalmus .ndoftalmus 4iplopia & simetris & tidak ada & tidak ada & tidak ada & tidak ada & tidak ada

4eviasi (onjugee & tidak ada

Pergerakan Bola mata 2ateral kanan 2ateral (iri Atas :a7ah :erputar & :aik & :aik & :aik & :aik & :aik

Pupil :entuk 0sokor & :ulat & 0sokor, tepi rata, ditengah

Reflek cahaya 2angsung (onsensual Reflek akomodasi & & &

Ka%a% J J J

Kiri J J J

N. V "Trigemi%#s$ Motorik - *embuka *ulut - erakan 6ahang - *enggigit & :aik & :aik & :aik

Sensorik - 6asa nyeri - 6asa 6aba - 6asa Suhu Reflek: & & & J & J :aik :aik :aik J J :aik :aik :aik

6eflek (ornea & 6eflek *aseter

N.VII ",asialis$ Sikap 7ajah "saat istirahat# *imik Angkat Alis (erut 4ahi 2agoftalmus & :iasa & Simetris, kanan I kiri & Simetris, kanan I kiri & Tidak ada & Simetris

(embung Pipi *enyeringai 5enomena M=hvostekN

& Simetris, kanan I kiri & Sul$us nasolabialis mendatar &-

N.VIII "Vesti*#lokok)learis$ Vestibularis >istagmus Vertigo &&J

Kokhlearis N. I-' - "Glosofari%ge#s' Vag#s$ Arkus 5aring Palatum *ole 4isfoni 6inolali 4isfagi :atuk *enelan *engejan 6efleks 5aring 6efleks %kulokardiak & simetris, uvula ditengah & intak, simetris & Tidak ada & Tidak ada & Tidak ada & Tidak ada & :aik & :aik & :aik &Suara bisik esekan jari & kanan I kiri & kanan I kiri

6efleks Sinus (arotikus & -

N.-I "Asesori#s$ *enoleh "kanan,kiri,ba7ah# Angkat :ahu & baik & :aik

N.-II ".i&oglos#s$ Sikap lidah dalam mulut & simetris Julur lidah erakan lidah Tremor 5asikulasi Tenaga otot lidah & baik & baik & tidak ada & tidak ada & baik, kanan I kiri

+. *otorik /era0at kek#ata% otot "123$ 2engan Tungkai Atas (aki Jari & & & 3 3 3 3 3 3 3 3 Atas 2engan Jari & & & 3 3 3 3 3 3 3 3 Ka%a% Kiri

:a7ah &

:a7ah &

To%#s otot ")i&er'%ormo')i&o'ato%i$

2engan Tungkai 5leksor .kstensor 5leksor .kstensor

kanan & >ormotonus & >ormotonus

kiri >ormotonus >ormotonus

& >ormotonus & >ormotonus

>ormotonus >ormotonus

Trofi Otot 2engan Tungkai & & .utrofi .utrofi .utrofi .utrofi

Geraka% S&o%ta% A*%ormal (ejang Tetani Tremor (horea Atetosis & tidak ada & tidak ada & tidak ada & tidak ada & tidak ada

:alismus & tidak ada 4iskinesia & tidak ada *ioklonik & tidak ada ,. (oordinasi Statis /i%amis Telunjuk 1idung Jari-jari & baik & baik 4uduk :erdiri & :aik & :aik dibantu

Tes 6omberg & J

4isdiadokokinesis salah tunjuk 4ismetri :i$ara "disartri# *enulis

& tidak dilakukan &J & tidak dilakukan & tidak dilakukan & tidak dilakukan

-. 6efleks Refleks Te%+o :iseps Triseps M(nee Pes 6efle/N & JJ 9 JJ & JJ 9 JJ & JJ 9 JJ

MA$hilles Pes 6efle/N & JJ 9 JJ

Refleks K#lit Telapak kaki (ulit perut (remaster Anus 0nterna Anus ./terna & JJ 9 JJ & JJ 9 JJ & tidak dilakukan & tidak dilakukan & tidak dilakukan

Refleks A*%ormal :abinski =haddo$k %ppenheim ordon S$haeffer 1offman Trommer (lonus lutut (lonus (aki & -9& -9& -9& -9& -9& -9& -9& -9-

3. Sensibilitas

Eksterose&tif - 6asa raba - 6asa nyeri - 6asa suhu & baik, kanan I kiri & baik, kanan I kiri & baik, kanan I kiri

Pro&iose&tif - 6asa sikap - 6asa getar & baik, kanan I kiri & tidak dilakukan

;. Vegetatif *iksi 4efekasi Salivasi Sekresi keringat 5ungsi Seks & :aik & :aik & tidak ada & umum &-

F. 5ungsi 2uhur *emori :ahasa Afek dan emosi Visuospatial (ognitif & baik & baik & baik & baik & baik

D. Tanda 6egresi 6efleks menghisap 6efleks menggigit &&-

6efleks memegang MSnout 6efle/N

&&-

B. Palpasi Saraf Tepi 2aboratorium 1b 2eukosit Trombosit 1t ?reum (reatinin >a ( =l 4S 40A >%SA - (linis - .tiologis - Topis
P.> %:ATA>& - :edrest - :etahistin masilat ; mg, ,/' tab - 4imenhidrinat 3@ mg, +/' tab

>. ?lnaris >.Aurikularis *agnus

& teraba & tidak teraba

& '3,, & D.D@@ & +,3.@@@ & -3,; & 'B & ',,+ & '-, & ,,& '@& ',B

mm1g 9O2

?2 ?2 mmol92 mmol92 mmol92 mg9dl

& Vertigo Perifer & :enign Paroksismal Postural Vertigo & >. Vestibularis

- Vit :', :;, :'+ ,/' tab - 6anitidin +/' tab - =loba!am '@ mg, '/' tab - 4iet >: - (onsul T1T untuk Polip >asi Sinistra

Pemeriksaan Anjuran =T :rain

Prognosis - Ad vitam - Ad sanasionum - Ad fungsionum &4ubia at bonam &4ubia at bonam &4ubia at bonam

Pertimbangan tidak ada penurunan kesadaran

Anda mungkin juga menyukai