Anda di halaman 1dari 18

HEPATITIS B

Hepatitis B
Merupakan infeksi sistemik yang dominan menyerang hati yang disebabkan oleh virus hepatitis B

Gejala dan Tanda


Tidak Khas Demam Mual, muntah, anoreksia Ikterus Nyeri ulu hati Urin gelap Hepatomegali/splenomegali

Manifestasi klinis
- Hepatitis B akut 1. Fase Inkubasi 2. Fase Prodormal (pra ikterik) 3. Fase Ikterus 4. Fase Konvalesen (penyembuhan) - Hepatitis B Kronik - Hepatitis fulminan

Antigen-Antibodi HbsAg

Positif (+) menandakan Terinfeksi VHB, karier VHB, menderita hepatitis akut ataupun kronis, positif setelah 6 minggu infeksi VHB dan menghilang dalam 3 bulan Pernah mendapat vaksin VHB ataupun immunoglobulin, pernah terinfeksi VHB VHB sedang aktif bereplikasi, dapat menularkan penyakitnya, hingga 10 minggu akan berlanjut menjadi kronis VHB dalam keadaan fase non-replikatif keberadaan protein dari inti VHB infeksi akut infeksi kronis pada seseorang atau orang tersebut penah terinfeksi VHB penyakitnya aktif dan terjadi replikasi virus bila > 100.000

Anti-HBs HbeAg

Anti-Hbe HbcAg IgM Anti-Hbc IgG Anti-Hbc VHB-DNA

Acute Hepatitis B Virus Infection with Recovery Typical Serologic Course


Symptoms HBeAg anti-HBe Total anti-HBc

Titr e
HBsAg IgM anti-HBc anti-HBs

12 16 20 24 28 32 36

52

100

Weeks after Exposure

Progression to Chronic Hepatitis B Virus Infection Typical Serologic Course


Acute (6 months) HBeAg HBsAg Total anti-HBc Chronic (Years) anti-HBe

Titre

IgM anti-HBc

0 4 8 12 16 20 24 28 32 36

52

Years

Weeks after

Konsentrasi dari Hepatitis B Virus pada cairan tubuh


High
darah serum Eksudat luka

Moderate
semen Cairan vagina saliva

Low/Not Detectable urine feces keringat Air mata Air susu

Akut Tanda & Gejala Demam Anoreksia Mual, Muntah Nyeri ulu hati Urin gelap Ikterik Hepatomegali Bilirubin SGOT/SGPT Fosfatase Alkali Praikterik + + + Ikterik ++ ++ ++ Penyembuhan Fulminan +++ +++ +++ Kronis -

+
+ -

++
+/+ +

+++
+/mengecil

DIAGNOSIS HEPATITIS B AKUT

Diagnostik Sirosis Hepatis


Scan / biopsi hati : Mendeteksi infiltrat lemak, fibrosis, kerusakan jaringan hati. Kolesistografi / kolangiografi : Memperlihatkan penyakit duktus empedu, yang mungkin sebagai faktor predisposisi. Esofagoskopi : Dapat menunjukkan adanya varises esofagus. Portografi transhepatik perkutaneus : Memperlihatkan sirkulasi sistem vena portal. Bilirubin serum : Meningkat karena gangguan seluler, ketidakmampuan hati untuk mengkonjugasi, atau obstruksi bilier.

AST (SGOT) / ALT (SGPT), LDH : Meningkat karena kerusakan seluler dan mengeluarkan enzim. Alkalin fosfatase : Meningkat karena penurunan ekskresi. Albumin serum : Menurun karena penekanan sintesis. Globulin (IgA dan IgG) : peningkatan sintesis Darah lengkap : Hb/Ht dan SDM mungkin menurun karena perdarahan. Kerusakan SDM dan anemia terlihat dengan hipersplenisme dan defisiensi besi. Leukopenia mungkin ada sebagai akibat hipersplenisme.

Masa protrombin / PTT : Memanjang (penurunan sistesis protrombin). Fibrinogen : Menurun. BUN : Meningkat menunjukkan kerusakan darah / protein. Amonia serum : Meningkat karena ketidakmampuan untuk berubah dari amonia menjadi urea. Glukosa serum : Hipoglikemia diduga mengganggu glikogenesis.

Diagnosis Sirosis Hepatis


Kriteria Soebandri (5 dari 7): Spider nervi Venectasi/vena kolateral Ascites dengan atau tanpa edema kaki) Splenomegali Varises esofagus (hematemesis melena) Satio albumin globulin terbalik Palmar eritem

Anda mungkin juga menyukai