Anda di halaman 1dari 6

Periwayatan Hadis Dalam segi jumlah perawinya yang bersambung mata rantainya (muttasil assanad), ulama mengelompokkan hadis

menjadi tiga, yaitu: 1. Hadis Mutawattir, ialah hadis yang diriwayatkan oleh sejumlah orang yang tidak terhitung jumlahnya dan mereka tidak mungkin bersepakat berbohong dengan perawi yang sama banyaknya hingga sanadnya bersambung sampai kepada Nabi uhammad !"#. $. Hadis Masyur, ialah hadis yang diriwayatkan dari nabi, oleh seorang, dua orang atau lebih sedikit dari kalangan sahabat, atau diriwayatkan dari sahabat, oleh seorang atau dua orang perawi kemudian setelah itu tersebar luas hingga diriwayatkan oleh orang banyak yang tidak mungkin bersepakat bohong. %. Hadis Ahad atau Khabar Khassanah menurut &mam !ya'i(& ialah setiap hadis yang diriwayatkan dari )asulullah saw oleh seorang, dua orang atau sedikit lebih banyak, dan belum men*apai syarat hadis asyhur, sunah ahad ini dibagi menjadi tiga bagian, yaitu: + Hadis Shahih ialah hadis yang diriwayatkan oleh perawi yang adil, dan sempurna ketelitiannya, sanadnya bersambung, sampai kepada )asulullah, tidak mempunyai *a*at. Hadis Hasan ialah hadis yang diriwayatkan oleh perawi yang adil tetapi kurang ketelitiannya, sanadnya bersambung sampai kepada )asulullah, tidak mempunyai *a*at dan tidak berlawanan dengan orang yang lebih terper*aya. Hadis Dhaif ialah hadis yang tidak memenuhi syarat+syarat Hadis shahih dan Hadis hasan.

Fungsi As-Sunah 1. enguatkan hukum yang telah ditetapkan dalam "l+,uran Dan (ingatlah) ketika luqman berkata kepada anaknya, ketika dia memberi pela aran kepadanya, !"ahai anakku, anganlah kamu mempersekutukan Allah, sesungguhnya mempersekutukan Allah itu adalah ke#aliman yang besar$% (&S '()(') ! Maka sekali*kali anganlah engkau mengatakan kepada keduanya perkataan !ah$ dan anganlah engkau membentak keduanyadan u+apkanlah kepada keduanya perkataan yang baik%$(&S (,)-') -edua 'irman "llah !#. dalam "l+,uran di atas, diperkuat leh Hadis Nabi yang diriwayatkan /ukhari uslim berikut ini:

./erhatikanlah 0 Saya akan menerangkan kepadamu sekalian sebesar*besar d1sa besar (diulang sampai ' kali)% 2aiklah, wahai 3asululah, sahut kami semua (para sahabat)% Mempersekutukan Allah, menyakiti kedua 1rang tua% k1n1n saat itu rasulullah sedang bersandar, lalu duduk dan seraya bersabda) ingat, perkataan dan persaksian palsu% $3aslullah mengulang*ulangnya sampai aku meminta sem1ga beliau diam%$ $. emberikan keterangan ayat+ayat "l+,uran dan menjelaskan rin*ian ayat+ayat yang masih bersi'at umum "l+,uran memberikan perintah dan larangan kepada manusia dalam kerangka garis besar saja, dan masih bersi'at umum. isalnya, "l+,uran memerintahkan menjelaskan shalat, membayar 0akat, melakukan puasa, dan haji tersebut. 12 aka laksanakanlah shalat (sebagaimana biasa). !ungguh shalat itu adalah kewajiban yang sudah ditentukan waktunya atas orang+orang yang beriman.3 (,! 4:15%) %. embatasi kemutlakannya 12 !esudahnya dipenuhi wasiat yang dibuatnya atau sudah dibayar utangnya23 (,! 4:1$) -emudian )asulullah memberikan batasan maksimal wasiat yaitu ketika sa(ad bin "bi #a66ash meminta agar diperkenankan berwasiat $7% harta peninggalannya. !etelah permintaan wasiat sebesar itu ditolak oleh beliau, !a(ad bin "bi #a66ash minta diperkenankan wasiat 8 harta peninggalannya. !etelah permintaan yang akhir ini ditolak pula, lalu !a(ad bin "bi #a66ash minta diperkenankan 17% hartanya, dan rasulullah mengi0inkan yang 17% ini. 12 sepertiga itu adalah banyak dan besar. !ebab, jika kamu meninggalkan ahli warismu dalam keadaan ke*ukupan adalah lebih baik dari pada jika kamu meninggalkan mereka dalam keadaan miskin yang meminta+minta kepada orang banyak.3 (H). /ukhari uslim). 4. enakhsiskan7mengkhususkan keumumannya 1Diharamkan bagimu (memakan) bangkai, darah, daging babi, (daging hewan) yang disembelih atas nama selain Allah, yang ter+ekik, yang terpukul, yang atuh, yang ditanduk, dan diterkam binatang buas, ke+uali yang sempat kamu menyembelihnya, dan (diharamkan bagimu) yang disembelih untuk berhala% 3 (,! 9:%) -emudian )asulullah !"# mengkhususkan dengan memberikan penge*ualian kepada bangkai ikan laut, belalang, hati dan limpa dalam sabdanya: !Dihalalkan bagi kami dua bangkai dan dua darah% Dua bangkai yaitu belalang dan ikan laut, dan belalang sedangkan dua ma+am darah yaitu hati dan limpa$

9.

en*iptakan hukum baru yang tidak ada di dalam "l+,uran, *ontoh: !3asulullah SA" melarang memakan setiap binatang yang bertaring dari g1l1ngan binatang buas dan setiap binatang yang berkuku kuat dari g1l1ngan burung$ (H3% Muslim)

As-Sunah sebagai Sumber Hukum -etaatan kepada "llah !#. harus diikuti debgan ketaatan kepada )asul. !ebaliknya, ketaatan kepada )asul harus diikuti pula dengan ketaatan kepada "llah !#., sehingga keduanya merupakan dua hal yang tidak dapat dipisahkan. 2arang siapa menaati 3asul, maka sesungguhnya dia telah mentaati Allah S"4, dan barang siapa berpaling (dari ketaatan itu) maka (ketahuilah) kami tidak mengutusmu (Muhammad) untuk men adi pemelihara mereka% (&S 5)67) IJMAK &jmak adalah kesepakatan para mujtahid dalam suatu masa setelah wa'atnya )asulullah !"#, terhadap hukum syara( yang bersi'at praktis, dan merupakan sumber hukum islam ketiga setelah "l+,uran dan "s+!unah. 8umhur ulama berpendapat, bahwa alasan dapat digunakan ijmak sebagai sumber hukum islam, adalah sebagai berikut. (:ahroh,1;;;) 1. Hadis+hadis yang menyatakan bahwa umat uhammad tidak akan berpendapat kesesatan. "pa yang menuntut pandangan kaum muslimin baik, maka menurut "llah !#. juga baik. <leh karena itu, amal perbuatan para sahabat yang telah disepakati dapat dijadikan argumentasi ( hu ah) $. engikuti jalan akidah orang bukan mukmin adalah haram, karena menentang "llah !#. dan )asulullah, dan dian*am neraka jahanam. engikuti pendapat orang mukmin, berarti mengikuti sesuatu yang ditetapkan berdasarkan ijmak. Dengan demikian, ijmak dapat dijadikan hujjah yang dapat digunakan untuk menggali hukum syara( (istimbath) dari Al*&uran dan As*Sunah.

Tingkatan Ijmak enurut imam sya'i(& dalam :ahra 1;;; tingkatan , ijmak adalah sebagai berikut. 1. 9 mak Sharih ialah jika engkau atau salah seorang ulama mengatakan, 1hukum ini telah disepakati3. aka nis*aya setiap ulama yang engkau temui juga mengatakan seperti apa yang engkau katakan.

$. 9 mak Sukuti ialah suatu pendapat yang dikemukakan oleh seorang mujtahid, kemudian pendapat telah diketahui oleh para mujtahid yang hidup semasa dengan mujtahid di atas, akan tetapi tidak ada seorang pun yang mengingkarinya. %. 9 maK pada /ermasalahan /1k1k , jika para ahli 'i6ih ('u6uha) yang hidup dalam satu masa (generasi) berbeda dalam berbagai pendapat, akan tetapi bersepakat dalam hukum yang pokok, maka seseorang tidak boleh memperdebatkan pendapat+pendapat yang berbeda tersebut.

Fraktor-faktor yang harus ter enuhi sehingga ijmak da at dijadikan sebagai dasar hukum ada!ah sebagai berikut" 1. =ada masa terjadinya peristiwa itu harus ada beberapa orang mujtahid. $. -esepakatan itu haruslah kesepakatan yang bulat. %. !eluruh mujtahid menyetujui hukum syara( yang telah mereka putuskan itu dengan tidak memandang negara, kebangsaan dan golongan mereka. 4. -esepakatan itu diterapkan se*ara tegas terhadap peristiwa tersebut baik lewat perkataan maupun perbuatan.

#I$AS ,iyas menurut bahasa ialah pengukuran sesuatu dengan yang lainnya atau penyamaan sesuatu dengan sejenisnya. !edangkan menurut terminologi, de'inisi 6iyas se*ara umum adalah sesuatu proses penyingkapan kesamaan hukum suatu kasus yang tidak disebutkan dalam suatu dalil baik di "l+,uran dan "s+!unah dengan suatu hukum yang disebutkan dalam dalil tersebut karena ada kesamaan dalam alasannya (>illat), (!ya'i(ie, $55?). Hal itu sesuai dengan (,! 9;:$) 1 aka ambillah pelajaran wahai orang+orang yang mempunyai wawasan.3 engenai 6iyas ini, &mam !ya'i(& (dalam :ahroh, 1;;;) mengatakan: 1setiap peristiwa pasti ada kepastian hukum dan umat islam wajib melaksanakannya. "kan tetapi, jika tidak ada ketentuan hukumnya pasti, maka harus di*ari pendekatan yang sah, yaitu dengan ijtihad, melalui 6iyas3 !Diriwayatkan bahwa :mar bin Khattab pernah berkata kepada ;abi SA") !Hai 3asulullah, aku melakukan sesuatu perbuatan yang besar, men+ium (istri) dan saya dalam keadaan berpuasa$% <antas 3asulullah berkata kepadanya) !berikanlah awaban kepadaku, bagaimana seandainya kamu berkumur dengan air, sedang kamu dalam keadaan berpuasa= $ :mar men awab) !tidak mengapa0$ kemudian 3asulullah bersabda) !lan utkan puasamu$%

Dalam hadis tersebut, kita lihat bahwa )asulullah menghubungkan antara berkumur (dengan air dalam keadaan berpuasa) dengan men*ium istri dengan *ara membandingkan antara keduanya. Dua hal tersebut mengandung dua kemungkinan: antara membatalkan dan tidak membatalkan puasa. ,iyas dapat dianggap sebagai sumber hukum, jika memenuhi persyaratan sebagai berikut. 1. !epanjang menga*u dan tidak bertentangan dengan "l+,uran dan "s+!unah, 6iyas diperlukan karena dalil+dalil dalam "l+,uran dan "s+!unah itu uni@ersal dan global. !edangkan kejadian+kejadian pada manusia itu berkembang terus. <leh karena itu, tidak mungkin ayat "l+,uran yang uni@ersal itu dijadikan sebagai satu+satunya sumber hukum terhadap kejadian+kejadian yang berkembang mengikuti 0aman.

$. ,iyas juga sesuai dengan logika yang sehat. isalnya, orang islam meminum minuman yang memabukan. !angatlah masuk akal, bila setiap minuman atau makanan memabukan yang di6iyaskan dengan minuman tersebut, menjadi haram hukumnya.

Argumentasi %Kehujjahan #iyas& .idak perlu diragukan, bahwa argumentasi umhur ulama didasarkan pada prinsip berpikir logis, yaitu ayat "l+,uran dan "s+!unah. !"ahai 1rang*1rang beriman0 4aatilah Allah dan taatilah 3asul (Muhammad) dan :lil amri (pemegang kekuasaan) di antara kamu% Kemudian ika kamu berbeda pendapat tentang sesuatu, maka kembalikanlah kepada Allah (Al*&uran) dan 3asul (Sunahnya) ika kamu beriman kepada Allah S"4 dan hari kemudian% >ang demikian itu lebih utama (bagimu) dan lebih baik akibatnya%$ (&S 5)?@) "yat di atas menjadi dasar hukum 6iyas, sebab maksud dari ungkapan 1kembali kepada "llah !#. dan )asul (dalam masalah khilafiyah), tiada lain adalah perintah supaya menyelidiki tanda+tanda ke*enderunganA apa sesungguhnya yang dikhendaki "llah !#. dan )asul+Nya. Hal ini dapat diperoleh dengan men*ari alasan adanya hukum, yang dinamakan 6iyas. -etetapan hukum berdasarkan alasannya tersebut merupakan isyarat "l+,uran tentang keharusan menggunakan 6iyas dalam kasus+kasus yang tidak ada dalil+ dalilnya. "pabila tidak dipahami demikian, maka perintah+perintah "llah !#. itu hanya menilai ibadah tanpa semangat nasionalisme, sedangkan "llah !#. tidak mengkhendaki hal itu. <leh karena itu, kita wajib menganalogikan sesuatu yang tidak ada dalil hukumnya dengan sesuatu yang ada dalil hukumnya. Dalil+dalil hukum itu sendiri mengandung isyarat tentang tujuannya yang umum dan khusus yang menjadi dasar 6iyas.

Dari keempat sumber hukum tersebut, "l+,uran merupakan sumber hukum yang pasti karena tidak perlu metode khusus untuk mengatakan ia adalah sumber hukum yang harus diikuti seorang muslim, sedangkan untuk "s+!unah, penetapan agar ia menjadi sumber hukum juga tidak diperlukan metode khusus, ke*uali memerlukan penggolongan hadis berdasarkan perawinya seperti telah disebutkan.

Anda mungkin juga menyukai