Anda di halaman 1dari 53

Peran Keilmuan Geodesi Dalam Bidang Penelitian dan Pengembangan Kelautan di Indonesia: Status dan Prospek

Hasanuddin Z. Abidin dan Kosasih Prijatna Kelompok Keilmuan Geodesi Fakultas Ilmu dan Teknologi Kebumian ITB Jl. Ganesha 10, Bandung 40132

Workshop Diseminasi Penelitian Oseanografi di Indonesia ITB, 29 November 2007

GEODESI ?
1. Termasuk profesi yang paling tua di dunia ini. 2. Secara semantik, berasal dari kata-kata : geo = = earth daisia = = I divide

"geo daisia " = "dividing the earth" daisia"


Hasanuddin Z. Abidin, 2004

Definisi Geodesi
Definisi Klasik : Ilmu tentang pengukuran dan pemetaan permukaan Bumi.
(Helmert, 1880)

Definisi Modern : Disiplin ilmu yang mempelajari tentang pengukuran dan perepresentasian dari Bumi dan benda-benda langit lainnya, termasuk medan gaya beratnya masing-masing, dalam ruang tiga dimensi yang berubah dengan waktu.
(International Association of Geodesy)
Hasanuddin Z. Abidin, 1995

Bidang Kajian ILMU GEODESI


Penentuan Posisi Penentuan Medan Gaya Berat Variasi Temporal dari Posisi dan Medan Gaya Berat

Bumi Benda Langit lainnya

Hasanuddin Z. Abidin, 1995

Ruang Lingkup GEODESI


Pengumpulan Data Pengolahan dan Manipulasi Data Perepresentasian Data & Informasi Pemanfaatan Peta & Sistem Informasi
Hasanuddin Z. Abidin, 2004

TEORITIS

Darat Laut Udara Angkasa


Geomatika

PRAKTIS

METODE PENGAMATAN GEODESI SATELIT

BUMI ke ANGKASA . Satellite photography . (Satellite/Lunar) Laser Ranging . Satelit Navigasi (GPS, Glonass, Galileo) ANGKASA ke BUMI . Satelit altimetri . Spaceborne laser . Satelit gradiometri . Remote Sensing ANGKASA ke ANGKASA . Satellite-to-satellite tracking (SST)

Hasanuddin Z. Abidin, 2005

GNSS (Global Navigation Satellite System)


GLONASS GPS GPS adalah sistem GNSS yang paling banyak digunakan dalam bidang kelautan saat ini!!

Galileo

COMPASS

Contoh Aplikasi GPS Dalam Bidang Kelautan


Penentuan Posisi Obyek di Permukaan Laut Survei dan Pemetaan Laut Perhubungan Laut Pengamatan Pasut di Lepas Pantai Transfer MSL antar Stasion Penentuan Posisi Titik di Dasar Laut Studi Pola Arus Laut Pemantauan Pergerakan Tumpahan Minyak Realisasi Aspek Geodetik dari Hukum Laut
Hasanuddin Z. Abidin, 2007

Penentuan Posisi di Permukaan Laut

Kapal dan wahana laut lainnya Sensor-sensor kelautan Struktur dan bangunan laut Pulau-pulau kecil yang terpencil Personil yang bekerja di laut

Keunggulan GPS : posisi global, real-time, operasionalisasinya mudah, receiver nya murah tidak tergantung cuaca, ketelitian relatif tinggi
Hasanuddin Z. Abidin, 2007

GPS dan Survei Hidro-Oseanografi

Penentuan posisi titik kontrol di pantai Navigasi kapal survei Penentuan posisi titik perum Penentuan posisi sensor-sensor hidrografi dan oseanografi lainnya di kapal survei.
Hasanuddin Z. Abidin, 2007

GPS dan Perhubungan Laut


Navigasi, Pemantauan, dan Pengelolaan Pergerakan Wahana Laut Diintegrasikan dengan ECDIS (Electronic Chart Display and Information System)
Fase Navigasi Laut lepas (Ocean) Daerah pantai (Coastal) Daerah pelabuhan (Harbor & Harbor Approach) Ketelitian minimum (2drms, 95%) 1 - 2 nm (1.8 - 3.7 km) 460 m 8 - 20 m Ketersediaan (Availability) 95% - 99% 99.7% 99.7%

Hasanuddin Z. Abidin, 2007

GPS dan Perhubungan Laut


Spasi minimum antar dua alur pelayaran dapat diperkecil. Jalur-jalur pelayaran yang sulit dapat dilewati. Peningkatan kapasitas dan keamanan perapatan kapal di pelabuhan. Penggunaan perairan pelayaran secara lebih fleksibel. Penentuan route pelayaran yang lebih bervariasi. Pembukaan pelabuhan baru di tempat yang terpencil.
Hasanuddin Z. Abidin, 2007

Peranan GPS dalam Studi Muka Laut


Kalibrasi altimeter dari satelit altimetri Melengkapi pengukuran satelit altimetri. resolusi temporal dan spasial yang lebih detil Pemantauan muka laut secara lokal. Pengamatan pasang surut di lepas pantai. Transfer MSL
Hasanuddin Z. Abidin, 1999

Principle of Sea Level Monitoring Using GPS


GPS satellites Communication satellite

data link

Reference Station
data link

dh GPS Buoy Survey Vessel OR Sea Bottom Anchored

dh

Time
Hasanuddin Z. Abidin, 1999

GPS-based Altimeter Calibration


Satellite Altimetry GPS

Satellite orbit

GPS and SLR stations

GPS buoy

Hasanuddin Z. Abidin, 1999

Stations Proposed for Altimeter Calibration


Ref. : [Mitchum, 1997]

Stations which have existing GPS receivers


Hasanuddin Z. Abidin, 1999

GPS-Buoy : Aspek Implementasi


Desain yang optimal dari buoy. Effek yang merusak dari lingkungan laut terhadap sistem peralatan. Catudaya untuk GPS receiver di buoy. Mekanisme pengontrolan operasi receiver GPS di buoy. Pitching and Rolling sensors. Mekanisme komunikasi data. Mekanisme kontrol kualitas.
Hasanuddin Z. Abidin, 1999

GPS-Buoy : Aspek Pengolahan Data


Penentuan ambiguitas fase secara OTF. Koordinat transformasi karena adanya gerakan antena GPS. Eliminasi kesalahan & bias data GPS, terutama untuk baseline panjang (ionosfir, troposfir, multipath, cycle slips). Filtering dan smoothing data ketinggian dari pengaruh gelombang dan angin hanya pasut yang tertinggal
Hasanuddin Z. Abidin, 1999

PERSYARATAN SISTEM GPS BUOY UNTUK PENGAMATAN PASUT

GPS

Diferensial Data fase Receiver GPS tipe geodetik Waterproof Buoy yang andal dan robust Sistem Komunikasi Data Sensor Pengukur Pitching & Rolling
Hasanuddin Z. Abidin, 2000

STUDI KASUS GPS BUOY

GPS Buoy di basecamp BPPT di Dadap, Tanggerang

GPS Buoy Di Laut Jawa 15 25 April 2000


Hasanuddin Z. Abidin et al., 2000

GPS BUOY: Contoh Hasil Pengamatan Pasut


19.1 19.0

Tinggi Ellipsoid (m)

18.9 18.8 18.7 18.6 18.5 18.4 18.3 18.2 18.1 18.0 0

Variasi muka laut dari GPS (interval 5 menit)

24

48

72

96

120

144

168

192

Waktu Pengamatan (jam)


1,30

Variasi muka laut (m)

1,20 1,10 1,00 0,90 0,80 0,70 0,60 0,50 0

Variasi muka laut dari pengamatan pasut

24

48

72

96

120

144

168

192

216

240

264

288

Hasanuddin Z. Abidin et al., 2000

Waktu pengamatan (jam)

GPS BUOY: Contoh Hasil Pengamatan Pasut


Metode (interval data) GPS (5 menit) GPS (10 menit) GPS (20 menit) GPS (30 menit) GPS (60 menit) Palem Pasut (60 menit) Frekuensi dominan (cycle/jam) 0.047 0.047 0.046 0.046 0.048 0.045 Periode dominan (jam) 21.367 21.467 21.599 21.799 20.998 22.198
Hasanuddin Z. Abidin et al., 2000

Indonesian Tsunami Early Warning System

GPS Satellites

GPS Reflectometry
Menggunakan karakteristik sinyal pantul GPS (e.g. delay, amplitudo, bentuk gelombang) untuk mempelajari karakteristik dan dinamika bidang pemantul (e.g. lautan, danau, daratan)

www.gitews.org

Hasanuddin Z. Abidin, 2007

Unifikasi Datum Tinggi


GPS Satellites 1. Tinggi Ellipsoid 2. Tinggi Sipat Datar 3. Undulasi Geoid 4. Sea Surface Topography

A MSL-A MSL-B
4 1 2

Geoid
3

Ellipsoid Referensi

Hasanuddin Z. Abidin, 1993

GPS dan Transfer MSL


Satelit GPS H = tinggi orthometrik h = tinggi ellipsoid N = undulasi geoid

A HA diketahui HB = ? MSL (Mean Sea Level)

Geoid

NA

hA

hB

NB

Ellipsoid Referensi
Hasanuddin Z. Abidin, 1993

Penentuan Posisi Titik di Dasar Laut


Kombinasi GPS dan Sistem Penentuan Posisi Akustik Satelit GPS

Monitor Station Ditarik dengan kapal survai Receiver GPS + 3 antena pada pelampung

Sistem penentuan posisi akustik


Transponder
Hasanuddin Z. Abidin, 1993

GPS dan Studi Pola Arus


Satelit GPS Satelit Komunikasi

Pengiriman data Posisi GPS dari waktu ke waktu Receiver GPS pada pelampung yang bergerak bebas

Monitor Station

Trayektori pelampung mewakili arah arus Garis Pantai

Daratan
Hasanuddin Z. Abidin, 1993

Penentuan Attitude Kapal


Satelit GPS

yawing rolling Antenna-1 Antenna-2 Antenna-3 N

Hasanuddin Z. Abidin, 1999

pitching

GPS dan Realisasi GALOS


(Geodetic Aspects of the Law of the Sea)

Penentuan koordinat dari titik-titik pangkal (basepoints) untuk penetapan batas negara maupun batas daerah. Penentuan dan rekonstruksi dari titik-titik batas luar dari zona-zona laut : ZEE, Teritorial, Contiguous, dll. Penyelesaian konflik batas laut antar negara atau antar propinsi.
Hasanuddin Z. Abidin, 1993

Aplikasi Satelit Altimetri

Contoh Satelit Altimetri


Jason-1 (Cnes/NASA) Topex/Poseidon (NASA/Cnes)

Envisat-1 (ESA) ERS-1/2 (ESA)


http://www.jason.oceanobs.com/print/presentation/poac_oac_uk.html

Parameter yang dapat ditentukan dengan Satelit Altimetri


Dari data waktu tempuh sinyal

Posisi vertikal permukaan laut Topografi muka laut (SST) Undulasi Geoid Topografi es Lokasi & kecepatan arus laut

Dari data bentuk dan struktur muka gelombang pantul

Tinggi gelombang Panjang gelombang dominan Informasi termoklin Kemiringan lapisan es

Dari data amplitudo gelombang pantul

Kecepatan angin permukaan sepanjang ground-track satelit Batas laut/es


Hasanuddin Z. Abidin, 2001

Aplikasi Satelit Altimetri


penentuan topografi permukaan laut (SST), penentuan topografi permukaan es, penentuan geoid di wilayah lautan, penentuan karakteristik arus dan eddies, penentuan tinggi (signifikan) dan panjang (dominan) gelombang, studi pasang surut di lepas pantai, penentuan kecepatan angin di atas permukaan laut, penentuan batas wilayah laut dan es, studi fenomena El Nino, dan unifikasi datum tinggi antar pulau.
Hasanuddin Z. Abidin, 2001

Pemantauan Dinamika Muka Laut


2005
LOKASI PENELITIAN TUJUAN PENELITIAN (Untuk Memahami)

2006

2007

2008

2009

2010

2011

JAKARTA, BANDUNG, SEMARANG, PERAIRAN SURABAYA, INDONESIA DENPASAR, MEDAN

KARAKTERISTIK DINAMIKA PENURUNAN MUKA TANAH LAUT KARAKTERISTIK PENYEBAB KARAKTERISTIK DAMPAK

TEKNOLOGI PENGUKURAN ANALISIS PENYEBAB ANALISIS DAMPAK

SATELIT ALTIMETRI, TIDE GAUGE, INSAR dan TEKNIK SIPAT DATAR , GPS, DIFFERENTIAL INDERAJA LAINNYA PENGAMBILAN PEMANASAN GLOBAL AIR TANAH PERUBAHAN BEBAN BANGUNAN TOPOGRAFI BAWAH LAUT

CAKUPAN INUNDASI BANJIR EROSI RETAKNYA PANTAI BANGUNAN

RUSAKNYA KUALITAS LINGKUNGAN UTILITAS DAN KUALITAS LAIN-LAIN LINGKUNGAN

OUTCOME
Kosasih Prijatna, 2007

SISTEM PERINGATAN DINI

SISTEM MITIGASI BENCANA

PERENCANAAN,& PERENCANAAN PELAKSANAAN PELAKSANAAN PEMBANGUNAN PEMBANGUNAN

Pengamatan Pasut Laut


(tide gauge station vs satellite altimetry)
Port Klang - Tide Gauge 40 30
Monthly Mean Sea Level (cm)
Monthly Mean Sea Level (cm)

Tiom an - Tide Gauge 50 40 9.4m m /year 4.8mm /year 30 20 10 0 -10 -20 -30 1993

20 10 0 -10 -20 -30 1993

1994

1995

1996

1997

1998

1999

2000

2001

2002

1994

1995

1996

1997

1998

1999

2000

2001

2002

Port Klang - Topex

Tiom an - Topex 50

40 12.8mm/year 30 20
Monthly SSE(cm)

40 5.7m m /year 30
Monthly SSE(cm)

20 10 0 -10 -20 -30 1993

10 0 -10 -20 -30 1993

1994

1995

1996

1997

1998

1999

2000

2001

2002

1994

1995

1996

1997

1998

1999

2000

2001

2002

Kosasih Prijatna, 2007

Laut Jawa
15 mm/y

16 mm/y

Lepas Pantai Timur Filipina

Variasi MSL Dari Satelit Altimetri

Laut Sulawesi
16 mm/y

19 mm/y

Laut Timor
Kosasih Prijatna, 2007

Sea Level Trends


(Dari Satelit Altimetri)

m/year
Kosasih Prijatna, 2007

Studi Kasus : Topex-Poseidon Data

Kosasih Prijatna, 2007

Sea Level Anomaly Comparison (4 cycles) (after removing global tide effect)
Pass 14 Pass 64

Pass 12 Pass 62
LATITUDE

Riset Lebih Lanjut (Riset ITB 2008)


PI : Kosasih Prijatna Pemodelan pasut laut regional untuk pereduksian data satelit altimetri di wilayah perairan Indonesia berdasarkan 15 tahun (1992 2007) data altimetri dari misi Topex/Poseidon + Jason-1

Penentuan SST
+75
Lintang

Kontur dalam cm

-75 90 180 270 Bujur


Gambar di atas adalah SST (statik) global yang diestimasi dari 1.5 tahun data GEOS-3 ditambah seluruh data SEASAT yang ada. Model geoid yang digunakan dalam hal ini adalah model geoid yang digunakan untuk orbit satelit SEASAT. Gambar ini menunjukkan bahwa satelit altimetri mempunyai kemampuan yang sangat baik dalam menentukan variasi spasial SST secara global.
Hasanuddin Z. Abidin, 2001

ERS Mean Dynamic Ocean Topography, 1996

Ref. : http://nng.esoc.esa.de/ers/alti.html
Hasanuddin Z. Abidin, 1999

ERS Sea Level Anomaly, January 1999

Ref. : http://nng.esoc.esa.de/ers/alti.html
Hasanuddin Z. Abidin, 1999

Penentuan Variasi Temporal SST


23 April 1977 28 Sept. 1977 Gunungapi bawah laut Muir cm 100 50 0

Satelit altimetri juga dapat digunakan untuk mempelajari variasi SST terhadap waktu dalam suatu skala spasial regional. Hal ini ditunjukkan oleh hasil pada Gambar yang diperoleh dari dua lewatan satelit GEOS-3 pada jejak yang sama di Lautan Atlantik sebelah Utara.
Ref. : [Cheney et al., 1984]

0 100 200 km 31.0oU 64.5oB 33

Perubahan 120 cm yang disebabkan oleh the gulfstream meander

35 Lintang 37

39

41.0oU 56.4oB

Hasanuddin Z. Abidin, 2001

Penentuan Variasi Temporal MSL


20
Variasi MSL (cm)

Dari satelit GEOSAT

10 0 -10
Ref. : [Cheney et al., 1986]

-20

100

200

300

400

500 hari

Gambar di atas menunjukkan contoh variasi MSL yang diestimasi dari 14 bulan data GEOSAT yang jejak (ground track) nya beruluang setiap tiga hari. Gambar ini memperlihatkab bahwa resolusi variasi MSL yang diperoleh adalah lebih baik dari 10 cm.
Hasanuddin Z. Abidin, 1999

Variasi Spasial Anomali Gayaberat dari Satelit Altimetri

Su m

Kalimantan
at er a

Jawa

Ref. [DEOS, 2000]

Hasanuddin Z. Abidin, 1999

Kecepatan & Pola Arus dari Satelit Altimetri

Ref. [DEOS, 2000]

Hasanuddin Z. Abidin, 1999

Tinggi Gelombang dari Satelit Altimetri

Ref. : [AVISO, 2000]

Hasanuddin Z. Abidin, 1999

Kecepatan Angin dari Satelit Altimetri

Ref. : [AVISO, 2000]

Hasanuddin Z. Abidin, 1999

Topex/Poseidon scoops 1997-98 El Nio story


Feb 1997 Jan 1998

April 1997 April 1998

July 1997

July 1998

http://www.jason.oceanobs.com/html/applications/enso/nino1997-98_uk.html

www.nodc.noaa.gov/OCL/plot.html

Penutup

Aplikasi Keilmuan Geodesi Dalam Bidang Penelitian dan Pengembangan Kelautan di Indonesia: Status : BELUM OPTIMAL Prospek : BESAR DAN POTENSIAL

Anda mungkin juga menyukai