Anda di halaman 1dari 30

PENILAIAN

HASIL BELAJAR

Oleh : Aisyah Nursyarif

Latar Belakang

Penilaian dan kegiatan pembelajaran bermuara pada penguasaan kompetensi yang diharapkan. Selama ini pelaksanaan penilaian di kelas kurang mampu menggambarkan kemampuan siswa yang beragam karena cara dan alat yang digunakan kurang sesuai dan kurang bervariasi. Karena keterbatasan kemampuan dan waktu, penilaian cenderung dilakukan dengan menggunakan cara dan alat yang lebih menyederhanakan tuntutan perolehan siswa. Hasil evaluasi pelaksanaan kurikulum menunjukkan bahwa penilaian yang dilakukan di kelas kurang mampu memperlihatkan tuntutan hasil belajar Di samping itu, penilaian dilakukan tidak hanya untuk mengungkapkan hasil belajar ranah kognitif, tetapi juga diharapkan mampu mengungkapkan hasil belajar siswa dalam lingkup ranah afektif dan psikomotor. Diharapkan penilaian kelas mampu mengatasi permasalahan penilaian yang ada sehingga hasil belajar siswa dapat dinilai sesuai dengan tuntutan kompetensi. Melihat dasar permasalahan di atas, maka penulis mencoba membuat makalah dengan mengkaji tentang penilaian hasil belajar.

Rumusan Masalah

Apakah pengertian penilaian hasil belajar? Apakah fungsi penilaian hasil belajar? Apa saja indikator penilaian hasil belajar?

FUNGSI

PENILAIAN PENDIDIKAN
Mengukur keberhasilan Siswa belajar.
Mengukur tingkat keberhasilan Guru mengajar (Umpan balik). Memperoleh data guna perbaikan Kegiatan Belajar-Mengajar. Untuk pelaporan / informasi efektifitas pendidikan

Untuk :

Pengertian Penilian Hasil Belajar

Istilah penilaian merupakan padanan dari kata evaluasi dan pengukuran, bahkan seringkali digunakan secara bergantian dalam konteks yang sama.(St. Syamsudduha) Penilaian hasil belajar adalah proses pemberian nilai terhadap hasil belajar peserta didik dengan kriteria tertentu.(Nana Sudjana) Berdasarkan defenisi di atas dapat disimpulkan bahwa penilaian hasil belajar adalah prestasi peserta didik yang ditunjukkan untuk menilai sejauh mana keberhasilannya dalam belajar yang membawa perubahan baik pada pengetahuan maupun tingkah lakunya.

Indikator Penilaian Hasil Belajar menurut Bloom


Kognitif Afektif Psikomotor

Kognitif

berkaitan dengan kemampuan berpikir Terdiri dari enam tingkatab seperti anak tangga, jadi yang pertama adalah yang paling rendah

Pengetahuan
Mengenai hal-hal yang memang harus diingat sebagai dasar pengetahuan seperti: Pengetahuan faktual Hal-hal khusus Sesuatu yang memang harus dihapal (rumus, ayat-ayat al Quran, nama tokoh, jalan, dll)

Teknik mengingatnya

MEMO JEMBATAN KELEDAI MEMBUAT SINGKATAN MENGURUTKAN KEJADIAN

Pemahaman
mampu menafsirkan atau menerjemahkan suatu kalimat dari bahasa asing, menjelaskan dengan kalimatnya sendiri dari apa yang telah dibaca atau di dengarnya, mampu memberi contoh lain dari apa yang telah dicontohkan sebelumnya

ADA TIGA KATEGORI

TINGKAT TERENDAH

pemahaman terjemahan

Book
Bhineka tunggal ika

buku
Walau berbeda tapi tetap satu

Pemahaman Penafsiran
Mennghubungkan dengan pengetahuan sebelumnya my friend is studying X my friend studying

Pemahaman ekstrapolasi

mampu melihat di balik yang tertulis, dapat membuat perkiraan tentang konsekuensi segala sesuatu Contoh: menjelaskan tentang cara menanggulangi banjir

Aplikasi
mampu memecahkan masalah, membuat bagan atau grafik dari sebuah data atau informasi yang diterimanya, menerapkan beberapa istilah dan konsep yang telah dipahamibersangkutan. Contoh: mampu membaca al quran dengan tajwid yang benar.

Analisis
mampu menanggapi kesalahan logika dalam memberi alasan

mampu membedakan antara opini dan fakta

menarik kesimpulan

Contoh: memahami sejauhmana hasil diskusi mereka tentang hak dan kewajiban sebagai warga negara Indonesia

sintesis

Berpikir karena belum adanya jawaban yang tersedia Berpikir seperti ini juga akan mengasah kemampuan untuk menemukan sebab akibat dari suatu masalah yang dipikirkannya.

Evaluasi
pemberian nilai terhadap sesuatu yang mungkin dilihat dari segi tujuan, gagasan, cara kerja, pemecahan, metode, materi, dan lain-lain Contohnya: ketika telah mampu menilai tema, diksi, mimik, intonasi, dan penguasaan bahan dari seseorang yang sedang membacakan puisi

Afektif
hasil belajar yang berkaitan kepada sikap

dan mengarah kepada pertumbuhan batiniyahnya. Hal ini bisa terjadi bila peserta didik sadar akan nilai yang diterimanya, kemudian mengimplementasikannya dalam kehidupan sehari-hari hingga menjadi kebiasaannya dalam bertingkah laku.

Ada enam kategori


1. Penerimaan adalah kesediaan peserta didik

untuk menyadari fenomena di sekitarnya. Hasil belajarnya pun berjenjang. Mulai dari kesadaran bahwa sesuatu itu ada, sampai kepada minat khusus peserta didik terhadap hal tersebut Contoh: ketika ia menyadari bahwa disiplin itu wajib ditegakkan, kita tidak boleh malas belajar.

2. Responding adalah memberikan reaksi terhadap fenomena di sekitarnya. Contohnya adalah ketika peserta didik memiliki keinginan untuk mengkaji lebih jauh bagaimana pandangan Islam mengenai kedisiplinan, kebersihan, dan lain-lain..

3. Penilaian adalah memberikan nilai pada suatu kegiatan sehingga akan merasa menyesal atau mengalami kerugian bila tidak dikerjakan. Contohnya: ketika dalam diri peserta didik telah tumbuh keinginan yang kuat untuk disiplin, baik di sekolah, di rumah, maupun di tengah-tengah masyarakat. Contoh selanjutnya adalah ketika peserta didik diajarkan bahwa shalat itu ibadah dan wajib dilaksanakan.

4. mengelolah, mempertemukan perbedaan nilai yang hasilnya membentuk nila baru yang lebih universal yang membawa kepada perbaikan. Contoh:
ketika peserta didik mempelajari bahwa kita tidak boleh makan dan minum sambil berdiri tapi di lingkungan sangat banyak kasus yang mereka temui bahkan orang dewasa sekalipun makan atau minum sambil berdiri. Hal ini tentu saja menyisakan benturan dalam pikiran dan batin peserta didik, namun anak yang memiliki kemampuan organization mampu mengatasi masalah tersebut dengan mempertemukan berbagai nilai yang telah ia pegang kuat dan hal ini tidak tergoyahkan oleh keadaan di sekitarnya.

5 Karakterisasi adalah keterpaduan semua sistem nilai yang telah dimiliki seseorang, yang mempengaruhi pola kepribadian dan tingkah lakunya. Nilai itu telah tertanam secara konsisten pada sistemnya dan telah mempengaruhi emosinya. Contoh: ketika peserta didik menjadikan perintah Allah SWT yang tertera dalam AlQur'an surat al-'As{r sebagai pegangan hidupnya dalam hal yang menyangkut kedisiplinan

Psikomotor

Ranah psikomotor berhubungan dengan kerja otot sehingga menghasilkan gerakan pada tubuh dan bagianbagiannya, mulai dari yang paling sederhana seperti melipat kertas sampai dengan merakit suku cadang mesin dan komputer.

enam tingkatan psikomotor yang dikemukakan oleh Harrow


Gerakan refleks yaitu respon gerakan yang dimiliki sejak lahir dan tidak disadari. Semuanya berhubungan dengan gerakan yang dikoordinasikan oleh otak dan bagian sum-sum tulang belakang. Misalnya melompat, menunduk, berjalan, berbicara, menggerakkan bola mata, menggenggam, dan lain-lain. Gerakan dasar. Keterampilan ini merupakan gerakan yang muncul tanpa latihan, tapi dapat disempurnakan dengan praktik. Contohnya, gerakan-gerakan yang mendahului berjalan seperti tengkurap, merangkak, berdiri, tertatih, dan akhirnya bisa berjalan dengan baik, bermain piano, menggambar, dan naik sepeda. Dalam mata pelajaran Pendidikan Agama Islam di sekolah misalnya kegiatan berdiri tegak ketika shalat, berjalan memutar sewaktu thawaf, dan menyembelih hewan qurban. Kemampuan Perspektual, yaitu kombinasi antara kemampuan kognitif dan gerakan. Ciri-cirinya antara lain: menyadari gerakan-gerakan seseorang, kemampuan mengingat kembali pengalaman visual, kemampuan membedakan dengan sentuhan. Contohnya dalam pelajaran PAI adalah menulis kaligrafi dan melantunkan ayat suci al-Qura>n dengan merdu.

Lanjutan.
Kemampuan fisik. Kemampuan yang dimaksud adalah kemampuan yang digunakan untuk keterampilan tingkat tinggi, meliputi ketahanan (seperti ketahanan otot dan denyut jantung), kekuatan (kemampuan menggunakan otototot untuk perlawanan), gerakan sendi, dan kecerdasan otak (cekatan dan tangkas). Gerakan terampil, yaitu gerakan-gerakan yang memerlukan belajar, misalnya keterampilan dalam menari, olahraga, dan bermain alat music. Gerakan indah dan kreatif, yaitu kemampuan untuk berkomunikasi melalui perasaan dan gerakan. Kemampuan yang dimaksud disini ada dua jenis yaitu gerakan dalam kehiupan sehari-hari seperti isyarat dan ekspresi wajah serta gerakan yang menjadi bagian dari seni seperti gerakan estetik dan improvisasi

Anda mungkin juga menyukai