Anda di halaman 1dari 7

B. 1.

PEMBATASAN PENGERTIAN DEFINISI Para sosiolog maupun antropolog telah banyak mempersoalkan mengenai

pembatasan pengertian perubahan-perubahan sosial dan kebudayaan. Ada beberapa ahil yang memberikan pengertian dari perubahan sosial sebagai berikut: Menurut Kingsley davis mengartikan perubahan sosial sebagai perubahan terjadi dalam struktur dan fungsi masyarakat. Misalnya, timbulnya pengorganisasian buruh dalam masyarakat kapasitas telah menyebabkan perubahan-perubahan dalam hubungan antara buruh dengan majikan dan seterusnya menyebabkan perubahanperubahan dalam organisasi ekonomi dan politik. Menurut Maciver, perubahan sosial ialah perubahan yang terjadi dalam hubungan sosial atau sebagaian perubahan terhadap keseimbangan (equilibrium) hubungan sosial.i[1] Gallin dan gillin mengatakan perubahan sosial sebagai suatu variasi dan cara-sara hidup yang telah diterima, baik karena perubahan-perubahan kondisi geografis, kebudayaan materiil, komposisi penduduk, ideologi maupun karena adanya difusi ataupun penemuan-penemuan baru dalam masyarakat. Menurut Samuel Koening

mengatakan perubahan sosial menunjuk kepada modifikasi-modifikasi yang terjadi dalm pola-pola kehidupan manusia dalam kehidupan manusia yang terjadi karena sebab-sebab intern maupun sebab-sebab ekstern. 2. TEORI-TEORI PERUBAHAN SOSIAL Pada ahli filsafat, sejarah, ekoonomi, dan sosiologi telah mencoba untuk merumuskan untuk merumuskan prinsip-prinsip atau hukum-hukum perubahan sosial. Ahli berpendapat bahwa perubahan sosial terjadi karena adanya perubahan dalam unsur-unsur yang mempertahankan keseimbangan masyarakat, seperti misalnya perubahan dalam unsur-unsur geografis, biologis, ekonomis, dan kebudayaan. Teori-teori dalam perubahan sosial menurut Moore, yakni sebagai berikut evolusi rektilinier yang sederhanaii[2] sebagai berikut: evolusi melalui tahaptahap, evolusi yang terjadi dengan tahap kelanjutan yang tidak serasi, evolusi menurut siklus-siklus tertentu dengan kemunduran-kemunduran dengan jangka pendek, evolusi bercabang yang mewujudkan pertumbuhan dan kebhinekaan, siklus-siklus yang tidak mempunyai kecenderungan-kecenderungan, pertumbuhan logistik yang digambarkan oleh populasi, pertumbuhan logistik terbaik yang tergambar dari angka kematian, pertumbuhan eksponensial yang tergambar penemuan-penemuan baru, dan primitivisme.

I.

Modernisasi 1. Pengantar

Modernisasi dan aspirasi-aspirasi modernisasi mungkin merupakan persoalan menarik yang dewasa ini merupakan gejala umum di dunia ini. Kebanyakan masyarakat di dunia dewasa ini terkait pada jaringan modernisasi, baik yang baru memasukinya, maupun yang sedang meneruskan tradisi modernisasi.

Secara historis, modernisasi merupakan suatu perubahan proses yang menuju pada tipe sistem -sistem sosial, ekonomi, dan politik yang telah berkembang di Eropa barat dan Amerika Utara pada abad ke-17 sampai abad ke-19 Negara-negara atau masyarakat modern pun yang sedang menjalani proses tersebut telah berkembang dari aneka warna masyarakat tradisional ataupun .masyarakat pramodern. Di Eropa Barat masyarakat tradisional berwujud sebagai negara-negara absolut dengan pusat-pusat perkotaan yang kuat, ketika etika Eropa Timur lebih dikenal dengan ciri otokratisnya, sedangkan kebanyakan masyarakat di Asia dan Afrika berwujud kerajaan yang didasarkan pada ikatan tradisi dan ikatan darah yang sangat kuat. Namun demikian semuanya telah mengalami modernisasi dan berbagai negara tersebut di atas mengalami persoalan yang berbeda namun dalam menghadapi modernisasi tersebut sesuai dengan hukum situasi, dan pasti ada unsur-unsur yang sama yang berlaku secara universal 2. Pengertian Proses modernisasi mencakup yang sangat luas. Kadang kadang batasnya tak dapat ditetapkan secara mutlak. Mungkin disuatu daerah tertentu, modernisasi mencakup pemberantasan buta huruf, di lain tempat proses tadi mencakup usaha usaha penyemprotan rawa rawa dengan DDT untuk mengurangi sumber sumber penyakit malaria atau mungkin juga diartikan sebagai usaha membangun pusat pusat tenaga listrik. Pada dasarnya pengertian modernisasi mencakup suatu transformasi total kehidupan bersama yang tradisional atau pra modern dalam arti teknologi serta organisasi sosial ke arah pola pola ekonomis dan politis yang menjadi ciri negara negara barat yang stabil. Karakteristik umum modernisasi yang menyangkut aspek aspek sosio demografis digambarkan denagan istilah gerak sosial (social mobility). Artinya suatu

proses unsur unsur sosial ekonomis dan pskiologis mulai menunjukan peluang peluang ke arah pola pola baru melalui sosialisasi dan pola pola perilaku. Perwujudannya adalah aspek aspek kehidupan modern seperti misalnya mekanisasi, masss media yang teratur, urbanisasi, peningkatan pendapatan per kapita dan sebagainya. Aspek aspek struktural organisasi sosial diartikan sebagai unsur unsur dan norma norma kemasyarakatan terwujud apabila manusia mengadakan hubungan dengan sesamanya di dalam kehidupan masyarakat. Modernisasi adalah suatu bentuk perubahan sosial. Biasanya merupakan

perubahan sosial yang terarah ( directed change) yang didasarkan pada perencanaan yang biasa dinamakan social planning. Modernisasi merupakan suatu persoalan yang harus dihadapi masyarakat yang bersangkutan karena prosesnya meliputi bidang bidang yang sangat luas, menyangkut proses disorganisasi, problema problema sosial, konflik antar kelompok, hambatan hambatan terhadap perubahan, dan sebagainya. 3. Disorganisasi, Transformasi dan Proses Dalam Modernisasi Disoraginasasi adalah proses berpudarnya atau melemahnya norma-norma dan nilai-nilai dalam masyarakat karena adanya perubahan. Perwujudan

disorganisasi yang nyata adalah timbulnya masalah-masalah sosial. Suatu masalah sosil adalah peranan-peranan sosial khusus yang dimiliki oleh individu di dalam masyarakat atas dasar tradisi atau kelahiran dam juga peranan atas dasar perbedaan kelalmin, yang dalan suatu proses perubahan mengalami kegoyahan. Di samping itu tentu dapat dijumpai perlawanan terhadap transformasi sebagai akibat mosernisasi. Keyakinan yang kuat terhadap kebenaran tradisi, sikap yang tidak toleran penyimpangan-penyimpangan, pendidikan dan perkembangan ilmiah yang tertinggal, merupakan beberapa faktor yang menghambat proses modernisasi. Dengan demikian dapatlah dikatakan, bahwa yang sangat berpengaruh pada penerimaan atau penolakan modernisasi, terutama adalah sikap dan nilai, kemampuan menunujukan manfaat unsur yang baru serta kesepadanannya dengan unsur-unsur kebudayaan yang ada.

4. Beberapa Syarat Modernisasi Syarat-syarat suatu modernisasi adalah: 1. Cara berpikir yang ilmiah (scienific thinking) yang melembaga dalam kelas penguasa maupun masyarakat. 2. Sistem administrasi negara yang baik, yang benar-benar mewujudkan birokrasi. 3. Adanya sistem pengumpulan data yang baik dan teratur dan terpusat pada suatu lembaga atau badan tertentu. 4. Penciptaan iklim yang favourable dari masyarakat terhadap modernisasi dengan cara penggunaan alat komunikasi massa. 5. Tingkat organisai yang tinggi, di satu pihak berarti disiplin, sedangkan di lain pihak berarti penggunaan kemerdekaan.

Anda mungkin juga menyukai