Anda di halaman 1dari 7

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1

Latar Belakang Masalah Masa remaja adalah masa transisi perkembangan antara masa kanak-

kanak menuju dewasa. Masa remaja pada umumnya dimulai pada usia 12 atau 13 tahun dan berakhir pada usia akhir belasan tahun atau awal dua puluhan tahun (Papalia dan Olds, 2001 dalam ewi, 2011!. "ransisi perkembangan pada

masa remaja berarti sebagian perkembangan masa kanak-kanak masih dialami namun sebagian kematangan pada masa dewasa sudah ter#apai ($url%#k, 200&!. "ransisi pada masa remaja berupa perkembangan yang tidak hanya menyangkut aspek 'isik melainkan juga aspek psikis dan psik%s%sial (Papalia dan Olds, 2001!. alam masa peralihan ini remaja memiliki tugas tumbuh kembang yang berbeda dari masa sebelum dan sesudahnya. "ugas tumbuh kembang remaja di'%kuskan pada upaya meningkatkan sikap dan perilaku kekanak-kanakan serta berusaha men#apai kemampuan bersikap berperilaku se#ara dewasa ((li dan (ns%ri, 200)!. idalam pemenuhan tugas tumbuh kembang, terdapat beberapa

'akt%r yang dapat membantu penguasaan tugas perkembangan diantaranya adalah tingkat perkembangan yang n%rmal atau diakselerasikan, kesempatan dan bimbingan untuk mempelajari tugas perkembangan, m%ti*asi, kesehatan yang baik dan tidak ada #a#at tubuh, tingkat ke#erdasan tinggi, serta kreati'itas. +etidakberadaan 'akt%r pendukung tersebut akan menghalangi remaja

menguasai tugas tumbuh kembang ($url%#k, 1,,, dalam -antr%#k, 200.!.

alam tumbuh kembangnya remaja memiliki karakter ketidakstabilan em%si, sebagai k%nsekuensi dari usaha penyesuaian diri pada p%la perilaku dan harapan s%sial yang baru. /emaja merupakan masa perg%lakan yang dipenuhi k%n'lik dan perubahan suasana hati (-antr%#k, 200.!. $al ini akibat terjadinya perubahan se#ara bersamaan, termasuk kematangan 'isik, kemandirian, peningkatan interaksi dengan kel%mp%k s%sial dan teman sebaya, dan perkembangan %tak (0lakem%re, 200&1 2asey, 3et4, 5 3al*an, 200&1 2asey, 6%nes, 5 $are, 200& dalam 2asey, /ebe##a, 7iat, 8i#t%ria, -i%bhan, 9rika, :atima, and 7ealh, 2010!. -elain itu remaja dikenal sebagai masa badai dan tekanan, yaitu suatu masa dimana em%si pada remaja menjadi mudah terangsang dan #enderung meledak;ledak, diiringi dengan pertumbuhan 'isik yang pesat dan psikis yang ber*ariasi ($url%#k, 1,&0, Mu< tadin, 2002 dalam +%ni, 200&!. 9m%si pada masa remaja serba tidak menentu, ia menjadi resah, gelisah, gundah, tetapi tidak mengerti mengapa ia dapat bersikap demikian (-%ejant%, 200=!. Perubahan em%si yang terjadi menyebabkan remaja memiliki tingkat stress yang tinggi (-pear,2000 dalam 2asey et al.,2010!. /emaja dapat mengalami stress dengan bentuk ber*ariasi. Misalnya berupa depresi, ansietas, agresi, dan aksi anti-s%sial (M%ksnes, 2011 dan 2%mpas et al, 2001 dalam >immber-3embe#k 5 -kinner, 200&!. -tress tersebut berhubungan dengan sek%lah (bulliying, masalah dengan guru, kesulitan akademik!, dan hubungan interpers%nal (k%n'lik atau masalah dengan %rangtua, saudara kandung, teman sebaya! (>immber-3embe#k 5 -kinner, 200&!. Pernyataan tersebut didukung juga dengan hasil penelitian ?asuti%n (200.! yang menyebutkan stress pada remaja diakibatkan %leh berbagai 'akt%r, tetapi 'akt%r yang paling banyak mempengaruhi remaja berhubungan dengan %rang tua,

akademik, dan teman sebaya. (2000! dalam

$asil penelitian /%eser, 9##les, 5 -amer%''

a*is (2012! memperkirakan bahwa 2=@-=0@ dari seluruh remaja

berumur 10-1. tahun memiliki resik% penurunan prestasi belajar, ek%n%mi, dan kehidupan s%sial dikarenakan tingginya tingkat stress yang merupakan hasil dari mekanisme k%ping danAatau manajement stress yang tidak tepat. -umber stress remaja dapat berhubungan dengan sek%lah, salah satunya adalah kesulitan pada pr%ses pembelajaran yang dapat menyebabkan siswa beresik% stress dan tidak mampu beradaptasi dengan lingkungan tempatnya menimba ilmu. -alah satu lembaga pendidikan yang dimungkinkan siswanya memiliki masalah dengan pr%ses pembelajaran adalah -M(? 2 Pare yang berada di 6alan Pahlawan +usuma 0angsa 2& Pare. -alah satu sek%lah 'a*%rit di +abupaten +ediri ini memiliki lima kel%mp%k mata pelajaran yaitu agama dan akhlak mulia, kewarganegaraan dan kepribadian, ilmu pengetahuan dan tekn%l%gi, estetika, serta jasmani, %lahraga dan kesehatan. Bntuk memenuhi kelima kel%mp%k pelajaran tersebut siswa beresik% menjadi stress apabila tidak dapat beradaptasi dan memanajemen dirinya sendiri, salah satunya adalah kesulitan dalam belajar. +esulitan dalam belajar dapat dialami siswa -M(? 2 Pare dapat menimbulkan stress, apabila tidak mampu menghadapinya. -tress dapat terlihat ketika siswa mendapatkan tugas dari guru mata pelajaran, ketika akan menghadapi ujian dan saat siswa menghadapi ujian. 6ika siswa tidak mampu beradaptasi dan mengatasi stress tersebut akan berdampak pada penurunan prestasi belajar, ditunjukkan dengan nilai mata pelajaran turun bahkan bisa membuat siswa tidak naik kelas. -ehingga siswa perlu belajar untuk

mengendalikan

'akt%r

penyebab

stress

salah

satunya

adalah

em%si.

Pengendalian em%si ini disebut ketrampilan em%si%nal. /emaja perlu belajar berbagai keterampilan em%si%nal yang akan membentuk ke#erdasan em%si%nal untuk membangun em%si yang p%siti'. (lasan perlunya ke#erdasan em%si%nal adalah adanya hubungan antara perasaan, watak, dan naluri m%ral (3%leman, 2001!. +e#erdasan em%si%nal adalah kemampuan sese%rang untuk mengel%la em%si dalam berinteraksi dengan %rang lain atau menerima rangsangan dari luar (3%leman, 2001!. ikatakan juga

bahwa ke#erdasan em%si%nal adalah kemampuan sese%rang untuk merasakan, mengerti dan mengekspresi-kan em%si (M%ntes-berges 5 (ugusti%, 200.!. engan memiliki ke#erdasan em%si%nal, diharapkan remaja mampu

mengendalikan diri dalam melakukan tindakan. Menurut Cuniani dalam /enny (2013! sese%rang yang tidak mempunyai ke#erdasan em%si%nal yang tinggi dapat ditandai dengan hal-hal berikutD mempunyai em%si yang tinggi, #epat bertindak berdasarkan em%sinya, dan tidak sensiti' dengan perasaan %rang lain. Orang yang tidak mempunyai ke#erdasan em%si%nal tinggi, biasanya mempunyai ke#enderungan untuk menyakiti dan memusuhi %rang lain. 0erdasarkan penelitian ?asuti%n (200,! disimpulkan bahwa terdapat k%relasi negati' antara ke#erdasan em%si%nal dengan tingkat depresi remaja, yaitu semakin tinggi ke#erdasan em%si%nal maka akan semakin rendah tingkat depresinya. +e#erdasan em%si%nal akan mempengaruhi perilaku tiap indi*idu dalam mengatasi permasalahan yang mun#ul pada diri sendiri (-hapir%, 200& dalam /enny, 2013!, termasuk dalam hal ini pembentukan em%si p%siti' untuk mengembangkan strategi k%ping.

-trategi k%ping adalah kemampuan untuk menyusun suatu ren#ana yang digunakan untuk mengurangi dan mengatasi stress atau masalah yang dapat mengan#am dirinya baik se#ara 'isik maupun psik%l%gik dengan menggunakan sumber-sumber daya yang dimiliki. +eberhasilan k%ping merupakan suatu dasar dari kesehatan mental dan psikis yang baik. -trategi k%ping diasumsikan memiliki dua 'ungsi utama yaitu mengel%la masalah yang menyebabkan stress dan mengatur em%si yang berhubungan dengan stress%r (:%lkman 5 7a4arus, 1,&0, 1,&)1 1,&E, 7a4arus, 1,,0 dalam /ukhsana, 2010!. engan pr%ses

k%ping, remaja mampu bertahan dari tantangan dalam kehidupannya (Matthew and >eidner, 2001 dalam Mukti 5 ?utankumar, 200&!. "erdapat beberapa ma#am strategi k%ping stress yang dapat digunakan remaja untuk mengatasi stress. (nalisis strategi k%ping pada sampel remaja menunjukkan kateg%ri k%ping seperti men#ari dukungan, men#ari in'%rmasi, neg%siasi, pengaturan em%si dan pelarian, atau menarik diri (-ei''ge-+renke 1,,=, -kinner and >immer3embe#k 200., -ei''ge-+renke et al. 20101 -kinner et al. 2003, 2%mpas et al. 20011 -ei''ge-+renke and +lessinger 2000 dalam Malte 5 Fnge, 2012!. -alah satu pr%gram sek%lah yang mem'asilitasi terhadap usaha kesehatan siswa adalah Bnit +esehatan -ek%lah (B+-! yang dapat digunakan sebagai tindakan pr%m%ti'. "ujuan Bsaha +esehatan -ek%lah adalah untuk meningkatkan kemampuan hidup sehat dalan lingkungan yang sehat, sehingga siswa dapat belajar, tumbuh, dan berkembang se#ara harm%nis dan %ptimal, menjadi sumber manusia yang berkualitas ("arnawan, 200.!. Melalui pr%gram B+-, guru dapat memberikan materi mengenai bimbingan kesehatan pada mental siswanya, termasuk dalam pemberian materi mengenai strategi k%ping untuk memperbaiki prestasi belajar.

0erdasarkan uraian di atas, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian tentang hubungan antara tingkat ke#erdasan em%si%nal dengan strategi k%ping. Peneliti ingin menegaskan hubungan antara ke#erdasan em%si%nal yang tinggi akan memiliki kestabilan em%si dan dapat dihubungkan dengan strategi k%ping adapti' atau maladapti'. Penelitian ini sebagai studi pendahuluan dan dapat digunakan sebagai studi lanjutan untuk penelitian selanjutnya.

1.2

Rumusan Masalah 0erdasarkan latar belakang, maka rumusan masalah yang diangkat

adalah G(pakah terdapat hubungan antara tingkat ke#erdasan em%si%nal dengan strategi k%ping pada remaja di -M(? 2 PareHI.

1.3 1.3.1

Tujuan Tujuan Umum Mengetahui hubungan antara tingkat ke#erdasan em%si%nal dengan

strategi k%ping pada remaja. 1.3.2 Tujuan Khusus Mengidenti'ikasi tingkat ke#erdasan em%si%nal remaja di -M(? 2 Pare Mengidenti'ikasi strategi k%ping pada remaja di -M(? 2 Pare Menganalisa k%relasi antara tingkat ke#erdasan em%si%nal dengan strategi k%ping pada remaja di -M(? 2 Pare

1.

Man!aat

1. .1

Man!aat Te"r#t#s iharapkan penelitian ini dapat memberi dasar pengembangan ilmu

pengetahuan mengenai hubungan antara tingkat ke#erdasan em%si%nal dengan strategi k%ping pada remaja 1. .2 Man!aat Prakt#s Penelitian ini dapat digunakan sebagai landasan untuk mengembangkan ke#erdasan em%si%nal yang dapat membentuk strategi k%ping terhadap stress pada remaja. $asil penelitian ini juga dapat digunakan sebagai data dasar untuk penelitian lebih lanjut.

Anda mungkin juga menyukai