Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH ILMU ALAMIAH DASAR

Dampak Formalin bagi Kesehatan

Di susun oleh : Kery Anita (13401244006) Oryke Diolla Harnum (13401244007) Pratiwi Hestu Utami (13401244009) PKnH - IB

Jurusan Pendidikan Kewarganegaraan dan Hukum Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Yogyakarta 2013
1

PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG Mendengar kata formalin, mungkin tidak asing lagi bagi sebagian orang, namun tidak dapat dipungkiri kata formalin ini masih juga belum begitu akrab di telinga masyarakat kita terutama di kalangan masyarakat lapisan menengah ke bawah, apalagi bagi mereka yang keseharian waktunya dihabiskan hanya untuk mencari sesuap nasi. Masyarakat yang sudah mendengar atau belum mendengar kata formalin pada dasarnya tidak jauh berbeda jikalau belum mengetahui bahaya penggunaan formalin dalam pengawetan makanan dan bagaimana membedakan bahan makanan yang menggunakan pengawet formalin? Apa pengaruhnya bagi tubuh manusia jika mengkonsumsi makanan yang mengandung formalin? Sekarang ini banyak bahan kimia dan berbagai campuran lain yang digunakan oleh manusia untuk membuat makanan. Dengan campuran bahan kimia makanan akan terlihat lebih menarik dan menghasilkan rasa yang lebih enak. Sehingga masyarakat lebih tertarik untuk membeli dan mengkonsumsinya. Pada awalnya masyarakat belum menyadari akan bahaya yang ditimbulkan oleh bahan kimia tersebut, akan tetapi jika bahan tersebut dikonsumsi terus-menerus akan mengakibatkan kerugian terhadap masyarakat itu sendiri. Kerugian yang ditimbulkan tidak hanya pada fisiknya tetapi juga pada psikisnya. Sedangkan dalam psikisnya menimbulkan keterlambatan pola pikir karena terlalu banyak bahan kimia yang dikonsumsi. Begitu banyak masyarakat yang tercemar oleh bahan formalin yang sangat membahayakan ini. Akibat ulah manusia-manusia lain yang tidak berperikemanusiaan yang hanya mengejar keuntungan semata, tanpa memperhitungkan orang yang mengkonsumsinya. Hal tersebut sangat memprihatinkan karena masih banyak masyarakat yang belum tahu tentang bahaya makanan yang mengandung bahan kimia seperti formalin. Kejadian seperti ini merupakan salah satu masalah dan kerusakan bangsa yang harus diperbaiki. Apabila masalah ini terus berlarut dan tidak segera diatasi akan berakibat di masa depan. Penanganan tersebut harus ada kerjasama antara pihak pemerintah dan masyarakat. Dan sebagai generasi penerus sebaiknya kita mulai dari sekarang memberikan pengertian kepada masyarakat akan bahaya formalin.
2

B. RUMUSAN MASALAH a. Apa yang di maksud dengan formalin ? b. Apa sebenarnya kegunaan formalin ? c. Apa bahaya formalin bagi kesehatan manusia ? d. Bagaimana ciri makanan yang menggunakan formalin?

C. TUJUAN PENULISAN

Tujuan penulisan yang diperoleh adalah: 1. Menjelaskan tantang bahaya formalin bagi kesehatan. 2. Mengetahui ciri-ciri makanan yang mengandung formalin. 3. Mengetahui dampak penggunaan formalin bagi kesehatan.

PEMBAHASAN
Pengertian Formalin Formalin adalah Formalin adalah nama dagang larutan formaldehida dalam air dengan kadar 36-40%. Bahan ini biasanya digunakan sebagai antiseptik, germisida, dan pengawet. Formalin mempunyai banyak nama kimia diantaranya adalah Formol, Methylene aldehyde, Paraforin, Morbicid, Oxomethane, Polyoxymethylene glycols, Methanal, Formoform, Superlysoform, Formic aldehide, Formalith, Tetraoxymethylene, Methyl oxide, Karsan, Trioxane, Oxymethylene dan Methylene glycol. Formaldehid yang terkandung dalam formalin bersifat racun, hal ini disebabkan adanya gugus CO atau aldehid. Gugus ini bereaksi dengan amina yang terdapat pada protein dan menghasilkan metenamin atau heksametilentetramin.

Sifat Formalin Formaldehida mudah larut dalam air sampai kadar 55%, sangat efektif dalam suasana alkalis, serta bersifat sebagai zat pereduksi yang kuat, mudah menguap karena titik didihmya yang rendah yaitu -210C. Secara alami formaldehida juga dapat ditemui dalam asap pada proses pengasapan makanan, yang bercampur dengan fenol, keton, dan resin. Bila menguap di udara, berupa gas yang tidak berwarna, dengan bau yang tajam menyesakkan, sehingga merangsang hidung, tenggorokan dan mata. Udara yang mengandung formaldehida kadar 5 mg/l atau lebih dapat membahayakn kesehatan manusia.

Kegunaan Formalin Formalin dalam kehidupan sehari-hari dapat digunakan untuk membasmi sebagian besar bakteri, sehingga sering digunakan sebagai disinfektan. Sebagai disinfektan, formalin dimanfaatkan sebagaipembersih lantai, kapal, gudang, dan pakaian (Anonim, 2006).Dalam bidang medis, formaldehida digunakan untuk mengeringkan kulit, misalnya mengangkat kutil. Larutan dalam formaldehida sering dipakai dalam membalsem untuk mematikan bakteri serta untuk mengawetkan bangkai.
4

Dalam industri, formaldehida kebanyakan dipakai dalam produksi polimer dan ruparupa bahan kimia. Jika digabungkan dengan fenol, urea, atau melamin, formaldehida akan menghasilkan resin termoset yang keras. Resin ini dipakai untuk lem permanen, misalnya dipakai untuk kayu lapis/ tripleks atau karpet. Juga dalam bentuk busanya sebagai insulasi. Produksi resin formaldehida menghabiskan lebih dari setengahnya dari produksi formaldehida. Formalin digunakan pada : Bidang kesehatan : desinfektan dan pengawet mayat Industri perkayuan dan plywood : sebagai perekat Industri plastik : bahan campuran produksi Industri tekstil, resin, karet dan fotografi : mempercepat pewarnaan.

Dampak formalin pada kesehatan manusia, dapat bersifat akut dan kronik. a. Akut (efek pada kesehatan manusia terlihat langsung). 1) Bila terhirup akan terjadi iritasi pada hidung dan tenggorokan, gangguan pernafasan, rasa terbakar pada hidung dan tenggorokan serta batuk-batuk. Kerusakan jaringan dan luka pada saluran pernafasan seperti radang paru dan pembengkakan paru. Tanda-tanda lainnya meliputi bersin, radang tekak, radang tenggorokan, sakit dada, yang berlebihan, lelah, jantung berdebar, sakit kepala, mual dan muntah. Pada konsentrasi yang sangat tinggi dapat menyebabkan kematian. 2) Bila terkena kulit akan menimbulkan perubahan warna, yakni kulit menjadi merah, mengeras, mati rasa dan ada rasa terbakar. 3) Bila terkena mata akan menimbulkan iritasi mata sehingga mata memerah, rasanya sakit, gata-gatal, penglihatan kabur dan mengeluarkan air mata. Bila merupakan bahan berkonsentrasi tinggi maka formalin dapat menyebabkan pengeluaran air mata yang hebat dan terjadi kerusakan pada lensa mata. 4) Apabila tertelan maka mulut, tenggorokan dan perut terasa terbakar, sakit menelan, mual, muntah dan diare, kemungkinan terjadi pendarahan, sakit perut yang hebat, sakit kepala,
5

hipotensi (tekanan darah rendah), kejang, tidak sadar hingga koma. Selain itu juga dapat terjadi kerusakan hati, jantung, otak, limpa, pankreas, sistem susunan syaraf pusat dan ginjal.

b. Kronik (setelah terkena dalam jangka waktu yang lama dan berulang). 1) Apabila terhirup dalam jangka waktu lama maka akan menimbulkan sakit kepala, gangguan sakit kepala, gangguan pernafasan, batuk-batuk, radang selaput lendir hidung, mual, mengantuk, luka pada ginjal dan sensitasi pada paru-paru. Efek neuropsikologis meliputi gangguan tidur, cepat marah, keseimbangan terganggu, kehilangan konsentrasi dan daya ingat berkurang. Gangguan haid dan kemandulan pada perempuan. Kanker pada hidung, rongga hidung, mulut, tenggorokan, paru dan otak. 2) Apabila terkena kulit, kulit terasa panas, mati rasa, gatal-gatal serta memerah, kerusakan pada jari tangan, pengerasan kulit dan kepekaan pada kulit, dan terjadi radang kulit yang menimbulkan gelembung. 3) Jika terkena mata, yang paling berbahaya adalah terjadinya radang selaput mata. 4) Jika tertelan akan menimbulkan iritasi pada saluran pernafasan, muntah-muntah dan kepala pusing, rasa terbakar pada tenggorokan, penurunan suhu badan dan rasa gatal di dada.

Bahaya jangka pendek dan jangka panjang a. Bahaya jangka pendek Bila terhirup, maka dampak pada kesehatan, yaitu iritasi pada hidung dan tenggorokan, gangguan pernapasan, rasa terbakar pada hidung dan tenggorokan serta batukbatuk. Bila terkena kulit, maka dampak pada kesehatan, yaitu menimbulkan perubahan warna kulit, yakni menjadi memerah, mengeras, mati rasa, dan ada rasa terbakar Bila terkena mata, maka dampak pada kesehatan, yaitu menimbulkan iritasi mata sehingga mata memerah, rasa sakit, gatal-gatal, penglihatan kabur, mengeluarkan air mata. Bila bahan berkonsentrasi tinggi, maka formalin dapat menyebabkan pengeluaran air mata yang hebat dan terjadi kerusakan pada lensa mata.

Bila tertelan, maka dampak pada kesehatan, yaitu mulut, kerongkongan, dan perut akan terasa terbakar, sakit menelan, mual, muntah, dan diare, kemungkinan terjadi pendarahan, sakit perut yang hebat, sakit kepala, hipotensi, kejang, tidak sadar hingga koma. Selain itu, dapat juga terjadi kerusakan hati, jantung, otak, limpa, pankreas, sistem susunan syaraf pusat dan ginjal b. Bahaya jangka panjang Bila terhirup, maka dampak kesehatan, yaitu menimbulkan sakit kepala, gangguan pernapasan, radang selaput lendir, luka pada ginjal, dan sensitasi pada paru-paru efek neuropsikologis meliputi gangguan tidur, cepat marah, keseimbangan terganggu, kehilangan kosentrasi dan daya ingat berkurang, gangguan kemandulan pada perempuan. Selain itu, kanker pada hidung, rongga hidung, tenggorokan, paru-paru dan otak. Bila terkena kulit, maka dampak kesehatan, yaitu kulit terasa panas, mati rasa serta gatal-gatal, memerah, kerusakan pada jaringan, pengerasan kulit, dan terjadi radang kulit yang menimbulkan gelembung.Bila terkena mata, maka dampak kesehatan, yaitu terjadinya radang selaput mata. Bila tertelan, maka dampak kesehatan, yaitu menimbulkan iritasi pada saluran pencernaan, muntah-muntah dan kepala pusing, rasa terbakar pada kerongkongan, penurunan suhu badan, serta rasa gatal pada dada. Selain itu, bila makanan yang mengandung formalin yang masih terdapat formaldehid bebas tertelan, maka dapat merusak informasi genetik, sehingga dapat menimbulkan penyakit genetik yang baru, cacat gen, selain itu juga dapat mematikan sisi aktif protein, maka molekul-molekul tersebut akan kehilangan fungsi dalam metabolisme, akibatnya kegiatan sel akan berhenti.

Ciri-ciri produk pangan yang mengandung formalin. Seperti telah dipaparkan, bahwa terdapat sejumlah produk yang secara sengaja ditambahkan formalin sebagai pengawet. Untuk memastikan apakah sebuah produk pangan mengandung formalin atau tidak memang dibutuhkan uji laboratorium. Kita sebaiknya berhati-hati bila menjumpai produk pangan yang mempunyai ciri sebagai berikut: Tahu yang bentuknya sangat bagus, kenyal, tidak mudah hancur / rusak / busuk sampai tiga hari pada suhu kamar (25 derajat Celsius) dan bertahan lebih dari 15 hari pada suhu lemari es ( 10 derajat Celsius), terlampau keras, namun tidak padat, bau agak mengengat; Mie basah yang awet beberapa hari dan tidak mudah basi dibandingkan dengan yang tidak mengandung formalin, tidak rusak sampai dua hari pada suhu kamar ( 25 derajat Celsius) dan bertahan lebih dari 15 hari pada suhu lemari es ( 10 derajat Celsius), bau agak menyengat, tidak lengket dan mie lebih mengkilap dibandingkan mie normal; Ayam berformalin tidak rusak sampai 2 hari pada suhu kamar 25 derajat Celsius, teksturnya kencang dan bau formalin tercium. Ikan basah yang warnanya putih bersih, kenyal, insangnya berwarna merah tua bukan merah segar, awet sampai beberapa hari dan tidak mudah busuk; tidak rusak sampai tiga hari pada suhu kamar ( 25 derajat Celsius); bau menyengat; Bakso yang tidak rusak sampai lima hari pada suhu kamar ( 25 derajat Celsius), teksturnya sangat kenyal; Ikan asin yang tidak rusak sampai lebih dari 1 bulan pada suhu kamar ( 25 derajat Celsius), bersih cerah, tidak berbau khas ikan asin, Tidak dihinggapi lalat di area berlalat.

PENUTUP
A. KESIMPULAN

Formalin adalah larutan yang tidak berwarna dan baunya sangat menusuk. Di dalam larutan formalin terkandung sekitar 37% formaldehid dalam air dan merupakan anggota paling sederhana dan termasuk kelompok aldehid dengan rumus kimia HCHO. Formalin dalam kehidupan sehari-hari dapat digunakan untuk membasmi sebagian besar bakteri, sehingga sering digunakan sebagai disinfektan. Sebagai disinfektan, formalin dimanfaatkan sebagaipembersih lantai, kapal, gudang, dan pakaian (Anonim, 2006).Dalam bidang medis, formaldehida digunakan untuk mengeringkan kulit, misalnya mengangkat kutil. Larutan dalam formaldehida sering dipakai dalam membalsem untuk mematikan bakteri serta untuk mengawetkan bangkai. Tetapi banyak oknum pedagang menyalahgunakan formalin digunakan pengawet bahan makanan misalnya mie,bakso,tahu,daging ayam.

DAFTAR PUSTAKA
http://catatankimia.com/catatan/pengaruh-formalin-terhadap-tubuh.html// http://id.wikipedia.org/wiki/formaldehida// http://dinkes.jogjaprov.go.id/berita/detil_berita/322-bahaya-formalin-untuk-kesehatan//

10

Anda mungkin juga menyukai