Lalu bagaimana dengan alam? Akankah semudah itu untuk mengembalikan lahan kuning ataupun cokelat menjadi lahan hijau? Siapakah investor yang akan menanamkan modal dalam pengembangan ini? Apakah kelak tekanan yang diberikan oleh bangunan bangunan di Kota Bandung ini tidak akan memberikan dampak pada penurunan muka tanah? Bagaimana dengan pemenuhan kebutuhan pangan dan air bersih masyarakat? Bagaimana dengan daerah lain yang ada di sekitarnya? Masih adakah permukiman kumuh itu? Itu hanya sebagian kecil dari berbagai pertanyaan yang melintas di benak saya saat mendengar rencana ini. Bukan bersifat difensif, karena dasarnya saya termasuk salah satu orang yang menyukai perubahan. Namun bukan perubahan yang serta merta mengubah keseluruhan nilai dari suatu peradaban. Rencana ini bukanlah suatu rencana yang sederhana, karena aspek yang direncanakan adalah suatu hal yang krusial : tempat tinggal. Semoga rencana pembangunan ini dapat berjalan sesuai harapan, dan segala kemungkinan buruk dapat diatisipasi untuk diminimalisasi. Tidak hanya di Kota Bandung, jika rencana ini berhasil maka dapat juga diadaptasi untuk kota kota lainnya, khususnya pada kota metropolitan di seluruh Indonesia.