Anda di halaman 1dari 25

BAB I PENDAHULUAN

1.1

Latar Belakang Masalah Seiring dengan perkembangan teknologi khususnya dibidang teknologi informasi yang semakin pesat ini. Banyak bermunculan peralatan elektronik yang sangat canggih yang dapat membantu dalam berbagai permasalahan kehidupan. Dengan kemajuan peralatan elektronik ini tentunya setiap perusahaan ataupun individu dapat memanfaatkannya. Teknologi informasi sangat dibutuhkan oleh perusahaan maupun badan usaha lainnya, dalam menilai dan menentukan posisi manajemen perusahaan.

Perkembangan teknologi informasi perannya sangat membantu kegiatan dan pekerjaan manusia. Atletik GYM adalah sebuah perusahaan yang bergerak dibidang jasa, dimana kegiatannya adalah menjual jasa berupa penyewaan peralatan di tempat fitness. Dan kegiatan-kegiatan yang dilakukan di perusahan jasa ini adalah transaksi pendaftaran keanggotaan, perpanjangan keanggotaan, dan pencatatan daftar hadir. Seluruh kegiatan ini dilakukan secara manual, sehingga sangatlah menyulitkan bagi petugas dalam berbagai hal didalam transaksi. Contohnya petugas menulis transaksi pendaftaran anggota, perpanjangan keanggotaan, dan pencatatan daftar hadir. Yang tentunya akan menyulitkan dalam berbagai hal baik pencarian keanggotaan, penulisan transaksinya, keakuratan dalam perhitungan biaya, dan keamanan dalam bertransaksi. Setiap kali petugas akan membuat laporan perperiodenya, petugas administrasi mendapatkan banyak kesulitan. Karena petugas merekap seluruh transaksi yang ada dengan membuka semua buku transaksi, baik itu transaksi pendaftaran, transaksi perpanjangan keanggotaan, dan penyewaan di tempat fitness. Oleh karena itu sangatlah penting bagi perusahaan ini untuk merancang sebuah sistem informasi, yang tentunya dapat membantu untuk berbagai aktifitasaktifitas dalam bertransaksi. Berdasarkan permasalahan diatas diambilah judul Sistem Informasi Pada Atletik Gym Palangka Raya.

1.2

Rumusan Masalah Rumusan masalah yaitu bagaimana merancang sebuah sistem informasi pada Atletik Gym Palangka Raya dengan bahasa pemrograman visual basic 2010 ?

1.3

Batasan masalah Batasan masalah dalam penulisan program profesional Sistem Informasi Pada Atletik Gym Palangka Raya, yaitu: 1.3.1 Fitur Aplikasi : 1. Pendaftaran keanggotaan. 2. Perpanjangan masa aktif keanggotaan. 3. Pencatatan daftar hadir anggota. 4. Mengelola keanggotaan. 5. Pembuatan kartu anggota 6. Laporan transaksi pendaftaran keanggotaan. 7. Laporan transaksi perpanjangan kartu anggota. 8. Login admin. 1.3.2 Aplikasi pendukung : 1. 2. Visual Basic 2010 SQL Server

1.4

Tujuan Tujuan dari pembutan program ini adalah untuk mempermudah pengelolaan data dan sistem pelayanan yang dilakukan secara manual pada waktu transaksi di Atletik Gym Palangka Raya, terkomputerisasi. dengan menggunakan sistem yang telah

1.5

Manfaat Manfaat dari pembuatan program ini adalah membantu pegawai dalam menyimpan data kenanggotaan dan membantu pegawai dalam proses pembuatan laporan. Serta memperkecil kesalahan-kesalahan yang mungkin terjadi akibat masih digunakannya proses manual.

1.6

Metode Peneletian Dalam membangun sistem informasi ini, metodologi pelaksanaan yang digunakan adalah meliputi: a. Pengumpulan Data. Pada tahap ini, pengumpulan data yang dilakukan pada proses ini meliputi : 1. Observasi dengan mengamati dan mempelajari secara langsung proses pelayanan yang berjalan pada salah satu instansi dan melakukan

survei langsung menuju titik lokasi. 2. Melakukan wawancara dengan pihak pengelola data dengan meminta

beberapa keterangan informasi mengenai pengelolaan sistem pelayanan pada Atletik Gym Palangka Raya. 3. Studi Pustaka, yaitu data yang diperlukan atau dibutuhkan di dapat melalui teori teori, Buku, Media Internet, atau bahan lainnya yang sesuai dengan penulisan program profesional.

b. Metode pengembangan perangkat lunak. Pada metode pengembangan perangkat lunak ini digunakan sebuah metode OOSD(Object-Oriented Software Development) yang telah dikembangkan Roger S. Pressman pada tahun 2010. Berikut Tabel 1.1 adalah penjelasan dari tahaptahap yang dilakukan di dalam model ini menurut Roger S. Pressman dalam bukunya yang berjudul Software engineering : a practitioners approach 7th ed.

Tabel 1.1. OOSD(Object-Oriented Software Development)

Sumber: Pressman. Roger S, Software engineering : a practitioners approach 7th ed.

Metodologi OOSD merupakan metodologi yang digunakan untuk membangun sebuah aplikasi pengembangan perangkat lunak berorientasi objek. Adapun tahaptahap pada metodologi OOSD yang digunakan pada sistem informasi Atletik Gym yaitu; 1. Requirements Gathering Requierments gathering merupakan alur kerja sistem yang digunakan untuk mengetahui apa yang sistem lakukan. 2. Requirements Analysis Requierements analysis merupakan tahap interaksi intensif antara analis sistem dengan pemakai sistem (end-user), dimana pengembangan sistem menunjukkan keahliannya untuk mendapatkan tanggapan dan kepercayaan pemakai, sehingga mendapat partisipasi yang baik.

3. Design Design merupakan tahapan berupa penggambaran, perencanaan dan pembuatan dengan menyatukan beberapa elemen terpisah ke dalam satu kesatuan yang utuh untuk memperjelas bentuk sebuah sistem. 4. Implementation Implementation merupakan prosedur yang dilakukan untuk menyelesaikan desain yang ada dalam dokumen desain sistem yang disetujui dan menguji, menginstal, memulai, serta menggunakan sistem. 5. Testing Testing merupakan elemen kritis dari jaminan kualitas perangkat lunak dan merepresentasikan kajian pokok dari spesifikasi, desain, dan pengkodean.

1.7

Sistematika Penulisan Penyusunan laporan ini disusun dengan sistematika sebagai berikut:

BAB I : PENDAHULUAN Bab ini berisi tentang latar belakang, perumusan masalah, batasan masalah, tujuan dan sistematika penyusunan laporan. BAB II : LANDASAN TEORI Bab ini berisi tentang teori-teori yang menunjang desain perancangan sistem informasi penyewaan jasa pada Atletik Gym, tinjauan perangkat lunak dan lainnya yang berhubungan dengan masalah yang akan dibahas . BAB III : ANALISIS DAN DESAIN Bab ini berisi gambaran dari pembuatan aplikasi berserta desain-desain dan rancangan yang disiapkan untuk membuat aplikasi . BAB IV : IMPLEMENTASI Bab ini menguraikan tentang implementasi dari sistem informasi di Atletik Gym, cara pengoperasian, dan output yang dihasilkan dari aplikasi yang dibuat. BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN Bab ini berisi tentang kesimpulan dari sistem yang telah dibuat yang didasari oleh pembahasan dan uraian dari bab-bab sebelumnya, dan disertai dengan saransaran yang dapat dijadikan masukan bagi perkembangan sistem informasi dibuat. yang

1.8

Jadwal Pelaksanaan Rencana Kegiatan Analisis Perancangan System dan desain UT S Implementasi Testing Pembuatan Laporan dan Evaluasi Kerja UAS PP September I II III IV Oktober I November II Desember II III IV

II III IV I

III IV I

BAB II LANDASAN TEORI

2.1

Sistem

2.1.1 Pengertian Sistem Menurut Jerry FithGerald dalam makalah yang berjudul Konsep Sistem Informasi, yang dikutip oleh Agung S. Riyadi (2005) menyimpulkan sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau menyelesaikan suatu sasaran tertentu. Sistem merupakan sekumpulan elemen yang dalam sebuah jaringan yang bekerja secara teratur dalam satu kesatuan yang bulat dan terpadu untuk mencapai sebuah tujuan atau sasaran tertentu. Sistem berasal dari bahasa Latin (systema) dan bahasa Yunani (sustema) adalah suatu kesatuan yang terdiri komponen atau elemen yang dihubungkan bersama untuk memudahkan aliran informasi, materi atau energi untuk mencapai suatu tujuan. 2.1.2 Elemen Sistem Ada beberapa elemen yang membentuk sebuah sistem, yaitu: tujuan, masukan, proses, keluaran, batas, mekanisme pengendalian dan umpan balik serta lingkungan. Berikut penjelasan mengenai elemen-elemen yang membentuk sebuah sistem: 1. Tujuan Setiap sistem memiliki tujuan (Goal), entah hanya satu atau mungkin banyak. Tujuan inilah yang menjadi pemotivasi yang mengarahkan sistem. Tanpa tujuan, sistem menjadi tak terarah dan tak terkendali. Tentu saja, tujuan antara satu sistem dengan sistem yang lain berbeda. 2. Masukan Masukan (input) sistem adalah segala sesuatu yang masuk ke dalam sistem dan selanjutnya menjadi bahan yang diproses. Masukan dapat berupa hal-hal yang berwujud (tampak secara fisik) maupun yang tidak tampak. Contoh masukan yang berwujud adalah bahan mentah, sedangkan contoh yang tidak berwujud adalah informasi (misalnya permintaan jasa pelanggan).

3. Proses Proses merupakan bagian yang melakukan perubahan atau transformasi dari masukan menjadi keluaran yang berguna dan lebih bernilai, misalnya berupa informasi dan produk. 4. Keluaran Keluaran (output) merupakan hasil dari pemrosesan. Pada sistem informasi, keluaran bisa berupa suatu informasi, saran, cetakan laporan, dan sebagainya. 5. Batas Batas (boundary) sistem adalah pemisah antara sistem dan daerah di luar sistem (lingkungan). Batas sistem menentukan konfigurasi, ruang lingkup, atau kemampuan sistem. 6. Mekanisme Pengendalian dan Umpan Balik Mekanisme pengendalian (control mechanism) diwujudkan dengan

menggunakan umpan balik (feedback), yang mencuplik keluaran. Umpan balik ini digunakan untuk mengendalikan baik masukan maupun proses. Tujuannya adalah untuk mengatur agar sistem berjalan sesuai dengan tujuan. 7. Lingkungan Lingkungan adalah segala sesuatu yang berada diluar sistem. Lingkungan bisa berpengaruh terhadap operasi sistem dalam arti bisa merugikan atau

menguntungkan sistem itu sendiri. Lingkungan yang merugikan tentu saja harus ditahan dan dikendalikan supaya tidak mengganggu kelangsungan operasi sistem, sedangkan yang menguntungkan tetap harus terus dijaga, karena akan memacu terhadap kelangsungan hidup sistem.

2.1.3 Karakteristik Sistem Sebuah sistem memiliki beberapa karakteristik, yaitu : memiliki komponen, batasan sistem (boundary), lingkungan luar sistem (environment), Penghubung sistem (interface), Masukan sistem (input), Keluaran sistem (Output), Pengolah sistem (Process), Sasaran sistem, Berikut penjelasan mengenai karakteristik yang membentuk sebuah sistem: 1. Memiliki komponen Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, bekerja sama membentuk satu kesatuan. Komponen-komponen sistem dapat berupa suatu

10

subsistem atau bagian-bagian dari sistem. Setiap sistem tidak perduli betapapun kecilnya, selalu mengandung komponen-komponen atau subsistem-subsistem. Setiap subsistem mempunyai sifat-sifat dari sistem untuk menjalankan suatu fungsi tertentu dan mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan. Suatu sistem dapat mempunyai suatu sistem yang lebih besar yang disebut supra sistem, misalnya suatu perusahaan dapat disebut dengan suatu sistem dan industri yang merupakan sistem yang lebih besar dapat disebut dengan supra sistem. Kalau dipandang industri sebagai suatu sistem, maka perusahaan dapat disebut sebagai subsistem. Demikian juga bila perusahaan dipandang sebagai suatu sistem, maka sistem akuntansi adalah subsistemnya. 2. Batas sistem (boundary) Batas sistem merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem dengan sistem yang lainnya atau dengan lingkungan luarnya. Batas sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai suatu kesatuan. Batas suatu sistem menunjukkan ruang lingkup (scope) dari sistem tersebut. 3. Lingkungan luar sistem (environment) Lingkungan luar sistem merupakan bagian di luar batas dari sistem yang mempengaruhi operasi sistem. 4. Penghubung sistem (interface) Merupakan media penghubung antara satu subsistem dengan subsistem yang lainnya. 5. Masukan sistem (input) Merupakan energi yang dimasukkan ke dalam sistem. Masukan dapat berupa masukan perawatan (maintenance input) dan masukan sinyal (signal input). Maintenance input adalah energi yang dimasukkan supaya sistem tersebut dapat beroperasi. Signal input adalah energi yang diproses untuk didapatkan keluaran. Sebagai contoh didalam sistem komputer, program adalah maintanance input yang digunakan untuk mengoperasikan komputernya dan data adalah signal input untuk diolah menjadi informasi. 6. Keluaran sistem (Output) Merupakan hasil dari energi yang diolah oleh sistem.

11

7. Pengolah sistem (Process) Merupakan bagian yang memproses masukan untuk menjadi keluaran yang diinginkan. 8. Sasaran sistem Kalau sistem tidak mempunyai sasaran, maka operasi sistem tidak akan ada gunanya.

2.1.4 Klasifikasi Sistem Pada sebuah sistem memiliki beberapa klasifikasi yang tergolong atas beberapa macam sifat atau jenis dari sistem tersebut, di antaranya yaitu: 1. Sistem abstrak: sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak tampak secara fisik (sistem teologia) 2. Sistem fisik: merupakan sistem yang ada secara fisik (sistem komputer, sistem akuntansi, sistem produksi dll.) 3. Sistem alamiah: sistem yang terjadi melalui proses alam. (sistem matahari, sistem luar angkasa, sistem reproduksi dll. 4. Sistem buatan manusia: sistem yang dirancang oleh manusia.Sistem buatan manusia yang melibatkan interaksi manusia dengan mesin disebut humanmachine system (contoh : sistem informasi) 5. Sistem Tertentu (deterministic system): beroperasi dengan tingkah laku yang sudah dapat diprediksi. Interaksi bagian-bagiannya dapat dideteksi dengan pasti sehingga keluaran dari sistem dapat diramalkan (contoh: sistem komputer). 6. Sistem tak tentu (probabilistic system): sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat diprediksi karena mengandung unsur probabilitas. 7. Sistem tertutup (close system): sistem yang tidak berhubungan dan tidak terpengaruh dengan sistem luarnya. Sistem ini bekerja secara otomatis tanpa adanya turut campur tangan dari pihak luarnya. Secara teoritis sistem tersebut ada, tetapi kenyataannya tidak ada sistem yang benar-benar tertutup, yang ada hanyalah relatively closed system (secara relatif tertutup, tidak benar-benar tertutup). 8. Sistem terbuka (open system): sistem yang berhubungan dan terpengaruh dengan lingkungan luarnya. Lebih spesifik dikenal juga yang disebut dengan sistem terotomasi, yang mana merupakan bagian dari sistem buatan manusia dan berineraksi dengan kontrol oleh satu atau lebih komputer sebagai bagian dari sistem yang

12

digunakan dalam masyarakat modern. Sistem terotomasi mempunyai sejumlah komponen diantaranya yaitu: 1. Perangkat keras (CPU, disk, printer, tape). 2. Perangkat lunak (sistem operasi, sistem database, program pengontrol komunikasi, program aplikasi). 3. Personil (yang mengoperasikan sistem, menyediakan masukan, mengkonsumsi keluaran dan melakukan aktivitas manual yang mendukung sistem). 4. Data (yang harus tersimpan dalam sistem selama jangka waktu tertentu). 5. Prosedur (instruksi dan kebijakan untuk mengoperasikan sistem).

Pada sistem terotomasi terbagi lagi dalam beberapa kategori yang mana kategori ini dipengaruhi oleh beberapa sistem yaitu on-line system, Real-time, Decision support system + strategic planning system, dan Knowledge-based system. Berikut penjelasan dari masing-masing kategori:

1. Sistem on-line Sistem on-line adalah sistem yang menerima langsung input pada area dimana input tersebut direkam dan menghasilkan output yang dapat berupa hasil komputasi pada area dimana mereka dibutuhkan. Area sendiri dapat dipisah-pisah dalam skala, misalnya ratusan kilometer. Biasanya digunakan bagi reservasi angkutan udara, reservasi kereta api, perbankan dll. 2. Sistem real-time Sistem real-time adalah mekanisme pengontrolan, perekaman data,

pemrosesan yang sangat cepat sehinga output yang dihasilkan dapat diterima dalam waktu yang relatif sama. Perbedaan dengan sistem on-line adalah satuan waktu yang digunakan real-time biasanya seperseratus atau seperseribu detik sedangkan on-line masih dalah skala detik atau bahkan kadang beberapa menit. 3. Decision support system + strategic planning system Decision support system + strategic planning system adalah sistem yang memproses transaksi organisasi secara harian dan membantu para manajer mengambil keputusan, mengevaluasi dan menganalisa tujuan organisasi. Digunakan untuk sistem penggajian, sistem pemesanan, sistem akuntansi dan sistem produksi. Biasanya berbentuk paket statistik, paket pemasaran dll.

13

Sistem ini tidak hanya merekam dan menampilkan data tetapi juga fungsifungsi matematik, data analisa statistik dan menampilkan informasi dalam bentuk grafik (tabel, chart) sebagaimana laporan konvensional. 4. Knowledge-based system Knowledge-based system adalah Program komputer yang dibuat mendekati kemampuan dan pengetahuan seorang pakar. Umumnya menggunakan perangkat keras dan perangkat lunak khusus seperti LISP dan PROLOG.

2.2

Sistem Informasi

2.2.1 Definisi Sistem Informasi Informasi adalah data yang telah diproses menjadi bentuk yang memiliki arti bagi penerima dan dapat berupa fakta, suatu nilai yang bermanfaat. Jadi ada suatu proses transformasi data menjadi suatu informasi = input - proses - output. Data adalah merupakan raw material untuk suatu informasi. Perbedaan informasi dan data sangat relatif tergantung pada nilai gunanya bagi manajemen yang memerlukan. Suatu informasi bagi level manajemen tertentu bisa menjadi data bagi manajemen level di atasnya, atau sebaliknya. Pengertian Sistem Informasi menurut John F. Nash dan Martin B. Robert, dalam makalah yang berjudul Konsep Sistem Informasi, yang dikutip oleh Agung S. Riyadi (2005) Sistem Informasi adalah suatu kombinasi dari orang-orang, fasilitas teknologi, media, prosedur-prosedur dan pengendalian. Yang ditujukan untuk mendapatkan jalur komunikasi penting, memproses tipe transaksi rutin tertentu, memberi sinyal kepada manajemen dan yang lainnya terhadap kejadian-kejadian internal dan eksternal yang penting dan menyediakan suatu dasar untuk pengambilan keputusannya yang cerdik. Menurut Robert A. Leitch dalam makalah yang berjudul Konsep Sistem Informasi, yang dikutip oleh Agung S. Riyadi (2005) Sistem informasi adalah suatu sistem di dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian, mendukung operasi, bersifat managerial dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan. Dengan kata lain sistem informasi adalah suatu sistem terintegrasi yang mampu menyediakan informasi yang bermanfaat bagi penggunanya. Sebuah sistem terintegrasi atau sistem manusia-mesin, untuk menyediakan informasi untuk

14

mendukung operasi, manajemen dalam suatu organisasi. Sistem ini memanfaatkan perangkat keras dan perangkat lunak komputer, prosedur manual, model manajemen dan basis data. Dengan demikian, sistem informasi berdasarkan konsep (input, processing, output ) dapat dilihat pada gambar berikut:

Gambar 2.1 Konsep sistem informasi Sumber: (Konsep Sistem Informasi, Agung S. Riyadi [doc], Tersedia: http://agungsr.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/3412/Konsep+SI.pdf )

2.3

Perangkat Lunak Menurut Roger S. Pressman dalam bukunya yang berjudul Rekayasa Perangkat Lunak [2002] berpendapat bahwa Perangkat lunak adalah (1) perintah (program komputer) yang bila dieksekusi memberikan fungsi dan unjuk kerja seperti yang diinginkan, (2) Struktur data yang memungkinkan program memanipulasi informasi secara proporsional dan (3) dokumen yang menggambarkan operasi dan kegunaan program.

2.3.1 Pengertian Rekayasa Perangkat Lunak Rekayasa perangkat lunak adalah disiplin ilmu yang membahas semua aspek produksi perangkat lunak, mulai dari tahap awal spesifikasi sistem sampai pemeliharaan sistem setelah digunakan.Beberapa pengertian menurut para ahli dibidang perangkat lunak adalah sebagai berikut: Stephen R. Schach dalam makalah landasan teori Husnul Haki (2006) : Rekayasa perangkat lunak adalah sebuah disiplin dimana dalam

menghasilkan perangkat lunak bebas dari kesalahan dan dalam pengiriman anggaran dapat tepat waktu serta memuaskan keinginan pemakai. Fritz Bauer dalam makalah landasan teori Husnul Haki [2006] :

15

Rekayasa perangkat lunak adalah pengemangan dan penggunaan prinsip rekayasa dalam rangka memperoleh perangkat lunak yang dapat dipercaya dan dapat bekerja serta efisien pada mesin nyata. Secara umum Rekayasa perangkat lunak adalah sebuah studi dan aplikasi dari sebuah pendekatan kuantifiabel, disiplin, dan sistematis kepada pengembangan, operasi dan pemeliharaan perangkat lunak yang kesemuanya itu merupakan aplikasi rekayasa yang berkaitan dengan perangkat lunak. Namun demikian, rekayasa ini sebenarnya mencakup masalah pemilihan metode yang paling sesuai untuk satu set keadaan dan pendekatan yang lebih kreatif, informal terhadap pengembangan yang mungkin efektif pada beberapa keadaan.

2.4

Perangkat Analisa Sistem Analisis sistem adalah sebuah fase awal untuk mendeskripsikan

pengembangan sebuah sistem, yang mana dengan menggunakan teknik pemecahan masalah untuk menguraikan bagian dari komponen sistem yang bekerja, dan dengan berinteraksi untuk mencapai satu tujuan dari sistem tersebut. Pada tahapan analisis sistem, analis mempunyai tugas mendefinisikan masalah sistem, melakukan studi kelayakan dan menganalisis kebutuhan sistem yang akan dikembangkan.

2.4.1. Requirements Gathering Requirements gathering merupakan sebuah proses untuk menggali informasi, untuk sebuah perangkat lunak yang akan dibangun. 2.4.2 Requirements Analysis Requirements analysis merupakan tahap interaksi intensif antara analis sistem dengan pemakai sistem (end-user), dimana pengembangan sistem menunjukkan keahliannya untuk mendapatkan tanggapan dan kepercayaan pemakai, sehingga mendapat partisipasi yang baik. Alur kerja sistem yang digambarkan melalui requierements analysis terdapat beberapa tahap seperti: 1. Use Case Diagram Use case diagram merupakan gambaran hubungan antara use case dan actor. Use case menggambarkan (kebutuhan sistem dari sudut pandang user). Secara umum use case adalah pola perilaku sistem, dan urutan transaksi transaksi yang

16

berhubungan dan yang dilakukan oleh satu actor. Adapun simbol-simbol use case diagram dapat terlihat pada Tabel 2.1 beserta contoh use case diagram pada Gambar 2.2.

Tabel 2.1 Simbol-simbol Use Case Diagram

Sumber: Pressman. Roger S, Software engineering : a practitioners approach, Terjemahan. Yogyakarta: Penerbit Andi. 2000

17

Gambar 2.2 Use Case diagram for the safehome product Sumber: Pressman. Roger S, Software engineering : a practitioners approach 7th ed. 2. Use Case Scenario Alur kinerja atau step-step tiap use case melalui skenario. Adapun contoh use case scenario dapat terlihat pada Tabel 2.2.

Tabel 2.2 Contoh Use Case Scenario Saat Login Form Element Nama use case Aktor Deskripsi Login sistem Admin Merupakan proses tahap awal untuk memasuki aplikasi sistem informasi Atletik Gym. Priority Risk Main flow of event Must have High 1. Membuka form login 1.1 Manampikan form login 2. Input username dan password [A.1][A.2] 2.1 validasi username dan password 3. Masuk kedalam system. Deskripsi

18

Alternative flow

A.1 Username hanya berisi huruf dan angka A.2 Password hanya berisi huruf dan angka

Post-condition

Masuk kedalam menu utama (sistem)

3. Activity Diagram Activity diagrams menggambarkan berbagai alir aktivitas dalam sistem yang sedang dirancang, bagaimana masing-masing alir berawal, decision yang mungkin terjadi, dan bagaimana mereka berakhir. Adapun simbol activity diagram dapat terlihat pada Tabel 2.3 beserta contoh activity diagram pada Gambar 2.3.

Tabel 2.3 Simbol-simbol Activity Diagram

Sumber: Pressman. Roger S, Software engineering : a practitioners approach, Terjemahan. Yogyakarta: Penerbit Andi. 2000

19

Gambar 2.3 Contoh Activity Diagram Sumber: Pressman. Roger S, Software engineering : a practitioners approach 7th ed 2.4.3 Architecture Menurut L. Dobrica dan E. Niemelae (2002) dalam buku yang berjudul A Survey on Software Architecture Analysis Methods. Software arsitektur didefinisikan sebagai struktur atau struktur-struktur sistem dimana terdiri dari komponen, properties komponen secara eksternal tampak, dan hubungannya. Definisi ini hanya difokuskan pada aspek internal sistem dan analisis sistem yang mendasarinya. Sebagian besar metode analisis arsitektur menggunakan skenario. Praktekpraktek yang ada dengan skenario yang sistematis dalam. Skenario adalah cara yang baik untuk mensintesis interpretasi individu dari kualitas perangkat lunak menjadi pandangan umum. Pandangan ini adalah lebih konkrit daripada definisi umum kualitas perangkat lunak dan juga menggabungkan spesifik dari sebuah sistem yang akan dikembangkan.

20

2.4.4 Design Design merupakan tahap setelah requirements analysis, dimana design akan merancang sistem dengan beberapa tahap seperti: 1. Class Diagram Class diagram digunakan untuk menampilkan kelas-kelas dan paket-paket di dalam system. Class diagram memberikan gambaran system secara statis dan relasi antar mereka. Biasanya, dibuat beberapa class diagram untuk system tunggal. Beberapa diagram akan menampilkan subset dari kelas-kelas dan relasinya. Dapat dibuat beberapa diagram sesuai dengan yang diinginkan untuk mendapatkan gambaran lengkap terhadap system yang dibangun. Class diagram adalah alat perancangan terbaik untuk tim pengembang. Diagram tersebut membantu pengembang mendapatkan struktur system sebelum kode ditulis, dan membantu untuk memastikan bahwa system adalah desain terbaik. Adapun simbol class diagram di Tabel 2.4 beserta contoh class diagram di Gambar 2.4.

Tabel 2.4 Simbol-simbol Class Diagram

21

Sumber: Pressman. Roger S, Software engineering : a practitioners approach, Terjemahan. Yogyakarta: Penerbit Andi. 2000

Gambar 2.4 Contoh Class Diagram Sumber: Pressman. Roger S, Software engineering : a practitioners approach, Terjemahan. Yogyakarta: Penerbit Andi. 2000

22

2. Sequence Diagram Sequence diagram (diagram urutan) adalah suatu diagram yang memperlihatkan atau menampilkan interaksi-interaksi antar objek di dalam sistem yang disusun pada sebuah urutan atau rangkaian waktu. Interaksi antar objeck termasuk pengguna, display, dan sebagainya berupa pesan/message. Sequence diagram digunakan untuk menggambarkan scenario atau rangkaian langkah-langkah yang dilakukan sebagi sebuah respon dari suatu kejadian/even untuk menghasilkan output tertentu. Adapun simbol-simbol sequence diagram dapat terlihat pada Table 2.5 beserta contoh sequence diagram pada Gamber 2.5. Table 2.5 Simbol-simbol Sequence Diagram

Sumber: Pressman. Roger S, Software engineering : a practitioners approach, Terjemahan. Yogyakarta: Penerbit Andi. 2000

23

Gambar 2.5 Contoh Sequence Diagram Sumber: Pressman. Roger S, Software engineering : a practitioners approach, Terjemahan. Yogyakarta: Penerbit Andi. 2000

2.4.5 Implementation Implementation merupakan prosedur yang dilakukan untuk menyelesaikan desain yang ada dalam dokumen desain sistem yang disetujui dan menguji, menginstal, memulai, serta menggunakan sistem.

2.4.6 Testing Testing merupakan elemen kritis dari jaminan kualitas perangkat lunak dan merepresentasikan kajian pokok dari spesifikasi, desain, dan pengkodean. Testing yang dilakukan dengan metode blackbox. Pada siklus hidup pengembangan perangkat lunak (System Development Life Cycle: SDLC) salah satu suatu proses yang harus dilakukan adalah proses pengujian pengujian (testing). Pengujian perangkat lunak adalah suatu teknik yang digunakan menguji apakah sebuah perangkat lunak yang dihasilkan telah memenuhi kebutuhan proses bisnis pengguna atau masih belum. Menurut Pressman (2005), testing adalah

24

proses eksekusi suatu program untuk menemukan kesalahan sebelum digunakan oleh pengguna akhir (end-user).

2.4.7 Deployment Deployment software adalah semua aktfitas yang membuat sebuah sistem perangkat lunak dapat digunakan. Proses deployment yang umum terdiri dari beberapa aktivitas yang saling berkaitan dengan perubahan yang mungkin diantara mereka. Aktifitas ini bisa terdapat pada sisi produsen atau sisi konsumen ataupun keduanya. Karena setiap sistem perangkat lunak itu unik, proses atau prosedur yang tepat antar setiap aktifitas sukar ditentukan. Oleh karena itu, "deployment" seharusnya diinterpretasikan sebagai sebuah proses umum yang harus berubah sesuai pada kebutuhan yang spesifik atau karakter yang spesifik.

Tinjauan Pustaka
Tabel Tinjauan Pustaka Tinjaun Pustaka Penelitian 1 Judul Aplikasi Sistem Informasi Atletik GYM Home Pendaftaran data anggota Perpanjangan data anggota Fitur

Penelitian 2

Aplikasi Sistem Informasi Atletik GYM

Home Kelola data anggota Kelola data daftar hadir anggota Laporan daftar hadir Laporan transaksi perpanjangan Laporan transaksi pendaftaran

25

Daftar Pustaka

(Konsep Sistem Informasi, Agung S. Riyadi, 2005[doc], Tersedia: http://agungsr.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/3412/Konsep+SI.pdf ) L. Dobrica dan E. Niemelae. 2002. A Survey on Software Architecture Analysis Methods, Penerbit IEEE Software. M Suyanto. 2004. Analisi dan Desain sistem. Penerbit ANDI: Yogyakarta. Pressman. Roger S. 2010. Software engineering : a practitioners approach 7th ed, Penerbit The McGraw-Hill Companies, New York. Pressman. Roger S. 2000. Software engineering : a practitioners approach, Terjemahan. Yogyakarta: Penerbit Andi. Pressman. Roger S. 2002. Rekayasa Perangkat Lunak, Penerbit Andi, Yogyakarta.

Anda mungkin juga menyukai