Anda di halaman 1dari 51

BAB I PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG Matematika merupakan disiplin ilmu yang mempunyai sifat khas kalau dibandingkan dengan disiplin ilmu yang lain. Karena itu kegiatan belajar dan mengajar matematika semestinya juga tidak disamakan begitu saja dengan ilmu yang lain. Karena peserta didik yang belajar matematika itupun berbeda-beda pula kemampuannya, maka kegiatan belajar dan mengajar haruslah diatur sekaligus memperhatikan kemampuan yang belajar dan hakekat matematika. Pengenalan matematika dengan metode sederhana dan

menyenangkan sejak usia dini akan menumbuhkankembangkan pola pikir yang konstruktif dan sistematis sebagai bekal penguasaan ilmu dan teknologi. Matematika Sekolah Dasar adalah matematika yang diajarkan di pendidikan dasar dan menengah, yang terdiri atas bagian-bagian matematika yang di pilih guna menumbuhkembangkan kemampuan berpikir dan membentuk pribadi siswa serta berpandu pada perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Hal ini terlihat dari tujuan umum matematika yang diajarkan pada pendidikan dasar. Menurut Soedjadi !""" # $%& tujuan umum pendidikan matematika di sekolah dasar, adalah # '& mempersiapkan siswa agar sanggup menghadapi perubahan keadaan di dalam kehidupan dan dunia yang selalu berkembang, melalui latihan bertindak atas dasar pemikiran se(ara logis, '

rasional, kritis, (ermat, jujur, efektif dan efesien, !& mempersiapkan siswa agar dapat menggunakan matematika dan pola pikir matematika dalam kehidupan sehari-hari dan dalam mempelajari berbagai ilmu pengetahuan. )ntuk mendukung agar tujuan pendidikan matematika di atas dapat ter(apai dengan baik, maka pembelajaran matematika harus lebih terpusat kepada siswa, sehingga siswa lebih aktif belajar dan menemukan sendiri serta berinteraksi dengan siswa lainnya. *nteraksi yang terjadi selama pembelajaran matematika memberikan potensi yang besar untuk

meningkatkan pemahaman siswa terhadap materi yang sedang dipelajari. Kenyataan yang terjadi di lapangan, pen(apaian tujuan tersebut masih jauh dari apa yang kita harapkan. Dengan kata lain pemahaman siswa dalam pembelajaran matematika belum memuaskan. Hal ini salah satunya disebabkan oleh penggunaan metode pembelajaran yang (enderung berlangsung satu arah umumnya dari guru ke siswa, guru lebih mendominasi pembelajaran, sehingga pembelajaran (enderung monoton yang mengakibatkan siswa merasa jenuh. Dalam pembelajaran matematika di SD kelas + terdapat standar kompetensi menghitus luas bangun datar sederhana dan menggunakannya dlam peme(ahan masalah, berdasarkan standar kompetensi tersebut yang dibahas atau yang dipelajari adalah mengenai luas bangun datar layanglayang. Menurut Suhendro,dkk ',,- # '"$& layang-layang merupakan suatu segi empat yang memiliki dua pasang sisi berdekatan sepasang-sepasang sama !

panjang. Sedangkan .eni,dkk !""/ # !'/& menjelaskan bahwa layang-layang adalah suatu bangun yang mempunyai dua pasang sisi sama panjang, kedua diagonalnya saling perpotongan tegak lurus dan salah satu diagonalnya merupakan sumbu simetri. 0adi dapat disimpulkan bahwa bagun layang-layang adalah sebuah bangun yang memiliki sisi-sisi berdekatan sepasang-sepasang sama panjang, sepasang sudut yang berhadapan sama besar, kedua diagonalnya saling berpotongan tegak lurus, serta salah satu diagonalnya merupakan sumbu simetri. 1erdasarkan pengalaman saya dalam mengajar selama satu tahun di kelas +.2 Sekolah Dasar 3egeri !$ 0ati 4aung Padang, dari !5 siswa yang ada dalam satu lokal hanya '' orang siswa yang memahami mengenai luas bantun datar layang-layang. Hal ini disebabkan karena dalam melakukan proses belajar mengajar mengenai luas bangun datar layang-layang saya hanya menggunakan metode (eramah dan (ontoh soal saja, ternyata dengan hanya menggunakan dua metode tersebut masih banyak siswa yang tidak dapat menyelesaikan dengan benar soal-soal yang diberikan mengenai luas bangun datar layang-layang. 6abel l. 3ilai ulangan harian siswa kelas +.2 SD3 !$ 0ati 4aung Padang dengan materi men(ari luas layang-layang No. ' ! % $ Nama Siswa 7if8i 7isani 4hifari ahmad Putri wulandari 6essa 9itriani Nilai -" -" ," $" %

: / 5 , '" '' '! '% '$ '': '/ '5 ', !" !' !! !% !$ !!: !/

.uliati Monita Soni Kaswira 7ara 9itri ;ahyuni .ogi *rawan Sophan 7ahman +i8ri 2lghifari Dio *lhamsyah 9igo <ulka Syafsengko 7anti *slam Monita 7ama Saputra 2ndrio 7e=aldo 2nisa 7ahayu 2>hari .usuf ?lsa 3urul 2ulia *ntan Permata Sari Putri Su(i 2lida Diani Putri Surya Darma 2hmad 9ajar 2fif 2lifah 2hmad <idan 2gung Saputra *rfan Darmis 0umlah 7ata-rata

-" -" -" 5" $" :" 5" -" :" ," $" ," -" -" '"" '"" -" 5" -" -" ," '"" ," '/%" :$

Dari tabel di atas dapat dikatakan bahwa hasil belajar siswa dalam mata pelajaran luas bangun datar layang-layang masih banyak yang di bawah Kriteria Ketuntasan Minimal KKM& yang telah ditetapkan sekolah 7endahnya nilai ulangan siswa dalam men(ari luas bangun datar layang-layang, disebabkan karena dalam belajar kelompok, kerjasama antar siswa kurang terjalin dengan baik. 2pabila ada siswa yang kurang mengerti dengan materi yang dipelajari, mereka enggan untuk meminta bantuan pada temannya karena malu dan takut ditertawakan. Hal ini dapat dilihat dari

siswa yang bertanya dan mengerjakan latihan ke depan kelas hanya beberapa orang dan selalu orang yang sama. 4uru sebagai faktor utama dalam proses pembelajaran, bukan sekedar menyampaikan materi saja, tetapi juga sebagai fasilitator dan pembimbing. 4uru harus berusaha melibatkan siswa se(ara aktif dan meningkatkan moti=asi siswa dalam proses pembelajaran. Semakin banyak keterlibatan siswa dalam proses pembelajaran, maka siswa akan semakin memahami materi pelajaran yang diterimanya. )ntuk mengoptimalkan proses pembelajaran matematika di sekolah dasar, guru harus berusaha menyajikan matematika sebaik mungkin sesuai dengan kompetensi yang telah ditetapkan. 4uru harus menentukan dan memiliki strategi, metode dan teknik yang sesuai, agar dapat melibatkan siswa se(ara aktif dalam pembelajaran, sehingga pembelajaran dapat berlangsung dengan baik dan menarik bagi siswa. Penerapan pembelajaran yang dapat memperbanyak interaksi siswa dan meningkatkan pemahamannya sangat diperlukan, seperti model pembelajaran kooperatif. 2rt>t @ 3ewman dalam 6rianto, !"", # -:& menyatakan bahwa dalam belajar kooperatif siswa belajar bersama sebagai suatu tim dalam menyelesaikan tugas-tugas kelompok untuk men(apai tujuan bersama. Sedangkan 3ur 2sma !""5 # !& menjelaskan bahwa belajar kooperatif mendasarkan pada suatu ide bahwa siswa bekerja sama dalam belajar kelompok dan sekaligus masing-masing bertanggung jawab pada

akti=itas belajar anggota kelompoknya, sehingga seluruh anggota kelompok dapat menguasai materi pelajaran dengan baik. Dari penjelasan di atas jelaslah bahwa pembelajaran kooperatif dapat meningkatkan prestasi dan pemahaman siswa, serta dapat meningkatkan sifat kepemimpinan, sikap positif siswa terhadap materi pelajaran, rasa saling menghargai dan memiliki. Salah satu tipe dari pembelajaran kooperatif adalah Student Teams Achievement Division STAD&. Model pembelajaran kooperatif tipe Student Team Achievement Divisions STAD& merupakan salah satu model

pembelajaran kooperatif yang paling sederhana. Model pembelajaran ini menempatkan siswa dalam kelompok belajar yang beranggotakan empat atau lima orang siswa yang merupakan (ampuran dari kemampuan akademik yang berbeda, sehingga dalam setiap kelompok terdapat siswa yang berprestasi tinggi, sedang, dan rendah atau =ariasi jenis kelaminn, kelompok ras dan etnis, atau kelompok sosial lainnya. Dengan menggunakan pembelajaran kooperatif tipe Student Team Achievement Divisions STAD& diharapkan siswa dapat melakukan kerjasama selama proses belajar mengajar sehingga hasil belajar dapat ditingkatkan, serta mampu memahami konsep luas bangun datar layang-layang. Menurut Sudjarwo dalam Http#AAjamaluddink'.blogspot.(om,

diakses tanggal !! September !"'!& keuntungan model pembelajaran kooperatif tipe S62D yaitu # '& ter(apainya tujuan instruksional untuk aspek kognitif tingkat tinggi, !& keterampilan berpikir dengan penuh kreatif, %& :

meningkatkan keterampilan komunikasi, $& keterampilan antar personal, -& meningkatkan keper(ayaan pada diri sendiri bagi setiap anggota kelompok. Dari kutipan-kutipan di atas jelas bahwa pembelajaran kooperatif tipe Student Team Achievement Divisions STAD& dapat meningkatkan hasil belajar siswa, karena dalam proses pembelajaran siswa saling ketergantungan antara yang satu dengan yang lainnya dan bertanggung jawab atas materi yang dipelajarinya. 1erdasarkan permasalahan diatas penulis tertarik untuk melakukan penelitian tindakan kelas dengan judul Peningkatan Hasil Belaja L!as La"ang#la"ang Dengan Pen$ekatan %oo&e ati' Lea ning Ti&e Student Team Achievement Divisions (STAD) Di Kelas *.A SDN +, -ati Ga!ng Pa$ang.. B. RU/USAN /ASALAH Dari uraian latar belakang, se(ara umum rumusan masalahnya adalah bagaimanakah peningkatan hasil belajar luas layang-layang dengan

pendekatan kooperatif tipe Student Team Achievement Divisions STAD& bagi siswa kelas +.2 SD 3egeri !$ 0ati 4aung PadangB dan se(ara khususnya adalah tentang# '. 1agaimanakah peren(anaan pembelajaran kooperatif tipe Student Team Achievement Divisions STAD& pada materi luas bangun datar di kelas +.2 SD 3egeri !$ 0ati 4aung PadangB

!.

1agaimanakah pelaksanaan pembelajaran kooperatif tipe Student Team Achievement Divisions STAD& bagi siswa kelas +.2 SD 3egeri !$ 0ati 4aung PadangB

%.

1agaimanakah peningkatan hasil belajar luas bangun datar melalui pembelajaran kooperatif tipe Student Team Achievement Divisions STAD& bagi siswa kelas +.2 SD 3egeri !$ 0ati 4aung PadangB

%. TU-UAN PENELITIAN Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar

matematika siswa kelas +.2 SD3 !$ 0ati 4aung Padang Semester 4anjil 6ahun Pelajaran !"'"A!"'' dengan penerapan model pembelajaran Kooperatif 6ipe Student Team Achievement Divisions STAD& dalam materi pokok luas bangun datar layang-layang. D. /AN0AAT PENELITIAN Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut# '. 1agi siswa Kelas +.2 SD3 !$ 0ati 4aung dapat meningkatkan hasil belajar siswa dalam materi luas layang-layang. !. 1agi guru khususnya guru Kelas +.2 SD3 !$ 0ati 4aung sebagai salah satu alternatif model pembelajaran untuk memperbaiki proses

pembelajaran terutama dalam materi luas layang-layang. %. 1agi SD 3egeri !$ 0ati 4aung dapat dijadikan salah satu bahan masukan dalam rangka meningkatkan hasil belajar terutama dalam materi luas layang-layang.

$. 1agi peneliti, diharapkan dapat menambah wawasan dalam membuat karya ilmiah dan menjadi landasan berpijak untuk menindaklanjuti penelitian dengan ruang lingkup yang lebih luas.

BAB II KA-IAN TE1RI DAN KERANGKA TE1RI

A. KA-IAN TE1RI 2. Pengetian Belaja 1elajar adalah melakukan sesuatu dengan (ara laihan-latihan sehingga yang bersangkutan menjadi berubah 7iyanto, !"", # -&.

Sedangkan menurut ;alker dalam 7iyanto, !"", # -& belajar adalah Csuatu perubahan dalam pelaksanaan tugas yang terjadi sebagai hasil dari pengalaman dan tidak ada sangkut pautnya dengan kematangan rohaniah, kelelahan, moti=asi, perubahan dalam situasi stimulus atau faktor-faktor samar-samar lainnya yang tidak berhubungan lanngsung dengan kegiatan belajar. Pendapat lain mengatakan belajar adalah suatu akti=itas mentalApsikis yang berlangsung dalam interaksi aktif dengan lingkungan, yang menghasilkan perubahan-perubahan dalam pengetahuan,

pemahaman, keterampilan, dan nilai serta sikap yang bersifat relatif konstan dan berbekas, ;inkel dalam 7iyanto, !"", # -& 1erdasarkan pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa belajar merupakan suatu proses perubahan tingkah laku yang tidak terbatas pada keterampilan, tetapi juga meliputi proses berpikir sehingga dapat menghasilkan perbaikan performansi.

'"

+. Penge tian Hasil Belaja Manusia selalu berusaha bagaimana supaya kehidupannya bisa berubah dari waktu ke waktu. Perubahan itu tidak bisa datang dengan sendirinya tanpa adanya suatu proses yang harus kita jalani. Proses maksudnya disini adalah proses belajar, baik itu belajar se(ara formal maupun non formal. Melalui proses belajar yang dilakukan akan diperoleh suatu hasil belajar yang dapat mengakibatkan suatu perubahan tingkah laku pada manusia. Perubahan tingkah laku yang diharapkan disini adalah perubahan dalam bentuk pengetahuan, sikap dan keterampilan. Hasil belajar pada hakekatnya adalah perubahan tingkah laku se(ara menyeluruh komprehensif& setelah menerima pengalaman belajar, yang men(akup % ranah yaitu kognitif, afektif dan psikomotor, Sudjana, !""$ # %/&. Debih lanjut Sudjana !""$ # $-& menjelaskan bahwa hasil belajar harus nampak dalam tujuan pengajaran tujuan intruksiaonal&, sebab tujuan itulah yang akan di(apai oleh proses belajar mengajar. Keberhasilan dalam belajar dapat dilihat dari hasil belajar siswa, dan hasil yang di(apai selalu meningkat atas dasar bahan pelajaran yang dipahami. Sedangkan Slameto !""' # -& berpendapat bahwa hasil belajar merupakan peningkatan kemampuan, baik kemampuan kognitif-

intelektual, sosio-emosional, maupun kemampuan keterampilan-motorik. Dari pendapat-pendapat ahli di atas tentang pengertian hasil belajar, dapat disimpulkan bahwa hasil belajar itu adalah suatu perubahan yang terjadi pada diri indi=idu, dimana perubahan yang diharapkan adalah ''

perubahan kearah yang lebih baik, baik dari segi kognitif, afektif maupun psikomotor yang didapatkan melalui proses belajar. 3. L!as Bang!n Data a. Pengertian luas Dalam mempelajari bangun datar, banyak hal yang harus perlu diketahui oleh siswa. Misalnya harus mengetahui tentang konsep titik, garis, sudut, sisi, rusuk, luas, keliling dan sebagainya. Menurut *skandar, dkk !"", # '& luas merupakan daerah bidang datar yang dibatasi oleh garis yang mengelilinginya. Duas suatu bangun datar dapat disajikan berdasarkan pemahaman tentang satuan luas, perhitungan luas berdasarkan banyaknya satuan-satuan luas yang ada pada bangun, generalisasi rumus perhitungan luas se(ara induktif dan penyajian beberapa latihanE. 1erdasarkan pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa luas merupakan ukuran suatu bidang satuan-satuan luas pada sebuah bangun. b. Pengertian 1angun datar 4eometri merupakan salah satu materi yang diajarkan dalam pembelajaran matematika yang membahas ide-ide dasar tentang titik, garis, bidang, permukaan dan ruang. Pada dasarnya geometri dibedakan atas dua jenis, yaitu bangun datar dan bangun ruang. Sri !"":#'!/& menyatakan bahwa C1angun datar merupakan bangun yang berdimensi dua dengan permukaan datarArataE. Kemudian Mulyana !""/#55& juga menyatakan bahwa '! dengan

bangun datar adalah CSuatu bangun geometri yang berbentuk datarE. Senada dengan ini 2ntonius !"":#'/!"& mengemukakan pendapatnya bahwa C1angun datar adalah bangun yang mempunyai permukaan datar yang berdimensi duaE. Dari pendapat-pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa bangun datar adalah bangun berdimensi dua yang memiliki bidang datar. ( Pengertian luas bangun datar Pengukuran merupakan hal yang tidak dapat dipisahkan dalam kehidupan seharihari. 1ayangkan jika kita tidak tahu tentang ukuran tinggi, jarak, berat, =olum, luas dan lain sebagainya maka kita tidak akan dapat membandingkan satu halAobjek dengan halAobjek yang lainnya. Menurut Pujiati @ Sigit !"", # ,& Cluas bangun datar adalah banyaknya satuan luas yang dapat digunakan untuk menutup se(ara rapat& daerah tersebutE. ,. Bang!n La"ang#la"ang a. Pengertian bangun datar layang-layang Dayang-layang adalah segi empat dimana sisi yang berdekatan sepasang-sepasang, sudut yang berhadapan sama besar dan diagonalnya saling berpotongan dan tegak lurus. Seperti gambar di bawah ini #

'%

1 4ambar !.: Dayang-layang 21FD Menurut Suhendro,dkk ',,# '"$& layang-layang

merupakan suatu segi empat yang memiliki dua pasang sisi berdekatan sepasang-sepasang sama panjang. Sedangkan .eni,dkk !""/ # !'/& menjelaskan bahwa layang-layang adalah suatu bangun yang

mempunyai dua pasang sisi sama panjang, kedua diagonalnya saling perpotongan tegak lurus dan salah satu diagonalnya merupakan sumbu simetri. 0adi dapat disimpulkan bahwa bagun layang-layang adalah sebuah bangun yang memiliki sisi-sisi berdekatan sepasang-sepasang sama panjang, sepasang sudut yang berhadapan sama besar, kedua diagonalnya saling berpotongan tegak lurus, serta salah satu diagonalnya merupakan sumbu simetri. b. Duas bangun datar layang-layang 1erdasarkan pendapat Pujianti @ Sigit !"", # ,& bahwa luas bangun datar adalah banyaknya satuan luas yang dapat digunakan untuk menutup se(ara rapat& daerah tersebut, maka dapat ditarik kesimpulan '$

bahwa luas bangun datar layang-layang adalah banyaknya satuan luas yang dapat digunakan untuk menutup se(ara rapat seluruh daerah dari suatu bangun datar layang-layang. 4. Pem5elaja an Koo&e ati' (%ooperative Learning) a. Pengertian Pembelajaran Kooperatif Pembelajaran kooperatif merupakan salah satu model

pembelajaran yang terstruktur dan sistematis, dimana kelompokkelompok ke(il saling bekerjasama untuk men(apai tujuan-tujuan bersama. Dengan bekerjasama untuk men(apai sebuah tujuan bersama, maka siswa akan mengembangkan keterampilan berhubungan dengan sesama manusia yang akan sangat bermanfaat bagi kehidupan di luar sekolah. Pembelajaran kooperatif merupakan salah satu model

pembelajaran yang terstruktur dan sistematis, dimana kelompokkelompok ke(il bekerjasama untuk men(apai tujuan-tujuan bersama 3ur 2sma, !""5 # !&. Debih lanjut 3ur 2sma !""5 # !& menjelaskan bahwa belajar kooperatif mendasarkan pada suatu ide bahwa siswa bekerjasama dalam belajar kelompok dan sekaligus masing-masing bertanggung jawab pada akti=itas belajar kelompoknya, sehingga seluruh anggota kelompok dapat menguasai materi pelajaran dengan baik. Menurut ?ggen dan Kau(hak dalam 6rianto, !"", # -5& pembelajaran kooperatif merupakan sebuah kelompok strategi '-

pengajaran yang melibatkan siswa bekerja se(ara berkolaborasi untuk men(apai tujuan bersama. Sedangkan 7iyanto !"", # !:/&

menjelaskan, pembelajaran kooperatif adalah model pembelajaran yang diran(ang untuk membelajarkan ke(akapan akademik 2cademic Skill&, sekaligus keterampilan sosial Social Skill&. Sejalan dengan pendapat diatas Fooper dan Heini(h dalam 3ur 2sma, !""5 # !& menjelaskan bahwa pembelajaran kooperatif sebagai metode pembelajaran yang melibatkan kelompok-kelompok ke(il yang heterogen dan siswa bekerjasama untuk men(apai tujuan dan tugas-tugas akademik bersama, sambil bekerjasama belajar

keterampilan-keterampilan kolaboratif dan sosial. Pembelajaran kooperatif menekankan kerja sama antara siswa dalam kelompok. Hal ini dilandasi oleh pemikiran bahwa siswa lebih mudah menemukan dan memahami suatu konsep jika mereka saling mendiskusikan masalah tersebut dengan temannya. 1erdasarkan kutipan-kutipan di atas tentang pengertian pembelajaran kooperatif dapat dimaknai bahwa pembelajaran kooperatif mendasarkan pada suatu ide bahwa siswa bekerja sama dalam belajar kelompok dan sekaligus bertanggungjawab terhadap akti=itas belajar anggota kelompoknya, sehingga seluruh anggota kelompok dapat menguasai materi pelajaran dengan baik.

':

b. 6ipe-tipe Strategi 1elajar Kooperatif Model pembelajaran kooperatif terdiri atas / tipe 3urasma !"":#-'&, yaitunya sebagai berikut# '&. Student Teams Achievement Divisions (STAD& STAD adalah salah satu tipe pembelajaran kooperatif yang paling sederhana, dimana siswa ditempatkan dalam kelompok belajar yang beranggotakan empat atau lima orang siswa yang

merupakan (ampuran dari kemampuan akademik yang berbeda. 4uru lebih dulu menyajikan materi, kemudian anggota tim mempelajari materi dan memastikan semua anggota tim telah menguasai pelajaran tersebut. !&. Teams Games Tournament TGT& TGT adalah model pembelajaran yang didahului dengan penyajian materi oleh guru dan diakhiri dengan memberikan sejumlah pertanyaan kepada siswa. Setelah itu siswa pindah ke kelompoknya masing-masing untuk mendiskusikan dan

menyelesaikan pertanyaan-pertanyaan yang telah diberikan guru. %&. Team Assisted Individualization TAI& TAI merupakan model pembelajaran yang menggunakan kombinasi pembelajaran kooperatif dan pengajaran indi=idual. $&. Cooperative Integrated Reading and Composition CIRC& CIRC adalah sebuah program komprehensif dalam pengajaran memba(a dan menulis untuk kelas tinggi di Sekolah Dasar. Mereka '/

terlibat

dalam

sebuah

rangkaian

kegiatan

bersama,

saling

memba(akan satu sama lain, membuat prediksi, membuat ikhtisar, menulis tanggapan dan berlatih pengejaan serta pembendaharaan kata. -&. Group Investigation GI) GI adalah salah siswa satu pembelajaran dan kooperatif melakukan yang suatu

memperbolehkan

meran(ang

pembelajaran dalam kelompok mereka. Keberhasilan pelaksanaan model ini tergantung dengan latihan-latihan berkomunikasi dari berbagai keterampilan sosial lain yang dilakukan sebelumnya. :&. 0igsaw Model jigsaw dapat digunakan apabila materi yang harus dikaji berbentuk narasi tertulis. Model ini paling (o(ok digunakan dalam pembelajaran-pembelajaran sema(am kajian-kajian sosial, sastra, beberapa bagian ilmu pengetahuan sains&, dan berbagai bidang yang terkait yang tujuan pembelajarannya adalah pemerolehan konsep bukan keterampilan. /&. Model Fo-op Fo-op Model Fo-op Fo-op hampir mirip dengan in=estigasi kelompok, tapi menempatkan kelompok-kelompok dalam kerjasama satu dengan yang lain untuk mengkaji topik kelas. Dalam model ini memungkinkan siswa untuk bekerjasama dalam kelompok-kelompok

'5

ke(il dan kemudian memberikan kesempatan bagi mereka untuk saling tukar pemahaman yang baru dengan teman-teman sebaya. 6. Pem5elaja an Koo&e ati' Ti&e Student Team Achievement Divisions (STAD) a. Pengertian Pembelajan Kooperatif 6ipe Student Team Achievement Divisions STAD& Sebagaimana yang telah dipaparkan sebelumnya, pembelajaran kooperatif salah satunya yaitu dengan tipe Student Team Achievement Divisions STAD&. Pembelajaran kooperatif Student Team Achievement Divisions STAD& merupakan salah satu tipe dari model pembelajaran kooperatif dengan menggunakan kelompok-kelompok ke(il dengan jumlah anggota tiap-tiap kelompok $-- orang siswa se(ara heterogen 6riyanto, !"", # :5& Sedangkan Sla=in, dkk dalam 3ur 2sma, !""5 # -"&

menyatakan bahwa pembelajaran kooperatif tipe Student Team Achievement Divisions STAD& merupakan salah satu model

pembelajaran kooperatif yang paling sederhana, dan merupakan satu model yang baik untuk pebelajar yang baru mengenal tentang pembelajaran kooperatif. Debih lanjut Sla=in dalam 6rianto # :5& menjelaskan bahwa pada pembelajaraan kooperatif tipe Student Team Achievement Divisions STAD& siswa ditempatkan dalam tim belajar beranggotakan $-- orang yang merupakan (ampuran menurut tingkat prestasi, jenis kelamin, dan suku. ',

Dari kedua pendapat tersebut, dapat ditarik kesimpulan bahwa dengan menggunakan strategi belajar kooperatif tipe Student Team Achievement Divisions STAD& dapat mengembangkan kemampuan siswa baik se(ara indi=idu maupun se(ara kelompok untuk men(apai tujuan bersama, walaupun di dalam kelompok tersebut terdapat perbedaan akademik, jenis kelamin dan ras. b. Karakteristik Pembelajaran Kooperatif 6ipe Student Team Achievement Divisions S62D& Menurut *brahim, dkk !""#:& karakteristi pembelajaran

kooperatif tipe S62D adalah # '& Siswa bekerja dalam kelompok untuk menuntaskan materi belajar, !& Kelompok dibentuk dari siswa yang memiliki keterampilan tinggi, sedang dan rendah. %& 1ilamana mungkin, anggota kelompok berasal dari ras, budaya, suku, dan jenis kelamin yang berbeda. $& Penghargaan lebih berorientasi kelompok ketimbang indi=idu. (. Prinsip Pembelajaran Kooperatif 6ipe Student Team Achievement Divisions S62D& Menurut 3ur 2sma !""5 # :&, menjelaskan bahwa C dalam pelaksanaan pembelajaran kooperatif tipe S62D setidaknya terdapat lima prinsip yang dianut, yaitu # '&Prinsip belajar siswa aktif, !&1elajar kerjasama, %&Pembelajaran partisipatorik, $&Mengajar reaktif,

-&Pembelajaran yang menyenangkan

!"

Sedangkan menurut Sla=in dalam 6rianto, !"",#:'& prinsipprinsip pembelajaran Kooperatif 6ipe Student Team Achievement Divisions diberikan S62D& adalah # '&Penghargaan kelompok, yang akan jika kelompok men(apai kriteria yang ditentukan.

!&6anggung jawab indi=idual, bermakna bahwa susksesnya kelompok tergantung pada belajar indi=idual semua anggota kelompok.

%&Kesempatan yang sama untuk sukses, bermakna bahwa siswa telah membantu kelompok dengan (ara meningkatkan belajar mereka sendiri. d. Kelebihan-kelebihan Pembelajaran Kooperatif 6ipe Student Team Achievement Divisions S62D& Pendekatan kooperatif tipe S62D sama juga dengan pendekatan memiliki bebeapa kelebihan. Menurut Sudjarwo dalam http#AAjamaluddink'.blogspot.(om.html, diakses tanggal !! 3o=ember !"'!& keunggulan model pembelajaran kooperatif tipe S62D yaitu # '& 6er(apainya tujuan intruksinonal untuk aspek kognitif tingkat tinggi. !& Keterampilan berpikir dengan penuh kreatif. %& Meningkatkan keterampilan komunikasi. $& keterampilan antar personal. -&

Meningkatkan keper(ayaan diri pada diri sendiri bagi setiap anggota kelompok. e. Dangkah-langkah Pembelajaran Kooperatif 6ipe Student Team

Achievement Divisions STAD& Dangkah-langkah strategi belajar kooperatif tipe S62D berbeda dengan langkah-langkah strategi belajar kelompok lainnya. !'

Dalam

penulisan

ini

peneliti

menggunakan

langkah-langkah

pembelajaran kooperatif tipe S62D menurut 3ur 2sma !""5#-'&, yaitu sebagai berikut # 6ahap' # Penyajian Kelas 6ahap penyajian kelas ini menggunakan waktu sekitar !"-$menit. Setiap pembelajaran dengan model ini, selalu dimulai dengan penyajian materi oleh guru. Sebelum menyajikan materi pelajaran, guru dapat memulai dengan menjelaskan tujuan pelajaran, memberikan moti=asi untuk berkooperatif, menggali pengetahuan prasyarat dan sebagainya. 6ahap ! # Kegiatan 1elajar Kelompok Dalam setiap kegiatan belajar kelompok digunakan lembar kegiatan, lembar tugas, dan lembar kun(i jawaban masingmasing dua lembar untuk setiap kelompok, dengan tujuan agar terjalin kerjasama di antara anggota kelompoknya. Dembar kegiatan dan lembar tugas di serahkan pada saat kegiatan belajar kelompok, sedangkan kun(i jawaban diserahkan setelah kegiatan kelompok selesai dilaksanakan. 6ahap % # Pemeriksaan terhadap Hasil Kegiatan Kelompok Pemeriksaan terhadap hasil kegiatan kelompok dilakukan dengan mempresentasikan hasil kegiatan kelompok di depan kelas oleh wakil dari setiap kelompok. Pada tahap kegiatan ini diharapkan terjadi interaksi antar anggota kelompok !!

penyaji dengan anggota kelompok lain untuk melengkapi jawaban kelompok tersebut. Kegiatan ini dilakukan se(ara bergantian, pada tahap ini pula dilakukan pemeriksaan hasil kegiatan kelompok dengan memberikan kun(i jawaban dan setiap kelompok memeriksa sendiri hasil pekerjaannya serta memperbaiki jika masih terdapat kesalahan-kesalahan. 6ahap $ # Siswa Mengerjakan Soal-soal 6es se(ara *ndi=idu Pada tahap ini setiap siswa harus memperhatikan

kemampuannya dan menunjukkan apa yang diperoleh pada kegiatan kelompok dengan (ara menjawab soal tes sesuai dengan kemampuannya. Siswa dalam tahap ini tidak diperkenankan bekerjasama. 6ahap - # Pemeriksaan Hasil 6es Pemeriksaan hasil tes dilakukan oleh guru, membuat daftar skor peningkatan setiap indi=idu, yang kemudian dimasukan menjadi skor kelompok. Peningkatan rata-rata skor setiap indi=idual merupakan sumbangan bagi kinerja pen(apaian kelompok. 6ahap : # Penghargaan Kelompok Pemberian penghargaan pada kelompok sesuai dengan skor rata-rata kelompok dengan kualifikasi super, hebat dan baik.

!%

7. Pengg!naan

St ategi

Belaja

Koo&e ati'

Ti&e

Student

Team

Achievement Divisions (STAD) Dalam Pem5elaja an L!as Bang!n Data La"ang#la"ang $i Kelas *.A Sekola8 Dasa (SD) Pembelajaran luas bangun datar layang-layang di kelas +.2 Sekolah Dasar SD& dengan penggunaan strategi belajar kooperatif tipe Student Team Achievement Divisions STAD&, meliputi enam langkah. Dangkah pertama, pada strategi belajar kooperatif tipe Student Team Achievement Divisions STAD& ini, guru memberikan penjelasan atau menyampaikan pelajaran yang berkaitan dengan luas bangun datar layanglayang dalam bentuk informasi =erbal atau se(ara menyeluruh. 6ujuannya untuk memfokuskan siswa pada materi pelajaran yang sedang dibahas berlangsung sekitar !" menit. ! (m : (m 4untinglah bagian gambar yang telah diwarnai ! (m :(m Pindahkanlah bagian yang di warnai Ke bawah, gambar apakah yang ter bentukB 1uatlah persegi panjang dengan ukuran panjang G : (m dan lebar G ! (m

$(m

:(m !$

Dari kegiatan tersebut, ternyata bangun persegi panjang dapat di bentuk menjadi bangun layang-layang. Duas layang-layang G luas persegi panjang G panjang H lebar G diagonal' H I diagonal! diagonal !

diagonal ' 0adi dapat disimpulkan rumus luas layang-layang berikut ini Diagonal' H diagonal! Duas layang-layang G ! Dangkah kedua, guru membentuk beberapa kelompok heterogen. Setiap kelompok terdiri dari empat sampai lima orang siswa dengan kemampuan yang berbeda-beda tinggi, sedang, dan rendah&. 0ika mungkin anggota kelompok berasal dari ras, budaya, suku yang berbeda, serta kesetaraan jender. Kegiatan belajar kelompok dimulai dengan membagi DKS untuk masing-masing kelompok. DKS ini berfungsi untuk menuntaskan materi yang telah ada. Dangkah ketiga, setelah semua anggota kelompok selesai mengerjakan tugas kelompok yang diberikan. Maka periksaan hasil kerja !-

kelompok dilakukan dengan salah satu kelompok mempresentasikan hasil diskusi kelompoknya didepan kelas dan kelompok lain mengamati jika terhadap perbedaan dengan hasil kelompok yang sedang dipresentasikan menberikan masukan terhadap kelompok yang tampil. Kegiatan

pemeriksaan ini dilakukan oleh guru bersama siswa, dan bagi kelompok yang masih terdapat kesalahan memperbaiki sesuai dengan kun(i jawaban yang telah ada. Di akhir pelajaran siswa dengan bimbingan guru menyimpulkan pelajaran dan mengadakan refleksi untuk mengetahui apakah masih ada siswa yang belum memahami materi yang sedang dipelajari. Dangkah keempat, guru memberikan tes kepada siswa se(ara indi=idual. Pada tahap ini siswa harus memperlihatkan kemampuannya dengan mengerjakan soal yang diberikan se(ara indi=idu dan tidak diperkenankan untuk bekerjasama dengan anggota kelompok lain. Dangkah kelima, berdasarkan hasil tes yang dikerjakan siswa, guru membuat daftar peningkatan skor yang telah di(apai siswa. Hasil ini akan mempengaruhi nilai rata-rata yang didapat kelompok. Selanjutnya pada langkah keenam, penghargaan yang diberikan kepada kelompok berdasrkan rata-rata perkembangan nilai yang dimiliki masing-masing anggota kelompok. B. KERANGKA TE1RI Pelaksanaan pembelajaran matematika akan bernakna apabila dalam pemberian materi pelajaran dimulai dari dalam diri siswa, siswa tersebut yang !:

men(ari sendiri pengetahuan dan mengaplikasikan pengetahuan dan informasi yang didapat untuk menyelesaikan permasalahan dalam kehidupan sehari-hari yang penyelesaiaannya membutuhkan konsep dan pengetahuan-pengetahuan tersebut.

Dangkah-langkah Model Kooperatif 6ipe Student Team Achievement Divisions STAD& '& Menyajikan materi pembelajaran !& Mengorganisasikan siswa dalam kelompok belajar %& Memberikan tugas kelompok $& Mengadakan =alidasi hasil kerja kelompok -& Pemberian kuisAtes indi=idual :& ?=aluasi /& Memberikan penghargaan

Materi pelajaran luas bangun datar layang-layang

Proses pembelajaran luas bangun datar layang-layang dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Student Team Achievement Divisions STAD&

Hasil belajar luas bangun datar layanglayang dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Student Team Achievement Divisions STAD&

!/

BAB III /ET1DE PENELITIAN

A. Lokasi Penelitian '. 6empat Penelitian Penelitian dilaksanakan di Sekolah Dasar SD& 3egeri !$ 0ati 4aung Padang dalam materi pokok luas bangun datar layang-layang. 1eberapa pertimbangan peneliti memilih Sekolah Dasar 3egeri SD3& !$ 0ati 4aung ini sebagai tempat penelitian, diantaranya adalah # a. 4uru-guru yang mengajar di Sekolah Dasar 3egeri SD3& !$ 0ati 4aung Padang dalam melaksanakan proses pembelajaran masih menggunakan (ara-(ara mengajar yang ko=ensional. b. 1elum mengajarkan pembelajaran kooperatif tipe Student Team Achievement Divisions STAD&, khususnya dalam pembelajaran

matematika tentang materi luas bangun datar layang-layang di sekolah ini. (. Pihak sekolah dan majelis guru bersedia memberikan kesempatan kepada peneliti untuk mengadakan penelitian tindakan kelas di sekolah ini, dengan tujuan untuk meningkatkan hasil belajar matematika siswa dimasa akan datang. !. Subjek Penelitian Penelitian ini dilakukan pada siswa dan guru kelas +.2 Sekolah Dasar 3egeri SD3& !$ jati 4aung dengan jumlah peserta didik !/ orang !5

yang terdiri dari '- perempuan dan '! laki-laki. 2da pun yang terlibat dalam penelitian ini adalah # a. Peneliti sebagai praktisi pada kelas +.2 Sekolah Dasar 3egeri SD3& !$ 0ati 4aung Padang. b. Jbser=er yang terdiri dari dua orang, yaitu teman sejawat dan guru kelas yang bersangkutan. %. ;aktu atau Dama Penelitian Penelitian ini dilakukan pada semester 4anjil 6ahun Pelajaran !"'"-!"'' bulan 3o=eber !"'" sampai dengan bulan Desember !"'" di kelas +.2 Sekolah Dasar 3egeri SD3& !$ 0ati 4aung Padang. 6erhitung dari waktu peren(anaan sampai penulisan laporan hasil penelitian. Penelitian ini dilakukan sebanyak ! siklus dengan rentang waktu % kali pertemuan , jam pelajaran&. Siklus * dilakukan dalam ! kali pertemuan dengan alokasi waktu % jam pelajaran ' kali pertemuan dan siklus ** dilakukan ' kali pertemuan dengan alokasi waktu % jam pelajaran. B. Ran9angan Penelitian '. Pendekatan dan 0enis Penelitian Penelitian yang dilakukan adalah penelitian tindakan kelas dengan menggunakan pendekatan kualitatif. 0enis penelitian ini berkenaan dengan proses pembelajaran dan ran(angan pembelajaran. Penelitian ini akan memaparkan data yang diperoleh se(ara alami, mulai dari data sebelum mengadakan tindakan, selama tindakan dan sesudah tindakan. 6indakan ini dilakukan dengan tujuan untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada !,

mata pelajaran matematika terutama dalam pembelajaran luas bangun datar layang-layang melalui pembelajaran kooperatif tipe Student Team Achievement Divisions STAD& di kelas +.2 SD3 !$ 0ati 4aung Padang. 0enis penelitian yang dilakukan adalah penelitian tindakan kelas classroom Action Research& dibidang pendidikan khususnya dalam pengajaran matematika tentang luas bangun datar layang-layang di kelas +.2 SD3 !$ 0ati 4aung Padang, yang dalam penelitiannya diadakan kegiatan tertentu yang didasarkan pada masalah-masalah nyata yang ditemukam di lapangan. Menurut *da !""/ # '.$& EPenelitian tindakan kelas adalah penelitian yang dilakukan guru dalam kelasnya sendiri melalui refleksi diri, dengan tujuan untuk memperbaiki kinerjanya sebagai guru sehingga hasil belajar siswa meningkatE. Sejalan dengan pendapat tersebut menurut Suharsimi !""/ # /& EPenelitian tindakan bukan hanya menyangkut materi atau pokok bahasan itu sendiri, tetapi juga menyangkut penyajian topik materi yang bersangkutan yaitu strategi, pendekatan, metode atau (ara untuk memperoleh hasil melalui kegiatan penelitianE . Dari hal di atas sesuai dengan penelitian yang dilakukan, permasalahan yang harus dipe(ahkan adalah masalah yang berhubungan dengan proses pembelajaran di kelas yang diselesaikan se(ara lebih profesional, yang bertujuan untuk meningkatkan pemahaman dan memperbaiki tindakan-tindakan pembelajaran yang telah berlangsung selama ini.

%"

!. 2lur Penelitian Dangkah-langkah tindakan yang ditempuh merupakan kerja yang berulang-ulang siklus&, sehingga diperoleh pembelajaran yang dapat meningkatkan hasil belajar matematika siswa. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan model siklus yang dikembangkan oleh Kemmis dan 6aggart, Proses penelitian merupakan proses daur ulang atau siklus yang dimulai dari aspek # mengembangkan peren(anaan, melakukan tindakan sesuai ren(ana, melakukan obser=asi terhadap tindakan dan melakukan refleksi terhadap peren(anaan, kegiatan tindakan dan kesuksesan hasil yang diperoleh. Pada setiap pertemuan dilakukan pengamatan terhadap aktifitas siswa dan guru selama proses pembelajaran yaitu selama % H %- menit. Setiap akhir tindakan dilakukan tes hasil belajar. 6indakan yang akan di lakukan adalah penerapan pembelajaran kooperatif tipe Student Team Achievement Divisions STAD& dalam pelajaran luas bangun datar layang-layang. Penelitian ini diren(anakan ! siklus, siklus ' dilaksanakan berdasarkan refleksi awal, dilanjutkan tahap peren(anaan, pelaksanaan, dan pengamatan. Sedangkan siklus ! dilaksanakan berdasarkan hasil refleksi siklus '. 2lur penelitian yang telah dilakukan dapat digambarkan seperti pada bagan pada halaman berikut #

%'

St!$i Pen$a8!l!an Studi pendahuluan obser=asi latar SD, guru dan proses pembelajaran luas bangun datar di kelas +.2 SD untuk mengidentifikasi masalah melalui pembelajaran kooperatif tipe Student Team Achievement Divisions STAD&

Analisis Data Awal


Pembelajaran matematika siswa kelas +.2 SD 3egeri !$ 0ati 4aung masih rendah

Sikl!s I
Pelaksanaan $an Pengamatan Sikl!s I
'. !. %. $. -. :. /. Menyampaikan materi pelajaran Membentuk kelompok belajar yang beranggotakan - orang Mengerjakan tugas kelompok yang dibimbing oleh guru Melaporkan hasil dari tugas kelompok yang diberikan Memberikan kuisAtes yang dikerjakan se(ara indi=idu ?=aluasi Mrmberikan penghargaan kelompok

Pe en9anaan

'. Diskusi tentang pembelajaran


luas bangun datar melalui pembelejaran kooperatif tipe Student Team Achievement Divisions STAD& !. Menyusun 7PP %. Menyusun penilaian.

Disk!si $an Re'leksi

Bel!m 5e 8asil

Sikl!s II
Pe en9anaan
Menyusun tindak lanjut berdasarkan hasil refeleksi pada siklus * untuk mewujudkan peningkatan hasil belajar luas bangun datar melalui pembelajaran kooperatif tipe Student Team Achievement Divisions STAD&, yaitu # '. Perbaikan 7PP dari segi alokasi waktu !. Memfokuskan kegiatan pada langkah kegiatan yang ke $ tes& %. Menyusun penilaian

Pelaksanaan $an Pengamatan Sikl!s II


'. !. %. $. -. :. /. Persiapan pembelajaran Menjelaskan materi Mengerjakan tugas kelompok Pemeriksaan hasil kerja kelompok Mengerjakan tesAkuis se(ara indi=idu Pemeriksaan hasil kuis Memberikan penghargaan kelompok

Disk!si $an Re'leksi

Be 8asil

La&o an

%!

%. P ose$! Penelitian 2. Pe en9anaan Sesuai dengan rumusan masalah hasil studi pendahuluan, penulis bersama guru membuat ren(ana tindakan yang akan dilakukan. Kegiatan itu dimulai dengan merumuskan ran(angan tindakan pembelajaran tentang luas bangun datar layang-layang melalui model pembelajaran kooperatif tipe STAD, yaitu dengan kegiatan berikut# a. Menyusun ran(angan tindakan berupa ran(angan pelaksanaan

pembelajaran, yang meliputi# standar kompetensi, kompetensi dasar, indikator, memilih dan menetapkan materi, kegiatan belajar mengajar, memilih model, menetapkan e=aluasi. b. Menyusun deskriptor dan kriteria pembelajaran Matematika, tentang luas bangun datar layang-layang dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD. (. Menyusun instrumen penelitian atau alat perekam data berupa lembar pengamatan. +. Pelaksanaan 6ahap ini dimulai dari pelaksanaan pembelajaran tentang luas bangun datar layang-layang dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD sesuai dengan ren(ana. Penelitian ini dilaksanakan dalam dua siklus, setiap siklus dilaksanakan satu kali pertemuan berdasarkan materi pembelajaran yang sama dengan (ontoh yang berbeda sesuai dengan ren(ana pembelajaran yang telah disusun. Kegiatan %%

dilakukan oleh penulis sebagai praktisi dan guru kelas tersebut sebagai obser=er. Praktisi melaksanakan kegiatan pembelajaran di kelas berupa kegiatan interaksi antara praktisi dan siswa, siswa dengan siswa lainnya. Kegiatan yang dilakukan seperti kegiatan berikut# a. Praktisi melaksanakan pembelajaran PKn dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD sesuai dengan ran(angan

pembelajaran yang dibuat b. 4uru selaku obser=er melakukan pengamatan dengan menggunakan lembar pengamatan. (. Praktisi dan guru melakukan diskusi terhadap tindakan yang dilakukan, kemudian melakukan refleksi. Hasilnya dimanfaatkan untuk perbaikan atau penyempurnaan selanjutnya. 6ahap pelaksanaan ini dilakukan dalam dua siklus dan masing-masing dilakukan sebanyak satu kali pertemuan, dan setiap siklus mempunyai materi tersendiri yang diambil berdasarkan kompetensi dasar yang dituntut dalam kurikulum. 3. Pengamatan Pengamatan terhadap tindakan pembelajaran Matematika di kelas +.2 dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dilakukan bersamaan dengan pelaksanaan tindakan. Hal ini dilaksanakan se(ara intensif, objektif, dan sistematis. Pengamatan dilakukan oleh guru selaku obser=er pada waktu penulis melaksanakan tindakan pembelajaran Matematika.

%$

Dalam kegiatan ini penulis praktisi& dan guru obser=er& berusaha mengenal, dan mendokumentasikan semua indikator dari proses hasil perubahan yang telah terjadi, baik yang disebabkan oleh tindakan teren(ana maupun dampak inter=ensi dalam pembelajaran. Keseluruhan hasil pengamatan direkam dalam bentuk lembar pengamatan. Pengamatan dilakukan se(ara terus menerus mulai dari siklus * sampai siklus **. Pengamatan yang dilakukan pada satu siklus dapat mempengaruhi penyusunan tindakan pada siklus selanjutnya. Hasil pengamatan ini kemudian didiskusikan dengan guru dan diadakan refleksi untuk peren(anaan siklus berikutnya. ,. Re'leksi 7efleksi diadakan setiap satu tindakan berakhir. Dalam tahap ini penulis dan guru mengadakan diskusi terhadap tindakan yang baru dilakukan. Hal-hal yang didiskusikan adalah# '& menganalisis tindakan yang baru dilakukan, !& mengulas dan menjelaskan perbedaan ren(ana dan pelaksanaan tindakan yang telah dilakukan, %& melakukan inter=ensi, pemaknaan dan penyimpulan data yang diperoleh. Hasil refleksi dimanfaatkan sebagai masukan pada tindakan selanjutnya. Selain itu, hasil kegiatan refleksi setiap tindakan digunakan untuk menyusun simpulan terhadap hasil tindakan *, dan **.

%-

%. Data $an S!m5e Data 2. Data Penelitian. Data penelitian berupa hasil pengamatan, wawan(ara, dan dokumentasi dari setiap tindakan perbaikan pembelajaran luas bangun layang-layang dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD pada siswa kelas +.2 SD3 !$ 0ati 4aung Ke(amatan Padang 6imur. 2dapun yang diteliti dalam pembelajaran luas bangun layanglayang adalah kompetensi dasar $.' Memberikan (ontoh sederhana pengaruh globalisasi di lingkungan. Data tersebut tentang hal-hal yang berkaitan dengan peren(anaan, pelaksanaan dan hasil pembelajaran yang berupa informasi sebagai berikut # a. Pelaksanaan pembelajaran yang berhubungan dengan perilaku praktisi dan siswa, yang meliputi interaksi antara praktisi-siswa, dan siswa-siswa dalam proses pembelajaran. b. ?=aluasi pembelajaran luas bangun datar layang-layang yang berupa e=aluasi hasil. (. Hasil tes siswa baik sebelum maupun sesudah pelaksanaan tindakan pembelajaran luas bangun layang-layang dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD. +. S!m5e Data. Sumber data penelitian adalah proses pembelajaran luas bangun layang-layang dengan menggunakan model kooperatif tipe STAD meliputi peren(anaan, pelaksanaan pembelajaran, kegiatan e=aluasi pembelajaran, %:

kegiatan siswa dan guru sewaktu proses pembelajaran berlangsung. Data diperoleh dari subjek yang diteliti yakni siswa dan guru kelas +.2 SD3 !$ 0ati 4aung Ke(amatan Padang 6imur. D. Teknik Penelitian Penelitian merupakan usaha untuk menemukan, mengembangkan dan melakukan =erifikasi terhadap kebenaran suatu peristiwa atau suatu pengetahuan dengan memakai metode-metode ilmiah. Maka metode-metode ilmiah untuk penelitian ini dikelompokkan dalam metodologi penelitian. 6eknik penelitian adalah kegiatan mengkaji suatu masalah se(ara teliti dan teratur, dengan (ara menyusun gagasan yang terarah dan terkonsep untuk meme(ahkan permasalahan yang hidup dan berguna bagi masyarakat atau peneliti itu sendiri http#AArakim-ypk.blogspot.(omA!""5A":Ametode-

penilitian.html, di akses tanggal %" 3o=ember !"'!& Sedangkan 3a>ir ',55#-'& men!elaskan "ah#a teknik penelitian penelitian merupakan (ara utama yang digunakan peneliti untuk men(apai tujuan dan menentukan jawaban atas masalah yang diajukan. 1erdasarkan pendapat di atas 1erhasil tidaknya suatu peneitian banyak tergantung pada tepat tidaknya di dalam memilih suatu metode penelitian tersebut. Jleh karna itu metode penelitian merupakan suatu bagian yang sangat penting dalam melaksanakan penelitian. E. Analisis Data 1erdasarkan jenis data dan (ara pengolahannya, se(ara umum, analisis data dapat dibedakan atas analisis data kualitatif dan analisis data kuantitatif. %/

'. 2nalisis data kualitatif 2nalisis data kualitatif merupakan analisis data yang sifatnya deskriptif dan induktif. Pada analisis ini, penelitian sebuah fenomena berangkat dari data yang ada, bukan dari teori. 0adi fokus analisis data kualitatif bukan pada pembuktian sebuah teori yang sudah ada 2nne, dalam http#AAanneanhira.(omApenelitian-kualitatif-kuantitatif.html, diakses tanggal %" 3o=ember !"'!&. 6ujuan analisis data kualitatif untuk memperoleh pengetahuan yang terungkap dari perseptif dalam para pelakunya, bukan menilai subjek dan latarnya dengan kriteria dari luar diri pelaku. Penelitian ini dipandu dengan (atatan lapangan dan refleksi objrktif dan subjektif peneliti saat mengumpulkan data. Menurut Knopp, dkk ',,5#'&, sumber data dengan

mengggunakan analisis data kualitatif dapat dibedakan atas # C '&Subjek penelitian, yakni sumber data, misalnya orang yang aktif sebagai penghasil data siswa atau guru&K !& objek penelitian, yakni sumber data, misalnya benda yang berisi dataK dan %& responden atau menjawab kuesioner atau angket yang diberikan peneliti saat mengumpulkan data. Dalam bidang linguisik struktur sumber data ini la>im disebut sebagai informan, yakni penutur atau pemakai bahasa sebagai sumber korpus data bahasaE. !. 2nalisis Data Kuantitatif 2nalisis data kuantitif merupakan analisis data yang sifatnya induktif. Jleh karena hal inilah anlisis data kuantatif lebih la>im digunakan dalam ilmu pasti.

%5

Menurut Heru dalam http#AA>onainfosemua.blogspot.(om, diakses tanggal %" 3o=ember !"'!&, analisis data kuantitatif adalah analisis data yang lebih menekankan pada aspek pengukuran se(ara obyektif terhadap fenomena sosial. Data dalam analisis data kuantitatif diperoleh dengan (ara mengambil sejumlah sampel yang dianggap (ukup representatif dari jumlah populasi yang ada. Setelah itu, kelompok sampel diberi perlakuan khusus, biasanya berupa wawan(ara, pengisian angket, atau eksperimen. Hasil perlakuan tersebut kemudian diolah se(ara statistik dan menghasilkan hasil penelitian berupa angka-angka.

%,

Lam&i an 2
REN%ANA PELAKSANAAN PE/BELA-ARAN

/ata &elaja an : /atematika Kelas ;Semeste Alokasi <akt! :*; I : + = 34 menit (2 = &e tem!an)

I.

Stan$a Kom&etensi %. Menghitung luas bangun datar sederhana dan menggunakannya dalam peme(ahan masalah

II.

Kom&etensi Dasa %.' Menghitung luas bangun datar layang-layang, dan trapesium

III. In$ikato '. Menemukan rumus luas layang-layang !. Menghitung luas bangun datar dengan rumus yang telah ditemukan I*. T!j!an Pem5elaja an K8!s!s (TPK) Dengan diskusi kelompok siswa dapat # a. Menemukan rumus luas layang-layang dengan benar b. Menghitung luas layang-layang melalui rumus yang telah ditemukan dengan benar *. /ate i Pokok Duas bangun datar layang-layang& *I. U aian /ate i /eng8it!ng l!as la"ang#la"ang D 2 2 F

1 $"

)ntuk menghitung luas layang-layang digunakan rumus $iagonal +? dimana diagonalnya adalah 2F dan 1D

> = $iagonal 2 =

*II. P oses &em5elaja an Kegiatan G! ! Kegiatan Siswa A. Kegiatan awal (@ 2A menit) '. meminta siswa untuk menyiapkan diri untuk belajar menyiapkan kondisi kelas !. memberikan skemata, yaitu tanya menyebutkan (ontoh-(ontoh bangun jawab tentang (ontoh-(ontoh datar bangun datar %. menyampaikan tujuan pembelajaran, yaitu dapat mendengarkan tujuan pembelajaran menemukan rumus luas layangyang disampaikan guru layang B. Kegiatan inti (@ 4A menit) Pe tem!an I '. 4uru menyampaikan materi Mendengarkan penjelasan guru mengenai bangun layang-layang tentang bangun layang-layang dengan menggunakan media gambar a. Meminta siswa untuk Menggambar bangun persegi panjang menggambar sebuah bangun dengan ukuran panjang : (m dan persegi panjang dengan ukuran lebar ! (m panjang : (m dan lebar ! (m ! (m : (m b. Mengarahkan siswa untuk mengarsir beberapa bagian bangun persegi panjang, kemudian memotong bagian yang di arsir tersebut (. Meminta siswa untuk memindahkan bagian yang di arsir ke bawah sehingga saling behimpitan Mengarsir beberapa bagian bangun persegi panjang dan memotong bagian tersebut ! (m : (m Memindahkan bagian yang di arsir ke bawah sehingga salaing berhimpitan

!.

Membagi kelompok belajar

Duduk dalam kelompok yang telah $'

%. Membagikan tugas yang akan dibahas, yaitu menemukan kembali rumus luas bangun datar layang-layang& $. Meminta siswa untuk memba(a topik yang telah dibagikan -. Meminta siswa untuk mendiskusikan tugas dalam kelompok :. Membimbing siswa diskusi kelompok dalam menyelesaikan DKS yang berisikan proses menemukan kembali rumus luas layang-layang /. mengamati kerja kelompok yang dilakukan dan mengingatkan siswa untuk bekerja se(ara teliti, (ermat, dan memoti=asi siswa dalam kelompok. 5. Meminta perwakilan salah satu kelompok untuk melaporkan hasil diskusi kelompoknya ,. Meminta masing-masing kelompok untuk memberikan pendapat tentang hasil yang didapat oleh kelompok yang tampil '". Memberikan tugasAkuis bagi indi=idu ''. Memeriksa hasil kuis '!. Memberikan penghargaan kepada kelompok yang mendapatkan nilai tinggi %. Kegiatan ak8i (@2A menit) '. 1ersama siswa menyimpulkan pembelajaran !. Memberikan e=aluasi kepada masing-masing siswa tentang menghitung luas bangun datar layang-layang berdasarkan rumus yang telah ditemukan

dibentuk Menerima tugas yang akan dibahas

Memba(a topik yang telah dibagikan 1erdiskusi dalam kelompok

Memeriksa kembali jawabannya

1ersama guru pembelajaran

menyimpulkan

Mengerjakan e=aluasi yang telah diberikan

$!

*III. 2. Sumber.

S!m5e ? /e$ia? meto$e $an &en$ekatan '. Kurikulum 6ingkat Satuan Pendidikan K6SP& !"":. !. 1uku paket matematika Kelas + SD penerbit ?rlangga %. 1uku matematika yang rele=an 1. Media. 1angun-bangun datar dari karton berwarna F. Metode Diskusi, 6anya jawab, (eramah, penugasan D. Pendekatan Pembelajaran Kooperatif tipe S62D

IB.

Penilaian 2. 0enis 1. 1entuk F. 2lat Soal Hitunglah luas bangun di bawah ini L '. D Panjang 2F %(m dan panjang 1D -(m. # 6es # 6ertulis dan proses # Soal dan kun(i jawaban

2 1 D !. 2 F

Panjang 2F $(m dan panjang 1D ,(m

1 $%

%.

Panjang 2D G 5 (m dan panjang 1D G - (m

D 2 $. 1 F Panjang 2D G'%(m dan panjang 1F G 5 (m

D -. 2 Panjang 2D G '! (m dan panjang 1F G- (m

K!n9i -awa5an '. H -, yaitu /,- (mM !. Diketahui panjang 2F $(m dan panjang 1D ,(m, maka luas layang-layang tersebut adalah # I H $ H ,, yaitu '5(mM $$ Diketahui panjang diagonal ' 2F& %(m dan panjang diagonal ! 1D& -(m maka luas belah ketupat tersebut adalah # I H %

%. !" (m $. -! (m -.

Diketahui panjang 2D G 5 (m dan panjang 1F G - (m, maka luas layang-layang tersebut adalah # D G I H 5 (m H - (m G Diketahui panjang 2D G '% (m dan panjang 1F G 5 (m, maka luas layang-layang tersebut adalah # D G I H '% (m H 5 (m G Diketahui panjang 2D G '! (m dan 1( G (m, maka luas layang-layang tersebut adalah # D G I H '! (m H - (m G %" (m

Padang, Peneliti

Di9k" S!8e man? Ama.P$ NI/. C37D4

$-

Lam&i an + Lem5a Penilaian Ren9ana Pelaksanaan Pem5elaja an


Pe tem!an I A$a Ti$ak

N1 *

As&ek Eang Diamati Pe sia&an Pem5elaja an '. Mempersiapkan DKS !. Membagi siswa dalam kelompok kooperatif %. Menentukan skor dasar Pen"ajian /ate i '. Kegiatan 2wal a. Menginformasikan tujuan pembelajaran b. Memun(ulkan rasa ingin tahu A memoti=asi siswa (. Mengaitkan pembelajaran dengan pengetahuan awalAprasyarat. Kegiatan *nti Menjelaskan materi yang mendukung tugas yang akan diselesaikan dalam kelompok %. Kegiatan 2khir Membimbing siswa merangkum pelajaran Kegiatan Belaja Kelom&ok '. Melatih keterampilan kooperatif a. 1erada dalam tugas. b. Mengambil giliran dan berbagi tugas. (. Mendorong partisipasi. d. Mendengarkan dengan aktif. e. 1ertanya. !. Mengawasi setiap kelompok se(ara bergiliran %. Mendorong siswa agar meminta bantuan kepada teman sekelompok sebelum meminta bantuan kepada guru. Tes Memberikan tes kuis& kepada siswa Peng8it!ngan &e ole8an sko !.

**

***

*+ +

$:

+*

&eningkatan in$iFi$!al Menghitung skor peningkatan indi=idual Peng8a gaan Memberikan penghargaan berdasarkan skor peningkatan indi=idual

Lam&i an 3 Lem5a 15se Fasi Unt!k G! ! No ' Ka akte istik Penyampaian materi tentang luas bangun datar layanglayang Desk i&to a. 4uru menggunakan media dalam menyampaikan materi b. Materi dijelaskan se(ara terurut sesuai dengan 7PP (. Dalam penyampaian materi guru tidak tergesa-gesa d. 1ahasa yang digunakan mudah di mengerti siswa a. Kelompok dibentuk berdasarkan rentang intelektual yang beragam b. Kelompok dibentuk berdasarkan jenis kelamin yang berbeda (. Kelompok dibentuk berdasarkan keadaan sosial ekonomi yang berbeda d. Mengorganisasikan fasilitas yang dibutuhkan dalam kelompok a. Dangkah-langkah kerja kelompok dijelaskan dengan menggunakan kata-kata yang mudah dipahami siswa b. Dangkah kerja kelompok dijelaskan sesuai dengan urutan (. Memberikan kesempatan kepada siswa untuk menanyakan hal-hal yang belum dipahami tentang langkah-langkah kerja kelompok d. Dalam penyampaian langkahlangkah kerja kelompok guru memoti=asi siswa agar dapat bekerja sama a. Mendatangi setiap kelompok $/ K!ali'ikasi SB B % K , 3 + 2

Membagi siswa dalam kelompok kooperatif yang beranggotakan $ atau - siswa Menjelaskan langkahlangkah kerja kelompok

Membimbing

siswa dalam kerja kelompok

Menugasi siswa melaporkan hasil kerja kelompok

Membimbing siswa menyimpulkan pembelajaran

Memberikan penghargaan kelompok

b. Membantu kelompok yang mengalami kesulitan dalam melakukan diskusi kelompok (. Menanggapi setiap pertanyaan yang diajukan siswa d. Memberikan moti=asi agar setiap anggota kelompok mau menyampaikan pendapatnya a. Meminta semua kelompok melaporkan hasil kerja kelompoknya ke depan kelas b. Memantau jalannya diskusi kelas (. Memoti=asi siswa mengajukan pendapat untuk melengkapi kesimpulan kelompok lain d. Memberikan penguatan kepada siswa yang memberikan tanggapan a. Melibatkan siswa dalam menyimpulkan pembelajaran b. Mengajukan pertanyaan mengenai materi yang telah dipelajari (. Pertanyaan diajukan se(ara menyeluruh tidak terfokus kepada beberapa orang saja& d. Meluruskan kesimpulan yang telah dibuat siswa jika ada kesimpulan yang belum tepat a. Penghargaan diberikan sesuai dengan point yang diperoleh masing-masing kelompok b. Penghargaan diberikan se(ara =erbal (. Penghargaan diberikan se(ara non =erbal d. Penghargaan yang diberikan dapat memoti=asi siswa

Keterangan # S1 sangat baik& jika keempat deskriptor pada setiap karakteristik pembelajaran dilakukan 1 baik& jika tiga dari empat deskriptor pada setiap karakteristik yang dilakukan F (ukup& jika dua dari empat deskriptor pada setiap karakteristik yang dilakukan K kurang& jika salah satu deskriptor pada setiap karakteristik yang dilakukan $5

Padang, Jbser=er Di9k" S!8e man? Ama.P$ Lam&i an , Lem5a 15se Fasi Unt!k Siswa No ' Ka akte istik Mendengarkan penyampaian materi tentang Duas bangun datar layanglayang Desk i&to a. Siswa antusias dalam mendengarkan materi pelajaran b. Siswa men(eritakan media yang dipajang guru (. Siswa menjawab pertanyaan yang diajukan guru d. Siswa menanyakan hal-hal yang belum dipahami dalam penyampaian materi a. Siswa menerima teman satu kelompoknya dengan baik b. Setiap anggota kelompok aktif dalam berdiskusi (. Setiap anggota kelompok bisa bekerja sama dengan anggota lain d. Siswa duduk dalam kelompok dengan tertib a. Menyimak langkahlangkah kerja kelompok dengan baik b. Mengajukan pertanyaan tentang langkah-langkah kerja kelompok yang belum dipahami (. Siswa menyiapkan alatalat yang dibutuhkan dalam kerja kelompok d. Siswa nampak $, SB , K!ali'ikasi B % K 3 + 2

Siswa duduk dalam kelompok kooperatif yang beranggotakan $ atau - siswa

Mendengarkan langkahlangkah kerja kelompok

Siswa berdiskusi dalam kelompok

a. b. (. d.

Siswa melaporkan hasil kerja kelompok

a. b. (. d.

Siswa menyimpulkan pelajaran

a. b. (.

d.

bersemangat untuk bekerja kelompok Siswa aktif berdiskusi dalam kelompok Siswa serius dalam berdiskusi kelompok Siswa mau menerima pendapat teman yang lain 2nggota kelompok bertanggung jawab untuk menjelaskan kepada teman yang belum mengerti dalam kelompoknya Masing-masing kelompok menyampaikan hasil diskusinya ke depan kelas Menanggapi hasil diskusi kelompok lain Masing-masing kelompok mau menerima masukan dari kelompok lain Mendengarkan penjelasan guru tentang hal-hal yang keliru dalam penyampaian hasil kerja kelompok Siswa dilibatkan dalam menyimpulkan pelajaran Siswa aktif dalam menyimpulkan pelajaran Siswa mampu menjawab pertanyaan mengenai materi yang telah dipelajari Simpulan yang diajukan siswa sesuai dengan materi yang sudah dipelajari

Menerima penghargaan kelompok

a. Siswa dapat membagi se(ara adil penghargaanAhadiah kepada teman satu kelompok b. Siswa senang menerima penghargaan dari guru (. Siswa termoti=asi untuk belajar lebih giat -"

d. Siswa yang tidak mendapat penghargaan tidak merasa berke(il hati Keterangan # S1 sangat baik& jika keempat deskriptor pada setiap karakteristik pembelajaran yang nampak 1 baik& jika tiga dari empat deskriptor pada masing-masing karakteristik yang nampak F (ukup& jika dua dari empat deskriptor pada setiap karakteristik yang nampak K kurang& jika salah satu deskriptor dari setiap karakteristik yang nampak Padang, Jbser=er

Di9k" S!8e man? Ama.P$

-'

Anda mungkin juga menyukai