wb
PBL Skenario 5 Sesak Napas
Presented by group 6 PBL 2012 FK UNSWAGATI CIREBON 2014-2015
STEP 1
1. Ronkhi basah : - Bunyi tambahan yang tidak kontinyu ketika inspirasi bunyinya seperti ranting kering yang terbakar. - Letupan gelembung dari aliran udara yang lewat cairan. 2. Wheezing : suara yang bernada yang terjadi akibat aliran udara yang masuk ke saluran nafas. 3. Varises : pelebaran vena akibat kelainan katu vena.
STEP 2
1. Penyebab sesak nafas dan skala-skalanya, etiologi dan patofisiologi ? 2. Kenapa pasien mengalami gejala seperti kasus tersebut ? 3. Apa hubungan pasien gemuk dengan varises ? 4. DD kasus tersebut ? 5. Penegakkan diagnosa dan penatalaksanaan dari kasus tersebut ? 6. Kenapa pasien dirujuk ke RS ? 7. Kenapa pasien enggan berobat ke RS ?
STEP 3
terlampir
STEP 4
terlampir
Organik
Penegakkan diagnosis dan penatalaksanaan
SESAK
NAFAS
Penyebab
Non organik
DD
DK
Patofisiologi
Sasaran Belajar
1) a. Patofisologi (CPCdanCPA,EP, Edema Paru) b. Penegakkan diagnosa dan penatalaksanaan : CPC, CPA, Edem, emboli 2) a. Sistem rujukan ? b. Fasilitas pelayanan primer ?
SB no 1
a. Patofisologi (CPCdanCPA,EP, Edema Paru) b. Penegakkan diagnosa dan penatalaksanaan : CPC, CPA, Edem, emboli
Emboli Paru
Terlepasnya bekuan darah Terbawa sirkulasi sistemik Tersangkut di a.pulmonalis
Emboli paru
Pengeluaran histamin dan serotonin
Penyebab emboli paru terbanyak adalah trombus terutama berasal dari vena dalam. Material lain juga bisa masuk sirkulasi darah seperti sel atau fragmen tumor, lemak, cairan amnion, udara dan benda asing. (Swidamoko, 2010) Ruldoph Virchow yang pertama kali mendeskripsikan fenomena emboli dan trombus pada tahun 1856 yg disebut Triad Virchow a. Stasis aliran darah vena b. Hiperkoagulabel c. Trauma vaskuler
Edema Paru
Edema paru merupakan penimbunan cairan serosa atau serosanguinosa yang berlebihan dalam ruang interstitial dan alveolus paru. Kedua ruang ini memiliki sawar yang berbeda. Endotel kapiler paru mencegah ekstravasasi ke dalam ruang interstitium sementara epitel alveolus melapisi ruang udara dan melindunginya dari gerakan bebas cairan. Cairan edema tidak mudah memasuki ruang alveolus karena epitel alveolus hampir tidak permeabel terhadap protein. Sawar protein ini menghasilkan gradien osmotik kuat yang mendorong akumulasi cairan di interstitium
COR PULMONALE
Kor pulmonale merupakan suatu keadaan timbulnya hipertrofi dan dilatasi ventrikel dextra tanpa atau dengan gagal jantung kanan, timbul akibat penyakit yang menyerang struktur atau fungsi paru atau pembuluh darahnya.
SB no 2
Sistem Rujukan
Sistem rujukan adalah suatu sistem penyelenggaraan pelayanan yang melaksanakan pelimpahan wewenang atau tanggung jawab secara timbal balik, terhadap suatu kasus penyakit atau masalah kesehatan. Sistem rujukan dapat berjalan secara vertikal maupunhorizontal. Secara vertikal dalam arti rujukan dari unit yang terkecil atau berkemampuankurang kepada unit yang lebih mampu. Secara horizontal dalam arti rujukan antar unit-unit yang setingkat kemampuannya.(Kepmenkes, 2004)
Rujukan upaya kesehatan perorangan yang pada dasarnya menyangkut masalah medik perorangan
RUJUKAN
Rujukan upaya kesehatan masyarakat pada dasarnya menyangkut masalahkesehatan masyarakat yang meluas
4.
Dalam prosedur merujuk dan menerima rujukan pasien ada dua pihak yang terlibatyaitu pihak yang merujuk dan pihak yang menerima rujukan dengan rincian beberapa prosedur sebagai berikut :
1. 2. 3. 4. Prosedur standar merujuk pasien Prosedur standar menerima rujukan pasien Prosedur standar memberi rujukan balik pasien Prosedur standar menerima rujukan balik pasien
Terimakasih Wassalam