Anda di halaman 1dari 23

Assalamualaikum wr.

wb
PBL Skenario 5 Sesak Napas
Presented by group 6 PBL 2012 FK UNSWAGATI CIREBON 2014-2015

Kasus 5 Sesak Nafas


Seorang perempuan berusia 60 tahun datang ke puskesmas dengan keluhan sesak nafas sejak semalam. Pasien tampak pucat dan berkeringat. Pada pemeriksaan tanda vital didapatkan nafas cepat, tekanan darah dalam normal denyut nadi kecil dan cepat. Pada pemeriksaan fisik didapatkan bendungan vena leher, tanda-tanda pembesaran jantung kanan,ronkhi basah basal bilateral paru dan wheezing (+). Pasien tampak gemuk dan memiliki varises di kedua tungkai bawah. Kemudian dokter memberi rujukan kepada pasien untuk mendapatkan tatalaksana lanjut dari dokter spesialis di RUSD. Pasien merasa enggan untuk berobat ke RSUD dan minta di obati di puskesmas saja.

STEP 1
1. Ronkhi basah : - Bunyi tambahan yang tidak kontinyu ketika inspirasi bunyinya seperti ranting kering yang terbakar. - Letupan gelembung dari aliran udara yang lewat cairan. 2. Wheezing : suara yang bernada yang terjadi akibat aliran udara yang masuk ke saluran nafas. 3. Varises : pelebaran vena akibat kelainan katu vena.

STEP 2
1. Penyebab sesak nafas dan skala-skalanya, etiologi dan patofisiologi ? 2. Kenapa pasien mengalami gejala seperti kasus tersebut ? 3. Apa hubungan pasien gemuk dengan varises ? 4. DD kasus tersebut ? 5. Penegakkan diagnosa dan penatalaksanaan dari kasus tersebut ? 6. Kenapa pasien dirujuk ke RS ? 7. Kenapa pasien enggan berobat ke RS ?

STEP 3
terlampir

STEP 4
terlampir

Sistem rujukan dan pelayanan primer

Organik
Penegakkan diagnosis dan penatalaksanaan

SESAK
NAFAS
Penyebab
Non organik

DD

DK

Patofisiologi

Manifestasi klinis sesuai kasus

Sasaran Belajar
1) a. Patofisologi (CPCdanCPA,EP, Edema Paru) b. Penegakkan diagnosa dan penatalaksanaan : CPC, CPA, Edem, emboli 2) a. Sistem rujukan ? b. Fasilitas pelayanan primer ?

SB no 1
a. Patofisologi (CPCdanCPA,EP, Edema Paru) b. Penegakkan diagnosa dan penatalaksanaan : CPC, CPA, Edem, emboli

Emboli Paru
Terlepasnya bekuan darah Terbawa sirkulasi sistemik Tersangkut di a.pulmonalis

Emboli paru
Pengeluaran histamin dan serotonin

Ruang ventilasi baru Reflek bronkokontriksi Perfusi menurun


Sesak napas
Peningkatan ventilasi ruang mati fisiologis

Penyebab emboli paru terbanyak adalah trombus terutama berasal dari vena dalam. Material lain juga bisa masuk sirkulasi darah seperti sel atau fragmen tumor, lemak, cairan amnion, udara dan benda asing. (Swidamoko, 2010) Ruldoph Virchow yang pertama kali mendeskripsikan fenomena emboli dan trombus pada tahun 1856 yg disebut Triad Virchow a. Stasis aliran darah vena b. Hiperkoagulabel c. Trauma vaskuler

Edema Paru

Edema paru merupakan penimbunan cairan serosa atau serosanguinosa yang berlebihan dalam ruang interstitial dan alveolus paru. Kedua ruang ini memiliki sawar yang berbeda. Endotel kapiler paru mencegah ekstravasasi ke dalam ruang interstitium sementara epitel alveolus melapisi ruang udara dan melindunginya dari gerakan bebas cairan. Cairan edema tidak mudah memasuki ruang alveolus karena epitel alveolus hampir tidak permeabel terhadap protein. Sawar protein ini menghasilkan gradien osmotik kuat yang mendorong akumulasi cairan di interstitium

COR PULMONALE

Kor pulmonale merupakan suatu keadaan timbulnya hipertrofi dan dilatasi ventrikel dextra tanpa atau dengan gagal jantung kanan, timbul akibat penyakit yang menyerang struktur atau fungsi paru atau pembuluh darahnya.

SB no 2

a. Sistem rujukan ? b. Fasilitas pelayanan primer ?

Sistem Rujukan
Sistem rujukan adalah suatu sistem penyelenggaraan pelayanan yang melaksanakan pelimpahan wewenang atau tanggung jawab secara timbal balik, terhadap suatu kasus penyakit atau masalah kesehatan. Sistem rujukan dapat berjalan secara vertikal maupunhorizontal. Secara vertikal dalam arti rujukan dari unit yang terkecil atau berkemampuankurang kepada unit yang lebih mampu. Secara horizontal dalam arti rujukan antar unit-unit yang setingkat kemampuannya.(Kepmenkes, 2004)

Rujukan upaya kesehatan perorangan yang pada dasarnya menyangkut masalah medik perorangan

RUJUKAN

Rujukan upaya kesehatan masyarakat pada dasarnya menyangkut masalahkesehatan masyarakat yang meluas

Tata Cara Perujukan


1. 2. 3. Adapun kriteria pasien yang dirujuk adalah bila memenuhi salah satu dari: Hasil pemeriksaan fisik sudah dapat dipastikan tidak mampu diatasi Hasil pemeriksaan fisik dengan pemeriksaan penunjang medis ternyata tidak mampu diatasi Memerlukan pemeriksaan penunjang medis yang lebih lengkap, tetapi pemeriksaanharus disertai pasien yang bersangkutan Apabila telah diobati dan dirawat ternyata memerlukan pemeriksaan, pengobatan dan perawatan di sarana kesehatan yang lebih mampu

4.

Dalam prosedur merujuk dan menerima rujukan pasien ada dua pihak yang terlibatyaitu pihak yang merujuk dan pihak yang menerima rujukan dengan rincian beberapa prosedur sebagai berikut :
1. 2. 3. 4. Prosedur standar merujuk pasien Prosedur standar menerima rujukan pasien Prosedur standar memberi rujukan balik pasien Prosedur standar menerima rujukan balik pasien

Fasilitas Pelayanan Primer

Terimakasih Wassalam

Anda mungkin juga menyukai