Anda di halaman 1dari 11

NUTRISI PADA LUKA BAKAR

Luka bakar adalah suatu bentuk kerusakan atau kehilangan jaringan yang disebabkan kontak dengan sumber anas se erti a i! air anas! bahan kimia! listrik dan radiasi" Luka bakar meru akan suatu jenis trauma dengan morbiditas dan mortalitas tinggi yang memerlukan enatalaksanaan khusus sejak a#al $%ase syok& sam ai %ase lanjut" Pada mulanya memang luka bakar meru akan to ik yang dikelola oleh bedah lastik! sebab ato%isiologi kerusakan jaringan yang berhubungan dengan roses enyembuhan luka menjadi materi embahasan dalam ilmu bedah lastik! roses enutu an luka juga meru akan kom etensi yang dimiliki oleh bidang ilmu ini" Namun! seiring dengan erkembangan ilmu! khususnya bidang traumatologi dan engetahuan mengenai dam ak 'edera ada tubuh dengan kom leksitasnya! luka bakar disadari meru akan suatu bentuk kasus trauma yang memerlukan enanganan multidisi liner dan atau interdisi liner" (leh karena itu selanjutnya enanganan luka bakar lebih te at dikelola oleh suatu tim trauma yang terdiri dari ara s esialis di lingkungan bedah $s esialis bedah! bedah lastik! bedah toraks! bedah anak&! intensi%is! s esialis enyakit dalam khususnya hematologi! gastro)enterologi! dan ginjal)hi ertensi! ahli gi*i! rehabilitasi medik! sikiatri! dan sikologi" Permasalahan pada Luka Bakar Permasalahan ada luka bakar demikian kom leks" Untuk da at menjelaskannya! maka ermasalahan yang ada di ilah menurut %ase atau taha an erjalanan enyakitnya" Dalam erjalanan enyakitnya dibedakan + %ase ada luka bakar! yaitu, -" .ase a#al! %ase akut! %ase syok Pada %ase ini ermasalahan utama berkisar ada gangguan yang terjadi ada saluran na%as $misalnya! 'edera inhalasi&! gangguan mekanisme berna%as oleh karena adanya eskar melingkar di dada atau trauma multi el di rongga toraks! dan gangguan sirkulasi $keseimbangan 'airan elektrolit! syok hi o/olemia&" 0angguan yang terjadi menimbulkan dam ak yang bersi%at sistemik! menyangkut keseimbangan 'airan elektrolit! metabolisme rotein)karbohidrat) lemak! keseimbangan asam basa dan gangguan sistem lainnya" 1" .ase setelah syok berakhir! %ase sub akut 2asalah utama ada %ase ini adalah Systemic Inflammatory Response Syndrome $SIRS& dan Multi-system Organ Dysfunction Syndrome $2(DS& dan se sis" Ketiganya meru akan dam ak dan atau erkembangan masalah yang timbul ada %ase ertama $'edera inhalasi! syok& dan masalah yang bermula dari kerusakan jaringan $luka dan se sis luka&" +" .ase lanjut .ase ini berlangsung sejak enutu an luka sam ai terjadinya maturasi jaringan" 2asalah yang dihada i adalah enyulit dari luka bakar! beru a arut hi ertro%ik! kontraktur dan de%ormitas lain yang terjadi karena kera uhan jaringan atau struktur tertentu akibat roses in%lamasi yang hebat dan berlangsung lama! yang menjadi karakteristik luka bakar $misal! kera uhan tendon ekstensor ada jari)jari tangan yang menyebabkan suatu kondisi klinis yang disebut bouttonirre deformity&"

Pembagian / Klasifikasi Luka Bakar Luka bakar dibedakan menjadi bebera a jenis berdasarkan enyebab dan kedalaman kerusakan jaringan! yang erlu di'antumkan dalam diagnosis yaitu, -" Berdasarkan enyebab, Luka bakar karena a i Luka bakar karena air anas Luka bakar karena bahan kimia $asam 3 basa kuat& Luka bakar karena listrik dan etir Luka bakar karena radiasi 4edera akibat suhu sangat rendah $frost bite& 1" Berdasarkan kedalaman kerusakan jaringan , Luka bakar derajat I, Kerusakan terbatas ada bagian su er%i'ial e idermis" Kulit kering! hi eremik memberikan e%loresensi beru a eritema" Tidak dijum ai bula" Nyeri karena ujung)ujung sara% sensoris teriritasi" Penyembuhan terjadi se'ara s ontan dalam #aktu 5)-6 hari" 4ontoh, luka bakar akibat sengatan matahari" Luka bakar derajat II, Kerusakan meli uti e idermis dan sebagian dermis! beru a reaksi in%lamasi akut disertai roses eksudasi" Dijum ai bula" Dasar luka ber#arna merah atau u'at! sering terletak lebih tinggi di atas ermukaan kulit normal" Nyeri karena ujung)ujung sara% sensorik teriritasi" Dibedakan menjadi dua, a" Derajat II dangkal $su er%i'ial& Kerusakan mengenai bagian su er%i'ial dari dermis" A endises kulit se erti %olikel rambut! kelenjar keringat! kelenjar sebasea masih utuh" Penyembuhan terjadi se'ara s ontan dalam #aktu -6)-7 hari" b" Derajat II dalam $dee & Kerusakan mngenai ham er seluruh bagian dermis" A endises kulit se erti %olikel rambut! kelenjar keringat! kelenjar sebasea sebagian masih utuh" Penyembuhan terjadi lebih lama! tergantung a endises kulit yang tersisa" Biasanya enyembuhan terjadi dalam #aktu lebih dari satu bulan" Luka bakar derajat III, Kerusakan meli uti seluruh ketebalan dermis dan la isan yang lebih dalam" A endises kulit se erti %olikel rambut! kelenjar keringat! kelenjar sebasea mengalami kerusakan"

Tidak dijum ai bula" Kulit yang terbakar ber#arna abu)abu dan u'at! kering" Letaknya lebih rendah dibandingkan kulit sekitar akibat koagulasi rotein ada la isan e idermis dan dermis $dikenal dengan sebutan eskar&" Tidak dijum ai rasa nyeri! bahkan hilang sensasi karena ujung)ujung serabut sara% sensorik mengalami kerusakan3kematian" Penyembuhan terjadi lama karena tidak ada roses e itelialisasi s ontan baik dari dasar luka! te i luka! mau un a endises kulit"

Perubahan metabolisme pada luka bakar Kasus luka bakar meru akan suatu keadaan stres metabolisme yang melibatkan res on neuroendokrin" Keadaan ini disebut juga hi ermetabolisme" Reaksi ertama dari luka bakar dienal dengan %ase a#al3%ase akut3 %ase syok yang berlangsung singkat! ditandai dengan terjadinya enurunan tekanan darah! 'urah jantung! suhu tubuh! dan konsumsi oksigen! serta hilangnya 'airan dan elektrolit yang mengakibatkan terjadinya hi o/olemi! hi o er%usi! dan asidosis laktat" Reaksi selanjutnya disebut %ase %lo# yang berlangsung selama bebera a minggu atau lebih" Pada %ase ini terjadi kondisi hi ermetabolisme dan hi erkatabolisme" Dibandingkan 'edera lainnya! terda at %ase hi ermetabolisme yang ditandai dengan eningkatan emakaian energi yang disertai kehilangan anas melalui roses engua an $e/a orati/e heat loss&! eningkatan akti/itas sara% sim atis! $8 adrenergik! sebagai res on neuroendokrin&! eningkatan akti/itas selular! dan ele asan e tida arakrin" Peningkatan e/a orati/e heat loss dan stimulasi 8 adrenergik ini disebabkan oleh bebera a hal, 9aringan yang mengalami kerusakan $dan atau kehilangan& tidak e%ekti% sebagai sarana rotekti%" Peningkatan aliran darah ke lokal 'edera sehingga anas dari sentral dile as di daerah tersebut! dan melalui roses e/a orasi terjad kehilangan 'airan dan anas yang menyebabkan enurunan suhu tubuh $energi anas yang digunakan untuk roses e/a orasi kurang lebih 5:; k'al3 L air&" Dengan eningkatan aliran darah ke daerah lokal 'edera! terjadi eningkatan 'urah jantung se'ara dis ro orsional yang mema'u kerja jantung" Di sisi lain! eningkatan suhu ada daerah luka akibat bertambahnya aliran ke daerah lokal 'edera ini se'ara teoritis akan mem er'e at roses enyembuhan" Namun ada kenyataannya kehilangan anas $energi& akan diakselerasi oleh adanya %ebris" Kondisi e/a orati/e heat loss dan jaringan luka yang terbuka menyebabkan terjadinya kehilangan 'airan tubuh yang berlebihan! karena erlu mem ertimbangkan Insensible <ater Loss $I<L& lebih banyak dari biasanya" Perhitungan I<L ada enderita luka bakar menggunakan ersamaan, I<L > $15 ? =LB& @ TBSA @ 17 jam Area = LB bakar TBSA , ersentase luka

, Total Body Sur%a'e

Stimulasi 8 adrenergik menyebabkan dile askannya hormon stres $katekolamin! kortisol! glukagon&! dan adanya resistensi insulin akan menyebabkan eningkatan laju metabolisme disertai erubahan metabolisme beru a glikolisis! glikogenolisis! roteolisis! li olisis! dan glukoneogenesis! selain itu terjadi ula retensi natrium! dan reabsor si air" Perubahan metabolisme ada enderita luka bakar bukan hanya terjadi oleh adanya erubahan hormon stres saja! teta i juga disebabkan oleh mediator sel radang se erti sitokin! eikosanoid $ rostaglandin! tromboksan! leukotrien& dan radikal bebas yang dile askan ke dalam sirkulasi menyusul terjadinya suatu 'edera jaringan" Reaksi dari mediator)mediator ini dikenal sebagai SIRS" Pele asan sitokin se erti IL)-! IL)1! IL) A dan TN. akan menyebabkan keadaan hi erkatabolisme menjadi lebih berat dan berlangsung lebih lama! keadaan tersebut akan mem erburuk erjalanan enyakit ada luka bakar" 0ejala klinik yang timbul ada status katabolik ekstensi% ini adalah kelelahan! emasiasi! kelemahan! gangguan %ungsi organ /italdan balans energi negati%" Untuk menghada i kondisi stres! di erlukan kebutuhan energi yang lebih besar! bahkan ada enderita dengan luas luka bakar lebih dari 76= luas ermukaan tubuh akan terjadi enurunan BB men'a ai lebih kurang 16=! ada enurunan BB -6)76= akan dijum ai kondisi yang da at disamakan dengan malnutrisi! sedangkan bila enurunan BB men'a ai 76)56= akan menggambarkan kondisi keseimbangan nitrogen negati% dengan kehilangan massa rotein lebih kurang 15)+6=! bila kondisi ini terjadi akan berakibat %atal" 1. Metabolisme Karbohidrat 0lukosa adalah sumber bahan bakar metabolik utama untuk semua kom onen selular ada roses enyembuhan luka bakar" Pada kondisi trauma berat! khususnya ada luka bakar terjadi keadaan hi erglikemi yang disebut juga Burn seudo diabetes" Le/el glukosa darah meningkat ada asien luka bakar dibandingkan le/el sirkulasi insulin selama resusitasi" Peningkatan hormone anti)insulin $kotekolamin! glukagon! kortisol& akan terjadi untuk mengBcounterB e%ek meningkatnya insulin! dan di erlukan untuk menjaga glukoneogenesis yang adekuat untuk memenuhi kebutuhan energi asien" Pada daerah luka terjadi eningkatan aliran darah setem at dan u take glukosa tan a disertai eningkatan konsumsi oksigen! hal ini akan menghasilkan keadaan metabolisme anaerob yang mengubah glukosa menjadi laktat" Kesim ulannya! glukosa di erlukan untuk enyembuhan luka dan %ungsi imun yang ada enderita luka bakar disu lai oleh hati dari sekuens glukosa)laktat)glukosa dari siklus 4ory! dan dari engubahan asam amino yang disumbangkan oleh eme'ahan otot eri%er" Su lai glukosa melalui su ort nutrisi akan mengurangi roteolisis dan memelihara massa bebas lemak" Akan teta i asien luka bakAr mungkin mengalami kesulitan memetabolisme glukosa ketika diberi asu an lebih besar dari 7)5 mg3kg3menit" (leh karena itu maka dalam emberian makanan tambahan harus dilakukan erhitungan kebutuhan kalori yang sesuai untuk asien luka bakar dan terdiri dari lemak dan rotein"

2. Metabolisme Lemak Normalnya metabolisme lemak menyediakan orsi energi aling besar yang digunakan ada saat ketersediaan glukosa tidak adekuat" Rendahnya konsentrasi insulin di sirkulasi menyebabkan eningkatan li olisis dan ketogenesis! dan jaringan eri%er diubah ke metabolisme gliserol! asam lemak bebas! dan badan keton" Perubahan neuroendokrin yang menyertai luka bakar mengubah metabolisme lemak se'ara signi%ikan" Li olisis meningkat setelah luka bakar! sebagai res on dari meningkatnya kotekolamin di sirkulasi! serta gliserol dan asam lemak bebas dijadikan bahan bakar oleh jaringan yang tidak terbakar" Ketogenesis menurun ada asien luka bakar" Badan keton meru akan salah satu sumber energi alternati% utama yang digunakan selama eriode star/asi! hal ini menyebabkan meningkatnya kebutuhan untuk glukoneogenesis" C%ek rotein sparring ada lemak terbatas ada luka bakar" Penambahan kandungan lemak dalam diet yang lebih besar dari +6= da at merusak %ungsi imun dan tidak akan menyediakan tambahan massa tubuh bebas lemak" 3. Metabolisme Protein Penderita luka bakar tidak hanya menggunakan rotein untuk glukoneogenesis ta i juga untuk membentuk rotein %ase akut! enyembuhan luka! mem ertahankan %ungsi imun! serta mengganti hilangnya rotein melalui eksudat luka" Karena asam amino dile askan hanya oleh jaringan yang tidak terbakar! maka konsentrasi asam amino menurun ada asien dengan luka bakar luas" Akibat dari erubahan hormonal yang terjadi! roteolisis di otot eri%er meningkat 'e at dan dile askannya alanin dan glutamin" Alanin adalah amino a'id glukoneogenik enting! dan engukuran engeluaran alanin dari otot skelet ada asien luka bakar meningkat + kali li at" Besarnya ele asan alanin eri%er ini sebanding dengan luas luka bakar dan aralel dengan besarnya glukoneogenesis dan ureogenesis" Dis%ungsi he atik sekunder ada se sis dan adanya enyakit he atik da at mem engaruhi e%ekti/itas erubahan alanin menjadi glukosa dan menyebabkan kom likasi dalam managemen metabolik" Sedangkan glutamin meru akan bahan bakar untuk e itel usus! sel imunitas! dan embentukan amonia di ginjal" Kesim ulannya! tujuan dari su ort nutrisi adalah untuk meminimalisasi roteolisis yang terjadi dalam rangka memenuhi kebutuhan energi! dengan 'ara menyediakan sumber alternati% glukosa dan rotein" 4. Metabolisme Air asien luka bakar mengalami kehilangan 'airan yang sangat banyak" 4airan tubuh mengua melalui kulit! asien memerlukan lingkungan ada suhu yang hangat dan era#atan intensi%! dalam 17 jam ertama resusitasi memerlukan 'airan sam ai +6 liter" 2un'ulnya eksudat menyebabkan lebih banyak 'airan yang hilang" Selain itu tem eratur tubuh asien meningkat dan asien sering mengalami demam" . Metabolisme !lektrolit

"iponatemia da at terjadi ada asien yang engua an berkurang drastis karena emakaian embalut atau grafting! yang akan mengubah 'airan" Atau ada era#atan menggunakan si/er nitrat! yang 'enderung menarik natrium dari luka" "ipokalemia sering terjadi selama eriode resusitasi dan selama sintesis rotein" Peningkatan serum kalium dalam darah menandakan hidrasi yang tidak adekuat" "ipokalsemia terjadi bersama hi oalbuminemia ada asien luka bakar yang luasnya lebih dari +6= luas ermukaan tubuhnya" Kehilangan kalsium yang berlebihan terjadi bila asien diimobilisasi atau dira#at dengan sil/er nitrat" 2agnesium juga mungkin hilang melalui luka bakar sehingga memerlukan erhatian" "ipophosphatemia diidenti%ikasi ada asien luka bakar berat" Dal ini terutama terjadi ada asien yang menerima 'airan resusitasi dalam jumlah besar dengan in%us arenteral solusi glukosa dan emberian antasid dosis tinggi untuk en'egahan stress ul'er" Kadar serumnya harus dimonitor dan di erlukan su lementasi %os%at" #. Metabolisme Mineral Ein' le/el terde resi ada luka bakar" Ein' adalah ko%aktor dalam metabolisme energi dan sintesis rotein" Anemia da at terjadi karena de%isiensi besi! dan ditera i dengan emberian packed red blood cells. $. Metabolisme %itamin Fitamin 4 dihubungkan dengan sintesis kolagen dan %ungsi imun! dan di erlukan dalam enyembuhan luka"Fitamin A adalah nutrien enting untuk %ungsi imun dan e itelialisasi" &!'AP( )*&'(+( Su ort nutrisi adalah %aktor yang aling enting dalam era#atan untuk asien luka bakar" enyembuhan luka hanya da at terjadi ada %ase anabolik" Pemberian makanan harus langsung diberikan setelah resusitasi lengka " Pemberian makanan enteral yang dini $dalam 7)-1 jam& mem erlihatkan enurunan res on hi erkatabolik! menurunkan ele asan katekolamin dan glukagon! menambah berat badan! dan mem er endek masa era#atan di rumah sakit" Tujuan emberian nutrisi ada asien luka bakar ditunjukkan ada tabel berikut" Tujuan emberian Nutrisi ada asien luka bakar -" 2eminimalisasi res on metabolik dengan 'ara , mengontrol suhu lingkungan mem ertahankan keseimbangan 'airan dan elektrolit mengontrol rasa sakit dan 'emas menutu luka segera 1" 2emenuhi kebutuhan nutrisi dengan 'ara , menyediakan kalori yang 'uku untuk men'egah enurunan berat badan lebih besar dari -6= berat badan normal"

2enyediakan rotein yang 'uku untuk ter'a ainya ositi% nitrogen balan'e dan mem ertahankan atau menggantikan 'adangan rotein 2enyediakan su lementasi /itamin dan mineral yang diindikasikan +" men'egah ul'er 4urling dengan 'ara , menyediakan antasid atau emberian makanan enteral yang kontinu" 1. Kebutuhan Kalori Rumus yang telah ada tidak da at menghitung kebutuhan kalori asien luka bakar se'ara akurat" Persamaan Darris)Benedi't kurang da at mem erkirakan kebutuhan kalori karena tidak melibatkan %aktor stress! dan studi yang dilakukan menentukan %aktor stres ber/ariasi dari -"5 hingga 1"-"
Pria <anita , AA!7: ? $-+!:5@BBGkgH& ? $5@TB G'mH& I $A!:A@umur GthnH& @ A. @ B. , A5!5- ? $J!5A@BBGkgH& ? $-!;5@TB G'mH& I $7!A;@umur GthnH& @ A. @ B.

A. B.

, A'ti%ity %a'tor > -!1 ) -!+ , Burn %a'tor > -!5 ) 1!- $dee burn&"

Sebaliknya! rumus dari 4urreri berlebih untuk mengukur kebutuhan kalorinya! yaitu,
Kebutuhan energi > 15 k'al3kg ? 76 k'al3=BS area

Saat ini emberian energi untuk enderita luka bakar tidak boleh melebihi +6)76 k'al3kg er hari" Pengukuran metaboli' rate ada asien luka bakar yang dira#at di United State Army Institute o% Surgi'al Resear'h $ USAISR & telah digunakan untuk merumuskan nutrisi berdasar umur! ukuran tubuh! dan luas luka bakar" Analisis yang kini dida at dari kalorimeter linier dengan lateau RCC ada 1)1!5@ B2R saat luka bakar A6= atau lebih indirek menemukan hubungan linier antara metabolic rate dengan luas luka bakar yang bertentangan dengan studi)studi sebelumnya! yang menemukan kur/a dari luas ermukaan badan" Studi seru a di Uni/ersitas Toronto mendeskri sikan hubungan linier antara ersentase total area tubuh yang terbakar! basal energy e@ enditure yang dihara kan $ diukur dengan rumus Darris)Benedi't &! suhu tubuh! jumlah hari setelah terbakar! dan termogenik e%ek makanan" Kedua studi ini mengkon%irmasikan rumus berdasarkan studi metaboli' sebelumnya yang o/erestimate kebutuhan kalori asien luka bakar ada era#atan masa kini" Dubungan antara kebutuhan energi dan luas luka bakar konsisten untuk asien yang berna as bebas! ta i /ariasi data dari asien yang diberi bantuan /entilasi mekanik membuat erkiraan kebutuhan kalori kurang akurat" Data kalorimeter indirek ada asien dengan /entilasi mekanik da at menjadi tidak akurat karena adanya /entilasi area yang mati $ dead space &! kebo'oran udara ada sistem /entilatory! dan eningkatan kerja erna asan selama sedasi yang inadekuat" (leh karena itu! kebutuhan kalori ada asien dengan /entilator mekanik harus diukur ertama)tama dengan kalorimeter indirek ta i harus die/aluasi res on asien terhada su ort nutrisi"

Studi longitudinal RCC ada asien luka bakar ditemukan tidak ada hubungan antara energy e@ enditure dengan luas luka bakar" <alau un eksisi total segera dan skin gra%ting ada keseluruhan luka bakar da at menghilangkan res on hi ermetabolik! eksisi luka bakar yang dini dan enutu an luka ada 7;):1 jam tidak memberikan e%ek ada metaboli' rate" Penentuan kebutuhan kalori! baik yang dida at melalui rumus atau un dari kalorimeter indirek! harus dikoreksi untuk akti/itas! #alau un sekarang ini dila orkan ada asien ra#at ina ! yang sakit arah tidak memerlukan koreksi untuk akti/itas! ada asien luka bakar biasanya dilibatkan dalam rogram tera i %isik ekstensi% untuk meminimalisasi kom likasi luka bakar" Biasanya! kalori akhir yang dida at 16)15= lebih besar dari ada RCC" Pemberian karbohidrat dan lemak dengan jumlah adekuat untuk memenuhi kalori mungkin da at menjadi kom likasi karena erubahan substrat metabolisme dan sistem 0I yang telah disebutkan sebelumnya" Se'ara umum! kebutuhan kalori untuk asien luka bakar da at di enuhi dengan emberian solusi enteral standar ada jumlah yang da at ditolerir oleh sistem 0I" 4ontoh enentuan kalori menggunakan rumus USAIR di erlihatkan dalam tabel)-" &abel 1 . +ampel kalkulasi kebutuhan kalori -" seorang ria berusia +6 thn dengan +6= TBS luka bakarK TB>:6BB! BB> -:6 lb 1" BSA $m1& > L:6 @ -:6 > -!J5 m1 +-++" B2R > 57!++:;1- )-!-JJA- $+6& ? 6!6157; $+6& 1 ) 6!666-; $+6&+ > +A!71 k'al 7" RCC > $B2R @ G6!;J-71 ? M6!6-++5 @ TBSNH & @ BSA @ 17 @ A. RCC > +A!71 G6!;J-71 ? M6!6-++5 @ +6NH @ -!J5 @ 17 @ -!15 > 1:51!5 k'al3hari TBS > total burn si*eK BSA > body sur%a'e areaK B2R > basal metaboli' rateK RCC > resting energy e@ enditureK A.> a'ti/ity %a'tor Selain itu! rumus 0al/eston biasa digunakan untuk mem erkirakan kebutuhan kalori ada luka bakar segala umur sama dengan -;66 k'al3m1 ? 1166 k'al3m1 dari luka bakar" Untuk anak kurang dari + tahun! rumus olk da at mem erkirakan kebutuhan kalori dengan rumus , $A6 k'al @ Kg BB& ? $+5 k'al @ = Luka bakar&" 2. Kebutuhan )itrogen Penentuan keseimbangan nitrogen ada asien luka bakar disulitkan dengan kehilangan rotein dari luka terbuka" Pasien luka bakar yang dalam keadaan hi ermetabolik dan star/asi da at kehilangan +6 gr nitrogen3hari! dengan 16)+6= kehilangan terjadi ada embentukan eksudat serosa dari luka bakar" Studi yang dilakukan <a@man dan rekan)rekannya! meneliti kehilangan rotein dari ermukaan yang seluruh atau sebagian ketebalan luka bakar" Peneliti) eneliti tersebut menemukan bah#a rata)rata kehilangan rotein3hari melalui luka bakar untuk akhir luka minggu ertama da at di erkirakan sebagai berikut,

Protein loss ,g- . 1/2 0 B+A ,m2- 0 1 luka bakar Pada minggu kedua aska luka bakar kehilangan rotein menjadi tinggal setengahnya, Protein loss ,g- . 2/# 0 B+A ,m2- 0 1 luka bakar Sedangkan kehilangan Nitrogen melalui luka bakar di erkirakan, Untuk luka bakar hari-)+, Nitrogen loss ,g- . 2/3 0 B+A 0 1 luka bakar Untuk luka bakar hari ke) 7)-A di ergunakan rumus ada tabel diba#ah ini! sehingga kebutuhan rotein harian da at di erkirakan" Kebutuhan rotein er hari da at dihitung dengan %ormula berikut ini, Kebutuhan rotein > A!15 @ kebutuhan energi Gk'alH 3 -56

&abel32 )itrogen balan4e pada pasien luka bakar Intake > gram rotein 3 A!15 (ut ut > UUN3 6!; ? 7 gO ? #ound %a'tor <ound %a'tor , Paska luka bakar hari -)+ > 6!+ @ $BSA& @ $TBS& Paska luka bakar hari 7)-A > 6!- @ $BSA& @ $TBS& 7 g > insensible loss UUN > Urinary Urea Nitrogen TBS > Total Body Sur%a'e area burn $=& BSA > Body sur%a'e area Positi% nitrogen balan'e ada asien luka bakar tidak da at di erkirangan melalui konsentrasi albumin! realbumin! retinol)binding rotein! atau trans%erin" Perubahan le/el rotein /is'eral sebagai rotein enunjang juga tidak memiliki korelasi dengan nitrogen balan'e" Pertentangan ini adalah mani%estasi dari kehilangan rotein yang terjadi melalui luka bakar! bersamaan dengan /ariabel /olume 'airan in%us selama eriode resusitasi dan sesudahnya" )utrisi !nteral Indikasi nutrisi enteral, -" Luas luka bakar P16= ermukaan tubuh"

1" Nutrisi alami tidak memungkinkan karena enurunan kesadaran! luka bakar ada #ajah! jejas ada traktus res iratorius! trakeostomi" +" Adanya status malnutrisi sebelum luka bakar! enyakit kronis yang arah" Keuntungan nutrisi enteral dari ada arenteral adalah, -" 2em roteksi membrane mukosa intestine" 1" 2en'egah translokasi bakteri" +" Lebih %isiologis" 7" 2enurunkan resiko in%eksi" 5" Lebih murah" 2etode nutrisi enteral, -" Dengan N0T" 1" nasoduodenal 3 nasojejunal tubes +" Per'utaneous gastrotome $durasi lama sam ai -55 hari&" Kandungan nutrisi enteral, -" Karbohidrat , Q 5): mg3kg3menit" 1" Protein , 1+)15= dengan mem ertimbangkan keseimbangan 'airan! kadar nitrogen! dan kreatinin dalam darah atau 1!5)+"6 g3kgBB ada anak)anak" +" Lemak , Q76= kalori non rotein atau 5)-5= total kebutuhan energi" 7" 2ikroelemen $En! tembaga! Se& 5" Fitamin $/it 4! B-! BA! B-1! A! C&" A" Immunomodulator $leu'ine! glutamin! arginin! ornitin)Rketoglutarat! asam lemak S+&"

Sebaiknya nutrisi enteral dimulai sesegera mungkin setelah eriode syok berakhir! biasanya hari kedua atau ketiga setelah kejadian luka bakar" Namun enelitian menunjukkan bah#a nutrisi enteral sudah dimulai dari A jam setelah trauma untuk men'egah translokasi bakteri yang da at men'egah terjadinya sindrom se sis" Sehingga sebaiknya nutrisi enteral dimulai dengan 'am uran hi okalori $6!5 k'al3ml& dengan ke'e atan 15 ml3jam" 9ika da at ditoleransi baik oleh asien maka da at dinaikkan 15 ml3; jam sam ai menjadi -66)-16 ml3jam" !5aluasi &erapi )utrisi -" Tanda insu%isiensi nutrisi a#al adalah kelelahan ada asien" 1" Toleransi nutrisi enteral dilihat dari, engukuran residu /olume gaster! er indahan3transit ke intestine" +" Pemeriksaan lab rutin , kadar glukosa darah! keseimbangan elektrolit! %ungsi ginjal dan li/er! engukuran metabolisme rotein" 7" Pengukuran antro ometris , berat badan! B2I! mid)u er arm 'ir'um%eren'e" 5" Keseimbangan nitrogen $jika %ungsi ginjal masih baik& sebagai indi'ator status dan e%isiensi nutrisi yaitu, Nitrogen loss > N urin ? ; mg3kgbb ? 6!1 g N3=luas luka bakar"

Atau dengan 'ara, N urin > $Gurea urin @ 6!6;H 3 1!-7& ? 7 g" A" Penanda status rotein , albumin! transthyretin3 realbumin! retinol binding rotein! 4RP $ enanda in%lamasi&"

Anda mungkin juga menyukai