Anda di halaman 1dari 3

BAB II

1. Mekanisme Reaksi
Selain itu, pada zona aerobik amonium akan diubah menjadi nitrit dan nitrat dan
selanjutnya pada zona anaerobik nitrat yang terbentuk mengalami proses denitrifikasi
menjadi gas nitrogen. Karena di dalam sistem bioflim terjadi kondisi anaerobik dan aerobik
pada saat yang bersamaan, maka dengan sistem tersebut proses penghilangan senyawa
nitrogen menjadi lebih mudah.
Pada kondisi anaerobik akan terbentuk gas H
2
S, dan jika konsentrasi oksigen terlarut
cukup besar, maka gas H
2
S yang terbentuk tersebut akan diubah menjadi sulfat S!
"
# oleh
bakteri sulfat yang ada di dalam biofilm.
Mekanisme penguraian senyawa NH
3
dan H
2
S yang terkandung didalam limbah oleh
mikroorganisme adalah sebagai berikut.
1) Senyawa NH
3
$eaksi %itrifikasi:
2NH
4

3 !
2
" 2N!
2
#
4H

2H
2
!
2N!
2
#
!
2
" 2N!
3
#
$eaksi &enitrifikasi:
N!
3
" N!
2
" N! " N
2
! " N
2
$ N!
3
2%H
3
!H " $N!
2
2%!
2
4H
2
!
$ N!
2
3 %H
3
!H " 3 N
2
3%!
2
2H
2
! $ !H
$ N!
3
& %H
3
!H " 3N
2
&%!
2
'H
2
! $ !H
2) Senyawa H
2
S
S
2
#
( !
2
2H

" S H
2
!
2S 3!
2
2H
2
! " 2H
2
S!
4
2. Faktor-faktor yang mempengaruhi
a. Kelembaban
)an *ith et al +1,,') dalam -urnalnya mengatakan bahwa moisture atau
kelembapan sangat penting untuk men-aga kelangsungan hidup mikroorganisme.
.elembaban yang e/ekti/ pada bio/iltrasi berkisar antara &01#'01 dengan suhu
berkisar 1&#3&
o
%. +2anni dan Ni3olai et al.4 2000) 5dapun kelembaban yang
direkomendasikan oleh )an *ith et al. +1,,') untuk media /ilter organik berkisar
antara 401#$01 +berdasarkan berat). +No6iani4 200,)
2ika kelembaban di atas batas +tinggi)4 maka molekul#molekul air yang
terkandung di dalam medium /ilter akan menghalangi la-u limbah untuk masuk ke
dalam pori medium untuk direduksi4 men3iptakan 7ona anaerobi34 adanya tekanan
balik akan berkurangnya ruang kosong4 serta gas channeling dalam medium /ilter.
Sebaliknya4 -ika kelembaban dibawah batas +rendah) maka mikroorganisme yang
bertugas untuk mereduksi limbah akan berkurang hingga la-u biodegradasi limbah
pun akan menurun dan membuat medium /ilter men-adi kering.
b. Temperatur
8ani et al. +1,,') menyatakan temperatur merupakan salah satu 6ariable
penting dalam menentukan la-u pertumbuhan mikrobial dan -enis spesies dalam
komunitas mikrobial. 9erdapat beberapa -enis mikrobial yang mampu untuk hidup
pada rentang temperatur meso/ilik +20
o
%#4&
o
%)4 tetapi ada -uga mikrobial yang -ustru
mampu hidup pada temperatur termo/ilik +4&
o
%#'&
o
%) bahkan pada temperatur minus
+dibawah 0
o
%). +Mei *inda4 2010)
9emperatur pada kolom bio/ilter dipengaruhi oleh dua /a3tor utama4 yakni
temperatur limbah yang masuk dan panas yang dihasilkan dari akti/itas
mikroorganisme. +%orsi : Seed4 1,,&) ;edasarkan M3Ne6in : ;ar/ord +2000)
didapatkan bahwa seiring meningkatnya temperatur4 metabolisme dan la-u
pertumbuhan sel -uga meningkat4 akan tetapi kemampuan biosorpsi menurun.
. !"
"ksigen merupakan suatu parameter operasi yang sangat penting bagi
biofiltrasi karena kebanyakan mikroorganisme yang #igunakan #alam biofiltrasi
bersifat aerobi #an membutuhkan oksigen untuk metabolism.
#. $utrisi
%&abut &a'it(
%)elepah pisang(
*. Me#ium Filter
BAB III
1. Tahapan )enelitian seara umum
2. Aklimatisasi Mikroba
*. )erlakuan Terbaik
+. Meto#e Analisis

Anda mungkin juga menyukai