Anda di halaman 1dari 30

ASUHAN KEPERAWATAN PADA KEHAMILAN

DENGAN GANGGUAN PARU-PARU


DISUSUN OLEH:
1. FITRI ZUHDYANA
2. NUR HAYATUL NUPUS
Prodi:S1 ILMU KEPERAWATAN/I-!

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
INSAN !ENDEKIA MEDIKA
"OM#ANG
2$1%
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat,
taufik, serta hidayah-NYA kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan tugas
pembuatan makalah mata kuliah Sistem Reproduksi tentang & Asuhan !epera"atan Pada
!ehamilan #engan Penyakit Paru-Paru$% &akalah ini di buat berdasarkan bimbingan dari
dosen serta literatur yang kami punya%
Pembuatan makalah ini adalah sebagai salah satu tugas kami dalam menempuh
pembelajaran di semester ini,kami mengu'apkan terimah kasih kepada (
)% #irektur ST*!+S $ *,&+ - .ombang#rs%&%/ainul Arifin,&%!es0
% #osen pembimbing 0 &uarrofah, S%kep%,Ns,&%kes
1% Semua pihak yang ikut serta berpartipasi dalam pembuatan makalah ini%
!iranya makalah ini bisa bermanfa2at bagi pihak yang memba'a%&eski begitu, kami
sadar bah"a makalah ini perlu perbaikan dan penyempurnaan%3ntuk itu, saran dan kritik
yang membangun dari pemba'a akan diterima dengan senang hati%
Akhirnya,kami u'apkan terima kasih kepada semua pihak,semoga makalah ini
bermanfaat bagi semua pihak%
.ombang, 45 &aret 4)6
Penulis
7A7 *
P+N#A8393AN
9atar 7elakang
Seiring dengan meningkatnya penyakit saluran pernafasan di masyarakat, kita akan
mendapati lebih banyak pasien hamil dengan penyakit saluran pernafasan daripada
sebelumnya% Pada kehamilan terjadi perubahan fungsi dan anatomi tubuh termasuk saluran
pernafasan% .uga terjadi perbedaan patofisiologis penyakit pada saluran pernafasan selama
kehamilan% Pera"atan pasien dengan penyakit saluran pernafasan sebaiknya dilakukan
bersama dengan dokter spesialis penyakit dalam%
A'uan penanganan penyakit saluran pernafasan, termasuk asma tuber'ulosis, sering
berubah seiring dengan perkembangan ilmu dan teknologi% *nfeksi 8*: mengubah
epidemiologi tuberkolusis dengan 'epat di seluruh dunia% .uga berbagai hasil penelitian yang
berbeda sering kali membingungkan dalam memeberikan terapi dan melakukan pemerikasaan
ataupun tindakan obstretik yang sebenarnya tidak diperlukan% 3ntuk mendapatkan hasil yang
optimal perlu dipahami penyakit saluran pernafasan dan pengaruhnya terhadap kehamilan
serta penatalaksaannya%
7A7 **
P+&7A8ASAN
1. Fi'io(o)i R*'+ir,'i d,(,- .*/,-i(,0
!ehamilan akan menimbulkan perubahan yang luas terhadap fisiologi pernapasan%
Ada empat faktor penting yang terjadi dalam kehamilan yang erat hubungannya dengan
fungsi pernapasan% Rahim yang membesar karena kehamilan akan mendorong diafragma ke
atas, sehingga rangga dada menjadi sempit, gerakan paru akan terbatas untuk mengambil
oksigen selama pernapasan, dan untuk mengatasi kekurangan 4 ini pernapasan menjadi
'epat ;hiper<entilasi=%
Perubahan hormonal, terutama hormon progesteron yang meningkat selama
kehamilanya membuat otot-otot saluran pernapasan menjadi kendor, dan ini juga akan
mendorong terjadinya hiper<entilasi%
Pada kehamilan terjadi perubahan fungsi dan fisiologi paru sebagai adaptasi terhadap
kebutuhan oksigen yang meningkat dan perubahan anatomi'%
P*r12,/,0 ,0,3o-i4
)% Tinggi #iagfragma naik sekitar 6 'm
% #imaeter tran<ersal dada meningkat sekitar 'm
1% Sudut subkosta meningkat 1>
o
6% Perubahan hormonal mempengaruhi saluran pernafasan atas dan mukosa saluran nafas,
menyebabkan hyperemia, odema mukosa, hipersekresi , dan peningkatan sensiti<itas mukosa%
P*r12,/,0 Fi'io(o)i +*r0,5,',0
)% !apasitas <ital yaitu meningkat )44 ? 44 ml
% !apasitas inspirasi yaitu meningkat sekitar 144 ml pada akhir kehamilan
1% :olume 'adangan ekspirasi dari )144 ml menurun menjadi ))44 ml
6% :olume residu dari )>44 ml menurun menjadi )44 ml
>% !apasitas residu fungsional yaitu jumlah <olume 'adangan ekspirasi @ :olume residu
menurun sekitar >44 ml
A% :olume tidal yaitu dari >44 ml meningkat menjadi 544 ml
5% :entilasi permenit meningkat 64B dari 5,> liter permenit menjadi )4,> liter permenit,
karena peningkatan <olume tidal, respirasi rate tetap
&a'am-ma'am penyakit paru (
1. I05*.'i S,(1r,0 P*r0,5,',0 A3,'
Antara lain rinitis, sinusitis, faringitis, dan trakea-laringitis% Crganisme penyebab
adalah <irus rino<irus, influenDa, parainfluenDa dan laian ? lain, dan bakteri sperti
streptokokus pneumonia, hemofilus influenDa, streptokokus E hemolitikus, stafilokokus
aureus, dan lain ? lain% Fejala yang umum yaitu kongesti nasal, lender, nyeri tenggorokan,
batuk kering atau produktif, sakit kepala, dan demam ringan% Peningkatan <askulirasi
membrane mukosa mengakibatkan sekresi mu'us yang lebih banyak pada kehamilan dan
sering memi'u infeksi hidung dan tenggorokan% Tidak ada dampak serius infeksi saluran
pernafasan atas terhadap kehamilan dan terapinya biasanya bersifat simtomatik dengan
antibiotika yang sama dengan perempuan tidak hamil%
2. I05*.'i S,(1r,0 P*r0,5,',0 #,6,/
*nfeksi Saluran Pernafasan 7a"ah dibagi atas *nfeksi Akut ;bron'hitis, pneumonia= dan
infeksi kronis ;tuber'ulosis=
,. #ro0.i3i' A.13
*nfeksi <irus atau bakteri pada per'abangan trakheo bron'hial tanpa melibatkan al<eoli%
7iasanya disebakan oleh <irus, tetapi dapat juga disebabkan oleh bakteri seperti streptokokus
dan hemofilus% #iagnosa ditegakkan berdasarkan adanya batuk produktif tanpa disertai
demam, dapat ditemukan gejala pada saluran pernafasan atas%
Penderita harus istirahat baring, minum banyak, dan diberi obat bronkodilator% 7ila ada
dugaan infeksi bakteri, terapi pilihan adalah amoGiGilin dan eritromiGin% 9akukan
pengambilan sputum untuk kultur dan test kepekaan kuman, kemudian diberi antibiotika yang
lebih tepat bila perlu%
2. P0*1-o0i,
&erupakan infeksi atau inflamasi saluran pernafasan ba"ah yang melibatkan al<eolus
dan brokhiolus% Sedangkan asma dan pneumonia merupakan )4B penyebab pera"atan
antepartum non obstetri' di rumah sakit, dan merupakan penyebab kematian non obstetri'
terbesar setelah penyakit jantung% Pnemonia dalam kehamilan dapat disebabkan oleh bakteri,
<irus, jamur, parasit, atau aspirasi kimia"i% !ehamilan bukan merupakan fa'tor predisposisi
terjadinya pneumonia%
P0*1-o0i, #,.3*ri,(
7akteri penyebab infeksi tersering ialah streptokokus pneumonia yang juga merupakan
bagian dari flora normal% Namun bila terdapat penurunan fagositik mukosa, kolonisasi bakteri
dapat terjadi% *nfeksi bakteri dapat juga merupakan infeksi sekunder setelah infeksi
<irus%Predisposisi asma, al'ohol , merokok, infeksi 8*:%
Di,)0o'i'
Fejala klinik batuk H4B, dispnea A>B, sputum A>B, dan nyeri dada pleuritik >4B%
#apat timbul gejala ringan infeksi saluran nafas atas, malaise, dan leukositosis% *bu hamil
yang di'urigai pneumonia harus melakukan foto rontgen thoraG untuk diagnosis, meskipun
hal ini tidak memprediksi etologinya% Pemeriksaan serologi' , kultur sputum, 'old agglutinin
antigen tidak rutin dilakukan%
P*0,0),0,0
Pera"atan di rumah sakit diperlukan pada semua kasus kehamilan dengan pneumonia,
ke'uali bila pera"atan dirumah dan pemantauan dapat dilakukan se'ara optimal% Antibiotika
erittromisin intra<ena atau peroral efektif untuk pneumonia tanpa komplikasi akibat
pneumokokus, mikoplasma, klamidia% 7ila terdapat komplikasi, atau 'uriga infeksi
stapilokokus, hemofilus dapat diberikan eritromisin tambah 'efotaGimeIseftriakGon%
&oniterapi dengan golongan fluoro kuinolon juga direkomendasikan bila terdapat resistensi
terhadap penisilin dan eritromisin% Perbaikan klinik biasanya terlihat dalam 6J ? 5 jam%
Prognosis bergantung pada perbaikan klinik, dianjurkan pemantauan dengan foto thoraG bila
demam menetap%
P*04*),/,0
:aksinasi terhadap pneumonia memberikan proteksi A4-54B terhadap 1 serotipo,dan
menurunkan restensi obat terhadap pneomunia% :aksinasi dapat di berikan pada ibu hamil
yang sehat,juga direkomendasikan pada gangguan imunologi,infeksi 8*:,diabetes,penyakit
jantung,paru,ginjal,dan asplenia ;si'kle 'ell disease=%
P0*1-o0i, i05(1*07,
#isebabkan infeksi RNA <irus influenDa A dan 7%<irus influenDa A menyebarkan le"at
droplet dan menyebabkan komplikasi pneumonia pada )4 B ibu hamil dengan influenDa%<irus
8>N) ;a<ian influenDa=merupakan epidemi' yang menyebar le"at unggas yang
terinfeksi%infeksi ini mempunyai prognosis yang lebih buruk%pneumonitis influenDa primer
memberikan gejala yang berat,produksi sputum banyak,dan gambaran foto toraks infiltrate
interstisial
P*0,0),0,0
a% Terapi suportif dengan antpiretik dan istirahat pada influenDa tanpa komplikasi%
b% Amantadine atai rimantadine 44 mg perhari sebagai profilaksis pada ibu yang rentan
dan pengobatan dapat men'egah >4 ? H4 B infeksi klinik, dan bila diberikan pada 6J jam
setelah timbul gejala dapat mengurangi tingakat keparahan efek teratogenik pada manusia
belum diketahui% Tidak direkomendasikan sebagai profilaksis pada ibu hamil yang sehat%
P*04*),/,0
:aksinasi influenDa direkomendasikan pada semua ibu hamil pada musim influenDa,
tanpa memandang usia kehamilan% Tidak ada efek teratogenik <aksin influenDa inaktif%
8. A'-, d,(,- K*/,-i(,0
P,3o5i'io(o)i'
Asma adalah penyakit inflamasi kronis saluran pernafasan dengan komponen herediter
mayor, terkait pada kromosom dan reseptor *g+ dengan afinitas tinggi, sitokin, reseptor T-sel
antigen% !eadaan ini juga dihubungkan dengan mutasi gen A#A&-11 pada rantai pendek
kromosom 4 pada indi<idu yang terpapar rokok, influenDa ;stimulasi alergi akibat
lingkungan=%
Peningkatan respon inflamasi menyebabkan obstruksi re<ersible akibat kontraksi otot
polos, hipersekresimokus , edema mukosa pada saluran pernafasan%
G*9,(, .(i0i.
Penilaian se'ara subjektif tidak dapat se'ara akurat menentukan derajat asma%Fejala
klinik ber<ariasi dari "heDDing ringan sampai bronkokontriksi berat%Pada keadaan
ringan,hipoksia dapat dikompensasi hiper<entilasi,ditandai dengan PC normal,penurunan
P,C,dan alkalosis aspirasi%Namun,bila bertambah berat akan terjadi kekelahan yang
menyebabkan resistensi ,C akibat hiper<entilasi,ditandai dengan P,C yang kembali
normal%7ila terjadi gagal nafas,ditandai asidosis,hiperkapnea,adanya pernafasan
dalam,adanya takikardi,pulsus paradoksus,ekspirasi memanjang,penggunaan aksesoris
pernafasan,sianosis sentral,sampai gangguan kesadaran%
P*0),r1/ K*/,-i(,0 T*r/,d,+ A'-,
Studi perspektif terhadap ibu hamil dengan asma tidak didapatkan perbedaan kelompok
yang mengalami perbaikan,menetap atau memburuk%Namun,ada hubungan antara keadaan
asma sebelum hamil dan morbiditasnya pada kehamilan%Pada asma ringan )1B mengalami
serangan pada kehamilan,pada asma moderat AB,dan asma berat >4B,sebanyak 4B dari
ibu dengan asma ringan dan moderat mengalami serangan intra partum,serta peningkatan
resiko serangan )J kali lipat setelah persalinan dengan S, jika dibandingkan dengan
persalinan per<aginam%
Terdapat komplikasi preeklamsia ))B,*3FR )B,dan prematuritas )B pada
kehamilan dengan asma%!omplikasi ini bergantung pada derajat penyakit asma%Status
asmatikus dapat menyebabkan gagal nafas, pneumotoraks, pneumomediastinum, kor
pulmonale akut, dan aritmia jantung%&ortalitas meningkat pada penggunaan <entilasi
mekanik%
Pada asma berat hipoksia janin dapat terjadi sebelum hipoksia pada ibu terjadi%Fa"at
janin terjadi akibat penurunan sirkulasi uteroplasenter dan <enus return maternal%Peningkatan
Ph ;alkali= menyebabkan pergeseran ke kiri kur<a disosiasi oksihemoglobin%8ipoksia
maternal,menyebabkan penurunan aliran darah pada tali pusat,peningkatan resistensi <as'ular
pulmonary dan sistemik,dan penurunan 'ardia' output%
Cbat ? obatan anti asma yang biasa digunakan tidak memiliki efek samping
teratogenik%Resiko pada anak untuk terkena asma ber<ariasi antara A ? 14B, bergantung pada
fa'tor herediter dari ibu dan ayah atopi' atau penderita asma%
P*0,0),0,0 A'-, Kro0i'
&enurut National Asthma +du'ation dan Pre<ention Program +Gpert Panel
,penanganan yang efektif asma kronis pada kehamilan harus men'akup hal-hal berikut(
- Penilaian objektif fungsi paru dan kesejahteraan janin
- &enghindariImenghilangkan fa'tor presipitasi lingkungan
- Terapi farmakologik
- +dukasi pasien
Setiap pasien memiliki nilai baseline masing-masing sehingga terapi dapat
disesuaikan%!romolin disodium atau ipratropium inhalasi menghambat degranulasi sel
mast%.adi,hanya efektif sebagai pen'egahan pada asma kronis%
P*0,0),0,0 A'-, A.13
Penanganan asma akut pada kehamilan sama dengan nonhamil,tetapi hospitaly
threshold lebih rendah%#ilakukan penanganan aktif dengan hidrasi intra<ena,pemberian
masker oksigen,supaya PC K A4 mm8g dan saturasi C H>B%
Asma berat yang tidak berespons terhadap terapi dalam 14 ? A4 menit dimasukkan
dalam kategori status asmatikus%Penanganan aktif,di *,3 dan intubasi dini,serta penggunaan
<entilasi mekanik pada keadaan kelelahan,retensi ,C,dan hiposemia akan memperbaiki
morbiditas dan mortalitas%
%. T12*r41(o'i'
D*5i0i'i
Penyakit Tuberkulosis adalah penyakit menular langsung yang disebabkan oleh
kuman T7 ;&y'oba'terium Tuber'ulosis=, sebagian besar kuman T7 menyerang Paru, tetapi
dapat juga mengenai organ tubuh lainnya% !uman tuberkulosis berbentuk batang, mempunyai
sifat khusus yaitu tahan terhadap asam pada pe"arnaan% Cleh karena itu disebut sebagai 7asil
Tahan Asam ;7TA=, kuman T7 'epat mati dengan sinar matahari langsung, tetapi dapat
bertahan hidup beberapa jam ditempat yang gelap dan lembab% #alam jaringan tubuh kuman
ini dapat #ormant, tertidur lama selama beberapa tahun%
*munitas manusia menunjukkan imunitas alamiah terhadap tuberkulosis, dengan
<ariasi indi<idu yang besar% 3sia merupakan faktor penentu penting bagi imunitas alamiah
terhadap tuberkulosis% *munitas spesifik antigen tergantung pada 9imposit T%
Penyebab tuberkulosis adalah &y'oba'terium tuberkulosis, sejenis kuman berbentuk batang
dengan panjang )-6Ium dan tebal 4,1-4,AIum% Sebagian besar kuman ini terdiri dari asam
lemak;9ipid=% 9ipid inilah yang membuat kuman lebih tahan terhadap asam dan terhadap
gangguan kimia dan fisik% !uman dapat tahan hidup padaa udara kering maupun dalam
keadaan dingin;dapat bertahun-tahun dalam lemari es= 8al ini terjadi karena kuman yang ada
pada sifat yang dormant, yang kemudian dapat bangkit kembali dan menjadi tuberkulosis
aktif kembali% Sifat lain kuman ini adalah aerob% Sifat ini menunjukkan bah"a kuman lebih
menyenangi jaringan yang kandungan oksigennya tinggi% ,ara penularan melalui udara
pernafasan dengan menghirup partikel ke'il yang mengandung bakteri tuberkulosis, minum
susu sapi yang sakit tuberkulosis% &asa tunas berkisar antara 6-) minggu% &asa penularan
terus berlangsung selama sputum 7TA penderita positif%
!9AS*L*!AS* T37+R!39CS*S
#i *ndonesia, !lasifikasi yang banyak dipakai adalah (
)= Tuberkulosis paru
= 7ekas tuberkulosis paru
1= Tuberkulosis paru tersangka yang dibagi menjadi (
a% Tuberkulosis paru tersangka yang diobati, sputum 7TA negatif tapi tanda klinis
positif%
b% Tuberkulosis paru tersangka yang tidak diobati, sputum 7TA negatif dan tanda-tanda
klinis juga meragukan%
P*01(,r,0 T12*r.1(o'i'
Sumber penularana penyakit tuber'ulosis adalah penderita T7 7TA positif% Pada
"aktu batuk atau bersin, penderita menyebarkan kuman keudara dalam bentuk #roplet
;per'ikan #ahak=% #roplet yang mengandung kuman dapat bertahan diudara pada suhu kamar
selama beberapa jam% Crang dapat terinfeksi bila droplet tersebut terhirup kedalam saluran
pernapasan% Selama kuman T7 masuk kedalam tubuh manusia melalui pernapasan, kuman
T7 tersebut dapat menyebar dari paru kebagian tubuh lainnya, melalui sistem peredaran
darah, sistem saluran linfe,saluran napas, atau penyebaran langsung kebagian-nagian tubuh
lainnya% #aya penularan dari seorang penderita ditentukan oleh banyaknya kuman yang
dikeluarkan dari parunya% &akin tinggi derajat positif hasil pemeriksaan dahak, makin
menular penderita tersebut% 7ila hasil pemeriksaan dahak negatif ;tidak terlihat kuman=, maka
penderita tersebut dianggap tidak menular% !emungkinan seseorang terinfeksi T7 ditentukan
oleh konsentrasi droplet dalam udara dan lamanya menghirup udara tersebut%
Resiko penularan setiap tahun ;Annual Risk of Tuber'ulosis *nfe'tion M ART*= di
*ndonesia dianggap 'ukup tinggi dan berfariasi antara ) - B% Pada daerah dengan ART*
sebesar ) B, berarti setiap tahun diantara )444 penduduk, )4 ;sepuluh= orang akan terinfeksi%
Sebagian besar dari orang yang terinfeksi tidak akan menjadi penderita T7, hanya )4 B dari
yang terinfeksi yang akan menjadi penderita T7% #ari keterangan tersebut diatas, dapat
diperkirakan bah"a daerah dengan ART* ) B, maka diantara )44%444 penduduk rata-rata
terjadi )44 ;seratus= penderita tuberkulosis setiap tahun, dimana >4 B penderita adalah 7TA
positif% Laktor yang mempengaruhi kemungkinan seseorang menjadi penderita T7 adalah
daya tahan tubuh yang rendah0 diantaranya karena giDi buruk atau 8*:IA*#S%
*nfeksi primer terjadi saat seseorang terpapar pertama kali dengan kuman T7% #roplet
yang terhirup sangat ke'il ukurannya, sehingga dapat mele"ati sistem pertahanan mukosillier
bronkus, dan terus berjalan sehinga sampai di al<eolus dan menetap disana% *nfeksi dimulai
saat kuman T7 berhasil berkembang biak dengan 'ara pembelahan diri di paru, yang
mengakibatkan peradangan di dalam paru, saluran linfe akan memba"a kuman T7 ke
kelenjar linfe disekitar hilus paru, dan ini disebut sebagai kompleks primer% Waktu antara
terjadinya infeksi sampai pembentukan kompleks primer selama 6 - A minggu% Adanya
infeksi dapat dibuktikan dengan terjadinya perubahan reaksi tuberkulin dari negatif menjadi
positif%
!elanjutan setelah infeksi primer tergantung kuman yang masuk dan besarnya respon
daya tahan tubuh ;imunitas seluler=% Pada umumnya reaksi daya tahan tubuh tersebut dapat
menghentikan perkembangan kuman T7% &eskipun demikian, ada beberapa kuman akan
menetap sebagai kuman persister atau dormant ;tidur=% !adang-kadang daya tahan tubuh
tidak mampu mengehentikan perkembangan kuman, akibatnya dalam beberapa bulan, yang
bersangkutan akan menjadi penderita Tuberkulosis% &asa inkubasi, yaitu "aktu yang
diperlukan mulai terinfeksi sampai menjadi sakit, diperkirakan sekitar A bulan%
Tuberkulosis pas'a primer biasanya terjadi setelah beberapa bulan atau tahun sesudah
infeksi primer, misalnya karena daya tahan tubuh menurun akibat terinfeksi 8*: atau status
giDi yang buruk% ,iri khas dari tuberkulosis pas'a primer adalah kerusakan paru yang luas
dengan terjadinya ka<itas atau efusi pleura% !omplikasi Pada Penderita Tuberkulosis antara
lain hemoptisis berat ;perdarahan dari saluran napas ba"ah= yang dapat mengakibatkan
kematian karena syok hipo<olemik atau tersumbatnya jalan napas, kolaps dari lobus akibat
retraksi bron'hial, bronkie'tasis dan fibrosis pada paru, pneumotoraks spontan( kolaps
spontan karena kerusakan jaringan paru, penyebaran infeksi ke organ lain seperti otak, tulang,
persendian, ginjal dan sebagainya, insufisiensi !ardio Pulmoner ;,ardio Pulmonary
*nsuffi'ien'y=% Penderita yang mengalami komplikasi berat perlu dira"at inap di rumah sakit%
Penderita T7 paru dengan kerusakan jaringan luas yang telah sembuh ;7TA negatif= masih
bisa mengalami batuk darah% !eadaan ini seringkali dikelirukan dengan kasus kambuh% Pada
kasus seperti ini, pengobatan dengan CAT tidak diperlukan, tapi 'ukup diberikan pengobatan
simptomatis% 7ila perdarahan berat, penderita harus dirujuk ke unit spesialistik%
Tanpa pengobatan, setelah lima tahun, >4 B dari penderita T7 akan meninggal, > B
akan sembuh sendiri dengan daya tahan tubuh tinggi, dan > B sebagai menjadi kronik yang
tetap menular ;W8C )HHA=% *nfeksi 8*: mengakibatkan kerusakan luas sistem daya tahan
tubuh seluler ;,ellular *mmunity=, sehingga jika terjadi infeksi oportunistik, seperti
tuberkulosis, maka yang bersangkutan akan menjadi sakit parah bahkan mengakibatkan
kematian% 7ila jumlah orang terinfeksi 8*: meningkat, maka jumlah penderita T7 akan
meningkat, dengan demikian penularan T7 di masyarakat akan meningkat pula%
Fejala umum tuber'ulosis antara lain batuk terus menerus dan berdahak selama 1
;tiga= minggu atau lebih%Fejala lain yang sering dijumpai antara lain dahak ber'ampur darah,
batuk darah, sesak napas dan rasa nyeri dada, badan lemah, nafsu makan menurun, berat
badan turun, rasa kurang enak badan ;malaise=, berkeringat malam "alaupun tanpa kegiatan,
dan demam meriang lebih dari sebulan%
T12*r.1(o'i' +,d, .*/,-i(,0
P*r9,(,0,0 P*0:,.i3 T12*r.1(o'i' P,d, K*/,-i(,0
)% Pengaruh kehamilan pada tuberkulosis
% Pengaruh tuberkulosis pada kehamilan
1% Pengaruh tuberkulosis pada persalinan%
6% Pengaruh tuberkulosis pada bayi
P*0),r1/ .*/,-i(,0 +,d, 312*r.1(o'i' +,r1
Tidak selalu mudah untuk mengenali ibu hamil dengan tuberkulosis paru, apalagi
penderita tidak menunjukkan gejala-gejala yang khas seperti badan kurus, batuk menahun
atau hemaptoe% Tuberkulosis aktif tidak membaik atau memburuk dengan adanya kehamilan%
Tetapi kehamilan bisa meningkatkan risiko tuberkulosis inaktif terutama pada post partum%
Reaktifasi tuberkulosis paru yang inaktif juga tidak mengalami peningkatan selama
kehamilan% Angka reaktifasi tuberkulosis paru-paru kira-kira >-)4B tidak ada perbedaan
antara mereka yang hamil maupun tidak hamil%
E5*. 312*r41(o'i' 3*r/,d,+ .*/,-i(,0
!ehamilan dan tuber'ulosis merupakan dua stressor yang berbeda pada ibu hamil%
Stressor tersebut se'ara simultan mempengaruhi keadaan fisik mental ibu hamil%
+fek T7 pada kehamilan tergantung pada beberapa fa'tor antara lain tipe, letak dan
keparahan penyakit, usia kehamilan saat menerima pengobatan antituberkulosis, status nutrisi
ibu hamil, ada tidaknya penyakit penyerta, status imunitas, dan kemudahan mendapatkan
fasilitas diagnosa dan pengobatan T7%
Status nutrisi yang jelek, hipoproteinemia, anemia dan keadaan medis maternal
merupakan dapat meningkatkan morbiditas dan mortalitas maternal%
3sia kehamilan saat "anita hamil mendapatkan pengobatan antituberkulosa
merupakan fa'tor yang penting dalam menentukan kesehatan maternal dalam kehamilan
dengan T7%
!ehamilan dapat berefek terhadap tuber'ulosis dimana peningkatan diafragma akibat
kehamilan akan menyebabkan ka<itas paru bagian ba"ah mengalami kolaps yang disebut
pneumo-peritoneum% Pada a"al abad 4, induksi aborsi direkomondasikan pada "anita hamil
dengan T7%
Selain paru-paru, kuman T7 juga dapat menyerang organ tubuh lain seperti usus,
selaput otak, tulang, dan sendi, serta kulit% .ika kuman menyebar hingga organ reproduksi,
kemungkinan akan memengaruhi tingkat kesuburan ;fertilitas= seseorang% 7ahkan, T7 pada
samping kiri dan kanan rahim bisa menimbulkan kemandulan% 8al ini tentu menjadi
kekha"atiran pada pengidap T7 atau yang pernah mengidap T7, khususnya "anita usia
reproduksi% .ika kuman sudah menyerang organ reproduksi "anita biasanya "anita tersebut
mengalami kesulitan untuk hamil karena uterus tidak siap menerima hasil konsepsi%
8arold Cster &#,445 dalam mengatakan bah"a T7 paru ;baik laten maupun aktif=
tidak akan memengaruhi fertilitas seorang "anita di kemudian hari% Namun, jika kuman
menginfeksi endometrium dapat menyebabkan gangguan kesuburan% Tapi tidak berarti
kesempatan untuk memiliki anak menjadi tertutup sama sekali, kemungkinan untuk hamil
masih tetap ada% *dealnya, sebelum memutuskan untuk hamil, "anita pengidap T7 mengobati
T7-nya terlebih dulu sampai tuntas% Namun, jika sudah telanjur hamil maka tetap lanjutkan
kehamilan dan tidak perlu melakukan aborsi%
E5*. 312*r41(o'i' 3*r/,d,+ 9,0i0
&enurut Cster,445 dalam jika kuman T7 hanya menyerang paru, maka akan ada
sedikit risiko terhadap janin%3ntuk meminimalisasi risiko,biasanya diberikan obat-obatan T7
yang aman bagi kehamilan seperti Rifampisin, *N8 dan +tambutol% !asusnya akan berbeda
jika T7 juga mengin<asi organ lain di luar paru dan jaringan limfa, dimana "anita tersebut
memerlukan pera"atan di rumah sakit sebelum melahirkan% Sebab kemungkinan bayinya
akan mengalami masalah setelah lahir% Penelitian yang dilakukan oleh Narayan .ana,
!ala:asistha, Subhas , Saha, !ushagradhi Fhosh, )HHH dalam tentang efek T7
ekstrapulmoner tuberkuosis, didapatkan hasil bah"a tuberkulosis pada limpha tidak berefek
terhadap kahamilan, persalinan dan hasil konsepsi% Namun juka dibandingkan dengan
kelompok "anita sehat yang tidak mengalami tuber'ulosis selama hamil mempunyai resiko
hospitalisasi lebih tinggi ;)B ( B=, bayi dengan APFAR skore rendah segera setelah lahir
;)HB ( 1B=, berat badan lahir rendah N>44%
Selain itu, risiko juga meningkat pada janin, seperti abortus, terhambatnya
pertumbuhan janin, kelahiran prematur dan terjadinya penularan T7 dari ibu ke janin melalui
aspirasi 'airan amnion ;disebut T7 'ongenital=% Fejala T7 'ongenital biasanya sudah bisa
diamati pada minggu ke -1 kehidupan bayi,seperti prematur, gangguan napas, demam, berat
badan rendah, hati dan limpa membesar% Penularan kongenital sampai saat ini masih belum
jelas,apakah bayi tertular saat masih di perut atau setelah lahir% Prognosis bagi "anita hamil
dengan penyakit tuber'ulosis yang aktif telah mengalami perbaikan yang luar biasa selama
"aktu 14 tahun terakhir ini% 7eberapa preparat tuber'ulosis urutan pertama tidak terlihat
memberikan efek yang merugikan bagi janin% Penyakit tuber'ulosis yang aktif selalu dapat
diobati paling tidak dengan dua %ma'am preparat tuber'ulosis% #alam suatu tinjauan
;Snider,dkk )HJ4= tidak menemukan frekuensi 'a'at lahir pada anak-anak yang ibunya
mendapatkan pengobatan isoniaDid, ethambutol maupun rifampisin selama kehamilannya%
!elainan auditorius dan <estibuler yang ringan pernah ditemukan pada terapi dengan
streptomisin% !alau isoniaDid digunakan selama kehamilan, piridoksin harus pula diberikan
sebagai suplemen untuk mengurangi kemungkinan neurotoksisitas yang potensial pada janin%
7ayi dari "anita yang menderita tuber'ulosis, mempunyai berat badan lahir rendah, G lipat
meningkatkan persalinan premature, ke'il masa kehamilan, dan meningkatkan kematian
perinatal A kali lipat% Pengaruh utama tuber'ulosis terhadap kehamilan adalah men'egah
terjadinya konsepsi sehingga banyak penderita tuber'ulosis yang mengalami infertilitas%
.ika seorang "anita positif tuber'ulosis, ri"ayat penyakit harus dianamnesis dengan 'ermat
dan pemeriksaan fisik yang lengkap harus dilakukan dengan melakukan foto thorks dan
bagian abdomen dilindungi ketika pemeriksaan kardiologi itu dilakukan% .ika hasilnya
negati<e, pengobatan tidak diberikan sampai sesudah persalinan bayi, yaitu dengan
pemberian isoniaDid selama satu tahun sebagai tindakan profilaksis% 7ayi yang lahir dari ibu
dengan tuber'ulosis 'ukup rentan terhadap penyakit tersebut% !arena itu bayi harus diisolasi
segera dari ibunya yang di'urigai tuber'ulosis aktif% !arena adanya risiko untuk terjadinya
penyakit tuber'ulosis yang aktif pada bayi, maka terapi profilaksis dengan isoniaDid ataukah
tindakan <aksinasi 7,F, keduanya mempeunyai manfaat yang 'ukup besar%
7akteriemia selama kehamilan dapat menyebabkan infeksi plasenta, sehingga
janinpun dapat terinfeksi, kalaupun ada, kejadian ini jarang tetapi fatal% Pada setengah kasus
infeksi didapatkan penyebaran hematogen pada hati atau paru melalui <ena umbilikalis,
setengah kasus lagi infeksi pada bayi disebabkan aspirasi se'ret <agina yang terinfeksi selama
proses persalinan% *nfeksi neonatal tidak mungkin terjadi jika ibunya yang menderita
tuber'ulosis aktif telah berobat minimal minggu sebelum bersalin atau kultur 7TA mereka
negati<e%
T*' Di,)0o'i' T# +,d, K*/,-i(,0
7akteri T7 berbentuk batang dan mempunyai sifat khusus yaitu tahan terhadap asam%
!arena itu disebut basil tahan asam ;7TA=% !uman T7 'epat mati terpapar sinar matahari
langsung,tetapi dapat bertahan hidup beberapa jam di tempat gelap dan lembap% #alam
jaringan tubuh, kuman ini dapat melakukan dormant ;tertidur lama selama beberapa tahun=%
Penyakit T7 biasanya menular pada anggota keluarga penderita maupun orang di lingkungan
sekitarnya melalui batuk atau dahak yang dikeluarkan si penderita% 8al yang penting adalah
bagaimana menjaga kondisi tubuh agar tetap sehat% Seseorang yang terpapar kuman T7
belum tentu akan menjadi sakit jika memiliki daya tahan tubuh kuat karena sistem imunitas
tubuh akan mampu mela"an kuman yang masuk% #iagnosis T7 bisa dilakukan dengan
beberapa 'ara, seperti pemeriksaan 7TA dan rontgen ;foto torak=% #iagnosis dengan 7TA
mudah dilakukan,murah dan 'ukup reliable%
!elemahan pemeriksaan 7TA adalah hasil pemeriksaan baru positif bila terdapat
kuman >444I'' dahak% .adi, pasien T7 yang punya kuman 6444I'' dahak misalnya, tidak
akan terdeteksi dengan pemeriksaan 7TA ;hasil negatif=% Adapun rontgen memang dapat
mendeteksi pasien dengan 7TA negatif, tapi kelemahannya sangat tergantung dari keahlian
dan pengalaman petugas yang memba'a foto rontgen% #i beberapa negara digunakan tes
untuk mengetahui ada tidaknya infeksi T7, melalui interferon gamma yang konon lebih baik
dari tuberkulin tes%
#iagnosis dengan interferon gamma bisa mengukur se'ara lebih jelas bagaimana
beratnya infeksi dan berapa besar kemungkinan jatuh sakit% #iagnosis T7 pada "anita hamil
dilakukan melalui pemeriksaan fisik ;sesuai luas lesi=, pemeriksaan laboratorium ;apakah
ditemukan 7TAO=, serta uji tuberkulin% 3ji tuberkulin hanya berguna untuk menentukan
adanya infeksi T7, sedangkan penentuan sakit T7 perlu ditinjau dari klinisnya dan ditunjang
foto torak% Pasien dengan hasil uji tuberkulin positif belum tentu menderita T7% Adapun jika
hasil uji tuberkulin negatif, maka ada tiga kemungkinan, yaitu tidak ada infeksi T7, pasien
sedang mengalami masa inkubasi infeksi T7, atau terjadi anergi%
!ehamilan tidak akan menurunkan respons uji tuberkulin% 3ntuk mengetahui
gambaran T7 pada trimester pertama, foto toraks dengan pelindung di perut bisa dilakukan,
terutama jika hasil 7TA-nya negatif%
P*0,3,(,.',0,,0 -*di' +,d, K*/,-i(,0 d*0),0 T#
Regimen yang sama direkomondasikan pada "anita hamil dengan T7 maupun "anita
non hamil dengan T7 ke'uali streptomy'in% penggunaanPyraDinamide dalam kehamilan%
P*0)o2,3,0 -*di'
Pengobatan tuber'ulosis aktif pada kehamilan hanya berbeda sedikit dengan penderita
yang tidak hamil% Ada )) obat tuberkulosis yang terdapat di Amerika Serikat, 6 diantaranya
dipertimbangkan sebagai obat primer karena kefektifannya dan toleransinya pada penderita,
obat tersebut adalah isoniaDid, rifampisin, ethambutol dan streptomy'in% Cbat sekunder
adalah obat yang digunakan dalam kasus resisten obat atau intoleransi terhadap obat, yang
termasuk adalah paminasalisili' a'id, pyraDinamide, 'y'loserine, ethionamide, kanamy'in,
<oimy'in dan 'apreomy'in%
Pengobatan selama setahun dengan isoniaDid diberikan kepada mereka yang tes
tuberkulin positif, gambaran radiologi atau gejala tidak menunjukkan gejala aktif% Pengobatan
ini mungkin dapat ditunda dan diberikan pada postpartum% Walaupun beberapa penelitian
tidak menunjukkan efek teratogenik dari isoniaDid pada "anita postpartum% 7eberapa
rekomendasi menunda pengobatan ini sampai 1-A bulan post partum% Sayangnya,
penyembuhannya akan memba"a "aktu yang sangat lama%
*soniaDid termasuk kategori obat , dan ini perlu dipertimbangkan keamanannya selama
kehamilan% Alternatif lain dengan menunda pengobatan sampai ) minggu pada penderita
asimtomatik% !arena banyak terjadi resistensi pada pemakaian obat tunggal, maka sekarang
direkomendasikan 'ara pengobatan dengan menggunakan kombinasi 6 obat pada penderita
yang tidak hamil dengan gejala tuberkulosis% *ni termasuk isoniaDid, rifampisin, piraDinamide
atau streptomy'in diberikan sampai tes resistensi dilakukan% 7eberapa obat tuberkulosis
utama tidak tampak pengaruh buruknya terhadap beberapa janin% !e'uali streptomy'in yang
dapat menyebebkan ketulian kongenital, maka sama sekali tidak boleh dipakai selama
kehamilan%
The 'enter for disease 'ontrol;)HH1= merekomendasikan resep pengobatan oral untuk "anita
hamil sebagai berikut (
)% *soniaDid > mgIkg, dan tidak boleh lebih 144 mg per hari bersama pyridoGine >4 mg per
hari%
% Rifampisin )4 mgIkgIhr, tidak lebih A44 mg sehari%
1% +thambutol >-> mgIkgIhari, dan tidak lebih dari ,> gram sehari;biasanya >
mgIkgIhari selama A minggu kemudian diturunkan )> mgIkgIhr%
Pengobatan ini diberikan minimal H bulan, jika resisten terhadap obat ini dapat
dipertimbangkan pengobatan dengan pyraDinamide% Selain itu pyraDinamide >4 mgIhari
harus diberikan untuk men'egah neuritis perifer yang disebabkan oleh isoniaDid% Pada
tuberkulosis aktif dapat diberikan pengobatan dengan kombinasi obat biasanya
digunakan isoniaDid > mgIkgIhari ;tidak lebih 144 mgIhari= dan ethambutol )>
mgIkgIhari% Pengobatan dilanjutkan sekurang-kurangnya )5 bulan untuk men'egah
relaps% Pengobatan ini tidak dianjurkan jika diketahui penderita telah resisten terhadap
isoniaDid% .ika dibutuhkan pengobatan dengan 1 obat atau lebih, dapat ditambah dengan
rifampisin tetapi stretomy'in sebaiknya tidak digunakan% Terapi dengan isoniaDid
mempunyai banyak keuntungan ;manjur, murah, dapat diterima penderita= dan
merupakan pengobatan yang aman selama kehamilan%
+fek Samping dari tiap-tiap obat tersebut ialah(
)% *soniaDid (
8epatotoksik maka tes fungsi hati seharusnya dilakukan dan diulang se'ara periodik%
Reaksi hipersensitif
Neurotoksik yang sering adalah neuropati perifer yang dapat di'egah dengan pemberian
<itamin 7A, selain itu kadang dapat terjadi kejang, neuritis optik dan ataksia, stupor,
enselopati toksik yang paling jarang terjadi%
Fannguan saluran pen'ernaan
% Rifampisin ( Sindrom flu, hepatotoksik
1% PyraDinamide ( 8epatotoksik, hiperuresemia
6% Streptomi'in ( Nefrotoksik, gangguan N%:*** kranial
>% +thambutol ( Neuritis optika, nefrotoksik, skin rashIdermatitis
A% +tionamid ( 8epatotoksik, gangguan saluran 'erna, teratogenik
5% P%A%S ( 8epatotoksis dan gangguan saluran 'erna%
E;,(1,'i +*0)o2,3,0 :
1. Klinis ( 7iasanya penderita dikontrol setiap minggu selama minggu, selanjutnya
setiap minggu selama sebulan sampai akhir pnegobatan% Se'ara klinis hendaknya
terdapat perbaikan dari keluhan-keluhan penderita seperti ( batuk-batuk berkurang,
batuk darah hilang, nafsu makan bertambah%
2. Bakteriologis ( 7iasanya estela -1 minggu pengobatan, sputum 7TA mulai jadi
negatif% Pemeriksaan 'ontrol sputum 7TA dilakukan sekali sebulan% 7ila sudah negatif,
sputum 7TA tetap diperiksa sedikitnya sampai 1G berturut-turut bebas kuman%
Se"aktu-"aktu mungkin terjadi silent ba'terial shedding, dimana sputum 7TA positif
dan tanpa keluhan yang rele<an pada kasus-kasus yang memperoleh kesembuhan% 7ila
ini terjadi, yakni 7TA positif pada 1 kali pemeriksaan biakan ;1 bulan=, berarti
penderita mulai kambuh lagi tuberkulosisnya% 7ila bakteriologis ada perbaikan, tetapi
klinis dan radiologis, harus di'urigai adanya penyakit lain disamping tuberkulosis paru%
7ila klinis, bakteriologis dan radiologis tetap tidak ada perbaikan padahal penderita
sudah diobati dengan dosis adekuat serta teratur, perlu dipikirkan adanya gangguan
imunologis pada penderita tersebut%
ASUHAN KEPERAWATAN
A. P*0).,9i,0
Pengkajian adalah komponen kun'i dan pondasi proses kepera"atan, pengkajian
terbagi dalam tiga tahap yaitu, pengumpulan data, analisa data dan diagnosa kepera"atan%
)= Pengumpulan data
#alam pengumpulan data ada urutan-urutan kegiatan yang dilakukan yaitu (
a% *dentitas klien
Nama, umur, jenis kelamin, tempat tinggal ;alamat=, pekerjaan, pendidikan dan status
ekonomi menengah keba"ah dan satitasi kesehatan yang kurang ditunjang dengan padatnya
penduduk dan pernah punya ri"ayat kontak dengan penderita penyakit paru yang lain
b% Ri"ayat penyakit sekarang
&eliputi keluhan atau gangguan yang sehubungan dengan penyakit yang di rasakan
saat ini% #engan adanya sesak napas, batuk, nyeri dada, keringat malam, nafsu makan
menurun dan suhu badan meningkat mendorong penderita untuk men'ari pengobatan%
'% Ri"ayat penyakit dahulu
!eadaan atau penyakit-penyakit yang pernah diderita oleh penderita yang mungkin
sehubungan dengan penyakitparu antara lain *SPA efusi pleura serta tuberkulosis paru yang
kembali aktif%
Ri"ayat penyakit keluarga
&en'ari diantara anggota keluarga pada tuberkulosis paru yang menderita penyakit
tersebut sehingga sehingga diteruskan penularannya%
Ri"ayat psikososial
Pada penderita yang status ekonominya menengah ke ba"ah dan sanitasi kesehatan yang
kurang ditunjang dengan padatnya penduduk dan pernah punya ri"ayat kontak dengan
penderita penyakit paru yang lain%
Pola fungsi kesehatan
)= Pola persepsi dan tata laksana hidup sehat
Pada klien dengan gangguan paru biasanya tinggal didaerah yang berdesak-desakan,
kurang 'ahaya matahari, kurang <entilasi udara dan tinggal dirumah yang sumpek
= Pola nutrisi dan metabolik
Pada klien dengan penyakit paru biasanya mengeluh anoreksia, nafsu makan menurun
1= Pola eliminasi
!lien penyakit paru tidak mengalami perubahan atau kesulitan dalam miksi maupun
defekasi
6= Pola akti<itas dan latihan
#engan adanya batuk, sesak napas dan nyeri dada akan menganggu akti<itas
>= Pola tidur dan istirahat
#engan adanya sesak napas dan nyeri dada pada penderita penyakit paru
mengakibatkan terganggunya kenyamanan tidur dan istirahat%
A= Pola hubungan dan peran
!lien dengan penyakit paru akan mengalami perasaan asolasi karena penyakit
menular%
5= Pola sensori dan kognitif
#aya pan'a indera ;pen'iuman, perabaan, rasa, penglihatan, dan pendengaran= tidak
ada gangguan%
J= Pola persepsi dan konsep diri
!arena nyeri dan sesak napas biasanya akan meningkatkan emosi dan rasa ka"atir
klien tentang penyakitnya
H= Pola reproduksi dan seksual
Pada penderita paru pada pola reproduksi dan seksual akan berubah karena kelemahan
dan nyeri dada%
)4= Pola penanggulangan stress
#engan adanya proses pengobatan yang lama maka akan mengakibatkan stress pada
penderita yang bisa mengkibatkan penolakan terhadap pengobatan
))= Pola tata nilai dan keper'ayaan
!arena sesak napas, nyeri dada dan batuk menyebabkan terganggunya aktifitas ibadah
klien%
= Pemeriksaan fisik
7erdasarkan sistem-sistem tubuh (
a% Sistem integumen
Pada kulit terjadi sianosis, dingin dan lembab, tugor kulit menurun%
b% Sistem pernapasan
Pada sistem pernapasan pada saat pemeriksaan fisik dijumpai (
*nspeksi ( Adanya tanda-tanda penarikan paru, diafragma, pergerakan napas
yang tertinggal, suara napas melemah
Palpasi ( Lremitus suara meningkat
Perkusi( Suara ketok redup%
Auskultasi ( Suara napas brokial dengan atau tanpa ronki basah, kasar dan
yang nyaring
'% Sistem pengindraan
Pada klien T7 paru untuk pengindraan tidak ada kelainan%
d% Sistem kordio<askuler
Adanya takipnea, takikardia, sianosis, bunyi P yang mengeras ;Soeparman, )HHJ=%
e% Sistem gastrointestinal
Adanya nafsu makan menurun, anoreksia, berat badan turun ;Soeparman, )HHJ=%
f% Sistem muskuloskeletal
Adanya keterbatasan akti<itas akibat kelemahan, kurang tidur dan keadaan sehari-hari
yang kurang meyenangkan
g% Sistem neurologis
!esadaran penderita yaitu komposmentis dengan F,S ( 6>A
h% Sistem genetalia
7iasanya klien tidak mengalami kelainan pada genitalia
#iagnosa kepera"atan yang mungkin timbul (
)% 7ersihan .alan Nafas tidak +fektif
% Pola Nafas tidak efektif
1% Fangguan Pertukaran gas
6% !urang Pengetahuan
>% !etidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
*nter<ensi
No
#iagnosa
!epera"atan
Tujuan dan 'riteria 8asil *nter<ensi
) 7ersihan .alan Nafas
tidak +fektif
#efinisi (
!etidakmampuan
untuk membersihkan
sekresi atau obstruksi
dari saluran
pernafasan untuk
mempertahankan
kebersihan jalan
NC, (
Respiratory status ( :entilation
Respiratory status ( Air"ay
paten'y
Aspiration ,ontrol
!riteria 8asil (
&endemonstrasikan
batuk efektif dan suara
N*, (
Air"ay su'tion
Pastikan kebutuhan
oral I tra'heal
su'tioning
Auskultasi suara
nafas sebelum dan
sesudah su'tioning%
nafas% nafas yang bersih, tidak
ada sianosis dan dyspneu
;mampu mengeluarkan
sputum, mampu bernafas
dengan mudah, tidak ada
pursed lips=
&enunjukkan jalan nafas
yang paten ;klien tidak
merasa ter'ekik, irama
nafas, frekuensi
pernafasan dalam rentang
normal, tidak ada suara
nafas abnormal=
&ampu
mengidentifikasikan dan
men'egah fa'tor yang
dapat menghambat jalan
nafas
*nformasikan pada
klien dan keluarga
tentang su'tioning
&inta klien nafas
dalam sebelum
su'tion dilakukan%
7erikan C dengan
menggunakan nasal
untuk memfasilitasi
suksion nasotrakeal
Funakan alat yang
steril sitiap
melakukan tindakan
Anjurkan pasien
untuk istirahat dan
napas dalam setelah
kateter dikeluarkan
dari nasotrakeal
&onitor status
oksigen pasien
Ajarkan keluarga
bagaimana 'ara
melakukan suksion
Air"ay &anagement
7uka jalan nafas,
guanakan teknik
'hin lift atau ja"
thrust bila perlu
Posisikan pasien
untuk
memaksimalkan
<entilasi
*dentifikasi pasien
perlunya
pemasangan alat
jalan nafas buatan
Pola Nafas tidak
efektif
#efinisi ( Pertukaran
udara inspirasi
danIatau ekspirasi
tidak adekuat
NC, (
Respiratory status ( :entilation
Respiratory status ( Air"ay
paten'y
:ital sign Status
!riteria 8asil (
&endemonstrasikan
batuk efektif dan suara
nafas yang bersih, tidak
ada sianosis dan dyspneu
;mampu mengeluarkan
sputum, mampu bernafas
dengan mudah, tidak ada
pursed lips=
&enunjukkan jalan nafas
yang paten ;klien tidak
merasa ter'ekik, irama
nafas, frekuensi
pernafasan dalam rentang
normal, tidak ada suara
nafas abnormal=
N*, (
Air"ay &anagement
7uka jalan nafas,
guanakan teknik
'hin lift atau ja"
thrust bila perlu
Posisikan pasien
untuk
memaksimalkan
<entilasi
*dentifikasi pasien
perlunya
pemasangan alat
jalan nafas buatan
!eluarkan sekret
dengan batuk atau
su'tion
Auskultasi suara
nafas, 'atat adanya
suara tambahan
7erikan
Tanda Tanda <ital dalam
rentang normal ;tekanan
darah, nadi, pernafasan=
bronkodilator bila
perlu
7erikan pelembab
udara !assa basah
Na,l 9embab
Atur intake untuk
'airan
mengoptimalkan
keseimbangn
&onitor respirasi
dan status C
Terapi Cksigen
7ersihkan mulut,
hidung dan se'ret
trakea
Pertahankan jalan
nafas yang paten
Atur peralatan
oksigenasi
&onitor aliran
oksigen
Pertahankan posisi
pasien
Cnser<asi adanya
tanda tanda
hipo<entilasi
&onitor adanya
ke'emasan pasien
terhadap oksigenasi
1 Fangguan Pertukaran
gas
#efinisi ( !elebihan
atau kekurangan
dalam oksigenasi dan
atau pengeluaran
karbondioksida di
dalam membran
kapiler al<eoli
r
NC, (
Respiratory Status ( Fas
eG'hange
Respiratory Status ( <entilation
:ital Sign Status
!riteria 8asil (
&endemonstrasikan
peningkatan <entilasi dan
oksigenasi yang adekuat
&emelihara kebersihan
paru paru dan bebas dari
tanda tanda distress
pernafasan
&endemonstrasikan
batuk efektif dan suara
nafas yang bersih, tidak
ada sianosis dan dyspneu
;mampu mengeluarkan
sputum, mampu bernafas
dengan mudah, tidak ada
pursed lips=
Tanda tanda <ital dalam
rentang normal
N*, (
Air"ay &anagement
7uka jalan nafas,
guanakan teknik
'hin lift atau ja"
thrust bila perlu
Posisikan pasien
untuk
memaksimalkan
<entilasi
*dentifikasi pasien
perlunya
pemasangan alat
jalan nafas buatan
!eluarkan sekret
dengan batuk atau
su'tion
Auskultasi suara
nafas, 'atat adanya
suara tambahan
7arikan pelembab
udara
Atur intake untuk
'airan
mengoptimalkan
keseimbangan%
&onitor respirasi
dan status C
6 !urang Pengetahuan
#efinisi (
Tidak adanya atau
kurangnya informasi
kognitif sehubungan
dengan topi' spesifik%
NC, (
!o"l"dge ( disease pro'ess
!o"ledge ( health 7eha<ior
!riteria 8asil (
Pasien dan keluarga
menyatakan pemahaman
tentang penyakit, kondisi,
prognosis dan program
pengobatan
Pasien dan keluarga
mampu melaksanakan
prosedur yang dijelaskan
se'ara benar
Pasien dan keluarga
mampu menjelaskan
kembali apa yang
dijelaskan pera"atItim
kesehatan lainnya
N*, (
Tea'hing ( disease Pro'ess
7erikan penilaian
tentang tingkat
pengetahuan pasien
tentang proses
penyakit yang
spesifik
.elaskan
patofisiologi dari
penyakit dan
bagaimana hal ini
berhubungan
dengan anatomi dan
fisiologi, dengan
'ara yang tepat%
Fambarkan tanda
dan gejala yang
biasa mun'ul pada
penyakit, dengan
'ara yang tepat
Fambarkan proses
penyakit, dengan
'ara yang tepat
*dentifikasi
kemungkinan
penyebab, dengna
'ara yang tepat
Sediakan informasi
pada pasien tentang
kondisi, dengan
'ara yang tepat
#iskusikan
perubahan gaya
hidup yang
mungkin diperlukan
untuk men'egah
komplikasi di masa
yang akan datang
dan atau proses
pengontrolan
penyakit
> !etidakseimbangan
nutrisi kurang dari
kebutuhan tubuh
#efinisi ( *ntake
nutrisi tidak 'ukup
untuk keperluan
metabolisme tubuh%
NC, (
Nutritional Status ( food and
Lluid *ntake
!riteria 8asil (
Adanya peningkatan berat
badan sesuai dengan
tujuan
7erat badan ideal sesuai
dengan tinggi badan
&ampu mengidentifikasi
kebutuhan nutrisi
Tidak ada tanda tanda
malnutrisi
N*, (
Nutrition &anagement
!aji adanya alergi
makanan
!olaborasi dengan
ahli giDi untuk
menentukan jumlah
kalori dan nutrisi
yang dibutuhkan
pasien%
Anjurkan pasien
untuk meningkatkan
intake Le
Anjurkan pasien
untuk meningkatkan
Tidak terjadi penurunan
berat badan yang berarti
protein dan <itamin
,
7erikan substansi
gula
7erikan makanan
yang terpilih
; sudah
dikonsultasikan
dengan ahli giDi=
&onitor jumlah
nutrisi dan
kandungan kalori
7erikan informasi
tentang kebutuhan
nutrisi
!aji kemampuan
pasien untuk
mendapatkan nutrisi
yang dibutuhkan
Nutrition &onitoring
77 pasien dalam
batas normal
&onitor adanya
penurunan berat
badan
&onitor tipe dan
jumlah akti<itas
yang biasa
dilakukan
7A7 ***
P+N3T3P
!esimpulan
!ehamilan akan menimbulkan perubahan yang luas terhadap fisiologi pernapasan%
Ada empat faktor penting yang terjadi dalam kehamilan yang erat hubungannya dengan
fungsi pernapasan% Rahim yang membesar karena kehamilan akan mendorong diafragma ke
atas, sehingga rangga dada menjadi sempit, gerakan paru akan terbatas untuk mengambil
oksigen selama pernapasan, dan untuk mengatasi kekurangan 4 ini pernapasan menjadi
'epat ;hiper<entilasi=%
Penularan penyakit paru ;T7,= terjadi karena penderita T7, membuang ludah dan
dahaknya sembarangan dengan 'ara dibatukkan atau dibersinkan keluar% #alam dahak dan
ludah penderita terdapat basil T7,-nya, sehingga basil ini mengering dalam bentuk spora
lalu diterbangkan angin% !uman yang terba"a angin dan jatuh ketanah maupun lantai rumah
yang kemudian terhirup oleh manusia melalui paru-paru dan bersarang serta berkembangbiak
di paru-paru% Penyakit ini perlu diperhatikan dalam kehamilan, karena penyakit ini masih
merupakan penyakit rakyat0 sehingga sering kita jumpai dalam kehamilan% T7, paru ini
dapat menimbulkan masalah pada "anita itu sendiri, bayinya dan masyarakat sekitarnya%
#ALTAR P3SRTA!A
Amin muhammad, 8ood Alsagaff% ;)HJH=% Pengantar *lmu Penyakit Paru% Airlangga
3ni<ersity Press% Surabaya%
Soemantri, *% ;4)=% Asuhan !epera"atan Pada Pasien #engan Fangguan Sistem
Pernapasan% .akarta ( Salemba &edika%
http(IIputuayu"ulanis"ari%blogspot%'omI4)1I46Iasuhan-kebidanan-patologi-dengan%html
diakses pada tanggal 45I41I4)6
http(IIlorenataDo%'omI44HI)Iibu-hamil-dengan-penyakit-tb'%html diakses pada tanggal
45I41I4)6
http(IIshelnyp%blogspot%'omI4)1I46Iasuhan-kepera"atan-tuberkulosis-paru%html diakses
pada tanggal 45I41I4)6

Anda mungkin juga menyukai