Anda di halaman 1dari 3

1. B.

Menarik kesimpulan
Penelitian dapat dibedakan menurut menurut beberapa aspek, yaitu tujuannya, tingkat
analisisnya, kegunaannya, ada tidaknya perlakuan terhadap subjek, aspek pendekatannya,
populasi subjeknya.
berdasar tingkat analisisnya, penelitian dibedakan menjadi penelitian deskriptif dan analitik
atau inferensial. Penelitian deskriptif hasilnya berupa deskripsi (penggambaran)
keadaan objek penelitian tanpa memberikan kesimpulan berlaku umum
(generalisasi).Penelitian analitik, hasilnya tidak hanya berhenti pada taraf menguraikan
atau pendeskripsian, akan tetapi dilanjutkan sampai taraf pengambilan kesimpulan yang
berlaku secara umum serta menerangkan hubungan sebab akibat dan biasanya sudah ada
hipotesisnya. Pengambilan keputusan dilakukan dengan uji statistik(Buku dr Arief TQ).
2. D. Obsevasional
Berdasarkan ada tidaknya perlakuan, penelitian dibedakan menjadi penelitian eksperimental
dan non-eksperimental (observasional). Penelitian eksperimental, memberikan perlakuan
atau manipulasi pada subjek penelitiannya, dan observasi dilakukan untuk melihat efek dari
perlakuan itu. Penelitian observasional, tidak memberikan perlakuan yang akan diobservasi
efeknya. Contohnya, penelitian untuk mengetahui umur harapan hidup suatu penduduk di
suatu wilayah, penelitian untuk mengetahui efek paparan polusi debu terhadap peningkatan
angka kejadian infeksi saluran pernafasan di masyarakat (Buku dr Arief TQ).
3. Afwan, saya bingung
4. E. memasukkan pendapat pribadi untuk memperkaya tinjauan pustaka
5. D. Menetapkan masalah penelitian
Langkah-langkah metodologis dalam penelitian:
1. Mencari dan merumuskan masalah,
2. Merumuskan hipotesis,
3. Menetapkan rancangan penelitian,
4. Pengambilan data,
5. Analisis data dan hasil,
6. Kesimpulan,
7. Generalisasi,
Langkah penelitian itu bersiklus, berangkat dapri teori yang ada dan berakhir dari teori yang
baru, disamping akan menimbulkan masalah yang baru pula, begitu seterusnya (Buku dr
Arief TQ)
6. D. Alur pemikiran logis mengenai hubungan antar variabel dalam penelitian
Kerangka konsep penelitian adalah suatu hubungan antara konsep satu dengan konsep
lainnya dari masalah penelitian atau hubungan antara variabel-variabel yang akan diamati
(diukur) dalam penelitian. Konsep masih bersifat abstrak (tidak dapat diamati/diukur secara
langsung)
supaya dapat diamati/diukur dijabarkan dalam bentuk variabel-variabel. Kerangka
konsep juga disebut dengan kerangka pemikiran yaitu alur pemikiran yang logis megenai
hubungan antar variabel dalam penelitian yang disusun berdasarkan teori dalam tinjauan
pustaka. Merupakan landasan untuk menyusun hipotesis (Slide dr Muthmainah).
7. B. Merupakan petunjuk untuk menetapkan rancangan penelitian
Sifat-sifat hipotesis:
Merupakan kalimat pernyataan atau deklaratif (berarti A salah)
Mengemukakan adanya hubungan antara dua variabel atau lebih
Merupakan jawaban sementara terhadap masalah penelitian (berarti C salah)
Memungkinkan untuk dibuktikan secara empiris.
Tidak semua penelitian memerlukan hipotesi. Bila informasi ilmiah untuk menyusun
hipotesis tidak cukup, misalnya pada penelitian yang menyangkut permasalahan yang sama
sekali baru seperti penelitian eksploratif atau penelitian deskriptif murni, peneliti tidak perlu
menyusun hipotesis (Buku dr Arief TQ) berarti B salah.
Untuk merumuskan hipotesis peneliti harus punya dasar pertimbangan yaitu pertimbangan
substansi dan pertimbangan yang menyangkut formulasi. Pertimbangan substansi ditentukan
oleh seberapa kuat informasi teoritis maupun fakta empiris terdahulu untuk menjawab
permasalahan penelitian. Dalam memformulasikan hipotesis, peneliti dituntut untuk
mempunyai kemampuan mengorganisasikan dan menata kembali konsep yang diambil
dalam pola penjelasan secara runtut. (Buku dr TQ). Jadi harus menetapkan landasan
teorinya dulu. E salah.
Dalam penelitian, hipotesis merupakan petunjuk untuk menetapkan rancangan penelitian,
mencakup: penetapan jenis penelitian, penetapan populasi dan subjek penelitian, penetapan
penelitian, pemilihan metode statistik yang sesuai (Buku dr Arief TQ)
8. D. Zat x dapat menghambat kerusakan struktur histologis hepar mencit yang diinduksi
parasetamol dosis toksik.
Hipotesis satu ekor menunjukkan bahwa arah hubungan antar variabelnya sudah jelas
(menurunkan, meningkatkan, dll) sedangkan yang dua ekor hubungan antar variabelnya
belum jelas (mempengaruhi, ada pengaruh, ada perbedaan).
Contoh:
Radiasi sinar X menurunkan kualitas sperma (satu ekor)
Ada perbedaan pemilihan jenis kontrasepsi antara orang di kota dan di desa (dua ekor)
(Buku dr Arief TQ).
9. E. Ha mempengaruhi aktivitas fagositosis makrofag mencit yang diinfeksi Plasmodium
berghei
a. Subjek penelitias: Mencit yang diinfeksi Plasmodium berghei
b. Penelitian eksperimental epidemiologi, sepertinya saya belum pernah dengar *cmiiw
c. Aktivitas fagositosis makrofag mencit: variabel ordinal (peringkat, tidak berbatas tegas)
d. Variabel bebas: herbal x, variabel terikat: aktivitas fagositosis makrofag mencit
10. A. Rasio

Anda mungkin juga menyukai