Anda di halaman 1dari 3

Laboratorium vulkanologi 2013

Nama : Tirta Kencana Putri


Nim : 111 110 022
Plug : 4 Page 1


BAB I
PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang
Gunung api adalah lubang kepundan atau rekahan dalam kerak bumi tempat
keluarnya cairan magma atau gas atau cairan lainnya ke permukaan bumi. Material yang
dierupsikan ke permukaan bumi umumnya membentuk kerucut terpancung.Tak jarang
Gunung api meletus dan menyebabkan banyak korban yang berjatuhan. Gunung meletus,
terjadi akibat endapan magma di dalam perut bumi yang didorong keluar oleh gas yang
bertekanan tinggi. Dari letusan-letusan seperti inilah gunung berapi terbentuk. Letusannya
yang membawa abu dan batu menyembur dengan keras sejauh radius 18 km atau lebih,
sedang lavanya bisa membanjiri daerah sejauh radius 90 km. Letusan gunung berapi bisa
menimbulkan korban jiwa dan harta benda yang besar sampai ribuan kilometer jauhnya dan
bahkan bias mempengaruhi putaran iklim di bumi ini. Hasil letusan gunung berapi berupa:
Gas Vulkanik
Lava dan Aliran Pasir serta Batu Panas
Lahar
Abu Letusan
Awan Panas (Piroklastik)
I.2.Maksud dan Tujuan
Maksud dan tujuan dari dari praktikum ini adalah kita dapat mebgerti cara- cara untuk
menanggulangi bencana Gunung Api dengan tepat dan benar supaya tidak terjadi banyak
korban.





Laboratorium vulkanologi 2013

Nama : Tirta Kencana Putri
Nim : 111 110 022
Plug : 4 Page 2


BAB II
ISI


Letusan Gunung Api sangat menjadi masalah yang klasik di wilayah Indonesia karena
kurangnya kesigapan dalam mengevakuasi para warga yang tinggal di sekitar kemudian
menyebabkan banyaknya korban jiwa yang berjatuhan.Untuk itu Pemerintah Daerah sudah
wajib melakukan upaya mitigasi bencana Gunung Api.


Gambar 1. Gunung yang sedang meletus

Upaya memperkecil jumlah korban jiwa dan kerugian harta benda akibat letusan
gunung berapi, tindakan yang perlu dilakukan :
Pemantauan, aktivitas gunung api dipantau selama 24 jam menggunakan alat
pencatat gempa (seismograf).Peemantauan ini dilakukan secara rutin supaya dapat
memantau aktivitas Gunung Api.Data yang dihasilkan data seismograf dimana data
ini dapat memberikan informasi tentang ada tidaknya guguran lava yang jatuh atau
aktivitas gempa akibat vulkanisme.
Tanggap Darurat, tindakan ini dilakukan ketika terjadi peningkatan aktivitas
gunung berapi, antara lain mengevaluasi laporan dan data, membentuk tim Tanggap
Darurat, mengirimkan tim ke lokasi, melakukan pemeriksaan secara terpadu.Hal ini
Laboratorium vulkanologi 2013

Nama : Tirta Kencana Putri
Nim : 111 110 022
Plug : 4 Page 3


patut dilakukan untuk mengetahui lebih dalam lagi bagaimana aktivitas gunung api
dari dekat bukan hanya pemantauan dari alat saja.
Pemetaan, Peta Kawasan Rawan Bencana Gunung berapi dapat menjelaskan jenis
dan sifat bahaya gunung berapi, daerah rawan bencana, arah penyelamatan diri,
lokasi pengungsian, dan pos penanggulangan bencana.
Penyelidikan gunung berapi menggunakan metoda Geologi, Geofisika, dan
Geokimia. Hasil penyelidikan ditampilkan dalam bentuk buku, peta dan dokumen
lainya.
Sosialisasi, petugas melakukan sosialisasi kepada Pemerintah Daerah serta
masyarakat terutama yang tinggal di sekitar gunung berapi. Bentuk sosialisasi dapat
berupa pengiriman informasi kepada Pemda dan penyuluhan langsung kepada
masyarakat.Hal ini adalah hal yang sangat perlu dilakukan, karena masyarakat
terkadang tidak mau diajak untuk pergi ketempat yang lebih aman dengan alas an
barang berharga yang ditinggalkan.


Gambar 2. Abu Vulkanik yang sampai ke kota saat Gunung Meletus

Upaya Penanggulangan dalam Bencana Gunung Api dapat dibagi menjadi tiga
langkah yaitu : 1. Sebelum Gunung Meletus
2. Saat Gunung Meletus
3. Setelah Gunung Meletus.
Penanggulangan Bencana Gunung Api ini paling utama dilakukan pada saat sebelum
Gunung Meletus tetapi statusnya sudah Awas, hal ini perlu dilakukan sosialisasi terhadap
para warga dan evakuasi secepatnya supaya korban yang ditimbulkan tidak banyak.

Anda mungkin juga menyukai