I.1 Latar Belakang Gunung api adalah lubang kepundan atau rekahan dalam kerak bumi tempat keluarnya cairan magma atau gas atau cairan lainnya ke permukaan bumi. Material yang dierupsikan ke permukaan bumi umumnya membentuk kerucut terpancung.Tak jarang Gunung api meletus dan menyebabkan banyak korban yang berjatuhan. Gunung meletus, terjadi akibat endapan magma di dalam perut bumi yang didorong keluar oleh gas yang bertekanan tinggi. Dari letusan-letusan seperti inilah gunung berapi terbentuk. Letusannya yang membawa abu dan batu menyembur dengan keras sejauh radius 18 km atau lebih, sedang lavanya bisa membanjiri daerah sejauh radius 90 km. Letusan gunung berapi bisa menimbulkan korban jiwa dan harta benda yang besar sampai ribuan kilometer jauhnya dan bahkan bias mempengaruhi putaran iklim di bumi ini. Hasil letusan gunung berapi berupa: Gas Vulkanik Lava dan Aliran Pasir serta Batu Panas Lahar Abu Letusan Awan Panas (Piroklastik) I.2.Maksud dan Tujuan Maksud dan tujuan dari dari praktikum ini adalah kita dapat mebgerti cara- cara untuk menanggulangi bencana Gunung Api dengan tepat dan benar supaya tidak terjadi banyak korban.
Laboratorium vulkanologi 2013
Nama : Tirta Kencana Putri Nim : 111 110 022 Plug : 4 Page 2
BAB II ISI
Letusan Gunung Api sangat menjadi masalah yang klasik di wilayah Indonesia karena kurangnya kesigapan dalam mengevakuasi para warga yang tinggal di sekitar kemudian menyebabkan banyaknya korban jiwa yang berjatuhan.Untuk itu Pemerintah Daerah sudah wajib melakukan upaya mitigasi bencana Gunung Api.
Gambar 1. Gunung yang sedang meletus
Upaya memperkecil jumlah korban jiwa dan kerugian harta benda akibat letusan gunung berapi, tindakan yang perlu dilakukan : Pemantauan, aktivitas gunung api dipantau selama 24 jam menggunakan alat pencatat gempa (seismograf).Peemantauan ini dilakukan secara rutin supaya dapat memantau aktivitas Gunung Api.Data yang dihasilkan data seismograf dimana data ini dapat memberikan informasi tentang ada tidaknya guguran lava yang jatuh atau aktivitas gempa akibat vulkanisme. Tanggap Darurat, tindakan ini dilakukan ketika terjadi peningkatan aktivitas gunung berapi, antara lain mengevaluasi laporan dan data, membentuk tim Tanggap Darurat, mengirimkan tim ke lokasi, melakukan pemeriksaan secara terpadu.Hal ini Laboratorium vulkanologi 2013
Nama : Tirta Kencana Putri Nim : 111 110 022 Plug : 4 Page 3
patut dilakukan untuk mengetahui lebih dalam lagi bagaimana aktivitas gunung api dari dekat bukan hanya pemantauan dari alat saja. Pemetaan, Peta Kawasan Rawan Bencana Gunung berapi dapat menjelaskan jenis dan sifat bahaya gunung berapi, daerah rawan bencana, arah penyelamatan diri, lokasi pengungsian, dan pos penanggulangan bencana. Penyelidikan gunung berapi menggunakan metoda Geologi, Geofisika, dan Geokimia. Hasil penyelidikan ditampilkan dalam bentuk buku, peta dan dokumen lainya. Sosialisasi, petugas melakukan sosialisasi kepada Pemerintah Daerah serta masyarakat terutama yang tinggal di sekitar gunung berapi. Bentuk sosialisasi dapat berupa pengiriman informasi kepada Pemda dan penyuluhan langsung kepada masyarakat.Hal ini adalah hal yang sangat perlu dilakukan, karena masyarakat terkadang tidak mau diajak untuk pergi ketempat yang lebih aman dengan alas an barang berharga yang ditinggalkan.
Gambar 2. Abu Vulkanik yang sampai ke kota saat Gunung Meletus
Upaya Penanggulangan dalam Bencana Gunung Api dapat dibagi menjadi tiga langkah yaitu : 1. Sebelum Gunung Meletus 2. Saat Gunung Meletus 3. Setelah Gunung Meletus. Penanggulangan Bencana Gunung Api ini paling utama dilakukan pada saat sebelum Gunung Meletus tetapi statusnya sudah Awas, hal ini perlu dilakukan sosialisasi terhadap para warga dan evakuasi secepatnya supaya korban yang ditimbulkan tidak banyak.