Anda di halaman 1dari 17

Cara Memperoleh Hukum dan

Teori
Pengetahuan ilmiah: pengetahuan yang telah
dibuktikan kebenarannya

Ditarik dari fakta-fakta pengalaman yang
diperoleh lewat observasi dan eksperimen.

Keterangan-keterangan observasi menjadi
dasar untuk menarik hukum-hukum dan teori-
teori yang membentuk pengetahuan ilmiah.
"Ilmu berpijak pada suatu dasar yang kukuh yang
diperoleh melalui observasi dan eksperimen, dan
pada pikiran bahwa ada semacam prosedur
penarikan kesimpulan yang memungkinkan kita
menarik teori teori ilmiah lewat observasi dan
eksperimen dengan cara yang dapat dipercaya.

Teori-teori dapat berubah jika ditemukan fakta-fakta
baru yang dapat menyangkal teori sebelumnya.


Kritik Chalmers terhadap
Induksi
Induksi tidak dapat dibenarkan berdasarkan
logika semata.

Variasi kondisi yang luas menimbulkan
persoalan-persoalan serius bagi kaum induktivis.

Prinsip induksi dalam bentuk versi probabilitas
dapat dibenarkan.
Tidak semua pengetahuan non-logis mesti
berasal dari pengalaman

Sulit menentukan bagaimana probabilitas
suatu hukum atau teori dilihat dari segi
pembuktian yang terperinci.

Kritik Chalmers terhadap
Deduksi
Hukum-hukum dan teori bersifat universal
konsekuensi-konsekuensi penjelasan-
penjelasan dan ramalan-ramalan.

Deduksi logika saja tidak dapat berlaku sebagai
sumber suatu keterangan yang benar tentang
dunia.

Deduksi berkaitan dengan penarikan
keterangan-keterangan dari keterangan-
keterangan lain yang sudah diketahui.

Pandangan Metodologis Karl
Proper
Falsifikasi : setiap penelitian ilmiah dituntun
oleh teori tertentu yang mendahuluinya atau
suatu keadaan yang salah, tidak benar, tidak
correct.

Selama suatu teori belum bisa difalsifikasi,
maka ia akan dianggap benar
...begitulah caranya kita dapat
belajar dari kesalahan kesalahan
kita, dan setelah mengetahui bahwa
dugaan kita salah, kita akan belajar
banyak tentang kebenaran, dan akan
makin mendekati kebenaran.
Pembelaan Popper yang tidak
memadai
Akseptabilitas keterangan observasi diukur
dengan kemampuannya untuk dapat tahan uji.

Penekanan peranan keputusan individu-
individu atau grup-grup individu untuk
menerima atau menolak apa yang disebut
sebagai keterangan dasar.
Unsur subjektif bertentangan dengan
pendapat Popper tentang ilmu sebagai suatu
proses tanpa subjek.

Keterangan-observasi adalah fallible dan
penerimaannya hanya secara percobaan
serta terbuka untuk di revisi, sehinggga
bertentangan dengan pandangan
falsifikasionis
Popper tentang pendekatan
ke Kebenaran
Pentingnya ide untuk mendekat ke
kebenaran.

Kemajuan sebagai pendekatan beruntun
ke kebenaran mempunyai ciri
instrumentalis yang menyimpang dari
aspirasi-aspirasi yang realis.

Tujuan ilmu adalah kebenaran
Suatu metode ilmiah yang tepat,
ditentukan oleh ilmuwan individual yang
mempunyai sikap yang tepat.

Metodologi Popper tentang program-
program riset ilmiah menjadikan
pandangan objektivis tentang ilmu
didukung oleh Lakatos.

Implikasi Pandangan Karl
Popper terhadap
Pengembangan Prodi Gizi &
Kesehatan

Penelitian baru muncul banyak
hipotesa banyak kesalahan hipotesa
penelitian berlanjut mendekat ke
kebenaran
Masalah harus diteliti dengan detail dan
sesuai dengan fakta yang terjadi

Hasil atau ilmu yang didapatkan bisa
berguna untuk masalah yang sedang
dipecahkan

Membuat ilmu itu bertahan dalam
jangka waktu yang lama.
Tujuan dari ilmu Gizi dan Kesehatan:
mencapai sebuah kebenaran ilmiah.

Inovasi-inovasi baru mendukung kemajuan
ilmu Gizi dan Kesehatan agar selalu bisa
mengikuti perkembangan zaman dan kasus
yang ada.

Inovasi-inovasi tersebut butuh beberapa
pengujian kritis dan eksperimental secara
tegas.

Pikiran manusia menentukan
bagaimana perkembangan prodi Gizi
dan Kesehatan untuk kedepannya.

Anda mungkin juga menyukai