Anda di halaman 1dari 9

HASIL WAWANCARA

1. Program pendidikan kesehatan di Puskesmas Kamonji


Penanggung jawab program pendidikan kesehatan (Ibu W)
disini kami selalu melakukan penyuluhan baik saat posyandu maupun dipoli-
poli yang secara individual kami memberikan penyuluhan ataupun konseling.
Selain itu memang ada jadwal dari masing-masing bagian, misalnya bagian
kesling tiap tahun kami ada pembinaan keluarga PHBS
Petugas pelaksana dari bagian gizi (Pak H)
penyuluhan disini jadwalnya memang sudah dibuat masing-masing bagian,
misalnya bagian gizi mengenai KADARSI (keluarga sadar gizi), bagian
kesling mengenai PHBS, KIA, semua sudah punya jadwal masing-masing.
Selain penyuluhan bisa dilihat juga dari poster-poster, leaflet, ini biasanya
kami pajang bisa dilihat di seluruh tempat di puskesmas banyak terdapat,
disitu banyak terdapat pesan-pesan kesehatan
Kepala puskesmas
disini hampir semua program dari dinas kami jalankan, karena puskesmas
itu hanya UPTD (Unit Pelaksana Teknis Dinas) jadi semua program yang
dari dinas itu yang kita jalankan termasuk mengenai pendidikan kesehatan
atau promosi kesehatan. Yang paling sering dilakukan penyuluhan mengenai
PHBS dan penyakit-penyakit akibat lingkungan, penyuluhan ke ibu-ibu agar
anaknya ke posyandu, selain itu bisa dilihat di setiap tempat ada terpajang
poster kawasan tanpa rokok agar masyarakat yang berobat disini tidak
merokok di area puskesmas dan yang lainnya bisa terbebas dari asap rokok.
Ini semua termasuk dalam rangkaian program kami di puskesmas dalam hal
pendidikan kesehatan masyarakat

Masyarakat
kalau penyuluhan sampai saat ini saya belum pernah ikuti, yah palingan
kalau berkunjung ke puskesmas saya baca poster-poster disini. Tapi saya
juga tidak pasti kalau penyuluhan tidak dilaksanakan, karena saya kan
bekerja dari pagi sampai sore, jadi mungkin saya yang tidak ditempat saat
itu
(Pak D, Pegawai negeri)

saya tidak pernah ikut penyuluhan dipuskesmas ini, kalau di kelurahan
pernah saya ikut satu kali, tapi sudah lama sekali, saya juga sudah lupa apa
yang dibahas waktu itu. Kalau poster sering saya lihat itupun kalau pas
berkunjung ke puskesmas
(Ibu S, IRT)

tidak pernah ada penyuluhan, saya tidak pernah dengar ada penyuluhan
dari puskesmas
(Pak W, Tukang becak)

saya baru satu kali berobat disini, belum pernah sebelumnya saya dengar
ada penyuluhan. Tidak pernah saya ikuti selama ini, dari kelurahan juga
sama saja tidak pernah
(Ibu S, Guru)

pernah satu kali ikut penyuluhan di puskesmas ini waktu antar anak saya
imunisasi, penyuluhan tentang ASI waktu itu. Saya juga jarang datang ke
puskesmas ini
(Ibu F, IRT)

2. Komponen yang berperan dalam menjalankan program pendidikan
kesehatan di puskesmas Kamonji
Penanggung jawab program pendidikan kesehatan (Ibu W)
Semua aktif disini, jadi disini kita punya daerah binaan sendiri-sendiri,
dibagi tiap kelurahan dari bagian Kesling, KB, KIA, Gizi, jadi selama dia
masih di pyskesmas ini daerah yang dia pegang harus di
pertanggungjawankan. Jadi dari masing-masing bagian semua punya
peranan
Petugas pelaksana (Pak H)
ada memang yang bertanggung jawab terhadap promosi kesehatan, tapi
dari semua bagian di puskesmas ini semuanya turut langsung terlibat,
misalnya dari gizi memang ada petugas khusus untuk penyuluhan nanti di
lapangan ada kader jadi kader yang berperan aktif
Kepala puskesmas
semua komponen di puskesmas ini berperan aktif dalam hal promosi
kesehatan ini. Dari masing-masing bidang seperti KIA, KB, dari tiap bagian
itu ada program promotif juga jadi semuanya berperan aktif, karena memang
puskesmas kedepannya harus lebih banyak ke preventif dan promotif

3. Mekanisme perencanaan program pendidikan kesehatan di puskesmas
Kamonji
Penanggung jawab program pendidikan kesehatan (Ibu W)
tiap tahun ada POA (Plan of Action), dan masing-masing pemegang
program promosi kesehatan dari tiap bagian pasti ada POA yang dibuat
sendiri dari masing-masing bidang yang bertanggung jawab dan dia ajukan
ke kepala puskesmas untuk menjelaskan siapa saja yang terlibat jika disetujui
maka itu yang akan dilaksanakan
Petugas pelaksana (Pak H)
disini selalu punya POA yang sifatnya rutin, ada POA tahunan dan POA
bulanan jadi dari POA tahunan nanti diaplikasikan ke POA bulanan. Jadi
POA ini ada dari dinas ada juga yang dari petugas, misalnya POA dari dinas
yaitu turun kegiatan Gizi misalnya KADARSI jadi nanti dari petugas yang
tentukan penyuluhannya nanti bisa dilakukan dimana dan bagaimana
pelaksanaannya
Kepala puskesmas
iya ada kita buat perencanaannya, yang jelas sesuai dengan arahan dari
dinas kesehatan



4. Anggaran untuk program pendidikan kesehatan di puskesmas Kamonji
Penanggung jawab program pendidikan kesehatan (Ibu W)
kalau dananya Alhamdulillah ada dari dinas, dan selama ini cukup karena
leaflet dan poster itu dinas yang sediakan dan malah dari dinas selalu kirim
berlebih leaflet dan poster

Petugas pelaksana (Pak H)
sudah ada dana yang disiapkan dari puskesmas untuk setiap program yang
ada

Kepala puskesmas
kalau soal anggaran, kalau kita mau menjalankan semua pasti tidak akan
pernah cukup, tapi sekarang sudah ada BOK (Bantuan Operasional
Kesehatan) jadi dari BOK ini yang banyak membantu, memang BOK untuk
biaya operasional, paling tidak biaya perjalanan (transportasi) petugas
ditanggung oleh BOK

5. Monitoring pelaksanaan program pendidikan kesehatan di puskesmas
Kamonji
Penanggung jawab program pendidikan kesehatan (Ibu W)
monitoring dari dinas melalui pelaporan dan biasanya mereka turun
langsung ke lapangan untuk cek betul tidak program ini dijalankan, dan
seringnya kami tidak tahu kalau ada dari dinas ikut hadir nanti ada
pertemuan baru dari dinas sampaikan bahwa mereka ikut turun pada saat
itu
Petugas pelaksana (Pak H)
untuk monitoring rutin dari dinas misalnya setiap bulan mereka turun untuk
pemantauan di posyandu dan mereka melakukan itu secara acak jadi tidak
ada yang tahu bulan ini mereka akan ikut turun di kelurahan apa
Kepala puskesmas
selalu ada monitoring dari dinas, dengan jalan laporan yang selalu dibuat
dan dikirimkan ke dinas kesehatan
6. Kendala dalam pelaksanaan program pendidikan kesehatan di puskesmas
Kamonji
Penanggung jawab program pendidikan kesehatan (Ibu W)
kendalanya sampai saat ini kesadaran masyarakat karena masyarakat
jarang bisa meluangkan waktunya untuk kumpul jika diadakan penyuluhan,
mungkin karena tidak sinkron dengan waktunya apalagi untuk yang jam
kerjanya berakhir sore sampai malam
Petugas pelaksana (Pak H)
kendalanya sekarang komunikasi dengan pemerintahan setempat dimana
lokasi akan diadakan kegiatan tidak baik, misalnya petugas itu biasanya
kalau mau turun ke lapangan untuk adakan penyuluhan itu dadakan jadi
biasanya belum melapor ke kelurahan sudah turun, nanti selesai kegiatan
baru melapor jadi hal ini yang menimbulkan masalah karena kelurahan pasti
tidak akan terimakenapa mereka tidak dilibatkan, itu versi dari kelurahan
sedangkan dari versi kesehatan, setiap kita adakan koordinasi ke kelurahan
mereka tidak pernah hadir, kalaupun hadir selalu bukan pengambil kebijakan
puncak yang datang sementara yang kami butuhkan itu advokasi dari orang-
orang penting disitu baik pak camat atau pak lurah. Ataupun biasanya
mereka hadir tapi tidak semua yang datang misalnya ada 7 wilayah yang
dilibatkan yang datang hanya 2, jadi kami tidak bisa ambil keputusan
Kepala puskesmas
kendalanya yang pertama, dari pihak kelurahan, misalnya kami kerjasama
dengan pihak kelurahan untuk penyuluhan yang kami adakan tetapi pihak
kelurahan seringnya tidak mampu menghadirkan masyarakatnya. Yang
kedua, misalnya untuk masalah sanitasi, kami sudah mengadakan penyuluhan
dan menjelaskan dimana seharusnya limbah rumah tangga dibuang, tetapi
bukan kami yang mengadakan itu (jadi akibat koordinasi yang kurang baik)
jadi tidak tersedia tempat sampah jadi masyarakat buang disembarang
tempat karena memang tidak tersedia tempat sampah


7. Sikap masyarakat terhadap pelaksanaan program pendidikan kesehatan di
puskesmas Kamonji
Penanggung jawab program pendidikan kesehatan (Ibu W)
masyarakat antusias mengikuti, hal ini terlihat dari masyarakat yang aktif
mengajukan pertanyaan saat kami memberikan penyuluhan
Petugas pelaksana (Pak H)
masih banyak masyarakat yang kurang peduli dengan kesehatannya
Kepala puskesmas
masyarakat masih kurang kesadarannya mengenai kesehatan, mungkin
karena banyak kesibukannya jadi mereka belum antusias mengikuti program
promosi kesehatan yang kami lakukan
Masyarakat
saya sangat berharap kegiatan-kegiatan kesehatan seperti penyuluhan bisa
ditingkatkan dan bisa mencapai semua kalangan, dan masalah waktu
mungkin ada baiknya jika di hari libur jadi kami yang bekerja juga bisa ikut
dalam kegiatan tersebut
(Pak D, Pegawai negeri)

selain poster yang sering sy lihat, saya ingin juga ada diskusi langsung
dengan masyarakat, jadi kalau ada masalah yang mau ditanya ada yang bisa
jadi tempat bertanya
(Ibu S, IRT)

saya harap puskesmas makin sering bikin program penyuluhan, biar kita
yang hidup di pinggiran tau juga sedikit tentang hidup sehat, kalau poster-
poster saya lihat banyak di puskesmas tapi banyak juga teman yang buta
huruf, tidak bisa di baca , hanya dia lihati saja gambar-gambarnya, susah
juga
(Pak W, Tukang becak)

saya berharap puskesmas dalam memberikan penyuluhan jangan hanya
terbatas di puskesmas saja, mungkin ada baiknya di luar puskesmas juga,
kayak di masjid atau kantor lurah, jangan sampai yang dapat penyuluhan
hanya orang yang sakit, orang-orang yang sehat yang tidak datang berobat
ke puskesmas tidak tahu apa-apa
(Ibu S, Guru)

bagus sekali kalau penyuluhan sering dilakukan, banyak juga yang saya
tidak mengerti, seperti yang waktu penyuluhan ASI banyak yang bisa ditahu,
jadi menambah ilmu juga
(Ibu F, IRT)

8. Perhatian pemerintah terhadap program pendidikan kesehatan di puskesmas
Kamonji
Penanggung jawab program pendidikan kesehatan (Ibu W)
kalau perhatian pemerintah sudah baik, kita bisa lihat dengan aktif turun
langsung di lapangan

Petugas pelaksana (Pak H)
sudah baik, dilihat dari pemantauan yang sering mereka lakukan dengan
turun langsung ke lapangan

Kepala puskesmas
pemerintah sudah berusaha meningkatkan kesehatan melalui promosi
kesehatan yaitu dengan adanya pelatihan-pelatihan terhadap petugas yang
hampir tiap tahun diadakan, itu bukti bahwa pemerintah telah berusaha untuk
meningkatkan promosi kesehatan

9. Perbaikan mutu kesehatan berkaitan dengan pelaksanaan program
pendidikan kesehatan di puskesmas Kamonji
Penanggung jawab program pendidikan kesehatan (Ibu W)
perbaikan mutu kesehatan sudah cukup baik, kita bisa lihat dengan
masyarakat yang aktif posyandu, imunisasi dan PHBS

Petugas pelaksana (Pak H)
perbaikan mutu kesehatan sekarang sudah lebih baik dari dulu,minimal
mereka sudah tahu kalau sakit harus berobat kemana bahkan yang sy lihat
saat ini masyarakat sudah terlalu pintar untuk masalah kesehatan
Kepala puskesmas
perbaikan mutu butuh waktu tetapi lama kelamaan kita bisa lihat disini
sudah ada perbaikan dilihat dari penurunan angka kematian ibu dan anak,
berkurangnya penyakit-penyakit akibat lingkungan
Masyarakat
sampai saat ini saya lihat belum ada perbaikan mutu, tapi mungkin tidak
bisa langsung diharapkan berubah
(Pak D, Pegawai negeri)

saya lihat masih sama saja
(Ibu S, IRT)

tidak ada perubahan, masih saja sama kayak dulu
(Pak W, Tukang becak)


kalau saya perhatikan dilingkungan saya tidak ada perubahan, mungkin
karena belum sampai kesana jangkauannya
(Ibu S, Guru)

oh iya setelah ikut penyuluhan itu saya jadi tahu ASI penting sekali, jadi
nanti kalau ada anak saya lagi saya usahakan kasih ASI saja deh, selain baik,
murah juga, tidak perlu keluar biaya banyak
(Ibu F, IRT)




10. Harapan untuk program pendidikan kesehatan di puskesmas Kamonji
Penanggung jawab program pendidikan kesehatan (Ibu W)
harapan saya agar semua masyarakat di wilayah kerja Puskesmas Kamonji
berPHBS, jadi angka kesakitan juga bisa ditekan, jadi dari perilaku kalau
sudah baik untuk sakit juga kurang jadi kuratif bisa ditekan
Petugas pelaksana (Pak H)
harapan saya agar program pendidikan atau promosi kesehatan ini bisa
sampai kepada seluruh masyarakat di wilayah kerja puskesmas kamonji, dan
kesadaran masyarakat lebih ditingkatkan lagi
Kepala puskesmas
saya berharap bisa terjadi peningkatan pengetahuan tentang kesehatan
karena kalau pengetahuan tentang kesehatan meningkat otomatis derajat
kesehatan juga akan meningkat karena saat ini masih banyak masyarakat
yang belum memiliki pengetahuan tentang kesehatan
Masyarakat
lebih ditingkatkan, semoga menjangkau keseluruhan masyarakat, waktunya
juga disesuaikanlah dengan jam kerja rata-rata masyarakat
(Pak D, Pegawai negeri)

saya ingin tahu lebih banyak tentang kesehatan, biar tidak gampang kena
sakit
(Ibu S, IRT)

lebih sering lagi mengadakan, dan dilihat yang mana yang belum pernah
dapat
(Pak W, Tukang becak)

jangan hanya di puskesmas saja fokusnya
(Ibu S, Guru)

sering-sering diadakan, biar kita bisa makin tahu
(Ibu F, IRT)

Anda mungkin juga menyukai