Anda di halaman 1dari 7

NAMA : SILVI RIA ARIANI

NPM : 12-067
Prosedur Penegakan Diagnosis
Penegakan diagnosis karies memerlukan pencahayaan yang baik dan objek (gigi) yang
kering dan basah. Jika terdapat banyak kalkulus atau plak, maka semuanya harus dibersihkan
dahulu sebelum mencoba menegakkan diagnosis dengan tepat.
Gunakan ketajaman mata untuk mencari tanda awalnya karies, dan penglihatan dapat di
bantu dengan pemakaian alat pembesar, misalnya lup. Lup dapat di ikatkan atau di pasangkan
pada kaca mata. Sonde tajam di pakai untuk mendeteksi karies di email baik dengan
merasakan kekasaran karena adanya kavitasi dini dari permukaan halus, atau dengan
menemukan adanya sangkutan ujung sonde pada sisi fisur yang melunak, yang di sebut
sebagai sticky fissure. Karena terbawanya mikroorganisme ke dalam lesi, sonde dapat
mempermudah penyebaran lesi karies. Dengan demikian, sonde hendaknya jangan digunakan
dalam penegakan karies email.
Bagi beberapa lokasi, radiograf sayapgigit (bitewing) dapat merupakan alat bantu yang
sangat berharga.

Penegakan Karies di Ceruk dan Fisur
Karies di ceruk dan fisur pada tahapnya yang masih dini sukar di diagnosis karena lesi
terbentuk di kedalaman fisur dan tidak mudah di lihat. Diagnosis klinis terutama di tegakkan
dengan bantuan penglihatan, penemuan berubahnya warna permukaan, terdapatnya kavitasi,
dan terdapatnya email yang berwarna abu-abu akibat terdapatnya karies menggaung.
Radiograf sayapgigit merupakan sarana yang sangat berharga dalam mendeteksi karies
oklusal di dentin, walaupun karies email tidak terlihat.

Penegakan Diagnosis Karies Permukaan Aproksimal
Seperti halnya dengan fisur, sangatlah sukar melihat lesi karies email dini di permukaan
aproksimal. Jika lesi terdeteksi pada pemeriksaan klinis, biasanya keadaan lesi relatif telah
lanjut; lesi telah menjalar ke dentin dan terlihat sebagai daerah berwarna abu-abu kemerahan-
merahan yang berbayang di daerah lingir tepi.
Radiograf sayapgigit sangat bermanfaat dalam penegakan diagnosis karies aproksimal,
baik karies email maupun dentin. Jika pada radiograf sayap gigit lesi telah mencapai email,
biasanya secara histologik karies itu telah mencapai dentin.
Lesi email aproksimal akan terlihat sebagai suatu daerah segitiga berwarna hitam di email
pada radiograf sayapgigit.
Sonde tajam dan bersudut di anjurkan untuk di cobakan saat memeriksa apakah lesi
aproksimal telah mengalami kavitasi atau belum. Jika di gunakan dengan perlahan dan hati-
hati, sonde akan terasa jatuh ke dalam kavitasi, apabila memang ada kavitas. Yang lebih
aman adalah menggunakan benang gigi; jika permukaan email terasa kasar ketika benang di
lewatkan melalui titk kontak, mungkin kavitasi telah di mulai.
Lesi aproksimal di permukaan akar bisa di diagnosis secara visual jika kesehatan jaringan
gingivanya baik. Jika gingiva terlihat merah, bengkak, dan mudah berdarah diagnosis karies
yang rinci di daerah ini harus di tunda sampai karang giginya di buang dan giginya telah
bersih serta telah di capai higiene oral yang lebih baik.
Karies di daerah aproksimal permukaan akar akan terlihat di sayap gigit. Kendatipun
tampilannya kerap menyerupai radiolusensi daerah serviks.
Sinar transmisi juga banyak membantu penegakan diagnosis karies aproksimal, terutama
di gigi anterior. Pantulkan lampu unit ke arah titik kontak dengan kaca mata, dan lesi karies
akan terlihat sebagai bayangan hitam yang bentuknya sesuai dengan ragangan (outline) suatu
lubang karies. Pada gigi posterior di perlukan cahaya yng lebih kuat, dan di sini juga di
gunakan sinar serat optik dengan berkas sinar yang di perkecil menjadi berdiameter 0,5 mm.

Penegakan Diagnosis Karies Pada Permukaan Halus Yang Terbuka
Karies pada permukaan halus dapat dilihat di saat mencapai tahap lesi bercak putih atau
coklat sebelum terjadi kavitasi, asal saja giginya bersih, kering, dan tercahayai dengan baik.
Lesi aktif berwarna coklat muda atau kekuningan-kuningan, sementara lesi terhenti atau
lesi yang berkembang lambat akan tampak lebih gelap, sering terlihat hampir hitam.
Dibandingkan sementum di sekelilingnya, konsistensinya terasa lebih lunak, tetapi kerap
lebih keras ketimbang lesi aktif. Seperti halnya pada karies email, hendaknya sonde di
gunakan hati-hati sesekali ketika melakukan pemeriksaan lesi tersebut agar penyembuhan
jaringannya tidak terganggu.
Penilaian Risiko Karies
Penegakan diagnosis sebenarnya lebih dari sekedar mencatat jumlah, lokasi dan keadaan
kavitas saja, melainkan sangat penting untuk mengetahui apakah akan timbul kavitas bary
dan apakah kavitas yang telah ada mempunyai kemungkinan berkembang atau tidak.
Penilaian resiko karies di buat berdasarkan riwayat penyakit yang lengkap di tambah
pemeriksaan klinis dan radiologis.
Umur pasien juga menentukan risiko karies seseorang. Karies email terjadi paling banyak
pada anak muda dan makin tua umurnya kecepatannya kariesnya sering semakin berkurang.
Penyebab pengurangan ini bisa di sebabkan oleh berubahnya diet dan higiene oralnya karena
pasien menjadi lebih dewasa.
Mengingat diet merupakan faktor utama dalam perkembangan karies, riwayat pasien
merupakan bagian penting dalam menilai seseorang pasien dengan aktivitas karies yang
tinggi.

Gejala Karies
Karies menunjukkan gejala pada saat tahapnya relatif sudah lanjut, misalnya terlihatnya
diskolorasi coklat atau hitam, terdapatnya kavitas. Trasa adanya lubang dalam gigi dengan
sentuhan lidahnya, atau sudah terasa nyeri.
Kariesnya sendiri, sekalipun sudah sampai dentin, tidak menimbulkan rasa nyeri, namun
kavitas yang terbentuk menimbulkan nyeri yang lumayan derajatnya jika termasuki makanan
manis atau terangsang oleh panas atau dingin. Secara nomal, email dantin nekrotik
melindungi dentin yang sensitif dan pulpa dari stimuli tersebut. Akan tetapi , suatu penyebab
yang paling umum atas timbulnya rasa nyeri, yang bisa sangat parah , adalah pulpitis (sakit
gigi yang paling sering) yang timbul pada tahap lanjut penjalaran karies ketika karies sudah
sangat dekat ke pulpa atau bahkan sudah menembusnya.
Pulpa yang terinflamasi secara kronik bisa menimbulkan gejala atau hanya menyebabkan
gejala ringan saja. Sebaliknya, pulpitis akut terasa sangat nyeri dan rasa nyerinya sering di
picu oleh stimulus panas atau dingin.
Manfaat Informasi Diagnostik Bagi Penanggulangan Karies
Ada empat pendekatan yang di ambil dalam penanggulangan karies yakni :
1. Mencoba menghentikan penyakit dengan upaya-upaya preventif
2. Membuang jaringan karies dan menggantinya (dengan restorasi tindakan operatif)
3. Gabungan kedua pendekatan di atas.
4. Pencabutan gigi
Karies pada permukaan halus yang terbuka
Mula pertama pasien di periksa, munkin belum jelas benar apakah suatu lesi yang kecil
itu merupakan lesi aktif atau mungkin dalam keadaan kronik yang telah ada bertahun-tahun
lamanya. Dengan demikian, walaupun lesi-lesi tersebut merupakan lesi yang mudah di
diagnosis, aktivitasnya mungkin tidak mudah umtuk di ketahui.
Karies di ceruk dan fisur
Mengingat sukarnya menegakkan diagnosis sedini mungkin dan fisur merupakan
daerah yang rentan terhadap karies, dokter gigi dapat memutuskan untuk melakukan
penutupan fisur gigi-gigi yang rentan segera setelah erupsi.
Dapat pula dilakukan terapi kombinasi antara penutupan fisur dengan restorasi kecil di
salah satu bagian sistem fisur. Terapi kombinasi ini di sebut restorasi sealant.Lesi oklusal
yang terlihat pada radiograf sayapgigit harus di restorasi.
Lesi aproksimal
Lesi di sini bisa menjalar lebih lambat, memerlukan waktu sekitar empat lima tahun
untuk mencapai dentin pada gigi permanen. Oleh karena itu, suatu catatan yang baru
berkembang di email radiograf sayap gigit hendaknya di beri kesempatan dahulu untuk
menjadi lesi dengan upaya-upaya preventif.
Begitu karies terlihat di dentin pada radiograf sayap gigit, email biasanya akan
mengalami kavitasi. Dengan demikian, begitu dentin terlihat secara radiografi, terapi operatif
biasanya telah merupakan suatu indikasi. Tujuan perawatan adalah untuk memugar keutuhan
permukaan gigi, sehingga pulpa dapat terlindungi.
Karies akar
Penegakan diagnosis sedini mungkin merupakan hal yang teramat penting, karena lesi
lanjut akan sukar sekali di tanggulangi secara operatif.
Karies akar harus di restorasi jika membahayakan pulpa, jika kavitasi tersebut
mendorong terjadinya stagnasi plak, atau jika ada masalah ngilu dan penampilan.

Pencegahan Karies
Telah di tekankan berulangkali bahwa karies merupakan proses destruksi dan reparasi
yang silih berganti mengingat penyakit ini memerlukan bakteri plak, substrat kabohidrat, dan
permukaan gigi yang rentan, maka terdapat tiga cara pencegahan karie.
Hilangkan substrat karbohidrat
Mengurangi frekuensi konsumsi gula dengan membatasi konsumsi gula hanya pada
waktu makan dan memakai bahan pengganti gula pada minuman panas, biasanya
cukup efesien.
Meningkatkan ketahanan pejamu
Email dan dentin yang terbuka dapat menjadi lebih tahan terhadap karies dengan
pemakaian flour. Ceruk dan fisur yang dalam dapat di buat resisten (tahan) dengan
menutup atau menambalnya dengan resin penutup fisur.


Hilangkan bakteri plak
Secara teoritas, permukaan gigi yang bebas plak tidak akan mengalami karies, namun
penghilangan plak secara total dari daerah tertentu (misalnya fisur) tidak mungkin di
lakukan (misalnya daerah aproksimal yang untuk pembuangan plaknya membutuhkan
keterampilan dalam menggunakan benang gigi secara baik). Walaupun demikian, di
daerah lainnya (misalnya serviks) pengendalian plak dapat di lakukan dengan efektif
dan dapat mencegah karies.

Anda mungkin juga menyukai