Anda di halaman 1dari 1

Sultan Trenggono Sultan Alam Akbar III

Demak Bintoro b. 1521 d. 1548


Orang:188326

Catatan-catatan
Sultan Trenggono adalah raja ketiga Kesultanan Demak yang memerintah tahun 1521-1546. Di
bawah pemerintahannya, wilayah kekuasaan Demak meluas sampai ke Jawa Timur.
Silsilah Sultan Trenggono adalah putra Raden Patah pendiri Demak yang lahir dari permaisuri
Ratu Asyikah putri Sunan Ampel. Menurut Suma Oriental, ia dilahirkan sekitar tahun 1483. Ia
merupakan adik kandung Pangeran Sabrang Lor, raja Demak sebelumnya (versi Serat Kanda).
Sultan Trenggono memiliki beberapa orang putra dan putri. Diantaranya yang paling terkenal
ialah Sunan Prawoto yang menjadi raja penggantinya, Ratu Kalinyamat yang menjadi bupati
Jepara, Ratu Mas Cempaka yang menjadi istri Sultan Hadiwijaya, dan Pangeran Timur yang
berkuasa sebagai adipati di wilayah Madiun dengan gelar Rangga Jumena.
Sultan Trenggana Wafat / Mangkat Berita Sultan Trenggono wafat ditemukan dalam catatan
seorang Portugis bernama Fernandez Mendez Pinto. Pada tahun 1546 Sultan Trenggono
menyerang Panarukan, Situbondo yang saat itu dikuasai Blambangan. Sunan Gunung Jati
membantu dengan mengirimkan gabungan prajurit Cirebon, Banten, dan Jayakarta sebanyak
7.000 orang yang dipimpin Fatahillah. Mendez Pinto bersama 40 orang temannya saat itu ikut
serta dalam pasukan Banten. Pasukan Demak sudah mengepung Panarukan selama tiga bulan,
tapi belum juga dapat merebut kota itu. Suatu ketika Sultan Trenggono bermusyawarah bersama
para adipati untuk melancarkan serangan selanjutnya. Putra bupati Surabaya yang berusia 10
tahun menjadi pelayannya. Anak kecil itu tertarik pada jalannya rapat sehingga tidak mendengar
perintah Trenggono. Trenggono marah dan memukulnya. Anak itu secara spontan membalas
menusuk dada Trenggono memakai pisau. Sultan Demak itu pun tewas seketika dan segera
dibawa pulang meninggalkan Panarukan.
Sultan Trenggana berjasa atas penyebaran Islam di Jawa Timur dan Jawa Tengah. Di bawah
Sultan Trenggana, Demak mulai menguasai daerah-daerah Jawa lainnya seperti merebut Sunda
Kelapa dari Pajajaran serta menghalau tentara Portugis yang akan mendarat di sana (1527),
Tuban (1527), Madiun (1529), Surabaya dan Pasuruan (1527), Malang (1545), dan Blambangan,
kerajaan Hindu terakhir di ujung timur pulau Jawa (1527, 1546). Panglima perang Demak waktu
itu adalah Fatahillah, pemuda asal Pasai (Sumatera), yang juga menjadi menantu Sultan
Trenggana. Sultan Trenggana meninggal pada tahun 1546 dalam sebuah pertempuran
menaklukkan Pasuruan, dan kemudian digantikan oleh Sunan Prawoto

Anda mungkin juga menyukai