Anda di halaman 1dari 26

Paper : Mata Kuliah Perencanaan Proyek Industri

Dosen : Ir. AAP Suryawan W., MSc., Ph.D.


Ir. Sri Mulyani, MP.
Prof. Dr. Ir. I Ketut Satriawan, MT.

ANALISIS ASPEK TEKNIS
PENDIRIAN PABRIK KACANG ASIN

OLEH:
IDA BAGUS GEDE BRAHMANTARA 1111205026
GEDE PARAMANANDA JENTRASASWIN 1111205034
GEDE GORA ADRISTA 1111205040
ADI KURNIAWAN DARWAN 1111205042
IDA AYU ADI 1111205054

JURUSAN TEKNOLOGI INDUSTRI PERTANIAN
FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN
UNIVERSITAS UDAYANA
2014
2

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Perencanaan Proyek
Bali merupakan sentra pariwisata di Indonesia. Selain terkenal dengan
keindahan alam dan tradisinya, Bali juga terkenal dengan berbagai macam oleh-oleh
khasnya. Salah satu oleh-oleh yang harus dibawa pulang oleh setiap wisatawan yang
mengunjung Bali, baik wisatawan domestik maupun mancanegara adalah kacang asin.
Kacang asin merupakan hasil olahan kacang tanah yang dalam pengolahannya
menggunakan penyangraian atau pemanasan dengan oven. Kacang asin di Bali
umumnya dikemas dengan plastic kedap udara dan karton atau dengan toples kaca.
Permintaan akan kacang asin di Bali, baik sebagai oleh-oleh maupun sebagai camilan
untuk masyarakat lokal masih tinggi, terutama pada musin liburan (high season).
Karena dianggap menguntungkan, maka seiring berjalannya waktu industri yang
memproduksi produk kacang asin semakin menjamur di Bali. Beberapa dari produk
tersebut, antara lain kacang asin Rahayu, Cahayu, dan Matahari.
Pertumbuhan industri yang memproduksi produk kacang asin di Bali didukung
oleh Bali merupakan salah satu produsen kacang tanah di Indonesia, yang menjadi
bahan baku pembuatan kacang asin ini. Karena bahan baku yang mudah diperoleh dan
melimpah, maka industri ini semakin subur tumbuh di bali. Kabupaten di Bali yang
menjadi produsen kacang tanah adalah utamanya kabupaten Karangasem. Selain
kabupaten Karangasem, kacang tanah juga dihasilkan oleh kabupaten Jembrana,
Tabanan, Badung, Gianyar, Klungkung, Bangli, dan Buleleng.
Berdasarkan permintaan pasar yang tinggi dan didukung oleh ketersediaan
bahan baku yang melimpah dan mudah untuk dijangkau, maka proyek industri kacang
asin ini oleh penulis dianggap akan sangat menjanjikan untuk dilakukan.



3

1.2 Bidang Usaha
Usaha ini bergerak dalam bidang industri pangan dengan memanfaatkan
kacang tanah menjadi yang diolah menjadi kacang asin yang berkualitas sehingga
dapat meningkatkan nilai jual kacang tersebut, dan menambah nilai guna pangan
karena dapat dikonsumsi.

1.3 Tujuan, Manfaat, dan harapan
1.3.1 Tujuan
Tujuan dari dilakukannya perencanaan proyek industri ini adalah untuk
menyediakan kerangka kerja yang akan akan mempermudah seorang manager
untuk menentukan suatu sumber daya, biaya, dan jadwal kerja yang dapat
dipertanggungjawabkan dengan baik, untuk mencapai efisiensi kerja dan
proyek dapat berjalan dengan lancar.
1.3.2 Manfaat
Manfaat dari dilakukannya perencanaan proyek industri ini adalah agar dapat
menjadi pedoman dalam pembangunan suatu industri pangan.

1.3.3 Harapan
Harapan dari dilakukannya perencanaan proyek industri ini adalah agar
perencanaan proyek yang telah dibuat ini dapat diterapkan pada kehidupan
nyata, sehingga dapat menghasilkan keuntungan bagi perusahaan.





4

BAB II
ASPEK PEMASARAN

2.1 Jenis Produk
Jenis produk yang akan diproduksi oleh penulis adalah produk makanan
ringan berupa kacang asin sangrai, dimana produk ini akan dipasarkan di pasar oleh-
oleh Bali, selain dipasarkan di pasar-pasar tradisional yang ada di Bali, khususnya di
kota Denpasar, kabupaten Badung, dan kabupaten Gianyar.

2.2 Pasar Potensial
2.2.1 Peluang Pemasaran
Bali sebagai daerah destinasi wisata utama di Indonesia, akan tetap
dikunjungi oleh wisatawa, baik dari lokal maupun mancanegara. Sebagai
daerah destinasi wisata, tentunya wisatawan yang datang akan membeli
produk khas yang dapat dijadikan buah tangan ke teman maupun keluarga di
daerah asal.
Salah satu buah tangan khas Bali yang terkenal dan dicari-cari oleh
wisatawan untuk dijadikan buah tangan adalah kacang asin. Pemilihan kacang
asin ini didasarkan pada rasanya yang gurih dan memiliki waktu simpan yang
lama. Dengan bahan baku yang sangat mudah untuk ditemukan dan berasal
dari pasar lokal, serta permintaan pasar yang belum terpenuhi seluruhnya,
menyebabkan peluang pemasaran dari produk kacang asin ini menjadi lebih
besar.
2.2.2 Daerah Pemasaran
Dengan target pasar untuk wisatawan baik mancanegara maupun
domestik, maka pemasaran produk kacang asin ini akan dilakukan di Provinsi
Bali tepatnya di daerah Kotamadya Denpasar, Kabupaten Gianyar, dan
Kabupaten Badung.
5

2.3 Peluang Pasar
Analisa peluang pasar merupakan keseimbangan antara permintaan dan
penawaran terhadap produk. Apabila jumlah penawaran lebih besar dari permintaan,
maka dapat dikatakan pasar sudah jenuh. Sedangkan apabila jumlah permintaan lebih
besar dari penawaran, maka masih terdapat peluang pasar. Berdasarkan pustaka,
berikut merupakan perhitungan peluang pasar produk kacang asin di Bali:


Berdasarkan hasil analisis peluang pasar kacang asin, maka diperoleh peluang
pasar yang belum terpenuhi sebesar 1.095 ton pertahunnya. Hal ini menyebabkan
peluang pasar untuk produk kacang asin ini masih sangat besar, sehingga dapat
meningkatkan peluang untuk terbelinya produk kacang asin yang dibuat oleh penulis
ini.












1

BAB III
ASPEK TEKNIS

3.1 Lokasi Proyek
Berikut akan dijabarkan faktor-faktor yang mendukung pemilihan lokasi
proyek ini. Asumsi-asumsi yang dipertimbangkan dalam pemilihan lokasi proyek ini,
antara lain:
3.1.1 Faktor Primer
a. Bahan Baku
Berikut merupakan data banyaknya kacang tanah yang
dihasilkan di Kabupaten-Kabupaten yang ada di Bali pada tahun 2012
berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik Provinsi Bali:

Tabel 1. Produksi kacang tanah di Bali tahun 2012
No. Kabupaten Produksi (ton) Skor
1. Jembrana 255 1
2. Tabanan 9 1
3. Badung 362 1
4. Gianyar 662 2
5. Klungkung 2.241 5
6. Bangli 1.389 3
7. Karangasem 4.252 9
8. Buleleng 2.446 5
9. Denpasar 0 1
TOTAL 11.615
Sumber: Badan Pusat Statistik Provinsi Bali Tahun 2012
2

Berikut merupakan range bobot jumlah produksi kacang tanah:
Range Bobot
0-500 ton 1
501-1000 ton 2
1001-1500 ton 3
1501-2000 ton 4
2001-2500 ton 5
2501-3000 ton 6
3001-3500 ton 7
3501-4000 ton 8
4001-4500 ton 9


b. Pasar
Dengan tujuan pemasaran ke sentral wisata yang ada di Bali,
maka ditentukan daerah pemasaran yang akan dituju. Berikut ini akan
dijabarkan jarak yang harus ditempuh dari calon lokasi produksi ke
lokasi pasar. Pasar yang akan dituju adalah di Kota Denpasar,
Kabupatn Badung, dan Kabupaten Gianyar. Karena Kota Denpasar
berada ditenngah-tengah dari lokasi pasar, maka Kota Denpasar
dijadikan acuan untuk menjai lokasi distributor yang akan memasarkan
produk ke pasar. Berikut ini merupakan jarak yang harus ditempuh dari
calon lokasi produksi ke lokasi distributor yang berada di Kota
Denpasar:




3

Tabel 2. Jarak lokasi pabrik dengan lokasi distributor
No. Kabupaten Jarak (Km) Skor
1. Jembrana 98,1 3
2. Tabanan 42,6 4
3. Badung 14,2 5
4. Gianyar 25 5
5. Klungkung 29 5
6. Bangli 39,2 5
7. Karangasem 75,7 4
8. Buleleng 84,1 3
9. Denpasar 0 5
TOTAL 54
Sumber: Google Maps

Berikut merupakan range bobot jarak produk (pabrik) ke pasar
melalui distributor:
Range Bobot
0-40 km 5
41-80 km 4
81-120 km 3
121-160 km 2
161-200 km 1


c. Transportasi
Untuk transportasi, baik pemindahan bahan baku ke tempat
produksi, maupun pemindahan produk jadi ke pasar memerlukan akses
4

jalan yang baik dan lancar untuk memudahkan proses pemindahan
tersebut. Jalan utama yang dapat ditempuh dari lokasi pengambilan
bahan baku, yaitu Kabupaten Karangasem ke lokasi pemasaran adalah
Bypass Ida Bagus Mantra, Bypass Ngurah Rai, Jalan Gatot Subroto,
dan Tol Bali Mandara. Keempat jalan ini sangat mempermudah proses
pengangkutan dari lokasi bahan baku ke lokasi produksi, kemudian ke
lokasi pemasaran.
Untuk tahun 2012, Jumlah jalan di Bali mencapai 7.565,99 km.
sedangkan jumlah akses jalan yang terdapat di Kabupaten
Karangasem, Badung, Gianyar, dan Kota madya Denpasar masing-
masing 1.004,17, 778,61, 707,31, dan 656,52 km dengan persentase
masing-masing 13,27%, 10,29%, 9,35%, dan 8,68%. Berikut
merupakan panjang jalan pada masing-masing Kabupaten yang ada di
Bali berdasarkan sensus tahun 2012:

Tabel 3. Panjang jalan di Bali tahun 2012
No. Kabupaten Panjang Jalan (km) Skor
1. Jembrana 1.041,81 5
2. Tabanan 1.057,11 5
3. Badung 778,61 4
4. Gianyar 707,31 3
5. Klungkung 539,68 3
6. Bangli 628,40 3
7. Karangasem 1.004,17 5
8. Buleleng 1.152,38 5
9. Denpasar 656,52 3
TOTAL 7.565,99
Sumber: Badan Pusat Statistik Provinsi Bali tahun 2012

5

Berikut merupakan range bobot untuk panjang jalan di Bali:
Range Bobot
0-250 km 1
251-500 km 2
501-750 km 3
751-1000 km 4
1000-1250 km 5


d. Tenaga Kerja
Kemudahan dalam perekrutan tenaga kerja merupakan salah
satu faktor yang harus dipertimbangkan dalam pemilihan lokasi
produksi suatu produk. Berikut merupakan jumlah penduduk usia
produktif di Provinsi Bali berdasarkan sensus tahun 2012:

Tabel 4. Jumlah penduduk usia produktif Provinsi Bali 2012
No. Kabupaten
Jumlah
Penduduk
(jiwa)
Skor
Jumlah
Usia
Produktif
(jiwa)
Skor
1. Jembrana 268.884 2 185.150 1
2. Tabanan 432.407 3 277.610 2
3. Badung 578.275 3 387.521 3
4. Gianyar 487.866 3 362.137 3
5. Klungkung 175.053 1 94.073 1
6. Bangli 221.164 2 173.529 1
7. Karangasem 406.992 3 208.985 2
8. Buleleng 641.136 4 584.348 3
6

9. Denpasar 834.881 5 667.094 4
TOTAL 4.046.658 2.940.447
Sumber: Badan Pusat Statistik Provinsi Bali tahun 2012

Berikut ini merupakan range bobot penilaian untuk jumlah
penduduk usia produktif Provinsi Bali:
Range Bobot
0-200.000 jiwa 1
201.000-400.000 jiwa 2
401.000-600.000 jiwa 3
601.000-800.000 jiwa 4
801.000-1.000.000 jiwa 5


e. Sumber Daya
Sumber daya, baik air maupun listrik merupakan sumber
penunjang yang sangat diperlukan demi kelangsungan suatu usaha.
Berikut ini merupakan data ketersediaan sumber daya di Provinsi Bali
tahun 2011 sesuai dengan data dari Badan Pusat Statistik Provinsi Bali:

Tabel 5. Ketersediaan sumber daya air Provinsi Bali tahun 2011
No. Kabupaten
Sumber Daya Air
(Ribu M
3
)
Skor
1. Jembrana 4.019 1
2. Tabanan 15.866 2
3. Badung 40.312 5
4. Gianyar 21.788 3
7

5. Klungkung 784 1
6. Bangli 2.363 1
7. Karangasem 9.162 1
8. Buleleng 12.674 2
9. Denpasar 26.922 3
TOTAL 134.890
Sumber: Badan Pusat Statistik Provinsi Bali tahun 2011

Berikut ini merupakan range bobot penilaian untuk
ketersediaan sumber daya air di Provinsi Bali:
Range Bobot
0-10.000 (Ribu M
3
) 1
10.001-20.000 (Ribu M
3
) 2
20.001-30.000 (Ribu M
3
) 3
30.001-40.000 (Ribu M
3
) 4
40.001-50.000 (Ribu M
3
) 5


f. Pembobotan
Berikut ini merupakan nilai pembobotan masing-masing
Kabupaten untuk menentukan lokasi proyek yang akan dilaksanakan:

Tabel 6. Penilaian lokasi proyek berdasarkan Kabupaten
Kabupaten 1 2 3 4 5 6 Total
Jembrana 1 3 5 2 1 1 13
Tabanan 1 4 5 3 2 2 17
8

Badung 1 5 4 3 3 5 21
Gianyar 2 5 3 3 3 3 19
Klungkung 5 5 3 1 1 1 16
Bangli 3 5 3 2 1 1 15
Karangasem 9 4 5 3 2 1 24
Buleleng 5 3 5 4 3 2 22
Denpasar 1 5 3 5 4 3 21

Keterangan:
1. Sumber bahan baku
2. Jarak pabrik ke distributor
3. Panjang jalan
4. Jumlah penduduk
5. Penduduk usia produktif
6. Sumber daya air

Berdasarkan total penilaian berdasarkan pembobotan diatas,
maka sebaiknya proyek pabrik kacang asin ini dilaksanakan di
Kabupaten Karangasem, karena memiliki total nilai tertinggi sebesar
24. Sedangkan lokasi distributor akan ditempatkan di wilayah Kota
Denpasar, karena merupakan lokasi yang berada ditengah-tengah
antara ketiga lokasi pasar (Kota Denpasar, Kabupaten Badung, dan
Kabupaten Gianyar). Sehingga lokasi produksi akan dilakukan di
Kabupaten Karangasem yang merupakan lokasi yang sama dengan
sumber bahan baku kacang tanah.


9

3.1.2 Faktor Sekunder
a. Penerimaan Masyarakat Setempat
Lokasi pabrik akan berada di Kabupaten Karangasem, dimana
di daerah ini juga merupakan lokasi produsen dari bahan baku kacang
asin yang akan digunakan. Produsen utama kacang tanah di Kabupaten
Karangasem adalah di kecamatan Abang dan Kubu. Masyarakat di
lokasi pembuatan pabrik ini umumnya menerima adanya industri baru
asalkan industri ini tidak mengganggu lingkungan di sekitarnya dengan
kebisingan, dan limbah yang tidak terurus.
b. Sarana Publik
Akses jalan dari lokasi produksi ke pasar sangat mudah. Hal ini
disebabkan oleh Kabupaten Karangasem memiliki akses jalan yang
panjang, yakni sepanjang 1.004,17. Dengan jalan yang panjang
sehingga mudah untuk diakses baik dengan kendaraan kecil maupun
besar, maka akses jalan yang ada sangat membantu dan memudahkan
proses distribusi dari pabrik ke pasar. Selain itu, diperlukan juga
pertimbangan ketersediaan fasilitas publik lainnya, seperti sarana
kesehatan, sekolah, dan sarana komunikasi. Berikut merupakan jumlah
sarana public yang ada di Kabupaten Karangasem, tepatnya di
Kecamatan Abang dan Kubu:
Sarana Pendidikan
Tabel 7. Penilaian lokasi proyek berdasarkan jumlah sarana pendidikan
No. Kecamatan
Jumlah Sarana
Pendidikan
Skor
1. Abang 94 5
2. Kubu 98 5
TOTAL 192
Sumber: Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupaten
Karangasem 2014
10

Sarana Kesehatan
Tabel 8. Penilaian lokasi proyek berdasarkan jumlah sarana kesehatan
No. Kecamatan
Jumlah Sarana
Kesehatan
Skor
1. Abang 53 3
2. Kubu 39 2
TOTAL 92
Sumber: Puskesmas Kecamatan Abang dan Kubu tahun 2012

Sarana Komunikasi
Tabel 9. Penilaian lokasi proyek bedasarkan jumlah sarana komunikasi
No. Kecamatan
Jumlah Sarana
Komunikasi
Skor
1. Abang 7 1
2. Kubu 6 1
TOTAL 13
Sumber: Perebekel Kecamatan Abang dan Kubu tahun 2012

Berikut merupakan range bobot untuk jumlah sarana public di
Kecamatan Abang dan Kubu:
Range Bobot
0-20 1
21-40 2
41-60 3
61-80 4
81-100 5

11

c. Aktivitas Lembaga Keuangan
Dengan program pemerintah melalui Bank pemerintah maupun
Bank swasta, dan lembaga keuangan bukan bank (LPD, Koperasi)
untuk meningkatkan minat masyarakatnya untuk berwirausaha, maka
lembaga-lembaga ini akan sangat membantu apabila dibutuhkan
pertolongan di bidang keuangan untuk mendirikan suatu industri.
Berikut ini merupakan jumlah lembaga keuangan yang ada di
Kabupaten Karangasem, tepatnya di Kecamatan Abang dan Kubu:

Tabel 10. Penilaian lokasi proyek berdasarkan jumlah lembaga keuangan
No. Kecamatan
Jumlah Sarana
Komunikasi
Skor
1. Abang 39 1
2. Kubu 40 1
TOTAL 13
Sumber: Dinas Koperasi dan UKM Kabupaten Karangasem tahun 2012

Berikut ini merupakan range pembobotan untuk jumlah
lembaga keuangan di Kecamatan Abang dan Kubu, Kabupaten
Karangasem:
Range Bobot
1-10 1
11-20 2
21-30 3
31-40 4
41-50 5


12

d. Pembobotan Faktor Sekunder
Berdasarkan pembobotan yang telah dilakukan untuk faktor
primer, maka diperoleh hasil bahwa Kabupaten Karangasem
merupakan Kabupaten lokasi proyek pembangunan pabrik kacang asin
ini. Namun, di Kabupaten karangasem terdapat dua kecamatan yang
memproduksi kacang tanah yang digunakan sebagai bahan baku
produk, yaitu Kecamatan Abang dan Kubu. Berikut merupakan
pembobotan faktor sekunder untuk Kecamatan Abang dan Kubu:

Tabel 11. Pembobotan faktor sekunder lokasi proyek di Kecamatan
Abang dan Kubu Kabupaten Karangasem
No. Kecamatan 1 2 3 4 Total
1. Abang 5 3 1 1 10
2. Kubu 5 2 1 1 9

Keterangan:
1. Sarana pendidikan
2. Sarana kesehatan
3. Sarana komunikasi
4. Lembaga keuangan

Berdasarkan penilaian lokasi berdasarkan pembobotan yang
telah dilakukan, maka proyek pendirian produk kacang asin ini akan
dilaksanakan di Kecamatan Abang, Kabupaten Karangasem, Provinsi
Bali.

13

3.2 Luas Produksi
3.2.1 Jumlah Produk per Waktu
Dengan melihat kondisi pasar (high season atau low season) dan
kemampuan mesin penunjang (oven putar), maka rata-rata produksi kacang
asin adalah sebesar 625kg/bulan karena oven putar ini memiliki kapasitas
maksimal sebesar 25kg/pengovenan.
3.2.2 Aspek Pasar
Jika dilihat dari peluang pasar yang ada, maka apabila dalam sebulan
maksimal hanya memproduksi kacang asin sebesar 625kg, maka permintaan
pasar masih belum terpenuhi. Permintaan pasar kacang asin ini tertinggi
terjadi pada musim liburan (high season), sehingga produksi juga disesuaikan
dengan peningkatan permintaan ini.
3.2.3 Kapasitas Awal Operasi
Saat awal masa operasi, kapasitas produksi yang ingin dicapai adalah
200kg untuk sebulan masa awal poduksi. Hal ini disebabkan oleh produk
masih berada dalam masa perkenalan ke pasar, sehingga untuk mengantisipasi
kelebihan produksi dan menjaga produk agar tetap segar hingga ke tangan
konsumen, maka dilakukan produksi maksimal untuk sebulan adalah 200kg.
Apabila produk sudah dikenal oleh masyarakat dan mengalami peningkatan
permintaan, maka kapasitas produksi dapat ditingkatkan hingga batas
maksimum kemampuan mesin oven putar yang digunakan (25 kg untuk sekali
pemanasan dengan oven ini).
Berikut merupakan perhitungan kapasitas saat awal pabrik beroperasi:


Berdasarkan perhitungan ini, maka persentase kapasitas produksi pada
masa awal produksi adalah sebesar 26.28% dari peluang pasar yang ada (1.095
ton/tahun).
14

3.3 Lay Out
3.3.1 Diagram Alir Pembuatan Produk
Dalam pembuatan produk kacang asin ini diperlukan beberapa bahan
utama dan bahan tambahan serta beberapa alat penunjang. Berikut merupakan
bahan dan alat yang digunakan dalam pembuatan produk kacang asin ini:
a. Bahan
Kacang tanah jenis culik atau kelinci (8kg untuk awal produksi
dan 25 kg untuk produksi normal),
Garam dapur (1,6 kg untuk produksi awal dan 5 kg untuk
produksi normal),
Air bersih (secukupnya).

b. Alat
Panci,
Kompor,
Tampah (nyiru),
Oven putar,
Sendok pengaduk,
Saringan,
Kemasan plastik vacuum,
Boks karton.
Berikut merupakan diagram alir pembuatan produk kacang asin:


15

Bagan 1. Diagram alir proses pembuatan produk kacang asin


3.3.2 Diagram Alir Proses
Berdasarkan diagram alir proses pembuatan produk kacang asin,
berikut merupakan diagram alir proses beserta kebutuhan pekerja, waktu, dan
jarak yang ditempuh:




16

Bagan 2. Diagram alir proses pembuatan produk kacang asin

6
5
2
3
1
18
33
3112 menit
O J W
r a a
a r k
n a t
g k u
1 - 5
2 - 15
3 Pencucian Bahan Baku - 5
4 Pengangkutan keruang perebusan dan penggaraman 4.5 2
5 Perebusan dan Penambahan Garam - 20
6 - 10
7 3 2
8 - 2880
9 Pengangkutan keruang pengovenan 1.5 2
10 - 30
11 Pengangkutan keruang pendinginan 1 2
12 2 - 120
13 Pengemasan ke plastik vacuum - 10
14 - 5
15 2
16 Pengangkutan ke ruang penyimpanan 2 8 2
17 2 -
Keterangan
Uraian
Simbol
AKTIVITAS
Jumlah
Persiapan Bahan Baku
Penjemuran
Proses Sortasi
SPESIFIKASI
PRODUK : KACANG ASIN
No.
REKAPITULASI
Jumlah Waktu
OPERASI
Pengangkutan
Penundaan KAPASITAS : 100 PCS
Inspeksi
2
BAHAN BAKU : KACANG 25 Kg
2
Pengangkutan ketempat penjemuran
Penirisan 2
Penyimpanan
Jumlah jarak
Jumlah Orang
5
Pelabelan
Pendinginan
Pengovenan
Penyimpanan
2
Pengemasan ke kardus
17

3.3.3 Lay Out Pabrik
Berdasarkan kebutuhan luas lahan, maka berikut ini merupakan detil
dari kebutuhan lahan untuk pabrik kacang asin ini:
a. Luas lahan keseluruhan : 400m
2

b. Luas bangunan : 173m
2

Ukuran bangunan utama : 10m x 15m
Ukuran tempat penjemuran : 2m x 8m
Ukuran instalasi pengolahan limbah : 3m x 1 m
Ukuran bangunan pos penjagaan : 2m x 2m
c. Luas lahan parkir : 96m
2


Berikut merupakan lay out dari pabrik kacang asin pada proyek ini:











18

Gambar 1. Lay out pabrik proyek kacang asin


3.4 Pemilihan Teknologi dan Peralatan
Berikut ini merupakan mesin dan peralatan yang digunakan dalam proyek
produk kacang asin ini:
Panci,
Kompor,
Tampah (nyiru),
Oven putar,
19

Sendok pengaduk,
Saringan,
Kemasan plastik vacuum,
Boks karton.

Tabel 12. Spesifikasi teknologi dan peralatan yang digunakan dalam proyek kacang asin
No.
Nama
Mesin/Alat
Spesifikasi Kapasitas Merk Harga Tempat Beli
Dimensi
Alat
1. Panci
Wadah
perebusan
50 liter Oxone
Rp
1.668.000
Carrefour 40 x 40 cm
2.
Kompor
LPG
Sumber api
perebusan
1 panci Rinnai
Rp
205.000
Carrefour
41 x 41 x
15 cm
3. Nyiru
Wadah
pendinginan
0.5 kg -
Rp
15.500
Pasar Kreneng 50 cm (D)
4. Oven putar
Memasak
kacang
15kg/jam -
Rp
3.000.000
www.indonetwork.
co.id
90 x 70 x
120 cm
5.
Sendok
pengaduk
Mengaduk
kacang
- Brabantia
Rp
70.000
Carrefour 40 x 10 cm
6. Saringan
Meniriskan
kacang
rebus
200 gram - Rp 3.500 Pasar Kreneng 27 x 6,5 cm
7.
Plastik
vacuum
Kemasan
primer
1 kg -
Rp
1.000.000
www.distributorpla
stik.com
20 x 30 cm
x 0.08 nm
8. Boks karton
Kemasan
sekunder
1 kg - Rp 5.000 Bali Printing Centre
21 x 33 cm
x 0.08 nm


DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 2011. Kemasan Plastik. http://ceritadise.wordpress.com/2011/03/09/kemasan-
plastik/. Diakses [ada 7 April 2014.
BPS. 2010. Penduduk Provinsi Bali Menurut Kelompok Usia Hasil Sensus Penduduk 2010.
http://bali.bps.go.id/tabel_detail.php?ed=604002&od=4&id=4. Diakses pada 7 April
2014.
BPS. 2012. Banyaknya Kendaraan Bermotor Menurut Jenis Kendaraan dan Kabupaten/Kota
di Bali Tahun 2012. http://bali.bps.go.id/tabel_detail.php?ed=610002&od=10&id=10.
Diakses pada 7 April 2014.
BPS. 2012. Panjang Jalan Menurut Kabupaten/Kota dan Status di Bali Tahun 2012.
http://bali.bps.go.id/tabel_detail.php?ed=610001&od=10&id=10. Diakses pada 7
April 2014.
BPS. 2012. Produksi (ton) Palawija Menurut Komoditas dan Kabupaten/Kota di Bali Tahun
2012. http://bali.bps.go.id/tabel_detail.php?ed=607003&od=46&id=46. Diakses pada
7 April 2014.
BPS. 2012. Proyeksi Penduduk Provinsi Bali Kondisi Juni 2012 Menurut Kabupaten/Kota.
http://bali.bps.go.id/tabel_detail.php?ed=604005&od=4&id=4. Diakses pada 7 April
2014.
Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Karangasem. 2014. Direktori Sekolah.
http://pendidikankarangasem.info/html/data.php?id=dbsekolah&jenis=&kecamatan=3
810. Diakses pada 7 April 2014.
Elshe, Agnes. 2014. Karya Ilmiah CahAyu Bali. http://www.slideshare.net/lieyangelo/cah-
ayu-bali-2. Diakses pada 7 April 2014.
Ervina. 2011. Kacang Tanah Bali. http://m.kidnesia.com/Kidnesia/Potret-
Negeriku/Flona/Flora/Kacang-Tanah-Bali. Diakses pada 7 April 2014.


Margoni, Tri. 2012. Cara Membuat Kacang Asin.
http://datapendidik.blogspot.com/2012/06/cara-membuat-kacang-asin.html. Diakses
pada 7 April 2014.
Mur. 2007. Camilan Kacang Asin Makin Laris.
http://www.bisnisbali.com/2007/07/26/news/boga/w.html. Diakses pada 7 April 2014.
Mur. 2007. Musim Libur, Camilan Kacang Asin Laris.
http://www.bisnisbali.com/2007/12/19/news/boga/kjuh.html. Diakses pada 7 April
2014.
Pemerintah Kabupaten Karangasem. 2011. Potensi Karangasem.
http://www.karangasemkab.go.id/attachments/article/165/Potensi%20Karangasem.pdf
. Diakses pada 7 April 2014.
Pemerintah Kabupaten Karangasem. 2012. Kecamatan Abang.
http://www.karangasemkab.go.id/images/stories/Artikel/potensi/kecamatan_Abang_fi
x.pdf. Diakses pada 7 April 2014.
Pemerintah Kabupaten Karangasem. 2012. Kecamatan Kubu.
http://www.karangasemkab.go.id/images/stories/Artikel/potensi/kubu.pdf. Diakses
pada 7 April 2014.
Wo. 2012. Kacang Asin, Potensi One Village One Product.
http://kampungmediabali1.blogspot.com/2012/05/kacang-asin-potensi-one-vilage-
one.html. Diakses pada 7 April 2014.

Anda mungkin juga menyukai