Anda di halaman 1dari 6

K

I
M
I
A




Disusun oleh : Putri Yusril B
Kelas : XI IPA 4


SMA NEGERI 1 MAKALE






KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kehadirat Tuhan yang Maha Esa, karena atas berkat dan rahmat-
Nya penulis dapat menyelesaikan Laporan Akhir Praktikum Kimia dengan sebaik-baiknya
dan tepat waktu.
Adapun tujuan dari penulisan laporan ini adalah sebagai bukti hasil dari percobaan-
percobaan yang telah dilakukan saat praktikum dan untuk melengkapi tugas dari praktikum
kimia. Penulis juga berterima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu dalam proses
penyelesaian laporan ini.
Penulis menyadari bahwa dalam upaya penyelasaian tugas laporan ini, banyak
megalami berbagai kesulitan sehingga tidaklah mengherankan apabila dalam laporan ini
masih banyak ditemukan kesalahan-kesalahan di sana sini. Oleh karena itu, kami sebagai
penulis banyak mengalami kendala dan kesulitan.Kami menyadari bahwa laporan ini jauh dari
kesempurnaan oleh sebab kritik dan saran dari berbagai pihak yang sifatnya membangun,
sangat kami harapkan.Semoga laporan ini bermanfaat adanya.












Makale, 23 Mei 2013
Penulis,



Putri Yusril


HIDROLISIS GARAM

Tujuan
Untuk mengetahui sifat larutan garam yang terhidrolisis

LANDASAN TEORI
Hidrolisis merupakan istilah untuk beraksinya suatu zat dengan air. Pada bagian
ini, akan dibahas hidrolisis larutan garam. Larutan garam ada yang bersifat netral, asam
ataupun basa.Sifat asam-basa suatu garam bergantung pada kekuatan relatif asam dan
basa penyusunnya.Garam yang berasal dari asam kuat dan basa kuat dalam air tidak
mengalami hidrolisis dan larutannya bersifat netral, contoh garam jenis ini adalah NaCl,
KCl, dan Na
2
SO
4
. Dalam air, ion-ion garam tersebut tidak bereaksi satu sama lain. Contoh
reaksi ionisasinya:
NaCl Na
+
+ Cl
-

H
2
O H
+
+ OH
-

Larutan tersebut bersifat netral karena konsentrasi ion H
+
dan OH
-
sama.
Garam yang berasal dari asam lemah dan basa kuat dalam larutan akan bersifat basa
karena mengalami hidrolisis sebagian. Contoh garam ini adalah CH
3
COONa dan KCN.
Dalam air, ion negatif dari garam akan bereaksi dengan ion H
+
membentuk asam lemah
sehingga kesetimbangan terganggu. Contoh reaksi ionisasinya:
KCN K
+
+ CN
-

CN + H
2
O HCN + OH
Ion H
+
bereaksi dengan ion CN
-
membentuk HCN, sedangkan K
+
tidak bereaksi
dengan OH
-
sebeb KOH basa kuat. Karena terjadi kelebihan ion OH
-
, menjadikan larutan
tersebut bersifat basa.
Garam yang berasal dari asam kuat dan basa lemah dalam air akan bersifat
asam karena mengalami hidrolisis sebagian, contohnya adalah NH
4
Cl. Dalam air, NH
4
Cl
akan terionisasi dan ion NH
4
+
yang dihasilkan akan bereaksi dengan air, sedangkan ion Cl
-

tidak akan bereaksi dengan air sebab berasal dari asam kuat. Reaksi ionisasinya adalah:
NH
4
Cl NH
4
+
+ Cl
-

NH
4
+
+ H
2
O NH
4
OH + H
+

Kelebihan ion H
+
dalam larutan NH
4
Cl menyebabkan larutan bersifat asam.
Garam-garam yang berasal dari asam lemah dan basa lemah, misalnya NH
4
CN di
dalam air akan mengalami hidrolisis total. Reaksi yang terjadi adalah:
NH
4
CN NH
4
+
+ CN
-

NH
4
+
+ H
2
O NH
4
OH + H
+

CN + H
2
O HCN + OH
-

Banyaknya ion H
+
dan ion OH
-
bergantung pada harga K
a
dan K
b
asam lemah dan
basa lemah pembentuknya.
ALAT DAN BAHAN
Alat :
1. Pipet tetes
2. Plat tetes
Bahan :
1. Larutan-larutan: NaCl, CH
3
COONa, Na
2
CO
3
, NO
2
S
2
O
3
, FeCl, CO(NH
2
)
2
, PB(CH
3
COO),
KI masing-masing dengan konsentrasi 1 M
2. Kertas lakmus merah dan biru
Langkah Kerja
1. Siapkan plat tetes dan letakkan potongan kertas lakmus merah pada setiap lekukan
2. Tetesi kertas lakmus pada masing-masing lekukan dengan larutan uji yang telah
disediakan
3. Amati dan catat perubahan yang terjadi pada lembar pengamatan
Tabel pengamatan
Larutan
Garam
Basa Pembentuk Asam Pembentuk Perubahan Warna Sifat
Larutan
Garam
Rumus
Kimia
Sifat
Rumus
Kimia
Sifat
Lakmus
Biru
Lakmus
Merah
NaCl NaOH Basa kuat HCl
Asam
kust
Biru Merah Netral
CH
3
COONa NaOH Basa kuat CH
3
COOH
Asam
lemah
Biru Biru Basa
Na
2
CO
3
NaOH Basa kuat CH
2
O
3

Asam
lemah
Biru Biru Basa
NO
2
S
2
O
3
Na
2
(OH)
2

Basa
lemah
S
2
O
3
H
2

Asam
kuat
Merah Merah Asam
FeCl Fe(OH)
3

Basa
lemah
HCl
Asam
kuat
Merah Merah Asam
CO(NH
2
)
2
CO(OH) Basa kuat N
2
H
5

Asam
kuat
Biru Biru Basa
PB(CH
3
COO) PB(OH) Basa kuat CH
3
COOH
Asam
lemah
Biru Biru Basa
KI KOH Basa kuat HI
Asam
lemah
Biru Biru Basa

KESIMPULAN
Berdasarkan hasil eksperimen yang telah dilakukan larutan yang terhidrolisis
adalah CH
3
COONa, Na
2
CO
3
, NO
2
S
2
O
3
, FeCl, CO(NH
2
)
2
, PB(CH
3
COO), KI karena bersifat
asam dan basa. Sedangkan larutan yang tidak terhidrolisis adalah latutan NaCl karena
bersifat netral.
Garam yang terbentuk dari asam lemah dan basa kuat maka garam yang
terbentuk bersifat basa.Garam yang terbentuk dari asam kuat dan basa lemah maka
garam yang terbentuk bersifat asam.Garam yang terbentuk dari asam lemah dan basa
lemah maka garam yang terbentuk bersifat asam atau basa tergantung pada besar
atau lebihnya nilai Kb atau Ka.
Hubungan antara asam dan basa pembentuk garam dengan sifat larutan garam
dalam air adalah sebagai berikut :
Contoh : Asam HCl + NaOH basa akan membentuk ion H
+
, Cl
-
, Na
+
, dan OH
-
.
Jadi, jika dicampur akan terbentuk NaCl (garam) + H
2
O (air)
Jika asam ditambahkan dengan basa akan menghasilkan garam dan air.
Asam jika dilarutkan dalam air menghasilkan ion sama juga dengan basa.

Anda mungkin juga menyukai