Anda di halaman 1dari 10

26

BAB III
METODE PENELITIAN
A. Setting Penelitian
Penelitian tindakan ini dilaksanakan di SMA Negeri 1 Dompu yang
berlokasi di Jalan Soekarno Hatta No. Kelurahan Bada Kecamatan Dompu. Pada
tahun pelajaran 2012/2013 SMA Negeri 1 Dompu memiliki .. rombel yang
terdiri dari kelas X sebanyak . rombel, kelas XI . rombel dan kelas XII terdiri
dari .. rombel. Jumlah siswa keseluruhan adalah .. orang. Oleh karena
peneliti adalah guru matematika di kelas XII, penelitian tindakan ini dilaksanakan
di kelas XII IPA-2 dengan jumlah siswa 40 orang.
Penelitian Tindakan Kelas ini dilaksanakan pada bulan September minggu
pertama sampai dengan minggu keempat bulan Nopember 2012 di SMA Negeri 1
Dompu, sesuai dengan jadwal terlampir.

1 2 3 4 1 2 3 4 5 1 2 3 4
Persiapan
Menyusun jadwal
penelitian
X
Menyusun perangkat
pembelajaran (RPP dan
LKS)
X
Menyusun instrumen
pengumpulan data
X
Menetapkan teknik
analisis data dan
indikator keberhasilan
X
2 Pelaksanaan
Pelaksanaan Tindakan
Siklus I
X X X
Pelaksanaan Tindakan
Siklus II
X X X
3 Menyusun Laporan
Menyusun konsep
laporan
X
Finalisasi laporan X
No Rencana Kegiatan
1
L
I
B
U
R
September
2012
Oktober
2012 2012
Nopember
Bulan dan Minggu
27

B. Subjek, Objek Penelitian
Sebagai subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas XII IPA-2 SMA
Negeri 1 Dompu. Dipilihnya siswa kelas XIIIPA-2 sebagai subjek penelitian
karena jumlah siswanya 40 orang, lebih banyak dari kriteria jumlah kelas ideal
yaitu 32 orang, jadwal pelajaran Matematika pada jam ke 5-6, kemampuan siswa
beraneka ragam dan hasil belajar siswa rendah mencapai rata-rata 65 sedangkan
kriteria ketuntasan minimal 75, aktivitas belajar siswa masih relatif rendah.
Objek dari penelitian ini adalah aktivitas dan hasil belajar matematika
siswa kelas XII IPA-2 SMA Negeri 1 Dompu semester 1 tahun pelajaran
2012/2013.
C. Instrumen Penelitian
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah teshasil belajar
bentuk uraian yang akan digunakan untuk mengukur hasil belajar siswa, dan
lembar observasi untuk mengetahui aktivitas siswa dalam diskusi kelompok.Tes
hasil belajar yang digunakan, disusun dan dikembangkans endiri oleh peneliti
mengacu pada standar kompetensi dan kompetensi dasar yang telah dituangkan
kedalam silabus dan dijabarkan dalam RPP.
Lembar observasi berisi kandes kriptor yang menyatakan indicator
perilaku siswa yang dimodifikasi dari Tim Instruktur PKG sebagaimana dikutip
oleh Widana(2008). Adapun indikator-indikator perilaku siswa tersebut adalah 1)
antusias dalam mengikuti kegiatan pembelajaran, 2) interaksi antara siswa dengan
guru, 3) interaksi antara siswa dengan siswa, 4) kerjasama dalam kelompok, 5)
28

aktivitas siswa dalam diskusi kelompok, dan 6) partisipasi siswa dalam
menyimpulkan materi pelajaran.
D. Teknik Pengumpulan Data
Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah data aktivitas dan hasil
belajar matematika siswa kelas XII IPA-2 SMA Negeri 1 Dompu semester 1
tahun pelajaran 2012/2013. Data hasil belajar dikumpulkan dengan teshasil belajar
bentuk uraian, sedangkan data tentang aktivitas siswa dikumpulkan dengan
menggunakan lembar observasi.
E. Teknik Analisis Data dan KriteriaKeberhasilan
Setelah dilaksanakan tes pada akhir siklus, data hasil belajar matematika
dan data aktivitas siswakelas XII IPA-2 dianalisis secara deskriptif sebagai
berikut.
1. Nilai rata-rata kelas
Nilai rata-rata kelas dihitung menggunakan rumus:


Keterangan:


= nilai rata-rata kelas
= jumlahnilai seluruh siswa
N = Banyaksiswa

(Dikutip dari: Suaidin, 2010)
2. Daya Serap (DS)
29

Keberhasilan daya serap siswa dihitung menggunakan rumus sebagai
berikut.
DS =

x 100%
Dengan:

=
Nilai rata-rata kelas
DS =
Dayaserap
M =
Nilai maksimum
(Dikutip dari: Suaidin, 2010)
3. Ketuntasan Klasikal
KK =

x 100%
Keterangan :
KK = Ketuntasan Klasikal
N = Banyaksiswa
(Dikutip dari: Suaidin, 2010)
4. Aktivitas Siswa
Analisis terhadap data aktivitas siswa dalam pembelajaran dilakukan
secara deskriptif.Kriteria penggolongan aktivitas siswa ditentukan berdasarkan
mean ideal (Mi) dan standar deviasi ideal (SDi). Rumus untuk Mi dan SDi adalah
sebagai berikut.
Mi = (skormaksimum + skor minimum)
SDi = 1/6 (skormaksimum - skor minimum)
Penggolongan aktivitas belajar siswa secara klasikal menggunakan criteria
berikut.
Rentang Skor Kriteria
30

Mi + 1,5 SD

Mi + 3,0 SD Sangat Aktif


Mi + 0,5 SD

< Mi + 1,5 SD Aktif


Mi 0,5 SD

< Mi + 0,5 SD Cukup Aktif


Mi 1,5 SD

< Mi 0,5 SD Kurang Aktif


Mi 3,0 SD

< Mi 1,5 SD Sangat Kurang Aktif


(Dikutip dari: Widana, 2008)
Tabel 3.1 Penggolonganaktivitasbelajar
Lembar observasi tentang aktivitas belajar siswa terdiriatas 6 indikator dan
masing-masing indicator memuat 4 deskriptor.Setiap deskriptor yang dilakukan
siswa diberiskor 1 dan setiap deskriptor yang tidak dilakukan siswa diberiskor
0.Dengan demikian skor maksimu madalah 24 dan skor minimum adalah 0.Nilai
Mi dan SDi dapat ditentukan sebagai berikut.
Mi = (24 + 0) = 12
SDi = 1/6 (24 - 0) = 4
Berdasarkan perhitungan di atasmaka, criteria aktivitas belajar siswa
secara klasikal adalah sebagai berikut.
Rentang Skor Kriteria
18

24 Sangat Aktif
14

< 18 Aktif
10

< 14 Cukup Aktif


4

< 10 Kurang Aktif


0

< 4 Sangat Kurang Aktif


Tabel 3.2Kriteria Aktivitas Belajar Siswa
5. Kriteria Keberhasilan
31

Penelitian Tindakan Kelas ini dikatakan telah berhasil, dan siklus akan
berakhir jika dipenuhi keberhasilan-keberhasilan sebagai berikut.
a. Nilai rata-rata kelas (

) minimal sama dengan nilai KKM yaitu 75.


b. Daya Serap siswa (DS) minimal mencapai 75%.
c. Ketuntasan Klasikal (KK) minimal 85%
d. Kriteria keberhasilan aktivitas belajar siswa minimal cukup aktif.
F. Prosedur Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (Classroom Action
Research).Suharsimi Arikunto (2008:16) mengemukakan bahwa dalam penelitian
tidakan kelas pada umumnya rancangan setiaps iklus terdiri-dari empat tahapan
yaitu: a) perencanaan, b) pelaksanaan, c) observasi/pengamatandan d) refleksi.
Dalam penelitian ini, prosedur penelitian dapat dijelaskan sebagai berikut.
1. Refleksi Awal
Berdasarkan observasi awal yang dilakukan di kelas XII IPA-2 SMA
Negeri 1 Dompu, dijumpai beberapa permasalahan yang terjadi antara lain: (1)
sebagian besar guru masih dominan menggunakan metode ceramah dalam
pembelajaran di kelas. Hal ini disebabkan karena masih minimnya pemahaman
guru terhadap metode pembelajaran; (2) komunikasi dalam pembelajaran
cenderung hanya satu arah yaitu dari guru ke siswa saja, sehingga siswa tidak
dilibatkan secara aktif dalam pembelajaran bahkan cenderung hanya menjadi
pendengar (aktivitas dan kreativitas siswa dalam pembelajaran masih rendah); (3)
motivasi dan minat belajar siswa kurang karena belajar hanya sekedar untuk
mendapatkan nilai raport serta kurangnya pemahaman siswa terhadap tujuan
32

pendidikan; (4) persentase ketuntasan belajardan hasil belajar siswa relatif masih
rendah mencapai rata-rata 65, sedangkan criteria ketuntasan minimal adalah 75.
Rendahnya hasil belajar siswa di kelas XII IPA-2 ini disebabkan oleh
penyajian materi pembelajaran yang selama ini dilakukan oleh guru/peneliti
dominan menggunakan metode ceramah. Penyebab lain yang juga mempengaruhi
hasil belajar siswa kelas XII IPA-2 adalah kurangnya aktivitas dan kreativitas
siswa. Untuk mengatasi masalah ini diterapkan metode pembelajaran Kooperatif
tipe Jigsaw dalam pembelajaran Pendidikan matemaika khususnya di kelas XII
IPA-2 SMA Negeri 1 Dompu.
2. Pelaksanaan Siklus
Penelitian Tindakan Kelas (PTK), dilakukan dalam beberapa siklus,
setiap siklus terdiri dari 4 tahapan digambarkan sebagai berikut.

Gambar3.Siklus Penelitian Tindakan Kelas

33

a) PerencanaanTindakan
Beberapa kegiatan yang dilakukan peneliti terkait dengan perencanaan
tindakan adalah sebagai berikut.
1) Menyusun permohonan ijin untuk melaksanakan penelitian
2) Menyusun jadwal penelitian.
3) Mempersiapkan silabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran.
4) Menyiapkan materi ajar yang diberikan pada setiap kelompok.
5) Menyusun lembar observasi untuk mencatat aktivitas siswa selama
pembelajaran.
6) Menetapkan kelompok heterogen dengan anggota 4-5 orang.
7) Menyusun soal tes akhir siklus I.
b) PelaksanaanTindakan
Pada tahap ini, diimplementasikan metode pembelajaran kooperatiftipe
Jigsaw. Secara operasional langkah-langkah pelaksanaannya sebagaiberikut.
1) Guru memberikan petunjuk/penjelasan teknis kepada siswa tentang metode
pembelajaran yang akandigunakan.
2) Guru membagikan materi yang sama pada kelompok asal yang sudah
dipersiapkan untuk dipahami.
3) Setelah waktu yang ditentukan, anggota kelompok asal menuju kelompok
kelompok ahli (kelompok yang memiliki pemahaman materi/konsep yang
sama) untuk mendiskusikan dan menyamakan pemahamannya tentang
materi/konsep yang diampu.
34

4) Setelah diskusi kelompok ahli berakhir, anggota kelompok ahli kembali
menuju kelompok asal, mempresentasikan materi/konsep hasil dari diskusi
kelompok ahli.
5) Guru berperan sebagai mediator dan motivator dalam diskusi untuk
meluruskan atau memperbaik kesalahan yang dilakukan siswa.
6) Guru memfasilitasi siswa dalam membuat rangkuman, mengarahkan, dan
memberikan penegasan pada materi pembelajaran yang telah dipelajari.
c) Observasi/Pengamatan
Kegiatan observasi dilaksanakan sendiri oleh peneliti. Pada kegiatan
observasi ini dilakukan pencatatan-pencatatan yang berkenaan dengan: (1)
aktivitas guru dan siswa selama pelaksanaan siklus I; (2) kendala-kendala yang
dijumpai selama pelaksanaan siklus; (3) kemajuan-kemajuan yang dicapai saat
pelaksanaan siklus; (4) hal-hal lain yang berkenaan dengan dampak yang mungkin
ditimbulkan oleh pelaksanaan tindakan. Hasil pengamatan/observasi akan
dituangkan dalam bentuk catatan harian, sebagai bahan untuk merumuskan
refleksi.
CATATAN HARIAN
No. Pertemuan ke Uraian Keterangan
1.
2.
3.
...........
...........
...........
...........
...........
...........
...........
...........
...........
Tabel3.3Catatan Harian
d) Refleksi
35

Kegiatan refleksi didasarkan pada hasil observasi/pengamatan yang telah
dicatat dalam catatan harian selama proses pembelajaran. Pada tahap ini
guru/peneliti mengkaji kekurangan-kekurangan dan hambatan-hambatan yang
dialami serta mempertahankan kemajuan-kemajuan yang dicapai dari tindakan
yang pada dilakukan untuk bahan pertimbangan pada perancangan dalam
pelaksanaan tindakan pada siklus kedua.

Anda mungkin juga menyukai