Anda di halaman 1dari 3

Lampiran 3

MATERI SEJARAH UANG DAN UANG PALSU


1. Sejarah Uang
Uang yang kita kenal sekarang ini telah mengalami proses perkembangan
yang panjang. Pada mulanya, masyarakat belum mengenal pertukaran karena setiap
orang berusaha memenuhi kebutuhannnya dengan usaha sendiri. Manusia berburu
jika ia lapar, membuat pakaian sendiri dari bahan-bahan yang sederhana.
Perkembangan selanjutnya mengahadapkan manusia pada kenyataan bahwa
apa yang diproduksi sendiri ternyata tidak cukup untuk memenuhui seluruh
kebutuhannya. Untuk memperoleh barang-barang yang tidak dapat dihasilkan
sendiri, mereka mencari orang yang mau menukarkan barang yang dimiliki dengan
barang lain yang dibutuhkan olehnya. Akibatnya muncullah sistem barter', yaitu
barang yang ditukar dengan barang.
Namun pada akhirnya, banyak kesulitan-kesulitan yang dirasakan dengan
sistem ini. Di antaranya adalah kesulitan untuk menemukan orang yang mempunyai
barang yang diinginkan dan juga mau menukarkan barang yang dimilikinya serta
kesulitan untuk memperoleh barang yang dapat dipertukarkan satu sama lainnya
dengan nilai pertukaran yang seimbang atau hampir sama nilainya. Untuk
mengatasinya, mulailah timbul pikiran-pikiran untuk menggunakan benda-benda
tertentu untuk digunakan sebagai alat tukar.
Benda-benda yang ditetapkan sebagai alat pertukaran itu adalah benda-benda
yang diterima oleh umum. Meskipun alat tukar sudah ada, kesulitan dalam
pertukaran tetap ada. Kesulitan-kesulitan itu antara lain karena benda-benda yang
dijadikan alat tukar belum mempunyai pecahan sehingga penentuan nilai uang,
penyimpanan (storage), dan pengangkutan (transportation) menjadi sulit dilakukan
serta timbul pula kesulitan akibat kurangnya daya tahan benda-benda tersebut
sehingga mudah hancur atau tidak tahan lama.
Kemudian muncul apa yang dinamakan dengan uang logam. Logam dipilih
sebagai alat tukar karena memiliki nilai yang tinggi sehingga digemari umum, tahan
lama dan tidak mudah rusak, mudah dipecah tanpa mengurangi nilai, dan mudah
dipindah-pindahkan. Logam yang dijadikan alat tukar karena memenuhi syarat-syarat
tersebut adalah emas dan perak.
Sejalan dengan perkembangan perekonomian, timbul kesulitan ketika
perkembangan tukar-menukar yang harus dilayani dengan uang logambertambah
sementara jumlah logam mulia (emas dan perak) sangat terbatas. Penggunaan uang
logam juga sulit dilakukan untuk transaksi dalam jumlah besar sehingga
diciptakanlah uang kertas.

2. Fungsi Uang
a. Sebagai Satuan Hitung
Uang dapat menetapkan suatu nilai harga pada suatu produk barang maupun jasa
dalam suatu ukuran umum.
b. Sebagai Alat Transaksi
Uang dapat berfungsi sebagai alat tukar untuk mendapatkan suatu produk barang
atau jasa dengan catatan harus diterima dengan tulus ikhlas dan dijamin oleh
pemerintah serta dijaga keamanannya dari tindak pemalsuan uang.
c. Sebagai Penyimpan Nilai
Jika seseorang memiliki kelebihan uang yang tidak ingin dibelanjakan atau
dihabiskan pada saat itu maka ia dapat menyimpannya di bank.
d. Standard Pembayaran Masa Depan
Suatu transaksi tidak harus dibayar dengan alat pembayaran di saat itu juga,
tetapi balas jasa tersebut dapat dibayarkan di masa depan dengan diukur dengan
daya beli. Contohnya seperti pegawai yang mendapat gaji sebulan sekali setelah
satu bulan penuh bekerja. Selain itu seseorang yang meminjam uang harus
membayarkan hutangnya di masa depan.
3. Uang Palsu
Arti dari uang palsu adalah uang yang bisa dicetak atau dibuat oleh
perseorangan maupun perkumpulan/ sindikat tertentu dengan tujuan uang palsu hasil
cetakannya dapat berlaku sesuai nilainya dengan sebagaimana mestinya. Untuk
mendeteksi, mengidentifikasi dan melihat perbedaan antara uang yang asli dengan
uang palsu alias upal diperlukan teknik analisis yang cukup sederhana dan bisa
dilakukan siapa saja dengan mudah. Adapun langkah cara melihat atau membedakan
antara uang asli dengan uang palsu yang dengan cara 3D. Arti pengertian 3D tersebut
ialah :
1. Dilihat
Lihatlah uang yang anda miliki, apakah warnanya pudar, kusam, pucat, luntur,
patah-patah, atau masalah lainnya. Pastikan uang yang anda periksa tadi
memiliki warna, corak dan gambar yang baik serta memiliki tanda-tanda uang
asli seperti tanda air yang menggambarkan pahlawan-pahlawan nasional,
bahan kertas serta benang tali pengaman yang berada di dalam uang tersebut.
Uang-uang pecahan besar biasanya memiliki tanda keaslian lain seperti corak
gambar dengan warna yang mencolok dan sulit ditiru penjahat. Pastikan uang
itu benar-benar asli.
2. Diraba
Usaplah uang tersebut apakah uang itu terasa kasar atau lembut. Uang yang
asli biasanya agak kaku dan tebal bahan kertasnya. Di samping itu pada angka
atau gambar uang biasanya sengaja dicetak agak menonjol dan akan terasa jika
diusap-usap. Rabalah uang anda apakah sudah asli atau belum.
3. Diterawang / Ditrawang
Langkah yang terakhir adalah menerawangkannya ke sumber cahaya kuat
seperti matahari dan lampu. Setelah diterawang lihatlah bagian tali pengaman
dan tanda mata air apakah dalam kondisi baik atau tidak.

Anda mungkin juga menyukai

  • Proposal Skrips1
    Proposal Skrips1
    Dokumen22 halaman
    Proposal Skrips1
    Muhammad Khoirul Anam
    Belum ada peringkat
  • Sejarah Uang
    Sejarah Uang
    Dokumen12 halaman
    Sejarah Uang
    Muhammad Khoirul Anam
    Belum ada peringkat
  • Cover
    Cover
    Dokumen8 halaman
    Cover
    Muhammad Khoirul Anam
    Belum ada peringkat
  • Black
    Black
    Dokumen1 halaman
    Black
    Muhammad Khoirul Anam
    Belum ada peringkat
  • Proposal Skrips1
    Proposal Skrips1
    Dokumen22 halaman
    Proposal Skrips1
    Muhammad Khoirul Anam
    Belum ada peringkat
  • Tugas M. Perkreditan
    Tugas M. Perkreditan
    Dokumen16 halaman
    Tugas M. Perkreditan
    Muhammad Khoirul Anam
    Belum ada peringkat
  • Cover Kelompok
    Cover Kelompok
    Dokumen1 halaman
    Cover Kelompok
    Muhammad Khoirul Anam
    Belum ada peringkat
  • Rumput Gajah (2) Sumarsono
    Rumput Gajah (2) Sumarsono
    Dokumen7 halaman
    Rumput Gajah (2) Sumarsono
    Muhammad Khoirul Anam
    Belum ada peringkat
  • Bank Mini
    Bank Mini
    Dokumen6 halaman
    Bank Mini
    Muhammad Khoirul Anam
    Belum ada peringkat
  • Chapter I
    Chapter I
    Dokumen14 halaman
    Chapter I
    jancokkkkkk
    Belum ada peringkat