Anda di halaman 1dari 5

NAMA : MUHLISUN AZIM

NIM : G1C 011 025



TUGAN BAHAN GALIAN
BATUAN

1. Urutan pembentukan batuan dari kristal magma, berdasarkan Bowen Reaction
Series.
Seri Reaksi Bowen merupakan suatu skema yang menunjukan urutan kristalisasi dari mineral
pembentuk batuan beku yang terdiri dari dua bagian.

Bowen menggolongkan pembentukan batuan tersebut ke dalam dua kelompok, yaitu reaksi
ferromagnesium yang tidak menerus (discontinuous) dan reaksi feldspar plagioclase yang
terus menerus (continuous). Reaksi feldspar plagioclase menerus (continuous) ialah reaksi
dimana mineral batuan yang terbentuk mempunyai komposisi yang berbeda tetapi
mempunyai struktur kimia yang sama. Sedangkan reaksi ferromagnesium yang tidak terus
menerus (discontinuous) ialah reaksi dimana mineral-mineral batuan yang terbentuk
mempunyai komposisi kimia yang berlainan dan struktur kristal yang berlainan.
Mineral-mineral tersebut dapat digolongkan dalam dua golongan besar yaitu:
1. Golongan mineral berwarna gelap atau mafik mineral
2. Golongan mineral berwarna terang atau felsik mineral.

Sebelah kiri mewakili mineral-mineral mafik, yang pertama kali terbentuk dalam temperatur
sangat tinggi adalah Olivin. Akan tetapi jika magma tersebut jenuh oleh SiO2 maka
Piroksenlah yang terbentuk pertama kali. Olivin dan Piroksen merupakan pasangan
Ingcongruent melting dimana setelah pembentukan Olivin akan bereaksi dengan larutan
sisa membentuk Piroksen. Temperatur menurun terus dan pembentukan mineral berjalan
sesuai dengan temperaturnya. Mineral yang terakhir terbentuk adalah Biotit.

Mineral sebelah kanan diwakili oleh mineral kelompok Plagioklas (mineral felsik). Anorthit
adalah mineral yang pertama kali terbentuk pada suhu yang tinggi dan banyak terdapat pada
batuan beku basa seperti Gabro atau Basalt. Andesin terbentuk pada suhu menengah dan
terdapat pada batuan beku Diorit atau Andesit. Sedangkan mineral yang terbentuk pada suhu
rendah adalah Albit, mineral ini tersebar pada batuan asam seperti Granit dan Riolit. Reaksi
berubahnya komposisi Plagioklas ini merupakan deret Solid Solution yang merupakan
reaksi kontinyu, artinya kristalisasi Plagioklas Ca (Anortit) sampai Plagioklas Na (Albit) akan
berjalan terus jika reaksi setimbang.
Mineral sebelah kanan dan sebelah kiri bertemu pada mineral Potasium Feldspar (Orthoklas),
ke Muscovit dan terakhir Kwarsa, maka mineral kwarsa merupakan mineral yang paling
stabil diantara seluruh mineral mafik atau mineral felsik.

2. Contoh- contoh jenis batuan beku, metamorf dan sedimen
CONTOH BATUAN BEKU
a) Granit
Granit adalah batuan beku dalam, mineralnya berbutir kasar hingga sedang, berwarna terang,
mempunyai banyak warna umumna putih, kelabu, merah jambu atau merah.
b) Granodiorit
Granodiorit adalah batuan beku dalam, mineralnya berbutir kasar hingga sedang, berwarna
terang, menyerupai granit.
c) Diorit
Diorit adalah batuan beku dalam, mineralnya berbutir kasar hingga sedang, warnanya agak
gelap.
d) Andesit
Andesit adalah batuan leleran dari diorit, mineralnya berbutir halus, komposisi mineralnya
sama dengan diorit, warnanya kelabu.
e) Gabro
Gabro adalah batuan beku dalam yang umumnya berwarna hitam, mineralnya berbutir kasar
hingga sedang.
f) Basal
Basal adalah batuan leleran dari gabro, mineralnya berbutir halus, berwarna hitam.
g) Batuapung Batuapung dibentuk dari cairan lava yang banyak mengandung gas.
Contoh Batuan Sedimen
Pengelompokan batuan sedimen :
Sedimen klastik
Yaitu batuan sedimen yang terbentuk dari endapan batuan-batuan asal.
Contoh : breksi, batu pasir, konglomerat
Sedimen piroklastik
Yaitu batuan sedimen yang terbentuk akibat proses pelamparan saat gunung erupsi
secara eksplosif.
Contoh : aglomerat, bomb, tuff
Sedimen organik
Yaitu batuan sedimen yang terbentuk dari sisa-sisa organisme.
Contoh : gamping, gambut, batubara
Sedimen kimiawi
Yaitu batuan sedimen yang terbentuk akibat suatu proses kimia.
Contoh : evaporit, halit, gips

Contoh Batuan Sedimen
1. Slate
Slate merupakan batuan metamorf terbentuk dari proses metamorfosisme batuan sedimen Shale atau
Mudstone (batu lempung) pada temperatur dan suhu yang rendah. Memiliki struktur foliasi (slaty
cleavage) dan tersusun atas butir-butir yang sangat halus (very fine grained). Dengan komposisi Quartz,
Muscovite, dan Illite.
2. Filit
Merupakan batuan metamorf yang umumnya tersusun atas kuarsa, sericite mica dan klorit. Terbentuk
dari kelanjutan proses metamorfosisme dari Slate. Dengan komposisi Mika, kuarsa.
3. Gneiss
Merupakan batuan yang terbentuk dari hasil metamorfosisme batuan beku dalam temperatur dan
tekanan yang tinggi. Dalam Gneiss dapat diperoleh rekristalisasi dan foliasi dari kuarsa, feldspar, mika
dan amphibole.
4. Sekis
Schist (sekis) adalah batuan metamorf yang mengandung lapisan mika, grafit, horndlende. Mineral pada
batuan ini umumnya terpisah menjadi berkas-berkas bergelombang yang diperlihatkan dengan kristal
yang mengkilap.
5. Marmer
Terbentuk ketika batu gamping mendapat tekanan dan panas sehingga mengalami perubahan dan
rekristalisasi kalsit. Utamanya tersusun dari kalsium karbonat. Marmer bersifat padat, kompak dan
tanpa foliasi. Dengan komposisi Kalsit atau Dolomit.
6. Kuarsit
Adalah salah satu batuan metamorf yang keras dan kuat. Terbentuk ketika batupasir (sandstone)
mendapat tekanan dan temperatur yang tinggi. Ketika batupasir bermetamorfosis menjadi kuarsit,
butir-butir kuarsa mengalami rekristalisasi, dan biasanya tekstur dan struktur asal pada batupasir
terhapus oleh proses metamorfosis .
7. Milonit
Milonit merupakan batuan metamorf kompak. Terbentuk oleh rekristalisasi dinamis mineral-mineral
pokok yang mengakibatkan pengurangan ukuran butir-butir batuan. Butir-butir batuan ini lebih halus
dan dapat dibelah seperti schistose.
8. Filonit
Merupakan batuan metamorf dengan derajat metamorfisme lebih tinggi dari Slate. Umumnya terbentuk
dari proses metamorfisme Shale dan Mudstone. Filonit mirip dengan milonit, namun memiliki ukuran
butiran yang lebih kasar dibanding milonit dan tidak memiliki orientasi. Selain itu, filonit merupakan
milonit yang kaya akan filosilikat (klorit atau mika)
9. Serpetinit
Serpentinit, batuan yang terdiri atas satu atau lebih mineral serpentine dimana mineral ini dibentuk oleh
proses serpentinisasi (serpentinization). Serpentinisasi adalah proses proses metamorfosis temperatur
rendah yang menyertakan tekanan dan air, sedikit silica mafic dan batuan ultramafic teroksidasi dan ter-
hidrolize dengan air menjadi serpentinit.
10. Hornfels
Hornfels terbentuk ketika shale dan claystone mengalami metamorfosis oleh temperatur dan intrusi
beku, terbentuk di dekat dengan sumber panas seperti dapur magma, dike, sil. Hornfels bersifat padat
tanpa foliasi dan komposisinya kuarsa, dan mika.

3. Ciri-ciri batuan beku, metamorf dan sedimen
Ciri umum batuan beku :
a. Homogen dan kompak
b. Tidak ada stratifikasi atau pelapisan
c. Umumnya tidak megandung fosil, kecuali tertimbun oleh materi-materi
piroklastik. misalnya tertimbun abu vulkanis.



Ciri- ciri umum Batuan Metamorf
-permukaan terlihat berkilau
-warna batuan seragam
-umumnya teksturnya berbentuk seperti butiran gula
-batuan memiliki struktur foliasi (mineral penyusun tidak beragam)
Ciri-ciri batuan sedimen
(1). Berlapis (stratification)
(2) Mengandung fosil
(3) Memiliki struktur sedimen
(4) Tersusun dari fragmen butiran hasil transportasi.

Anda mungkin juga menyukai