Anda di halaman 1dari 23

Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah

LKPP
1
45
Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah 2
1
SETELAH MODUL INI SELESAI DIAJARKAN DIHARAPKAN
PESERTA MAMPU:
Memahami syarat dan kewajiban pengadaan dengan
pendayagunaan produksi DN dan keikutsertaan usaha kecil
Memahami penggunaan tingkat komponen dalam negeri
penggadaan barang / jasa dan preferensi harga
Memahami kegiatan dan kriteria pengadaan barang / jasa dgn
dana pinjaman / hibah LN
Memahami naskah perjajian kerjasama dan kredit ekspor
Memahami pelelangan internasional dan keikutsertaan
perusahaan asing
Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah 3
1
Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah
Dalam pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa, K/L/D/I
wajib :
a) Memaksimalkan Penggunaan Barang/Jasa hasil
produksi dalam negeri, termasuk rancang bangun
dan perekayasaan nasional dalam Pengadaan
Barang/Jasa ;
b) Memaksimalkan Penggunaan Penyedia Barang/Jasa
nasional ; dan
c) Memaksimalkan penyediaan paket-paket pekerjaan
untuk Usaha Mikro dan Usaha Kecil serta koperasi
kecil.

4
1
a. Ketentuan dan syarat penggunaan hasil produksi dalam negeri
dimuat dalam Dokumen Pengadaan dan dijelaskan kepada
semua peserta;
b. Dalam proses evaluasi Pengadaan Barang/Jasa harus diteliti
sebaik-baiknya agar benar-benar merupakan hasil produksi
dalam negeri dan bukan Barang/ Jasa impor yang dijual di
dalam negeri ;
c. Dalam hal sebagian bahan untuk menghasilkan Barang/Jasa
produksi dalam negeri berasal dari impor, dipilih Barang/Jasa
yang memiliki komponen dalam negeri paling besar; dan
d. Dalam mempersiapkan Pengadaan Barang/Jasa, sedapat
mungkin digunakan standar nasional dan memperhatikan
kemampuan atau potensi nasional.
5 Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah
2
Barang tersebut belum dapat diproduksi di dalam
negeri
Spesifikasi teknis Barang yang diproduksi di dalam
negeri belum memenuhi persyaratan ; dan/atau.
produksi dalam negeri tidak mampu memenuhi
kebutuhan.
6
Penyedia Barang/Jasa yang melaksanakan Pengadaan
Barang/Jasa yang di impor langsung, semaksimal mungkin
menggunakan jasa pelayanan yang ada di dalam negeri.
Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah
2
7
Menunjukkan
besarnya tingkat
penggunaan
barang/jasa
Wajib digunakan
bila TKDN + BMP
mencapai 40 %
Hanya berlaku jika
terdapat minimal 3
calon penyedia produk
dalam negeri
Hanya berlaku
pada barang yang
memenuhi
spesifikasi teknis
Mengacu pada
daftar inventaris
oleh kementrian
perindustrian
Perhitungan TKDN
merujuk pada
ketentuan
Menteri
Perindustrian
Tingkat
Komponen Dalam
Negeri (TKDN)

merupakan
indikator tingkat
penggunaan
produk dalam
negeri dilakukan
sesuai besaran
komponen dalam
negeri pada setiap
Barang/Jasa

Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah
2
Preferensi Harga

merupakan
perhitungan ulang
nilai penawaran
dengan
mempertimbangkan
TKDN
8 Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah
2
Pengadaan yang
dibiayai rupiah
murni dengan nilai
diatas 5 Milyar
Pengadaan yang
dibiayai Pinjaman
Luar Negeri melalui
Pelelangan
Internasional
Berlaku
pada TKDN
> 25%
Max 15 % untuk
barang produksi
dalam negeri
Max 7.5%
untuk
pekerjaan
konstruksi
Tidak mengubah
harga
penawaran,
tetapi HEA dapat
merubah urutan
HEA = Harga Evaluasi Akhir.
KP = Koefisien Preferensi (Tingkat Komponen Dalam Negeri
(TKDN) dikali Preferensi tertinggi Barang/Jasa).
HP = Harga Penawaran (Harga Penawaran yang memenuhi
persyaratan lelang dan telah dievaluasi).

Pada HEA yang sama, pemilik TKDN terbesar menjadi pemenang
9 Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah
1
10 Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah
10
Peserta dibagi contoh pengadaan dengan
penggunaan produksi DN
Dalam contoh tersebut, TKDN mengacu pada
Daftar Inventarisasi barang/Jasa Produksi Dalam
Negeri diterbitkan Kementerian Perindustrian
Diskusikan dengan peserta disebelahnya
mencari dalam tabel Kementerian Perindustrian
tuliskan jawaban pada tabel yg disediakan
11 Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah
1


Perencanaan memperhatikan penggunaan spesifikasi
teknis, kualifikasi, standar nasional dan
kemampuan/potensi nasional.
Kriteria evaluasi mencantumkan peran serta penyedia
Nasional dan Preferensi harga
Dalam kontrak dicantumkan kewajiban penggunaan
produksi dalam negeri
Memaksimalkan Produksi dalam negeri dalam hal:
1. Studi Kelayakan dan rancang bangun proyek
2. Penyiapan dokumen Pengadaan/KAK
3. Penyusunan HPS


12 Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah
2


PPK wajib memahami:
a. Naskah Perjanjian Pinjaman/Hibah Luar Negeri
(NPPLN)/(NPHLN)
b. Ketentuan Pengadaan setelah NPPLN/NPHLN disepakati
Pengadaan yang dibiayai Lembaga Penjamin Kredit
Ekspor/Kredit Swasta Asing
1. Dilakukan melalui Pelelangan/Seleksi Internasional, dan harus
merupakan proyek prioritas yang tercantum dalam DRPPHLN
2. Dokumen Penawaran sesuai ketentuan dan norma
Internasional.
3. Evaluasi Penawaran dengan smetode perhitungan biaya efektif



13 Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah
2
Memberi
kesempatan seluas-
luasnya kepada
penyedia nasional
Dokumen pengadaan
berbahasa indonesia
dan berbahasa
Inggris
Dokumen berbahasa
Indonesia menjadi
acuan jika terdapat
perbedaan tafsir
Proses pemilihan
dilangsungkan di
dalam negeri
14 Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah
1
a) Adanya kerja sama antara Penyedia
Barang/Jasa asing dengan industri dalam
negeri ;
b) Adanya ketentuan yang jelas mengenai tata
cara pelaksanaan pengalihan kemampuan,
pengetahuan, keahlian dan keterampilan
c) Ketentuan bahwa seluruh proses pengadaan
sedapat mungkin dilaksanakan di wilayah
Indonesia.

15 Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah
1
Bernilai di atas
100 Milyar untuk
pekerjaan konstruksi
Bernilai di atas
20 Milyar untuk
pengadaan barang/jasa
lainnya
Bernilai di atas
10 milyar untuk jasa
konsultansi
Perusahaan asing
harus bekerja sama
dengan perusahaan
nasional
16 Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah
1
17 Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah
15
LAMPIRAN
PENJELASAN TKDN & BMP
(APABILA DIPERLUKAN)

Barang Peserta
Lelang
TKDN
(%)
BMP
(%)
TKDN +
BMP
(%)
Produksi
DN
A 35 0 35
Produksi
DN
B 26 14 40
Produksi
DN
C 25 10 35
Produksi
DN
D 10 10 20
Impor E 0 0 0
Impor F 0 0 0
Contoh
TKDN + BMP 40%
Barang
impor tak
bisa ikut
lelang
KEMENTERIAN
PERINDUSTRIAN

Barang Peserta
Lelang
TKDN
(%)
BMP
(%)
TKDN+
BMP
(%)
Produksi
DN
A 35 0 35
Produksi
DN
B 30 5 35
Produksi
DN
C 25 10 35
Produksi
DN
D 10 10 20
Impor E 0 0 0
Impor F 0 0 0
Contoh
TKDN + BMP < 40%
Barang Impor
masih bisa ikut
lelang
KEMENTERIAN
PERINDUSTRIAN
Mesin Proses

Tenaga Kerja

Overhead
Lain-lain
Bahan Baku/Komp
Barang Jadi
Proses Produksi Hasil Produksi
D N L N
Asing Lokal
DALAM NEGERI
LUAR NEGERI
PASAR
Biaya Brg Jadi Biaya Komp. LN
TKDN = --------------------------------------- X 100 %
Biaya Brg Jadi

TKDN > 25 % Dapat Preferensi Harga
TINGKATAN KOMPONEN DALAM NEGERI (TKDN)
BARANG
Perusahaan Jasa
Management Proyek
Tenaga Kerja
Alat Kerja/Fas Kerja
Konstruksi/Fabrikasi
Jasa Lainnya

PROYEK
Biaya Pemasaran
Biaya Adm
Keuntungan
Pajak
PROYEK
SELESAI
TKDN > 25 % Dapat Preferensi Harga
Biaya Total Jasa Biaya Jasa LN
TKDN = --------------------------------------- X 100 %
Biaya Total Jasa
TINGKATAN KOMPONEN DALAM NEGERI (TKDN)
JASA
TKDN Gabungan = TKDN Barang + TKDN Jasa

Nilai Perberdayaan
Usaha Kecil termasuk
Koperasi melalui
kemitraan.

Nilai sertifikasi OHSAS
18000/ISO 14000

Nilai Pemberdayaan
Lingkungan

Nilai Penyediaan
Fasilitas Pelayanan
Purna Jual

30% dari 15% = 4,5 %




20% dari 15% = 3,0 %


30% dari 15% = 4,5 %


20% dari 15% = 3,0 %


NILAI BMP
KEMENTERIAN
PERINDUSTRIAN

Anda mungkin juga menyukai