Anda di halaman 1dari 2

Pengawasan Eksternal Bank OCBC NISP

Regulasi
Regulasi perbankan di Indonesia dilakukan lewat penetapan UU tentang perbankan. Tujuannya
untuk melindungi industri perbankan dalam menghadapi risiko, yang pada akhirnya juga berarti
melindungi nasabah dan perekonomian dari kegagalan proses dan prosedur yang dapat
berdampak pada sistem keuangan secara keseluruhan.
UU tentang perbankan antara lain :
1. UU RI No. 7 Tahun 1992 tentang perbankan sebagaimana telah diubah dengan UU RI No
10 Tahun 1998
2. UU RI No. 23 Tahun 1999 tentang BI sebagaimana telah diubah dengan UU RI No 3
Tahun 2004
3. UU RI No. 21 Tahun 2011 tentang Otoritas Jasa Keuangan
Otoritas Jasa Keuangan
Dalam regulasi mengenai perbankan dijelaskan bahwa fungsi pengawasan bank termasuk pada
OCBC NISP yang dilakukan oleh Otoritas Jasa Keuangan yaitu :
a. Pengaturan dan pengawasan mengenai kelembagaan bank yang meliputi:
1. perizinan untuk pendirian bank, pembukaan kantor bank, anggaran dasar, rencana
kerja, kepemilikan, kepengurusan dan sumber daya manusia, merger, konsolidasi
dan akuisisi bank, serta pencabutan izin usaha bank; dan
2. kegiatan usaha bank, antara lain sumber dana, penyediaan dana, produk hibridasi,
dan aktivitas di bidang jasa;
b. Pengaturan dan pengawasan mengenai kesehatan bank yang meliputi:
1. likuiditas, rentabilitas, solvabilitas, kualitas aset, rasio kecukupan modal
minimum, batas maksimum pemberian kredit, rasio pinjaman terhadap simpanan,
dan pencadangan bank;
2. laporan bank yang terkait dengan kesehatan dan kinerja bank;
3. sistem informasi debitur;
4. pengujian kredit (credit testing); dan
5. standar akuntansi bank;

c. Pengaturan dan pengawasan mengenai aspek kehati-hatian bank, meliputi:
1. manajemen risiko;
2. tata kelola bank;
3. prinsip mengenal nasabah dan anti pencucian uang; dan
4. pencegahan pembiayaan terorisme dan kejahatan perbankan; dan
d. Pemeriksaan bank.
Hal-hal yang terkait dengan diatas telah disampaikan didalam laporan tahunan dari Bank OCBC
NISP. Sehingga fungsi pengawasan eksternal berperan dengan baik.
Kantor Akuntan Publik
Bidang jasa KAP meliputi:
Jasa atestasi, termasuk di dalamnya adalah audit umum atas laporan keuangan,
pemeriksaan atas laporan keuangan prospektif, pemeriksaan atas pelaporan informasi
keuangan proforma, review atas laporan keuangan, dan jasa audit serta atestasi lainnya.
Jasa non-atestasi, yang mencakup jasa yang berkaitan dengan akuntansi, keuangan,
manajemen, kompilasi, perpajakan, dan konsultasi.
Sesuai regulasi yang berlaku di dunia perbankan, dalam penerbitan laporan keuangan tahunan
yang disampaikan dalam laporan tahunan wajib diaudit dahulu oleh Akuntan Publik. RUPS
Tahunan yang diselenggarakan pada tanggal 22 Mei 2012 telah menyetujui pemberian
wewenang kepada Direksi Bank OCBC NISP berdasarkan persetujuan dari Dewan Komisaris
atau sekurang-kurangnya 3 (tiga) anggota Dewan Komisaris Bank OCBC NISP yang ditunjuk
oleh Dewan Komisaris Bank OCBC NISP, setelah mendapatkan rekomendasi dari Komite Audit
untuk mengangkat Akuntan Publik untuk tahun buku 2012 dan menetapkan jumlah honorarium
serta persyaratan lainnya bagi Akuntan Publik yang ditunjuk tersebut, guna melakukan audit
independen atas Laporan Keuangan Bank OCBC NISP tahun buku 2012. Selanjutnya, Direksi
telah menunjuk Kantor Akuntan Publik (KAP) Tanudiredja, Wibisana & Rekan (a member firm
of PricewaterhouseCoopers Global Network) yang terdaftar di Bank Indonesia untuk melakukan
audit independen atas Laporan Keuangan Bank OCBC NISP tahun 2012.

Anda mungkin juga menyukai