Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH DISKUSI REFRAKSI

MODUL PRAKTIK KLINIK


ILMU KESEHATAN MATA
Disusun oleh:
Anggia Widyasari
Dea Adena
Rizka Hanifah
Robby Pratomo Putra
Yunus Kuntawi Aji
RUMAH SAKIT CIPTO MANGUNKUSUMO
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS INDONESIA
202
!A! I
PENDAHULUAN
Mata merupakan organ penginderaan yang memiiki fungsi penting daam
kehidupan seseorang! "rgan ini adaah penerima informasi terbesar dari
ingkungan sekitar# yaitu sebanyak $%&! 'ehingga dapat dikatakan mata adaah
jendea informasi bagi manusia!
'aah satu gangguan yang dapat terjadi pada mata adaah gangguan
refraksi! Daam makaah ini akan dibahas ima keainan yang termasuk daam
keompok gangguan refraksi# yaitu( miopia# hipermetropia# presbiopia#
astigmatisme# dan anisometropia!
2
!A! II
TIN"AUAN PUSTAKA
A# Re$%&'si
)
Kornea# biik mata depan# ensa# biik mata beakang# dan badan ka*a
adaah media refraksi dan apisan yang penting daam proses merefeksikan sinar
yang masuk ke mata! Pada awanya sinar akan masuk meaui permukaan kornea#
diteruskan ke ensa yang akhirnya membentuk suatu objek terbaik di retina#
sehingga objek tersebut dapat diinterpretasikan di otak!
G&()&% ! Anatomi boa mata!
+
,ajam pengihatan -.isus/ adaah pengukuran objek terke*i yang dapat
diidentifikasi seseorang daam berbagai jarak yang diberikan terhadap matanya!
,ajam pengihatan norma disebut emetropia# sedangkan keainan refraksi yang
dapat menganggu tajam pengihatan disebut ametropia! ,ajam pengihatan dapat
3
berkurang bia aksia mata memendek -misa( hiperopia0hipermetropia/ atau aksia
mata memanjang -misa( miopia/! 'eain itu tajam pengihatan juga dipengaruhi
oeh kekuatan refraksi di kornea dan ensa! ,ajam pengihatan juga dapat
berkurang bia terdapat perbedaan jatuhnya titik fokus dari suatu objek antara )
meridian dengan meridian ain# yang dapat bersumber dari kornea atau ensa
-astigmatisme/! Keainan refraksi dapat dikoreksi dengan penggunaan ka*amata#
ensa kontak# atau tindakan bedah refraktif!
Pada pemeriksaan tajam pengihatan menggunakan kartu 'neen# bia
hasinya tidak men*apai tajam pengihatan optima -101/# maka digunakan pinhole
-ubang *eah/! ,ujuan diberikan pinhole adaah mempersempit *eah pupi dan
mengurangi *ahaya yang masuk# sehingga meminimaisasi keburaman yang
diakibatkan keainan refraksi! "eh karena itu# dengan pinhole dapat dibedakan
apakah penurunan tajam pengihatan seseorang disebabkan oeh keainan refraksi
saja atau karena keainan organik!
Akomodasi adaah kemampuan otot2otot siiar untuk berkontraksi sehingga ensa
menjadi ebih *embung -kon.eks/# dengan demikian ensa dapat memfokuskan
sinar ke jarak yang ebih dekat! Dengan bertambahnya usia# ensa akan mengaami
pengerasan se*ara progresif# sehingga kemampuan ensa untuk menjadi *embung
semakin berkurang! Penurunan daya akomodasi dapat diihat dari menurunnya
kemampuan seseorang untuk memfokuskan suatu benda yang dekat -misa(
presbiopia/!
!# Mio*i&
)
Miopia adaah suatu keadaan mata yang mempunyai kekuatan pembiasan
sinar yang berebihan sehingga sinar sejajar yang datang dibiaskan di depan
retina! Miopia disebut juga rabun jauh# karena dapat meihat benda dekat dengan
baik namun suit meihat benda jauh! Miopia terbagi menjadi beberapa jenis#
yaitu(
Miopia aksia miopia dimana kekuatan refraktif mata norma namun
diameter antero2posterior boa mata ebih panjang dari diameter norma
dan ukuran boa mata ebih besar dari ukuran norma!
4
Miopia kur.atura miopia dimana besar boa mata norma namun
kur.atura kornea dan ensa ebih besar dari norma!
Miopia indeks refraksi miopia dimana indeks refraksi ebih tinggi dari
norma! 'ering terihat pada pasien diabetes meitus yang kadar gua
darahnya tidak terkontro!
Perubahan posisi ensa miopia dimana terjadi perubahan ensa ke arah
depan! 'ering terjadi sesudah tindakan bedah -umumnya gaukoma/!
'eain itu miopia juga dapat dibedakan berdasarkan tinggi2rendahnya
dioptri -kekuatan ensa/# yaitu(
Kurang dari ) dioptri( miopia sangat ringan!
Antara ) sampai % dioptri( miopia ringan!
Antara % sampai 1 dioptri( miopia sedang!
Antara 1 sampai )3 dioptri( miopia berat!
4ebih dari )3 dioptri( miopia sangat berat!
5ejaa miopia meiputi( ketika meihat benda yang etaknya jauh tampak
buram# sakit kepaa# ke*enderungan mata untuk menjadi juing saat meihat jauh#
dan pandangan ebih jeas ketika meihat benda yang etaknya dekat!
,ataaksana pasien yang mengaami miopia adaah dengan memberikan
koreksi ka*amata ensa sferis negatif terke*i yang memberikan tajam pengihatan
maksima!
C# Hi*e%(e+%o*i&
)
Hipermetropia adaah suatu keadaan dimana bayangan benda jatuh di
beakang retina akibat kekuatan refraksi mata yang emah! 'eperti hanya miopia#
hipermetropia dibedakan menjadi beberapa jenis# yaitu(
Hipermetropia aksia hipermetropia dimana kekuatan refraksi mata
norma namun diameter antero2posterior boa mata ebih pendek dari
diameter norma!
5
Hipermetropia kur.atura hipermetropia dimana keengkungan kornea
dan ensa ebih ke*i dari norma!
Hipermetropia indeks refraksi hipermetropia dimana indeks refraksi
ebih rendah dari norma!
Perubahan posisi ensa hipermetropia dimana terjadi perubahan posisi
ensa ke beakang!
6erdasarkan akomodasi# hipermetropia dapat dibedakan se*ara kinis
menjadi(
Hipermetropia manifes hipermetropia yang dapat dikoreksi dengan
ensa positif maksima yang memberikan tajam pengihatan norma!
Hipermetropia jenis ini terdiri atas hipermetropia absout ditambah
hipermetropia fakutatif!
Hipermetropia manifes absout hipermetropia yang tidak dapat
diimbangi dengan akomodasi!
Hipermetropia manifes fakutatif hipermetropia yang dapat diukur dan
dikoreksi dengan ensa positif namun juga dapat dikoreksi dengan
akomodasi tanpa ensa koreksi! Pasien yang hanya memiiki hipermetropia
manifes fakutatif akan dapat meihat norma tanpa koreksi# tetapi bia
diberikan koreksi ensa positif yang memberikan tajam pengihatan norma
maka otot akomodasinya akan beristirahat!
Hipermetropia aten hipermetropia yang dapat diatasi sepenuhnya
dengan akomodasi tanpa sikopegik# merupakan perbedaan antara
hipermetropia tota dengan manifes! Pasien dengan hipermetropia aten
akan mengatasi hipermetropianya dengan berakomodasi terus menerus!
Hipermetropia aten hanya dapat diukur bia diberikan sikopegik!
Hipermetropia tota seuruh jumah hipermetropia aten dan manifes
yang didapatkan seteah pemeriksaan dengan sikopegik!
5ejaa hipermetropia meiputi( pengihatan jauh kabur -bia hipermetropia
% dioptri atau ebih# atau pasien usia tua/# pengihatan dekat ebih *epat buram
karena kemampuan akomodasi menurun seiring bertambahnya usia sehingga
6
akomodasi tidak adekuat agi untuk meihat dekat# sakit kepaa yang dipi*u oeh
kegiatan meihat dekat jangka panjang# sensitif terhadap *ahaya# dan spasme
akomodasi akibat keramnya otot siiaris! Kadang dapat pua terjadi o.er aksi
akomodasi sehingga timbu pseudomiopia# sehingga pengihatan ebih jeas saat
diberikan koreksi ensa negatif!
,ataaksana pasien yang mengaami hipermetropia adaah dengan
pemberian ka*amata dengan ensa sferis positif terbesar yang memberikan tajam
pengihatan norma!
D# P%es)io*i&
Presbiopia adaah perkembangan norma yang berhubungan dengan usia#
yaitu akomodasi untuk meihat dekat perahan2ahan berkurang! Presbiopia terjadi
akibat penuaan ensa -ensa makin keras sehingga eastisitas berkurang/ dan daya
kontraksi otot akomodasi berkurang! Mata sukar berakomodasi karena ensa sukar
memfokuskan sinar pada saat meihat dekat!
5ejaa presbiopia biasanya timbu seteah berusia 73 tahun! 8sia awa
mua terjadinya tergantung keainan refraksi sebeumnya# kedaaman fokus
-ukuran pupi/# kegiatan pengihatan pasien# dan ainnya! 5ejaanya antara ain
seteah memba*a akan mengeuh mata eah# berair# dan sering terasa pedas#
memba*a dengan menjauhkan kertas yang diba*a# gangguan pekerjaan terutama
di maam hari# sering memerukan sinar yang ebih terang untuk memba*a!
Koreksi dengan ka*a mata bifokus untuk meihat jauh dan dekat! 8ntuk
membantu kekurangan daya akomodasi dapat digunakan ensa positif! Pasien
presbiopia diperukan ka*a mata ba*a atau tambahan untuk memba*a dekat
dengan kekuatan tertentu sesuai usia# yaitu( 9)D untuk 73 tahun# 9)#:D untuk 7:
tahun# 9+D untuk :3 tahun# 9+#:D untuk :: tahun# dan 9%D untuk 13 tahun! ;arak
ba*a biasanya %%*m# sehingga tambahan 9%D adaah ensa positif terkuat yang
dapat diberikan!
%2:
E# As+i,(&+is(e
Astigmatisme terjadi jika kornea dan ensa mempunyai permukaan yang
rata atau tidak rata sehingga tidak memberikan satu fokus titik! <ariasi
7
keengkungan kornea atau ensa men*egah sinar terfokus pada satu titik! 'ebagian
bayangan akan dapat terfokus pada bagian depan retina sedang sebagian ain sinar
difokuskan di beakang retina!
'eseorang dengan astigmat akan memberikan keuhan ( meihat jauh kabur
sedang meihat dekat ebih baik# meihat ganda dengan satu atau kedua mata#
meihat benda yang buat menjadi onjong# pengihatan akan kabur untuk jauh
ataupun dekat# bentuk benda yang diihat berubah# menge*ikan *eah keopak#
sakit kepaa# mata tegang dan pega# mata dan fisik eah! Koreksi mata astigmat
adaah dengan memakai ensa dengan kedua kekuatan yang berbeda! Astigmat
ringan tidak peru diberi ka*a mata!
%2:
F# Aniso(e+%o*i&
Anisometropia adaah keadaan dimana ada perbedaan keainan refraksi
dua mata yang ebih dari ) D! ;ika terdapat perbedaan +!: = % D maka akan
dirasakan terjadinya perbedaan besar bayangan sebesar : & yang mengakibatkan
fusi terganggu! Pada keadaan ini maka pengihatan binokuer menjadi emah
sehingga dapat menyebabkan ambiopia! Anisometropia umumnya kongenita!
Pada anak = anak# dua mata berkembang tidak sama pada penambahan dan
pengurangan keainan refraksi!
:
Penyebab anisometropia(
)! Keainan status refraksi!
+! ,rauma okuer pada mata!
%! "perasi intra okuer pada mata!
:
5ejaa anisometropia sangat ber.ariasi! Menurut >riedenwad gejaa
anisometropia mun*u bia terdapat perbedaan bayangan yang diterima kedua
retina! Adapun gejaa anisometropia pada umumnya sebagai berikut(
'akit kepaa
Rasa tidak enak pada kedua mata
Rasa panas pada kedua ma
Rasa tegang pada kedua mata
8
Pengihatan buram
Dipopia
Astenopia
>otofobia
'trabismus
5ejaa yang ebih spesifik pada anisometropia adaah(
Pusing
Mua
Pengihatan ganda
Kesuitan memperkirakan jarak suatu benda
Meihat antai yang bergeombang
Kesuitan naik tangga
Kesuitan mengendarai kendaraan
Ada dua mekanisme patofisoogi yang dapat menimbukan probem kinik(
a! Adanya perbedaan .isus
Akibat adanya perbedaan .isus akan mengakibatkan gangguan fusi pada
penderita sehingga penderita akan menggunakan mata yang ebih baik
sedangkan yang kurang .isusnya akan disupresi! Apabia ha ini terjadi
pada anak2anak yang masih menjaani pengihatan binokuer dapat
mengakibatkan ambiiopia! Apabia keadaan ini terus dibiarkan maka
dapat terjadi strabismus!
b! Adanya Perbedaan 6ayangan
Perbedaan ini meiputi ukuran dan bentuk bayangan! Adanya perbedaan
bayangan ini disebut aniseikonia! Pada keadaan ini seau terjadi gangguan
pengihatan binokuer! 5angguan pengihatan binokuer ini diakibatkan
oeh ketidaksamaan rangsangan untuk pengihaan stereopsis! Pada
awanya akan terjadi distorsi spasia! Penderita akan mengeuh meihat
kedua tangan dan engannya tidak sama besarnya pada *ermin! Penderita
juga akan mengeuh meihat benda berbeda baik ukuran# ketajaman# dan
9
etak yang berbeda dengan keadaan benda yang sebenarnya! 'e*ara kinik
praktis aniseikonia yang terjadi akibat anisometropia dapat diukur dari
keainan distorsi dan stereopsis yang mun*u!
G# Pe(e%i's&&n T&-&( Pen,lih&+&n

,ajam pengihatan atau .isus merupakan pengukuran objek terke*i yang


dapat diidentifikasi seseorang daam berbagai jarak yang diberikan terhadap
matanya! ,es tajam pengihatan biasanya di*atat sebagai rasio atau fraksi yang
membandingkan dengan standard pemeriksaan ain yang teah disepakati! Daam
pen*atatan# angka pertama dituis sebagai jarak antara pasien dengan tabe
-biasanya yang dipakai adaah Kartu 'neen/? angka kedua sebagai jarak huruf
yang dapat diba*a oeh seseorang dengan ketajaman mata yang norma!
Pemeriksaan tajam pengihatan diakukan pada jarak +3 kaki atau 1 meter!
;arak yang ebih jauh dianggap tidak praktis dan jarang yang ebih dekat dapat
menimbukan .ariasi perbandingan yang ebih besar! Pada jarak 1 meter# dianggap
seseorang meihat huruf maupun angka tanpa mata harus berakomodasi dan pada
umumnya digunakan pen*atatan daam matriks atau desima!
6erikut adaah angkah2angkah untuk meakukan pemeriksaan tersebut
dengan menggunakan metode kartu 'neen(
,empatkan pasien pada jarak yang teah ditentukan dengan *ahaya yang
*ukup! Pasien memakai bingkai ka*amata2*oba standard yang biasa dipakai untuk
pemeriksaan tersebut! 'eanjutnya# pasien diminta untuk meihat papan 'neen!
)! Mata kanan diperiksa dan di*atat terebih dahuu! Mata kiri ditutup
menggunakan o**uder atau tangan!
+! Minta pasien untuk memba*a baris huruf yang paing besar dan seterusnya
ke baris dengan huruf yang ebih ke*i# terebih dahuu apabia ia dapat
meihat ebih jeas ebih dari setengah dari tota huruf daam satu baris!
%! @atat hasi pengukuran tersebut sebagai tajam pengihatan awa! Angka
pertama di*atat sebagai jarak diakukan untuk pemeriksaan mata pasien
dan angka kedua sebagai biangan numerik yang dapat diba*a pasien
norma!
7! 8angi prosedur tersebut untuk mata yang ain!
10
:! Apabia tajam pengihatan adaah 10%3 atau kurang# uangi tes dengan
memakai pinhoe! Kemudian *atatah hasinya! Pinhoe dietakkan di
depan ka*amata yang digunakan pasien!
1! Apabia mata yang sakit tidak dapat meihat dengan jeas# periksaah tajam
pengihatan pasien pada mata yang sakit terebih dahuu# diikuti dengan
pemeriksaan tajam pengihatan pada mata yang masih baik!
Apabia pasien tidak dapat meihat huruf terbesar yang terdapat pada kartu
'neen# dapat diakukan angkah2angkah berikut(
)! Apabia pasien tidak dapat meihat huruf terbesar pada kartu 'neen pada
jarak 1 meter# pemeriksa dapat menghitung jari tangannya# dan dengan +
jari atau ebih# tanyakan kepada pasien angka berapa yang diihat oeh
pasien dan ihat apakah sesuai! @atatah jaraknya apabia pasien dapat
menjawab dengan benar! @ontoh +013 yang berarti pasien hanya dapat
meihat + meter# sedangkan orang norma dapat meihatnya daam jarak 13
meter! 'ebaiknya pemeriksaan hitung jari dimuai dari jarak : meter dan
kemudian pemeriksa maju mendekati pasien!
+! Apabia pasien tidak dapat meihat dengan pemeriksaan menghitung jari#
dianjutkan dengan pemeriksaan pergerakan tangan pemeriksa! @atatah
apabia terdapat respons positif dari gerakan tangan -*ontoh( pergerakan
tangan )0%33 yang berarti pasien dapat meihat gerakan tangan pada jarak
) meter sedang orang norma dapat meihatnya pada jarak %33 meter/!
4akukan juga pemeriksaan proyeksi dengan menanyakan arah gerakan
ambaian tangan# apakah arah kanan ke kiri# atau atas ke bawah! ;ika
pasien dapat menyebutkan dengan benar arah gerakan tangan# maka
proyeksi baik# dan sebaiknya# jika tidak menyebutkan dengan benar# maka
proyeksi saah!
%! Apabia pasien tidak dapat meihat pergerakan tangan# gunakan senter
apabia ia dapat mendeteksi ada atau tidaknya *ahaya dan arah datangnya
*ahaya! @atatah respons pasien sebagai 4P -4ight Per*eption/ =meihat
sinar# atau 4P dengan proyeksi baik atau tidak baik! Keadaan ini di*atat
sebagai )0A -satu per tak hingga/ yang berarti pasien meihat *ahaya pada
11
jarak ) meter# sedangkan orang norma meihatnya pada jarak tak
terhingga! Pada keadaan ini juga harus diakukan pemeriksaan proyeksi
dengan menanyakan kepada pasien datangnya arah sinar! 6ia pasien dapat
menentukan arah sinar# berarti proyeksi baik! Akan tetapi# bia pasien tidak
dapat menentukan arah datangnya sinar# maka disebut proyeksi saah! 6ia
pasien tidak dapat meihat sinar# maka tajam pengihatan pasien tersebut
dikatakan no atau B4P -Bo 4ight Per*eption/!
Kriteria keainan tajam pengihatan berdasarkan C@D D@M(
)! Moderate <isua Cmpairment! ,ajam pengihatan terbaik seteah koreksi
adaah kurang dari +3013 sampai +30)13!
+! 'e.ere <isua Cmpairment! ,ajam pengihatan terbaik seteah koreksi
hanya men*apai .isus kurang dari +30)13 sampai +30733 atau diameter
apang pandang adaah +3
o
atau kurang!
%! Profound <isua Cmpairment! ,ajam pengihatan terbaik seteah koreksi
hanya mendapatkan .isus kurang dari +30733 sampai +30)333# atau
diameter apang pandang adaah )3
o
atau kurang!
7! Bear2tota <ision 4oss! ,ajam pengihatan terbaik seteah dikoreksi hanya
men*apai .isus +30)+:3 atau kurang!
:! ,ota 6indness! Bo 4ight Per*eption!
12
!A! III
DAFTAR PUSTAKA
)! Artini W# Hutauruk ;# Yudisiani! Pemeriksaan dasar mata! ;akarta( 6adan
Penerbit >akutas Kedokteran 8ni.ersitas Cndonesia? +3))!
+! Eye anatomy! 5au*oma resear*h foundation! Diunduh dari(
http(00www!gau*oma!org0gau*oma0anatomy2of2the2eye!php pada tangga
+D ;anuari +3)+ puku )1!33 WC6!
%! Cyas# sidarta# Cmu Penyakit Mata# @etakan ke21# Penerbit Abadi ,ega#
;akarta#)DD% ( +7: ? F+2F%!
7! 5uyton# Arthur @# 6uku Ajar >isioogi Kedokteran# editor# Crawati
setiawan# Edisi D# ;akarta( E5@# )DDF!
:! <aughan# D5! Asbury# ,! Riodan2E.a# P! Keainan refraksi! Cn(
"ftamoogi 8mum# ed! 'uyono ;oko# edisi )7# ;akarta# Widya Medika#
+333!
1! Mi*hae DD! Anisometropia# anisophoria# and aniseikonia Cn( <isua
opti*s and Refra*tion! 'ain ouis( Mosby *ompany( )DF:( %7%21)!
13

Anda mungkin juga menyukai