Anda di halaman 1dari 14

1.

MAKANAN DAN KESEHATAN

Makanan merupakan faktor yang menentukan kesehatan individu. Kita harus tetap makan
teratur meskipun sedang tidak nafsu makan . Makanan yang kurang bergizi dan waktu
makan yang tidak teratur dapat menyebabkan kesehatan tergganggu.Agar kita dapat
memilih makanan sesuai dengan kebutuhan tubuh, maka perlu pengetahuan tentang
fungsi makanan, cara pengolahannya , dan penyajiannya.

A. Fungsi Makanan
Setiap orang memerlukan makanan yang bergizi . Jumlah zat makanan yang kita makan
tidak sama, tergantung kebutuhan tubuh.
Orang yang bekerja keras dan banyak bergerak, harus cukup mengkonsumsi karbohidrat.
Jika pekerjaan telah selesai, jumlah karbohidrat yang dimakan dapat dikurangi. Orang
yang sedang dalam masa pertumbuhan, sehabis sakit, menyusui, dan hamil, memerlukan
protein yang cukup.
Pada saat berlangsung respirasi didalam sel tubuh, terjadi pembakaran atau oksidasi
biologi. Oksidasi biologi adalah reaksi antara makanan dengan oksigen. Oksidasi
menghasilkan energi. Energi yang dihasilkan itu digunakan untuk melakukan semua
prosese kegiatan, termasuk mempertahankan suhu tubuh .

1). Karbohidrat sebagai sumber energi


Karbohidrat merupakan senyawa karbon, karena banyak mengandung unsur karbon, di
samping unsur–unsur hidrogen dan oksigen.
Karbohidrat berfungsi sebagai sumber energi. Satu gram Karbohidrat menghasilkan 4,0-
4,1 kilokalori. Satu kilokalori sama dengan 4,2 kilojoule, sehingga 1 gram karbohidrat
menghasilkan sekitar 16,8 sampai 17,2 kilojoule. Energi digunakan untuk bergerak,
tumbuh, mempertahankan suhu tubuh, dan berkembang biak. Kelebihan karbohidrat akan
disimpan dalam bentuk lemak di daerah perut, di sekeliling ginjal, jantung, atau dibawah
kulit yang menyebabkan tubuh menjadi gemuk.

2). Lemak sebagai Sumber Energi


Lemak adalah sumber energi yang tinggi. Satu gram lemak menghasilkan 9 kilokalori.
Makanan yang banyak mengandung lemak misalnya kacang, kelapa, lemak hewan, lemak
tumbuhan, minyak jagung, minyak kedelai, dan mentega.
Fungsi lemak adalah :
a. sebagai sumber energi;
b pelarut vitamin A, D, E, dan, K;
c pelindung organ tubuh yang penting, misalnya mata, ginjal, dan, jantung;
d. pelindung tubuh terhadap suhu yang rendah, yaitu sebagai isolator di bawah kulit
untuk menghindari hilangnya panas tubuh.

Lemak hewan banyak mengandung kolestrol. Kolestrol diperlukan oleh tubuh antara lain
untuk menyusun membran sel dan hormon. Namun kelebihan kolestrol dapat mengendap
di dinding pembuluh darah. Endapan kolestrol. Menyebabkan pembuluh darah
menyempit. Akibatnya terjadi tekanan darah tinggi . Kolestrol banyak terdapat pada
organ dalam hewan dan lemak hewan. Minyak tumbuhan merupakan lemak yang bebas
kolestrol.

3). Protein untuk pengganti dan pertumbuhan sel

Berdasarkan asalnya, protein dibedakan menjadi protein hewani dan protein nabati.
Protein hewani adalah protein yang diperoleh dari hewan. Protein nabati adalah protein
yang berasal dari tumbuhan. Protein hewani mengandung asam amino lebih lengkap
daripada protein nabati . Asam amino adalah senyawa penyusun protein .
Protein yang kita makan dicerna menjadi asam amino . Di dalam tubuh, asam amino
tersebut diubah kembali menjadi protein sesuai dengan kebutuhan tubuh. Protein
berfungsi untuk pertumbuhan, mengganti sel yang rusak atau mati, dan mengatur proses
di dalam tubuh. Kekurangan protein menyebabkan pertumbuhan terhambat dan mudah
terkena infeksi. Di dalam sel tubuh, protein juga dapat diubah menjadi energi. Setiap satu
gram protein menghasilkan 4 kilokalori.

4). Vitamin untuk melancarkan metabolisme tubuh


Metabolisme tubuh adalah prosese pembentukan dan pembongkaran zat yang
berlangsung di dalam tubuh. Reaksi-reaksi tersebut berjalan lancar jika ada vitamin.
Akan tetapi tubuh kita tidak mampu membuat vitamin. Oleh karena itu, makanan yang
kita makan harus mengandung vitamin yang cukup
Vitamin dapat dikelompokan menjadi kelompok vitamin yang larut dalam air dan vitamin
yang larut dalam lemak. Vitamin yang larut dalam lemak adalah A, D, E, dan K. Vitamin
yang larut dalam air adalah vitamin B dan C.
Kekurangan vitamin dapat menyebabkan penyakit. Penyakit kekurangan vitamin disebut
avitaminosis.

a. Vitamin A
Vitamin A banyak terdapat pada minyak ikan, wortel, tomat, dan buah-buahan yang
banyak mengandung pigmen karoten ( berwarna merah ). Vitamin A berfungsi untuk
menjaga kesehatan mata. Kekurangan vitamin A menyebabkan gangguan penglihatan.

b. Vitamin B
Vitamin B banyak macamnya, misalnya B1, B2, B6, dan B12. Vitamin yang
mengandung berbagai macam vitamin B disebut vitamin B kompleks . Vitamin banyak
terdapat di kulit ari beras, kacang hijau, kedelai, dan sayuran, yang berfungsi untuk
melancarkan reaksi metabolisme tubuh, terutama reaksi pembakaran atau oksidasi.
Kekurangan vitamin B dapat menyebabkan penyakit beri- beri.

c. Vitamin C
Vitamin C banyak terdapat pada buah-buahan dan sayuran. Vitamin C larut dalam air
sehingga kelebihannya dikeluarkan melalui urin. Kekurangan vitamin C menyebabkan
penyakit gusi berdarah (skorbut) dan sariawan.

d. Vitamin D
Vitamin D banyak terdapat pada susu, daging, dan sayuran dalam bentuk pro vitamin D
atau calon vitamin D. Cahaya Matahari dapat membantu pengubahan pro vitamin D di
kulit menjadi vitamin D. Vitamin D berfungsi dalam proses pembentukan tulang.
Kekurangan vitamin D akan menyebabkan penyakit rakitis atau penyakit Inggris.
Penderita rakitis memiliki kaki berbentuk X atau O

e. Vitamin E

Vitamin E berfungsi untuk mencegah oksidasi lemak tak jenuh (misal kolestrol), menjaga
struktur sel-sel darah merah, dan menjaga keremajaan sel. Banyak terdapat pada
kecambah, minyak tunbuhan, dan tumbuhan hijau.

f. Vitamin K

Vitamin K dihasilkan oleh bakteri yang hidup dalam usus kita yang bernama E. Coli.
Selain vitamin K juga dapat diperoleh dari kangkung, kubis, bayam, hati, dan,
daging.Vitamin K berguna dalam proses pembekuan darah dan pembentukan protrombin.
Kekurangan vitaminh K dapat menyebabkan darah sulit membeku.

5). Mineral

Beberapa mineral antara lain zat besi, magnesium, kalsium, natrium, dan kalium
diperlukan oleh tubuh supaya organ tubuh berfungsi dengan baik . Zat-zat tersebut dapat
diperoleh dari daging, sayuran, buah-buahan, susu, dan keju. Mineral berfungsi sebagai
zat penyusun tubuh, mempercepat reaksi, dan menjaga proses fisiologi tubuh.
Berdasarkan jumlah yang dibutuhkan oleh tubuh, garam mineral dapat dikelompokan
menjadi dua, yaitu makroelemen dan mikroelemen.
Makroelemen adalah unsur–unsur yang diperlukan tubuh dalam jumlah yang banyak.
Mikroelemen adalah unsur-unsur yang diperlukan tubuh dalam jumlah yang sedikit.

a. Kalsium (Ca)

Kalsium berfungsi untuk :


• Bersama fosfor membentuk matriks tulang dan gigi;
• Membantu proses pembentukan dan penggumpalan darah;
• Membantu proses kontraksi otot;
• Membantu menghantarkan impuls syaraf.

Jumlah kebutuhan kalsium pada setiap orang tidak sama. Hal ini dipengaruhi oleh faktor
umum, jenis kelamin, dan kondisi tubuh. Penggunaan mineral kalsium di dalam tubuh
diatur oleh hormon yang dihasilkan oleh kelenjar anak gondok, yaitu parathormon.
Kekurangan mineral kalsium didalam tubuh akan menimbulkan gangguan, diantaranya
adalah sbb :
• Karies pada gigi,
• Pertumbuhan tulang yang tidak sempurna ( rakitis ),
• Mudah terjadi kejang pada otot,
• Jika terjadi luka, darah sukar membeku.

b. Fosfor (P)

Fungsi mineral fosfor di dalam tubuh adalah untuk :


• Pembentukan matriks tulang,
• Proses kontraksi otot,
• Proses metabolisme,
• Bahan baku pembentukan fosfatid,
• Proses pembelahan sel, yaitu berhubungan dengan pemindahan sifat keturunan.

Bahan makanan yang mengandung fosfor adalah ikan, jagung, dan kacang-kacangan.
Tubuh memerlukan sekitar 1 mg fosfor setiap hari.

c. Besi (Fe)
Di dalam tubuh,zat besi berfungsi sebagai :
• Komponen enzim yang berperan dalam respirasi sel,
• Komponen inti logam dari hemoglobin, yaitu zat yang berperan mengikat oksigen
dalam darah.

Bahan makanan yang banyak mengandung zat besi adalah sayuran hijau. Daging dan
ikan juga banyak mengandung zat besi, tetapi sukar untuk diserap ke dalam darah. Dalam
satu hari setiap orang memerlukan 15-30 mg zat besi. Kekurangan zat besi akan
menyebabkan anemia.

d. Natrium (Na)

Di dalam tubuh, mineral natrium berguna untuk:


• Membentuk natrium bikarbonat. Natrium bikarbonat merupakan senyawa penting
untuk mempertahankan keseimbangan asam basa cairan tubuh,
• Membantu mempertahankan kepekaan sel-sel otot dan sel-sel saraf,
• Menyusun komponen anorganik cairan ekstraseluler, untuk menjaga keseimbangan
osmotik cairan ekstraseluler.
Sumber utama natrium adalah garam dapur. Kekurangan natrium akan menurunkan nilai
osmotik cairan ekstrasel sehingga mengakibatkan pengaturan suhu tubuh tergganggu,
kejang otot, dan kelelahan.

e. Kalium (K)

Kegunaan mineral kalium di dalam tubuh adalah:


• Sebagai katalisator pada pembentukan karbohirat dan protein,
• Membantu kontraksi otot,
• Membantu menghantarkan impuls saraf,
• Memelihara denyut jantung,
• Mengatur pelepasan insulin dari pankreas

Bahan makanan yang banyak mengandung kalium adalah daging unggas, buah-buahan,
dan sayuran. Kekurangan kalium dapat menyebabkan kelemahan otot serta denyut
jantung tidak normal.
f. Yodium (I)

Yodium memegang peranan yang penting dalam proses fisiologi kelenjar tiroid. Yodium
merupakan komponen penyusun hormon tiroksin yang berperan dalam mengatur
metabolisme tubuh. Kekurangan yodium pada janin akan mengakibatkan daya
pendengaran berkurang. Sedangkan kekurangan yodium setelah lahir mengakibatkan
kelenjar gondok membesar dan pertumbuhan terhambat.

g. Belerang (S)

Di dalam tubuh, belerang merupakan komponen penyusun beberapa vitamin ( tiamin,


biotin, dan asam panthotenat), mengaktifkan enzim tertentu, dan membantu dalam
penyimpanan dan pembebasan energi.

h. Magnesium (Mg)

Magnesium diperlukan oleh tubuh untuk :


• Respirasi intrasel,
• Unsur penting dalam tulang, otot dan sel darah merah.

Kekurangan magnesium dapat mengakibatkan emosi kurang terkendali dan terjadi


kerusakan ginjal serta pembuluh darah jantung.
i. Fluor (F)
Fluor berperan penting untuk menguatkan gigi. Kekurangan fluor akan menyebabkan gigi
gigis atau gigi karies (pembusukan atau kerusakan pada gigi). Bahan makanan yang
mengandung fluor adalah telur, susu, garam, dan ikan.

6. Air

Air merupakan bahan makanan yang berfungsi melarutkan zat makanan, mempercepat
reaksi tubuh, membentuk cairan tubuh, mengatur panas tubuh, mengangkut zat sisa ke
alat pembuangan. Dalam sehari kita harus minum air minimal delapan gelas atau sekitar 2
sampai 2,5 liter. Kekurangan air dapat menyebabkan dehidrasi dan gangguan pada ginjal.

B Kebutuhan Energi

Setiap orang memerlukan energi yang tidak sama, tergantung pada umur, jenis kelamin,
kegiatan/ gerak tubuh, dan iklim. Semakin berat kegiatan yang dilakukan manusia,
semakin banyak jumlah energi yang dibutuhkan. Energi yang dibutuhkan tubuh
berbentuk kalori.

Jumlah Kalori yang diperlukan untuk Berbagai Kegiatan


No Kegiatan Kebutuhan kalori/ kg berat badan/ jam
1 Tiduran 0,4
2 Duduk atau makan 0,45
3 Menulis 0,5
4 Berdiri tenang 0,5
5 Berhias 0,6
6 Cuci piring 1,0
7 Mengetik 1,0
8 Berjalan cepat 1,8
9 Menukang 2,0
10 Naik sepeda 2,4
11 Menari 3,5
12 Main pingpong 4,0
13 Menggergaji 5,2
14 Lari cepat 6,8
15 Balap sepeda 7,0
16 Berenang 7,4
2. MENU MAKANAN YANG SEIMBANG

Mengetahui kandungan zat yang terdapat di dalam bahan makanan sangat penting untuk
menyusun makanan yang seimbang. Di dalam menu makanan seimbang harus terdapat
golongan makanan sumber tenaga, golongan pembangun sel jaringan tubuh, dan pengatur
golongan pengatur kerja faal dalam tubuh.
Makanan yang sehat dan seimbang tidak selalu makanan makanan yang mahal. Yang
terpenting adalah jumlah jumlahnya cukup dan gizinya lengkap. Makanan yang cukup
artinya tidak terlalu banyak maupun terlalu sedikit. Terlalu banyak zat makanan atau
terlalu sedikit dapat menyebabkan gangguan kesehatan. Terlalu banyak makanan
yangmenyebabkan kegemukan (obesitas) dengan berbagai macam penyakit yang
menyertainya. Makanan lengkap artinya makanan yang mengandung semua bahan yang
diperlukan tubuh.
Jumlah makanan seimbang untuk setiap orang berbeda, tergantung pada umur, berat
badan, jenis kegiatan, jenis kelamin, dan iklim.

A. TUJUH BAHAN POKOK MAKANAN SEHAT

Ada tujuh kelompok bahan makanan yang dapat dipilih untuk menyusun makanan. Setiap
kelompok makanantersebut mengandung bahan makanan yang diperlukan tubuh.

1. kelompok 1 adalah berbagai macam sayuran berwarna hijau dan kuning. Sayuran
tersebut mengandung vitamin A, mineral besi, kalsium, dan kalium.
2. kelompok 2 adalah berbagai macam buah-buahan yang berair dan berwarna. Buah-
buahan tersebut mengandung vitamin C.
3. kelompok 3 adalh berbagai buah-buahan dan umbi-umbian yang banyak mengandung
vitamin A dan C, mineral, dan gula. Misalnya kentang adalah sumber karbohidrat dan
mineral.
4. kelompok 4 adalah susu atau bahan makanan yang terbuat dari susu, misalnya keju.
Susu sapi mengandung karbohidrat, lemak, protein, zat kapur, fosfor serta beberapa
vitamin A, B1, dan B2.
5. kelompok 5 adalah daging, telur, dan kacang-kacangan. Bahan makanan tersebut
mengandung protein hewani. Protein nabati diperoleh dari kacang-kacangan. Makanan
tersebut menganmdung lemak, vitamin B, dan zat besi.
6. kelompok 6 adalah beras, jagung, tepung terigu, ketela, kentang, roti, dan sagu.
Makanan-makanan ini mengandung karbohidrat, protein, dan vitamin B(pada kulit ari
beras).
7. kelompok 7 adalah makanan yang mengandung minyak, misalnya minyak kelapa,
mentega, margarine, kacang tanah, wijen, dan gajih. Mentega terbuat dari lemak susu;
sedangkan margarin terbuat dari minyak tumbuhan. Selain sebagai sumber energi, lemak
juga merupakan bahan pelarut vitamin A, D, E, dan K.

B. MENYUSUN MENU MAKANAN


Penyusunan menu makanan yang memenuhi syarat kesehatan harus memperhatikan
kecukupan energi, protein, lemak, dan, karbohidrat sesuai dengan yang diperlukan oleh
golongan umur tertentu.

Kecukupan energi sehari untuk manusia :


1). Umur 10-14 tahun
• untuk pria : 210-219 kJ/ kg berat badan
• untuk wanita : 169-221 kJ/ kg berat badan

2). Umur 14-18 tahun


• untuk pria : 168-210 kJ/ kg berat badan
• untuk wanita : 168 kJ/ kg berat badan

Kecukupan protein untuk anak golongan umur 10-18 tahun sekitar 1-1,5 g/ kg berat
badan; kebutuhan lemak yang dianjurkan 10-20% dari energi total; dan kebutuhan
karbohidrat dianjurkan 60-70% dari energi total.

C. MAKANAN PADA BAYI


Makanan bayi berbeda dengan orang dewasa. Makanan bayi harus padat gizi karena, laju
pertumbuhannya sangat besar. Selain itu, karena system pencernaannya masih
berkembang, makanan bayi juga harus mudah dcerna
Di awal bulan, makanan yang diperlukan bayi untuk memenuhi kebutuhan nutrisinya
adalah susu. ASI mengandung semua zat gizi yang dibutuhkan dalam jumlah yang tepat
dan menyediakan antibodi. ASI juga bersifat steril, gratis, dan selalu siap pada suhu yang
tepat sesuai kebutuhan. Kolestrum adalah ASI yang keluar pada beberapa hari pertama
setelah melahirkan. Kolestrum ini kaya protein dan antibodi. Kadangkala ada wanita
yang tidak dapat menyusui sendiri, jadi ASI bisa digantikan susu formula khusus bayi.
Setelah 4 bulan atau 6 bulan, biasanya sudah waktunya bagi bayinya untuk memperoleh
makanan padat. Makanan padat ini berupa bubur. Setelah bayi mampu mengkonsumsi
berbagai makanan (biasanya setelah 12 bulan ke atas)ibu dapat menghentikan pemberian
ASI (menyapih).

D. PENYAKIT DEFISIENSI AKIBAT MAKANAN TIDAK SEIMBANG

Mutu dan jumlah makanan yang tidak sesuai dengan kebutuhan tubuh dapat
mengakibatkan terkena penyakit gangguan gizi dan gizi buruk. Penyakit gangguan gizi
adalah suatu keadaan akibat zat makanan yang masuk ke dalam tubuh tidak seimbang
dengan kebutuhan tubuh. Gizi buruk adalah suatu keadaan akibat kebutuhan tubuh
terhadap berbagai zat makanan tidak terpenuhidalam jangka waktu yang lama .
Beberapa penyakit akibat kekurangan zat tertentu disebut penyakit defisiensi.

1). Penyakit KEP


Penyakit KEP ada dua macam yaitu marasmus dan kwashiorkor.

a. Marasmus adalah penyakit kelaparan atau kurang energi. Ciri-cirinya adalah : otot
mengecil, tidak ada lapisan lemak di bawah kulit, wajah tampak tua, berat badan sangat
kurang.
b. Kwashiorkor yaitu penyakit yang disebabkan kekurangan protein. Ciri-cirinya adalah
otot tidak berkembang baik, kaki bengkok, rambut coklat dan mudah rontok, wajah
kelihatan menderita.

2). Rabun Senja (Xeroftalmia )

Penderita rabun senja tidak dapat melihat benda di sekellilingnya pada waktu senja. Jika
parah, penyakit ini dapat menyebabkan kebutaan. Penyebab rabun senja antara lain tidak
adanya cadangan vitamin A dalam tubuh, dan orang yang tidak menyenangi makanan
yang mengandung vitamin A.

3). Penyakit Anemia

Penyebabnya antara lain kekurangan zat besi dalam tubuh sehingga kadar hemoglobin di
dalam darah menjadi rendah. Selain itu sel-sel darah merah dapat berkurang karena
infeksi cacing tambang.

4). Penyakit Gondok

Penyebab penyakit ini antara lain kekurangan yodium dan terdapat zat kapur yang tinggi
pada air minum. Apabila kekurangan yodium, kelenjar gondok bekerja keras agar
produksi hormon tirosid terpenuhi. Akibatnya, kelenjar gondok membengkak. Penderita
penyakit gondok dapat mengalami penurunan kecerdasan dan pertumbuhannya
terhambat.

3. MENJAGA KESEHATAN TUBUH MELALUI PEMILIHAN MAKANAN

Saran yang dapat digunakan untuk menjaga kesehatan tubuh melalui pemilihan makanan
yang akan dikonsumsi adalah

1) Makanlah salah satu macam makanan dari setiap kelompok tujuh bahan pokok
makanan setiap harinya. Artinya, makanan yang dikonsmsi hendaknya beraneka ragam.
2) Usahakan makan secara teratur sebanyak 3 kali, yaitu pagi, siang, dan malam.
3) Makanan manis dapat mengurangi selera makan karena tubuh telah mendapatkan
energi dari makanan manis tersebut. Meskipun demikian, zat-zat lain belum terpenuhi.
Karena itu hendaknya hindari makan makanan manis sebelum makan.
4) Sebaiknya tidak minum sebelum makan karena dapat menurunkan selera makan.
5) Memilih makanan berdasarkan pertimbangan gizi yang baik.
6) Makanlah dalam keadaan tenang, cukup waktu, dalam suasana gembira.
7) Sebaiknya berolahraga dan tidur atau beristirahat yang cukup.
8) Perbanyaklah kegiatan positif agar fisik dan mental juga tumbuh dengan baik.
9) Jagalah kesehatan lingkungan.
10) Terlalu banyak makan juga mengganggu kesehatan. Kelebihan makanan akan
dibuang oleh tubuh melalui ginjal. Jika ginjal bekerja terlalu keras, maka fungsi ginjal
dapat terganggu

4. SISTEM PENCERNAAN MAKANAN PADA MANUSIA

Agar dapat diserap usus dan diedarkan ke seluruh tubuh, makanan perlu dicerna terlebih
dahulu. Proses pencernaan makanan dibedakan menjadi pencernaan makanan secara
mekanis dan kimiawi. Sistem pencernaan makanan terdiri dari saluran pencernaan dan
kelenjar pencernaan. Saluran pencernaan terdiri atas mulut, kerongkongann, lambung
usus, dan anus. Makanan diserap di usus kemudian di edarkan ke seluruh bagian tubuh.
Sisa makanan di keluarkan melalui anus.

1). MULUT

Di dalam mulut terdapat gigi, lidah, dan kelenjar pencernaan secara mekanis dan
kimiawi.

a. Gigi

Gigi manusia terdiri dari gigi seri, taring, dan geraham. Gigi seri terletak di depan
berbentuk seperti kapak yang mempunyai fungsi memotong makanan. Di samping gigi
seri terdapat gigi taring. Ggi taring berbentuk runcing yang berguna untuk merobek
makanan. Di belakang gigi taring terdapat gigi geraham yang mempunyai fungsi
menghaluskan makanan.
Setiap gigi tersusun atas bagian-bagian sbb
• Puncak gigi atau mahkota gigi, yaitu bagian yang tampak dari luar.
• Leher gigi, yaitu bagian gigi yang terlindung di dalam gusi dan merupakan batas
antara mahkota dan akar gigi.
• Akar gigi, yaitu bagian gigi yang tertanam di dalam rahang.
Lapisan-lapisan gigi terdiri dari email, tulang gigi, semen gigi, dan rongga gigi.

• Email
Email merupakan lapisan yang keras pada puncak gigi. Email berfungsi melindungi
tulang gigi. Jika email rusak, maka gigi akan rusak pula.
• Tulang gigi
Di lapisan berikutnya terdapat tulang gigi yang terbuat dari dentin. Dentin berupa
jaringan berwarna kekuningan.
• Semen gigi
Di lapisan luar akar gigi terdapat semen gigi atau sementum.
• Rongga gigi
Di bagian dalam gigi terdapat rongga gigiatau pulpa. Rongga gigi berisi saraf dan
pembuluh darah. Lubang yang dalam pada gigi dapat mencapai rongga gigi dan
mengenai saraf sehingga menimbulkan nyeri.
Susunan gigi
Gigi manusia mulai tumbuh pada bayi berumur kira-kira 6-7 bulan sampai 26 bulan. Gigi
pada anak-anak di sebut gigi susu atau sulung. Setelah anak berumur 6 sampai 14 tahun
gigi susu tanggal satu persatu dan digantikan dengan gigi tetap. Gigi tersusun berderet
pada rahang atas dan bawah. Gigi susu berjumlah 20 buah terdiri atas gigi seri 8 buah,
gigi taring 4 buah, dan gigi geraham 8 buah.
Gigi tetap pada orang dewasa berjumlah 32 buah yang terdiri dari gigi seri 8 buah, gigi
taring 4 buah, dan gigi geraham depan 8 buah, dan gigi geraham belakang 12 buah.
Dengan demikian kalian dapat menemukan perbedaan jumlah antara gigi susu dan gigi
tetap.

b. Lidah

Lidah berguna untuk membantu mengatur letak makanan di dalam mulut mendorong
makanan masuk ke kerongkongan. Selain itu lidah lidah juga berfungsi untuk mengecap
atau merasakan makanan. Pada lidah terdapat daerah-daerah yang lebih peka terhadap
rasa-rasa tertentu, seperti asin, masam, manis, dan pahit.

c. Kelenjar lidah

Ludah dihasilkan oleh 3 pasang kelenjar ludah. Kelenjar ludahtersebut adalah kelenjar
ludah parotis, kelenjar ludah rahang bawah, kelenjar ludah bawah lidah. Ludah yang
dihasilkan dialirkan melalui saluran ludah yang bermuara ke dalam rongga mulut.
Ludah mengandung air, lendir, garam, dan enzim ptialin.enzim ptialin berfungsi
mengubah amilum menjadi gula, yaitu maltosa dan glukosa.

2). Kerongkongan

Dari mulut, makanan masuk ke dalam kerongkongan. Kerongkongan merupakan saluran


panjang sebagai jalan makanan dari mulut menuju ke lambung. Panjang kerongkongan
lebih kurang 20 cm dan diameter lebih kurang 2 cm. kerongkongan dapat melakukan
gerakan melebar, menyempit, bergelombang, dan meremas-meremas untuk mendorong
makanan masuk ke lambung. Gerak demikian disebut dengan gerak peristaltik. Di
esophagus, makanan tidak mengalami pencernaan.
Di sebelah depan kerongkongan terdapat saluran pernapasan yang disebut trakea. Trakea
menghubungkan rongga hidung dengan paru-paru. Pada saat kita menelan makanan, ada
tulang rawan yang menutup lubang ke tenggorokan. Bagian tersebut dinamakan
epiglottis. Epiglottis mencegah makanan masuk ke paru-paru.

3). Lambung

Lambung merupakan suatu kantong yang terletak di dalam rongga perut sebelah kiri di
bawah sekat rongga badan. Lambung dapat dibagi menjadi 3 daerah yaitu daerah kardia,
fundus, dan pilorus.
o Kardia adalah bagian atas, daerah pintu masuk makanan dari kerongkongan.
o Fundus adalah bagian tengah, bentuknya membulat.
o Pilorus adalh bagian bawah, daerah yang berhubungan dengan usus 12 jari.
Lambung mempunyai dua otot lingkar, yaitu otot lingkar pardia dan otot lingkar pilorus.
Otot lingkar kardia terletak di bagian atas dan berbatasan dengan bagian bawah
kerongkongan. Fungsinya adalah untuk mencegah makanan dari lambung agar tidak
kembali ke kerongkongan dan mulut. Otot lingkar pilorus hanya terbuka apabila makanan
telah tercerna di lambung
Di dalam lambung, makanan dicerna secara kimiawi. Dinding lambung berkontraksi,
menyebabkan gerak peristaltik. Gerak peristaltik dinding lambung
mengakibatkanmakanan di dalam lambung teraduk-aduk. Di bagian dinding lambung
sebelah dalam terdepat kelenjar yang menghasilkan getah lambung.. getah lambung
mengandung asam lambung, serta enzim-enzim lain. Asam lambung berfungsi sebagai
pembunuh mikroorganisme dan mengantifkan enzim pepsinogen menjadi pepsin.pepsin
merupakan enzim yang dapat mengubah protein menjadi molekul yang lebih kecil.

4). Usus Halus

Usus halus merupakan saluran pencernaan terpanjang yang terdiri dari 3 bagian yaitu
usus dua belas jari, usus kosong, dan usus penyerapan.

a. Usus Dua Belas Jari

Bagian usus ini disebut usus dua belas jari karena panjangnya sekitar 12 jari berjajar
parallel. Di dalam dindin usus dua belas jari terdapatmuara saluran bersama dari kantong
empedu berisi empedu yang dihasilkan oleh hati. Berguna untuk mengemulsikan lemak.
Empedu berwarna kehijauan dan berasa pahit.
Pankreas terletak di bawah lambung dan menghasilkan getah pankreas. Getah pankreas
mengandung enzim amilase, tripsinogen, dan lipase. Amilase mengubah zat tepung
menjadi gula. Tripsinogen merupakan enzim yang belum aktifnamun dapat diaktifkan
terlebih dahulu oleh enzim enterokinase yang dihasilkan oleh usus halus. Enzim
enterokinase mengubah tripsinogen menjadi tirpsin yang aktif. Tripsin mengubah protein
menjadi peptide dan asam amino. Lipase mengubah lemak menjadi asam lemak dan
gliserol. Zat-zat hasil pencernaan tersebut mudah terserap oleh dinding usus melalui
proses difusi dan osmosis. Zat-zat yang belum teruraikan dapat memasuki membran sel
usus melalui transport aktif.

b. Usus Kosong

Panjang usus kosong antara 1,5 sampai 1,75 m. di dalam usus ini makanan mengalami
pencernaan secara kimiawi oleh enzim yang dihasilkan dinding usus. Usus kosong
menghasilkan getah usus yang mengandung lendir dan bermacam-macam enzim. Enzim-
enzim tersebut tersebut dapat memecah molekul makanan menjadi lebih sederhana. Di
dalam usus ini makanan menjadi bubur yang lumat dan encer.

c. Usus Penyerapan

Usus penyerapan panjangnya antara 0,75 sampai 3,5 m. di dalam usus ini terjadi
penyerapan sari-sari makanan. Permukaan dinding ileum dipenuhi oleh jonjot usus atau
vili. Jonjot usus menyebabkan permukaan permukaan ileum menjadi luas sehingga proses
penyerapan sari makanan dapat berjalan baik. Penyerapan sari makanan oleh usus halus
disebut absorpsi.
Makanan yang mengalami pencernaan secara kimiawi adalh karbohidrat, protein, dan
lemak. Hasil ahir pencernaan karbohidrat adalah glukosa, protein menjadi asam amino,
dan lemak menjadi asam lemak dsan gliserol. Vitamin dan mineral tidak mengalami
proses pencernaan. Glukosa, asam amino, vitamin, dan mineral masuk ke dalam
pembuluh darah kapiler yang ada dalam jonjot usus. Sari makanan dialirkan bersama
makanan melalui pembuluh darah menuju kehati. Glukosa sebagian disimpan dalam hati
dalam bentuk glikogen yang tidak larut dalam air. Sebagian sari makanan yang lain di
edarkan ke seluruh sel tubuh melalui pembuluh darah. Asam lemak dan gliserol diangkut
melalui pembuluh kil karena ukuran molekulnya cukup besar. Pembuluh kil adalah
pembuluh limfa atau pembuluh getah bening yang ada di daerah usus. Selanjutnya
pembuluh kil akan bergabung dengan pembuluh kil lainnya dan akhirnya bermuara pada
pembuluh getah bening di bawah tulang selangka

5). Usus Besar, Rektum, dan Anus

Usus besar atau kolon merupakan kelanjutan dari usus halus. Panjang usus besar lebih
kurang satu meter. Batas antara usus halus dengan usus besar disebut sekum(usus buntu).
Usus buntu memiliki tambahan usus yang disebut umbai cacing (apendiks). Peradangan
pada usus tambahan tersebut dinamakan apendisitis dan sering disebut sebagai ”sakit
usus buntu”. Usus besar terdiri atas bagian usus yang naik, bagian mendatar, dan
bagian menurun.
Fungsi utama usus besar adalah mengatur kadar air sisa makanan. Jika kadar air yang
terkandung dalam sisa makanan berlebihan, kelebihan air akan diserap oleh usus besar.
Sebaliknya jika sisa makanan kekurangan air, akan diberi tambahan air.
Di dalam usus besar terdapat bakteri pembusuk Escherichia Coli yang membusukkan sisa
makanan menjadi kotoran. Dengan demikian kotoran menjadi lunak dan mudah
dikeluarkan. Bakteri ini pada umumnya tidak mengganggu kesehatan manusia. Bakteri
tsb bahkan ada yang menghasilkan vitamin K dan asam amino tertentu yang berguna bagi
manusia.
Bagian akhir usus besar disebut poros usus ( rektum ). Panjang rektum lebih kurang 15
cm. Rektum bermuara pada anus. Anus mempunyai dua macam otot, yaitu otot tak sadar
dan otot sadar.
Pada saat sampai di rektum, semua zat yang berguna telah diserap ke dalam darah.
Sisanya berupa makanan yang tidak dapat dicerna, bakteri, dan sel-sel mati dari saluran
pencernaan makanan. Campuran bahan-bahan tersebut dinamakan feses.
Berbagai penyakit masuk ke tubuh melalui sistem pencernaan makanan. Ini berarti bahwa
kebersihan dan kesehatan makanan harus dijaga.
5. GANGGUAN DAN KELAINAN PADA SISTEM PENCERNAAN

Banyak faktor penyebab gangguan pada istem pencernaan, antara lain pola makanan yang
salah, infeksi bakteri, atau karena adanya kelainan pada alat pencernaan makanan.
Beberapa gangguan tersebut antara lain sbb.

1). Karies
Terjadi dalam rongga mulut pada gigi yang tidak terawat. Karies terjadi karena adanya
penumpukan sisa makanan pada gigi yang difermentasikan oleh bakteri menyebabkan
lubang pada gigi.

2). Sariawan
Diawali dengan timbulnya luka kecil dalam rongga mulut. Bil tidak segera disembuhkan,
sariawan dapat mengganggu pencernaan makanan di dalam mulut. Pencegahannya
dilakuakan dengan mengkonsumsi vitamin C dalam jumlah yang cukup.

3). Apendisitis
Yaitu terjadi peradangan bagian apendiks ( umbai cacing ) karena infeksi bakteri.

4). Diare
Disebabkan oleh protozoa atau bakteri, sehingga terjadi gangguan penyerapan air di usus
besar. Akibatnya, ampas makanan yang dikeluarkan berwujud cair.

5). Enteritis
Peradangan pada usus halus atau usus atau usus besar karena infeksi oleh bakteri.

6). Konstipasi atau sembelit


Gejalanaya sulit buang air besar karena penyerapan air di kolon terlalu banyak

7). Ulkus ( radang lambung )


Peradangan pada dinding lambung akibat produksi asam lambung lebih banyak dari
jumlah makanan yang masuk atau karena infeksi oleh bakteri.

8). Parotitis ( gondong )


Peradangan pada kelenjar parotis karena infeksi virus.

9). Kanker lambung


Penyakit ini disebabkan oleh konsumsi alcohol yang berlebihan, merokok, dan sering
mengkonsumsi makanan berbahan pengawet.

10). Kolitis ( radang usus besar )


Gejalanya berupa diare, kram perut, atau konstipasi, bahkan dapat terjadi luka atau
pendarahan di usus.

H. Sistem Pencernaan Makanan Hewan Pemamah Biak

Pada mamalia terdapat jenis gigi dan susunan alat pencernaan makanan yang berbeda
sesuai dengan makanannya. Bentuk dan susunan gigi hewan herbivor berbeda dengan
susunan gigi hewan karnivor. Hewan herbivor mempunyai tidak mempunyai gigi taring
sebaliknya hewan karnivor mempunyai gigi taring. Pada hewan herbivor, di antara gigi
taring dan geraham depan ada ruang yang tidak ditumbuhi dinding. Ruang ini disebut
diastema. Gigi hewan herbivor selalu tumbuh dan gigi yang tanggal akan digantikan.
Hewan herbivor ada yang digolongkan hewan pemamah biak karena mengunyah
makanannya dua kali. Saluran pencernaan makanan hewan pemamah biak terdiri atas
mulut, kerongkongan, lambung, usus besar, dan anus. Lambung terdiri dari perut besar,
perut jala, perut kitab, dan perut masam. Makanan yang berupa rumput kemudian ditelan
masuk ke kerongkongan menuju ke perut besar. Di perut besar makanan disimpan
sementara, kemudian masuk ke dalam perut jala. Di dalam perut jala makanan dicerna
secara kimiawi dan menjadi gumpalan-gumpalan kecil. Gumpalan tersebut dikeluarkan
kembali ke mulut untuk dimamah sampai lumat oleh geraham. Setelah makanan
dimamah, ditelan lagi dan masuk ke perut kitab untuk digiling. Selanjutnya makanan
masuk ke dalam perut masam. Di dalam perut ini makanan dicerna secara kimiawi oleh
enzim-enzim. Akhirnya sari makanan masuk ke usus halus, kemudian diserap dan
diedarkan olewh darah ke seluruh tubuh. Sisa makanan keluar melalui anus.

Struktur khusus sistem pencernaan hewan ruminansia :

1. Gigi seri (Insisivus) memiliki bentuk untuk menjepit makanan berupa


tetumbuhan seperli rumput.
2. Geraham belakang (Molare) memiliki bentuk datar dan lobar.
3. Rahang dapat bergerak menyamping untuk menggiling makanan.
4. Struktur lambung memiliki empat ruangan, yaitu: Rumen, Retikulum,
Omasum dan Abomasum.

Pola sistem pencernaan pada hewan umumnya sama dengan manusia, yaitu terdiri
atas mulut, faring, esofagus, lambung, dan usus. Namun demikian, struktur alat
pencernaan kadangkadang berbeda antara hewan yang satu dengan hewan yang
lain.

Sapi, misalnya, mempunyai susunan gigi sebagai berikut:

3 3 0 0 0 0 0 0 Rahang atas
M P C I I C P M Jenis gigi
3 3 0 4 4 0 3 3 Rahang bawah

I = insisivus = gigi seri


C = kaninus = gigi taring
P = premolar = geraham depan
M = molar = geraham belakang

Berdasarkan susunan gigi di atas, terlihat bahwa sapi (hewan memamah biak) tidak
mempunyai gigi seri bagian atas dan gigi taring, tetapi memiliki gigi geraham lebih
banyak dibandingkan dengan manusia sesuai dengan fungsinya untuk mengunyah
makanan berserat, yaitu penyusun dinding sel tumbuhan yang terdiri atas 50%
selulosa.

Jika dibandingkan dengan kuda, faring pada sapi lebih pendek. Esofagus
(kerongkongan) pada sapi sangat pendek dan lebar serta lebih mampu berdilatasi
(mernbesar). Esofagus berdinding tipis dan panjangnya bervariasi diperkirakan
sekitar 5 cm.

Lambung sapi sangat besar, diperkirakan sekitar 3/4 dart isi rongga perut. Lambung
mempunyai peranan penting untuk menyimpan makanan sementara yang akan
dimamah kembali (kedua kah). Selain itu, pada lambung juga terjadi proses
pembusukan dan peragian.

Lambung ruminansia terdiri atas 4 bagian, yaitu rumen, retikulum, omasum, dan
abomasum dengan ukuran yang bervariasi sesuai dengan umur dan makanan
alamiahnya. Kapasitas rumen 80%, retikulum 5%, omasum 7-8%, dan abomasum
7-8%. Pembagian ini terlihat dari bentuk gentingan pada saat otot sfinkter
berkontraksi.
Makanan dari kerongkongan akan masuk rumen yang berfungsi sebagai gudang
sementara bagi makanan yang tertelan. Di rumen terjadi pencernaan protein,
polisakarida, dan fermentasi selulosa oleh enzim selulase yang dihasilkan oleh
bakteri dan jenis protozoa tertentu. Dari rumen, makanan akan diteruskan ke
retikulum dan di tempat ini makanan akan dibentuk menjadi gumpalan-gumpalan
yang masih kasar (disebut bolus). Bolus akan Jimuntahkan kembali ke mulut untuk
dimamah kedua kali. Dari mulut makanan akan ditelan kembali untuk diteruskan ke
ornasum. Pada omasum terdapat kelenjar yang memproduksi enzim yang akan
bercampur dengan bolus. Akhirnya bolus akan diteruskan ke abomasum, yaitu perut
yang sebenarnya dan di tempat ini masih terjadi proses pencernaan bolus secara
kimiawi oleh enzim.

Selulase yang dihasilkan oleh mikroba (bakteri dan protozoa) akan merombak
selulosa menjadi asam lemak. Akan tetapi, bakteri tidak tahan hidup di abomasum
karena pH yang sangat rendah, akibatnya bakteri ini akan mati, namun dapat
dicernakan untuk menjadi sumber protein bagi hewan pemamah biak. Dengan
demikian, hewan ini tidak memerlukan asam amino esensial seperti pada manusia.

Hewan seperti kuda, kelinci, dan marmut tidak mempunyai struktur lambung seperti
pada sapi untuk fermentasi seluIosa. Proses fermentasi atau pembusukan yang
dilaksanakan oleh bakteri terjadi pada sekum yang banyak mengandung bakteri.
Proses fermentasi pada sekum tidak seefektif fermentasi yang terjadi di lambung.
Akibatnya kotoran kuda, kelinci, dan marmut lebih kasar karena proses pencernaan
selulosa hanya terjadi satu kali, yakni pada sekum. Sedangkan pada sapi proses
pencernaan terjadi dua kali, yakni pada lambung dan sekum yang kedua-duanya
dilakukan oleh bakteri dan protozoa tertentu.

Pada kelinci dan marmut, kotoran yang telah keluar tubuh seringkali dimakan
kembali. Kotoran yang belum tercerna tadi masih mengandung banyak zat makanan,
yang akan dicernakan lagi oleh kelinci.

Sekum pada pemakan tumbuh-tumbuhan lebih besar dibandingkan dengan sekum


karnivora. Hal itu disebabkan karena makanan herbivora bervolume besar dan
proses pencernaannya berat, sedangkan pada karnivora volume makanan kecil dan
pencernaan berlangsung dengan cepat.

Usus pada sapi sangat panjang, usus halusnya bisa mencapai 40 meter. Hal itu
dipengaruhi oleh makanannya yang sebagian besar terdiri dari serat (selulosa).

Enzim selulase yang dihasilkan oleh bakteri ini tidak hanya berfungsi untuk
mencerna selulosa menjadi asam lemak, tetapi juga dapat menghasilkan bio gas
yang berupa CH4 yang dapat digunakan sebagai sumber energi alternatif.

Tidak tertutup kemungkinan bakteri yang ada di sekum akan keluar dari tubuh
organisme bersama feses, sehingga di dalam feses (tinja) hewan yang mengandung
bahan organik akan diuraikan dan dapat melepaskan gas CH4 (gas bio).

SISTEM PENCERNAAN MAKANAN PADA HEWAN DAN PROTOZOA

Proses pencernaan makanan pada mahluk hidup ada yang terjadi di luar sel dan juga ada
yang terjadi di dalam sel. Pada hewan bersel banyak terdapat sistem pencernaan yang
berbeda tergantung pada tingkatan organisme dan jenis makanannya. Berikut ini akan
diuraikan sistem pencernaan protozoa, cacing, serangga, ikan, amfibi, reptilian, burung,
dan hewan pemamah biak.

A. Sistem Pencernaan Makanan Protozoa

Organisme bersel satu tidak mempunyai sistem pencernaan seperti pada hewan bersel
banyak. Proses pencernaan makanan pada organisme bersel satu berlangsung di dalam sel
itu sendiri. Jika ada makanan, organisme tsb bergerak kea rah makanan . kemudian
mengelilingi makanan tersebut dengan pseudopodium ( kaki semu ). Makanan tersebut
terkurung oleh kaki semu dan terbentuk vakuola makanan. Di dalam vakuola ini makanan
dicerna, kemudian diedarkan ke seluruh tubuh. Sari-sari makanan di edarkan ke dalam
sitoplasma dan sisa-sisa makanan dikeluarkan dari membran plasma.

B. Sistem Pencernaan Makanan Cacing


Pada cacing pipih terdapat sistem pencernaan makanan yang terdiri dari mulut dan usus,
yang bercabang-cabang ke seluruh tubuh untuk mengedarkan sari makanan
Pada cacing berbuku-buku, sustem pencernaan terdiri dari mulut, kerongkongan,
tembolok, lambung pengunyah, usus, dan anus. Makanan cacing tanah berupa humus.
Humus dan sisa-sisa organisme yang merupakan makanan cacing telah mengalami
pembusukan saehingga bersifat asam, maka perlu dinetralisir. Di sekitar kerongkongan
terdapat tiga pasang kelenjar kapur yang menghasilkan yang dapat menetralkan sifat
asam makanannya.
Dari kerongkongan, makanan masuk kedalam tembolok untuk disimpan sementara.
Kemudian di dalam empedal, makanan dihancurkan atau dihaluskan secara kimiawi.
Hasil pencernaan berupa sari makanan diserap dan sisa-sisa makanan dikeluarkan melalui
anus.

C. Sistem Pencernaan Makanan Serangga

Jenis makanan serangga berbeda-beda. Serangga ada yang memakan tumbuhan, ada pula
yang memakan daging.
Saluran pencernaan belalang terdiri atas mulut, kerongkongan, tembolok, lambung
pengunyah, lambung, usus, rektum, dan anus. Kerongkongan mempunyai bagian
membesar seperti gelembung tipis dan berduri. Gelembung itu disebut tembolok.
Tembolok berfungsi sebagai alat untuk menyimpan makanan sementara. Di bagian depan
lambung terdapat enam pasang usus buntu yang berfungsi sebagai kelenjar pencernaan.
Makanan masuk melalui mulut. Di dalam rongga mulut makanan dicerna secara mekanis
yaitu dikunyah, dan dicerna secara kimiawi dengan air ludah. Dari mulut, makanan
masuk ke kerongkongan lalu menuju ke tembolok. Di tembolok, makanan disimpan
sementara dan kemudian ke empedal. Empedal memiliki dinding dari kitin untuk
menghaluskan makanan. Makanan akhirnya menuju ke lambung. Proses penyerapan sari
makanan terjadi di dalam usus. Makanan masuk ke dalam darah untuk diedarkan ke
seluruh tubuh . sisa makanan yang tidak diserap dikeluarkan melalui anus.
Serangga yang mempunyai alat pengisap tidak mengunyah makanannya. Mereka tidak
mempunyai alat pencernaan yang lengkap karena makanannya berupa cairan.

D. Sistem Pencernaan Makanan Ikan

Saluran pencernaan makanan pada ikan terdiri dari mulut, kerongkongan, lambung, usus,
dan anus. Di dalam rongga mulut ikan terdapat lidah pendek pada dasar mulut. Ikan
mempunyai gigi yang tumbuh pada rahang atas dan bawah.,. ikan mempunyai kelenjar
lendir di mulutnya. Lambung merupakan pelebaran dari saluran pencernaan. Antara
lambung dengan usus terdapat 3 buah usus buntu. Ikan mempunyai hati, kantong empedu
serta saluran empedu yang bermuara ke dalam usus. Pankreas tidak begitu jelas dan
bersatu dengan hati sehingga disebut hepatopankreas. Makanan dari lambung masuk ke
dalam usus. Di sini terjadi penyerapan makanan. Sisa-sisa makanan dikeluarkan melalui
usus.

E. Sistem Pencernaan Makanan Amfibi

Saluran pencernaan makanan pada katak terdiri atas mulut, kerongkongan, lambung, usus
halus, usus besar, dan kloaka. Di dalam rongga mulut terdapat gigi, lidah, dan kelenjar
ludah. Kelenjar pencernaan terdiri dari kelenjar ludah, hati, dan pankreas.
Gigi tumbuh pada rahang atas dan langit-langit. Gigi yang tumbuh di langit-langit disebut
gigi vomer. Setiap kali tanggal, akan tumbuh gigi baru sebagai ganti. Lidah pada katak
bercabang dua dan berfungsi sebagai alat penangkap mangsa. Sesudah makanan masuk
mulut, ditelan, kemudian melewati kerongkongan menuju lambung. Di dalam lambung
makanan dicerna kemudian masuk ke usus halus. Dinding usus halus mengandung
kapiler darah yang berfungsi untuk menyerap sari-sari makanan. Selanjutnya sisa
makanan masuk ke usus besar. Dari usus besar sisa makanan didorong keluar melalui
kloaka.

F. Sistem Pencernaan Makanan Reptilia

Saluran pencernaan makanan pada reptilia terdiri dari mulut, kerongkongan, lambung,
usus, dan kloaka. Kelenjar pencernaan terdiri dari kelenjar ludah, pankreas, dan hati.
Reptilia mempunyai gigi, lidah, dan ludah. Gigi tumbuh pada rahang atas dan bawah.
Pada ular berbisa, terdapat gigi bisa yang tumbuh pada langit-langit mulutnya. Bisa
digunakan untuk melumpuhkan atau membunuh mangsanya. Lidah pada cicak digunakan
untuk menangkap mangsa. Ular, bengkarung dan cicak tidak mengunyah mangsa.
Kelenjar ludah yang terdapat pada rongga mulut menghasilkan lendir yang berguna untuk
membantu memudahkan menelan mangsa. Makanan yang ditangkap langsung
dikunyahnya.
Bentuk lambung pada reptilia sesuai dengan bentuk tubuhnya. Kura-kura memiliki
lambung membulat, ular dan bengkarung memiliki bentuk perut yang memanjang,

G. Sistem Pencernaan Makanan Burung

Susunan saluran pencernaan burung pemakan biji terdiri atas mulut, kerongkongan,
tembolok, lambung kelenjar, lambung pengunyah, usus halus, usus besar, dan kloaka.
Misal ayam dan burung merpati.
Pada mulut terdapat paruh yang kuat dan berfungsi untuk mengambil makanan, tidak
berfungsi untuk mengunyah makanan karena tidak mempunyai gigi . makanan yang
diambil oleh paruh kemudian masuk ke dalam rongga mulut lalu menuju ke
kerongkongan. Bagian bawah kerongkongan membesar berupa kantong yang disebut
tembolok. Tembolok berguna untuk menyimpan makanan sementara.
Lambung terdiri dari dua bagian, yaitu lambung kelenjar di bagian depan dan empedal di
bagian belakang. Disebut lambung kelenjar karena dindingnya mengandung kelenjar
yang menghasilkan getah lambung yang berfungsi mencerna makanan secara kimiawi.
Disebut lambung pengunyah karena karena dindingnya mengandung otot-otot kuat yang
berguna untuk menghancurkan makanan. Di dalam empedal sering terdapat batu kecil
atau pasir untuk membantu mencerna makanan secara mekanis.
Enzim yang dihasilkan oleh pankreas dan empedu dialirkan ke usus halus. Hasil
pencernaan berupa sari-sari makanan diserap oleh kapiler darah pada dinding usus halus.
Burung mempunyai dua usus buntu. Usus buntu berguna memperluas daerah penyerapan
sari-sari makanan.
Sisa makanan didorong ke usus besar kemudian ke dalam rektum dan akhirnya
dikeluarkan melalui kloaka. Kloaka merupakan muara dari tiga saluran, yaitu saluran
pencernaan usus, saluran uretra, dan saluran kelamin.

Anda mungkin juga menyukai