Anda di halaman 1dari 21

MODUL X

GANGGUAN CEMAS
Fitri Fausiah, M.Psi.
Dalam kehidupan sehari-hari, kita banyak mengalami peristiwa yang mungkin
menimbulkan kecemasan. Misalnya menghadapi kuis mendadak, menunggu kereta yang
terlambat sementara kita harus kuliah, dll. Sebenarnya kecemasan adalah reaksi yang
dapat dialami siapapun. Namun cemas yang berlebihan apalagi yang sudah menjadi
gangguan akan menghambat ungsi sese!rang dalam kehidupannya. Menurut "aplan,
Sad!ck, dan #rebb $%&&'(, kecemasan adalah resp!ns terhadap situasi tertentu yang
mengancam, dan merupakan hal yang n!rmal terjadi menyertai perkembangan, perubahan,
pengalaman baru atau yang belum pernah dilakukan, serta dalam menemukan identitas diri
dan arti hidup. Pada kadar yang rendah, kecemasan membantu indi)idu untuk bersiaga
mengambil langkah-langkah mencegah bahaya atau untuk memperkecil dampak bahaya
tersebut. "ecemasan sampai pada tara tertentu dapat mend!r!ng meningkatnya per!rma.
Misalnya, cemas mendapat *P buruk membuat se!rang mahasiswa belajar keras dan
mempersiapkan diri menghadapi ujian. "ecemasan semacam ini disebut sebagai acilitating
an+iety. Namun apabila kecemasan sangat besar, justru akan sangat mengganggu.
Misalnya kecemasan berlebihan saat akan ujian skripsi justru membuat se!rang mahasiswa
mengalami bl!cking dan tidak bisa menjawab pertanyaan ujian. ,al ini disebut sebagai
debilitating an+iety.
"ecemasan memiliki karakteristik berupa munculnya perasaan takut dan kehati-
hatian atau kewaspadaan yang tidak jelas dan tidak menyenangkan $Da)is!n - Neale,
.//%(. "ecemasan seringkali disertai dengan gejala isik seperti sakit kepala, jantung
berdebar cepat, ada terasa sesak, sakit perut, atau tidak tenang dan tidak dapat duduk
diam, dll. #ejala-gejala kecemasan yang muncul dapat berbeda pada masing-masing !rang.
"aplan, Sad!ck, - #rebb $%&&'( menyebutkan bahwa 0takut1 dan 0cemas1 merupakan dua
em!si yang berungsi sebagai tanda akan adanya suatu bahaya. 2asa takut muncul jika
terdapat ancaman yang jelas atau nyata, berasal dari lingkungan, dan tidak menimbulkan
k!nlik bagi indi)idu. Sedangkan kecemasan muncul jika bahaya berasal dari dalam diri,
tidak jelas, atau menyebabkan k!nlik bagi indi)idu.
#angguan cemas berbeda dengan kecemasan n!rmal dalam hal intensitas, durasi,
serta dampaknya bagi indi)idu $Da)is!n - Neale, .//%(. Sampai pada DSM ***, gangguan
cemas dig!l!ngkan dalam 0gangguan neur!sis1 bersama gangguan s!mat!!rm, gangguan
Psikologi Abnormal dan Psikopatologi
Fillino Firmansyah, M.Psi.
Pusat Bahan Aar dan El!arning
Universitas Mercu Buana
"##
1
dis!siati, gangguan seksual, dan gangguan distimik. 3dapun pengertian neur!sis menurut
DSM *** $dalam "aplan, Sad!ck, - #rebb, %&&'( adalah gangguan mental dimana bentuk
gangguan utamanya muncul dalam simt!m atau sekumpulan simt!m yang mengganggu
indi)idu dan dianggapnya sebagai sesuatu yang asing dan tidak dapat diterima $eg!
dyst!nic(.
*stilah neur!sis sendiri diperkenalkan !leh 4illiam 5ullen dalam terbitannya yang
berjudul 0System ! N!s!l!gy1 $%67&(, untuk menjelaskan bahwa munculnya perilaku
neur!tik $dengan karakteristik kecemasan yang tidak realistis dan beberapa masalah lain(
adalah karena adanya gangguan pada system sara atau malungsi neur!l!gis $5!leman,
8utcher, - 5ars!n, %&9/(. Selanjutnya dijelaskan pula bahwa menurut Freud, pada
gangguan cemas k!nlik intrapsikis lebih berperan dibanding gangguan pada sistem syara.
Sehingga kemudian segala gangguan n!n-psik!tik yang terjadi karena dasar k!nlik
psik!l!gis dianggap sebagai neur!tik.
8erbagai gejala yang muncul pada penderita gangguan cemas seringkali memenuhi
kriteria diagn!stik untuk gangguan mental lainnya. "!m!rbiditas $adanya diagn!sis
tambahan pada sese!rang yang sudah memiliki suatu diagn!stik tertentu( ini banyak timbul
karena dua hal $Da)is!n - Neale, .//%(.
%. Simt!m-simt!m dari berbagai gangguan cemas tidak sepenuhnya spesiik untuk
gangguan ini. Misalnya jantung berdebar disertai dengan keringat dingin dan rasa
mual juga terdapat pada kriteria diagn!stik untuk !bia, gangguan panik, dll.
.. Fakt!r eti!l!gi yang menyebabkan gangguan cemas dapat diaplikasikan pada lebih
dari satu gangguan.
Pada bagian ini akan dibahas tentang beberapa gangguan cemas, antara lain !bia,
gangguan panik, #enerali:ed 3n+iety Dis!rders, !bsesi-k!mpulsi, gangguan stres paska
trauma, dan gangguan stres akut.
A$ %OB&A
F!bia berasal dari bahasa ;unani 0ph!b!s<0, yang berarti !byek atau situasi yang
ditakuti $dari nama dewa ;unani yang menakutkan musuh-musuhnya(. Deinisi !bia
Psikologi Abnormal dan Psikopatologi
Fillino Firmansyah, M.Psi.
Pusat Bahan Aar dan El!arning
Universitas Mercu Buana
"##
2
$"aplan, Sad!ck - #rebb, %&&'( adalah ketakutan irasi!nal yang menimbulkan upaya
menghindar $secara sadar( dari !byek, akti)itas, atau situasi yang ditakuti. "eberadaan dan
antisipasi terhadap hal yang ditakuti ini menimbulkan stres pada indi)idu, karena dianggap
sebagai hal yang berlebihan. Selain itu reaksi !bia juga menggangu kemampuan indi)idu
tersebut untuk berungsi dalam kehidupan.
Menurut DSM *=, !bia dapat dig!l!ngkan dalam . jenis, yaitu !bia spesiik $dalam
DSM *l disebut 0simple ph!bia1( dan !bia s!sial.
%obia Sp!si'ik
F!bia yang spesiik berarti ketakutan yang tidak diinginkan karena kehadiran atau
antisipasi terhadap !byek atau situasi yang spesiik $Da)is!n - Neale, .//%(. Pre)alensi
!bia spesiik pada p!pulasi n!rmal di 3merika Serikat diperkirakan >-%/ !rang pada setiap
%// !rang, dan lebih umum terjadi pada perempuan $"aplan, Sad!ck, - #rebb, %&&'?
"essler dalam Da)is!n - Neale, .//%(. @enis !bia menurut DSM *= dapat dig!l!ngkan
dalam > hal, yaituA
%. Bipe !bia terhadap binatang $misalA !bia tikus, anjing, atau binatang berbulu lebat(
.. Bipe lingkungan alam $misalnya ketinggian, kilat, atau air(
C. Bipe !bia terhadap darah, suntikan, atau luka
'. Bipe situasi!nal $c!nt!hnya berada dalam pesawat terbang, lit, atau tempat tertutup(
>. Bipe lainnya $misalnya ketakutan terhadap k!stum karakter tertentu pada anak-anak(
Menurut Da)is!n - Neale $.//%(, !bia juga dapat ber)ariasi sesuai budaya.
5!nt!hnya adalah 0Pa-Den1 di 5ina, yang berarti !bia dingin $yaitu ketakutan akan
hilangnya panas tubuh yang menyebabkan kematian(. ,al ini diduga berkaitan dengan
il!s!i !rang 5ina $0;in - ;ang1(. 5!nt!h lain adalah en!mena 0tai-jin ky!u-sh!1 di
@epang, yaitu ketakutan terhadap !rang lain $ketakutan yang ekstrem bahwa indi)idu akan
mempermalukan !rang lain, misalnya memperhatikan daerah sekitar alat kelamin,
memperlihatkan ekspresi wajah aneh saat melihat !rang lain, dll(. ,al ini pun diduga
berkaitan dengan budaya @epang, yang mend!r!ng !rang untuk memperhatikan perasaan
!rang lain namun sekaligus tidak menganjurkan indi)idu mengk!munikasikan secara
langsung tentang perasaan tersebut.
5!nt!h "asus A
2ia, .' tahun, memiliki !bia terhadap kambing. @ika melihat kambing baik secara
Psikologi Abnormal dan Psikopatologi
Fillino Firmansyah, M.Psi.
Pusat Bahan Aar dan El!arning
Universitas Mercu Buana
"##
3
langsung maupun melalui media seperti tele)isi, majalah ataupun buku ia merasakan
jantungnya berdebar-debar, keluar keringat dingin, mual, dan badannya lemas.
Demikian juga jika melihat b!neka berbentuk kambing, ia memunculkan gejala yang
sama. 2ia selalu memilih menghindar jika ia melewati tempat !rang berjualan kambing
ataupun daerah yang diketahuin)a beberapa penduduknya memelihara kambing.
Setiap tahunnya menjelang *dul 3dha, hampir dipastikan 2ia tidak masuk sek!lah dan
berusaha tidak keluar rumah. Penyebabnya adalah karena pada saat menjelang *dul
3dha banyak !rang berjualan kambing di pinggir jalan. Mulanya 2ia menganggap
bahwa gangguan yang muncul sejak ia SMP ini tidak perlu dibawa ke psik!l!g atau
psikiater. Namun akhir-akhir ini ia mulai berpikir untuk mencari bantuan. Sebab
gangguannya dirasakannya makin parah dan mengganggu. 2ia menceritakan bahwa
sekarang jika mendengar !rang menyebut kata 0kambing1, jantungnya sudah berdebar
lebih cepat, dan keluar keringat dingin. $SumberA kasus pribadi(
%obia Sosial
Merupakan ketakutan yang tidak rasi!nal dan menetap, biasanya berhubungan
dengan kehadiran !rang lain? indi)idu menghindari situasi dimana ia mungkin die)aluasi
atau dikritik, yang membuatnya merasa terhina atau dipermalukan, dan menunjukkan tanda-
tanda kecemasan atau menampilkan perilaku lain yang memalukan $"aplan, Sad!ck, -
#rebb, %&&'? Da)is!n - Neale, .//%(. Pre)alensinya di 3merika Serikat kurang umum
dibandingkan !bia spesiik? diperkirakan .-C !rang per %// penduduk. F!bia s!sial juga
lebih banyak terjadi pada perempuan dibanding laki-laki. "emunculan pertama $!nset(
umumnya terjadi pada masa remaja, dimana kesadaran s!sial dan interaksi dengan !rang
lain dianggap lebih penting dalam kehidupan sese!rang. $Da)is!n - Neale, .//%(.
F!bia s!sial mungkin bersiat spesiik atau umum $general(, tergantung situasi yang
ditakuti atau dihindari. Dalam DSM *=, disebutkan bahwa pada tipe !bia s!sial yang
generali:ed ketakutan terjadi pada sebagian besar situasi s!sial. Bipe ini agak sulit
dibedakan dengan gangguan kepribadian menghindar $a)!idant pers!nality dis!rder(
$"aplan, Sad!ck, - #rebb, %&&'(.
Etiologi
(!ori Psikoanalisa. Be!ri psik!analisa menekankan pada ketidaksadaran, sehingga
penjelasan tentang !bia pun berawal dari k!nsep ini. Freud sebagaimana dikutip !leh
"aplan, Sad!ck, - #rebb $%&&'(, mengemukakan hip!tesa bahwa ungsi utama dari
Psikologi Abnormal dan Psikopatologi
Fillino Firmansyah, M.Psi.
Pusat Bahan Aar dan El!arning
Universitas Mercu Buana
"##
4
kecemasan adalah memberi tanda kepada eg! bahwa d!r!ngan terlarang yang berasal dari
ketidaksadaran akan muncul ke kesadaran. 2eaksi !bia adalah deens untuk melawan
kecemasan yang ditimbulkan !leh impuls-impuls id yang direpres $Da)is!n - Neale, .//%(.
Sebagai upaya untuk menghindar dari k!nlik yang direpres tersebut, kecemasan dialihkan
dari impuls tersebut dan dipindahkan pada !byek atau situasi yang memiliki hubungan
simb!lik dengannya $yaitu stimulus yang ditakuti(.
Sedangkan menurut 3rieti $%&6&( sebagaimana dikutip !leh Da)is!n - Neale $.//%(,
!bia timbul karena adanya represi terhadap k!nlik interpers!nal yang terjadi pada masa
kanak-kanak. Pada masa awal kehidupannya anak percaya bahwa !rang tua dan !rang
dewasa lain akan melindungi mereka dari bahaya. Namun selanjutnya mereka mulai takut
!rang-!rang dewasa tersebut tidak dapat diandalkan. "arena anak tidak dapat hidup dalam
ketidakpercayaan atau ketakutan pada !rang lain, mereka mengalihkannya pada !byek atau
situasi yang lebih impers!nal. F!bia ini dapat muncul jika pada masa dewasa mereka
menghadapi stres.
Be!ri Bingkah Daku $8eha)i!ral(. Menurut pandangan te!ri beha)i!ral, reaksi !bia
adalah reaksi yang dipelajari dan dapat dijelaskan dengan prinsip-prinsip belajar, antara lainA
%. 3)!idance-5!nditi!ning. @!hn 8. 4ats!n - 2ayner $dalam Da)is!n - Neale,
.//%(, mengemukakan hip!tesa bahwa !bia dapat dipelajari melalui
k!ndisi!ning menghindar, yang pr!sesnya adalah sebagai berikutA
a. Menurut te!ri k!ndisi!ning klasik, sese!rang dapat belajar untuk takut pada
stimulus netral $5S( yang dipasangkan dengan sesuatu yang secara instrinsik
menakutkan atau menyakitkan $E5S(.
b. Frang tersebut belajar mengurangi ketakutannya terhadap stimulus terk!ndisi
$5S( dengan menghindarinya. Selanjutnya, berdasarkan prinsip !perant
c!nditi!ning, resp!ns semacam ini dipertahankan dengan adanya
k!nsekuensi berupa berkurangnya rasa takut.
.. M!deling. "etakutan dapat dipelajari dengan cara meng!bser)asi dan menirukan
reaksi !rang lain $)icari!us learning(, tidak hanya melalui pengalaman tidak
menyenangkan dengan hal yang ditakuti. 8ahkan !bia juga dapat dipelajari
melalui instruksi )erbal atau deskripsi dari !rang lain.
C. Deisit dalam keterampilan s!sial. 8erdasarkan te!ri beha)i!ral, tingkah laku
yang tidak sesuai atau kurangnya keterampilan s!sial merupakan penyebab
kecemasan s!sial. Menurut pandangan ini indi)idu tidak belajar bagaimana
seharusnya berperilaku agar dapat merasa nyaman dengan !rang lain, atau
Psikologi Abnormal dan Psikopatologi
Fillino Firmansyah, M.Psi.
Pusat Bahan Aar dan El!arning
Universitas Mercu Buana
"##
5
!rang tersebut berulang-ulang menampilkan perilaku cer!b!h, canggung, atau
janggal, dan sering dikritik !leh teman-temannya.
Berdapat dua isu yang cukup menarik dalam membicarakan te!ri belajar berkaitan
dengan !bia $Da)is!n - Neale, .//%(. Pertama, ada beberapa jenis stimulus yang
cenderung lebih mudah menjadi stimulus terk!ndisi $5S( dibandingkan stimulus lain.
Misalnya !rang lebih cenderung takut pada ular dibandingkan dengan kelinci. Sedangkan
isu kedua adalah berkaitan dengan kenyataan adanya !rang-!rang yang juga mengalami
peristiwa traumatik, namun tidak mengalami ketakutan yang berkelanjutan $DiNard!, dkk
dalam Da)is!n - Neale, .//%(. Diatesis yang muncul pada kasus semacam ini adalah
bahwa akt!r k!gniti, dalam hal ini kepercayaan bahwa pengalaman traumatik akan
terulang kembali pada masa yang akan datang diperkirakan merupakan hal penting dalam
pembentukan !bia. Sedangkan kemungkinan diatesis psik!l!gis lainnya menurut Mineka -
Ginbarg $dalam Da)is!n - Neale, .//%( adalah riwayat ketidakmampuan untuk meng!ntr!l
lingkungan.
(!ori )ogniti'. Be!ri k!gniti mem!kuskan pada bagaimana pr!ses berpikir sese!rang
dapat menjadi penyebab serta bagaimana pikiran-pikiran tersebut dapat mempertahankan
reaksi !bia. Menurut pandangan ini, kecemasan berhubungan dengan kecenderungan
untuk lebih memperhatikan stimulus negati, menginterpretasikan in!rmasi yang ambigu
sebagai ancaman, dan percaya bahwa peristiwa-peristiwa yang tidak menyenangkan akan
terjadi lagi di masa mendatang $Matthew - McDe!d dalam Da)is!n - Neale, .//%(.
Sebagaimana dikutip !leh Da)is!n - Neale $.//%(, !rang yang memiliki kecemasan
s!sial lebih memperhatikan e)aluasi dari !rang lain $#!ldried, Padawer, - 2!bins, %&9'(,
*ebih sadar terhadap citra yang ditampilkan pada !rang lain $8ates, %&&/(, dan cenderung
menilai diri sendiri secara negati bahkan ketika sebenarnya mereka tampil baik dalam
interaksi s!sial $4allace - 3lden, %&&6(.
%aktor Biologis. Menurut asumsi Dacey $dalam Da)is!n - Neale, .//%(, kelabilan indi)idu,
dimana sistem !t!n!mnya lebih mudah dibangkitkan !leh berbagai macam stimulus,
menjadi akt!r yang penting dalam terbentuknya perilaku !bia. "arena labilitas !t!n!m
antara lain ditentukan secara genetik, maka #abba) $dalam Da)is!n - Neale, .//%(
Psikologi Abnormal dan Psikopatologi
Fillino Firmansyah, M.Psi.
Pusat Bahan Aar dan El!arning
Universitas Mercu Buana
"##
6
mengemukakan dugaannya bahwa akt!r keturunan juga memiliki pengaruh signiikan
dalam pembentukan !bia.
8eberapa penelitian menunjukkan bahwa akt!r genetik turut berperan dalam
terbentuknya !bia. Misalnya saja Fst $dalam Da)is!n - Neale, .//%( mengemukakan
bahwa sekitar 7'H !rang yang !bia darah dan injeksi ternyata memiliki keluarga yang
mengalami !bia yang sama. ,asil penelitian Fyer, et. al. $%&&>( dan Stein, et. al $%&&9(
sebagaimana dimuat dalam Da)is!n - Neale $.//%( menunjukkan !rang-!rang yang
mengalami !bia memiliki pre)alensi rata-rata yang lebih tinggi apabila mereka memiliki
keluarga dengan !bia. Meskipun demikian, genetik bukanlah penyebab utama !bia, dan
sejauh ini belum ada bukti yang jelas tentang sejauh mana keterlibatan akt!r genetik
terhadap terbentuknya !bia.
P!nanganan *(r!atm!nt+
P!nd!katan psikoanalisis. Bujuan terapi psik!analisa adalah untuk mengungkapkan
k!nlik-k!nlik yang dianggap mendasari munculnya ketakutan yang ekstrem dan reaksi
menghindar yang menjadi karakteristik gangguan ini. 8eberapa k!mbinasi teknik dapat
digunakan, misalnya as!siasi bebas dan analisis mimpi. Namun beberapa analis eg!
k!ntemp!rer melakukan penanganan terhadap !bia dengan meminta !rang tersebut
menghadapai $mengk!nr!ntir( !bianya. ,al ini penting untuk meng!bati simt!m, meskipun
tidak dapat menyelesaikan k!nlik yang diasumsikan menyebabkan !bia $Da)is!n - Neale,
.//%(.
P!nd!katan b!ha,ioral. Menurut Da)is!n - Neale $.//%(, pendekatan ini menggunakan
desensitisasi sistematis sebagai met!de utama. *ndi)idu yang mengalami !bia
membayangkan gambaran sesuatu $stimulus !bia( yang makin lama makin
menakutkannya, sementara mereka dalam keadaan tenang $ada pr!ses relaksasi(. Namun
met!de relaksasi tidak dapat diterapkan pada indi)idu yang memiliki !bia darah dan
suntikan, karena meningkatkan kecenderungan pingsan, serta meningkatkan ketakutan.
8agi mereka justru disarankan untuk mengencangkan !t!t-!t!t saat mengalami ketakutan.
Entuk membantu indi)idu yang mengalami !bia s!sial dapat dilakukan dengan
mengajarkan keterampilan s!sial melalui bermain peran dan pengulangan interaksi s!sial di
dalam ruang terapi.
Beknik lain yang dapat digunakan untuk menangani !bia spesiik adalah m!deling,
l!!ding, dan successi)e appr!+imati!n. Melalui m!deling *ndi)idu menyaksikan !rang lain
Psikologi Abnormal dan Psikopatologi
Fillino Firmansyah, M.Psi.
Pusat Bahan Aar dan El!arning
Universitas Mercu Buana
"##
7
berinteraksi dengan sesuatu yang menjadi !byek !bia tanpa rasa takut. Pada teknik
l!!ding klien dihadapkan secara langsung pada sumber !bianya dengan intensitas penuh.
Namun cara ini sebaiknya digunakan sebagai alternati terakhir, karena dapat menimbulkan
ketidaknyamanan yang besar. Sedangkan dalam successi)e appr!+imati!n, sumber !bia
yang sebenarnya ditampilkan sedikit demi sedikit, dan indi)idu mendapat imbalan setiap kali
berhasil mendekati !byek. Beknik ini merupakan bentuk dari met!de shaping $ Da)is!n -
Neale, .//%(. .
P!nd!katan )ogniti'. Da)is!n - Neale $.//%( mengemukakan bahwa untuk menangani
!bia spesiik, pandangan k!gniti cukup skeptis. Sebab menurut para ahlinya, indi)idu telah
menyadari bahwa ketakutan pada !bia merupakan suatu hal yang berlebihan, dan mereka
pun dianggap telah mengetahui bahwa !byek !bia sesungguhnya merupakan sesuatu yang
tidak berbahaya. Sedangkan untuk menangani !bia s!sial, indi)idu dipersuasi untuk
mempersepsi reaksi !rang lain secara lebih akurat dan mulai mengurangi ketergantungan
terhadap persetujuan dari !rang lain, agar dapat timbul perasaan berharga dalam dirinya.
Met!de yang diperkenalkan !leh 8eck - Illis $dalam Da)is!n - Neale, .//%( ini dapat pula
dik!mbinasikan dengan pelatihan keterampilan s!sial.
P!nd!katan Biologis. Penanganan secara bi!l!gis untuk !bia adalah pemberian !bat-
!batan sedati, tranJuili:er, atau an+i!lytics yang dapat mengurangi kecemasan. Entuk saat
ini !bat yang banyak digunakan adalah !bat-!batan anti depresi.
5!nt!h "asus A
B!ni, .9 tahun, datang ke sebuah lembaga k!nsultasi untuk mencari bantuan atas
masalahnya. "eluhan utama yang disampaikannya adalah gugup berlebihan. B!ni
adalah se!rang lulusan S% ek!n!mi, yang saat ini sedang melanjutkan pendidikan
kemagisteran. Menurut B!ni, ia sering merasa gugup jika terus berbicara di depan
banyak !rang. *a menc!nt!hkan, jika harus presentasi, tidak peduli sebaik apapun
persiapan yang dilakukannya, saat tiba waktunya berada di depan, tiba-tiba ia
berkeringat dingin, jantungnya berdebar, dan bahkan mual. ,al ini juga terjadi apabila
ia harus menghadap d!sen untuk pembicaraan tugas atau diskusi kel!mp!k. ;ang
membuatnya heran, ia tidak mengalami hal tersebut jika sedang berbincang santai
dengan teman-temannya. B!ni beranggapan gejala tersebut muncul jika ia dalam
Psikologi Abnormal dan Psikopatologi
Fillino Firmansyah, M.Psi.
Pusat Bahan Aar dan El!arning
Universitas Mercu Buana
"##
8
suasana resmi atau menegangkan, kecuali saat ia mengerjakan ujian. Saat
mengerjakan ujian B!ni tidak pernah merasakan gejala seperti itu. B!ni ingin meminta
bantuan pr!esi!nal, karena ia merasa sangat terganggu dengan masalahnya. 3palagi
saat ini ia dituntut untuk sering melakukan presentasi didepan teman-teman lainnya.
$Sumber A kasus pribadi(
B$ GANGGUAN PAN&)
"aplan, Sad!ck, - #rebb $%&&'( mengemukakan bahwa gangguan panik memiliki
karakteristik terjadinya serangan panik $panic attack( yang sp!ntan dan tidak terduga.
Sedangkan pengertian serangan panik sendiri adalah kecemasan atau ketakutan yang
sangat intens dalam waktu yang relati singkat $biasanya kurang dari % jam(, dan disertai
dengan simt!m s!matik seperti berkeringat dingin. Berjadinya serangan panik dapat
ber)ariasi, misalnya beberapa kali dalam satu hari, beberapa hari sekali. @ika terdapat
hubungan yang erat antara pemicu situasi!na* dengan serangan panik, maka keadaan ini
disebut cued panic attack. Namun jika as!siasi tersebut tidak terlalu kuat, istilahnya adalah
stuati!nally predisp!sed attack. 3dapun serangan panik yang terjadi dalam keadaan yang
tidak berbahaya seperti saat tidur atau sedang melakukan relaksasi, disebut dengan uncued
panic attack $Da)is!n - Neale, .//%(.
Da)is!n - Neale $.//%( menjelaskan beberapa simt!m yang dapat muncul pada
gangguan panik antara lain sulit bernapas, jantung berdebar keras, mual, rasa sakit di dada,
pening, berkeringat dingin, gemetar, kekhawatiran yang intens, terr!r, dsb. 8ahkan mungkin
juga muncul depers!nalisasi $perasaan subyekti bahwa dirinya tidak nyata, aneh, atau tidak
dikenal? misalnya tangan menjadi lebih panjang, wajah menjadi aneh bentuknya sehingga
tidak dikenali, dll( dan derealisasi $perasaan subyekti bahwa lingkungan menjadi aneh dan
tidak nyata? perasaan adanya perubahan realitas, misalnya melihat lingkungan rumah
berwarna kehitaman seperti habis terbakar( $"aplan, Sad!ck, - #rebb, %&&'(.
Menurut Da)is!n - Neale $.//%(, pre)alensi penderita gangguan panik pada
p!pulasi di 3merika Serikat lebih banyak pada perempuan, jumlahnya sekitar . hingga C kali
lebih banyak daripada pria. Bimbulnya gangguan dapat terjadi pada masa remaja, dan
!nsetnya $kemunculannya( dias!siasikan dengan pengalaman hidup yang penuh stres.
#angguan panik seringkali disertai dengan ag!raph!bia, sebuah istilah yang berasal
dari bahasa ;unani 03g!ra1 yang berarti tempat berbelanja. Pengertian ag!raph!bia sendiri
adalah ketakutan untuk berada di tengah-tengah tempat umum dan tidak dapat keluar atau
Psikologi Abnormal dan Psikopatologi
Fillino Firmansyah, M.Psi.
Pusat Bahan Aar dan El!arning
Universitas Mercu Buana
"##
9
menemukan bantuan pada saat ia mendapat serangan panik $Da)is!n - Neale, .//%(.
Dengan keadaan ini indi)idu cenderung menghindari situasi dimana akan sulit untuk
memper!leh bantuan. Mereka lebih suka pergi dengan !rang lain pada tempat-tempat
seperti jalan raya, t!k! yang penuh sesak, atau tempat yang tertutup seperti ter!w!ngan,
lit, dll $"aplan, Sad!ck, - #rebb, %&&'(. 3g!raph!bia biasanya terjadi menyertai gangguan
panik. Namun ada juga ag!raph!bia yang terjadi tanpa ada riwayat gangguan panik. Seperti
halnya gangguan panik, ag!raph!bia juga lebih banyak terjadi pada perempuan
dibandingkan laki-laki.
Etiologi *disarikan dari Da,ison - N!al!. /00#+
(!ori Biologis. Salah satu te!ri bi!l!gi menyatakan bahwa pada beberapa kasus,
sensasi isik yang disebabkan penyakit membuat beberapa !rang mengalami gangguan
panik $3smunds!n, Darsen, - Stein, %&&9? ,amada, et.al %&&9(. Menurut #!ldstein, et.al
$%&&6(, gangguan panik ini menurun dalam keluarga. Sedangkan te!ri lainnya menyatakan
bahwa gangguan panik disebabkan akti)itas yang berlebihan dari sistem n!radrenergik.
(!ori Psikologis. Prinsip utama dari te!ri psik!l!gis untuk menjelaskan ag!raph!bia adalah
hip!tesis takut pada rasa takut $ear-t!-ear(, yang mengasumsikan bahwa ag!raph!bia
bukanlah ketakutan untuk berada di tempat umum, namun ketakutan akan mendapat
serangan panik di tempat umum. Sedangkan dasar dari terjadinya serangan panik
diperkirakan adalah sistem sara !t!n!m yang terlalu akti $8arl!w, %&99(, yang disertai
kecenderungan psik!l!gis untuk menjadi sangat terganggu dengan sensasi yang terlalu akti
tersebut. Sehingga pada indi)idu yang pernah mengalami serangan panik timbul siklus
sebagai berikut A adanya ketakutan akan mengalami kembali serangan panik yang
meningkatkan akti)itas syara !t!n!m, akan diinterpretasikan sebagai sesuatu yang besar
dan membahayakan, dan selanjutnya justru meningkatkan derajat kecemasan, sehingga
kemudian justru memunculkan serangan panik $5raske - 8arl!w, %&&C(.
"!nsep k!ntr!l juga turut berperan dalam menjelaskan serangan panik. *ndi)idu
yang mengalami gangguan ini memiliki ketakutan yang berlebihan akan kehilangan k!ntr!l,
dan ini akan terjadi jika mereka mendapat serangan panik di muka umum.
P!nanganan *(r!atm!nt+
Psikologi Abnormal dan Psikopatologi
Fillino Firmansyah, M.Psi.
Pusat Bahan Aar dan El!arning
Universitas Mercu Buana
"##
10
Penanganan bi!l!gis. 8eberapa !bat dapat diberikan pada penderita gangguan panik,
seperti antidepresan dan an+i!lytics. Pada sisi p!sitinya, !bat ini dapat membantu
menghilangkan simt!m yang muncul pada penderita. Namun sisi negatinya adalah bahwa
!bat harus diberikan terus menerus, mengingat simt!m akan muncul kembali setelah
berhenti $Flyer, Sandberg, - "lein, dalam Da)is!n - Neale, .//%(. Selain itu penderita juga
mungkin mengalami beberapa gejala yang merupakan eek samping dari !bat.
P!nanganan psikologis. Penanganan dengan dasar e+p!sure $pengenalan( banyak
digunakan dalam penanganan gangguan panik. Namun ternyata cara ini tidak selalu dapat
menghilangkan gangguan. Fleh karenanya 8arl!w $dalam Da)is!n - Neale, .//%(
mengemukakan terapi yang menggabungkan C k!mp!nen terapiA
%. Pelatihan relaksasi
.. "!mbinasi inter)ensi k!gniti-beha)i!ral dari 8eck dan Illis
C. Pengenalan terhadap tanda-tanda internal yang memicu panic
5!nt!h kasusA
Dia, .C tahun, datang berk!nsultasi ditemani !leh ibunya, dengan keluhan takut mati.
8erdasarkan hasil wawancara diper!leh keterangan bahwa sejak sekitar % tahun
terakhir, Dia beberapa kali mengalami kejadian 0aneh1 $yang menurut ibunya adalah
karena 0pancer-nya, atau saudara kembarnya dari alam lain(, yaitu tiba-tiba lemas.
pusing, keluar keringat dingin, tubuh menggigil, jantung berdetak cepat, dan terkadang
seperti hendak pingsan. @ika serangan datang, Dia tidak dapat melakukan akti)itas
apapun kecuali hanya berbaring di tempat tidur. Dia tidak dapat menjelaskan kapan
serangan terjadi, karena begitu tiba-tiba dan tidak dapat diperkirakan. Berkadang
beberapa kali dalam sehari, namun terkadang . minggu ia tidak mendapat serangan
sama sekali. Dia juga tidak dapat menjelaskan ketakutan atau kekhawatiran yang
dirasakannya saat serangan, karena ia sendiri bingung apa yang dikhawatirkannya. Dia
mengatakan mungkin ia takut mati. "etika ditanyakan kembali apa yang ditakutkannya
dari kematian, Dia kebingungan dan tidak dapat menjelaskann)a secara detail.
#angguan itu mengganggu Dia, karena seringkali kegiatannya jadi terhambat jika
serangan terjadi. *bunya sering memarahi Dia, karena jika serangan terjadi ia seperti
!rang ketakutan, padahal tidak ada yang perlu ditakutkan. @ika sudah demikian, Dia
jadi tidak dapat membantu ibunya melakukan kegiatan kerumahtanggaan. Dia sendiri
juga kesal karena tiba-tiba ia menjadi 0pengecut1 karena tidak berani pergi sendirian
Psikologi Abnormal dan Psikopatologi
Fillino Firmansyah, M.Psi.
Pusat Bahan Aar dan El!arning
Universitas Mercu Buana
"##
11
tanpa ditemani. *a khawatir jika serangan muncul tiba-tiba, !rang-!rang akan
keheranan dan hanya men!nt!nnya, sementara tidak ada yang akan membantunya
jika tiba-tiba *emas. $SumberA kasus pribadi(
C$ GENE1AL&2ED ANX&E(3 D&SO1DE1
#enerali:ed 3n+iety Dis!rder $#3D( menurut DSM *= $dalam "aplan, Sad!ck, -
#rebb, %&&'( adalah kekhawatiran yang berlebihan dan bersiat per)ati, disertai dengan
berbagai simt!m s!matik, yang menyebabkan gangguan signiikan dalam kehidupan s!sial
atau pekerjaan pada penderita, atau menimbulkan stres yang nyata padanya. Menurut
Da)is!n - Neale $.//%(, indi)idu yang mengalami #3D mengalami kecemasan yang terus
menerus, bahkan seringkali tentang hal-hal kecil.
Pre)alensi #3D pada p!pulasi n!rmal di 3merika Serikat diperkirakan sebesar >H
$4ittchen, et.al dalam Da)is!n - Neale, .//%(. Selanjutnya dijelaskan pula bahwa #3D
lebih banyak terjadi pada perempuan, sekitar . kali lebih banyak daripada pada laki-laki.
#angguan ini biasanya timbul pada pertengahan usia remaja, meskipun dapat pula muncul
pada usia yang lebih tua atau bahkan lebih muda $8arl!w, et.al dalam Da)is!n - Neale,
.//%(. ,al yang dianggap turut berperan dalam pembentukan gangguan ini adalah stress
dalam hidup. #3D agak sulit untuk disembuhkan dan dalam penelitian selama > tahun
4!!dman dkk $dalam Da)is!n - Neale, .//%( menemukan hanya sekitar %9 H penderita
#3D yang dapat sembuh t!tal.
Etiologi $dari Da)is!n - Neale, .//%(
Pandangan psikoanalisa. Menurut pandangan ini, sumber #3D adalah k!nlik tidak sadar
antara eg! dan impuls dari id? d!r!ngan agresi)itas dan seksual berusaha untuk keluar,
namun eg! menahannya karena khawatir akan hukuman yang mungkin diterima dengan
memenuhi d!r!ngan id. "arena sumber cemas yang berada pada ketidaksadaran inilah
penderita #3D acapkali merasa cemas tanpa mengetahui sebabnya. "!nlik antara id dan
eg! ini berlangsung terus-menerus, dan penderita tidak mampu memindahkannya pada
!byek tertentu $seperti dalam !bia(, sehingga kecemasan muncul hampir setiap saat.
Pandangan kogniti'4b!ha,ioral. Salah satu te!ri perilaku mengemukakan bahwa
terbentuknya #3D sama dengan pada !bia, bahwa kecemasan dipandang sebagai sesuatu
yang dipelajari berdasarkan prinsip k!ndisi!ning. F!kus te!ri lainnya adalah pada k!ntr!l
Psikologi Abnormal dan Psikopatologi
Fillino Firmansyah, M.Psi.
Pusat Bahan Aar dan El!arning
Universitas Mercu Buana
"##
12
dan ketidakberdayaan. 8eberapa kejadian menimbulkan stres akan menimbulkan cemas
jika indi)idu tidakk memiliki k!ntr!l $baik yang dipersepikan maupun yang nyata(
terhadapnya. Penderita #3D menurut 8!w $%&99(, mempersepsi peristiwa-peristiwa yang
mengancam sebagai sesuatu yang berada di luar k!ntr!l mereka. Mineka $%&&.(
menjelaskan bahwa peristiwa yang tidak dapat di rediksi lebih menimbulkan kecemasan
daripada peristiwa yang dapat diperkirakan sebelumnya.
Pandangan k!gniti yang lain $8!rk!)ec, et.al, %&&>, %&&9( mengemukakan bahwa
kekhawatiran simt!m utama #3D adalah perasaan yang membantu penderita
mengatasi em!si negati. "ekhawatiran ini sebenarnya tidak terlalu membangkitkan em!si,
dan dengan merasa khawatir penderita #3D dapat menghindari gambaran-gambaran yang
menyakitkan $misalnya kematian keluarga, penyakit, dll( sehingga kecemasan akan hal
tersebut berkurang.
Pandangan biologis. 8eberapa penelitian mengindikasikan bahwa #3D mungkin memiliki
k!mp!nen genetik, namun hingga kini belum dapat dibuktikan secara tepat peranan akt!r
genetik terhadap munculnya #3D. Pandangan bi!l!gis lainnya tentang #3D berhubungan
dengan adanya hambatan atau gangguan pada neur!transmiter #383, sehingga
kecemasan tidak dapat dik!ntr!l.
P!nanganan *(r!atm!nt+
Pandangan psikoanalisa. Penanganan #3D menurut pandangan ini adalah dengan
membantu penderita menghadapi k!nlik mereka yang sebenarnya. Secara umum caranya
sama dengan penanganan !bia.
Pandangan kogniti'4b!ha,ioral. 8eberapa cara dapat dilakukan untuk menangani
penderita #3D. Pertama adalah meminta penderita menjelaskan kecemasan mereka dalam
bentuk resp!ns terhadap situasi yang lebih teridentiikasi. "emudian kecemasan $ree
l!ating an+iety( penderita dire!rmulasi menjadi satu atau beberapa !bia atau kecemasan
yang bertanda, sehingga lebih mudah ditangani. Namun karena cara ini dianggap cukup
sulit, beberapa ahli menganjurkan penanganan yang lebih umum, misalnya pemberian
pelatihan relaksasi yang lebih intensi.
Psikologi Abnormal dan Psikopatologi
Fillino Firmansyah, M.Psi.
Pusat Bahan Aar dan El!arning
Universitas Mercu Buana
"##
13
@ika yang mendasari kecemasan adalah perasaan tidak berdaya, maka terapis
membantu klien memper!leh keterampilan yang mungkin dibutuhkan sehingga mereka
merasa k!mpeten. Pendekatan lain adalah dengan menampilkan $dengan meminta pasien
untuk membayangkan( apa yang menjadi sumber kecemasan berlebihan pada penderita.
3tau dengan kata lain pasien diminta membayangkan alasan atau penjelasan yang tidak
terlalu mengganggu pada peristiwa yang sebelumnya menjadi sumber kecemasan.
P!nanganan biologis. Melalui pemberian !bat-!batan an+i!lytics pada terapi untuk !bia
maupun gangguan panik. Namun yang harus diperhatikan, kebanyakan !bat tersebut
memiliki eek samping yang tidak menyenangkan, misalnya mengantuk, hilangnya ingatan,
depresi, ataupun ketergantungan isik, dll $Da)is!n - Neale, .//%(.
D$ GANGGUAN OBSES&%4)OMPULS&%
#angguan !bsesi-k!mpulsi adalah gangguan cemas, dimana pikiran sese!rang
dipenuhi !leh gagasan-gagasan yang menetap dan tidak terk!ntr!l, dan ia dipaksa untuk
melakukan tindakan tertentu berulang-ulang, sehingga menimbulkan stres dan mengganggu
ungsinya dalam kehidupan sehari-hari $Da)is!n - Neale, .//%(. Pre)alensi penderita
gangguan ini adalah sekitar %-. H, dengan jumlah penderita perempuan lebih banyak
daripada laki-laki. Emumnya gangguan terjadi pada masa dewasa muda, dan seringkali
mengikuti serangkaian peristiwa yang menimbulkan stres besar $"ringlen dalam Da)is!n -
Neale, .//%(. Fnset yang lebih awal banyak terjadi pada laki-laki dan dias!siasikan dengan
k!mpulsi untuk memeriksa, sedangkan pada perempuan !nset lebih akhir, dan
berhubungan dengan k!mpulsi membersihkan $N!rshi)ani, et.al dalam Da)is!n - Neale,
.//%(.
Pengertian !bsesi menurut "aplan, Sad!ck, - #rebb $%&&'( adalah pemikiran, ide,
atau sensasi yang muncul secara berulang-ulang. Menurut Da)is!n Neale $.//%(, hal-hal
tersebut muncul tanpa dapat dicegah, dan indi)idu merasakannya sebagai hal yang tidak
rasi!nal dan tidak dapat dik!ntr!l. Sedangkan k!mpulsi menurut Da)is!n - Neale $.//%(
adalah perilaku atau tindakan mental yang berulang, dimana indi)idu merasa did!r!ng untuk
menampilkannya untuk mengurangi stres. Fbsesi meningkatkan kecemasan indi)idu,
sedangkan menampilkan atau melakukan k!mpulsi dapat menguranginya $"aplan, Sad!ck,
Psikologi Abnormal dan Psikopatologi
Fillino Firmansyah, M.Psi.
Pusat Bahan Aar dan El!arning
Universitas Mercu Buana
"##
14
- #rebb $%&&'(. 8eberapa k!mpulsi yang umum menurut Da)is!n - Neale $.//%( antara
lain A
Mengikuti kebersihan dan keteraturan, terkadang dengan ritual tertentu yang dapat
memakan waktu berjam-jam
Menghindari !byek tertentu
Menampilkan kegiatan-kegiatan praktis yang repetiti, aneh, dan bersiat
pencegahan, misalnya menghitung
Memeriksa, berkali-kali memeriksa untuk memastikan bahwa perilaku yang sudah
ditampilkan benar-benar telah dikerjakan
Menampilkan perilaku tertentu seperti makan dengan sangat perlahan-lahan
Etiologi
Pandangan Psikoanalisa. Menurut pandangan psik!analisa, !bsesi k!mpulsi timbul dari
daya-daya instinkti seperti seks dan agresi)itas, yang tidak berada dibawah k!ntr!l indi)idu
karena t!ilet-training yang kasar. Sehingga indi)idu teriksasi pada masa anal $Da)is!n -
Neale, .//%(. Freud $dalam "aplan, Sad!ck, - #rebb, %&&'( mengemukakan beberapa
mekanisme deensi utama yang menentukan kualitas simt!m, yaitu is!lasi, und!ing, dan
reaksi !rmasi. Sedangkan 3dler $dalam "aplan, Sad!ck, - #re!b, %&&'( memandang
!bsesi k!mpulsi sebagai hasil dari perasaan tidak k!mpeten.
Pandangan kogniti' dan b!ha,ioral. Para ahli tingkah laku mengemukakan bahwa
!bsesi-k!mpulsi adalah perilaku yang dipelajari, dan diperkuat dengan berkurangnya rasa
takut $Da)is!n - Neale, .//%(. *de lain yang muncul adalah k!mpulsi memeriksa terjadi
karena deisit ingatan. "etidakmampuan untuk mengingat beberapa tindakan dengan
akurat, atau untuk membedakan antara perilaku yang benar-benar dilakukan dan yang
imajinasi membuat sese!rang memeriksa berkali-kali. Sedangkan pemikiran !bsesi muncul
karena ketidakmampuan atau kesulitan untuk mengabaikan stimulus $Da)is!n - Neale,
.//%(.
Pandangan biologis. Da)is!n - Neale menjelaskan bahwa salah satu penjelasan yang
mungkin tentang gangguan !bsesi-k!mpulsi adalah keterlibatan neur!transmiter di !tak,
Psikologi Abnormal dan Psikopatologi
Fillino Firmansyah, M.Psi.
Pusat Bahan Aar dan El!arning
Universitas Mercu Buana
"##
15
khususnya ser!t!nin. Selain itu terdapat pula beberapa bukti tentang keterlibatan akt!r
genetik dalam pembentukan gangguan.
(!rapi $dari Da)is!n, - Neale, .//%(
(!rapi psikoanalisa. Berapi yang dilakukan adalah mengurangi represi dan memungkinkan
pasien untuk menghadapi hal yang benar-benar ditakutinya. Namun karena pikiran-pikiran
yang mengganggu dan perilaku k!mpulsi bersiat melindungi eg! dari k!nlik yang direpres,
maka hal ini menjadi sulit untuk dijadikan target terapi, dan terapi psik!analisa tidak terlalu
eekti untuk menangani gangguan !bsesi-k!mpulsi.
E5posur! and 1!spons! Pr!,!ntion. Berapi ini $dikenal pula dengan sebutan l!!ding(
diciptakan !leh =ict!r Meyer $%&77(, dimana pasien menghadapkan dirinya sendiri pada
situasi yang menimbulkan tindakan k!mpulsi $seperti memegang sepatu yang k!t!r( dan
kemudian menahan diri agar tidak menampilkan ritual yang biasa dilakukan $yaitu mencuci
tangan(. Mencegah indi)idu menampilkan perilaku yang menjadi ritualnya membuatnya
menghadapi stimulus yang membangkitkan kecemasan, sehingga memungkinkan
kecemasan menjadi hilang.
1ational4Emoti,! B!ha,ior (h!rap6. Berapi ini digunakan dengan pikiran untuk membantu
pasien menghapuskan keyakinan bahwa segala sesuatu harus terjadi menurut yang mereka
inginkan, atau bahwa hasil pekerjaan harus selalu sempurna. Berapi k!gniti dari 8eck juga
dapat digunakan untuk menangani pasien gangguan !bsesi-k!mpulsi. Pada pendekatan ini
pasien did!r!ng untuk menguji ketakutan mereka bahwa hal yang buruk akan terjadi jika
mereka tidak menampilkan perilaku k!mpulsi.
P!nanganan biologis. Peng!batan secara bi!l!gis banyak menggunakan !bat-!batan
yang meningkatkan ser!t!nin.
5!nt!h "asusA
Ny. *ta, C' tahun ibu dari . anak, datang menemui psik!l!g dengan keluhan perilaku
yang mengganggu. 8erdasarkan pemeriksaan yang dilakukan, ditemukan bahwa Ny.
Psikologi Abnormal dan Psikopatologi
Fillino Firmansyah, M.Psi.
Pusat Bahan Aar dan El!arning
Universitas Mercu Buana
"##
16
lta disarankan ke psik!l!g !leh suaminya, karena beberapa perilakunya yang
cenderung berlebihan. Menurut Ny. *ta, ia adalah pecinta kebersihan dan takut akan
kuman yang ada di mana-mana. Ny. *ta menceritakan, bahwa setiap hari ia mandi
hingga 7 kali, dan mencuci tangan lebih sering lagi. Setiap kali mandi, Ny. lta
mensabuni badannya sebanyak > kali, jika tidak, ia merasa belum bersih. Demikian
juga jika sedang cuci tangan, ia berkala-kali membersihkan tangan dengan sabun.
Sebelum mandi Ny. *ta selalu berusaha membersihkan dan menyikat lantai kamar
mandi dan kl!set terlebih dahulu. 3kibatnya waktu Ny. *ta banyak terbuang dalam
kegiatan mandi dan mencuci tangan. Ny. *ta memperkirakan kebiasaan itu berlangsung
saat ia SM3, dan semakin lama makin parah, Ny. *ta merasa terganggu dengan
kebiasaan ini, karena membuang waktunya dan membuatnya tidak dapat melakukan
akti)itas lainnya. Namun demikian Ny. *ta tidak berdaya untuk menghentikannya, dan
ingin mencari pert!l!ngan untuk dapat meng!ntr!l perilakunya tersebut. $SumberA
kasus pribadi(
E$ GANGGUAN S(1ES PASCA(1AUMA *POS(4(1AUMA(&C S(1ESS D&SO1DE1+
Diasn!sis PBSD mulai diperkenalkan pada DSM ***, untuk menjelaskan resp!ns yang
ekstrem terhadap stres!r yang berat seperti peristiwa traumatik. Setiap indi)idu yang
mengalami peristiwa traumatik akan mengalami stres, dan hal ini merupakan reaksi yang
wajar. Namun terdapat beberapa indi)idu diperkirakan pre)alensinya sekitar %-C H dari
p!pulasi umum $"aplan, Sad!ck, - 5rebb, %&&'( yang menampilkan resp!ns yang ekstrem
dan mengalami gangguan serius dalam berbagai ungsi kehidupannya akibat peristiwa
tersebut. Mereka inilah yang mungkin mengalami gangguan PBSD. PBSD dideinisikan
sebagai sekel!mp!k simt!m yang muncul setelah indi)idu mengalami atau menyaksikan
peristiwa traumatic $peristiwa yang berada di luar batas pengalaman indi)idu( yang
melibatkan kematian atau ancaman kematian atau yang sangat parah atau ancaman
terhadap integritas diri maupun !rang lain. Peristiwa tersebut haruslah menimbulkan
ketakutan atau kengerian yang intens, atau menimbulkan perasaan tidak berdaya $Da)is!n
- Neale, .//%(. 5!nt!h peristiwa traumatik adalah bencana banjir besar seperti yang
pernah terjadi di @akarta tahun .//. lalu, menyaksikan terbunuhnya !rang tua dalam k!nlik
bersenjata, perk!saan, dll.
Menurut DSM *= $"aplan, Sad!ck, - #rebb, %&&'( simt!m utama PBSD dapat
dikel!mp!kkan dalam C kel!mp!kA
Psikologi Abnormal dan Psikopatologi
Fillino Firmansyah, M.Psi.
Pusat Bahan Aar dan El!arning
Universitas Mercu Buana
"##
17
%. Mengalami kembali peristiwa traumatik secara persisten melalui beberapa cara.
3ntara lain mengingat kembali peristiwa secara berulang dan mengganggu $pada
anak mungkin muncul dalam bentuk permainan repetiti(, mimpi buruk yang
berulang-ulang, berperilaku atau merasa bahwa peristiwa tersebut sedang terjadi
dan bukan sesuatu yang telah berlalu, dll.
.. Epaya menghindar yang menetap terhadap hal-hal yang mengingatkan pada
peristiwa traumatik dan penumpulan resp!ns terhadap stimulus tersebut
C. Meningkatnya akti)itas secara persisten, antara lain tidak dapat tidur atau sulit
tidur nyenyak, mudah tersinggung atau meledak $marah(, sulit k!nsentrasi,
berjaga-jaga $hyper)igilance(, resp!ns terkejut yang berlebihan.
Entuk dapat menegakkan diagn!sis PBSD, simt!m-simt!m tersebut harus muncul
setidaknya selama % bulan setelah terjadinya peristiwa traumatik. Sedangkan apabila
munculnya kurang dari % bulan $. hari hingga ' minggu(, gangguan didiagn!sa sebagai
gangguan stres akut $3 cute Stress Dis!rder(.
8eberapa simt!m penyerta yang umum A dari PBSD menurut "aplan, Sad!ck, -
#rebb $%&&'( adalah depresi, kecemasan, dan gangguan pikiran $misalnya sulit
k!nsentrasi(. Menurut Da)is!n - Neale $.//%(, terdapat beberapa masalah yang dapat
menyertai PBSD antara lain adalah kecemasan, depresi, kemarahan, rasa bersalah,
penyalahgunaan :at, masalah perkawinan, kesehatan yang buruk, dan gangguan dalam
pekerjaan. Demikian juga pemikiran untuk bunuh diri, serta masalah kesehatan seperti sakit
punggung, sakit kepala, dan gangguan pencernaan.
Debih lanjut dijelaskan !leh Da)is!n - Neale $.//%( bahwa simt!m PBSD yang
muncul pada anak agak berbeda dengan yang dialami !rang dewasa. 3nak-anak lebih
sering menampilkan gangguan tidur dengan mimpi buruk $misalnya berupa m!nster(, serta
menampilkan perubahan perilaku seperti menjadi lebih cengeng, kembali meng!mp!l
padahal sebelumnya sudah berhenti, sulit mengungkapkan perasaan yang dialami, perilaku
menjadi agresi, dll.
Etiologi
Secara deiniti, penyebab utama PBSD adalah stres!r. Namun harus disadari bahwa tidak
setiap !rang yang mengalami peristiwa traumatik akan menampilkan PBSD. Para ahli
haruslah juga mempertimbangkan berbagai akt!r untuk mengetahui penyebab PBSD,
Psikologi Abnormal dan Psikopatologi
Fillino Firmansyah, M.Psi.
Pusat Bahan Aar dan El!arning
Universitas Mercu Buana
"##
18
misalnya akt!r bi!l!gis, psik!s!sial, dan kejadian yang terjadi setelah trauma. Selain itu,
yang juga dianggap turut berperan adalah penilaian subyekti indi)idu tentang tingkat
keparahan peristiwa traumatik dan resp!ns subyekti indi)idu terhadap peristiwa tersebut.
$"aplan, Sad!ck, - #rebb %&&'(.
%aktor r!siko. 8eberapa hal dapat menjadi predikt!r munculnya PBSD $Da)is!n - Neale,
.//%(, antara lain persepsi tentang adanya ancaman terhadap kehidupan, keberadaan
sebagai wanita, perpisahan dini dengan !rang tua, sejarah gangguan PBSD dalam keluarga,
pengalaman sebelumnya dalam menghadapi trauma, serta gangguan sebelumnya
$misalnya depresi dan kecemasan(. Pre)alensi PBSD juga dapat meningkat seiring dengan
keparahan peristiwa traumatik. Demikian juga munculnya simt!m dis!siati dapat
meningkatkan kemungkinan munculnya PBSD. Fakt!r lain yang juga berpengaruh adalah
kecenderungan untuk menganggap kegagalan sebagai kesalahan diri sendiri dan
menyesuaikan diri terhadap stres dengan mem!kus pada em!si, bukan pada masalah.
(!ori Psikologis $Da)is!n - Neale, .//%(. 3hli psik!l!gi beha)i!ristik berpendapat bahwa
PBSD muncul karena adanya pr!ses belajar melalui k!ndisi!ning klasik terhadap rasa takut.
Sedangkan te!ri psik!dinamika yang dikemukakan !leh ,!r!wit: $%&97( menyebutkan
ingatan tentang peristiwa traumatik muncul secara k!nstan pada pemikiran sese!rang dan
sangat menyakitkan sehingga mereka secara sadar menekannya $supresi(, atau
merepresnya.
(!ori biologis. Menjelaskan bahwa trauma mengaktikan sistem n!radrenergik, yang
kemudian meningkatkan tingkat n!repinephrine, sehingga membuat indi)idu menjadi mudah
terkejut dan lebih cepat menampilkan em!si dibandingkan keadaan n!rmal $Da)is!n -
Neale, .//%(.
P!nanganan $Da)is!n - Neale, .//%(
Penanganan terhadap trauma sebaiknya dilakukan sesegera mungkin setelah
terjadinya peristiwa traumatik, sehingga dapat mencegah munculnya PBSD $melalui
inter)esi krisis(. ,al lain yang dapat dilakukan adalah memberi pendidikan atau
pengetahuan tentang PBSD pada !rang yang mengalami trauma, terutama simt!m-simt!m
Psikologi Abnormal dan Psikopatologi
Fillino Firmansyah, M.Psi.
Pusat Bahan Aar dan El!arning
Universitas Mercu Buana
"##
19
apa yang mungkin muncul. Selain itu, dapat dilakukan pendekatan terapi kel!mp!k, dimana
masing-masing angg!ta kel!mp!k dapat saling berbagi $saling mendukung.
Berapi tingkah laku yang berdasarkan e+p!sure juga mungkin dilakukan, yaitu
dengan mengk!nr!ntasi pasien dengan cara tertentu yang sebenarnya ingin dihindari
pasien. 5ara lain yang dilakukan adalah dengan IMD2 $Iye M!)ement Desensiti:ati!n and
2epr!cessing(. Sedangkan terapi bi!l!gia dapat dilakukan dengan memberikan !bat
psik!akti, termasuk antidepresan dan transJuili:er.
3papun pendekatan atau penanganan yang dipilih untuk membantu penderita PBSD,
hal lain yang juga cukup penting menurut para ahli adalah dukungan s!sial. Menjadi bagian
dari kel!mp!k, memiliki keluarga, teman, sesama penderita PBSD, atau indi)idu yang
pernah mengalami trauma, dapat sangat membantu bagi indi)idu untuk mengurangi
kemungkinan mengalami PBSD.
5!nt!h "asus
Sri, %& tahun, adalah se!rang k!rban perk!saan yang dibawa ke psik!l!g !leh !rang
tuanya. Menurut !rang tuanya, sejak kejadian perk!saan hingga hari pemeriksaan
$sekitar ' bulan kemudian(. Sri menampakkan perilaku aneh. Setiap malam ia hampir
tidak pernah tidur, dan hampir selalu ketakutan. *a baru bisa tidur jika minum !bat tidur
dari d!kter. Sri berkali-kali mengigau bukan hanya malam hari, namun juga siang
saat ia tidak sedang tidur, berteriak-teriak dan memaki pelaku. Sri juga sering tiba-tiba
menangis ketakutan, katanya ia tiba-tiba melihat lagi pelaku datang dan
memperk!sanya. @ika melihat laki-laki selain ayah dan adiknya, Sri tampak ketakutan,
kemudian berteriak-teriak sambil memukul. 3yahnya menduga Sri mengangggap
mereka adalah !rang yang memperk!sanya. Fleh karenanya, setiap hari Sri hanya
mengurung diri di kamar $ditemani salah se!rang angg!ta keluarganya( dan tidak bisa
mengerjakan pekerjaan rumah tangga $Sumber kasus pribadi(.
1ANG)UMAN BEBE1APA 7EN&S GANGGUAN CEMAS. PENGE1(&AN DAN CON(O8 9
%obia Sp!si'ik %obia Sosial Gangguan Panik GAD
"etakukan yang
berlebihan dan tidak
rasi!nal, atau antisipasi
terhadap suatu stimulus
spesiik
"etakutan yang
berlebihan yang
berhubungan dengan
keberadaan !rang lain,
takut akan penilaian
!rang lain yang akan
"etakukan akan
mengalami serangan
panik. 8isa muncul
mengikuti peristiwa
penetus, misalnya
indi)idu merasa tegang,
"etakukan atau
kecemasan yang terjadi
hampi setiap saat dalam
kehidupan indi)idu,
bahkan untuk hal-hal
yang kecil sekalipun.
Psikologi Abnormal dan Psikopatologi
Fillino Firmansyah, M.Psi.
Pusat Bahan Aar dan El!arning
Universitas Mercu Buana
"##
20
membuatnya
dipermalukan
stres, dll? meskipun
kapan tepatnya
serangan akan terjadi
belum dapat dipastikan.
Agoraphobia A
ketakukan mengalami
serangan panik di
tempat umum dan tidak
dapat mengatasinya
atau tidak mendpat
bantuan dari !rang lain
Bidak mau naik lit, !bia
tempat tertutup $karena
pernah memiliki
pengalaman terkunci di
dalam lemari
Bidak mau naik lit
karena takut berada
bersama dengan !rang
yang tidak dikenal
dalam waktu cukup
lama, yang
memungkinkan !rang
lain memberikan
penilaian terhadapnya
Bidak mau naik lit
karena takut tiba-tiba
mendapat serangan
panik. Agoraphobia A
tidak mau naik lit
karena takut mendapat
serangan panik di dalam
lit dan tidak dapat
menyelamatkan diri
karena tidak ada
bantuan dari !rang lain.
Bakut dan cemas bukan
hanya pada saat naik
lit, namun bahkan
sebelum dan
sesudahnya, termasuk
dalam s!al yang sepele
BEBE1APA 7EN&S %OB&A SPES&%&) 9
3cr!ph!bia Bempat
Binggi
3lg!ph!bia 2asa Sakit 5laustr!ph!bia Bempat
Bertutup
Path!ph!bia Penyakit Nyct!ph!bia "egelapan My!s!ph!bia "!ntaminasi
atau kuman
Syphil!ph!bia Siilis Irgasi!ph!bia Menulis Bapneph!bia Dikubur hidup-
hidup
Mus!ph!bia Bikur 3liruph!bia "ucing 3straph!bia "ilat K petir
,emat!ph!bia Darah M!n!ph!bia Sendirian Fch!l!ph!bia "eramaian
Py!r!ph!bia 3pi G!!ph!bia 8inatang Pnig!ph!bia Bercekik K
tersedak
3ngl!ph!bia *nggris 3ntl!ph!bia 8anjir 5hr!n!ph!bia Salju
Dr!m!ph!bia Menyebrang
jalan
Irythr!ph!bia 4arna
merah
,arpa+!ph!bia Peramp!k
Metall!ph!bia Metal K besi Fsphreisiph!bia 8au badan Phasm!ph!bia ,antu
Ph!n!ph!bia 8ekerja Bhe!ph!bia Buhan Briskaidekaph!bia 3ngka %C
Psikologi Abnormal dan Psikopatologi
Fillino Firmansyah, M.Psi.
Pusat Bahan Aar dan El!arning
Universitas Mercu Buana
"##
21

Anda mungkin juga menyukai