1. Aplikasi ini sebaiknya digunakan dengan Ms. Excel 2007. Pada Ms. Excel yang lebih rendah mungkin berjalan kurang stabil dan tidak maksimal. Menggunakan Ms. Excel memungkinkan ada perintah macro yang tidak berjalan karena tidak compatible. 2. Jangan merubah nama file, karena akan mengakibatkan error pada saat membuka aplikasi. 3. Aplikasi Pembukuan Bendahara ini menggunakan Macro sehingga pada Program Ms. Excel Anda harus diaktifkan terlebih dahulu Enable Macro-nya. Untuk mengaktifkan Enable Macro lihat di BAB I. 4. Aplikasi ini dikhususkan untuk Bendahara Pengeluaran yang mengelola DIPA dan memiliki Kode Satker. Untuk pembukuan Bendahara selain Bendahara Pengeluaran mungkin aplikasi tidak sesuai. 5. Pada saat membuka aplikasi akan ada 2 file excel yang terbuka, 1 File Aplikasi dan 1 File excel kosong/baru, dan file kosong ini muncul bukan karena ms. excel Anda error tapi sengaja kami buat untuk menstabilkan aplikasi. 6. Sebaiknya jangan menutup aplikasi melalui tanda silang (X) pada file Excel tapi keluarlah melalui tombol keluar yang sudah disediakan, karena tombol keluar pada halaman cover juga berfungsi untuk menyimpan file bila ada perubahan data. 7. Seting Bahasa dan Tanggal pada Komputer harus sudah diseting Indonesia, apabila setingan komputer masih English mungkin ada masalah ketika hendak mencetak Buku. Data Transaksi sudah diinput, tetapi di pembukuan tidak masuk. Ubahlah setingan Regional Setting menjadi Indonesia melalui Start Control Panel Regional and Language Option. 8. Untuk mendapatkan Aplikasi ini dapat melalui blog www.hasnaproduction.webs.com atau melalui distributor. 9. Gunakan aplikasi yang belum pernah dipakai Satker lain. Update / Perbaikan aplikasi dapat dilihat pada blog kami di atas.
BAB I CARA MENGAKTIFKAN ENABLE MACRO PADA MS EXCEL 2007
Aplikasi-aplikasi kami buat dengan format Excel Enable Macro karena kami mamasukan beberapa bahasa pemrograman (Visual Basic) pada aplikasi ini. Oleh karenanya agar program ini dapat berjalan dengan baik, Ms. Excel Saudara juga harus diaktifkan Enable Macro-nya. Langkahnya sebagai berikut : a. Klik office option di sebelah kiri atas, pilih Excel Option.
b. Pada Tab Popular, Centang pilihan pada Show Developer tab in the Ribbon
Untuk masuk ke aplikasi menggunakan Password admin. Setelah masuk dapat diubah melalui menu Ubah Password.
Pada Aplikasi ini terdapat sejumlah menu yang bisa digunakan untuk mengakses halaman yang diinginkan sebagai berikut :
A. Menu Rekam / Ubah Transaksi.
Digunakan untuk merekam seluruh transaksi baik penerimaan maupun belanja. Sekaligus untuk melakukan perubahan data transaksi juga melalui menu ini. Khusus menu ini akan dijelaskan lebih lanjut pada bagian selanjutnya.
B. Menu Posting Data Digunakan untuk melakukan proses kalkulasi data. Apabila sudah merekam data, tetapi belum dilakukan POSTING, maka data belum akan masuk ke Pembukuan dan LPJ Bendahara. Proses Posting ini memakan waktu sekitar 1 menit, tunggu sejenak jangan melakukan aktifitas lain untuk menghindari terjadi error karena komputer sedang melakukan proses.
C. Menu Restore Data Digunakan untuk mengambil data Referensi dari Aplikasi Versi sebelumnya. Untuk melakukan proses Restore Data, sudah harus ada file Backupdata14 yang dihasilkan dari aplikasi sebelumnya dengan menggunakan Aplikasi Migrasi Versi D atau backup data hasil dari backup Aplikasi Versi D ini.
D. Menu Hapus Data Transaksi Digunakan untuk menghapus seluruh data Transkasi yang terdapat dalam Database.
E. Menu Halaman Database Digunakan untuk menuju ke Halaman Database. Halaman database dapat diubah secara manual, baik kode transaksi, tanggal, uraian, nominal serta dapat juga menghapus atau menambah transaksi secara manual.
F. Menu Backup Database Digunakan untuk membackup / mencopy database. Hasil Backup adalah file excel dengan nama Backupdata14 dan akan tersimpan satu folder dengan aplikasi.
G. Menu Serial Number Digunakan untuk memasukkan Serial Number yang telah diperoleh. Untuk memasukkan Serial Number harus diinput dulu Referensi Satker. Apabila referensi Satker belum dimasukkan, mungkin SN akan terdeteksi sebagai SN yang salah.
H. Menu Daftar Distributor Digunakan untuk menuju ke Daftar Distributor aplikasi ini.
I. Menu Keluar Aplikasi Digunakan untuk Keluar Aplikasi. Jangan menutup aplikasi dengan menekan tanda (x) pada sudut kanan atas, tapi Gunakan Tombol KELUAR ini untuk keluar / menutup dari Aplikasi.
J. Menu Referensi SATKER. Menu ini untuk menuju halaman referensi Satker. Lakukan pengisian referensi Satker sebelum malakukan rekam transaksi. Isikan Kode-kode terkait Satker, Alamat Satker, Tanggal dan Nomor DIPA, Tahun Anggaran, Nama dan NIP KPA, Nama dan NIP Bendahara dan Kota tempat Satker.
K. Menu Referensi Saldo Tahun Lalu. Menu ini digunakan untuk menseting saldo Tahun Lalu, apabila pada periode per 31 Desember tahun sebelumnya masih terdapat saldo pada BKU dan buku lainnya.
L. Menu Referensi Tanggal Awal dan Akhir Bulan. Menu ini untuk menseting tanggal awal dan akhir tiap bulannya. Hal ini nantinya digunakan untuk tanggal saldo awal dan tanggal penandatanganan tipa bulannya.
M. Menu Referensi Fungsi-Sub Fungsi-Program-Kegiatan-Output-Sub Output- Komponen-Sub Komponen Menu ini untuk menginput referensi Fungsi-Sub Fungsi-Program-Kegiatan-Output yang nantinya digunakan pada BP Pengawasan Anggaran Belanja. Daftar Referensi ini dapat dilihat pada Aplikasi RKAKL-DIPA / SAKPA. Data yang terdapat aplikasi hanyalah contoh pengisian. Referensi ini diisi sesuai dengan RKAKL masing-masing satker. Cara Pengisian adalah sebagai berikut : - Fungsi : 2 digit, contoh 10 - Sub Fungsi : 2 digit, contoh 02 - Program : 2 digit, contoh 07 - Kegiatan : 4 digit, contoh 2129 - Output : 4 digit kegiatan. 3 digit output, contoh 2129.994
Keterangan Struktur RKAKL/DIPA
Kegiatan ( 4 digit ) Output ( 3 digit )
N. Menu Pagu Menu ini untuk menginput Pagu Anggaran sebagaimana tercantum dalam RKAKL. Referensi Pagu ini berfungsi untuk BP Pengawasan Anggaran. Contoh ada pada Aplikasi. Kolom yang harus diisi adalah sebagai berikut :
- Kolom Fungsi.sub Fungsi.Program = diisi dengan kode Fungsi. Sub Fungsi.Program, contoh 10.02.07 - Kolom Kegiatan = diisi kode kegiatan 4 digit, contoh 2129 - Kolom Output = diisi kode Output contoh 042. - Kolom akun = diisi kode akun bersangkutan, conoth 521111 - Kolom Pagu = diisi dengan nominal pagu akun bersangkutan. Catatan : bila terjadi revisi pagu, maka semua pagu pada pagu awal ditulis ulang pada kolom revisi, lalu ubah nominal yang direvisi pada kolom revisi. Kemudian pilih Pagu Revisi yang digunakan
O. Menu Laporan Menu ini digunakan untuk melakukan seting Laporan, seperti Jenis Buku yang akan dicetak, Kegiatan-Output-JB yang hendak dicetak pada BP Pengawasan Anggaran dan Periode Bulan yang hendak dicetak.
Penggantian Jenis Buku, Kegiatan-Output atau Periode Bulan memerlukan waktu proses kalkulasi. Sehingga apabila setelah dilakukan proses penggantian langsung menuju ke Cetak Buku atau LPJ Bendahara, mungkin tidak sesuai dengan periode bulan terpilih yang disebabkan karena proses kalkulasi belum selesai tapi sudah menuju ke halaman cetak. Untuk mengatasi hal ini, tunggu beberapa saat lalu proses kembali ke halaman Buku atau LPJ Bendahara.
Penggantian Jenis Buku, Kegiatan dan Bulan serta ketika menuju ke Halaman Cetak Buku MEMERLUKAN WAKTU BEBERAPA SAAT, tunggu sejenak, karena aplikasi sedang melakukan Proses Data
Setelah menakan tombol panah akan masuk ke halaman cetak buku terpilih. Misal BKU...
Ada beberapa menu pada halaman cetak buku, yaitu Pilih Cetak Manual , OK, Cetak dan tombol keluar. Untuk mencetak tekan tombol Cetak Menu PenyesuaianHalaman Cetak
Menu ini berfungsi untuk mengatasi masalah ketika halaman cetak buku dengan tanda tangan KPA dan Bendahara terpisah halamannya. Sehingga perlu ditambah atau dikurangi row-nya ( diketaskan atau kebawahkan ) sesuai dengan hasil halaman cetak. Ada 3 tombol pada menu ini yaitu, Tanda (+), tanda (-) dan tanda (0).
a. Tanda (+) digunakan bila tanda tangan KPA/Bendahara kurang kebawah atau untuk menurunkan agar tanda tangan berada pada halaman berikurnya. b. Tanda (-) digunakan bila tanda tangan KPA/Bendahara kurang keatas atau untuk menaikkan agar tanda tangan berada pada halaman sebelumnya. c. Tanda (0) digunakan bila Jumlah / Rekap Pembukuan terjadi double. Dengan tombol ini bisa digunakan untuk menghilangkan Jumlah Pembukuan yang bawah. d. Gambar/Tanda digunakan untuk melakukan penyesuaian cetak manual dengan membuka proteksi sehingga pengguna bisa melakukan edit halaman secara manual. Catatan : apabila melakukan cara ini harus hati-hati jangan sampai ada rumus yang terhapus.
e. Gambar / Tanda untuk mengembalikan memproteksi halaman setelah melakukan proses pada huruf d.
Catatan : Menu-menu ini digunakan hanya apabila terjadi cetak halaman yang tidak semestinya. (Misal : Tulisan Tanggal Buku dan Mengetahui KPA terdapat pada halaman 1 sedang Nama KPA/Bendahara terpisah sendiri di halaman 2)
MENU REKAM / UBAH TRANSAKSI
1. Kategori Pilihan Kategori ini untuk memudahkan pengguna menentukan Jenis Transaksi. Penentuan ini tidak berpengaruh pada database, hanya untuk menampilkan Jenis Transaksi yang terkait dengan kategori tertentu. Apabila ingin menampilkan semua Jenis Transaksi dapat memilih kategori Semua. Adapun Kategori yang disediakan aplikasi adalah : DIPA, LS Pihak Ketiga, LS Bendahara, Uang Muka Persediaan, Uang Muka Perjadin, Bendahara Pengeluaran Pembantu, SSP (Pajak) / SSPB/SSBP, Lain-lain dan Kategori Semua.
2. Jenis Transaksi Penentuan jenis transaksi merupakan langkah paling penting pada aplikasi ini, karena penentuan ini akan sangat berpengaruh terhadap kebenaran pembukuan pada setiap
buku. Kesalahan penentuan jenis transaksi juga akan mengakibatkan salahnya pembukuan dan laporan keuangannya. Ada 24 jenis transaksi yang kami bedakan pada aplikasi ini.
DAFTAR JENIS DAN KODE TRANSAKSI No dan Kode Jenis Transaski
Penjelasan
1 DIPA Penerimaan DIPA pada awal Tahun Anggaran 2 SPM/SP2D LS Pihak Ketiga SPM LS kepada rekening pihak ketiga, seperti Gaji, Tunjangan dsb serta LS Barang atau Jasa langsung ke Rekening Rekanan 3 SPM/SP2D GUP Nihil SPM / SP2D GUP Nihil 4 SPM/SP2D LS Bendahara SPM LS yang ditujukan ke Rekening Bendahara Pengeluaran 5 Potongan SPM LS Bendahara Potongan pada SPM LS Bendahara 6 Pembayaran LS Bendahara via Bank kepada Pihak ketiga Pembayaran daari SPM Bendahara kepada pihak penerima / ketiga melalui transfer Bank. 7 Penerimaan Dana Lain-lain ke Kas Bank Bendahara Penerimaan Lain-lain ke Kas Bank Bendahara yang tidak terakomodir kategori di atas
8 Penerimaan Sisa Dana dari BPP ke Kas Bank Penerimaan Pengembalian Sisa Dana dari BPP ke Kas Bank Bendahara Pengeluaran
9 SPM/SP2D UP / TUP Penerimaan SPM/SP2D UP/TUP/GUP (Selain Nihil) 10 SPM/SP2D GUP ( Isi ) Penerimaan SPM/SP2D UP/TUP/GUP (Selain Nihil) 11 PU (Pergeseran Uang) Bank Penarikan Uang dari Rekening untuk mengisi Kas Bendahara 12 Pembayaran kepada Pihak Ketiga oleh Bendahara ( dari Dana LS Bendahara) Pembayaran Dana LS yang bersumber dari SPM LS Bendahara yang dilakukan oleh Bendahara Pengeluaran 13 Uang Muka Perjadin (UANG MUKA (VOUCHER)) Pembayaran Uang Muka Perjalanan Dinas 14 LPJ UM Perjadin Peng-SPJ-an Uang Muka Perjalanan Dinas 15 Penyaluran Dana kepada BPP (Tunai) Pembayaran Uang Muka kepada BPP secara Tunai 16 Penyaluran Dana kepada BPP (Cek Bank) Pembayaran Uang Muka kepada BPP dengan Cek Bank 17 LPJ dari BPP / Pembayaran Jasa/Barang oleh BPP (Dana UP) Peng-LPJ-an Dana UP dari BPP 18 LPJ dari BPP / Pembayaran ke Pihak ketiga oleh BPP (Dana LS Bendahara)
Peng-LPJ-an Dana LS Bendahara dari BPP 19 Penerimaan Sisa Dana dari BPP ke Kas Tunai Penerimaan Pengembalian Sisa Dana dari BPP ke Kas Tunai Bendahara Pengeluaran 20 Penerimaan SSP/Pajak (Non SPM) oleh BPP Penerimaan Pajak oleh BPP dari rekanan selain potongan SPM 21 Pembayaran SSP/Pajak (Setor Sendiri, Non SPM) oleh BPP Pembayaran Pajak dari rekanan yang dibayar sendiri melalui Bank/Kantor Pos (selain potongan SPM, dilakukan oleh BPP) 22 Penerimaan Kelebihan UM Perjadin Penerimaan Pengembalian Sisa Uang Muka Perjalanan Dinas 23 Belanja Barang/Jasa oleh Belanja kepada Pihak Ketiga dengan Uang yang ada di Kas
Bendahara ( dari Dana UP/TUP) Bendahara yang berasal dari Dana UP/TUP No dan Kode Jenis Transaski
Penjelasan
24 Belanja dengan UP menggunakan Cek (Mendebet Saldo Rekening) Belanja kepada Pihak ketiga dengan menggunakan Cek yang langsung mendebet Saldo Rekening 25 Penerimaan SSP/Pajak (Non SPM) oleh Bendahara Penerimaan Pajak oleh Bendahara dari rekanan selain potongan SPM 26 Pembayaran SSP/Pajak (Setor Sendiri, Non SPM) oleh Bendahara Pembayaran Pajak dari rekanan yang dibayar sendiri melalui Bank/Kantor Pos (selain potongan SPM, dilakukan oleh Bendahara Pengeluaran) 27 Penerimaan Dana Lain-lain ke Kas Tunai Bendahara Penerimaan Lain-lain ke Kas Tunai Bendahara yang tidak terakomodir kategori di atas 28 Penerimaan Dana Lain-lain ke Kas Tunai BPP Penerimaan Lain-lain ke Kas Tunai BPP yang tidak terakomodir kategori di atas 29 Pembayaran Lain-Lain dari Kas Tunai Bendahara Pembayaran Lain-lain yang tidak terakomodir kategori di atas melalui Kas Tunai Bendahara Pengeluaran 30 Pembayaran Lain-Lain dari Kas Bank Bendahara Pembayaran Lain-lain yang tidak terakomodir kategori di atas melalui Kas Bank Bendahara 31 Pembayaran Lain-Lain dari Kas Tunai BPP Pembayaran Lain-lain yang tidak terakomodir kategori di atas melalui Kas Tunai oleh BPP 32 Penerimaan SSPB/SSBP Penerimaan Pengembalian Belanja atau PNBP 33 Penyetoran SSPB/SSBP (Selain Sisa UP) Peyetoran Pengembalian Belanja atau PNBP 34 Penyetoran Sisa LS-Bendahara oleh BPP Penyetoran Sisa Dana LS Bendahara ke Kas Negara oleh BPP 35 Penyetoran Sisa Dana UP ke Kas Negara Penyetoran Sisa UP untuk menihilkan Saldo di Bendahara 36 Penyetoran Sisa LS Bendahara ke Kas Negara Penyetoran ke Kas Negara dari pengembalian kelebihan pembayaran LS Bendahara 37 Pengembalian/Contra Post Kuitansi / UP Penerimaan yang dilakukan karena salah pencatatan pada kuitansi atau pengembalian sisa pembayaran dengan UP
3. Jenis Pajak Jenis Pajak adalah pemilihan jenis pajak yang terkait dengan transaksi penerimaan atau pembayaran pajak yang melalui bendahara pengeluaran, bukan pajak yang dipotong melalui potongan SPM oleh KPPN. Pemilihan ini akan muncul jika jenis transaksi yang dipilih terkait pajak, jika tidak maka tidak akan muncul. Jenis transaksi yang perlu input Jenis Pajak yaitu : a. Penerimaan SSP/Pajak (Non SPM) oleh BPP. b. Penerimaan SSP/Pajak (Non SPM) oleh Bendahara c. Pembayaran SSP/Pajak (Setor Sendiri, Non SPM) oleh BPP d. Pembayaran SSP/Pajak (Setor Sendiri, Non SPM) oleh Bendahara Apabila 2 jenis transaksi di atas dipilih maka pada pilihan Jenis Pajak akan muncul peringatan untuk memilih jenis pajaknya. Kesalahan pemilihan jenis pajak akan berpengaruh pada Buku Pembantu Pajak.
Adapun Kode PAjak pada Aplikasi ini adalah sbb : 1. PPN 2. PPh PS 21 3. PPh PS 22 4. PPh Ps 23 5. PPh Ps 4
4. No. SP2D Input No SP2D adalah wajib terutama pada Transaksi SPM/SP2D LS Bendahara dan Potongan SPM/SP2D LS Bendahara . Untuk selain 2 transaksi tersebut, input No. SP2D hanyalah optional.
5. Kode Kegiatan-Output-JB Untuk transaksi yang memerlukan data Pengawasan anggaran, kode ini harus disesuaikan. Untuk transaksi yang terkait dengan Pengawasan Anggaran maka kolom Input Pengawasan Anggaran akan aktif, sebaliknya bila transaksi yanag akan diinput tidak memerlukan data pengawasan anggaran, maka Input Pengawasan Anggaran akan tidak aktif. Namun ada 2 transaksi yang Input Pengawasan Anggaran tidak aktif, tapi wajib menentukan Kode Kegiatan-Output-JB yaitu transaksi SPM/SP2D GUP (Isi) dan SPM/SP2D GUP (Nihil). Untuk jenis transaksi yang tidak memerlukan input data pengawasan anggaran, pada halaman Input Pengawasan Anggaran tidak boleh terdapat penulisan akun ataupun nominal / harus dikosongkan.
6. Tanggal Tanggal adalah tanggal transaksi/pembukuan. Apabila format regional seting pada Control Panel belum diubah ke Indonesia, format tanggal yang ditulis dd/mm/yyyy pada kolom ini dapat menyebabkan rekam transaksi tidak dapat tersimpan.
7. No. Bukti Untuk nomor bukti sebenarnya tidak ada aturan baku tentang penomoran ini, yang terpenting adalah bisa membedakan dan mengurutkan bukti-bukti transaksi. Meskipun demikian untuk aplikasi ini kami rekomendasikan untuk memberi nomor bukti dengan Tahun Anggaran.Bulan.No Urut. Misal untuk nomor bukti transaksi pertama bulan Januari 2012 menjadi 2012.01.1 selanjutnya 2012.01.2 dst.
Penginputan No. Bukti ini tidak harus benar terlebih dahulu, yang penting ada teks yang diinputkan, selanjtunya untuk penomoran diisi melalui menu UBAH dengan cara Klik Cek Rekomendasi No. Bukti setelah proses tersebut isikan No. Bukti pada kolom ke-3 (No. Bukti). Lakukan Cek Rekomendasi No. Urut Bukti setiap kali merekam data transaksi agar nomor urut bukti bisa segera diketahui.
Cara penomoran ini adalah yang kami bakukan pada aplikasi ini. Apabila pada no. Bukti ini dibuat tidak sesuai dengan yang kami rekomendasikan, mungkin pada beberapa form akan menghasilkan no. Bukti dan data yang salah.
8. Jumlah Rp Isikan nominal rupiah pada kolom jumlah sesuai jenis transaki. Untuk jenis transaksi yang memerlukan Input Data Pengawasan Anggaran, Jumlah Rp. Ini dapat dilakukan dengan copy dari jumlah yag terdapat pada total nominal Input Pengawasan Anggaran.
9. Uraian Kolom uraian adalah uraian pada pembukuan. Kami rekomendasikan uraian ini sehemat mungkin, jangan terlalu panjang. Apabila terlalu panjang mungkin ketika cetak buku akan ada uraian yang terpotong.
10. Input Data Pengawasan Anggaran Menu ini untuk menginput Data Pengawasan Anggaran dengan mengisikan jumlah masing-masing akun. Penentuan akun harus sesuai dengan Kode Kegiatan-Output-JB yang dipilih dan harus sudah direkam pada Referensi Pagu.
Menu Lihat Database Menu ini berfungsi untuk merubah data yang pernah kita rekam, apabila terdapat salah tulis termasuk untuk menyesuaikan nomor bukti sebagaimana dijelaskan di atas.
- Menu Copy Database adalah menu untuk mengcopy database transaksi apabila ingin mengbackup data pada file lain, dengan cara copy-paste.
Contoh Kasus Transaksi dan cara input data transaksi
1. Terkait Penerimaan DIPA Ketika DIPA diterima pada awal tahun, diinput transaksi DIPA sejumlah total Pagu DIPA. 2. Terkait Terima SP2D LS Pihak ketiga Seperti gaji induk, tunjangan-tunjangan dan lain-lain LS kepada pihak ketiga yang langsung ditujukan kepada Rekening Pihak Ketiga (Para Pegawai). Diinput dengan jenis transaksi SPM/SP2D LS Pihak Ketiga sejumlah nilai bruto SPM. Terkait Pengawasan Anggaran : Pilih Jenis Kegiatan-JB yang sesuai. Isikan akun dan nominal rupiah. 3. Terkait Terima SP2D LS Bendahara Misalnya terima SP2D untuk Honor GTT, lembur dll yang melalui Rekening Bendahara. Diinput sbb : a. SPM/SP2D LS Bendahara sejumlah nilai bruto. Tanggal sama dengan tanggal SP2D. Wajib mengisikan No SP2D. Terkait Pengawasan Anggaran : Pilih Jenis Kegiatan-JB yang sesuai. Isikan akun dan nominal rupiah. b. Potongan SPM LS Bendahara sejumlah nilai potongan SPM. Bila terdapat potongan. Tanggal sama dengan tanggal SP2D, nomor urut bukti harus setelah nomor pada point a. Wajib mengisikan No SP2D. Transaksi ini hanya diinput bila SPM LS Bendahara terdapat potongannya. c. PU (Pergeseran Uang) Bank sejumlah nilai Netto SPM. Ketika uang ditarik dari Bank. d. Pembayaran kepada Pihak Ketiga ( dari Dana LS Bendahara ) sejumlah nilai Netto SPM. Ketika uang dibayarkan kepada yang berhak, setelah dilakukan penarikan dari dari Bank dengan transaksi PU Bank.
4. Terkait UP / TUP / GUP dan Belanja dengan dana tersebut a. Ketika terima SP2D UP / TUP --> maka diinput dengan jenis transaksi SPM/SP2D UP / TUP sebesar nilai SPM. b. Ketika terima SP2D GUP Isi (Selain GUP Nihil) --> maka diinput dengan jenis transaksi SPM/SP2D GUP Isi sebesar nilai SPM Terkait Pengawasan Anggaran : Hanya perlu pilih Jenis Kegiatan-JB yang sesuai, tanpa mengisikan akun dan nominal rupiah. c. Ketika terima SP2D GUP Nihil --> maka diinput dengan jenis transaksi SPM/SP2D GUP Nihil sebesar nilai Bruto SPM / Potongan SPM. Terkait Pengawasan Anggaran : Hanya perlu pilih Jenis Kegiatan-JB yang sesuai, tanpa mengisikan akun dan nominal rupiah.
d. Ketika mengembalikan Sisa Dana UP / TUP dengan SSBP --> maka diinput dengan jenis transaksi Penyetoran Sisa Dana UP ke Kas Negara sebesar nilai setor. e. Ketika mengambil UP / TUP /GUP dari bank untuk mengisi Kas Tunai Bendahara --> maka diinput dengan jenis transaksi PU (Pergeseran Uang) Bank sebesar nilai pengambilan. f. Ketika Belanja dengan dana UP/TUP --> Belanja Barang/Jasa ( dari Dana UP/TUP) sebesar nilai kwitansi pada sisi kredit. Terkait Pengawasan Anggaran : Pilih Jenis Kegiatan-JB yang sesuai. Isikan akun dan nominal rupiah. Apabila transaksi tersebut terdapat pajak, misal PPN dan PPh maka diinput sbb : - Terima PPN --> Penerimaan SSP (Non SPM) sebesar nilai PPN pada sisi debet. Kode Pajak harus disesuaikan. - Terima PPh --> Penerimaan SSP (Non SPM) sebesar nilai PPh pada sisi debet. Kode Pajak harus disesuaikan. - Bayar PPN --> Pembayaran SSP (Setor Sendiri, Non SPM) sebesar nilai PPN pada sisi kredit. Kode Pajak harus disesuaikan. - Bayar PPh --> Pembayaran SSP (Setor Sendiri, Non SPM) sebesar nilai PPh pada sisi kredit. Kode Pajak harus disesuaikan.
5. Terkait Uang Muka (Voucher) Ada 3 tahap transaksi untuk Uang Muka (Voucher), yaitu : a. Ketika memberikan dana Uang Muka (Voucher) Kepada Pegawai Yang Melakukan Perjalanan --> Maka Diinput Dengan Jenis Transaksi Uang Muka (Voucher) Dengan Nilai Uang Muka (Voucher). b. Ketika Perjalanan selesai dan pegawai melaporkan jumlah biaya perjalanan --> maka diinput dengan jenis transaksi SPJ Uang Muka (Voucher) pada sisi kredit sebesar nilai biaya perjalanan riil. Nilai SPJ Uang Muka (Voucher) tidak selalu sama dengan Nilai Uang Muka yang diberikan bisa lebih besar, bisa lebih kecil. Terkait Pengawasan Anggaran : Pilih Jenis Kegiatan-JB yang sesuai. Isikan akun dan nominal rupiah. - Apabila LPJ lebih besar dari Uang Muka --> maka input penambahan Uang Muka Perjadin dengan jenis transaksi Uang Muka (Voucher) dengan nilai penambahan Uang Muka (Voucher) pada sisi debet dan kredit (jumlahnya sama), sehingga tidak berpengaruh pada saldo BKU. - Apabila LPJ lebih kecil dan Uang Muka --> maka input pengembalian sisa Uang Muka Perjadin dengan jenis transaksi Penerimaan Kelebihan UM Perjadin sebesar nilai pengembalian pada sisi debet dan kredit (jumlahnya sama), sehingga tidak berpengaruh pada saldo BKU.
6. Terkait Penyediaan Dana untuk BPP a. Ketika Bendahara memberikan Dana kepada BPP maka diinput dengan pilihan Penyaluran Dana kepada BPP.
b. Ketika BPP melakukan belanja dan LPJ kepada Bendahara diinput dengan pilihan LPJ dari BPP / Pembayaran Barang / Jasa oleh BPP. Terdapat 2 pilihan untuk jenis ini yaitu dari dana UP atau LS Bendahara. Terkait Pengawasan Anggaran : Pilih Jenis Kegiatan-JB yang sesuai. Isikan akun dan nominal rupiah. c. Ketika BPP mengembalikan sisa dana kepada Bendahara diinput dengan pilihan Penerimaan Sisa Dana dari BPP. Jenis ini juga ada 2 pilihan yaitu ke Kas Bank atau Kas Tunai. d. Pemungutan / Penyetoran Pajak oleh BPP juga dibedakan dengan Pemungutan / Penyetoran Pajak oleh Bendahara Pengeluaran. Untuk BPP pilih Penerimaan SSP / Pajak (Non SPM) oleh BPP dan Pembayaran SSP/Pajak (Non SPM/Bayar Sendiri) oleh BPP. e. Penerimaan dan pembayaran lain-lain oleh BPP juga dibedakan dengan Penerimaan dan Pembayaran Lain-lain oleh Bendahara. Untuk BPP pilih Penerimaan Dana Lain- lain ke Kas Tunai BPP dan Pembayaran lain-lain dari Kas Tunai BPP
7. Terkait Dana Lain-lain Pada aplikasi pembukuan, kami memberikan fasilitas Penerimaan/pembayaran dana lain-lain secara lebih luas, dengan harapan bisa mengakomodir kebutuhan satker tentang transaksi riil yang terjadi. Penerimaan Lain-lain dibedakan menjadi 2, yaitu penerimaan lain-lain ke Kas Bank dan Penerimaan Lain-lain ke Kas Tunai. Begitu juga dengan Pembayaran lain-lain juga dibedakan 2 jenis, dari Kas Bank atau Kas Tunai. - Penerimaan lain-lain ke Kas Bank, seperi penerimaan Jasa Giro Bank, dana remunerasi dll yang masuk ke Rekening Bendahara. - Penerimaan lain-lain ke Kas Tunai, seperti bon pinjam kepada pihak ketiga.
8. Terkait Jasa Giro Bank Apabila pada giro Bank satker terdapat Bunga Bank, maka hal ini juga harus dibukukan agar BP Kas Bank sama dengan Rekening Koran. Pembukuan Jasa Giro Bank dibukukan sebegai berikut : a. Penerimaan lain-lain ke Kas Bank, dibukukan pada saat / tanggal masuknya jasa giro ke rekening koran ( dilihat di rekening koran ) b. PU Bank dari Kas Bank ke Kas Tunai, pada saat jasa giro ditarik ke kas tunai oleh bendahara. c. Pembayaran lain-lain dari Kas Tunai Bendahara atau dengan Penyetoran SSPB/SSBP. Pada saat bendahara membayarkan menggunakan SSBP. d. Untuk biaya administrasi Bank, dibebankan pada DIPA dengan GUP.
9. Terkait Dana Remunerasi Transaksi Dana Remunerasi yang dicairkan dari Satker Pusat ke daerah di Rekening Bendahara secara khusus tidak diatur dalam Perdirjen 47/PB/2009. Oleh karenanya
dalam membukukan pada aplikasi Pembukuan ini kami memberikan alternatif 2 cara pembukuan sebagai berikut : a. Alternatif 1 Terima Lain-lain ke Kas Bank ( kode transk : 6 ) -- > sebesar nilai bruto Bayar Lain-lain dari Kas Bank ( kode transk : 28 ) -- > Potongan Dana Remunerasi untuk Pajak sebesar nilai pajaknya Bayar Lain-lain dari Kas Bank ( kode transk : 30 ) -- > Bayar Remunerasi kepada Pegawai sejumlah nilai Netto Terima PPh Ps 21 ( kode transk : 25 ) -- > Penerimaan Pajak sebesar nilai pajak Bayar PPh Ps 21 ( kode transk : 26 ) -- > Pembayaran Pajak sebesar nilai pajak. b. Alternatif 2 Terima Lain-lain ke Kas Bank ( kode transk : 6 ) -- > sebesar nilai bruto Bayar Lain-lain dari Kas Bank ( kode transk : 30 ) -- > Bayar Remunerasi kepada Pegawai sejumlah nilai Bruto Terima PPh Ps 21 ( kode transk : 25 ) -- > Penerimaan Pajak sebesar nilai pajak Bayar PPh Ps 21 ( kode transk : 26 ) -- > Pembayaran Pajak sebesar nilai pajak.
BAB III PENUTUP Demikianlah Buku Panduan ini kami buat untuk mempermudah penggunaan Aplikasi Pembukuan Bendahara 2013. Semoga Bermanfaat. Dan kami menerima saran dan kritiknya untuk mengembangkan Aplikasi ini ataupun aplikasi-aplikasi yang lain.
Kritik dan Saran ke : HP / Whatsapp : 085328635677 PIN BBM : 7538FB5F email : khamdirahmani@gmail.com