Anda di halaman 1dari 6

Tugas Tutorial

1. Learning Issues
a) Gagal Jantung Kronik
b) Diabetes Mellitus
c) Stroke
d) Hipertensi
e) Hiperkolesterolemia
2. CGA
Care giver, RPS (intake? Risiko aspirasi / dehidrasi, riwayat pengobatan,), RPD, RPK, denah
rumah, genogram, gizi, anamnesis sitem, MMSE setelah delirium teratasi, demensia: agnosia,
afasia, penurunan status fumgsional, hancinski iskemik score demensia vascular, vascular
cognitive imparment belum sampai ada gangguan status fungsional (ADL/IADL tp karena
kognitif bukan paresis motorik). IADL untuk mengukur fungsi hidup di komunitas. PF
menyeluruh,
a) Diagnosis:
Aktivitas Hidup Sehari-hari (AHS)
Sindroma geriatri
Penyakit
b) Riwayat Psikososial, Sosial-Ekonomi, Lingkungan
c) Pelayanan kesehatan yang dikehendaki pasien
3. Masalah
a) Konfusio akut (1)
b) Hemiparesis dekstra, paresis N.VII, IX, X, XII ec Stroke (2)
c) Hipertensi gr II
d) Dislipidemia (4)
e) Obesitas I (IMT = 25,9) (6)
f) oral hygiene buruk (staining, sisa akar, dll) (7)
g) Imobilisasi (3)
h) Gg. Status fungsional berat (5)

STROKE
Anamnesis:
- Kelemahan sisi kanan
- Bicara pelo
PF:
- Paresis N.VII, IX, X, XII
- Hemiparesis kanan
- Refleks patologis +/-
Rencana diagnosis:
- Penghitungan score SIRIRAJ
(2,5 x kesadaran) + (2 x muntah) + (2 x sakit kepala) + (0,1 tekanan diatolik) (3 x
penanda atheroma) - 12
- Lab:
Hematologi: DPL, PT, APTT
Kimia darah: elektrolit, ureum, kratinin, gula darah, asam urat, profil lipid
AGD
- Kardiologi:
EKG
- Radiologi:
Foto polos toraks, CT Scan Kepala

Rencana terapi:
- Tirah baring dengan elevasi kepala 30
o

- Oksigen 1-2 L/ menit
- IVFD 0,9% Normal Saline 500cc/3 jam
- Kateter (klo krn Cuma masalah paresis pake kateter kondom, klo butuh cek urine
secara ketat harus menggunakan folley kateter, ulkus juga pke folley agar tdk basah
dan luka bias tdk sembuh2)
- NGT (pemberian makanan harus dengan elevasi kepala dan dada agar tdk terjadi
refluks
- Koreksi hipo/hiperglikemi
- Medikamentosa:
Stroke iskemik: rTPA, aspirin dosis awal 325 mg dalam 24 jam samapai 48 jam,
citicolin 2x1000 mg IV selama 3 hari dilanjutkan oral 2 x 1000 mg, omeprazole 2 x
40 mg IV. Tekanan darah tidak perlu diturunkan segera kecuali bila sistolik 220
mmHg dan diastolic 130 mmHg atau MAP 130
Stroke hemoragik: penurunan tekanan darah maksimal 20% bila sistolik 180 mmHg
dan diastolic 120 mmHg atau MAP 130. Pada peningkatan TIK diberikan manitol
0.25 0.0 gr/kgBB selama >20 menit, diulangi setiap 4-6 jam dengan target 310
mOsm/L. , omeprazole 2 x 40 mg IV

Pembahasan
Berdasarkan sifat lesi serebral, stroke dibagi menjadi 2 yaitu iskemik dan perdarahan.
Stroke iskemik disebabkan oleh oklusi pembuluh darah serebral yang dapat berupa emboli
atau thrombus. Stroke hemoragik sering kali terjadi pada pengidap hipertensi maligna.
Pada kebanyakan kasus stroke, gejala peningkatan TIK lebih dulu muncul pada kejadian
stroke hemoragik sebagai akibat langsung dari peningkatan volume darah. Tanda
peningkatan TIK dini tersebut diantaranya yaitu: sakit kepala, muntah menyemprot,
edema papil, peningkatan tekanan darah, bradikardi, pola nafas irregular.
Dalam menatalaksanai stroke, penting untuk dibedakan antara strok hemoragik dan non-
hemoragik. Untuk itu pada pasien ini perlu dihitung score SIRIRAJ dan dibutuhkan
anamnesis lebih lanjut. Untuk memastikannya, CT scan kepala diperlukan.
Untuk itu penatalaksanaan emergensi pasien ini adalah dengan melakukan tirah baring
dengan posisi kepala 30
0
, penggunaan kateter, NGT, dan pemberian omeprazol untuk
mengurangi stressor endogen. Serta mempertahankan jalan nafas.

KONFUSIO AKUT
Anamnesis:
Pasien merasa dirinya ada dirumah (disorientasi)
PF:
Pasien tampak gelisah
Rencana diagnosis:
Sesuai dengan rencana diagnosis stroke
Rencana terapi:
Tatalaksana ditujukan pada etiologi yaitu dalam kasus ini adalah stroke
Pembahasan:
Konfusio akut adalah keadaan memburuknya secara mendadak kesadaran dan
kewaspadaan dan terganggunya proses berpikir yang berakibat terjadinya diorientasi.
Penyebab utama konfuio akut adalah keadaan patologik intraserebral.
Berdasarkan metoda pengkajian konfusio, criteria konfusio akut adalah sebagai berikut:
(1) awitan akut (2) tidak ada perhatian (3) fikiran tak terorganisasi (4) perubahan tingkat
kesadaran.
Berdasarkan hal tersebut, pasien dapat dikatakan mengalami konfusio akut tipe hiperaktif.
Dipikirkan kemungkinan lain adalah kurangnya intake makanan sehingga menyebabkan
gangguan metabolik. Kemungkinan infeksi juga dapat terjadi karena aspirasi atau ISK
apabila terdapat riwayat mengompol pada pasien

HIPERTENSI
Anamnesis:
Memiliki riwayat hipertensi dan jarang control
PF:
TD: 180/100 mmHg
Rencana diagnosis:
Pemantauan berkala selama masa stroke akut
Rencana terapi:
Sesuai dengan terapi pada stroke ditambah dengan terapi maintenance berupa terapi non
medika metosa yaitu dengan diet rendah garam serta dan terapi medikamentosa berupa
obat-obatan hipertensi.
Pembahasan:
Pada pasien lanjut usia, telah terjadi penurunan berbagai fungsi jaringan dan organ tubuh
yang dapat memudahkan kejadian hipertensi. Pada pembuluh darah telah terjadi
penurunan serat elastin dan peningkatan serat kolagen yang mengakibatkan pembentukan
aterosklerosis yang meningkatkan rigiditas pembuluh darah. Terjadi ketidakseimbangan
atara agen vasokonstriktor ( endotelin dan angiotensin II) dan vasodilatasi (prostasiklin
dan NO) pada pembuluh darah turut berperan dalam hipertensi pada orang tua. Berbagai
mekanisme lain juga terjadi pada orang tua antara lain, peningkatan sekresi IL-1 dan
insulin-like growth factor oleh endotel pembulub darah, penurunan rangsang simpatis -
adrenergik, penurunan sensitivitas dna respons baroreseptor karotis, penurunan fungsi
ginjal dan keterkaitannya dengan system RAA, serta penurunan ANP. Semua hal tersebut
memudahkan pasien geriatri untuk terkena hipertensi.
Pada pasien ini yang telah memiliki riwayat hipertensi sebelumnya didukung dengan
factor risiko merokok dan tidak berobat secara teratur, maka dengan adanya proses
penuaan, kerentanan pasien atas kejadian hipertensi yang berakibat fatal semakin
bertambah.

DISLIPIDEMIA
Anamnesis:
Riwayat kolesterol tinggi
PF:
TD: 180/100 mmHg
Rencana diagnosis:
Pemeriksaan laboratorium darah untuk profil lipid
Rencana terapi:
Simvastatin 5-40mg/dl untuk hiperkolesterol, klo hipertrigliserid pke fibrat
Pembahasan:
Makanan berlemak yang kita makan terdiri atas trigliserid dan kolesterol. Setiap kelebihan
kolesterol pada akhirnya akan terkandung dalam LDL yang kemudian akan mengakami
oksidasi dan ditangkap oleh makrofag menjadi sel busa. Sel otot polos dan sel busa
kemudian akan membentuk plak ateroskleortik. Plak yang demikian biasanya bersifat
tidak stabil. Hal ini dapat menjelaskan kemungkinan etiologi stroke dari pasien pada
kasus, dimana kemungkinan terjadi oklusi pembuluh darah serebral oleh plak ateromatosa.



Diet dan gaya hidup
keluarga tidak sehat?




FR:
merokok
Kolesterol
kontrol tdk teratur
Hipertensi
STROKE
hemiparesis
Paresis (disfagia
dll) N.VII,IX,X,XI
Konfusio
akut
Isteri DM
dan gagal
jantung
kronik

Anda mungkin juga menyukai