Anda di halaman 1dari 6

DIFFERENTIAL DIAGNOSIS OF DIZZINESS

1. Benign paroxysmal positional vertigo


2. Menieres disease
3. Vestibular neuronitis
4. Labyrinthitis
5. Otitis media
6. Acoustic neuroma
7. Chronic motion sickness
8. Ramsay hunt syndrome
9. Migraine
10. Multiple sclerosis
11. Pregnancy
12. Hypotension
13. Hypoxemia
14. Anemia
15. Hypoglycemia
16. Hormonal changes
(ex : thyroid disease, menstruation, pregnancy)
17. Panic disorder
18. Hyperventilation
19. Anxiety
20. Depression
21. Age-dimished visual, balance and perception of spatial orientation abilities










HEARING LOSS (Tuli/kehilangan pendengaran)
Terdiri dari 2 tipe, yaitu :
1. Central hearing loss
- Kasusnya jarang terjadi
- Gejala yang biasa :
a. Kesulitan mendengar padahal audiogram normal
b. Kesulitan untuk memehami kata-kata dalam situasi rumit, seperti bising
Sebenarnya pasien dengan central haering loss pendengarannya masih normal,
namun dia sulit untuk fokus terhadap kata-kata yang ia dengar dalam situasi
rumit
- Diagnosis :
a. Lakukan audiologic evaluation, termasuk dalam pemahaman kata-kata
b. Jika central hearing loss telah ditegakkan, maka bisa dilanjutkan dengan
pemeriksaan penunjang seperti MRI untuk menghilangkan kemungkinan
adanya lesi di thalamic
- Etiologi :
Adanya lesi pada cochlear nuclei dan koneksi ke primary auditory receptive area
di temporal lobe
- Therapy : Listening Therapy

2. Peripheral hearing loss
Ada 2 tipe, yaitu :
a. Conductive hearing loss
Adanya halangan fisik untuk suara mencapai ke oval window. Biasa terjadi karena
blokade dari external auditory canal dengan cerumen
Penyebab lain :
1. External ear
a. Infeksi (bengkak pada kulit/drainase purulent)
b. Stenosis akibat trauma / pertumbuhan berlebih tulang
c. Neoplasma (squamous cell or basal cell carcinoma



2. Middle ear
a. Perforasi membran timpani
b. Cholesteatoma
c. Eustachian tube dysfunction
d. Ossicular fixation
e. Ossicular discontinuity
f. Tumor (glomus tympanicum)
g. Acute/serous otitis media

Diagnosis :
a. History dan PE
b. Weber dan Rinne test
c. Jika hearing loss sudah ditegakkan, maka dianjurkan melakukan CAE
(kecuali pada infeksi akut), kemudian bila terlihat halangan fisik
seperti, cholesteatoma maka dianjurkan untuk CT Scan tulang
temporal untuk melihat adanya tumor atau tidak

Therapy :
a. Apabila terdapat halangan fisik seperti cerumen, maka cerumen harus
dihilangkan (removed)
b. Infeksi : oral dan topikal anibiotik
c. Malignant tumor : surgical resection dan radiation
d. Cholesteatomas dan glomus tympanicum : surgical
e. Chronic ear infection with tympanic membrane perforation,
otosclerosis dan ossicular discontinuity : microsurgical technique
f. Jika tidak ada penyakit serius / jika ada persisten pasca operasi
gangguan pendengaran konduktif : alat bantu dengar







b. Sensorineural hearing loss
Terjadi karena adanya defek dari cochlear, cochlear nerve/ brainstem dan koneksi
kortikal
Sign and symptom
a. Pasien cenderung berbicara nyaring karena mereka tidak dapat
mendengar suara mereka dengan baik
b. PE normal, kecuali bila ada kerusakan dari telinga tengah yang meluas
ke telinga dalam
c. Rinne test (+), air conduction > bone conduction
d. Weber test (garpu tala terdengar jelas pada telinga yang masih naik

Diagnosis :
a. Anamnesis
Riwayat hilangnya pendengaran konduktif
Durasi gejala
Laterality
Riwayat keluarga
Gejala yang berhubungan
b. CAE
To determine degree of the loss and cause
c. Reflex stapedial (tidak ada / menunjukkan adaptasi abnormal / terjadi
pembusukan
d. Penting untuk dilakukan MRI, dapat menunjukkan mikrovaskular
ischemic disease

Etiologi
a. Cochlear damage, menyebabkan :
Low frequency hearing loss
Flat audiometri configuration
High frequency haering loss (common)
b. Prebycusis / degenerasi sel rambut cochlea yang berhubungan dengan
usia, yang menyebabkan high frequency hearing loss


c. Penyebab lain :
Noise exposure
Otoxic drug
Congenital cochlear defect
Viral / bacterial infections

Therapy :
a. Alat bantu dengar
b. Bilateral sensorineural hearing loss : implantasi cochear

























PERBEDAAN VERTIGO CENTRAL DAN PERIFER



Sumber tabel Harrison Ilmu Penyakit Dalam hal.117

Anda mungkin juga menyukai