Anda di halaman 1dari 31

HIV/AIDS DALAM KEHAMILAN &

PENATALAKSANAANNYA


Oleh
Indah Triayu Irianti

Pembimbing :
dr. Naomi Pongtasik
Konsulen :
dr. Eddy Tiro, Sp.OG (K)







DIBAWAKAN DALAM RANGKA TUGAS KEPANITERAAN KLINIK
DI BAGIAN ILMU OBSETRI DAN GINEKOLOGI
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS
MUSLIM INDONESIA
MAKASSAR
2013
PENDAHULUAN
Masalah HIV/AIDS adalah masalah besar yang
mengancam Indonesia dan banyak negara di seluruh dunia.
UNAIDS, memperkirakan jumlah ODHA di seluruh dunia
pada Desember 2004 adalah 35,9-44,3 juta orang.
1

Pada tahun 2009, diperkirakan 860.000 wanita hamil
ditemukan hidup dengan HIV di Afrika Timur dan Selatan,
lebih daripada di daerah lain di dunia.
2


PENDAHULUAN
di Negara Afrika, HIV/AIDS pada anak masih
menempati persentase yang tinggi, yaitu rata-rata 47%
dari total keseluruhan anak hidup dengan HIV, dimana
> 90% yang terinfeksi melalui penularan vertikal dari
ibu ke bayi selama kehamilan, persalinan atau
menyusui.
2

Tanpa pengobatan, sekitar 25% -50% dari ibu HIV-
positif akan menularkan virus ke bayi mereka selama
kehamilan, bersalin, atau menyusui.
3

PENDAHULUAN
Risiko penularan HIV dari ibu ke bayi dapat dikurangi
sampai kurang dari 5% melalui kombinasi langkah-
langkah pencegahan penularan dari ibu ke anak /
PMTCT (Prevention Mother to Child Transmission),
termasuk terapi ARV (antiretroviral) untuk ibu hamil dan
anak yang baru lahir.
EPIDEMIOLOGI
Pada tahun 2011, diperkirakan 330.000 infeksi baru HIV pediatrik secara global. Skrining HIV
universal untuk ibu hamil dapat meningkatkan pencegahan penularan (PMTCT) dari ibu ke
anak.
EPIDEMIOLOGI
Pada tahun 2011, 57% wanita hamil dengan HIV di negara berpenghasilan rendah dan menengah
menerima obat antiretroviral yang efektif untuk mencegah penularan HIV kepada anak mereka

EPIDEMIOLOGI
Tanah Papua
(Provinsi Papua dan
Papua Barat), Jakarta
dan Bali menduduki
tempat teratas untuk
tingkat kasus HIV baru/
100.000 penduduk
Jakarta memiliki
jumlah kasus baru
tertinggi (4.012 pada
tahun 2011)
DEFINISI
AIDS (Acquired Immunodeficiency Syndrome) adalah
suatu penyakit retrovirus epidemik, menular yang
disebabkan oleh infeksi Human Immunodeficiency
Virus, yang pada kasus berat bermanifestasi sebagai
depresi berat imunitas selular.
PENULARAN HIV

1. SEKSUAL
Hubungan seksual yg
tidak aman,
Heteroseksual/Homos
eksual

2. PARENTERAL
Melalui darah/cairan
tubuh/semen/ organ
donor yang
ditransplantasi
3. PERINATAL
Transmisi vertikal dari
ibu yang terinfeksi
HIV ke Janin
PENULARAN HIV PADA KEHAMILAN
intrauterin intrapartum
Pasca
persalinan
Faktor virus : makin tinggi titer virus , makin infeksius.
Faktor Host (ibu hamil) : sistim kekebalan tubuh, nutrisi, anemia.
Faktor Obstetrik : lama dan cara persalinan.
Faktor bayi : Menyusui
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TRANSMISI HIV
1. FAKTOR VIRUS

Penularan meningkat dengan meningkatnya viral load yaitu 12% pada mereka
yang mempunyai jumlah viral load < 1000 RNA/ ml dibandingkan dengan 29% pada
mereka dengan yang mempunyai jumlah viral load >10.000 RNA/ml.
2. FAKTOR IBU

Penurunan status kekebalan ibu, tercermin dari jumlah CD4. Peningkatan risiko
penularan dari ibu ke anak jika CD4 ibu jumlahnya < 700/mm3. Transmisi
meningkat hampir linear dengan penurunan jumlah CD4.
4. FAKTOR BAYI

> 30% infeksi HIV perinatal akan terjadi melalui ASI. Selama menyusui, risiko
penularan yang diperkirakan sekitar 30%. Risiko penularan melalui ASI juga
tergantung pada faktor-faktor lain, seperti stadium penyakit ibu, abses payudara,
mastitis, puting yang retak .
3. FAKTOR OBSTETRIK

Kontak kulit secara langsung, yaitu kontak antara selaput lendir bayi dan ibu
melalui sekresi cairan serviko-vaginal . HIV-1 dalam cairan sekresi serviko-
vaginal akan meningkat 4 kali lipat selama kehamilan. Persalinan melalui
operasi sesaria elektif dapat menyebabkan tingkat transmisi < dari 1%.
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TRANSMISI HIV
PATOFISIOLOGI
Virus HIV menempel pada
permukaan sel inang.


RNA HIV memasuki sel inang,
terbentuklah DNA pro virus.


DNA provirus memasuki inti sel dan
akan berikatan dgn DNA sel


Sel inang m= RNA HIV dan protein
HIV


RNA virus baru dan protein pindah ke
permukaan sel yang baru dan masih
imatur

terbentuklah virus HIV baru.
(Virus matang oleh enzim protease
HIV)
enzim reverse transcriptase
Infeksi
Masa laten
3-6 bulan
Orang bisa menularkan
tetapi hasil tes negatif
dalam masa jendela ini
Masa laten bisa
berkisar antara 4
bulan sampai lebih
dari 10 tahun
AIDS
TAHAPAN INFEKSI
Gejala ARS, ditandai dengan
demam, limfadenopati,
faringitis, ruam kulit,
mialgia/arthralgia, dan gejala
lainnya
infeksi HIV tanpa gejala
3 - 6 BULAN 5 - 10 TAHUN 1 - 2 TAHUN
Periode
Jendela
HIV +
AIDS
T
e
r
t
u
l
a
r

TAHAPAN INFEKSI
KRITERIA DIAGNOSIS
PENATALAKSANAAN PASIEN HAMIL DGN HIV/AIDS
ANTEPARTUM
KONSELING
PEMERIKSAAN PENUNJANG
ART
INTRAPARTUM
UNIVERSAL PRECAUTION
PASCA
PERSALINAN
Mencegah pemberian ASI (perdebatan di negara berkembang)
DIAGNOSTIK
Enzyme-Linked Immunosorbent Assay/Enzyme
Immunoassay (ELISA/EIA)
Polymerase Chain Reaction (PCR)
Western Blot Confirmatory test
TERAPI ANTIRETROVIRAL
Tujuan :
Menurunkan jumlah virus
sehingga memperkecil kemungkinan
terjadinya penularan perinatal.
PEMBERIAN ART BERDASARKAN WHO 2013
PEMBERIAN ART BERDASARKAN WHO 2013
TDF+3TC(atau FTC)+EFV

Semua wanita hamil dan menyusui dengan HIV harus memulai triple
ART, yang harus dipertahankan selama risiko penularan dari ibu ke anak.
(PMTCT)
Triple ART
PEMBERIAN ART BERDASARKAN WHO 2013
PEMBERIAN ART BERDASARKAN WHO 2013
GOLONGAN OBAT ANTIRETROVIRAL (ART)
NRTI NNRTI
3TC (lamivudine)
Abacavir (ABC)
AZT (ZDV, zidovudine)
d4T (stavudine)
ddI (didanosine)
Emtricitabine (FTC)
Tenofovir (TDF, analog nukleotida)
Delavirdine (DLV)
Efavirenz (EFV)
Etravirine (ETV)
Nevirapine (NVP)
Rilpivirine (RPV
Protease Inhibitor(PI) Fusion Inhibitor
Atazanavir (ATV)
Darunavir (DRV)
Fosamprenavir (FPV)
Indinavir (IDV)
Lopinavir (LPV)
Nelfinavir (NFV)
Ritonavir (RTV)
Saquinavir (SQV)
Tipranavir (TPV)
Enfuvirtide (T-20)
Maraviroc (MVC)
PEMBERIAN ART BERDASARKAN WHO 2013
ALGORITMA PENATALAKSANAAN HIV/AIDS 2013
ALGORITMA PENATALAKSANAAN HIV/AIDS PADA IBU HAMIL &
MENYUSUI BERDASARKAN WHO 2013
Wanita Hamil + Menyusui + HIV




HIV Exposed Infants


TDF + 3TC (atau FTC) + EFV
MENYUSUI
NVP harian
selama 6
minggu
MAKANAN
PENGGANTI
NVP selama 4-6
minggu atau 2
kali sehari AZT
Wanita Hamil & Menyusui + HIV






HIV Exposed Infants

TDF+3TC(atau FTC)+EFV

WHO stadium klinis 3 atau 4 atau
CD4 500 sel/mm3
MENYUSUI
NVP harian
selama 6
minggu
MAKANAN
PENGGANTI
NVP selama 4-6
minggu atau 2
kali sehari AZT
ALGORITMA PENATALAKSANAAN HIV/AIDS PADA IBU HAMIL &
MENYUSUI BERDASARKAN WHO 2013
Dosis
Rekomendasi
pemberian
obat ARV
Monitoring Perkembangan dari HIV ke AIDS
Pengujian dalam memonitor perkembangan
HIV/AIDS:
1.Pengujian CD4 untuk mengukur jumlah dari
CD4 atau sel Thelper didalam darah.
2.Pengujian viral load adalah mengukur jumlah
virus HIV didalam darah dalam setiap ml darah.
Semakin tinggi viral load maka semakin cepat
pula perkembangannya ke AIDS.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai