Anda di halaman 1dari 80

5/8/2014 1

PEMERIKSAAN FISIK
5/8/2014 2
PENGERTIAN
Pemeriksaan fisik adalah pemeriksaan tubuh
pasien secara keseluruhan /hanya bagian
tertentu yang dianggap perlu oleh tenaga
kesehatan (dokter, bidan, perawat,dll) yang
bersangkutan.
Merupakan bagian dari pengkajian dalam
proses keperawatan

5/8/2014 3
Tujuan pemeriksaan fisik
Mendapatkan data dasar tentang kesehatan
klien
Menambah, konfirmasi atau membuktikan data
yang didapat dalam riwayat keperawatan
Konfirmasi dan mengidentifikasi diagnosa
keperawatan apakah diagnosa keperawatan
masih sesuai atau tidak
Mengevaluasi hasil perawatan
5/8/2014 4
PRINSIP-PRINSIP PEMERIKSAAN
1. menjelaskan prosedur pelaksanaan kepada
klien sebelum pemeriksaan dan selama
pemeriksaan
2. memeriksa bagian yang normal sebelum
mengamati bagian tubuh yang abnormal
3. mengamati bagian simetri tubuh,
membandingkan sisi tubuh dengan sisi
yang lain
5/8/2014 5
Persiapan
Lingkungan
Menjaga privacy
Pencahayaan yang baik
Peralatan
Klien
Persiapan fisik- misal sudah BAB/BAK
Posisi
Persiapan psikologis
Perhatikan umur klien pendekatan
berbeda
5/8/2014 6
Peralatan dasar
Termometer
Stetoskop
Spygmomanometer
Kartu penglihatan
Penlight
Meteran
pensil
5/8/2014 7
Metode / cara / Pemeriksaan fisik
1. inspeksi
2. palpasi
3. perkusi
4. auskultasi

5/8/2014 8
1. inspeksi
Observasi umum, tetapi lebih spesifik dan
lebih memperhatikan bagian tubuh tertentu
untuk mendeteksi tanda-tanda fisik tertentu
Dilakukan saat kontak pertama dengan klien
Dilakukan secara :
Langsung : penglihatan, penciuman,
pendengaran
Tidak langsung : menggunakan peralatan,
spekulum, ophtalmoscope
5/8/2014 9
Teknik pemeriksaan : inspeksi
Dilakukan secara obyektif, jangan
dicampur dengan ide atau harapan
perawat.
Pendekatan : agar tidak ada yang
terlewat
Sistem tubuh
Head to toe
Bandingkan dengan nilai normal
5/8/2014 10
Prinsip dalam inspeksi :

Pencahayaan yang baik
Posisi dan bagian tubuh terbuka hingga seluruh
permukaannya dapat terlihat
Inspeksi setiap area : ukuran, bentuk, wrna,
kesimetrisan, posisi dan abnormalitas
Bandingkan pada sisi tubuh yang lain, tangan
kanan dan kiri
Gunakan cahaya tambahan jika menginspeksi
bagian rongga tubuh
5/8/2014 11
2. palpasi
meraba tanpa atau dengan
penekanan
Gunakan telapak tangan, jari atau ujung
jari
Palpasi mengkaji tentang :
Kelembutan, kekakuan, massa,
suhu, posisi dan ukuran, kecepatan
dan kualitas nadi perifer
5/8/2014 12
PALPASI

Palpasi dangkal (superfisial) :
Palpasi dalam
menentukan :
1. permukaan kulit, organ
2. batas batas organ
3. konsistensi (kekenyalan)
4. nyeri tekan atau tidak
5. menggerakkan organ
5/8/2014 13
PALPATION
Use parts of hand for specific
assessments
Dorsal = body temp
Finger pads = moisture,
texture, masses, pulses,
crepitus, organ size, shape,
position, consistency
Ball of hand = vibrations
Types of palpation
Light :menekan lebih kurang
1 cm
Deep : menekan 2 cm/lebih


LIGHT PALPATION
DEEP PALPATION
5/8/2014 14
3. perkusi
Mengetuk permukaan tubuh untuk menghasilkan
suara sehingga pemeriksa dapat menentukan apa
yang ada di bawah jaringan : udara, cairan atau
benda padat
Cara perkusi :
Langsung dengan jari
Tidak langsung (siapkan klien, tempatkan jari tengah
tangan non dominan di permukaan tubuh yg akan
diperkusi, dengan jari tangan yg dominan ketuk pada distal
palang jari tengah tangan non dominan dibawah dasar
kuku)
5/8/2014 15
Contoh
Jenis intensitas pitch durasi kualitas contoh
Tympani : dihasilkan
dari udara yg terjebak
dlm ruang tertutup
keras tinggi sedang Seperti drum Udara pada
lambung
Resonance : normal
pada perkusi paru
Sedang
sampai
keras
rendah panjang hollow Paru-paru
normal
Dullnes : suara yang
terdengar di atas organ
padat
Soft to
moderate
tinggi sedang berdebuk liver
Flattness :

Hyperresonance
Soft

Sangat keras
Tinggi

Sangat
rendah
Pendek

Lebih
lama dari
resonan
ce
Flat

Booming
Otot

Emphisema
paru
5/8/2014 16
Hal-hal yg perlu diperhatikan saat perkusi :
Kuku pendek,hangatkan tangan sebelum
mulai
Lepaskan perhiasan yang dapat
mengganggu
Jelaskan pada klien apa yang akan
dilaksanakan dan alasannya
5/8/2014 17
4. auskultasi
Mendengarkan suara yg dihasilkan tubuh
untuk membedakan suara normal dan
abnormal
Perawat harus mengenali suara normal
sehingga apabila dan terjadi sesuatu yg
abnormal dapat diketahui
Perhatikan kebisingan lingkungan
Instruksikan klien tidak berbicara selama
pemeriksaan
5/8/2014 18
MENDENGARKAN / MENILAI BUNYI :
1. PERNAFASAN (NORMAL/ADA
KELAINAN
2. JANTUNG (NORMAL/ADA KELAINAN
3. BISING USUS (NORMAL/ADA
KELAINAN)

5/8/2014 19
Suara nafas tambahan / tdk normal
1. Rales /krepitasi / crackles
bunyi yg dihslkan oleh eksudat lengket saat
saluran-saluran halus pernafasn mengembang pd
saat inspirasi
dijumpai pd peradangan paru (pneumonia, TBC)
2. Ronchi
nada rendah dan kasar, terdengar baik pd inspirasi
maupun ekspirasi
Ciri khas : hilang pd saat klien batuk
Dijumpai pd klien edema paru

5/8/2014 20
Lanjutan
3. Stridor/ngorok
penyempitan saluran nafas bagian atas
4. Wheezing /mengi
bunyi musikal terdengar ngiiiiii..ik
dijumpai pd fase inspirasi dan ekspirasi
dijumpai pd klien bronchitis akut, astma
bronkhial
5. Pleural Friction Rub
bunyi yg terdengar kering sprt suara gosokan
amplas pd kayu
dijumpai pd klien dg peradangan pleura
5/8/2014 21
PEMERIKSAAN KEADAAN UMUM
keadaan umum diamati selama
pengukuran : vital sign, BB, TB
dan penampilan umum
bila pasien tidak bisa berjalan
maka diamati secara cepalocaudal
bila pasien berjalan maka
pengamatan dimulai ketika pasien
masuk ruangan
5/8/2014 22
hal-hal yang diamati/diperiksa :
1. Penampilan umum/keadaan umum
Tingkat kesadaran
Kesadaran : derajat hubungan antara
hemisentrum cerebri dan dengan
Raticuler Activating Sistem (RAS) yang
ada dibatang otak.
Tanda Vital
BB/TB
2. Pemeriksaan fisik (system/head to toe)
5/8/2014 23
Penilaian Kualitatif Tingkat Kesadaran
1. Composmentis (CM) adalah keadaan
sadar penuh dapat menjawab semua
pertanyaan tentang keadaan
sekelilingnya
2. Apatis adalah keadaan kesadaran pasien
yang segan untuk berhubungan dengan
sekelilingnya dengan keadaan dan
kehidupan disekelilingnya (acuh tak
acuh)
3. Somnolen adalah keadaan yang mau
tidur saja dibangunkan dengan
rangsangan nyeri tapi tidur lagi
5/8/2014 24
4. Delirium adalah keadaan kacau motorik
yang sangat berontak berteriak-teriak dan
disorientasi terhadap orang, tempat, waktu
5. Sopor/semi coma adalah keadaan
kesadaran yang menyerupai koma, reaksi
hanya dapat ditimbulkan hanya dengan
rangsangan nyeri
6. Coma adalah keadaan kesadaran yang
hilang sama sekali/tidak ada respon
5/8/2014 25
Penilaian Kuantitatif Tingkat Kesadaran
Px GCS
Nilai terendah adalah 3 (respon
paling sedikit), nilai tertinggi adalah
15 (paling berespon).
5/8/2014 26
Skala koma Glasgow
Membuka mata
Spontan 4
Dengan perintah 3
Dengan rangsangan nyeri 2
Tidak berespons 1
5/8/2014 27
Skala koma Glasgow
Respon verbal : pemeriksaan ini tidak berlaku pada pasien
dengan gangguan bicara (aphasia/dyspasia), pasien dengan trauma
mulut, dipasang ETT (Endo Trakheal Tube)
Berorientasi : orang, tempat, waktu
baik/penuh dan mampu berbicara
5
Bicara membingungkan/bingung 4
Kata-kata tidak tepat : bisa bicara, kata-kata yang
diucapkan jelas dan baik, tetapi tidak menyambung
dengan apa yang dibicarakan
3
Suara tidak dapat dimengerti : Bisa bersuara
tetapitidak dapat ditangkap jelas artinya ngremeng
suara tidak dapat dikenali maknanya
2
Tidak ada respon : walaupun diberi rangsang nyeri 1
5/8/2014 28
Skala koma Glasgow
Respon motorik terbaik
Dengan perintah 6
Melokalisasi nyeri 5
Menarik area yang nyeri 4
Fleksi abnormal : Bahu abduksi, fleksi dan
pronasi lengan bawah, fleksi pergelangan tangan dan
tinju mengepal, bila dirangsang nyeri
3
Ekstensi abnormal :Bahu adduksi dan rotasi
interna, extensi lengan bawah, fleksi pergelangan dan
tinju mengepal bila diberi rangsang nyeri
2
Tidak berespon 1
5/8/2014 29
Alternatif interpretasi total GCS
(E, V, M)
15 : Compos mentis
14-13 : Berkabut
12-11 : Somnolen
8-10 : Soporus
<8 : Coma
5/8/2014 30
Mengukur tinggi badan dan berat badan

Tujuan :
mengetahui kesehatan klien secara umum dan status gizi
menilai pertumbuhan dan perkembangan
mendeteksi keabnormalan peningkatan dan penurunan BB
Cara :
menyiapkan timbangan/cek alat
sepatu/alas kaki dilepas
pasien disuruh berdiri tegak lurus/tidur ditimbangan
baca dan catat hasilnya
5/8/2014 31
Pemeriksaan TB dan BB
Rasio TB dan BB : akan diketahui status
kesehatan umum
Pada bayi dan anak : akan diketahui tumbuh
kembang
Kaji adanya penambhan atau pengurangan
BB : jumlah, waktu, penyebab, diet, selera
makan, gejala fisik misal mual/muntah
5/8/2014 32
BB/TINGGI BADAN
ANAK : BB/TB SESUAI UMUR
DEWASA :
Menggunakan : Tabel BB/TB
BMI (Body mass index)
Berat Badan Idaman
5/8/2014 33
Pemeriksaan tanda vital
Lakukan sebelum pemeriksaan fisik
Kaji tekanan darah, nadi, frekuensi
pernafasan, suhu
5/8/2014 34
1. Tekanan Darah

Nilai/Hasil:
Hipo tensi
Normotensi
Hipertensi
5/8/2014 35
2.Pemeriksaannadi:

Lokasi:a.radialis,a.Brachialis,
a.femuralis,a.poplitea,a.dorsalispedis,
a.temporalis,A.CROTIS
Frekwensi:bradikardi,normal,takikardi
Irama:reguler/ireguler
Amplitudo:lemah,cukupkuat

5/8/2014 36
Pernafasan:
Frekwensi:bradipnoe,normal,takipnoe
Irama:teratur/tidak
amplitudo(dalamnya)

5/8/2014 37
Temperatur:

5/8/2014 38
Aspek atau pendekatan Pemeriksaan
Fisik
1. Head to toe
2. ROS (Review of System)
5/8/2014 39
PEMERIKSAAN FISIK
HEAD TO TOE
5/8/2014 40
1. kulit, rambut, kulit kepala, kuku

Kulit :
Riwayat perubahan warna kulit
Adanya lesi atau perubahan kulit
Kebiasaan mandi, penggunaan sabun
Riwayat alergi
Penggunaan obat topikal
Riwayat gangguan kulit serius di keluarga
5/8/2014 41
Variasi warna kulit :
Sianosis : membran mukosa bibir
Jaundice : mata bagian sklera, kulit penderita
hepatitis
Erytema : bisa dimana saja
Kecoklatan : pada ibu hamil karena pengaruh
hormon, orang bule yg suka berjemur
5/8/2014 42
Kelembaban kulit
Berhubungan dengan tingkat hidrasi dan
kondisi lapisan lipid pada permukaan kulit
Palpasi permukaan kulit
Observasi membran mukosa
5/8/2014 43
Temperatur kulit
Tergantung jumlah darah yang bersirkulasi
Palpasi kulit dengan punggung tangan
Pengkajian dasar untuk klien yg berisiko
mengalami gangguan sirkulasi
5/8/2014 44
Turgor kulit
Elastisitas kulit
Berkurang karena edema atau dehidrasi
Cubit kulit pada punggung tangan atau di
atas sternum
5/8/2014 45
Edema
Inspeksi : lokasi, warna dan bentuk
Palpasi daerah edema : pergerakan,
konsistensi, kemerahan
Pitting edema : tekan daerah edema selama
5 detik. Kedalaman pitting menunjukkan
derajat edema
5/8/2014 46
5/8/2014 47
Rambut dan kulit kepala
Kaji distribusi, ketebalan, tekstur rambut
Inspeksi adanya infeksi di kulit kepala
Inspeksi kondisi dan distribusi rambut dan integritas
kulit kepala
Kapan mulai perubahan/kerontokan rambut
Identifikasi tipe samphoo dan produk lain yang
digunakan klien
Kaji adanya kemoterapi
5/8/2014 48
Kuku
Kuku merefleksikan status kesehatan secara
umum, status nutrisi dan pekerjaan, kondisi
psikologis
Inspeksi warna kulit dasar kuku, ketebalan,
tekstur kuku, sudut antara kuku dan dasar
kuku, serta kondisi bagian lateral dan
proksimal kuku
Palpasi dasar kuku
5/8/2014 49
Kuku abnormal
Kuku normal : sudut antara kuku dan nail
plate : 160 derajat
Clubbing
Beaus lines
Koilonychia
Splinter hemorrhages
Paronychia
5/8/2014 50
5/8/2014 51

51
5/8/2014 52
2. Kepala dan leher
Kaji integritas dan struktur anatomi : kepala,
mata, telinga, hidung,faring dan leher (nodus
limfatik, arteri karotis, kelenjar tiroid)
5/8/2014 53
Kepala
Kaji adanya riwayat trauma : pernah
jatuh/tidak
Kaji adanya tanda-tanda neurologis : sakit
kepala, pusing, kehilangan kesadaran,
kejang atau penglihatan kabur
Kaji lamanya keluhan
Inspeksi kepala : ukuran, bentuk
5/8/2014 54
Leher
Kaji fungsi otot leher
Palpasi nodus limfatik : lokasi, ukuran, bentuk,
pergerakan, kesimetrisan, karakteristik permukaan
Palpasi kelenjar tiroid
Arteri karotis dan vena jugularis
Palpasi trakea
Kesimetrisan, pergerakan, massa, nyeri, kekakuan
Pembuluh darah : dintensi vena
Kelenjar getah bening : ukuran, bentuk, mobilitas,
konsistensi

5/8/2014 55
3. Mata
Kaji kemampuan visual, lapang pandang,
pergerakan ekstraokuler, struktur mata
eksternal dan internal
Ketajaman : visus, penggunaan kacamata,
kontak lens, nyeri
Kelopak : warna, edema
Konjungtiva : warna, sekret,
Sklera : warna, jaundice


5/8/2014 56
4. Telinga
Inspeksi telinga
Palpasi telinga dan prosesus mastoideus :
nyeri, bengkak, nodules, lesi
Lakukan tes pendengaran
5/8/2014 57
5. Hidung
Inspeksi keadaan eksternal hidung
Sumbat salah satu lubang hidung klien ketika
bernafas kepatenan jalan nafas
Palpasi hidung
Palpasi dan perkusi sinus frontalis dan
maksilaris
5/8/2014 58
6. Rongga mulut dan faring
Inspeksi bibir, mukosa mulut, gusi, gigi
Gunakan spatel dan penlight
Observasi lidah dan langit-langit, keras/lunak

5/8/2014 59
Pemeriksaan thorak
Observasi kulit, tulang dan otot pada tulang
belakang, bahu, kesimetrisan ekspansi dan
penggunaan otot tambahan saat bernafas
Palpasi tulang belakang
Palpasi seluruh bagian torax
Palpasi fremitus
Auskultasi paru-paru melalui bagian posterior torax
Pola nafas :rate, keteraturan, kedalaman,
kemudahan, penggunaan otot pernafasan
tambahan
Bunyi pernafasan : normal, abnomal

5/8/2014 60
Suara nafas normal
Vesikuler
Bronkovesikuler
Bronkial
5/8/2014 61
Suara nafas tambahan
Crakles
Rhonchi
Wheezing
Pleural friction rub
5/8/2014 62
Pemeriksaan abdomen
Observasi kontur abdomen
Inspeksi abdomen : karakteristik kulit (lembab,
kering. Keriput, halus) kesimetrisan, contour
(cekung, cembung, datar), pulsasi
Auskultasi keempat kuadran abdomen
Palpasi semua kuadran
Palpasi ginjal, liver, nadi femoralis
Peristaltik
Hati : pembesaran, konsistensi, nyeri, batas-batas
Lambung : nyeri
Kandung kemih : distensi

5/8/2014 63
Ginjal
Pengeluaran urin (jumlah, warna, bau,
sedimen), frekuensi urgency, perasaan
panas, inkontinen, hematuri, nokturi, oliguri,
poli uri

5/8/2014 64
Genetalia
Wanita : labiya mayora dan minora, orifisium
uretra, vagina (discharge, bau),
pembengkakan, massa, nyeri
Pria : penis (miksi, ulserasi, nyeri),
skrotum(warna, ukuran, pembengkakan,
massa
5/8/2014 65
Rektum
Pigmentasi, hemoroid, abses, massa, lesi.
Gatal, perasaan terbakar, nyeri
5/8/2014 66
Ekstremitas
Bentuk, kesimetrisan, rentang gerak, temperatur,
warna, hematom, hilang rasa, pembengkakan,
fraktur.
Persendian : kesimetrisan, mobilitas aktif dan pasif,
deformitas, kekakuan, fiksasi, massa,
pembengkakan, krepitasi, edema, nyeri
Otot : kesimetrisan, ukuran, bentuk, tonus,
kram/spasme, tremor
Pembuluh darah : kekuatan nadi, capilary refill,
plebitis
5/8/2014 67
Punggung
Edema sakral, abnormalitas tulang
belakang(kiposis,lordosis, skoliosis),
pembengkakan, lesi, nyeri
5/8/2014 68
PEMERIKSAAN FISIK
REVIEW OF SYSTEM

5/8/2014 69
1. Sistem syaraf pusat
Kaji LOC (level of consiousness) atau tingkat kesadaran :
dengan melakukan pertanyaan tentang kesadaran pasien
terhadap waktu, tempat dan orang
Kaji status mental
Kaji tingkat kenyamanan, adanya nyeri dan termasuk lokasi,
durasi, tipe dan pengobatannya.
Kaji fungsi sensoris dan tentukan apakah normal atau
mengalami gangguan. Kaji adanya hilang rasa, rasa
terbakar/panas dan baal.
Kaji fungsi motorik seperti : genggaman tangan, kekuatan otot,
pergerakan dan postur
Kaji adanya kejang atau tremor
Kaji catatan penggunaan obat dan diagnostik tes yang
mempengaruhi SSP.
5/8/2014 70
2. Sistem Kardiovaskular
Kaji nadi : frekuensi, irama, kualitas (keras dan lemah) serta
tanda penurunan kekuatan/pulse deficit
Periksa tekanan darah : kesamaan antara tangan kanan dan
kiri atau postural hipotensi
Inspeksi vena jugular seperti distensi, dengan membuat posisi
semi fowlers
Cek suhu tubuh dengan metode yang tepat, atau palpasi kulit.
Palpasi dada untuk menentukan lokasi titik maksimal denyut
jantung
Auskultasi bunyi jantung di titik tersebut, adanya bunyi jantung
tambahan, murmur dan bising.
5/8/2014 71
3. Sistem Respirasi (Pernapasan)
Kaji keadaan umum dan pemenuhan kebutuhan respirasi
Kaji respiratory rate, irama dan kualitasnya
Inspeksi fungsi otot bantu napas, ukuran rongga dada, termasuk
diameter anterior dan posterior thorax, dan adanya gangguan spinal
Auskultasi seluruh area paru dan kaji suara paru normal (vesikular,
bronkovesikular, atau bronkial) dan kaji juga adanya bunyi paru
patologis (wheezing, cracles atau ronkhi)
Kaji adanya keluhan batuk, durasi, frekuensi dan adanya
sputum/dahak, cek warna, konsistensi dan jumlahnya dan apakah
disertai darah
Kaji apakah klien memiliki riwayat merokok (jumlah per hari) dan
berapa lama telah merokok

5/8/2014 72
4. Sistem Pencernaan
Inspeksi keadaan umum abdomen : ukuran, kontur,
warna kulit.
Auskultasi abdomen untuk mendengarkan bising
usus
Palpasi abdomen untuk menentukan : lemah, keras
atau distensi, adanya nyeri tekan, adanya massa
atau asites
Kaji adanya nausea dan vomitus
Kaji tipe diet, jumlah, pembatasan diet dan toleransi
terhadap diet
5/8/2014 73
Sistem Pencernaan
Kaji adanya perubahan selera makan, dan
kemampuan klien untuk menelan
Kaji adanya perubahan berat badan
Kaji pola eliminasi : BAB dan adanya flatus
Inspeksi adanya ileostomy atau kolostomi, yang
nantinya dikaitkan dengan fungsi (permanen atau
temporal), kondisi stoma dan kulit disekitarnya, dan
kesediaan alat
5/8/2014 74
5. Sistem Perkemihan
Kaji kebiasaan pola BAK, output/jumlah urine 24
jam, warna, kekeruhan dan ada/tidaknya sedimen
Kaji keluhan gangguan frekuensi BAK, adanya
dysuria dan hematuria, serta riwayat infeksi saluran
kemih
Palpasi adanya distensi bladder (kandung kemih)
Inspeksi penggunaan condom catheter, folleys
catheter, silikon kateter atau urostomy atau supra
pubik kateter
Kaji kembali riwayat pengobatan dan pengkajian
diagnostik yang terkait dengan sistem perkemihan
5/8/2014 75
6. Sistem Integumen
Kaji integritas kulit dan membrane mukosa, turgor,
dan keadaan umum kulit (jaundice, kering)
Kaji warna kulit, pruritus, kering, odor
Kaji adanya luka, bekas operasi/scar, drain,
dekubitus, dsb
Kaji resiko terjadinya luka tekan dan ulkus
Palpasi adanya nyeri, edema, dan penurunan suhu
\

5/8/2014 76
7. Sistem muskuloskeletal
Kaji adanya nyeri otot, kram atau spasme
Kaji adanya kekakuan sendi dan nyeri sendi
Kaji pergerakan ekstremitas tangan dan kaki, ROM
(range of motion), kekuatan otot
Kaji kemampuan pasien duduk, berjalan, berdiri, cek
postur tubuh
Kaji adanya tanda-tanda fraktur atau dislokasi
Kaji ulang pengobatan dan test diagnostik yang
terkait sistem musculoskeletal
5/8/2014 77
8. Sistem neurologis
Sentuh daerah optalmic, maksilaris,
mandibularis pada setiap sisi wajah dengan
cotton swab dan jarum, untuk mengetahui
sensasi raba dan nyeri
Sentuh beberapa daerah pada permukaan
dorsal dan plantar tangan, lengan dan jari
dengan cotton swab dan jarum
Sentuh beberapa daerah di kaki dan ibu jari
dengan cotton swab dan jarum
Periksa reflek pada siku, fosa antecubiti,
tendon trisep, patela, tendon achiles, refleks
plantar
5/8/2014 78
9. Sistem reproduksi wanita
Inspeksi vulva
Palpasi vulva dan labia
Palpasi kelenjar bartoline (normalnya tidak
teraba, kecuali jika terinfeksi)
Inspeksi struktur dalam labia minora
5/8/2014 79
Sistem reproduksi pria
Inspeksi penis
Palpasi penis mengetahui adanya massa
Inspeksi meatus uretral mengetahui ada
tidaknya kemerahan
Inspeksi dan palpasi skrotum
Inspeksi dan palpasi daerah inguinal
pemeriksaan ada tidaknya hernia
5/8/2014 80



Semoga Bermanfaat

Anda mungkin juga menyukai