Anda di halaman 1dari 2

Kasus ini bermula dari pesan singkat antara Menteri BUMN Dahlan Iskan dengan

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Dahlan melaporkan soal oknum DPR yang meminta
jatah atau upeti dalam setiap proyek yang dibiayai BUMN. Selain melaporkan hal tersebut,
Dahlan tetapi juga memberitahu bahwa Direksi baru BUMN tidak mau melayani praktik
pemerasan dan permintaan jatah yang dilakukan oleh anggota dewan. Namun, dalam pesan
singkat tersebut, Dahlan tidak menyebutkan nama baik anggota dewan maupun BUMN yang
terkait. Setelah itu, isi dari pesan singkat antara Dahlan Iskan dan Presiden Susilo dikirimkan
Dahlan kepada Sekretaris Kabinet, Dipo Alam. Dengan dikirimkannya ke Dipo Alam,
kemudian Dipo mengeluarkan surat edaran yang ditujukan kepada seluruh menteri yang
berisi tentang himbauan agar para menteri mencegah adanya praktik pemerasan serta
kongkalikong dengan oknum anggota DPR, DPRD, dan rekan lainnya saat pembahasan
APBN 2013-2014.
Dengan disebarnya surat edaran yang ditujukan pada seluruh mentri, maka berita
mengenai anggota dewan yang meminta jatah atau upeti kepada BUMN diketahui oleh pers.
Berita ini kemudian menjadi ramai diperbincangkan. Saat dimintai keterangan, Dahlan
berkata bahwa ia tidak akan menyebutkan siapa saja nama-nama yang diduga meminta jatah
kepada BUMN. Dengan maraknya pemberitaan, tersebar sms dan BBM misterius yang berisi
18 nama anggota dewan yang diduga melakukan pemerasan dan permintaan jatah. Isi sms
tersebut dibantah Dahlan bahwa bukan pihaknya yang menyebar, serta bukan 18 nama
melainkan ia mengantongi sekitar 10 nama. Selain tersebar sms misterius, terjadi juga aksi
yang dilakukan di depan gedung DPR oleh masyarakat mendukung Dahlan dan meminta
KPK untuk mengusut kasus pemerasan ini. Pernyataan Dahlan tentang adanya pemerasan dan
permintaan jatah oleh BUMN ini juga dibenarkan oleh BUMN salah satunya PT RNI,
Direktur Utama PT RNI mengatakan bahwa ada anggota dewan yang meminta dua ribu ton
gula.
Pemberitaan yang sudah semakin marak, membuat Badan Kehormatan (BK) DPR
geram dan merasa citra DPR rusak dimata masyarakat. Kemudian Badan Kehormatan DPR
melalui pers mengatakan kepada Dahlan untuk menyebutkan siapa anggota dewan yang
dikatakan memeras atau meminta jatah kepada BUMN jika memang benar adanya.
Kemudian, kasus ini juga diwarnai dengan pernyataan dari DPR yang menduga adanya
inefisiensi anggaran mencapai milyaran rupiah oleh PLN saat Dahlan Iskan masih menjdi
direktur utamanya. Dahlan membalas pernyataan Badan Kehormatan dengan mengatakan
bahwa ia menunggu dipanggil oleh Badan Kehormatan untuk menyebutkan nama-nama
anggota dewan yang terduga jika memang dibutuhkan. Dengan pernyataan Dahlan yang
seperti itu, akhirnya Badan Kehormatan memanggil Dahlan Iskan datang ke gedung DPR
untuk dimintai keterangan serta mengklarifikasi hasil audit Badan Pemeriksa Keuangan
(BPK) terkait inefisiensi anggaran negara untuk PLN.
Dahlan memenuhi panggilan Badan Kehormatan DPR, dari pertemuan antara kedua
pihak, Dahlan hanya menyebutkan dua dari sepuluh nama anggota dewan terduga meminta
jatah kepada BUMN. Dua nama tersebut awalnya tidak diketahui inisialnya, namun ada
anggota Badan Kehormatan yang menyebutkan inisial anggota dewan tersebut, yaitu IL dan
S. IL diberitakan adalah Idris Laena dari fraksi partai Golkar, S adalah Sumaryoto dari fraksi
partai PDI-Perjuangan. Idris diduga meminta jatah ke PT PAL dan PT GARAM, sementara
Sumaryoto diduga meminta jatah ke PT Merpati Airlines. Dengan disebutkan nama tersebut,
Badan Kehormatan akan memanggil anggota dewan serta BUMN terkait guna dimintai
keterangan.
Selang beberapa hari setelah dipanggilnya Dahlan oleh Badan Kehormatan DPR,
Dahlan kemudian menyerahkan enam nama anggota dewan yang diduga meminta jatah
melalui surat yang ditujukan kepada Badan Kehormatan DPR. Dari ke-enam nama tersebut,
satu diantaranya adalah nama yang mencegah adanya praktik permintaan jatah oleh anggota
dewan. Dengan adanya nama baru tersebut, menuai protes dari nama yang bersangkutan dan
membantah dugaan Dahlan. Salah satunya yang berasal dari fraksi PAN. Anggota dewan dari
fraksi PAN tersebut men-somasi Dahlan untuk meminta maaf di depan publik dalam waktu
7x24jam, jika tidak Dahlan akan dilaporkan kepada pihak berwajib dengan tuduhan
pencemaran nama baik. Dengan itu, kemudian Dahlan merevisi dua nama anggota dewan
terduga melakukan permintaan jatah kepada BUMN, sehingga nama-namanya menjadi lima.
Badan Kehormatan DPR akan meminta keterangan kepada nama-nama baru tersebut serta
akan meminta keterangan Dahlan yang merevisi dua nama. BUMN yang disebutkan Dahlan
saat pemanggilannya yang pertama, dimintai keterangan oleh Badan Kehormatan DPR. PT
GARAM mengatakan bahwa tidak ada praktik pemerasan oleh anggota dewan. Namun, dua
BUMN lainnya mengatakan adanya praktik pemerasan dan permintaan jatah oleh anggota
dewan.

Anda mungkin juga menyukai

  • Kreativitas Tanpa Batas
    Kreativitas Tanpa Batas
    Dokumen1 halaman
    Kreativitas Tanpa Batas
    Pinka Anjani
    Belum ada peringkat
  • Punya Dia
    Punya Dia
    Dokumen3 halaman
    Punya Dia
    Pinka Anjani
    Belum ada peringkat
  • Keunggulantnpbatas
    Keunggulantnpbatas
    Dokumen2 halaman
    Keunggulantnpbatas
    Pinka Anjani
    Belum ada peringkat
  • Materimaterisaya
    Materimaterisaya
    Dokumen2 halaman
    Materimaterisaya
    Pinka Anjani
    Belum ada peringkat
  • Materimaterisaya
    Materimaterisaya
    Dokumen2 halaman
    Materimaterisaya
    Pinka Anjani
    Belum ada peringkat
  • Pinkaanj
    Pinkaanj
    Dokumen2 halaman
    Pinkaanj
    Pinka Anjani
    Belum ada peringkat
  • Pinkaanj
    Pinkaanj
    Dokumen2 halaman
    Pinkaanj
    Pinka Anjani
    Belum ada peringkat
  • Puny Adi Abuk A Naku
    Puny Adi Abuk A Naku
    Dokumen3 halaman
    Puny Adi Abuk A Naku
    Pinka Anjani
    Belum ada peringkat
  • Croffle Enak
    Croffle Enak
    Dokumen2 halaman
    Croffle Enak
    Pinka Anjani
    Belum ada peringkat
  • Pancasila
    Pancasila
    Dokumen2 halaman
    Pancasila
    pidake
    Belum ada peringkat
  • Materi Saya
    Materi Saya
    Dokumen2 halaman
    Materi Saya
    Pinka Anjani
    Belum ada peringkat
  • Pengkajian PPKM
    Pengkajian PPKM
    Dokumen1 halaman
    Pengkajian PPKM
    Pinka Anjani
    Belum ada peringkat
  • Pinkaaaa
    Pinkaaaa
    Dokumen3 halaman
    Pinkaaaa
    Pinka Anjani
    Belum ada peringkat
  • Kreativitas Tanpa Batas
    Kreativitas Tanpa Batas
    Dokumen1 halaman
    Kreativitas Tanpa Batas
    Pinka Anjani
    Belum ada peringkat
  • Pinkaanj
    Pinkaanj
    Dokumen2 halaman
    Pinkaanj
    Pinka Anjani
    Belum ada peringkat
  • Tes Abcdefgh
    Tes Abcdefgh
    Dokumen1 halaman
    Tes Abcdefgh
    Pinka Anjani
    Belum ada peringkat
  • Tes Qwerty
    Tes Qwerty
    Dokumen3 halaman
    Tes Qwerty
    Pinka Anjani
    Belum ada peringkat
  • Pinkaanj
    Pinkaanj
    Dokumen2 halaman
    Pinkaanj
    Pinka Anjani
    Belum ada peringkat
  • Pink Aaaaaa
    Pink Aaaaaa
    Dokumen2 halaman
    Pink Aaaaaa
    Pinka Anjani
    Belum ada peringkat
  • Tes Abcdefgh
    Tes Abcdefgh
    Dokumen2 halaman
    Tes Abcdefgh
    Pinka Anjani
    Belum ada peringkat
  • Buat Scribd
    Buat Scribd
    Dokumen1 halaman
    Buat Scribd
    Pinka Anjani
    Belum ada peringkat
  • Tes 12345678910
    Tes 12345678910
    Dokumen1 halaman
    Tes 12345678910
    Pinka Anjani
    Belum ada peringkat
  • Buat Scribd
    Buat Scribd
    Dokumen1 halaman
    Buat Scribd
    Pinka Anjani
    Belum ada peringkat
  • Buat Scribd
    Buat Scribd
    Dokumen1 halaman
    Buat Scribd
    Pinka Anjani
    Belum ada peringkat
  • Buat Scribd
    Buat Scribd
    Dokumen1 halaman
    Buat Scribd
    Pinka Anjani
    Belum ada peringkat
  • Buat Scribd
    Buat Scribd
    Dokumen1 halaman
    Buat Scribd
    Pinka Anjani
    Belum ada peringkat
  • Buat Scribd
    Buat Scribd
    Dokumen1 halaman
    Buat Scribd
    Pinka Anjani
    Belum ada peringkat
  • Buat Scribd
    Buat Scribd
    Dokumen1 halaman
    Buat Scribd
    Pinka Anjani
    Belum ada peringkat
  • Buat Scribd
    Buat Scribd
    Dokumen1 halaman
    Buat Scribd
    Pinka Anjani
    Belum ada peringkat
  • Buat Scribd
    Buat Scribd
    Dokumen1 halaman
    Buat Scribd
    Pinka Anjani
    Belum ada peringkat