PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Sekitar 25% reaksi kimia terjadi antara gas dan cairan. Sebagian besar dari
reaksi-reaksi tersebut dilakukan dalam reaktor tangki berpengaduk karena sangat
efektif untuk mengontakkan gas dan cairan. Perpindahan reaksi yang tidak baik akan
menyebabkan kegagalan proses, reduksi yield dan produksi komponen-komponen
yang tak diinginkan (atma!ati dan "gustriyanto, 2#$$%.
&eaktor sebagai tempat berlangsungnya suatu reaksi kimia, sering dinyatakan
sebagai pusat suatu proses kimia. 'erbagai jenis reaktor dapat dibedakan atas dasar
bentuk reaktor yang digunakan, proses yang berlangsung, atau kondisi operasinya.
&eaktor alir tangki berpengaduk (&"('% atau dikenal sebagai continuous stirred
tank reactor (CSTR) merupakan salah satu jenis reaktor, umumnya berbentuk bejana
dan bekerja secara kontinu (alir%, dan banyak digunakan untuk reaksi-reaksi
homogen fase cair tanpa katalis maupun dengan katalis, serta reaksi yang terjadi di
dalamnya berlangsung secara isothermal.
Perancangan reaktor alir tangki berpengaduk pada umumnya dimaksudkan untuk
menentukan )olume reaktor yang diperlukan agar reaksi yang terjadi dapat
berlangsung sesuai dengan kon)ersi yang diinginkan. *ntuk proses yang
berlangsung secara isotermal dan telah tercapai kondisi steady, yaitu tidak ada
perubahan )olume maupun konsentrasi terhadap !aktu, dapat disusun neraca massa
dan persamaan kecepatan reaksi maupun neraca panas pada reaktor tersebut
(Sumarni dan Pur!anti, 2##+%.
"lat tempat terjadinya reaksi kimia antara suatu ,at dengan ,at lainnya disebut
reaktor. &eaktor yang digunakandalam industri kimia bermacam-macam. Pemilihan
reaktor ini sangat mempengaruhi produk yang dihasilkan. Suatu reaktor biasanya
dirancang bedasarkan berbagai informasi, pengetahuan, dan pengalaman dari
berbagai bidang termodinamika, kinetika reaksi kimia, mekanika fluida, perpindahan
panas, perpindahan massa, dan ekonomi. -alam suatu industri kimia, reaktor
merupakan peralatan yang memegang peranan penting. 'aik buruknya penanganan
dan rancangan reaktor menentukan kualitas dan kuantitas produk yang dihasilkan.
Perlunya mempelajari reaktor fasa cair agar pengetahuan dalam merancang
reaktor dalam fasa cair lebih luas selain untuk menghasilkan kualitas dan kuantitas
dalam produk secara baik dan dalam segi ekonomi yang murah.
1.2 Perumusan Masalah
"dapun permasalahan dalam percobaan yang dilakukan adalah bagaimana cara
menentukan kecepatan reaksi, orde reaksi, serta konstanta reaksi dari masing-masing
reaktan, bagaimana cara kerja dan performance reaktor fasa cair.
1.3 Tujuan Perc!aan
"dapun tujuan dari percobaan ini adalah .
$. *ntuk mengetahui dan mempelajari cara kerja dan performance reaktor fasa
cair.
2. *ntuk menentukan persamaan kecepatan reaksi, orde reaksi, serta konstanta
kecepatan reaksi dari masing-masing reaktan.
/. *ntuk mengetahui bagaimana hubungan konsentrasi reaktan dan laju reaksi
terhadap perubahan !aktu.
0. *ntuk mengetahui bagaimana hubungan kon)ersi reaksi dan laju alir terhadap
perubahan laju reaksi.
1." Man#aat Perc!aan
"dapun manfaat dari percobaan ini adalah .
$. -apat mengetahui dan mempelajari cara kerja dan performance reaktor fasa
cair.
2. -apat menentukan persamaan kecepatan reaksi, orde reaksi, serta konstanta
kecepatan reaksi dari masing-masing reaktan.
/. -apat mengetahui bagaimana hubungan konsentrasi reaktan dan laju reaksi
terhadap perubahan !aktu.
0. -apat mengetahui bagaimana hubungan kon)ersi reaksi dan laju alir terhadap
perubahan laju reaksi.
1.$ %uang L&ngku'
Percobaan &eaktor asa 1air ini dilakukan di 2aboratorium Proses 3ndustri
4imia, -epartemen (eknik 4imia, akultas (eknik, *ni)ersitas Sumatera *tara,
5edan, dengan kondisi ruangan .
Suhu . /#
o
1
(ekanan . 67# mm8g
"dapun bahan-bahan yang digunakan dalam pelaksanaan modul ini adalah
natrium hidroksida (9a:8%, etil asetat (18
/
1::818
2
18
/
%, asam klorida (81l%,
a;uadest (8
2
:%, dan phenolphtalein (1
2#
8
$0
:
0
%.
-an peralatan-peralatan lainnya yang digunakan untuk analisa, seperti beaker
glass, erlenmeyer, gelas ukur, statif dan klem, corong gelas, pipet tetes, dan batang
pengaduk.