Anda di halaman 1dari 2

GREEN CHEMISTRY

Green chemistry adalah suatu falsafah atau konsep yang mendorong desain dari
sebuah produk ataupun proses yang mengurangi ataupun mengeliminir penggunaan
dan produksi zat-zat (substansi) toksik dan atau berbahaya. Konsep Green Chemistry ini
adalah konsep yang menghindarkan kita terhadap terjadinya polusi bahkan sebelum
kegiatan dimulai.
Konsep green chemistry pada awalnya menitik beratkan pada pencegahan
pencemaran. Konsep ini kemudian dipaparkan ke dalam 12 prinsip yang dikeluarkan
oleh Oxford University press (Hjeresen, 2000). 12 Prinsip Green Chemistry :

1. Mencegah daripada menanggulangi. Lebih baik mencegah pembentukan limbah
buangan sedikit mungkin daripada melakukan proses pembersihan dari produk
buangan.
2. Pemilihan metode yang tepat.
Proses sinthesis sedapatnya di desain agar pencampuran bahan-bahan awal (raw
material) dan additive dengan produk final seminimal mungkin.
3. Pemilihan bahan baku.
Bahan baku (raw material) atau intermediet pada proses sinthesis sedapatnya
bukan bahan baku dengan tingkat toxicity yang tinggi terhadap mahluk hidup dan
lingkungan.
4. Funktionality of product.
Hendaknya dipertimbangkan target senyawa yang akan di sintesis mewakili
functional yang diinginkan tetapi dengan kategori toxicoty rendah.
5. Penggunaan bahan-bahan tambahan (solvent, additive, separating agent) seminimal
mungkin, sedapatnya dihindarkan, kalaupun ada bukan yang berbahaya.
6. Pilihan bahan dasar.
Ditinjau dari segi asupan/reservoire sebaiknya dipilih penggunaan bahan dasar yang
dapat ber-regenerasi (renewable).
7. Pemilihan langkah-langkah synthesis.
Proses synthesis sedapatnya se-sederhana mungkin, tidak terlalu
complicated/beralur panjang dan banyak menggunakan blocking technik,
protection/masking, karena hanya akan menambah jumlah chemicals yang dipakai
dan memperbanyak co-products yang tidak diinginkan.
8. Jika proses katalitis, pilihlah katalisator yang effisien/efektive, mudah digunakan
kembali (reconditioning) dan sesuai dengan porsi stoikiometrinya.
9. Produk-produk yang disinthesis sedapatnya adalah senyawa yang mudah terurai
secara biodegradable atau photolitic lebih baik, jangan yang sulit terurai pada
lingkungan sehingga menjadi pollutant pada proses siklus ingkungan.
10. Pengembangan analisa metode.
Sejalan dengan proses yang berlangsung perlu dibuat methode analisa yang
sistematik guna me-monitoring balance dari komposisi2 senyawa dalam siklus
lingkungan, secara kualitative dan kuantitative.
11. REagent dan co-reagent yang digunakan sedapatnya dipilih yang optimal dan
mudah untuk penanganannya (handling) agar kemungkinan-kemungkinan
kecelakaan (ledakan, keracunan bahan-bahan volatile atau kebakaran) dapat
diminimalisasi atau direduksi.
Pencemaran lingkungan ini harus dihentikan agar tidak berlanjut dan bahkan
memberikan dampak yang lebih buruk lagi. Para peneliti sekarang ini sudah mulai
mengaplikasikan green chemistry sebagai konsep untuk menyelesaikan masalah-masalah
pencemaran lingkungan sekaligus menghalangi terjadinya pencemaran lebih lanjut. Untuk
menanamkan konsep green chemistry ini para peneliti mengaplikasikan konsep green
chemistry ini kedalam ilmu kimia yang ita sebut green chemistry.

Anda mungkin juga menyukai