Anda di halaman 1dari 2

NOTE:

Karena kemampuan BlogSpot untuk memuat tabel, data lengkap persyaratan dan biaya
pendidikan spesialis di FK UI, FK Unpad, FK UGM, FK Unair, FK UB, FK Undip, dan FK
Unsri dapat dilihat di : klik Data Lengkap Persyaratan dan Biaya


Setiap semester anda selalu deg-degan menunggu hal ini. Apa itu? Tentu saja Indeks
Prestasi (IP) dan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK). Biasanya deg-degan disebabkan takut
IPK kecil. Tapi, Saya rasa sebagian besar IPK kecil tidak membuat kita merasa itu jadi
masalah. Toh, memang segitulah IPK kita. Dan segitu juga rata-rata IPK teman-teman
kita. Biasanya yang menjadikan IPK kecil sebagai masalah bila kita tiba-tiba teringat,
suatu saat orangtua akan bertanya, berapa IPKmu wahai anakku?. Mengingatkan saya
tentang masa lalu, ketika saya ketakutan mendapatkan nilai nol, sampai akhirnya saya
menyembunyikan hasil ujian tersebut. Percaya atau tidak!! Hingga saat ini, pandangan
orang tua terhadap nilai sebagian besar tidak berubah.

Mungkin anda pernah merasakannya. Ketika IPK kita kecil, orangtua pasti curiga nih
apakah kita kerjaannya Cuma main-main atau hura-hura saja disana. Belum lagi bila
anda seorang yang aktif organisasi, bisa jadi orangtua protes. Akhirnya, anda
diharuskan membatasi kegiatan organisasi, malah ada yg harus berhenti. Tentu tidak
sedikit adik-adik saya yang putus ditengah jalan sekolah organisasinya karena alas an
ini. Padahal, setelah tamat sekolah organisasi, walau tanpa gelar. Manfaatnya terasa
sekali. Sayangnya, karena anda belum tamat dan merasakan manfaatnya. Tentu anda
tidak bisa berargumen sangat hebat seperti itu.
Tapi ada satu hal yang ingin saya share kali ini. Orangtua akan yakin bahwa organisasi
itu bermanfaat bila terjadi peningkatan kualitas dari konten ketika teman-teman
berbicara. Kalau teman-teman suka bercanda, sekali-kali teman-teman serius
membahas suatu hal. Bila kalian memang orangnya serius, cobalah membahas hal yang
tak terduga oleh orang tua kita. Salah satu hal yang paling disukai adalah tema
PENDEWASAAN DIRI. Semua orang tua sedih melihat anaknya yang dewasa dalam
artian akan segera meninggalkan mereka dan memulai pertualang hidupnya sendiri.
Disisi lain, mereka akan sangat bangga akan kedewasaan yang dimiliki.

Salah satu tema yang saya sarankan adalah tentang masa depan karir anda. Mungkin
sebagian besar dari anda akan memilih menjadi spesialis. Ada pula yang prefer ke
structural, menjadi dosen, dll dengan mengambil jenjang pendidikan S2 dan S3. Tidak
masalah. Semua bisa anda ungkapkan kepada orangtua. Sebelum itu, ada hal penting
yg harus anda pahami, jika anda ingin berbicara tentang masa depan yang anda
impikan. Anda harus menguasainya terlebih dahulu. Benar-benar menguasainya.
Dengan demikian, apa yang anda katakan tentu berbeda dengan anda ketika kecil,
berkata hanya untuk menunjukkan keinginan. Kali ini, berkata untuk menunjukkan
bahwa anda akan mewujudkannya. Agar meyakinkan, saya akan berbagi sedikit info
tentang penerimaan spesialis. Saya rasa hal ini juga akan berguna bagi anda
dikemudian hari sebagai panduan apa saja yang harus disiapkan sejak mahasiswa
S1.

Beberapa informasi terkait spesialis akan saya kelompokkan berdasarkan beberapa
universitas yang mungkin akan teman-teman tuju. (yang ditampilkan hanya salah satu
saja, yang lain ada di link yang telah disediakan diatas.. silakan di download ya)
1. Universitas Indonesia

Anda mungkin juga menyukai