Anda di halaman 1dari 4

h

a
l
a
m
a
n

1

Warta Thomas
Warta Mingguan Paroki Santo Thomas Kelapadua
Edisi : Minggu, 11 Mei 2014, Hari Raya Minggu Paskah IV
Nomor : 24 Th. XVII -Hari Minggu Panggi lan-
Berita Gereja
Ekaristi harian dalam Minggu
ini, Senin s/d Jumat, pukul
05.30 di Gereja. Hari Sabtu
pukul 06.00 di Kapel Susteran
PRR Mekarsari.
Rabu, 14 Mei : Pesta
St.Matias, Rasul. Pertemuan
PDKK St.Thomas pukul 19.30
di Aula.
Umat dimohon parkir pada
tempat yang sudah tersedia,
kendaraan beroda dua di
halaman Gereja St. Thomas
sedangkan kendaraan beroda
empat di Lapangan Mako
B r i m o b . T I D A K
DIPERKENANKAN BAGI
U M A T U N T U K
M E M A R K I R K A N
KENDARAAN DI HALAMAN
RUMAH PINTAR, GPIB
GIDEON, DAN MINI MARKET

.
Gereja Katolik
Paroki Santo Thomas
Kelapadua
Jalan Kompleks Ksatrian, Korps
Brimob, Kelapa Dua, Cimanggis
16951, Telepon (021) 8715526
Fax. (021) 87706362.
Email: sekreparoki@thomas.
keuskupanbogor.or.id
Website:
http://
thomas.keuskupanbogor.or.id
TENTANG PINTU, GEMBALA, DAN PENCURI
Gagasan sesederhana seperti pintu bisa mengecoh.
Langsung bayangan kita terarah pada jalan masuk,
penyekat, penutup, pemisah antara yang di luar dan yang
di dalam. Dan memang semuanya benar. Semakin
disimak, akan semakin terasa ada hal lain yang hendak
dikatakan. Pada bagian awal petikan dikatakan bahwa
yang memasuki tempat kawanan tanpa melalui pintu
adalah pencuri dan perampok yang membuat kawanan
ketakutan. Jadi gembala diperlawankan dengan pencuri
dan perampok justru dalam hal masuk melewati pintu
atau tidak. Dalam ay. 7 jelas-jelas Yesus mengatakan
dirinya itulah pintu bagi gembala. Ditegaskannya pula
bahwa yang datang sebelum dia adalah pencuri dan
perampok. Dapat disimpulkan, sebelum ia datang,
kawanan itu tinggal di tempat yang tidak berpintu.
Mereka ada di lapangan terbuka dan bisa dimangsa
pencuri dan pembunuh. Kawanan itu tak terlindung.
Kedatangan Yesus menjamin kehidupan mereka. Yang
melalui pintu ini akan menemukan padang rumput.
Pintu dan gembala seolah-olah menyatu. Dan memang
itulah yang dimaksud dalam petikan ini. Tetapi mengapa
justru dipakai gambaran pintu?
Kegunaan pintu ialah menutup jalan atau membiarkan
orang melewatinya. Yang ditutup ialah jalan masuk bagi
orang yang tak berwenang untuk mengambil begitu saja
hak milik orang lain. Hanya gembala yang bakal
dibukakan pintu karena kawanan itu miliknya. Yang
dibuka ialah jalan keluar ke padang rumput tempat
kawanan dipimpin oleh sang empunya, bukan oleh orang
sewaan. Pemimpin ini membawa kawanan itu ke tempat
mereka bisa menikmati kesejahteraan.
Dengan menggambarkan diri sebagai pintu yang
tadinya belum ada itu Yesus hendak mengajarkan bahwa
kini telah mulai zaman baru. Dia yang datang ke dunia
itulah yang menjadi pintu. Ia bakal membawa orang ke
padang rumput, ke tempat sejahtera. Zaman ancaman
yang tak dapat ditanggulangi sudah selesai. Kini ada
pembatas jelas, yakni dirinya, sang pintu itu. Memang
h
a
l
a
m
a
n

2

MISDINAR
Daftar ulang dan pemilihan ketua misdinar periode 2014
akan diselenggarakan pada minggu tgl 25 mei pukul
13.00.
masih akan ada ancaman dari mereka datang tanpa lewat pintu itu. Tetapi kawanan
sudah tahu bahwa mereka itu tidak bermaksud baik. Dan mereka itu tidak mengenal
kawanan satu persatu. Mereka hanya akan merampas dan membawa mereka ke
pembantaian, bukan ke padang rumput.

KIASAN DAN MAKNA GANDA
Memang dalam teks Yohanes dipakai kata Yunani thura untuk mengungkapkan
pintu jalan masuk dan keluar kebun, rumah, kandang. Dalam gambaran orang dulu,
pintu berasosiasi dengan gerbang kota tempat orang berkumpul guna membicarakan
urusan penting, untuk membawa perkara ke pada penguasa setempat yang bersidang
di jalanmasukkota. Untuk ini memang ada kata Yunani lain, yakni pulee. Tetapi di
sini kedua gagasan itu kiranya sengaja ditumpang-tindihkan agar tampil bayangan
mengenai gembala yang memperlakukan kawanan dengan baik. Boleh dicatat, dalam
bahasa Aram (bahasa Yesus) kedua gagasan itu biasanya terungkap dengan satu kata
saja, tidak seperti bahasa Yunani atau juga Ibrani. Namun tak usah kita membebani
pembicaraan dengan amatan dari segi bahasa-bahasa ini. Kita anggap saja, bagi para
pembaca Injil Yohanes, ibarat pintu memang memunculkan dua gagasan tadi. Yang
satu ialah jalan keluar masuk yang resmi, dan yang kedua, tempat orang dapat
berkumpul membicarakan masalah karena di situ para tetua kota berkumpul (Ul
21:19 25:7 Ams 31:23), jadi semacam pengadilan (Mzm 69:13 127:5 Ayub 31:21 Amos
5:10) atau tempat orang mengadakan kontrak dan perjanjian dengan saksi yang sah
(Kej 23:10 Rut 4:1). Di tempat seperti itulah orang boleh berharap memperoleh
keadilan dan perlindungan.
Bagi orang zaman dulu, tiap pemimpin, entah itu raja atau Tuhan sendiri, bisa
digambarkan sebagai gembala. Dalam Yeh 34 Tuhan digambarkan sebagai gembala
yang baik yang melawan gembala-gembala jahat, yakni pemimpin yang bertindak tak
adil. Demikianlah dalam petikan dari Yoh 10 kali ini dimunculkan gambaran seorang
pemimpin baik yang datang membawakan keadilan bagi umat yang berkumpul
menantikan dan mengharap-harapkannya. Ini semua dimungkinkan oleh ibarat
pintu dan gembala yang datang lewat pintu itu. Pemimpin atau raja wajib
memberi keadilan bila orang datang kepadanya. Sekali lagi gambaran ini sudah
menjadi klasik dan termasuk dalam dunia alam pikiran orang waktu itu. Kenyataan
sehari-hari tentu sudah berbeda karena kelembagaannya sudah berbeda. Namun
demikian, pintu yang memiliki asosiasi dengan gerbang kota tadi dapat membuat
orang berpikir mengenai tempat berkumpul menantikan tindakan seorang pemimpin
yang mereka percayai.(A. Gianto) dikutip dari www.mirifica.net
h
a
l
a
m
a
n

3

Penanggungjawab: DPP Paroki St. Thomas - Komsos Penasihat: RD. Robertus Eeng
Gunawan Koordinator: Kristiyono Pelaksana: Sekretariat Paroki Sirkulasi/Iklan:
Pieter Fernandez - 0218715526 Email: warta@thomas.keuskupanbogor.or.id.
Tim Warta menerima sumbangan tulisan berita/non berita dengan maksimum panjang tulisan 2000 karakter
termasuk spasi dikirim via email paling lambat hari Rabu. Tim Warta berhak mengedit tulisan atau tidak
menerbitkan jika mengandung SARA atau bertentangan dengan Etika, Moral, Hukum dan HAM.
Warta Thomas
Universal: Media massa. Semoga media massa menjadi instrumen yang melayani
kebenaran dan perdamaian.
Untuk evangelisasi: Bimbingan Bunda Maria. Semoga Bunda Maria, Sang Bintang
Evangelisasi, membimbing Gereja dalam mewartakan Kristus ke semua bangsa.
Gereja Indonesia: Buruh migran. Semoga lingkungan-lingkungan Gereja menjadi
tempat yang ramah bagi para buruh migran
U
j
u
d

B
u
l
a
n

M
E
I

tgl Daftar bacaan
12/05
13/05
14/05
15/05
16/05
17/05
Kis. 11:1-18; Mzm. 42:2-3; 43:3,4; Yoh. 10:11-18
Kis. 11:19-26; Mzm. 87:1-3,4-5,6-7; Yoh. 10:22-30
Kis. 1:15-17,20-26; Mzm. 113:1-2,3-4,5-6,7-8; Yoh. 15:9-17
Kis. 13:13-25; Mzm. 89:2-3,21-22,25,27; Yoh. 13:16-20
Kis. 13:26-33; Mzm. 2:6-7,8-9,10-11; Yoh. 14:1-6
Kis. 13:44-52;Mzm. 98:1,2-3ab,3cd-4; Yoh. 14:7-14
B
a
c
a
a
n

h
a
r
i
a
n

Hari/Tanggal Jam Koor Pemandu Umat
P
e
t
u
g
a
s

L
i
t
u
r
g
i

Sabtu, 17/05 18.00 CAROLUS w7 ALOYSIUS W3
Minggu. 18/05 06.00 YOH. DE BRITO W4 MATHEUS W3
Minggu, 18/05 08.00 RATU ROSARIO W9 YUSTINUS W2
Minggu, 18/05 18.00 MUDIKA W5 BARTHOLOMEUS W6
Minggu-Stasi, 18/05 07.00 PASKALIS W11 MONIKA W12
Pengumuman Perkawinan
- Guido Hexapratama Putra dari lingkungan St. Markus dengan Catharina
Puspita Jati Kirana dari lingkungan St. Lusia.
- Yuvensius Aditya Wicaksono dari Paroki Kristus Raja Ungaran dengan Pratiwi
Margaret br. Hutauruk dari lingkungan Gregorius Agung
#
1

- Beny Disyon Matasak dari Pondok Gede-Bekasi dengan Angela Intan Permata
Dewi dari lingkungan Bunda Penebus, Stasi BMR.
#
2

-Agustinus Eko Widyanto dari Paroki St.Yohanes Rasul Wonogiri, dengan
Dionisia Pertiwi Budi Prasetyaningtyas dari lingkungan St.Yulius
- Stefanus Tri Indra Prasetiyo dari lingkungan St. Yakobus, dengan Verena Ade
Lisa Pratiwi dari lingkungan St.B.Realino
#
3

Bagi umat yang mengetahui adanya halangan atas rencana perkawinan tersebut;
WAJIB memberitahukan kepada Pastor Paroki
h
a
l
a
m
a
n

4

KATEKESE
1. Minggu, 11 Mei pukul 10.00 di Aula Rekoleksi orangtua calon komuni
pertama.
2. Minggu, 11 Mei pukul 10.00 di Aula Bawah Rekoleksi Peserta Calon
Komuni Pertama
3. Bagi Calon penerima komuni pertama yang belum menyerahkan Biodata,
diharapkan mengumpulkan melalui pembina kelas masing-masing. Mohon
perhatian para orangtua.
4. Latihan koor untuk penerimaan komuni pertama mulai tanggal 4 Mei pukul
16.00 di Aula. Mohon anak-anak kelas 3 s/d 7.
Baptisan Bayi
Minggu I3 Mei 2014, Rekoleksi Orang tua dan Wali Baptis pukul 10.00, di
Aula Atas
Minggu II11 Mei 2014, Baptis Bayi pukul 10.00, di Gereja.
I
n
f
o

P
a
r
o
k
i

[PDKY ST.THOMAS]
Telah berpulang ke
Rumah Bapa di Surga,

Bapak Paulus Takim /
Tan Koan Yoe 5 Mei 2014
dalam usia 84 th, dari Lingk.
St. Agnes / XII

Semoga jiwanya di terima di
Pangkuan Bapa di Surga, dan
keluarga yang ditinggalkan,
diberi kekuatan, kesabaran
dan ketabahan Iman.
SEMINAR SEHARI
Tema : Mengapa Aku Takut Mencintai Kitab Suci
Hari : Minggu, 11 Mei 2014
Pukul : 14.30 20.30
Tempat : Aula Paroki St.Thomas
Pembicara : RD. L. Prasetyo dari Keuskupan Agung
Semarang
Biaya : Rp 25.000,- (snack dan makan malam)
CP : - Yanti (0813 1971 8848)
- Yustina Riyati (0815 1971 6930)
- E. Suyanto (0811 9896 42)
- Ita (0812 8422 9998)

Setiap lingkungan agar mengirimkan minimal 1 (satu)
peserta.
Pendaftaran di depan Aula setelah Misa

Anda mungkin juga menyukai