Ergonomi adalah suatu cabang ilmu yang memanfaatkan informasi-informasi
mengenai sifat, kemampuan dan keterbatasan manusia dalam rangka membuat sistem kerja yang ENASE (efektif, nyaman, aman, sehat dan efisien). Ergonomi dan ! (eselamatan dan esehatan erja) merupakan dua hal yang tidak dapat dipisahkan.eduanya mengarah kepada tujuan yang sama yakni peningkatan kualitas kehidupan kerja ("uality of #orking life). Aspek kualitas kehidupan kerja merupakan salah satu faktor penting yang mempengaruhi rasa kepercayaan dan rasa kepemilikan pekerja kepada perusahaan, yang berujung kepada produkti$itas dan kualitas kerja. %encapaian kinerja manajemen ! sangat tergantung kepada sejauh mana faktor ergonomi telah terperhatikan di perusahaan tersebut. enyataannya, kecelakaan kerja masih terjadi di berbagai perusahaan yang secara administratif telah lulus (comply) audit sistem manajemen !. Ada ungkapan bah#a &#ithout ergonomics, safety management is not enough'. eluhan yang berhubungan dengan penurunan kemampuan kerja (#ork capability) berupa kelainan pada sistem otot-rangka (musculoskeletal disorders) misalnya, seolah-olah luput dari mekanisme dan sistem audit ! yang ada pada umumnya. %adahal data menunjukkan kompensasi biaya langsung akibat kelainan ini (o$ere(ertion) menempati rangking pertama (sekitar !)*) dibandingkan dengan bentuk kecelakaan-kecelakaan kerja yang lain. ondisi berikut menunjukkan beberapa tanda-tanda suatu sistem kerja yang tidak ergonomik+ ,asil kerja (kualitas dan kuantitas) yang tidak memuaskan Sering terjadi kecelakaan kerja atau kejadian yang hampir berupa kecelakaan %ekerja sering melakukan kesalahan (human error) %ekerja mengeluhkan adanya nyeri atau sakit pada leher, bahu, punggung, atau pinggang Alat kerja atau mesin yang tidak sesuai dengan karakteristik fisik pekerja %ekerja terlalu cepat lelah dan butuh istirahat yang panjang %ostur kerja yang buruk, misalnya sering membungkuk, menjangkau, atau jongkok -ingkungan kerja yang tidak teratur, bising, pengap, atau redup %ekerja mengeluhkan beban kerja (fisik dan mental) yang berlebihan omitmen kerja yang rendah .endahnya partisipasi pekerja dalam sistem sumbang saran atau hilangnya sikap kepedulian terhadap pekerjaan bahkan keapatisan /engan ergonomi, sistem-sistem kerja dalam semua lini departemen dirancang sedemikian rupa memperhatikan $ariasi pekerja dalam hal kemampuan dan keterbatasan (fisik, psikis, dan sosio-teknis) dengan pendekatan human-centered design (,0/). onsep e$aluasi dan perancangan ergonomi adalah dengan memastikan bah#a tuntutan beban kerja haruslah diba#ah kemampuan rata-rata pekerja (task demand 1 #ork capacity). /engan inilah diperoleh rancangan sistem kerja yang produktif, aman, sehat, dan juga nyaman bagi pekerja.