deppression Oleh : pin wijaya 112012 198 Definis depresi gangguan mood,yang ditandai dengan suasana perasaan murung ,perubahan pola tidur dan makan, perubahan berat badan, gangguan konsentrasi, anhedonia, lelah, perasaan putus asa dan tak berdaya serta pikiran bunuh diri. Terdapat gangguan aktifitas sehari- hari. Epidemiologi Jenis kelamin Perempuan 2x lebih besar dari pria. Usia Rata- rata 40 tahun 50% awaitan usia 20-50 tahun. Usia < 20 tahun -> berhunugan dengan alkohol dan penyalahgunaan zat.
Status perkawinan Paling sering pada orang yang tidak punya hubungan interpersonal yag erat atau bercerai. Perumpuan tidak nikah < menikah. Faktor sosioekonomi dan budaya lebih sering terjadi di daerah perkotaan dibanding daerah perdesaan Etiopatogenesis Faktor genetik Studi keluarga-> angka depresi pada anggota keluarga dengan gangguan depresi lebih tinggi daripada populasi umum.
Generasi pertama 2 -10 kali lebih sering mengalami depresi berat. Studi anak kembar-> 2-4 kali lebih sering kembar monoigot daripada dizigot. Studi anak angkat-> Angka depresi lebih tinggi pada anak angkat yang berasal dari orang tua kandung dengan gangguan depresi. Ketidak seimbangan biogenik amin Serotonin Berperan dalam pengontrolan afek, agresivitas, tidur, dan nafsu makan. Norepinefrin Berfungsi dalam kewaspadaan, mood, nafsu makan, penghargaan, dan dorongan kehendak. Dopamin Rasa senang. Seks, aktivitas psikomotor.
Jika berkurang nya ketersediaan neorotransmiter monoamin , dapat terjadi depresi. 3. Faktor psikososial o Peristiwa kehidupan dan stres lingkungan o Terjadi perubahan berbagai neirotransmiter dan sistem sinyal neuron dan penurunan kontak sinaps. 4. Faktor kepribadian Gangguan kepribadian obsesif kompusi, histrionik, dan ambang berisiko tinggi untuk mengalami depresi. Gejala klinis Tabel 2.2 SIGECAPS gambaran klinis depresi Gejala depresi (SIGECAPS) Gambaran Sleep Insomnia atau hipersomnia (atipikal) Interest/pleasure Penurunan (anhedonia) Guilt Peningkatan, pemikiran irasional/waham Energy Penurunan (lelah) Concentration Penurunan, mudah terganggu Appetite Menurun atau meningkat (atipikal) Psychomotor activity Agitasi atau retardasi Suicide Ide, rencana, percobaan
Gejala lain. Kecemasan, Mudah marah dan perubahan mood yang cepat, berlebihan dalam kemarahan dan kesedihan, dan frustasi berkurangnya kepercayaan diri dan harga diri dengan pemikiran bahwa dirinya tidak berguna. peningkatan frekuensi sakit fisik, seperti sakit kepala, sakit punggung, dan kondisi nyeri kronis lainnya.
Pedoman diagnosis PPDGJ-III F 32 Episode Depresif Gejala utama ( pada derajat ringan, sedang dan berat) : Afek depresif Kehilangan minat dan kegembiraan Berkurangnya energi yang menuju meningkatnya keadaan mudah lelah (rasa lelah yang nyata sesudah kerja sedikit saja) dan menurunnya aktivitas.
Gejala lainnya : Konsentrasi dan perhatian berkurang; Harga diri dan kepercayaan diri berkurang; Gagasan tentang rasa bersalah dan tidak berguna; Pandangan masa depan yang suram dan pesimistis; Gagasan atau perbuatan membahayakan diri atau bunuh diri; Tidur terganggu; Nafsu makan berkurang.
Untuk episode depresif dari ketiga tingkat keparahan tersebut diperlukan masa sekurang-kurangnya 2 minggu untuk menegakkan diagnosis, akan tetapi periode lebih pendek dapat dibenarkan jika gejala luar biasa beratnya dan berlangsung cepat.
F32.0 Episode Depresif Ringan
Pedoman diagnostik Sekurang-kurangnya harus ada 2 dari 3 gejala utama depresi seperti tersebut diatas; Ditambah sekurang- kurangnya 2 dari gejala lainnya (a) sampai dengan (g) . Tidak boleh ada gejala yang berat diantaranya. Lamanya seluruh episode berlangsung sekurang-kurangnya sekitar 2 minggu. Hanya sedikit kesulitan dalam pekerjaan dan kegiatan sosial yang biasa dilakukannya. F32.1 Episode Depresif Sedang
Pedoman Diagnostik Sekurang-kurangnya harus ada 2 dari 3 gejala utama depresi seperti pada episode depresi ringan (F30.0); Ditambah sekurang- kurangnya 3 ( dan sebaiknya 4 ) dari gejala lainnya; Lamanya seluruh episode berlangsung minimum sekitar 2 minggu Menghadapi kesulitan nyata untuk meneruskan kegiatan sosial, pekerjaan dan urusan rumah tangga.
F32.2 Episode Depresif Berat tanpa Gejala Psikotik
Pedoman Diagnostik Semua 3 gejala utama depresi harus ada. Ditambah sekurang-kurangnya empat dari gejala lainnya, dan beberapa diantaranya harus berintensitas berat. Bila ada gejala penting (misalnya agitasi atau retardasi psikomotor) yang mencolok, maka pasien mungkin tidak mau atau tidak mampu untuk melaporkan banyak gejalanya secara rinci. Dalam hal demikian, penilaian secara menyeluruh terhadap episode depresif berat masih dapat dibenarkan.
Episode depresif biasanya harus berlangsung sekurang-kurangnya 2 minggu, akan tetapi jika gejala amat berat dan beronset sangat cepat, maka masih dibenarkan untuk menegakkan diagnosis dalam kurun waktu kurang dari 2 minggu. Sangat tidak mungkin pasien akan mampu meneruskan kegiatan sosial, pekerjaan, atau urusan rumah tangga kecuali pada taraf yang sangat terbatas.
F32.3 Episode Depresif Berat dengan Gejala Psikotik
Pedoman Diagnostik Episode depresif berat yang memenuhi kriteria menurut F32.2 tersebut di atas; Disertai waham, halusinasi, atau stupor depresif. Waham biasanya melibatkan ide tentang dosa, kemiskinan atau malapetaka yang mengancam, dan pasien merasa bertanggung jawab atas hal itu.
Halusinasi auditorik atau olfaktorik biasanya berupa suara yang menghina atau menuduh, atau bau kotoran atau daging membusuk. Retardasi psikomotor yang berat dapat menuju pada stupor.
F32.8 Episode Depresif Lainnya F32.9 Episode Depresif YTT
F.33 Gangguan Depresif Berulang
Pedoman Diagnostik Gangguan ini bersifat dengan episode berulang dari : Episode depresif ringan (F32.0) Episode depresif sedang (F32.1) Episode depresif berat (F32.2 dan F32.3); Episode masing-masing rata-rata lamanya sekitar 6 bulan, akan tetapi frekuensinya lebih jarang dibandingkan dengan gangguan bipolar.
Tanpa riwayat adanya episode tersendiri dari peninggian afek dan hiperaktivitas yang memenuhi kriteria mania (F30.1 dan F30.2). Namun kategori ini tetap harus digunakan jika ternyata ada episode singkat dari peninggian afek dan hiperaktivitas ringan yang memenuhi kriteria hipomania (F30.0) segera sesudah suatu episode depresif (kadang- kadang tampaknya dicetuskan oleh tindakan pengobatan depresi).
Pemulihan keadaan biasanya sempurna diantara episode, namun sebagian kecil pasien mungkin mendapat depresi yang akhirnya menetap, terutama pada lanjut usia (untuk keadaan ini, kategori ini harus tetap digunakan). Episode masing-masing, dalam berbagai tingkat keparahan, seringkali dicetuskan oleh peristiwa kehidupan yang penuh stres atau trauma mental lain (adanya stres tidak esensial untuk penegakkan diagnosis).
F33.0 Gangguan Depresif Berulang, Episode Kini Ringan F33.1 Gangguan Depresif Berulang, Episode Kini Sedang F33.2 Gangguan Depresif Berulang, Episode Kini Berat Tanpa Gejala Psikotik F33.3 Gangguan Depresif Berulang, Episode Kini Berat Dengan Gejala Psikotik F33.4 Gangguan Depresif Berulang, Kini Dalam Remisi
DSM V Gangguan depresi terbagi dalam 3 : 1. Mayor depressive disorder Ada 5 atau lebih gejala berikut, minimal 2 minggu, paling sedikit 1 dari gejala mood depresi dan hilang minat / rasa senang: Mood depresi yang terjadi hampir sepanjang hari, hampir setiap hari, yang ditunjukan baik oleh laporan subjektif. Berkurangnya minat atau rasa senang yang sangat jelas pada semua, atau hampir semua aktivitas sepanjang hari, hampir setiap hari.
Penurunan berat badan yang bermakna ketika tidak sedang diit atau peningkatan berat badan, atau penurunan atau peningkatan nafsu makan hampir setiap hari. Insomnia atau hypersomnia hampir setiap hari. Agitasi atau retardasi psikomotor hampir setiap hari Letih atau tidak bertenaga hampir setiap hari
Rasa tidak berharga atau rasa bersalah yang berlebihan , tidak sesuai, hampir setiap hari. Berkurangnya kemampuan untuk berpikir atau konsentrasi , ragu- ragu, hampir setiap hari. Berulangnya pikiran tentang kematian , berulangnya ide-ide bunuh diri tanpa rencana spesifik, atau tindakan- tindakan bunuh diri atau rencana spesifik untuk melakukan bunuh diri.
Gejala-gejala yang ada tidak memenuhi kriteria untuk episode campuran Gejala-gejala menyebabkan penderitaan yang bermakna secara klinik atau terjadinya hendaya social , pekerjaan, atau fungsi penting lainnya. Gejala tidak disebabkan oleh efek fisiologik langsung dari zat ( misalnya,penyalahgunaan obat), atau kondisi medis umum ( misalnya, hipotiroid).
Gejala bukan disebabkan oleh berkabung , misalnya kehilangan orang yang dicintai, gejala menetap lebih dari 2 bulan, atau ditandai oleh hendaya fungsi yang jelas, preokupasi dengan rasa tidak berharga, ide bunuh diri, gejala psokotik atau retardasi psikomotor. 6
2. Gangguan distimik (Dysthymic disorder) Kriteria : Perasaan depresi sepanjang hari. Lebih banyak hari-hari dia mengalami mood depresi dibanding tidak depresi, diperoleh dari penjelasan subjektif atau pengamatan oragn lain, paling sedikit selama 2 tahun (atau 1 tahun pada anak- anak dan remaja).
Selama depresi, paling tidak ada dua hal berikut yang hadir: tidak nafsu makan atau makan berlebihan, insomnia atau hipersomnia, lemah atau keletihan, Harga diri rendah, daya konsentrasi rendah, atau sulit membuat keputusan, perasaan putus asa.
Selama periode 2 tahun gangguan ( 1 tahun pada anak atau remaja) mereka tidak pernah bebas gejala kriteria A dan B selama lebih dari 2 bulan pada suatu waktu. Tidak pernah ada episode depresi berat selama 2 tahun pertama gangguan ( 1 tahun untuk anak dan remaja).
Tidak ada episode manik, campuran, hipomanik dan siklotimik. Gangguan tidak terjadi bersamaan dengan gangguan psikotik kronik , seperti skizofrenia atau gangguan waham.
Gejala-gejala ini tidak disebabkan oleh efek psikologis langsung dari kondisi obat atau medis. Gejala menyebabkan penderitaan atau ganguan yang bermakna secra klinis dalam fungsi social ,pekerjaan atau fungsi penting lainya.
3. Depresi yang tidak terklasifikasikan
Diagnosa banding
1. Gangguan Afektif Disebabkan Karena Kondisi Medis Umum
Tabel 2.6.1 Kondisi medis umum berhubungan dengan gejala depresi Gangguan Neurologis Penyakit Alzheimer Penyakit serebrovaskular Neoplasma cerebral Trauma cerebral Infeksi SSP Dementia Epilepsy Penyakit Ekstrapiramidal Penyakit Huntington Hydrocephalus Migraine Multiple sklerosis Narcolepsy Penyakit Parkinson Supranuclear palsy progresif Sleep apnea Penyakit Wilson
Gangguan Sistemik Infeksi virus dan bakteri
Inflamasi Rheumatoid arthritis Sindrom Sjogren Gangguan Endokrin Adrenal Cushing Addison Hyperaldosteronisme Berhubungan dengan haid Penyakit paratiroid Penyakit tiroid Defisiensi vitamin B12/folat Vitamin C Niacin Thiamine
Gangguan lainnya AIDS Kanker Sindrom klinefelter Infak miokard Porphyrias Sebelum operasi Penyakit ginjal dan uremia Neoplasma sistemik 2. Gangguan Afektif Disebabkan Karena Zat
3. Gangguan Afektif Disebabkan Karena Zat TATALAKSANA Psikoterapi Untuk menghilangkan keluhan dan mencegah kambuhnya gangguan psikoligik atau pola perilaku maladaptif. 1. Terapi kognitif Tujuan : Untuk menghilangkan simptom depresi melalui usaha yang sistematis yaitu merubah cara pikir maladaptif pada pasien depresi. 2. Terapi perilaku Terutama efektif untuk pasien menarik diri dari sosial dan anhedonia. Tujuan : meningkatkan aktivitas pasien , mengikutkan pasien dalam tugas yang dapat meningkatkan perasaan yang menyenangkan. 3. psikoterapi suportif Ventilasi Persuasi Sugesti Reassurance Bimbingan dan penyuluhan
4. RIMA ( reversible inhibitor of MAO A) Moclobemide : tab 150mg , anjuran 300- 600mg/hari. 5. SSRI ( serotonin specific reuptake inhibitor) Sertraline tab 50 mg -> 50-100mg/hari Paroxetine tab 20 mg-> 20-40mg/hari Fluxetine tab 20mg-> 20-40mg/hari Fluvoxamine tab 50mg -> 50-100mg/hari Citalopram tab 20mg -> 20-60mghari 6. SNRIs ( serotonin norepinephrine reuptake inhibitors Desvenlafaxine Duloxetine Venlafaxine levomilnacipran ECT ( electroconvulsive therapy) Merupakan pilihan bila: Obat tidak berhasil Kondisi pasien menuntut remisi segera( bunuh diri yang akut) Pada beberapi pasien depresi psikotik Pada pasien yang tidak dapat mentoleransi obat( misalnya pasien tua yang berpenyakit jantung) TERIMAKASIH